• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh size perusahaan, financial leverage, umur dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh size perusahaan, financial leverage, umur dan"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Perumusan Masalah

Apakah variabel ukuran perusahaan, leverage perusahaan, umur perusahaan, dan ROE secara simultan berpengaruh signifikan terhadap underpricing penawaran umum perdana tahun 2007-2009?

PembatasanMasalah

Variabel yang diuji dalam penelitian ini terbatas pada ukuran perusahaan, leverage perusahaan, umur perusahaan, dan ROE.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

SistematikaPembahasan

LANDASAN TEORI

PengertiandanKarakteristikPasar Modal

Saham

Jika seorang investor ingin menerima dividen, maka investor tersebut harus memegang saham tersebut dalam jangka waktu yang relatif lama, yaitu sampai kepemilikan saham tersebut berada dalam jangka waktu diakuinya sebagai pemegang saham yang berhak menerima dividen. Dividen yang dibagikan oleh perusahaan dapat berupa dividen tunai yang artinya setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap sahamnya atau dapat juga dalam bentuk dividen saham. Artinya setiap pemegang saham mendapat dividen sejumlah saham tertentu sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang investor akan bertambah seiring dengan pembagian dividen saham. Namun, jika tidak ada sisa kekayaan perseroan, maka pemegang saham tidak akan menerima dana hasil likuidasi.

Kondisi ini merupakan risiko terbesar bagi pemegang saham, oleh karena itu pemegang saham harus terus mengikuti perkembangan perusahaan. Artinya, jika perseroan dilikuidasi, maka hasil penjualan kekayaan perseroan akan dibayarkan terlebih dahulu kepada kreditur, kemudian kepada pemegang saham preferen. Merupakan jenis saham yang mempunyai hak khusus, yaitu hak untuk mendapat prioritas di atas pemegang saham biasa jika terjadi pembagian harta kekayaan suatu perusahaan yang pailit.

Artinya, jika suatu perusahaan bangkrut dan dilikuidasi, maka kekayaan perusahaan tersebut dibayarkan terlebih dahulu kepada kreditor, kemudian kepada pemegang saham preferen, dan terakhir kepada pemegang saham biasa.

PenawaranSahamPerdana

Bagi manajemen, melakukan presentasi publik berarti keterbukaan perusahaan dan pada akhirnya meningkatkan profesionalisme. Umumnya perusahaan mempercayakan penjualan sahamnya kepada pihak berelasi (underwriter) yang mempunyai informasi luas mengenai pasar modal dan mempunyai keahlian di bidang penjualan efek. Partisipasi masyarakat sebagai pemegang saham dapat meningkatkan kinerja perusahaan karena adanya prinsip keterbukaan dan akuntabilitas publik.

Pencatatan pasar saham adalah ketika saham atau sekuritas mulai dicatatkan dan diperdagangkan di bursa efek. Pada tahap ini, calon perusahaan tercatat melengkapi dokumen pendukung untuk menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam dan LK sampai Bapepam dan LK menyatakan pernyataan pendaftaran tersebut mulai berlaku. Tahap ini merupakan tahap utama karena calon emiten akan menawarkan sahamnya kepada masyarakat (investor), investor dapat membeli saham melalui agen penjualan yang ditunjuk. Masa penawaran umum paling sedikit 1 hari kerja dan paling banyak 5 hari kerja.

Setelah penjualan saham di pasar perdana selesai, saham tersebut kemudian dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Underpricing

Investor yang mempunyai informasi hanya akan membeli saham-saham yang memberikan return yang tinggi dimasa yang akan datang, sedangkan investor yang tidak mempunyai informasi akan membeli saham-saham yang mempunyai return yang tinggi atau tidak. Dalam situasi ini investor yang tidak memiliki informasi akan mengalami kerugian yang lebih besar sehingga pada akhirnya akan meninggalkan pasar. Agar semua kalangan dapat berpartisipasi di pasar perdana dan memperoleh imbal hasil yang wajar serta menutup kerugian akibat pembelian saham yang terlalu tinggi (overpriced), maka harga penawaran didiskon.

Beatty dan Ritter (1986) dalam Dwi Martani (2003) menggunakan model Rock (1986) untuk menunjukkan bahwa terdapat hubungan langsung antara underpricing dengan tingkat ketidakpastian nilai perusahaan. Argumennya adalah semakin besar ketidakpastian mengenai nilai perusahaan di masa depan, maka semakin besar pula jumlah investor yang akan mencari informasi sebelum melakukan penawaran. Semakin tinggi tingkat ketidakpastian, semakin tinggi pula tingkat risiko yang harus ditanggung oleh investor yang kurang informasi.

Size Perusahaan

Financial Leverage

Umur Perusahaan

MNCN Media Nusantara Citra Tbk 0,17 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk 0,30 LCGP Laguna Cipta Griya Tbk 0,44. GPRA Perdana Gapuraprima Tbk 0,39 WIKA PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 0,26 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk 0,22. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk 0,06 JKON Jaya Construction Manggala Pratama Tbk 0,22 CSAP Catur Sentosa Adiprana Tbk 0,10 ASRI Alam Sutera Realty bk 0,33 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk 0,14.

Gambar 2.1  Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

ROE

TinjauanPenelitianTerdahulu

Para ahli telah banyak melakukan penelitian mengenai fenomena underpricing yang terjadi pada saat penawaran umum perdana, namun penelitian tersebut menunjukkan adanya inkonsistensi atau hasil yang beragam. Chastina Yolana dan Dwi Martani (2005) melakukan penelitian di Bursa Efek Jakarta untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi terjadinya underpricing pada IPO dengan mengambil data tahun 1994 hingga 2001. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa volume perusahaan, rata-rata nilai tukar , ROE, dan jenis industri mempengaruhi tingkat underpricing pada penawaran umum perdana.

Rika Widiyanti (2006) yang memperoleh data tahun 2001-2004 menyatakan bahwa nilai penawaran saham, standar deviasi dan umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap imbal hasil bersih awal, namun ia berhasil membuktikan bahwa persentase penawaran saham dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh. dampak positif yang signifikan terhadap pengembalian bersih awal. Penelitian Dyah Rachmawati (2007) yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Tingkat Underpricing Dalam Penawaran Umum Perdana di BEJ”, menunjukkan bahwa reputasi underwriter dan nilai penawaran saham berpengaruh signifikan terhadap underpricing. Namun penelitian ini gagal menguji pengaruh umur perusahaan, ukuran perusahaan, leverage keuangan dan kepemilikan fraksional terhadap underpricing.

Gerianta (2002) menggunakan data tahun 1990-2001 dalam penelitiannya yang menunjukkan bahwa usia, persentase saham yang ditawarkan, finansial. Penelitian yang dilakukan oleh Syarifah Aini (2009) dengan judul “Pengaruh Variabel Finansial dan Non Finansial Terhadap Underpricing Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) Di Bursa Efek Indonesia” menunjukkan bahwa variabel keuangan yang terdiri dari ROA dan financial leverage, mempunyai pengaruh. terhadap underpricing, sedangkan variabel ukuran perusahaan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Pada variabel non finansial yang diuji hanya umur perusahaan yang tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap underpricing, namun harga saham awal, reputasi underwriter, persentase saham yang ditawarkan ke publik, dan waktu IPO mempunyai pengaruh signifikan terhadap underpricing.

Sri Retno (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underpricing pada Initial Public Offering” (studi kasus pada perusahaan keuangan yang go public di Bursa Efek Jakarta Tahun 2018) menguji pengaruh variabel DER, ROA, EPS, usia perusahaan. , Besar kecilnya perusahaan dan proporsi saham yang ditawarkan kepada masyarakat dalam kaitannya dengan derajat undervaluation, beliau berhasil membuktikan bahwa besar kecilnya perusahaan dan proporsi saham yang ditawarkan kepada masyarakat mempengaruhi derajat undervaluation.

KerangkaPemikiran

Usia perusahaan dianggap mencerminkan kemampuan perusahaan dan pengalaman perusahaan dalam menjalankan usaha. Perusahaan yang telah beroperasi dalam jangka waktu yang lebih lama memberikan informasi perusahaan yang lebih banyak dan komprehensif dibandingkan dengan perusahaan yang baru berdiri (Nurhidayati dan Indriantoro, 1998 dalam Sri Retno, 2008). . Hal ini akan mengurangi adanya informasi asimetris dan meminimalkan ketidakpastian pasar yang pada akhirnya akan menurunkan tingkat underpricing saham.Menurut Carter et al., 1998, dalam Murdiyani, 2009, semakin muda perusahaan maka semakin tinggi tingkat underpricing pada saham. perusahaan. . ROE sebagai rasio profitabilitas mampu memberikan informasi kepada calon investor mengenai pengembalian modal perusahaan yang berasal dari kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba.Laba merupakan informasi penting yang perlu diperhatikan investor dalam menanamkan modalnya.

Nilai ROE yang semakin tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan di masa depan. Berdasarkan uraian di atas, dapat diuraikan kerangka teori mengenai pengaruh variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terhadap tingkat underpricing yang terjadi pada suatu perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana atau IPO. Kerangka teori penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut. . angka.

Hipotesis

H05: Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, Umur dan ROE tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap underpricing penawaran umum perdana di BEI tahun 2007-2009. Ha5: Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, Umur dan ROE secara simultan berpengaruh signifikan terhadap underpricing penawaran umum perdana di BEI tahun 2007-2009.

METODOLOGI PENELITIAN

PopulasidanSampel

MetodePengumpulan Data

IdentifikasidanPengukuranVariabel

MetodeAnalisa Data

  • Regresi Linier Berganda
  • UjiAsumsiKlasik
    • UjiMultikolinearitas
    • UjiHeterokedastisitas
    • UjiAutokorelasi
    • UjiNormalitas
  • PengujianHipotesis
    • UjiSimultan (Uji F)
    • UjiParsial (Uji t)

HASIL DAN PEMBAHASAN

DeskripsiVariabel

Analisis Data

  • UjiAsumsiKlasik
  • AnalisaRegresiBerganda
  • PengujianHipotesis
  • KoofisienDeterminasi

Artinya jika ukuran perusahaan, financial leverage, umur dan ROE bernilai nol maka tingkat underprice sebesar 5.718456. Artinya jika financial leverage perusahaan, umur perusahaan, ROE tetap dan ukuran perusahaan meningkat sebesar 1%, maka tingkat underpricing akan menurun sebesar 0,093117. Artinya jika ukuran perusahaan, umur perusahaan dan ROE tetap dan leverage keuangan meningkat sebesar 1%, maka tingkat underpricing akan meningkat sebesar 0,008741.

Artinya jika ukuran perusahaan, financial leverage, ROE tetap dan umur perusahaan bertambah 1 tahun maka tingkat underpricing akan menurun sebesar 0.149769. Artinya jika ukuran perusahaan, financial leverage perusahaan, umur perusahaan tetap dan ROE meningkat sebesar 1%, maka tingkat underpricing akan menurun sebesar 0.026965. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel uji regresi 4.11 diatas. Dari tabel tersebut terlihat nilai F hitung sebesar 4.627723 dengan probabilitas (sig-F) sebesar 0.004465<0.05 maka dapat dibuktikan H5 Artinya size, financial leverage, age dan ROE secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat underpricing penawaran umum perdana tahun 2007-2009.

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing (secara parsial) variabel independen yang terdiri dari ukuran perusahaan, financial leverage, age dan ROE terhadap variabel dependen yaitu underpricing. a) Menguji besarnya tingkat underpricing. Tanda koefisien negatif berarti semakin tua umur perusahaan maka tingkat underpricing akan semakin rendah.Perusahaan yang sudah lama berdiri cenderung mempunyai jumlah publikasi yang lebih banyak. Chastina dan Dwi Martani (2005) menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara ROE terhadap tingkat underpricing.

Berbeda dengan variabel ROE, ukuran perusahaan, financial leverage dan umur bukanlah faktor yang menjadi pertimbangan investor ketika berinvestasi di pasar perdana, terbukti dari temuan penelitian yang menunjukkan tidak adanya korelasi yang tidak signifikan antara ketiga variabel tersebut dengan tingkat underpricing. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh beberapa variabel yang diyakini mempengaruhi tingkat underpricing yang ditandai dengan return awal yang positif pada penawaran umum perdana yang terjadi di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2009. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat underpricing IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007-2009.

Financial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat underpricing penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007-2009. Usia perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat underpricing pada penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007-2009. Usia perusahaan tidak mempengaruhi tingkat undervaluation karena dianggap bukan informasi penting bagi investor.

Sedangkan seluruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian yaitu ukuran perusahaan, financial leverage perusahaan, umur dan ROE berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu tingkat underpricing.

Tabel 4.7  Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas

Gambar

Gambar 2.1.KerangkaPemikiran .............................................................................
Gambar 2.1  Kerangka Pemikiran
Tabel 3.2  Penentuan Sampel
Tabel 4.7  Hasil Uji Normalitas
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menganalisis rasio keuangan dengan tepat investor dapat menanamkan modal mereka kepada perusahaan jasa transportasi yang mereka inginkan sehingga harga saham

pasar modal untuk mendapatkan dana dari calon investor yang akan.. menanamkan uangnya pada perusahaan

calon investor tentang perlunya analisis rasio keuangan dalam mempertimbangkan keputusan investasi guna memperoleh return seperti yang diharapkan, sehingga investor bisa

memenuhi kebutuhan perusahaan sehingga investor tidak takut untuk menanamkan modal karena dividen yang tinggi mampu mengembalikan modal dengan nilai resiko

Underpricing akan memberikan keuntungan untuk investor yang melakukan pembelian saham saat penawaran di pasar perdana karena akan memperoleh initial return

Saham merupakan salah satu alternatif investasi di pasar modal yang paling banyak digunakan oleh investor karena keuntungan yang lebih besar dan dana yang dibutuhkan untuk

Hal ini karena investor mempertimbangkan ukuran perusahaan dalam membeli saham karena perusahaan besar dapat dengan mudah mengakses ke pasar modal sehingga

Saran Berdasarkan pembahasan pada penelitian ini, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut : 1 Bagi calon investor yang ingin membeli saham pada pasar perdana dapat