• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan dan Evaluasi Sistem Presensi Pegawai dengan Data Geolocation Menggunakan Metode Prototipe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pengembangan dan Evaluasi Sistem Presensi Pegawai dengan Data Geolocation Menggunakan Metode Prototipe"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan dan Evaluasi Sistem Presensi Pegawai dengan Data Geolocation Menggunakan Metode Prototipe

Ariq Cahya Wardhana*, Ananda Rifkiy Hasan, Teguh Rijanandi

Fakultas Informatika, Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak, Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Purwokerto, Indonesia Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

Email Penulis Korespondensi: [email protected] Submitted 30-09-2022; Accepted 15-10-2022; Published 31-10-2022

Abstrak

Yayasan Penyelenggara Pendidikan Ma’arif NU Ajibarang (YYPMNU) merupakan yayasan yang bergerak dibidang pendidikan di daerah Ajibarang. Terdapat 4 jenis UPT yang bergerak dibawah naungan yayasan tersebut, diantaranya SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang, SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang, STIKES Ibnu Sina Ajibarang, dan Pondok Pesantren Modern Ibnu Sina Ajibarang. Pengelolaan presensi kepegawaian yayasan tersebut telah dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi namun masih kurang efektif dan efisien karena presensi menggunakan fingerprint menyebabkan antrian panjang saat pagi hari masuk kerja sehingga perlu dikembangkan sistem presensi pegawai yang dapat diakses online oleh seluruh pegawai tanpa harus mengantri. Sistem presensi pegawai berhasil dikembangkan berbasis Responsive Web Apps (RWA) yang memiliki fitur jangkauan lokasi presensi antara pegawai dengan lokasi UPT menggunakan data geolocation yang tersedia di smartphone pegawai. Hasil evaluasi kinerja sistem presensi pegawai menggunakan google lighthouse menghasilkan performance dengan rata-rata 41,5.

Kata Kunci: Kinerja; Pengembangan Sistem; Presensi; Prototipe; Sistem Informasi Abstract

The Ma'arif NU Ajibarang Education Organizing Foundation (YYPMNU) is a foundation engaged in education in the Ajibarang area.

There are 4 types of UPT operating under the auspices of the foundation, including SMK Ma'arif NU 1 Ajibarang, SMK Ma'arif NU 2 Ajibarang, STIKES Ibnu Sina Ajibarang, and Modern Islamic Boarding School Ibnu Sina Ajibarang. The management of the foundation's personnel attendance has been carried out by utilizing information technology but it is still not effective and efficient because the presence using fingerprints causes long queues when they come to work, so it is necessary to develop an employee attendance system that can be accessed online by all employees without having to queue. The employee attendance system has been successfully developed based on Responsive Web Apps (RWA) which features presence location coverage between employees and UPT locations using geolocation data available on employee smartphones. The results of the performance evaluation of the employee attendance system using google lighthouse resulted in an average performance of 41.5.

Keywords: Performance; System Development; Presence; Prototype; Information System

1. PENDAHULUAN

Yayasan Penyelenggara Pendidikan Ma’arif NU Ajibarang atau bisa disingkat dengan YPPMNU Ajibarang merupakan yayasan yang bergerak dibidang pendidikan. Beberapa Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) yang menyelenggarakan aktivitas pendidikan di bawah naungan YYPMNU diantaranya SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang dan SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang (UPT dengan sistem pendidikan sekolah), STIKes Ibnu Sina Ajibarang (UPT dengan sistem pendidikan perguruan tinggi) dan Pondok Pesantren Modern Ibnu Sina Ajibarang. Dari keempat UPT yang berada dibawah naungan YPPMNU, terdapat banyak pegawai yang bekerja pada masing – masing UPT. Keseluruhan UPT dibawah naungan YPPMNU telah belum menerapkan sistem informasi dalam pengelolaan informasi kepegawaian.

Sistem informasi merupakan sekumpulan elemen yang dapat mengumpulkan, memproses, dan menyebarkan informasi untuk suatu tujuan tertentu[1]. Sistem informasi pada setiap institusi sudah sepatutnya mengikuti laju perkembangan teknologi sehingga pengelolaan informasi dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dalam memanfaatkan penggunaan sistem informasi, terdapat komponen sistem yang harus dipenuhi yang terdiri dari enam sumber daya, diantaranya hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak), procedure (prosedur), database (basis data), network (jaringan), dan people (manusia)[2]. Yayasan Penyelenggara Pendidikan Ma’arif NU Ajibarang telah menerapkan perkembangan teknologi dibidang sistem informasi untuk para pegawai yang berada di masing - masing UPT. Salah satu contohnya adalah dengan adanya fitur presensi pegawai yang disajikan dalam bentuk fingerprint dan web. Karena presensi adalah hal yang sangat penting untuk instansi pemerintahan, rumah sakit, dan sebagainya dengan presensi kita dapat memantau kehadiran seluruh karyawan maupun siswa[3]. Keterlibatan karyawan mencerminkan kinerja karyawan perusahaan. Saat ini, banyak perangkat yang tersedia yang menggunakan pengenalan sidik jari membuktikan bahwa karyawan berada di kantor. Namun peralatan yang digunakan sebagai perangkat kehadiran pegangan khusus mudah rusak dan sulit diatur pada awalnya[4].

Kelemahan teknologi presensi menggunakan fingerprint adalah ketika ada banyak pegawai yang ingin melakukan absensi, sehingga membuat banyak antrian untuk absensi, belum jika alat tersebut mengalami kendala sehingga membuat proses absensi lebih lama, maka pada penelitian ini penulis memiliki sebuah usulan berupa sistem presensi berbasis web dan geolocation yang dimana sistem presensi ini akan membaca lokasi pengguna[5]. Geolokasi adalah kemampuan untuk melacak lokasi perangkat menggunakan GPS, menara seluler, hotspot WiFi, atau kombinasi dari semuanya[6]. Selain itu, geolokasi didefinisikan sistem identifikasi lokasi geografis dunia nyata suatu objek yang terhubung dengan internet[7].

Karena perangkat digunakan oleh individu, geolokasi menggunakan sistem penentuan posisi untuk melacak keberadaan

(2)

individu menurut garis lintang dan garis bujur, atau lebih praktisnya, alamat fisik. Perangkat seluler dan desktop dapat menggunakan geolokasi[8].

Sistem informasi yang diterapkan oleh YYPMNU dibangun menggunakan Responsive Web Apps (RWA) dengan arsitektur yang masih tradisional atau bisa disebut dengan monolith architecture. Arsitektur monolith merupakan arsitektur pengembangan aplikasi yang menjadikan satu antara kode program, database, dan tampilan program[9].

Terdapat beberapa kelemahan apabila menerapkan arsitetur tersebut diantaranya, kinerja menurun jika ukuran aplikasi semakin besar, sulit untuk berdaptasi dengan teknologi baru, ukuran aplikasi semakin besar dan kompleks sehingga sulit dipahami, proses update akan mempengaruhi keseluruhan aplikasi, dan tidak dapat menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda[10]. Selain itu, beban server juga akan semakin berat karena selain memproses data, server juga akan merender view yang akan ditampilkan pada browser, karena memerlukan infrastruktur yang memadai dan komunikasi antar pegawai melalui internet seringkali lamban [11]. Sehingga penelitian ini tidak hanya mengembangkan sistem presensi namun juga melakukan evaluasi menggunakan Google Lighthouse untuk melihat performance dari sistem yang dikembangkan[12]. Penelitian ini akan berfokus untuk menelaah kekurangan sistem informasi pegawai Yayasan Penyelenggara Pendidikan Ma’arif NU Ajibarang sehingga memahami perbaikan apa saja yang perlu dilakukan untuk mengubah sistem informasi menjadi lebih praktis khususnya dalam hal presensi.

Metode prototipe digunakan pada penelitian ini untuk memudahkan pengembangan sistem sebelum digunakan oleh pengguna. Metode prototipe adalah metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan pendekatan ini, pengembang dan pelanggan dapat berinteraksi satu sama lain selama pengembangan perangkat lunak[13].

Ini tentu sangat hemat biaya dan membuat pembuatan perangkat lunak menjadi lebih mudah [14]. Prototipe adalah teknik pengembangan sistem yang menggunakan prototipe untuk menggambarkan sistem sehingga pelanggan atau pemilik sistem memiliki gambaran yang jelas tentang sistem yang akan dibangun oleh tim pengembang. Infinitive atau prototipe dalam bahasa Indonesia disebut infinitive (bentuk awal). Prototipe adalah tampilan awal dari sistem yang menggambarkan tampilan akhir dari sebuah sistem[15]. Sistem yang menggunakan metode prototipe akan memperbolehkan pengguna untuk mengetahui bagaimana sistem dapat berjalan dengan baik[16]. Pada metode prototipe terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, diantaranya komunikasi, perencanaan kebutuhan, pembuatan desain, dan pembentukan prototipe[17].

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Perancangan Sistem

Setelah data kinerja pegawai dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah mengembangkan sistem dalam artian melakukan prototyping. Tahap pengembangan prototipe dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya, mendengarkan pengguna, pengumpulan kebutuhan, pembuatan prototipe, dan pengujian prototipe yang dilakukan secara berulang sampai prototipe sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengguna. Alur perancangan penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Alur Perancangan Sistem

(3)

2.2 Pengumpulan data

Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi langsung di YPPMNU Ajibarang. Wawancara dilakukan dengan beberapa pimpinan yayasan seperti Dewan Pembina, Ketua Yayasan dan Kepala Tata Usaha (TU).

Proses observasi dilapangan dilakukan bersama dengan Kepala TU untuk mendapatkan data terkait kepegawaian dan struktur organisasi yang ada.

2.2.2 Mendengarkan Pengguna

Mendengarkan pengguna bertujuan untuk menggambarkan informasi – informasi yang diperlukan pada saat pengumpulan kebutuhan. Mendengarkan pengguna dapat dilakukan dengan cara pendekatan langsung atau secara daring menggunakan kuisioner dalam mengumpulkan informasi – informasi seperti kendala dan fitur yang diharapkan oleh pengguna mengenai sistem yang dikembangkan.

2.2.3 Pembuatan Prototipe

Setelah mendapatkan informasi dari pengguna, selanjutnya adalah membuat prototipe berdasarkan kebutuhan pengguna yang telah didapat dari tahap sebelumnya. Apabila pembuatan prototipe telah selesai maka masuk ke bagian ketiga atau pengujian prototipe. Pada sistem yang akan dikembangkan, pihak YPPMNU meminta sebuah fitur yang memudahkan pegawai melakukan presensi secara digital. Pegawai dapat melakukan presensi berdasarkan lokasi, apabila kurang dari 200 meter, maka pegawai dianggap melakukan presensi secara WFO (Work From Office) dan jika berada diluar radius 200 meter akan dianggap melakukan presensi secara WFH (Work From Home). Pegawai akan dianggap telat apabila melakukan presensi lebih dari waktu masuk yang ditentukan.

2.2.4 Uji Coba Prototipe

Pengujian prototipe dilakukan langsung oleh pengguna sehingga bisa mendapatkan feedback dan kesimpulan dari prototipe yang telah dibuat. Apabila masih terdapat kendala maka tahapan sebelumnya akan diulang hingga pengguna mendapatkan kepuasan ketika menguji prototipe tersebut. Pengujian prototipe dilakukan dengan metode pengujian blackbox oleh pegawai YPPMNU.

2.2.5 Evaluasi Aplikasi

Tahap ini dilakukan jika prototipe sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengguna. Peneliti melakukan evaluasi secara final berdasarkan prorotipe yang sudah jadi menggunakan google lighthouse (Gambar 2) dan hasilnya dalam bentuk tabel.

Gambar 2. Tools Google Lighthouse

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengumpulan Data

Pada tahap ini, dilakukan pemetaan organisasi sekaligus wawancara bersama dengan beberapa pimpinan, dimana YPPMNU Ajibarang memiliki 4 UPT yang digambarkan pada Gambar 3.

(4)

(a) (b) Gambar 3. (a) Pengumpulan data dan (b) hasil pemetaan struktur organisasi 3.2 Mendengarkan pengguna

Pada penelitian ini, peneliti mendapatkan hasil berupa usecase diagram seperti pada Gambar 4 menjelaskan tentang hak akses berdasarkan level pengguna. Terdapat dua pengguna yang nantinya akan menggunakan fitur presensi yaitu admin / admin UPT dan pegawai. Pegawai hanya bisa melakukan presensi masuk dan presensi pulang. Sedangkan admin / admin UPT dapat melakukan presensi masuk, presensi pulang, dan setting presensi. Untuk bisa melakukan aktivitas dari masing – masing hak aksesnya, semua pengguna harus melalui aktivitas login terlebih dahulu untuk mengetahui hak akses apa yang diperoleh untuk pengguna. Apabila alur prototipe dari fitur presensi yang akan dikembangkan telah dipahami, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pembuatan prototipe dengan membuat tampilan dari halaman masing – masing fitur.

(a) (b)

Gambar 4. Use Case Diagram Fitur Presensi 3.2 Pembuatan prototipe RWA YPPMNU

Prototipe dibuat untuk mengembangkan 3 fitur yang terdiri dari presensi masuk, presensi pulang, dan setting presensi.

Masing – masing fitur telah dibuat dengan tampilan halaman yang hampir serupa dengan fungsi yang berbeda. Gambar 5 merupakan halaman presensi masuk. Terdapat 2 tombol yang ada pada halaman tersebut yaitu refresh lokasi dan masuk.

Refresh lokasi digunakan apabila pengguna ingin melakukan perhitungan jarak lokasi antara pengguna dan UPT.

Sedangkan tombol masuk digunakan apabila pengguna telah berada di posisi yang sesuai (WFO / WFH).

Gambar 5. Halaman presensi masuk

(5)

Jika pengguna telah melakukan presensi masuk, pengguna dapat melakukan presensi pulang seperti yang ada pada Gambar 6. Pada halaman tersebut, hanya tersedia satu tombol yaitu tombol “Pulang”. Apabila pengguna telah selesai melakukan kegiatannya, pengguna dapat mengklik tombol tersebut.

Gambar 6. Halaman presensi pulang

Selanjutnya adalah halaman yang dibuat untuk pengguna admin / admin UPT yaitu halaman setting presensi.

Terdapat 4 buah field input seperti yang ada pada Gambar 7 diantaranya latitude, logitude, waktu masuk, dan waktu pulang. Selain itu juga terdapat tombol “ambil lokasi” untuk sistem memutuskan apakah pengguna melakukan pekerjaan secara WFO / WFH dan tombol “simpan” untuk menyimpan perubahan yang dilakukan.

Gambar 7. Halaman setting presensi 3.3 Pengujian prototipe

Setelah web YPPMNU dikembangkan menggunakan prototipe, langkah akhir adalah melakukan pengujian prototipe untuk mengetahui apakah masih ada kekurangan atau tidak dari prototipe yang telah dibuat. Pada penelitian ini, prototipe diuji menggunakan blackbox testing dan hasilnya disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil pengujian prototipe menggunakan Blackbox ID

Task Fungsi Skenario pengujian Hasil yang diharapkan Hasil

pengujian T1 Presensi

masuk

Pengguna tidak mengizinkan akses lokasi

Web tidak memunculkan tombol masuk Berhasil T2 Presensi

masuk

Pengguna mengizinkan akses lokasi

Web memunculkan tombol masuk Berhasil T3 Presensi

masuk

Menekan tombol refresh lokasi

Melakukan kalkulasi ulang jarak antara pengguna dan lokasi UPT

Berhasil T4 Presensi

masuk

Menekan tombol masuk Redirect halaman dashboard dengan notifikasi presensi berhasil

Berhasil

(6)

T5 Presensi pulang

Menekan tombol pulang Redirect halaman dashbaord dengann notifikasi presensi berhasil

Berhasil T6 Setting

Presensi

Mengisi semua field input. Muncul notifikasi Sukses Berhasil

Skema pengujian penelitian pada table diatas dapat digambarkan dalam sebuah gambar diagram pada Gambar 8 yang menunjukan jangkauan lokasi dari pegawai. Pada Gambar 8 menjelaskan bahwa untuk melakukan absensi masuk atau keluar (pulang), pegawai harus berada pada area jangkauan yang telah ditentukan sebelumnya oleh administrator, pengguna dapat menekan tombol refresh jika hasil lokasi tidak sesuai.

Gambar 8. Jangkauan area presensi

Gambar 9. Diagram Absensi Masuk dan Pulang

Gambar 9 merupakan bagan alir langkah - langkah ketika pegawai ingin melakukan absensi masuk atau keluar (pulang). Jika pengguna tidak mengizinkan akses lokasi maka tombol tidak keluar, jika hasil geolocation tidak akurat pengguna dapat melakukan refresh lokasi. Terakhir pengguna dapat melakukan absensi masuk ataupun keluar dengan catatan harus berada dalam wilayah jangkauan yang telah ditentukan.

3.4 Evaluasi Aplikasi

(7)

Pada Tabel 2 peneliti sajikan hasil evaluasi menggunakan tools google lighthouse performa RWA dari pengujian prototipe aplikasi yang sudah dibuat sebelumnya. Terdapat beberapa halaman yang diuji seperti halaman login,

dashboard, presensi saya, profil saya, data presensi, setting presensi beserta dengan hasil performance RWA testnya.

Tabel 2. Hasil Pengujian Prototipe Menggunakan Google Lighthouse

No Nama Halaman URL Performance RWA

1 Login https://sim.yppmnu.or.id/login 84

2 Dashboard https://sim.yppmnu.or.id/dashboard 37

3 Presensi Saya https://sim.yppmnu.or.id/presence/history 26

4 Profil Saya https://sim.yppmnu.or.id/profile 42

5 Data Presensi https://sim.yppmnu.or.id/presence/data 29 6 Setting Presensi https://sim.yppmnu.or.id/presence/setting 31

Rata-Rata Performance 41,5

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian terkait pengembangan menggunakan metode prototipe dan evaluasi kinerja menggunakan Google Lighthouse, didapatkan kesimpulan penelitian ini berhasil menggunakan metode prototipe untuk pengembangan sistem presensi pegawai yang sudah dilakukan pengujian menggunakan blackbox testing yang menghasilkan enam fitur seluruhnya berhasil digunakan dengan baik. Evaluasi kinerja sistem informasi presensi pegawai menggunakan google lighthouse masih tergolong rendah pada sisi performance dengan rata-rata 41,5 dan hanya fitur login yang hasil pengujiannya cukup tinggi karena halaman yang sederhana.

REFERENCES

[1] A. Herdiansah, R. Indra Borman, and S. Maylinda, “Sistem Informasi Monitoring dan Reporting Quality Control Proses Laminating Berbasis Web Framework Laravel,” Jurnal Tekno Kompak, vol. 15, no. 2, 2021.

[2] S. : Ramadhan, S. Sarkum, and I. Purnama, “Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Berbasis Web Pada Operasi Perangkat Daerah Kantor Camat Rantau Utara Labuhanbatu,” Jurnal Teknik Komputer, pp. 93–96, 2019, doi: 10.31294/jtk.v4i2.

[3] A. Fanggidae and Y. Triwahyuadi Polly, “Sistem Presensi Dosen Menggunakan IMEI dan GPS Smartphone dengan Data Terenkripsi,” JNTETI, vol. 5, 2016.

[4] E. Mulyadi, A. Trihariprasetya, I. Gede Wiryawan, J. Teknologi Informasi, and P. Negeri Jember Jember, “PENERAPAN SISTEM PRESENSI MOBILE DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR GPS (KLINIK PRATAMA X DI JEMBER),” 2020.

[5] S. Tresnawati and A. Pratama, “Aplikasi Absensi dengan Metode Geolocation Berbasis Web (Studi Kasus: PT. Codepolitan Integrasi Indonesia),” JOURNAL INFORMATICS AND ELECTRONICS ENGINEERING, vol. 01, 2021.

[6] M. N. Y. Utomo, T. B. Adji, and I. Ardiyanto, “Prediksi Geolokasi Berbasis Teks untuk Data Media Sosial Berbahasa Indonesia menggunakan Named Entity Extraction,” 2018.

[7] Nurkholis and M. A. Sobarnas, “PENERAPAN GEOLOKASI PADA ABSENSI FASILITATOR PROGRAM PADAT KARYA PEMERINTAH YANG TERSEBAR DI SELURUH WILAYAH INDONESIA,” INFOTECH : Jurnal Informatika & Teknologi, vol. 1, no. 2, pp. 116–126, Dec. 2020, doi: 10.37373/infotech.v1i2.69.

[8] M. Alfan Rosid, “SISTEM PRESENSI MAHASISWA MENGGUNAKAN QR CODE DENGAN FITUR GEOLOCATION DAN ENKRIPSI AES,” 2021.

[9] M. Danil Rafiqi, E. Subyantoro, and D. W. Kania, “KARYA ILMIAH MAHASISWA MANAJEMEN INFORMATIKA IMPLEMENTASI ARSITEKTUR MICROSERVICE PADA APLIKASI ONLINE TRAVEL TOURINC”,2019.

[10] N. Siagian, T. Elprida Tamba, H. Henok, O. Situmorang, and H. S. Samosir, “APLIKASI APOTEK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ARSITEKTUR MICROSERVICES (STUDI KASUS APOTEK GLEN, KAB.TOBA),” 2021. [Online].

Available: http://journal-jati.del.ac.id/

[11] P. Pembelajaran et al., “DISTANCE LEARNING USING A MOODLE-BASED LEARNING MANAGEMENT SYSTEM FOR TEACHERS AT MAARIF NU 2 AJIBARANG VOCATIONAL SCHOOL,” Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, vol.

4, no. 2, 2020, [Online]. Available: http://

[12] A. Sinambela and F. Farady Coastera, “IMPLEMENTASI ARSITEKTUR MICROSERVICES PADA RANCANG BANGUN APLIKASI MARKETPLACE BERBASIS WEB,” 2021. [Online]. Available: http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/1 [13] F. Susanto1, “SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PASIEN PADA PUSKESMAS ABUNG PEKURUN

MENGGUNAKAN METODE PROTOTYPE,” vol. 8, no. 1, 2018.

[14] A. A. Pradipta, Y. A. Prasetyo, and N. Ambarsari, “Pengembangan Web E-Commerce Bojana Sari Menggunakan Metode Prototype,” vol. 2, 2015.

[15] S. Siswidiyanto, A. Munif, D. Wijayanti, and E. Haryadi, “Sistem Informasi Penyewaan Rumah Kontrakan Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Prototype,” Jurnal Interkom: Jurnal Publikasi Ilmiah Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, vol.

15, no. 1, pp. 18–25, Apr. 2020, doi: 10.35969/interkom.v15i1.64.

[16] W. Nugraha and M. Syarif, “PENERAPAN METODE PROTOTYPE DALAM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGHITUNGAN VOLUME DAN COST PENJUALAN MINUMAN BERBASIS WEBSITE,” JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas), vol. 3, no. 2, pp. 94–101, Dec. 2018, doi: 10.32767/jusim.v3i2.331.

[17] M. Sari Bunga, A. Puspaningrum, M. Darmawan, and P. Negeri Indramayu Jl Lohbener, “PENGEMBANGAN WEBSITE MONITORING ANAK ASUH PADA LEMBAGA KEMANUSIAAN KILAU INDONESIA”, 2019.

Referensi

Dokumen terkait

Keuntungan dari hadirnya Sistem Informasi Eksekutif Pengangkatan dan Pengembangan Karir Pegawai dengan menggunakan metode Human Resources Scorecard ini adalah

Simpeg online dirancang dengan menggunakan metode the open group architecture framework (TOGAF) dan model pengembangan sistem prototipe. Hasil prototipe Simpeg

bahwa evaluasi kinerja RDS dengan metode EROV, Sortino dan Sharpe selama periode 2008-2012 secara simultan didapatkan bahwa antara ketiga metode tersebut tidak terdapat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 langkah penelitian dan pengembangan prototipe modul sempoa sebagai panduan operasi hitung pengurangan dengan tekun bagi siswa kelas II

Tujuan penelitian ini adalah pengembangan sistem evaluasi kualitas layanan website perguruan tinggi menggunakan metode fuzzy kano model untuk meningkatkan

Berdasarkan hasil pengembangan sistem analisis sentimen untuk evaluasi kinerja dosen dengan menggunakan metode Naïve Bayes dapat disimpulkan bahwa, sistem telah mampu

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prototipe sistem kontroling dan monitoring akuaponik menggunakan mikrokontroler wemos d1 mini dapat memudahkan masyarakat

Salah satu masalah yang terjadi dalam proses evaluasi (penilaian) kinerja pegawai adalah subyektifitas pengambilan keputusan, Sistem pendukung keputusan yang