Pengelolaan Lingkungan Kegiatan Pertambangan
Oleh
Dr. Ardi, SP, M.Si
PENGANTAR
Sumber daya mineral dan batubara merupakan
kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui, sehingga pemanfaatannya harus direncanakan dan ditujukan
untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
PERMASALAHAN
Gambut
DARAT
PERAIRAN
Penc emar an K eru sa kan
Air
Laut
Tambang
Pesisir
Udara
KEGIATAN PERTAMBANGAN
Sektor pertambangan menyebabkan perubahan bentang alam & tata
ruang
KEHUTANAN PARIWISATA PERTANIAN PERIKANAN
1. Potensi besar bagi masyarakat 2. Industri pioneer, memerlukan
investasi pemb. infrastruktur yg mampu membuka suatu wilayah dari isolasi geografis
3. Investasi besar, syarat dengan teknologi
Potensi konflik dgn
pengembangan
sumberdaya lain
Karakteristik Pengelolaan Lingkungan Kegiatan Pertambangan
• Tidak ada upaya pengelolaan lingkungan
• Dampak kesehatan sangat nyata – merkuri
• Kerusakan bentang alam
• Kerusakan vegetasi dan bentang alam
• Pengelolaan Top Soil - Buruk
• Kehilangan batu bara halus – besar
• Sediment pond – buruk
• Desain daerah penangkapan air – buruk
• Terbentuknya air asam tambang dari tailing - signifikan
MENENGAH KECIL
Risiko kecelakaan besar
Air asam tambang
Reklamasi ( buruk – sedang )
BESAR
longsoran
Jebolnya penahan tailing
Pengelolaan lingkungan lemah
Menyebabkan kerusakan bentang alam
Tidak ada upaya reklamasi pada saat penutupan
tambang
SKALA
KEGIATAN
Batu baraNon Batu bara
McMohan et al (2000) Mining And The Environment In Indonesia:
Long-term Trends And Repercussions Of The Asian Economic Crisis
Pertambangan Berkelanjutan - Agenda 21
Mineral Exploration &
Mine Development
Mining & Benefication Mine Closure & Rehabilitation
Kebijakan Alokasi Sumber Daya Alam Prioritas pemanfaatan SDA.
Pertambangan
diutamakan bilamana tidak memiliki potensi sumberdaya lain selain mineral.
Jika ada SDA lain yang melimpah Vs
pertambangan tidak memberi net benefit - sumber daya mineral tidak perlu segera dikembangkan.
Aset Bahan Tambang
Transformasi Sosial, ekonomi Masyarakat :
kesejahteraan Kapasitas
1. keberdayaan atau empowerment;
2. kerjasama atau cooperation;
3. kesetaraan atau equity;
4. keberlanjutan atau sustainability; 5. keamanan atau
security Tambang adalah temporary
landscape ,
Pada saat membuka tambang, sudah harus tahu bagaimana menutup tambang.
Rehabilitasi / reklamasi tambang Progresif, sesuai rencana tata guna lahan pasca tambang
Masyarakat menjadi mandiri, aktifitas ekonomi tetap berjalan setelah pasca tambang.
Tidak terjadi “Ghost Town”
GOOD MINING PRACTICE
Upaya Pengelolaan Lingkungan Pertambangan
4. Reklamasi & Revegetasi 5. Sarana
Penunjang
6. Pemantauan
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan
Minerba
1. Pengelolaan Batuan Penutup
3. Pembibitan
2. Pengendalian Erosi
& Sedimentasi
PerMen LHNo. 04 Tahun 2012 tentang Indikator Ramah Lingkunganuntuk Usaha dan/atau Kegiatan Penambangan Terbuka Batubara.
Pengelolaan Batuan Penutup
Pengelolaan Batuan Penutup
Kestabilan Lereng Timbunan
PengelolaanBatuan Berpotensi Asam
Pengendalian Erosi dan Sedimentasi
Sistem Drainase Kolam Sedimen
Check Dam Terasiring
Guludan Rip Rap
Drop Structure Cover Croping
Gabion
Mengapa Erosi perlu dikendalikan?
Dapat mengganggu kestabilan lereng
Dapat menghambat – menggagalkan keberhasilan revegetasi
Biaya pengerukan sedimen di saluran drainase
meningkat
Mengapa Erosi perlu dikendalikan?
Kualitas air run off (TSS) menurun
Biaya pengolahan air limbah/run-off meningkat
Biaya perawatan IPAL meningkat (pengerukan sedimen)
Dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan di badan air
Pembibitan
Tanaman
1. Jenis bibit yang dikembangkan campuran eksotik dan lokal
2. Jumlah bibit yang disiapkan ≥ 120%
3. Terdapat Fasilitas Sistem Drainase,
Penanganan media tumbuh,Penanganan dan penyimpanan benih,Pengatur
cahaya/naungan,Fasiltas rumah kaca,Fasilitas Produksi stek,Gedung sarana dan prasarana, Penyiraman tanaman
Reklamasi / Revegetasi
Reklamasi / Revegetasi
Meninjau ulang konsep penutupan
tambang
Heap Leach Pad
11 30 2007
Sarana Penunjang
1. Dibuat kolam pengendap
dan/atau kolam perangkap oli
2. Dilakukan secara rutin pengelolaan (Pengerukan,
pembersihan,Perbai kan,Perluasan)
Ijin penyimpanan sementara limbah B3 dari KLH Dibuat:
1. Sistem Drainase 2. Kolam Perangkap Oli
3. Tempat Penampungan Limbah B3
4. Pemisahan Jenis Sampah 5. Kolam Sedimen
1. Dilakukan pengelolaan sampah secara terpadu.
2. Pengelolaan terhadap tanah yang tercemar oleh minyak
3. Dilakukan perawatan pada fasilitas pengelolaan (kolam pengendap dan/atau kolam perangkap oli) yang terdapat di sarana penunjang
1. Dibuat Drainase 2. Pemisahan jenis
sampah 3. Dibuat IPAL 4. Melakukan
penanaman di sekeliling perkantoran
Dibuat:
1. Drainase 2. Jalur Hijau 3. Penyiraman
Pemantauan
Data pH Air
PerMen LH 9/2006 PerMen LH 9/2006
3 4 5 6 7 8 9 10
JanFebMarAprMeiJuniJuliAgstSeptOktNovDesJanFebMarAprMeiJuneJulyAgstSeptOktNovDesJanFebMarAprMayJunJulAugSepOctNovDecJanFebMarAprMayJunJulAugSep 2007-2010
pH
Sediment Pond Geomin Basecamp SP Emea SP Huko Huko SP Sediment Pond Emea PerMen LH 9/2006 3D
Pemantauan
•Mempunyai alat pantau yang akurat
•Metode yang dilakukan secara pengukuran langsung
•Pemantauan dilakukan secara berkala (hari/minggu/bulan/tahun)
Kualitas
•Air
•Udara
•Tanah
•Kestabilan Lereng timbunan
•Fungsi Sarana pengendalian
erosi Keberhasilan
Revegetasi
Kegiatan Pengelolaan
Lingkungan Tambang
MEMINIMALISIR BUKAAN LAHAN TAMBANG
23
STABILITAS LERENG
PENGAMANAN TANAH PUCUK
24
PENATAAN TIMBUNAN BATUAN PENUTUP
25
PENGELOLAAN EROSI
26
27
PENGELOLAAN
AIR ASAM TAMBANG
28
PENGELOLAAN AIR DAN SEDIMEN DENGAN KOLAM
PENGENDAP/SEDIMEN
29
PENYALURAN AIR DI TAMBANG TERBUKA
Saluran pengalihan menjaga agar aliran air
tidak memasuki daerah kerja dan
mengalirkannya ke kolam pengendapan.
30