• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi, dan Nilai Kurs Terhadap Simpanan Deposito Mudharabah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi, dan Nilai Kurs Terhadap Simpanan Deposito Mudharabah "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi, dan Nilai Kurs Terhadap Simpanan Deposito Mudharabah

(Studi Pada Bank Syariah Mandiri Periode 2010-2015)

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh : Muhammad Kaspul Anwar

Nama Mahasiswa 115020507111011

JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2018

(2)

LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL

Artikel Jurnal dengan judul :

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi, dan Nilai Kurs Terhadap Simpanan Deposito Mudharabah

(Studi Pada Bank Syariah Mandiri Periode 2010-2015)

Yang disusun oleh :

Nama : Muhammad Kaspul Anwar

NIM :

115020507111011

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : S1 Ilmu Ekonomi

Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai

persyaratan ujian skripsi

yang dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 16 Juli 2018

Malang, 16 Juli 2018 Dosen Pembimbing,

Dr. Iswaan Noor, SE., ME.

NIP. 2016078711241001

(3)

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi, dan Nilai Kurs Terhadap Simpanan Deposito Mudharabah

(Studi Pada Bank Syariah Mandiri Periode 2010-2015) Muhammad Kaspul Anwar1, Iswan Nooor2 Fakultas Ilmu Ekonomi. Universitas Brawijaya# Email: [email protected]1, [email protected]2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi, dan Nilai Kurs Terhadap Simpanan Deposito Mudharabah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Periode 2010-2015). Data yang digunakan adalah data time series periode Januari 2010 - Desember 2015 , yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada laporan perbankan Islam statistics. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode regresi linier berganda . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel tingkat suku bunga berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap simpanan deposito mudharabah. Variabel Inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap simpanan deposito mudharabah. Dan variabel nilai kurs berpengaruh positif dan signifikan terhadap simpanan deposito mudharabah.

Kata kunci: Tingkat suku bunga, inflasi, nilai kurs, deposito mudharabah, regresi linear bergandda

PENDAHULUAN

Perbankan adalah salah satu lembaga keuangan yang memiliki pengaruh besar dalam roda perekonomian. Di Indonesia terdapat dua jenis perbankan yaitu perbankan konvensional dan perbankan syariah. Perbankan konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional. Menurut Martono (2002) prinsip yang digunakan bank konvensional terdiri atas penetapan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti tabungan, deposito, maupun produk pinjaman (kredit) yang diberikan berdasarkan tingkat bunga tertentu.Pada perbankan syariah salah satu produk yang diminati nasabah adalah deposito mudharabah. Pilihan nasabah dalam mendepositkan dananya pada perbankan syariah dipengaruhi oleh keinginannya untuk mendapatkan keuntungan dari sistem bagi hasil pada bank syariah karena deposito mudharabah tidak tetap sebagaimana pada bunga, melainkan berfluktuasi sesuai tingkat pendapatan bank syariah. Selain itu dengan deposito mudharabah pada perbankan syariah memberikan rasa aman karena uang nasabah deposan tidak saja dijamin pengelolaannya oleh perbankan namun juga sistem yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Selanjutnya dana dari deposito mudhrabah yang terkumpul pada perbankan syariah digunakan untuk pengembangan disektor rill untuk kemajuan perekonomi di Indonesia.

Perbankan syariah di Indonesia meskipun menjalankan kegiatan usahanya berbasais syariah tidak terlepas dari perkembangan ekonomi makro, seperti suku bunga, inflasi dan nilai tukar. Oleh karena itu dapat dilihat pada tabel komposisi deposito mudharabah dengan variabel makro lain seperti suku bunga, inflasi dan nilai tukar sama-sama mengalami perubahan peningkatan dan penurunan data dari tahun 2010-2012 :

(4)

Tabel 1.1 Komposisi Deposito Mudharabah, Inflasi, Kurs dan Nilai Tukar Tahun 2010-2012

Tahun Deposito Mudharabah Inflasi (%) Kurs (Rp) Nilai Tukar (%)

2010 19.570 M 6,96% 8.960 6,50%

2011 27.208 M 3,79% 9.068 6,00%

2012 37.623 M 4,30% 9.670 5,75%

Sumber: Bank Indonesia data diolah (2015)

Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa komposisi deposito mudharabah dengan variabel makro lain seperti suku bunga, inflasi dan nilai tukar sama-sama menunjukan perubahan data dari tahun 2010-2012. Perubahan data tersebut ditunjukkan dari komposisi mudharabah yang mengalami peningkatan dari tahun 2010 sebesar 19.570 milyar hingga tahun 2012 sebesar 37.623 milyar dan variabel makro yaitu kurs yang mengalami peningkatan dari tahun 2010 sebesar Rp. 8.960 hingga tahun 2012 sebesar Rp. 9.670. Sedangkan untuk variabel makro seperti inflasi mengalami penurunan dari tahun 2010 sebesar 6,96 % menjadi sebesar 4,30%

ditahun 2012 dan BI Rate menunjukan penurunan dari tahun 2010 sebesar 6,50% menjadi 5,75% ditahun 2010. Hal ini menunjukan antara komposisi deposito mudharabah dengan variabel makro tersebut memiliki dampak bagi perkembangan perbankan syariah di Indonesia.

Pada kondisi perekonomian yang mengalami inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus mengakibatkan ketidakpastian kondisi makroekonomi suatu negara yang membuat masyarakat lebih menggunakan dananya untuk konsumsi. Tingginya harga dan pendapatan yang tetap atau pendapatan meningkat sesuai dengan besarnya inflasi membuat masyarakat tidak mempunyai kelebihan dana untuk disimpan dalam bentuk tabungan atau diinvestasikan (Wibisono, 2007). Selain itu nilai tukar rupiah terhadap dolar juga akan mempengaruhi masyarakat untuk berinvestasi. Pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, mengakibatkan perbandingan nilai atau harga antara kedua mata uang tersebut. Suku bunga juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian, karena suku bunga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perekonomian secara makro. Suku bunga mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan untuk meminjam sejumlah dana serta pendapatan yang diperoleh karena meminjam dana tersebut (Wibisono, 2007). Tingginya minat nasabah untuk menabung dipengaruhi oleh tingkat bunga, hal ini menunjukkan bahwa pada saat tingkat bunga tinggi, masyarakat lebih tertarik untuk mengorbankan konsumsi sekarang guna menambah tabungannya. Konsep ini berbeda dengan sistem perbankan syariah yang menggunakan sistem bagi hasil atas penggunaan dana oleh pihak peminjam (baik oleh pihak nasabah atau bank). Meskipun demikian masyarakat tetap memperhatikan hal tersebut dikarenakan bank sentral memiliki kewenangan dalam pengelolaan dana masyarakat yang ada pada perbankan di Indonesia.

Saat ini salah satu perbankan syariah yang menawarkan produk deposito mudharabah di Indonesia adalah Bank Syariah Mandiri . Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah bank milik pemerintah pertama yang melandaskan operasionalnya pada prinsip- prinsip syariah. Bank Syariah Mandiri memiliki keuggulan komparatif sebaga bank yang dimiliki oleh Bank Mandiri yang memiliki asset ratusan triliun dan networking yang sangat luas. Prinsip bagi

(5)

hasil (profit sharing) adalah karakteristik umum dan landasan dasar bagi operasional Bank Syariah Mandiri. Secara syariah, prinsip ini berdasarkan pada kaidah al mudharabah.

Berdasarkan fenomena dan hasil penelitian yang berbeda dari latar belakang di atas, penulis tertantang untuk menguji kembali penggunaan variabel bagi hasil, suku bunga , inflasi, dan nilai kurs dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi, dan Nilai Kurs Terhadap Simpanan Deposito Mudharabah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Periode 2010-2015)”. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga, Inflasi dan nilai kurs terhadap simpanan deposito mudharabah.

TINJAUAN PUSTAKA

Perbankan Konvensional Dan Perbankan Syariah

Bank konvensional dapat didefinisikan seperti pada pengertian bank umum pada pasal 1 ayat 3 Undang-Undang No. 10 tahun 1998 yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Aktifitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian bank syariah atau bisa dikenal dengan bank islam mempunyai sistem operasi di mana ia tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga ini, bisa dikatakan sebagai lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur‟an dan Hadist Nabi SAW. Atau dengan kata lain, bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam (Antonio, 2001).

Simpanan Deposito Mudharabah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yang dimaksud dengan deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpanan dengan bank yang bersangkutan. Sedangkan deposito syariah adalah deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Menurut Dewan Syariah Nasional MUI telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan adalah deposito yang berdasarkan prinsip Mudharabah. Dalam hal ini, Bank Syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana).

Inflasi

Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya (Bank Indonesia, 2016). Inflasi merupakan suatu keadaan di mana terjadi kenaikan harga- harga barang dan jasa secara tajam (absolute) yang berlangsung secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Hubungan Inflasi Terhadap Simpanan Deposito Mudharabah

Jika tingkat Inflasi lebih besar dari tingkat suku bunga tetap saja nilai mata uang akan turun. Apabila nasabah tidak menitipkan dananya pada pihak bank, maka dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena berkembangnya dunia usaha membutuhkan dana dari masyarakat yang didepositkan pada bank.

(6)

Tingkat Suku Bunga

BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada public (Bank Indonesia, 2016). Suku bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang dibayarkan untuk dana pinjaman tersebut (biasanya dinyatakan sebagai persentase per tahun) (Judisseno,2005).

Hubungan Tingkat Suku Bunga Terhadap Deposito Mudharabah

Kenaikan BI Rate sebagai tingkat suku bunga pendamping pada bank- bank umum baik langsung maupun tidak langsung akan membawa dampak terhadap kinerja bank syariah.

Sebab naiknya BI Rate akan mempengaruhi tingkat suku bunga yang diikuti oleh naiknya suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman pada bank konvensional, sehingga masyarakat akan lebih cenderung untuk menyimpan dananya di bank konvensional dibandingkan di bank syariah.

Pengertian Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar rupiah adalah harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Jadi, nilai tukar rupiah merupakan nilai dari satu mata rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS, nilai tukar rupiah terhadap Yen, dan lain sebagainya. Kurs inilah sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun pasar uang karena investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi

Hubungan Nilai Tukar terhadap Simpanan Deposito Mudharabah

Kurs merupakan faktor eksternal (luar) yang juga mempengaruhi jumlah dana deposito mudharabah. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, mencerminkan kondisi perekonomian yang tidak menentu sehingga meningkatkan risiko berusaha yang akan direspon oleh dunia usaha dengan menitipkan uangnya pada bank syariah. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diduga mempunyai pengaruh terhadap perkembangan dana pihak ketiga bank syariah termasuk didalamnya deposito mudahrabah

Penelitian Terdahulu

Salah satu penelitian terdahulu dengan judul Pengaruh Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Tingkat Suku Bunga Bi, Tingkat Imbalan Sbis, Inflasi, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Jumlah Dana DepositoMudharabah Pada Bank Bni Syariah Indonesia Periode Maret 2011 – September 2013, oleh Rahmatul Husna/ 2014 dengan hasil Berdasarkan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan uji F (secara simultan) dapat disimpulkan bahwa variabel bagi hasil deposito mudharabah, tingkat suku bunga BI, tingkat imbalan SBIS, inflasi, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap jumlah dana deposito mudharabah dengan nilai Fhitung 32,074.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini metode pendekatan penelitian adalah kuantitatif. Pada penelitian ini pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui pengaruh suku bunga, inflasi, dan nilai kurs terhadap deposito mudharabah pada bank syariah mandiri periode 2010-2015”. Populasi pada penelitian ini adalah mulai bank syariah mandiri berdiri tahun 1998 – 2018. Sampel yang digunakan adalah jumlah deposito mudharabah, inflasi, suku bunga, nilai tukar pada periode 2010-2015 yang diambil berdasarkan teknik purposive sampling. Pada penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisi regresi linier beganda, uji asumsi klasik terdiri dari uji multikolinieritas, uji normalitas, uji

(7)

heteroskedastisitas dan uji autokorelasi dan pengujian koefisien determinasi (R2), serta uji hipotesis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa kurs berpengaruh secara signifikan terhadap Deposito Mudharabah. Nilai tukar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Deposito Mudharabah, artinya, apabila Nilai Tukar mengalami kenaikan maka Deposito Mudharabah juga akan mengalami peningkatan, begitupun sebaliknya apabila terjadi penurunan Nilai Tukar maka Deposito Mudharabah juga akan mengalami penurunan.

Hal ini berkaitan dengan hukum permintaan dan penawaran. Pada saat kurs mengalami peningkatan maka barang produksi dan jasa dalam negara akan mengalami peningkatan harga dibandingkan dengan kurs mata uang negara lain sehingga menyebabkan permintaan akan barang produksi dan jasa mengalami penurunan. Untuk mengimbangi ini para produsen akan menurunkan jumlah produksi sehingga dana yang dipakai untuk memproduksi barang menjadi lebih sedikit daripada biasanya. Kelebihan dana produksi inilah yang nantinya akan menjadi dana fresh yang dapat diinvestasikan. Selain itu akibat dari berkurangnya permintaan masyarakat akibat harga-harga naik menjadikan minat masyarakat berbelanja menjadi kurang sehingga lebih banyak uang yang berpotensi untuk ditabung dan diinvestasikan. Hal ini menjadikan peluang bank-bank syariah khususnya Bank Syariah Mandiri dalam menghimpun dana menjadi lebih besar khususnya untuk produk Deposito Mudharabah yang memberikan skema bagi hasil yang lebih baik dari tabungan biasa. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang ditunjukkan oleh Iman Eko Ardianto Harjum Muharam (2012) Jurnal Undip Semarang yang berjudul Model Estimasi Neural Network, Aplikasi Peramalan Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Dengan Variabel Makroekonomi. Dalam penelitiannya menjelaskan bahwa nilai kurs atau nilai tukar berpengaruh signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa BI Rate berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Deposito Mudharabah, adanya kenaikan BI Rate sebagai tingkat suku bunga pendamping pada bank-bank umum baik langsung maupun tidak langsung akan membawa dampak terhadap kinerja bank konvensional. Sebab naiknya BI Rate akan mempengaruhi tingkat suku bunga yang diikuti juga oleh naiknya suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman pada bank konvensional, sehingga masyarakat akan lebih cenderung untuk menyimpan dananya di bank syariah dibandingkan di bank konvensional. Tingkat bunga yang tinggi akan semakin mendorong seseorang untuk berinvestasi dan mengorbankan konsumsi sekarang untuk dimanfaatkan bagi konsumsi di masa yang akan datang. Tingginya minat nasabah untuk berinvestasi di bank dipengaruhi oleh tingkat bunga, hal ini menunjukkan bahwa pada saat tingkat bunga tinggi, masyarakat lebih tertarik untuk mengorbankan konsumsi sekarang guna menambah investasinya. Konsep ini berbeda dengan sistem perbankan syariah yang menggunakan sistem bagi hasil atas penggunaan dana oleh pihak peminjam (baik oleh pihak nasabah atau bank).

Hal ini juga menunjukkan bahwa peningkatan atau penurunan Suku Bunga Bank Indonesia selama periode penelitian tidak mempengaruhi pertumbuhan deposito mudharabah secara signifikan. Nasabah tampaknya tidak melihat atau memperhitungkan nilai Suku Bunga Bank Indonesia ketika hendak memutuskan untuk meletakkan dananya. Dapat juga dikarenakan nasabah sudah sadar akan sistem bunga konvensional yang merupakan riba.

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian sebelumnya yang ditunjukkan oleh Profesor Dr Wan Wan Azmi Nursofiza (2006) Jurnal Internasional

(8)

Malaysia yang berjudul Deposit determinants of commercial banks in malaysia. Dalam penelitiannya menjelaskan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap deposito Mudharabah.

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa Inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Deposito Mudharabah hal ini dikarenakan masyarakat tentunya akan mengutamakan memenuhi kebutuhan pokok mereka terlebih dahulu sebelum menginvestasikan dana mereka. Karena inflasi akan mempengaruhi perekonomian yang akan berimbas pada kenaikan bahan- bahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan hal itu inflasi tidak berimbas ke deposito mudharabah sehingga masyarakat tetap akan menyimpan uangnya ke bank syariah untuk berinvestasi. Sesuai dengan teori Keynes , “Inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup diluar batas kemampuan ekonominya”. Proses Inflasi menurut pandangan ini, tidak lain adalah proses perebutan bagian rezeki diantara kelompok- kelompok yang ingin kebagian lebih besar dari pada yang bisa disedikan oleh masyarakat tersebut proses perebutan ini akhirnya diterjermahkan menjadi keadaan dimana permintaan masyarakat akan barang- barang selalu melebihi jumlah barang- barang yang tersedia (inflatiory gap). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang ditunjukkan oleh Otu Larbi dan Peter Angmor Lawer (2015) Jurnal Internasional di Ghana yang berjudul Determinants of bank in Ghana Cointegration Approch. Dalam penelitiannya menjelaskan bahwa Inflasi Berpengaruh negatif terhadap deposito.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pengaruh suku bunga , Inflasi dan nilai kurs terhadap simpanan deposito mudharabah, menggunakan data time series oleh PT.

Bank Syariah Mandiri pada tahun 2010-2015. Hasil dari penelitian tingkat inflasi, suku bunga dan nilai kurs terhadap deposito mudharabah diharapkan menjadi sumber informasi dan akan menambahkan wawasan serta pengetahuan bagi nasabah bank syariah terutama dengan produk deposito mudharabah sehingga dapat menjadi landasan dalam pengambilan keputusan berinvestasi.

Pengujian asumsi autokorelasi pengaruh suku bunga, Inflasi dan dan nilai tukar terhadap simpanan deposito mudharabah menghasilkan statistik uji Run sebesar -0.950 dengan probabilitas 0.342. Hasil ini menunjukkan bahwa probabilitas > level of significant (α=5%).

Hal ini berarti series residual dinyatakan tidak saling berhubungan. Dengan demikian asumsi autokorelasi terpenuhi. Pengujian hipotesis secara simultan menghasilkan nilai Fhitung sebesar 6.111 dengan probabilitas sebesar 0.001. Hasil pengujian tersebut menunjukkan secara simultan (bersama-sama) suku bunga, inflasi dan nilai tukar terhadap simpanan deposito mudharabah.

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, M. Syafi’ i.2001. Bank Syariah : Dari Teori Ke Praktek. Gema Insani Press:Jakarta.

Ardianto, Imam Eko. Muharam, Harjum. 2012. Model Estimasi Neural Network, Aplikasi Peramalan Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Dengan Variabel Makroekonomi. Semarang : Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan.

Bank Indonesia. 2015. Statistik Perbankan Indonesia. www.bi.go.id. Diakses 28 November 2015.

(9)

Haron, Sudin. Wan Azmi, Wan Nursofiza. 2006. Deposit determinants of commercial banks in Malaysia .India. Finance India, Vol. XX,(No.2).

Judisseno, Rimsky. 2005. Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia. 2nd edition, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Larbi, Out. Lawer, Peter Angmor. 2015. Determinants of bank deposits in Ghana: A Cointegration Approcah.Ghana : Asian Journal of Economics and Empirical Research. Vol. 2, (No 1, 1-7) .

Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Ekonisia: Yogyakarta.

Wibisono, M. Ghofur. 2007. Pengantar Ekonomi Moneter. Biruni Pres: Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito Bank Konvensional Terhadap. Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Di Indonesia.Hasil

Pengaruh Bagi Hasil Terhadap Jumlah Dana Deposito Syariah Mudharabah Yang Ada Pada Bank Syariah Mandiri..

Pengaruh Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia dan Tingkat Inflasi Terhadap Nilai Tukar Rupiah atas Dollar Amerika. Jurnal Ekonomi dan Informasi

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS, dan Indeks Harga Saham Gabungan

Mengingat signifikannya pengaruh tingkat bagi hasil deposito mudharabah terhadap pertumbuhan deposito mudharabah , maka bank- bank umum syariah di Indonesia perlu

1) Variabel tingkat bagi hasil deposito bank syariah dan suku bunga deposito bank umum berpengaruh secara simultan terhadap simpanan deposito mudharabah di Bank

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah: 1) Tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah dalam dollar Amerika, 2) Tingkat suku bunga

Pengaruh Suku Bunga Internasional LIBOR, Nilai Tukar Rupiah/US Dollar dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia.. Economics Development Analysis Journal,