• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh strategi pembelajaran aktif

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh strategi pembelajaran aktif"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF

TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTIONS (LSQ) DISERTAI KUIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS XI IPS SMAN 16 PADANG Oleh

Amelya Sriemina*), Sefna Rismen**)

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research as background by the result study of student still down KKM and student is affraid to ask on floor point of their view in teaching learning process. Purpose of the research to know 1) development the result study math of student during used active learning strategy that type Learning Starts With A Questions (LSQ) is follow with quiz in the last learning at grade XI IPS SMAN 16 Padang academic years period 2015/2016, 2) the result study math of student during used active learning strategy that type Learning Starts With A Questions (LSQ) followed by quiz is better the study math of student with used conventional learning at grade XI IPS SMAN 16 Padang academic years period 2015/2016.

Kinds of the research is experiment research with random applied towards subject. The instrument used quiz and the last test. Technique of data analysis quiz used summary and the last test with using test t-one got real standard

= 0,05. The result of quiz each meeting has gotten from summary of quiz I = 67,26; quiz II = 89; quiz III = 77,68; and quiz IV = 84,52. Result test t-one got

= 3,29 and = 1,6797; because > then hypotheses accepted. It can be conclude that the result study math of student used active learning strategy that type learning starts with a questions (lsq) and also quiz better than the result study math of student used conventional learning.

Key words : The result study of math, Learning Starts With A Questions (LSQ), Quiz

PENDAHULUAN

Matematika dapat melatih kemampuan siswa dalam berpikir secara rasional, logis, dan sistematis.

Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh siswa setelah melakukan belajar dan menjadi tolak ukur untuk menentukan tingkat keberhasilan

siswa dalam menguasai materi pelajaran. Guru dituntut untuk kreatif dalam menyampaikan materi kepada siswa dan mampu memillih strategi pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran matematika dapat dicapai serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(2)

Kenyataan yang ditemukan di sekolah, berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan diperoleh informasi bahwa hasil belajar matematika yang diperoleh siswa kelas XI IPS SMAN 16 Padang banyak yang berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 76, pembelajaran masih terpusat pada guru, siswa takut untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat, serta siswa masih menganggap bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan.

Salah satu usaha untuk mengatasi masalah di atas, diperlukan pembelajaran yang membuat siswa dapat berdiskusi dan bekerjasama, serta membuat siswa berani untuk bertanya dalam proses pembelajaran. Salah satunya dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Starts With A Questions (LSQ) disertai kuis diakhir pembelajaran. Zaini (2005: 46)

Learning Starts With A Questions (LSQ) merupakan strategi sederhana dalam menstimulasi pengajuan pertanyaan, yang mana merupakan kunci belajar. Strategi ini juga

memberi kesempatan bagi setiap siswa untuk bertindak sebagai guru bagi siswa lain. Proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Starts With A Questions (LSQ) disertai Kuis dapat membuat siswa mampu bekerjasama dalam kelompok kecil (berpasangan) dan bertanya tentang apa yang belum dimengerti dan dipahami.

Tahap pelaksanaan dari Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learnng Starts With a Question (LSQ) adalah dengan meminta siswa membaca materi dari bahan bacaan yang berupa handout secara berpasangan, kemudian memberi tanda pada bagian yang kurang dimengerti. Handout yang telah ditandai secara berpasangan tadi, kemudian siswa diminta untuk berdiskusi dengan kelompok yang ditentukan oleh guru untuk membahas materi yang masih belum dimengerti. Handout yang masih belum dipahami oleh kelompok, maka kelompok tersebut menuliskan bagian yang tidak dipahami pada lembar perrtanyaan, kemudian lembar pertanyaan dari masing-

(3)

masing kelompok dikumpulkan dan pada saat itu guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan materi pelajaran berdasarkan pertanyaan dari siswa.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Reza Yuwandra (2013) dengan judul

“Pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe Learning Strats With A

Question (LSQ) terhadap

pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 27 Padang”.

Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Strats With A Question (LSQ) lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) perkembangan hasil belajar matematika siswa selama menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Strars With A Question (LSQ) yang diikuti dengan kuis pada akhir pembelajaran di

kelas XI IPS SMAN 16 Padang tahun pelajaran 2015/2016, 2) hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Strars With A Question (LSQ) disertai Kuis lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI IPS SMAN 16 Padang tahun pelajaran 2015/2016.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek (Arikunto (2010:126). Populasi penelitian adalah seluruh kelas XI IPS SMAN 16 Padang dan pengambilan kelas sampel dilakukan secara acak, yaitu kelas XI IPS 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 4 sebagai kelas kontrol.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuis dan tes akhir hasil belajar yang berbentuk essay. Uji coba dilakukan pada kelas XI IPS 3 SMAN 13 Padang pada tanggal 25 Agustus 2015. Hasil uji

(4)

coba tes menunjukkan semua soal diterima dengan reliabelitas 0,92.

Teknik analisis data kuis dengan menggunakan rata-rata dan tes akhir dengan menggunakan uji t- satu pihak dengan taraf nyata

= 0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Nilai Kuis Hasil Belajar

Matematika Siswa

Rata-rata nilai kuis hasil belajar matematika siswa dari pertemuan I sampai dengan pertemuan IV dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rata-rata nilai kuis pertemuan I sampai IV

Kuis I II III IV 67,26 89 77,68 84,52 Berdasarkan data dari Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa pada kuis I ke kuis II mengalami peningkatan, kuis II ke kuis III mengalami penurunan, dan kuis III ke kuis IV mengalami peningkatan.

2. Tes Akhir Hasil Belajar Matematika Siswa

Hasil analisis data tes akhir dapat dilihat pada Tabel 2 diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 2. Hasil Tes Akhir Kelas Sampel

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol. Simpangan baku kelas eksperimen lebih rendah daripada simpangan baku kelas kontrol, hal ini menunjukkan bahwa nilai pada kelas kontrol lebih beragam dibandingkan kelas eksperimen. Berdasarkan hasil Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t satu pihak dengan taraf nyata = 0,05 diperoleh = 3,29 lebih besar dari pada = 1,6797. Hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Starts With A Questions (LSQ) disertai Kuis lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

Kelas

Sampel S Xmaks Xmin

Eksperimen 70,04 11,44 90 54 Kontrol 60,61 12,09 85 39

(5)

Hasil pengamatan yang dilakukan selama penelitian terlihat bahwa siswa pada kelas eksperimen lebih bersemangat dan aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan siswa pada kelas kontrol kurang bersemangat dan tidak terlibat secara aktif pada proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari gambaran tes akhir yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Siswa pada kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 54, sedangkan siswa pada kelas kontrol memperoleh nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 39.

Setiap langkah dalam mengerjakan soal tes akhir sebagian besar dapat diselesaikan dengan baik oleh siswa pada kelas eksperimen dibandingkan siswa pada kelas kontrol, hal ini dapat dilihat dari lembar jawaban tes akhir pada kedua kelas sampel pada Gambar 1 dan Gambar 2 .

Gambar 1. Lembar Jawaban Kelas Eksperimen

Gambar 2. Lembar Jawaban Kelas Kontrol

Gambar 1 dan Gambar 2 pada indikator pembelajaran dalam menentukan rataan dan modus pada kelas eksperimen siswa menjawab dengan tepat, sedangkan untuk siswa pada kelas kontrol terdapat kesalahan dalam menjawab soal tersebut karena siswa kurang teliti dalam menentukan letak modus pada data tabel distribusi berkelompok.

Hasil pengamatan yang dilakukan selama penelitian terlihat bahwa siswa pada kelas eksperimen lebih bersemangat dan aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan siswa pada kelas kontrol kurang bersemangat dan tidak terlibat secara aktif pada proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari gambaran tes akhir yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Siswa pada kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 54, sedangkan siswa pada kelas kontrol memperoleh nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 39.

Setiap langkah dalam mengerjakan soal tes akhir sebagian besar dapat diselesaikan dengan baik oleh siswa pada kelas eksperimen dibandingkan siswa pada kelas kontrol, hal ini dapat dilihat dari lembar jawaban tes akhir pada kedua kelas sampel pada Gambar 1 dan Gambar 2 .

Gambar 1. Lembar Jawaban Kelas Eksperimen

Gambar 2. Lembar Jawaban Kelas Kontrol

Gambar 1 dan Gambar 2 pada indikator pembelajaran dalam menentukan rataan dan modus pada kelas eksperimen siswa menjawab dengan tepat, sedangkan untuk siswa pada kelas kontrol terdapat kesalahan dalam menjawab soal tersebut karena siswa kurang teliti dalam menentukan letak modus pada data tabel distribusi berkelompok.

Hasil pengamatan yang dilakukan selama penelitian terlihat bahwa siswa pada kelas eksperimen lebih bersemangat dan aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan siswa pada kelas kontrol kurang bersemangat dan tidak terlibat secara aktif pada proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari gambaran tes akhir yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Siswa pada kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 54, sedangkan siswa pada kelas kontrol memperoleh nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 39.

Setiap langkah dalam mengerjakan soal tes akhir sebagian besar dapat diselesaikan dengan baik oleh siswa pada kelas eksperimen dibandingkan siswa pada kelas kontrol, hal ini dapat dilihat dari lembar jawaban tes akhir pada kedua kelas sampel pada Gambar 1 dan Gambar 2 .

Gambar 1. Lembar Jawaban Kelas Eksperimen

Gambar 2. Lembar Jawaban Kelas Kontrol

Gambar 1 dan Gambar 2 pada indikator pembelajaran dalam menentukan rataan dan modus pada kelas eksperimen siswa menjawab dengan tepat, sedangkan untuk siswa pada kelas kontrol terdapat kesalahan dalam menjawab soal tersebut karena siswa kurang teliti dalam menentukan letak modus pada data tabel distribusi berkelompok.

(6)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Perkembangan hasil belajar matematika siswa pada pertemuan I ke II terjadi peningkatan, pertemuan II ke III terjadi penurunan, dan pertemuan III ke IV terjadi peningkatan kembali.

2. Hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learnng Starts With A Question (LSQ) disertai kuis lebih baik

daripada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran Konvensional di kelas XI IPS SMAN 16 Padang.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010).

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Metode Statistika.

Bandung : Tarsito.

Zaini, Hisyam. (2007). Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta : Center for Teaching Staff

Development.

Referensi

Dokumen terkait

KBK), School-Based Curriculum (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan / KTSP), and the most current one, 2013 Curriculum (Kurikulum 2013). Along with the continuous changing

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Starts