• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TEKNOLOGI KOGNITIF DAN SKILL DEVELOPMENT TERHADAP JOB PERFORMANCE KARYAWAN DI ERA TRANSFORMASI DIGITAL

N/A
N/A
20@249 _Amelia_Zahra

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH TEKNOLOGI KOGNITIF DAN SKILL DEVELOPMENT TERHADAP JOB PERFORMANCE KARYAWAN DI ERA TRANSFORMASI DIGITAL"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, penulis puji syukur ke hadirat Allah swt, atas rahmat, hidayah, taufiq dan kebaikan-Nya sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini. Semoga shalawat dan shalawat terus tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan secercah cahaya terang dan membimbing kita pada kerangka hikmah kehidupan yang mempunyai makna tinggi.

  • Latar Belakang Penelitian
  • Identifikasi Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan Penelitian
    • Kegunaan Pengembangan Ilmu
    • Kegunaan Praktis
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
    • Lokasi Penelitian
    • Jadwal Penelitian

Apakah terdapat dampak teknologi kognitif terhadap kinerja karyawan (PT. Bank BRI KC Indihiang Kota Tasikmalaya) di era transformasi digital? Apakah terdapat pengaruh antara teknologi kognitif dan pengembangan keterampilan terhadap kinerja pegawai (PT. Bank BRI KC Indihiang Kota Tasikmalaya) di era transformasi digital. Untuk mengetahui dan menganalisis dampak teknologi kognitif dan pengembangan keterampilan terhadap kinerja pegawai (PT. Bank BRI KC Indihiang Kota Tasikmalaya) di era transformasi digital.

Tinjauan Pustaka

Penilaian dengan metode ini dilakukan dengan cara membandingkan pegawai yang satu dengan pegawai yang lain. Perbandingan berpasangan, suatu bentuk penilaian dengan membandingkan tenaga kerja secara keseluruhan, membandingkan baik faktor yang dibandingkan (yang tidak menggambarkan aspek tertentu dari perilaku tenaga kerja) maupun seluruh tenaga kerja dalam organisasi. Dalam metode ini, seorang penilai diharapkan mencatat seluruh perilaku sehari-hari pegawai yang akan dinilainya dalam sebuah buku catatan khusus.

Berdasarkan catatan yang dibuat, evaluator kemudian akan mendiskusikannya dengan pekerja yang bersangkutan untuk membandingkan perilaku sebenarnya. Jadi yang terpenting dalam MBO adalah “Apakah tenaga kerja yang bersangkutan dapat mencapai tujuannya atau tidak”.

Tabel 2.1.4  Penelitian Terdahulu  No  Nama ,Tahun,
Tabel 2.1.4 Penelitian Terdahulu No Nama ,Tahun,

Kerangka Pemikiran

Dengan adanya teknologi ini di era transformasi digital ini, maka seorang individu/organisasi harus menguasai keterampilan tertentu untuk menggunakan teknologi kognitif ini, termasuk cara mengoperasikan atau memanfaatkannya, yang secara efektif dapat meningkatkan kinerja dalam melakukan sesuatu. Jadi selain itu, tidak hanya teknologi saja yang dapat meningkatkan kinerja seseorang, namun kemampuan manusia juga harus dikembangkan (skill development) agar mampu beradaptasi dengan teknologi kognitif karena teknologi bersifat dinamis/terus menerus berkembang. Teknologi kognitif Deepak Chahal menggabungkan kekuatan AI dengan elemen proses kognitif manusia, memberikan pendekatan unggul dalam pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan interaksi manusia-mesin.

Kecerdasan buatan dan teknologi kognitif mungkin terlihat hanya berjarak beberapa tahun saja, namun kenyataannya keduanya merupakan bagian dari pasar bisnis saat ini. Memanfaatkan Keunggulan Teknologi Kognitif dibandingkan Kecerdasan Buatan" berpendapat bahwa dengan menggabungkan kekuatan AI dan wawasan dari proses kognitif manusia, teknologi kognitif memberikan peningkatan pemrosesan bahasa alami, pemahaman dan penalaran kontekstual, pembelajaran adaptif dan personal, pengambilan keputusan etis, dan interaksi cerdas. . . secara emosional. Mengembangkan keterampilan merupakan hal yang penting dilakukan untuk meningkatkan kinerja, terutama di era transformasi digital, seperti yang diungkapkan Robert L.

Hal ini dapat dipermudah dengan diiringi teknologi kognitif di era transformasi digital ini. Oleh karena itu, teknologi kognitif saat ini banyak digunakan, karena teknologi ini tergolong baru maka diperlukan pengembangan keterampilan (skill development) oleh individu/organisasi. Untuk mengoptimalkan dampak teknologi kognitif dan pengembangan keterampilan terhadap kinerja karyawan, organisasi/perusahaan harus menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam pelatihan dan pengembangan karyawan serta memastikan bahwa teknologi kognitif digunakan secara tepat dan efektif dalam proses bisnis mereka.

Selain itu, pegawai juga harus memiliki sikap proaktif terhadap pembelajaran berkelanjutan dan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi di era transformasi digital saat ini.

Gambar 2.2  Paradigma Penelitian TEKNOLOGI KOGNITIF
Gambar 2.2 Paradigma Penelitian TEKNOLOGI KOGNITIF

Hipotesis

H1 : Pengembangan keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di era transformasi digital (Kantor BRI Cabang Indihiang Kota Tasikmalaya). H0: Pengembangan keterampilan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di era transformasi digital (Kantor BRI Cabang Indihiang Kota Tasikmalaya). H1: Teknologi kognitif berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan keterampilan pegawai di era transformasi digital (Kantor BRI Cabang Indihiang Kota Tasikmalaya).

H0 : Teknologi kognitif tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan keterampilan pegawai di era transformasi digital (Kantor BRI Cabang Indihiang Kota Tasikmalaya). H1 : Teknologi kognitif dan pengembangan keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di era transformasi digital (Kantor BRI Cabang Indihiang Kota Tasikmalaya). H0: Teknologi kognitif dan pengembangan keterampilan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di era ini.

Objek Penelitian

Metode Penelitian

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Operasionalisasi Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Jenis dan Sumber Data
    • Populasi Sasaran
    • Penentuan Sampel
  • Model Penelitian
  • Teknis Analisis Data

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang berfungsi mendeskripsikan atau memberikan gambaran tentang subjek yang diteliti dengan menggunakan data sampel atau populasi yang diberi angka-angka. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel independen dan variabel dependen. Pengertian operasional variabel penelitian adalah penafsiran setiap variabel yang digunakan dalam penelitian menurut indikator yang membentuknya.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Bank BRI Kantor Cabang Kota Tasikmalaya. Jadi karena jumlah variabel dalam penelitian ini adalah 3. Jadi jumlah sampelnya adalah 3 x 10 = 30 sampel yaitu pegawai BRI Kantor Cabang Kota Tasikmalaya khususnya Unit Indihiang. Teknik analisis data pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan software SPSS, memasukkan hasil operasionalisasi variabel yang akan diuji.

Untuk menguji apakah hasil jawaban kuesioner responden benar-benar layak digunakan dalam penelitian ini dilakukan uji validitas. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan software SPSS versi 23 dan menggunakan metode korelasi Pearson dengan tingkat signifikansi 1% pada uji 1 sisi. Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen.

Tingkat signifikansi dalam penelitian ini adalah 5%, dimana jika angka probabilitas signifikansi >5% maka HO ditolak. Jika angka probabilitas signifikansi <5% maka HO diterima.

Hasil Penelitian

Di era transformasi digital saat ini, penerapan teknologi kognitif sangat penting untuk menunjang pekerjaan karyawan sehingga hasil kinerja meningkat. Berdasarkan Tabel 4.1 yang menunjukkan jawaban responden mengenai variabel teknologi kognitif, diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian baik terhadap variabel teknologi kognitif di PT. Berdasarkan Tabel 4.2 yang menunjukkan jawaban responden mengenai variabel pengembangan keterampilan, diketahui bahwa sebagian besar responden menilai baik variabel tersebut di PT.

Berdasarkan tabel 4.3 yang menampilkan jawaban responden mengenai variabel prestasi kerja diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian baik terhadap variabel prestasi kerja di PT. Berikut hasil uji reliabilitas variabel teknologi kognitif, pengembangan keterampilan, dan kinerja karyawan dengan sampel sebanyak 30 responden. Berdasarkan hasil uji scatterplot menunjukkan bahwa titik-titiknya tersebar tidak beraturan, sehingga variabel terikat kinerja pegawai tidak mengalami gejala heteroskedastisitas.

Nilai konstanta Y= 4,655 menunjukkan bahwa sejauh mana kinerja karyawan sebelum dipengaruhi oleh variabel teknologi kognitif dan pengembangan keterampilan adalah positif. Artinya jika variabel bebas yaitu teknologi kognitif dan pengembangan keterampilan mempunyai nilai konstan (tetap), maka nilai kinerja karyawan sebesar 4,655. Nilai koefisien

Nilai koefisien X2 = 0,796 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1% pada variabel pengembangan keterampilan dan variabel bebas lainnya maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,796.

Tabel 4.7  Hasil Uji Reliabilitas  Variabel  Cronbach
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach's

Pembahasan

Dengan demikian H1 ditolak sedangkan H0 diterima yaitu Teknologi Kognitif tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di era transformasi digital (Kantor BRI Cabang Tasikmalaya Kota, Unit Indihiang). Berdasarkan analisis data yang dilakukan menyatakan bahwa pengembangan keterampilan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja/kinerja pegawai di era transformasi digital, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi pengujian hipotesis pengembangan keterampilan (X2) yang mempunyai t hitung. nilai 6,657 > ttabel 1,703; t-tabel dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Artinya variabel pengembangan keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai BRI Kantor Cabang Kota Tasikmalaya Unit Indihiang.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan yang dilakukan oleh Welinus Halawa yang menyatakan bahwa keterampilan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Jadi disini H1 diterima dan H0 ditolak yang mana Skill Development berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di era transformasi digital (Kantor BRI Cabang Indihiang Kota Tasikmalaya). Dengan demikian H1 ditolak dan H0 diterima yaitu Teknologi Kognitif tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan skill pegawai di era transformasi digital (Unit Indihiang Kantor Cabang BRI Tasikmalaya Kota).

Dampak simultan teknologi kognitif dan pengembangan keterampilan terhadap kinerja karyawan di era transformasi digital. Berdasarkan hasil uji F terlihat bahwa teknologi kognitif dan pengembangan keterampilan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan di era transformasi digital. Atau dengan kata lain H1 yang menyatakan bahwa teknologi kognitif dan pengembangan keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di era transformasi digital (Kantor BRI Cabang Tasikmalaya, Unit Indihiang Kota Tasikmalaya) diterima.

Kontribusi variabel independen terhadap kinerja karyawan sebesar 70,8%, sedangkan sisanya sebesar 29,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

Berdasarkan analisis tabel pengaruh variabel Teknologi Kognitif terhadap Pengembangan Keterampilan, nilai toleransi seluruh variabel independen > 0,10. Artinya variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini tidak menunjukkan gejala multikolinearitas yang artinya semua variabel dapat dijadikan sebagai variabel independen satu sama lain. Berdasarkan hasil uji F terlihat bahwa teknologi kognitif dan pengembangan keterampilan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan di era transformasi digital.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan dan kesalahan dalam penelitian ini. Saran bagi BRI Unit Indihiang Kantor Cabang BRI Tasikmalaya, diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan yang dapat disesuaikan dengan kebijakan BRI dengan upaya meningkatkan kinerja pegawai khususnya perbankan di era transformasi digital. Saran bagi peneliti selanjutnya, judul penelitian ini masih tergolong baru dan belum banyak yang menelitinya/belum banyak jurnal yang menerbitkan topik terkait, sehingga terdapat beberapa saran bagi peneliti selanjutnya.

Saran-saran tersebut antara lain tetap menggunakan variabel teknologi kognitif namun melakukan penelitian di perusahaan lain, menggunakan metode pengumpulan data kuesioner yang lebih akurat atau menggunakan metode pengumpulan data lain, mencari data sampel yang lebih baik, menggunakan variabel-variabel baru yang belum diteliti, dan masih banyak lagi. yang dapat menyempurnakan penelitian ini. Kekuatan Emosi yang Tersembunyi: Bagaimana Faktor Psikologis Mempengaruhi Pengembangan Keterampilan Adopsi Teknologi Cerdas. Kompetensi sumber daya manusia dan di era transformasi industri 4.0 dan Digital 5.0 untuk meningkatkan kinerja pegawai.

Batik Trusmi: Perencanaan and Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Era Society 5.0 Case Study Pengembangan SDM. Cases used Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure. Cases used Statistics are based on cases with no missing values ​​for any variables used.

Gambar

Tabel 2.1.4  Penelitian Terdahulu  No  Nama ,Tahun,
Gambar 2.2  Paradigma Penelitian TEKNOLOGI KOGNITIF
Tabel 4.7  Hasil Uji Reliabilitas  Variabel  Cronbach's
Gambar 4.1  Hasil Uji Normalitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Thus, for both ther- modynamic and mechanical descriptions of phase interfaces, of which the central physical quantities are free energy and stress, the mass transport condition should