• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh teman sebaya, konsep diri, iklim kelas dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh teman sebaya, konsep diri, iklim kelas dan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL

Oleh :

YURI DASMERI NPM. 12090125

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

(2)
(3)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) pengaruh teman sebaya terhadap hasil belajar kelas X di SMA Negeri 3 Lubuk Basung, 2) pengaruh konsep diri terhadap hasil belajar kelas X di SMA Negeri 3 Lubuk Basung, 3) pengaruh iklim kelas terhadap hasil belajar kelas X di SMA Negeri 3 Lubuk Basung, 4) pengaruh partisipasi terhadap hasil belajar kelas X di SMA Negeri 3 Lubuk Basung, 5) pengaruh teman sebaya, konsep diri, iklim kelas dan partisipasi secara bersama-sama mempengaruhi hasil belajar kelas X di SMA Negeri 3 Lubuk Basung. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dan analisis induktif, dengan bantuan program SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama teman sebaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,322. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 3,189 > ttabel sebesar 1,66864. Artinya apabila teman sebaya meningkat sebesar 1%, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,322 dalam setiap satuannya. Kedua konsep diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,406. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,791 > ttabel

1,66864. Artinya, apabila konsep diri meningkat sebesar 1%, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,406 dalam setiap satuannya. Ketiga iklim kelas berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,554. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 2,778 > ttabel sebesar 1,66864. Artinya, apabila iklim kelas meningkat sebesar 1%, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,554 dalam setiap satuannya. Keempat partisipasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,207. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 2,177 > ttabel sebesar 1,66864. Artinya, apabila partisipasi meningkat sebesar 1%, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,207 dalam setiap satuannya. Kelima teman sebaya, konsep diri, iklim kelas dan partisipasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar. Dimana diperoleh nilai Fhitung 19,705 > Ftabel 2,74 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

Kata Kunci: Teman Sebaya, Konsep Diri, Iklim Kelas, Partisipasi ABSTRACT

This study aimed to analyze: 1) the influence of peers on learning outcomes of class X SMA Negeri 3 Lubuk cone, 2) the influence of the self-concept of the learning outcomes of class X SMA Negeri 3 Lubuk cone, 3) the influence of class climate on learning outcomes of class X SMAN 3 Lubuk cone, 4) the effect of the participation of the learning outcomes of class X SMA Negeri 3 Lubuk cone, 5) influence of peers, self-concept, classroom climate and participation jointly affect learning outcomes class X SMA Negeri 3 Lubuk Cone. This type of research used in this research is descriptive and asosiatif.Teknik data analysis technique used is descriptive analysis and inductive analysis, with SPSS version 16.0.Hasil showed that: First peers positive and significant impact on learning outcomes. Where indicated by the coefficient value of 0.322. The coefficient value is significant because tcount 3.189> ttable of 1.66864. This means that if peers increased by 1%, then the learning outcomes will be increased by 0.322 in each unit. Both concepts themselves positive and significant impact on learning outcomes. Where indicated by the coefficient value of 0.406. The coefficient value is significant because tcount 2.791> ttabel 1.66864. That is, if the self-concept increased by 1%, then the learning outcomes will be increased by 0.406 in each unit. Third class climate positive and significant impact on learning outcomes. Where indicated by the coefficient value of 0.554. The coefficient value is significant because tcount, 2.778> ttable of 1.66864.

That is, if the classroom climate increased by 1%, then the learning outcomes will be increased by 0.554 in each unit. Fourth participation positive and significant impact on learning outcomes. Where indicated by the coefficient value of 0.207. The coefficient value is significant because tcount, 2.177> ttable of 1.66864.

That is, if participation increased by 1%, then the learning outcomes will be increased by 0.207 in each unit. Fifth peers, self-concept, classroom climate and participation jointly significant effect on learning outcomes. Where the obtained value of F 19.705> 2,74 F table with a significant level of 0.000 <α = 0.05.

This means Ha accepted and H0 is rejected.

Keyword: peers, self-concept, classroom climate, participation

(4)

PENDAHULUAN

Belajar merupakan sesuatu yang diperlukan oleh setiap individu untuk menambah pengetahuannya dari yang tidak tahu menjadi tahu serta untuk mengasah kemampuan yang dimilikinya. Belajar tidak akan pernah terbatas oleh umur baik yang muda maupun yang tua semuanya menjalani proses belajar. Hanya saja proses belajar yang dijalani oleh tiap- tiap individu itu berbeda-beda. Ada yang belajar melalui proses sekolah dan ada yang belajar melalui apa yang dilihat atau diamati secara langsung.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain faktor yang ada pada diri individu itu sendiri yang disebut dengan faktor individual dan faktor

yang ada di diri individu yang disebut dengan faktor sosial (M.

Ngalim Purwanto, 1991:102). Faktor yang ada dalam diri individu itu terdiri atas kesehatan, kejiwaan (psikis) dan mental spiritual sedangkan faktor sosial diantaranya adalah budaya dan geografis, keadaan sekolah, keadaan keluarga, pergaulan baik di sekolah maupun dimasyarakat.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SMA N 3 Lubuk Basung, nilai rata-rata UN nya setiap tahun semakin menurun sedangkan guru yang sertifikasi hampir separuh dari semua jumlah guru yang ada di sekolah tersebut. Berikut data perbandingan nilai UN SMA N yang ada di Kecamatan Lubuk Basung :

Tabel 2. Data Perbandingan Nilai UN SMA N Kecamatan Lubuk Basung

N o

Nama Sekolah Akre- ditasi

Mata Pelajaran Total

B.Ind B.Ing MTK Eko Sos Geo 1 SMA N 1

Lubuk Basung

A 71,33 43,93 74,07 57,42 61,32 40,98 349,05 2 SMA N 3

Lubuk Basung

B 69,83 39,92 69,29 55,59 58,92 41,27 334,82 3 SMA N 2

Lubuk Basung

A 73,62 46,84 72,54 59,98 64,51 50,52 368,01 Sumber : data dikbud.go.id

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa yang memiliki jumlah nilai UN tertinggi adalah SMA N 2 Lubuk Basung dengan jumlah nilai 368,01, SMA N 1 Lubuk Basung dengan jumlah nilai 349,05 dan yang terendah SMA N 3 Lubuk Basung dengan jumlah nilai 334,82.

Berdasarkan perbandingan nilai UN SMA N Kecamatan Lubuk Basung dapat dilihat bahwa yang mempunyai nilai UN terendah adalah SMA N 3 Lubuk Basung. Di SMA N 3 Lubuk Basung ini terdapat 25 orang guru

sertifikasi dan 19 orang guru yang belum sertifikasi. Akan tetapi, nilai UN di sekolah tersebut tidak semakin meningkat, sedangkan sebagian jumlah gurunya sudah sertifikasi.

Apabila dihubungkan antara jumlah guru yang sudah sertifikasi dengan jumlah nilai UN maka seharusnya nilai UN itu dari tahun ke tahun semakin meningkat, karena jumlah guru yang sertifikasi semakin bertambah. Tapi yang terjadi sebaliknya, nilai UN tidak mengalami peningkatan setiap

(5)

tahunnya. Rata-rata nilai Ujian Nasional (UN) SMA N 3 Lubuk

Basung dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Rata-rata Nilai UN 4 Tahun Terakhir di SMA N 3 Lubuk Basung

No Tahun IPA IPS Rata-rata

TT TR TT TR

1 2012/2013 46,50 27,15 41,80 24,15 34,9

2 2013/2014 48,20 20,90 46,30 20,20 33,9

3 2014/2015 79,58 49,86 66,85 34,41 57,6

4 2015/2016 73,33 45,66 69,33 29,5 54,4

Sumber: Tata Usaha SMA N 3 Lubuk Basung Tahun 2016

Dari data di atas dapat dilihat bahwa setiap tahun nilai rata-rata UN kelas XII di SMA N 3 Lubuk Basung mengalami perubahan. Pada tahun 2012/2013 rata-rata nilai UN berjumlah 34,9, selanjutnya mengalami penurunan sampai pada tahun 2013/2014 dengan jumlah nilai rata-rata 33,9. Pada tahun 2014/2015 rata-rata nilai UN mengalami kenaikan yaitu 57,6 dan pada tahun 2015/2016 rata-rata nilai UN mengalami penurunan yaitu 54,4.

Nilai tertinggi jurusan IPA pada tahun 2014/2015 berjumlah 79,58 dengan nilai terendahnya 49,86.

Namun pada tahun 2015/2016 nilai tertinggi jurusan IPA mengalami penurunan dengan jumlah 73,33 dengan nilai terendah 45,66.

Sedangkan untuk jurusan IPS nilai tertingginya terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012/2013 nilai tertingginya berjumlah 41,80 dengan nilai terendah 24,15 dan terus mengalami kenaikan sampai tahun 2015/2016 dengan jumlah nilai tertinggi 69,33 dan nilai terendahnya 29,5. Jumlah guru di SMA N 3 Lubuk Basung yang sertifikasi banyak namun nilai rata-rata UN kelas XII setiap tahunnya tidak mengalami kenaikan.

Apabila dilihat dari banyaknya jumlah guru yang sudah sertifikasi, maka nilai rata-rata UN kelas XII

tersebut seharusnya akan semakin meningkat setiap tahunnya.

PERUMUSAN MASALAH

1. Sejauhmana pengaruh teman sebaya terhadap hasil belajar ekonomi kelas X di SMA N 3 Lubuk Basung?

2. Sejauhmana pengaruh konsep diri terhadap hasil belajar ekonomi kelas X di SMA N 3 Lubuk Basung?

3. Sejauhmana pengaruh iklim kelas terhadap hasil belajar ekonomi kelas X di SMA N 3 Lubuk Basung?

4. Sejauhmana pengaruh partisipasi terhadap hasil belajar ekonomi kelas X di SMA N 3 Lubuk Basung?

5. Sejauhmana pengaruh teman sebaya, konsep diri, iklim kelas dan partisipasi secara bersama- sama terhadap hasil belajar ekonomi kelas X di SMA N 3 Lubuk Basung?

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui :

1. Pengaruh teman sebaya terhadap hasil belajar ekonomi kelas X di SMA N 3 Lubuk Basung.

(6)

2. Pengaruh konsep diri terhadap hasil belajar ekonomi kelas X di SMA N 3 Lubuk Basung.

3. Pengaruh iklim kelas terhadap hasil belajar ekonomi kelas X di SMA N 3 Lubuk Basung.

4. Pengaruh partisipasi terhadap hasil belajar ekonomi kelas X di SMA N 3 Lubuk Basung.

5. Pengaruh teman sebaya, konsep diri, iklim kelas dan partisipasi secara bersama-sama terhadap hasil belajar ekonomi kelas X di SMA N 3 Lubuk Basung.

LANDASAN TEORI 1. Teman Sebaya

Menurut Sudjana (2010:22), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut Anni (2004:4), hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.

Teman sebaya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai kawan, sahabat atau orang yang sama-sama bekerja atau berbuat. Menurut Santrock (2007:57), mengatakan bahwa teman sebaya adalah anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama.

Selanjutnya Piaget dan Sullivan (dalam Santrock, 2007:57) menekankan bahwa melalui interaksi dengan teman-teman sebaya, anak- anak dan remaja mempelajari modus relasi yang timbal balik secara simetris. Menurut Hetherington &

parke (dalam Desmita 2010:145) teman sebaya (peer) sebagai sebuah kelompok sosial sering didefinisikan sebagai semua orang yang memiliki

kesamaan sosial atau yang memiliki kesamaan ciri-ciri, seperti kesamaan tingkat usia.

a. Jenis-jenis Kelompok Sebaya Ditinjau dari sifat organisasinya kelompok sebaya dapat dibedakan menjadi :

1) Kelompok sebaya yang bersifat informal

Kelompok sebaya ini dibentuk, diatur dan dipimpin oleh anak itu sendiri, seperti kelompok bermain dan lain-lain. Di dalam kelompok ini tidak ada bimbingan dan partisipasi orang dewasa.

2) Kelompok sebaya yang bersifat formal

Di dalam kelompok ini ada bimbingan, partisipasi atau pengarahan orang dewasa.

Apabila bimbingan dan pengarahan diberikan secara bijaksana maka kelompok sebaya ini akan dapat menjadi wahana proses sosialisasi nilai- nilai dan norma yang terdapat dalam masyarakat, contohnya kepramukaan, perkumpulan pemuda dan lain sebagainya.

b. Fungsi Teman Sebaya

Santrock (2007:55) mengemukakan bahwa salah satu fungsi terpenting dari kelompok teman sebaya adalah:

1) Sebagai sumber informasi mengenai dunia di luar keluarga, 2) Memperoleh umpan balik mengenai kemampuannya dari kelompokMempelajari bahwa apa yang mereka lakukan itu lebih baik, sama baik atau kurang baik dibandingkan remaja-remaja lainnya

c. Indikator Teman Sebaya

(7)

Berikut ini indikator teman sebaya (Conny R. Semiawan, 1999:167):

1) Kesamaan usia

Kesamaan usia lebih memungkinkan anak untuk memilih minat-minat dan tema- tema pembicaraan atau kegiatan yang sama sehingga mendorong terjalinnya hubungan pertemanan dengan teman sebaya ini.

2) Situasi

Faktor situasi berpengaruh di saat berjumlah banyak anak- anak akan cenderung memilih permainan yang kompetitif daripada permaianan yang kooperatif.

3) Keakraban

Kolaborasi ketika pemecahan masalah lebih baik dan efisien bila dilakukan oleh anak di antara teman sebaya yang akrab.

4) Ukuran kelompok

Apabila jumlah anak dalam kelompok hanya sedikit, maka interaksi yang terjadi cenderung lebih baik, lebih kohesif, lebih berfokus dan lebih berpengaruh.

2. Konsep Diri

a. Pengertian Konsep Diri

Menurut Hurlock

(2010:237) berpendapat bahwa konsep diri merupakan bayangan cermin, sebagian besar ditentukan oleh peran dan hubungan dengan orang lain, serta reaksi orang lain terhadap diri seseorang. Menurut William D. Brooks (dalam Jalaluddin Rakhmat, 2003:99), konsep diri adalah persepsi psikologi, sosial, dan fisik terhadap diri sendiri yang didapat dari berbagai pengalaman dan interaksi dengan orang lain. Konsep diri

meliputi apa yang seseorang pikirkan dan rasakan tentang dirinya. Selanjutnya Slameto (2010:182) menjelaskan bahwa konsep diri adalah persepsi keseluruhan yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

Menurut Mahmud (2010:370) terdapat 5 faktor yang mempengaruhi konsep diri, yaitu:

1) Pola asuh orang tua

Sikap positif orang tua yang terbaca oleh anak, akan menumbuhkan konsep dan pemikiran positif serta sikap menghargai diri sendiri. Sikap negatif orang tua akan mengundang pertanyaan kepada anak, dan menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi dan dihargai, dan semua itu akibat kekurangan yang ada pada dirinya sehingga orang tua tidak sayang.

2) Kegagalan

Kegagalan yang terus menerus dialami seringkali menimbulkan pertanyaan kepada diri sendiri dan berakhir dengan kesimpulan bahwa semua penyebabnya terletak pada kelemahan diri.

Kegagalan membuat orang merasa tidak berguna.

3) Depresi

Orang yang mengalami depresi akan mempunyai pemikiran yang cenderung negatif dalam memandang dan merespon segala sesuatunya, termasuk menilai diri sendiri. Segala situasi atau stimulus yang netral akan dipersepsikan secara negatif.

(8)

4) Kritik internal

Terkadang mengkritik diri sendiri memang dibutuhkan untuk menyadarkan seseorang akan perbuatan yang telah dilakukan. Kritik terhadap diri sendiri sering berfungsi menjadi regulator atau rambu-rambu dalam bertindak dan perilaku agar keberadaan kita dapat diterima oleh masyarakat dan dapat beradaptasi dengan baik.

5) Merubah konsep diri

Seringkali kita sendirilah yang menyebabkan persoalan bertambah rumit dengan berpikir yang tidak-tidak terhadap suatu keadaan atau terhadap diri kita sendiri. Namun, dengan sifatnya yang dinamis, konsep diri dapat mengalami perubahan ke arah yang lebih positif. Langkah- langkah yang perlu diambil untuk memiliki konsep diri yang positif: a) bersikap objektif dalam mengenali diri sendiri, b) hargailah diri sendiri, c) jangan memusuhi diri sendiri, d) berpikir positif dan rasional.

Lecky (dalam Mudjiran, 2007:141) mengemukakan pendapat menyangkut hubungan konsep diri terhadap hasil belajar siswa di sekolah, yaitu:

1) Siswa yang memiliki konsep diri positif menampilkan hasil belajar yang baik di sekolah atau siswa yang memiliki hasil belajar yang tinggi di sekolah memiliki penilaian diri yang tinggi dan juga menunjukkan hubungan antar pribadi yang positif. Mereka menentukan target hasil belajar yang realistis dan mengarahkan kecemasan

akademis dengan belajar keras dan tekun dan kegiatan- kegiatan mereka selalu diarahkan kepada kegiatan akademis.

2) Penting diciptakannya situasi

sekolah yang

mengembangkan konsep diri positif siswa, yaitu memungkinkan mereka mendapatkan penghargaan, sokongan dan pengakuan dari guru-guru dan teman-teman mereka. Oleh karena itu, guru-guru harus berusaha keras dengan berbagai pendekatan untuk menjadikan siswa-siswanya mengerti materi belajar yang

diajarkannya dan

mempergunakan materi yang telah dipelajari itu dalam kehidupannya sehingga merasa dirinya telah berkembang.

c. Indikator Konsep Diri

Indikator konsep diri menurut Calhoundan (dalam Desmita, 2013:166), yaitu:

1. Pengetahuan yaitu

bagaimana anak

menggambarkan dirinya berdasarkan pemahaman dirinya.

2. Pengharapan ialah dambaan, aspirasi, harapan, keinginan anak untuk menjadi seperti apa dirinya dimasa mendatang.

3. Penilaian merupakan bagaimana anak menilai dirinya dan bagaimana standar self-ideal yang anak tetapkan, sehingga akan membentuk seberapa

besar anak

(9)

menyukai/menghargai diri sendiri

3. Iklim Kelas

a. Pengertian Iklim Kelas Hoy & Miskel dalam

Hadiyanto (2004:3)

menyatakan bahwa iklim kelas merupakan kualitas lingkungan kelas yang terus menerus dialami oleh guru yang mempengaruhi tingkah laku siswa dalam menciptakan proses pembelajaran yang kondusif.

Rahmat (dalam Silalahi, 2008:2), menyebutkan bahwa iklim kelas ditandai dengan munculnya: 1) sikap saling terbuka, 2) terjalinnya hubungan antar pribadi yang akrab, 3) sikap saling menghargai satu dengan yang lain, 4) menghormati satu sama lain, dan 5) mendahulukan kepentingan bersama.

Eko PutroWidyoko (2009:209), mengungkapkan pengertian iklim kelas adalah segala situasi yang muncul akibat hubungan antara guru dan siswa atau hubungan antar siswa yang menjadi ciri khusus dari kelas dan mempengaruhi proses pembelajaran.

b. Indikator Iklim Kelas

Menurut Mahmud

(2012:171) indikator dari iklim kelas adalah:

1) Interaksi antara siswa dengan siswa

Aspek kekompakan kelas mengukur sejauh mana siswa saling mengenal,

membantu dan

mendukung satu sama lain.

2) Interaksi antara siswa dengan guru

Aspek dukungan guru mengukur sejauh mana guru membantu siswa mampu bersahabat

dengan siswa,

memberikan perhatian dan kepercayaan kepada siswa.

3) Pengaturan ruang kelas Merupakan kualitas lingkungan yang terus menerus dialami guru yang mempengaruhi tingkah laku siswa dalam menciptakan proses pembelajaran yang kondusif.

4. Partisipasi

a. Pengertian Partisipasi

Menurut Suryosubroto (2002:279), menjelaskan bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab didalamnya.

Knovles (dalam Mulyasa, 2004:150) menyatakan bahwa partisipasi siswa dalam belajar adalah keikutsertaan siswa dalam suatu kegiatan yang ditunjukkan dengan perilaku fisik dan psikisnya. Sudjana (dalam Mulyasa, 2004:156), mengemukakan syarat kelas yang efektif adalah adanya keterlibatan, tanggung jawab dan umpan balik dari siswa.

b. Indikator Partisipasi

Indikator partisipasi siswa dalam pembelajaran

sebagaimana yang

dikemukakan oleh Knovles

(10)

(dalam Mulyasa, 2004:156) adalah sebagai berikut:

1) Adanya keterlibatan emosional dan mental siswa

2) Adanya kesediaan siswa untuk memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan

3) Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat hal

yang sangat

menguntungkan

HIPOTESIS

1. Ho : β1 = 0 : Diduga teman sebaya tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi.

Ha : β1 ≠ 0 : Diduga teman sebaya berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi.

2. Ho : β2 = 0 : Diduga konsep diri tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi.

Ha : β2 ≠ 0 : Diduga konsep diri berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi.

3. Ho : β3 = 0 : Diduga iklim kelas tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi.

Ha : β3 ≠ 0 : Diduga iklim kelas berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi.

4. Ho : β4 = 0 : Diduga partisipasi tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi.

Ha : β4 ≠ 0 : Diduga partisipasi berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi.

5. Ho : β1: β2: β3: β4 = 0 : Diduga teman sebaya, konsep diri, iklim kelas dan partisipasi secara bersama-sama tidak berpengaruh

signifikan terhadap hasil belajar ekonomi.

Ha : β1: β2: β3: β4 ≠ 0 : Diduga teman sebaya, konsep diri, iklim kelas dan partisipasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS SMA Negeri 3 Lubuk Basung yang terdiri dari 159 orang reponden siswa kelas X, dan jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 70 orang.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel hasil belajar (Y) sebagai variabel terikat, teman sebaya (X1), konsep diri (X2), iklim kelas (X3), dan partisipasi (X4), sebagai variabel bebasnya.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linear berganda.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

(11)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -5.041 8.697 -.580 .564

X1 (Teman Sebaya) .322 .101 .353 3.189 .002

X2 (Konsep Diri) .406 .145 .264 2.791 .007

X3 (Iklim Kelas) .554 .199 .297 2.778 .007

X4 (Partisipasi) .207 .095 .184 2.177 .033

a. Dependent Variable: Hasil Belajar

Sumber: Olahan Data Primer 2017 Dari persamaan di atas, dapat diketahui bahwa nilai constant sebesar -5,041 satuan. Hal ini berati, tanpa adanya pengaruh teman sebaya, konsep diri, iklim kelas dan partisipasi maka hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung sudah bernilai sebesar -5,041 satuan.

Nilai koefesien regresi teman sebaya (b1) sebesar 0,322 satuan.

Artinya, apabila teman sebaya dalam kalangan situasi, keakraban, ukuran kelompok dan perkembangan kognisi naik maka akan meningkat sebesar satu satuan, maka hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung akan meningkat sebesar 0,322 satuan.

Nilai koefesien regresi konsep diri (b2) sebesar 0,406 satuan.

Artinya, apabila konsep diri dalam pengetahuan dan pengharapan naik maka akan meningkat sebesar satu satuan maka hasil belajar siswa kelas

X SMA N 3 Lubuk Basung akan meningkat sebesar 0,406 satuan.

Nilai koefesien regresi iklim kelas (b3) sebesar 0,554 satuan.

Artinya, apabila iklim kelas dalam interaksi antara siswa dengan siswa dan interaksi antara siswa dengan guru naik maka akan meningkat sebesar satu satuan maka hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung akan meningkat sebesar 0,554 satuan.

Nilai koefesien regresi partisipasi (b4) sebesar 0,207 satuan.

Artinya, apabila partisipasi dalam adanya keterlibatan emosional dan mental siswa, adanya kesediaan siswa untuk memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan dan dalam kegiatan belajar terdapat hal yang sangat menguntungkan naik maka akan meningkat sebesar satu satuan maka hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung akan meningkat sebesar 0,207 satuan.

Hasil Analisa Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .740a .548 .520 6.306

a. Predictors: (Constant), Partisipasi, Teman Sebaya, Konsep Diri, Iklim Kelas

Sumber: Olahan Data Primer 2017

(12)

Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa besarnya nilai Rsquare

adalah 0,548. Hal ini berarti 54,8%

hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung dipengaruhi variabel teman sebaya, konsep diri, iklim kelas dan partisipasi sedangkan sisanya 45,2% dijelas oleh sebab- sebab lain yang ada di luar penelitian.

UJI HIPOTESIS

Hipotesis 1 Berdasarkan hasil analisa diketahui nilai koefisien regresi teman sebaya sebesar 0,322 karena hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (3,189) > nilai ttabel (1,66864), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dapat disimpulkan bahwa teman sebaya dalam kalangan situasi, keakraban, ukuran kelompok dan perkembangan kognisi secara parsial berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung.

Hipotesis 2 Berdasarkan hasil analisa diketahui nilai koefisien regresi konsep diri sebesar 0,406 nilai ini koefisien karena hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (2,791) > nilai ttabel (1,66864), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dapat disimpulkan bahwa konsep diri dalam pengetahuan dan pengharapan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung.

Hipotesis 3 Berdasarkan hasil analisa diketahui nilai koefisien regresi iklim kelas sebesar 0,554 nilai ini koefisien karena hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (2,778) > nilai ttabel (1,66864),

sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dapat disimpulkan bahwa iklim kelas dalam interaksi anatara siswa dengan siswa dan interaksi antara siswa dengan guru secara parsial berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ssiwa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung.

Hipotesis 4 Berdasarkan hasil analisa diketahui nilai koefisien regresi partisipasi sebesar 0,207 nilai ini koefisien karena hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (2,177) > nilai ttabel (1,66864), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dapat disimpulkan bahwa partisipasi dalam adanya keterlibatan emosional dan mental siswa, adanya kesediaan siswa untuk memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan dan dalam kegiatan belajar terdapat hal yang sangat menguntungkan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung.

Hipotesis 5 teman sebaya, konsep diri, iklim kelas dan partisipasi secara simultan terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung sebesar 19,705. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Fhitung (19,705) > nilai Ftabel (2,74), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dapat disimpulkan bahwa regresi teman sebaya, konsep diri, iklim kelas dan partisipasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung.

(13)

PEMBAHASAN

Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA N 3 Lubuk Basung

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial teman sebaya dalam kalangan situasi, keakraban, ukuran kelompok dan perkembangan kognisi berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi teman sebaya terhadap hasil belajar memiliki nilai koefisien sebesar 3,184 nilai ini signifikan karena thitung (3,184) > nilai ttabel

(1,66864), sehingga Ho2 ditolak Ha2 diterima.

Peningkatan teman sebaya sebesar satu satuan akan meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung sebesar 0,322 satuan. Hal ini dikarenakan regresi teman sebaya terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung memiliki nilai koefisien (b1) sebesar 0,322 satuan.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Evia anggraini (2014) yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan teman sebaya terhadap hasil b.elajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA N 1 Sukodono TA 2013/2014. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitan Ainil Huda (2013) yang mengatakan teman sebaya berpengaruh terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X di SMA N 1 Lembah Melintang Kab Pasaman Barat

Pengaruh Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA N 3 Lubuk Basung

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial konsep diri dalam pengetahuan dan pengharapan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi konsep diri terhadap hasil belajar memiliki nilai koefisien sebesar 2,773 nilai ini signifikan karena thitung (2,773) >

nilai ttabel (1,66864), sehingga Ho2

ditolak Ha2 diterima.

Peningkatan keadaan konsep diri sebesar satu satuan akan meningkatkan hasil belajar ssiwa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung sebesar 0,406 satuan. Hal ini dikarenakan regresi konsep diri terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung memiliki nilai koefisien (b2) sebesar 0,406 satuan.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Elizabeth Sukma Dewi (2014) yang menyimpulkan bahwa konsep diri berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas XII IPS.

Pengaruh Iklim Kelas Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA N 3 Lubuk Basung

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial iklim kelas dalam interaksi antara siswa dengan siswa dan interaksi antara siswa dengan guru berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk

(14)

Basung. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi iklim kelas terhadap hasil belajar memiliki nilai koefisien sebesar 2,835 nilai ini signifikan karena thitung (2,835) > nilai ttabel

(1,66864), sehingga Ho3 ditolak Ha3 diterima.

Peningkatan iklim kelas sebesar satu satuan akan meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung sebesar 0,554 satuan.

Hal ini dikarenakan regresi iklim kelas terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung memiliki nilai koefisien (b3) sebesar 0,554 satuan.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Evia Anggraini (2013) yang menyimpulkan bahwa iklim kelas berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA N 1 Sukodono TA 2013/2014.

Pengaruh Partisipasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA N 3 Lubuk Baasung

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial partisipasi dalam adanya keterlibatan emosional dan mental siswa, adanya kesediaan siswa untuk memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan dan dalam kegiatan belajar terdapat hal yang sangat menguntungkan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi partisipasi terhadap hasil belajar memiliki nilai koefisien sebesar 2,211 nilai ini signifikan karena thitung

(32,211) > nilai ttabel (1,66864), sehingga Ho3 ditolak Ha3 diterima.

Peningkatan partisipasi sebesar satu satuan akan meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung sebesar 0,207 satuan.

Hal ini dikarenakan regresi iklim kelas terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung memiliki nilai koefisien (b4) sebesar 0,207 satuan.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Efa M Sakdiyah (2006) yang menyimpulkan bahwa partisipasi berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA N 1 TAYU PATI semester II TA 2005/2006.

Senada dengan hasil penelitian yang dilakukan Satrio Eko Laksono (2009) yang menyimpulkan terdapat pengaruh antara partisipasi terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XII IPS SMA N 1 Sulang Remang.

Pengaruh Teman Sebaya, Konsep Diri, Iklim Kelas Dan Partisipasi Secara Parsial Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA N 3 Lubuk Basung

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui teman sebaya, konsep diri, iklim kelas dan partisipasi secara simultan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai Fhitung (19,705) > dari Ftabel (2,74), sehingga H05 ditolak dan Ha5 diterima.

Hasil analisa koefisien determinasi menunjukkan nilia Rsquare sebesar 0,548. Hal ini berarti 75,1%

(15)

hasil belajar ssiswa kelas X SMA N 3 Lubuk Basung dipengaruhi variabel teman sebaya, konsep diri, iklim kelas dan partisipasi, sedangkan sisanya 54,8% dijelas oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat

disimpulkan:

1. Teman sebaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,322.

Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 3,189 > ttabel

sebesar 1,66864. Artinya apabila teman sebaya meningkat sebesar 1%, maka hasil belajar 0,322 dalam setiap satuannya.

2. Konsep diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,406.

Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,791 > ttabel

1,66864. Artinya, apabila konsep diri meningkat sebesar 1%, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,406 dalam setiap satuannya.

3. Iklim kelas berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,554.

Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 2,778 > ttabel

sebesar 1,66864. Artinya, apabila iklim kelas meningkat sebesar 1%, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,554 dalam setiap satuannya.

4. Partisipasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,207.

Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 2,177 > ttabel

sebesar 1,66864. Artinya apabila partisipasi meningkat sebesar 1%, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,262 dalam setiap satuannya.

5. Teman sebaya, konsep diri, iklim kelas dan partisipasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar. Dimana diperoleh nilai Fhitung 19,705 > Ftabel 2,74 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 <

α = 0,05. Hal ini berarti Ha

diterima dan H0 ditolak.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat memberikan saran atau masukan sebagai berikut:

1. Pada variabel teman sebaya, diharapkan kepada siswa untuk mengerjakan tugas sendiri-sendiri agar lebih paham dengan tugas yang diberikan oleh guru.

2. Pada variabel konsep diri, diharapkan kepada siswa untuk lebih bersemangat lagi dalam belajar agar mendapatkan nilai yang lebih bagus.

3. Pada variabel iklim kelas, diharapkan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab dengan teman apalagi pada saat diskusi sedang berlangsung agar interaksi antara siswa dengan siswa terlaksana dengan baik.

4. Pada variabel partisipasi, diharapkan kepada siswa untuk tidak mencontek tugas teman.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Catharina, Tri. 2004. Psikologi Belajar Semarang. UNNES Press.

Conny R. Semiawan. 1999.

Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. Yogyakarta:

UNY.

Desmita. 2013. Psikologi

Perkembangan Peserta Didik.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

E.B. Hurlock. 2010. Psikologi Perkembangan. Jakarta:

Erlangga.

Eko Putro Widyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran

Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

E. Mulyasa. 2004. Kurikulum

Berbasis Kompetensi. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Hadiyanto. 2004. Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan di Indonesia.

Jakarta: Rineka Cipta.

Mahmud. 2012. Psikologi

Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Mudjiran dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Padang: UNP Press.

Purwanto, M. Ngalim. 1991.

Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaluddin. 2003. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Santrock, JW. 2007. Remaja Edisi 11 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhi.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah.

Jakarta: Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 Efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Al-Istiqamah Pasaman Barat dilihat dari