PENGEMBANGAN BUKU DIGITAL BERBASIS KEARIFAN LOKAL JAWA MELALUI APLIKASI CANVA PADA MATERI KERAGAMAN BUDAYA UNTUK
KELAS IV SDN DEPOK 01
SKRIPSI
Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dosen Pembimbing : Febriyanti Yuli Satriyani S.Pd.I., M.Pd.
Nama : Zahra Assyifa Putri NIM : 20117020
FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN HUMANIORA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS TRILOGI 2024
DAFTAR ISI
Cover...i
Daftar Isi...1
BAB 1... A. Latar Belakang...3
B. Rumusan Masalah ...4
C. Tujuan Penelitian...4
D. Kebaharuan Penelitian………...……… 5 BAB 2 ... A. ...6
B. ...7
C.………....8
DAFTAR PUSTAKA...9
BAB I 1.1 Latar Belakang
Kualitas pendidikan berpengaruh terhadap hasil belajar dapat diartikan bahwa semakin tinggi mutu pendidikan maka semakin baik pula hasil belajarnya. Belajar tidak hanya sekedar menyampaikan ilmu, tetapi juga memberikan keterampilan yang sangat berguna kepada siswa agar dapat memperdalam pemahamannya. Oleh karena itu, perlu adanya efisiensi dan efektif.
Salah satu kemungkinan tersebut yang perlu diketahui guru adalah bagaimana merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau keterampilan yang ingin dicapai, jika guru menjalankan profesi mengajarnya profesional dan menguasai banyak model pembelajaran, maka tujuan pembelajaran yang diharapkan akan tercapai secara optimal, namun kenyataannya pembelajaran tetap berlangsung, khususnya di pembelajaran PPKn tidak berjalan sesuai rencana. Pembelajarannya belum selesai dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Berbagai jenis keluhan pembelajaran PKN di SD antara lain, rasa malas, bosan, kurang semangat, kurang minat dan keluhan-keluhan siswa lainnya merupakan penyebab dasar buruknya hasil akademik siswa.
Pembelajaran keragaman budaya adalah variasi budaya yang ada di wilayah tertentu untuk mengenalkan keunikan dan kekhasan dari sebuah wilayah tersebut contohnya di indonesia banyak sekali suku bangsa dan adat istiadat yang berbeda di setiap wilayahnya. Pada materi ini siswa masih banyak yang belum paham dan mengetahui apa saja keunikan dan kekhasan, dan jika hanya mendengarkan guru
menjelaskan siswa akan merasa bosan yang akan menjadi berkurangnya daya serap siswa untuk memahami materi yang diberikan.
Berdasarkan diskusi peneliti dengan guru dan siswa kelas IV di SDN DEPOK 01 , siswa dan guru mempunyai unsur kreatif, inovatif dan tidak monoton, serta bersifat main-main agar siswa tidak belajar. Kami menginginkan model pembelajaran yang mencakup semua siswa, saya merasa belajar PPKn adalah mata pelajaran yang sulit.
Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti di SDN DEPOK 1, yaitu :
No. Pokok
Pembahasan Metode Subjek Waktu Keterangan
1. Modul ajar Observasi Guru 15 November
2023 Guru sudah membuat modul ajar sesuai dengan kurikulum yang telah digunakan.
Modul ajar berisi : informasi umum, capaian dan tujuan tembelajaran, rencana assesment di awal dan akhir pembelajaran, langkah pembelajaran, media pembelajaran \ lembar kerja peserta didik (LKPD)
2. Kegiatan
pembelajaran Observasi Guru dan siswa
17, 18, 30
November 2023 Guru dominan
menggunakan pendekatan teacher learning dengan metode ceramah
22 dari 30 siswa kurang memperhatikan saat mengggajar mereka sibuk sendiri, mengobrol dengan teman sebangku.
Kegiatan
pembelajaran Wawancara Siswa 17, 18, 30
November 2023 Siswa lebih senang belajar sambil bermain agar tidak merasa bosan dalam pembelajaran PPKn dikelas.
3. Sumber dan
media Wawancara Guru 17, 18, 30
November 2023 Media yang digunakan menggunakan buku ajar siswa hanya memuat beberapa gambar dan dari budaya yang berbeda – beda, belum lengkap menjelaskan materi keragaman budaya di Pulau Jawa.
Sesekali guru menggunakan media
No. Pokok
Pembahasan Metode Subjek Waktu Keterangan
karton.
4. Hasil Belajar
Siswa Observasi Siswa 15 Desember
2023 Informasi yang diperoleh yaitu 60% siswa belum lolos kkm dengan rata – rata.
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada salah satu Sekolah Dasar di Depok, yaitu SDN Depok 01, yaitu :
1. Pada pembelajaran PPKn materi “ Keragaman Budaya “ siswa masih kesulitan dalam menyerap materi terkait cara menyelesaikan soal dan menyebutkan apa saja yang ada didalam materi Keragaman Budaya, dari hal tersebut berdampak dalam proses pembelajaran di kelas.
2. Pembelajaran PPKn materi “ Keragaman Budaya “, guru hanya mengajar dan memberikan soal latihan menggunakan buku ajar guru dan siswa, karena itu di dalam kelas kurang adanya interaksi antara guru dan siswa, hanya beberapa guru yang menggunakan metode dan media yang interaktif.
3. Kurikulum yang digunakan SDN Depok 01 masih hybrid yaitu kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka, di kelas IV siswa menggunakan kurikulum merdeka dalam pembelajaran sehari – hari.
4. Berdasarkan wawancara peneliti dengan Wali Kelas IV C, informasi yang diperoleh yaitu dari jumlah 30 siswa yang mengerjakan dengan tuntas hanya 10 siswa. Sisanya siswa masih belum mampu mengerjakan latihan soal yang diberikan guru.
5. Menurut observasi di dalam kelas masih sedikit media yang dipakai guru dalam pembelajaran hanya terdapat buku ajar guru dan buku siswa.
A. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah peserta didik kelas IV C SDN DEPOK 01. Peneliti mengembakan Media Buku Digital Berbasis Kearifan Lokal Melalui
Aplikasi Canva Materi Keragaman Budaya Untuk Kelas IV SDN DEPOK 1.
B. Batasan Masalah C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil analis media buku digital berbasis kearifan lokal melalui aplikasi canva materi keragaman budaya untuk kelas IV SDN DEPOK 01?
2. Bagaimana proses penggunaan materi Keragaman budaya?
3. Apakah dalam pembelajaran PPKn media yang dibuat efektif digunakan di kelas?
D. Tujuan Penelitian
1. Mendeksripsikan langkah – langkah pembuatan media materi Keragaman budaya
2. Mendeskripsikan langkah – langkah penggunaan media materi Keragaman budaya
3. Menguraikan hasil keefektifan siswa dalam menggunakan media pembelajaran materi Keragaman budaya
E. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat yang sangat berarti.
Adapun manfaatnya sebagai berikut :
BAB II Landasan Teori
1. Pengertian TGT ( Team Game Tournament )
2. Penerapan TGT ( Team Game Tournament )
Kegiatan pembelajaran dilakukan seperti biasanya yakni guru menjelaskan materi dengan metode ceramah sedangkan siswa mendengarkan penjelasan guru. Pada saat pembelajaran guru meminta salah satu siswa untuk menyampaikan pendapatnya, namun terdapat beberapa siswa yang kurang menghargai pendapat temannya tersebut dengan menertawakannya serta asyik mengobrol sendiri. Dengan metode yang monoton dan hanya berpusat kepada guru akan menyebabkan kelas yang ribut dan tidak teratur.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menggunakan metode TGT ( Team Game Tournament ) dapat membuat kelas lebih kondusif dan diharapkan siswa lebih memahami materi yang diberikan guru, metode ini juga diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa. Peserta didik belajar untuk saling berkompetisi secara sehat melalui aktivitas yang dilakukan bersama- sama. Salah satu tujuan TGT adalah membentuk suasana belajar yang positif dan menuntut seluruh peserta didik untuk terlibat aktif yang akan membantu terbentuknya kerjasama didalam tim suasana kompetisi antar tim, dan terbentuknya pengetahuan seiring semakin tingginya keterlibatan dan keatifan peserta didik dalam proses pembelajaran.
3. Proses Pelaksanaan Metode TGT ( Team Game Tournament )
Untuk memecahkan permasalahan tersebut peneliti menetapkan alternatif tindakan untuk meningkatakan kualitas pembelajaran PPKn. Maka peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dengan media PowerPoint. Dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dengan media PowerPoint siswa akan berperan aktif sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing yang menunjang kegiatan siswa melalui kombinasi media pembelajaran yang disediakan oleh guru. Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan dengan Metode Team Games Tournament (TGT) dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan pembelajaran, menjelaskan, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab di mana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.
4. Hasil Penerapan Metode TGT ( Team Game Tournament )
Setelah mengkaji proses pembelajaran pada siklus pertama yaitu keterampilan guru dan aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa pada pembelajaran PPKn, apakah pembelajaran tersebut sudah efektif, dengan melihat ketercapaian dalam indikator kinerja pada siklus pertama, serta mengkaji kekurangan dan membuat daftar permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan siklus pertama, kemudian membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya. Hasil dari peneliti, menunjukkan bahwa TGT akan meningkatkan pencapaian akademik, tingkat kepuasan para peserta didik terhadap pelajaran yang diikutinya, meningkatnya kerjasama diantara para peserta didik, sikap penerimaan diantara para peserta didik dalam satu kelas, dan peningkatan terhadap pemahaman konsep materi pembelajaran yang disampaikan. Para peserta didik memiliki keinginan untuk memenangkan game yang dilaksanakan dalam TGT, sehingga mereka cenderung untuk mempersiapkan diri dengan mempelajari terlebih dahulu materi pelajaran sebelum dilaksanakan proses pembelajaran. Hal tersebut akan membantu para peserta didik untuk mencapai hasil pembelajaran yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hatijah, H. (2023). PENERAPAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA PELAJARAN PPKN DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI SENAMPAR . Jurnal Kependidikan, 8(1), 13–18.
Kahar.2022. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PKN Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament di Kelas IV SDN 173/X Lambur II. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Batanghari Jambi.
Rita Ernawati,Suyato (2023). Pengaruh penggunaan metode teams games tournament (TGT) dalam pembelajaran PPKN terhadap sikap toleransi siswa di SMP N 1 Slogohimo. Jurnal Kajian Pancasila dan Kewarganegaraan. Vol. 12 No. 04 Tahun 2023, 373 – 383.
Rury Kurniawati , Abdul Gafur Daniamiseno (2019). Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
dalam pembelajaran PPKN. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Volume 6, No 1, Maret 2019 (22-33).
Salehoddin. (2021). Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran PPKn
Tema 7 Tentang Keberagaman Sosial Budaya Masyarakat melalui Time Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas V. Volume I, Nomor 1, Agustus 2021.