• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Karakter Behaviorisme Albert Bandura

N/A
N/A
Maya Shafana

Academic year: 2024

Membagikan "Pengembangan Karakter Behaviorisme Albert Bandura"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PENGGANTI UAS PENGEMBANGAN KARAKTER

Nama : Maya Shafana Putri

NIM : 1511420124

Rombel dan Kuliah Hari : R 3 / Kamis, 09.00

Pengembangan Karakter Behaviorisme Menurut Albert Bandura

A. Sejarah Albert Bandura

Albert Bandura lahir pada tanggal 04 Desember 1952 di Mundere,Alberta,Kanada.

Bandura adalah kenturunan campuran antara Polandia dan Ukraina. Ia adalah anak

terakhir dan mempunyai 5 kakak. Bandura mengawali pendidikannya di sekolah menengah kecil dengan hanya mempunyai 2 guru. Hal ini menyebabkan sosok Bandura menjadi pribadi yang mandiri dan memiliki motivasi dalam menncari ilmu. Bandura berasumsi bahwa “Para siswa harus bertanggung jawab atas pendidikannya mereka sendiri-sendiri.”

karena keterbatasannya sumber daya pendidikan. Bandura menjadi tertarik dengan bidang psikologi setelah mendaftar di University of British Columbia. Ia memulai dengan jurusan ilmu biologi dan secara tidak sengaja minatnya dengan psikologi mulai terbentuk. Bandura bekerja di malam hari namun ia tetap datang lebih awal sebelum kelasnya dimulai. Untuk mengisi waktu luang sebelum kelas dimulai,ia mengikuti kelas pengisi dan ia menjadi berminat dengan psikologi. Ia mengatakan “Suatu pagi saya menghabiskan waktu di perpustakaan dan seseorang lupa mengemembalikan sebuah katalog kursus dan saya melihat-lihatnya mencoba menemukan kursus untuk mengisi waktu luang. Saya melihat kursus psikologi yang menurut saya akan sangat baik untuk pengisi waktu luang,dan itu memmicu minat saya serta awal dari karir saya”

Bandura mendapatkan gelar dari University of British Columbia pada tahun 1949,ia mendapatkan gelarnya setelah 3 tahun berkuliah,lalu dia melanjutkan kuliah pascasarjana di University of Iowa. Bandura mengikuti program yang menaruh minat pada teori pembelajaran sosial, dia merasakan bahwa program tersebut terfokus pada behaviorisme.

Pada tahun 1951 Bandura pun berhasil mendapatkan gelar MA dan pada tahun 1953 ia mendpatkan gelar Ph.D. dalam psikologi klinis.

1. Karir dan Teori Albert Bandura

(2)

Setelah menraih gelar Ph.D., Bandura mendapatkan tawaran posisi dari Universitas Standford,dan ia pun memutuskan untuk mengambil tawaran tersebut. Pada tahun

1953,Bandura mulai bekerja dan hingga saat ini pun ia masih bekerja disana. Bandura semakin tertarik dengan pembelajaran perwakilan, modeling, dan imitasi setelah ia

mendapatkan studi tentang agresi remaja. Teori pembelajaran sosial yang dikemukaan oleh Albert Bandura menekankan tentang penting pembelajaran observasional,imitasi,dan pemodelan.

Pada tahun 1977,Bandura menjelaskan di dalam bukunya tentang subjek “Belajar akan sangat membuat lelah,belum juga akan sangat berbahaya,jika seseorang hanya mengandalkan dampak dari tindakan yang dilakukan mereka sendiri untuk memberi tahu tentang apa yang harus dilakukan” Teorinya mengintegrasikan tentang interaksi berkelanjutan antara kognisi,perilaku dan juga lingkungannya.

Penelitian Bandura yang sangat terkenal adalah tentang studi boneka bobo pada tahun 1961. Di dalam eksperimennya,Bandura membuat film dengan adegan ada seorang model dewasa yang sedang memukuli boneka Bobo dan berteriak kata kata yang agresif atau kasar. Lalu film tersebut dipertunjukan pada sekelompok anak-anak. Setlah itu,anak- anak yang tadi menonton film tersebut dipersilahkan masuk ke dalam ruangan yang ada boenka bobo dan anak-anak itu diijinkan untuk bermain boneka tersebut. Anak-anak yang sudah pernah menonton film dengan aksi kekerasan pasti akan cenderung memukul boneka tersebut,menirukan tindakan atau tingkah laku dan juga kata-kata yang kasar sepeti pada film yang pernah mereka tonton sebelumnya.

Studi tentang boneka bobo ini sangatlah penting karena berawal dari desakan behaviorisme bahwa segala tingkah laku akan diarahkan oleh penguatan atau reward. Anak- anak tidaklah menerima intensif/dorongan untuk memukuli boneka,namun anak-anak tersebut hanya menirukan tindakan yang mereka lihat atau amati secara langsung. Bandura pun membuat istilah fenomena ini sebagai pembelajran observasional dan mencirikan unsur-unsur pembelajaran observasi sebagai retensi,motivasi,perhatian dan timbal balik.

Hasil penelitian Bandura lebih menekankan pada pengaruh sosial ,namun juga keoercayaan pada kontrol pribadi. Bandura memberi saran “Orang-orang dengan jaminan tinggi dalam kemampuan mereka akan mendekati tugastugas sulit sebagai tantangan yang harus dikuasai bukan sebagai ancaman yang harus dihindari.”

(3)

2. Publikasi Karya Albert Bandura

Selama 60 tahun terakhir,Bandura selalu produktif dalam menulis buku dan artikel jurnal,ia juga menjadi psikolog yang masih hidup dan paling banyak dikutip. Banyak buku dan artikel jurnal Bandura yang dan dikutip secara luas dan terkenal serta telah menjadi dasar dalam psikologi .Publikasi karyanya sebagai psikologi pertamanya adalah makalah pada tahun 1953 dengan judul “ ‘Primary’ and ‘Secondary’ Suggestibility” yang berada pada Journal of Abnormal and Social Psychology.

Bandura menerbitkan sebuah Aggress: A Social Learning Analysis,pada tahun 1973. Ia menerbitkan aggress tersebut yang berfokus pada asal mula agresi. Buku ciptaannya dengan judul Social Learning Theory,pada tahun 1977 menyajikan tentang dasar-dasar setiap teori yang dikemukakannya tentang bagaimana seseorang dapat belajar melalui observasi dan pemodelan. Artikel yang dibuat Bandura pada tahun 1977 dengan judul “Self-Efficacy : Toward a Unifying Theory of Behavioral Change” diterkitkan di dalam Aggress: A Social Learning Analysis dan mengenalkan tentang konsep self- efficacy. Dan artikel tersebut menjadi karya klasik dalam dunia psikologi.

3. Bandura dan Behaviorisme

Banyak buku tentang psikologi yang menempatkan teori Bandura sebagai teori tentang behaviorisme.Padahal Bandura sendiri telah berkata bahwa ia “...idak pernah benar-benar cocok dengan ortodoksi perilaku." Bahkan pada karya yang paling

awal,Bandura berasumsi bahwa mereduksi tingkah laku menjadi silkus antara stimulus dan respon terlalu sederhana.Sementara karya yang diciptakan Bandura menggunakan

terminologi seperti pengkondisian dan penguatan,Bandura mengatakan bahwa "Saya mengkonseptualisasikan fenomena ini sebagai beroperasi melalui proses kognitif." Ia juga berkata bahwa “Para penulis tentang psikologis terus salah mengartikan pendekatan saya yang berakar pada behaviorisme," Bandura menekankan dan juga mendefinisikan

perspektifnya sebagai 'kognitivisme sosial.' 4. Kontribusi Albert Bandura untuk Psikologi

Karya-karya ciptaan Albert Bandura dianggap sebagai bagian dari revolusi kognitif di dalam psikologi yang dimulai pada akhir 1960-an. Teori-teori Bandura sangatlah berdampak pada kemajuan psikologi kepribadian ,  psikologi kognitif ,

(4)

pendidikan, dan  psikoterapi. Bandura terpilih sebagai presiden Americal Psychological Association pada tahun 1974. Albert Bandura mendapat penghargaan dari Americal Psychological Association (APA) atas kontribusi ilmiahnya yang sangat luar biasa pada tahun 1980 dan atas kontribusi sepanjang hidupnya yang luar biasa untuk psikologi pada tahun 2004. Pada saat ini,Bandura sering ditunjuk sebagai psikolog terhebat yang masih hidup selain itu dia juga merupakan salah satu psikolog yang sangat berpengaruh sepanjang jaman. Albert Bandura dianugerahi penghargaan National Medal of Science oleh Presiden Barack Obama pada tahun 2014 silam.

B. Pengembangan Karakter Berdasarkan Teori Belajar Sosial Albert Bandura

Albert Bandura menekankan dalam teorinya tentang pembelajaran sosial bahwa pentingnya mengamati,mencontohkan dan meniru sebuah tingkah laku,sikap,dan reaksi emosional orang lain. Teori ini menunjukan pengaruh pembelajaran dan perilaku manusia itu dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan kognitif dalam berinteraksi. Di dalam teori

pembelajaran sosial yang dikemukakan Albert Bandura pada tahun 1977,ia setuju dengan teori pembelajaran behavior tentang pengkonsian klasik dan pengkondisian operan.

Tetapi,Bandura menambahkan 2 gagasan penting,yaitu:

 Proses mediasi terjadi antara stimulus dan respon

 Perilaku dipelajari dari lingkungan melalui proses pembelajaran observasional

1. Pembelajaran Observasi

Anak-anak cenderung mengamati tingkah laku orang yang ada disekitarnya dengan beragam cara. Hal ini diilustrasikan selama eksperimen boneka Bobo yang dicetuskan oleh Albert Bandura.Seseorang yang sedang diamati disebut juga sebagai model. Di dalam lingkungan masyarakat,anak-anak akan dikelilingi oleh banyak model yang berpengaruh seperti orang tua,keluarga, karakter pada kartun, guru di sekolah,dan juga teman-teman seumuran. Model-model seperti ini yang dapat mempengaruhi anak dalam bertingkah laku karena anak akan meniru dan mencontoh apa yang orang lain lakukan. Seperti contoh perilaku feminim,maskulin,kasar,anti-sosial,dan lain-lain. Anak-anak dapat menirukan hal- hal yang dilihatnya terlepas dari jenis tingkah laku tersebut apakah sesuai gender atau tidak.

(5)

Namun,ada beberapa proses yang membuat anak-anak cenderung menirukan tingkah laku sesuai genernya,berikut beberapa proses tersebut.

1. Yang pertama,anak-anak cenderung lebih menirukan atau mengamati orang-orang yang menurut mereka mirip dengan diri mereka sendiri. Oleh karena itu, anak-anak cenderung mencontoh tingkah laku yang dilakukan oleh orang-orang dengan gender yang sama dengan mereka.

2. Kedua, orang-orang yang ada di sekitar anak-anak akan merespon perilaku yang ditiru oleh anak tersebut dengan penguatan atau hukuman. Jika seorang anak mencontoh tingkah laku baik seorang model dengan memperoleh dampak yang menguntungkan maka

kemungkinan anak tersebut akan terus mengulangi tingkah laku tersebut. Seperti contohnya jika anak melakukan kebaikan,maka orang tua akan menuji anaknya dengan kata kata

menyenangkan seperti “kamu cantik emang paling pintar” ini sangat bermanfaat karena anak tersebut akan cenderung mengulangi terus perbuatan baiknya.Perilaku tersebut telah

diperkuat (penguatan). Penguatan bisa berupa positif atau negatif dan berasal dari internal maupun eksternal. Jika seorang anak ingin sebuah persetujuan dari orang tua,maka

persetujuan ini merupakan penguatan eksternal,dan ketika si anak senang mendapatkan persetujuan tersebut itu merupakan penguatan internal.

Penguatan positif atau negatif akan memberi dampak yang kecil jika penguatan yang

ditawarkan secara eksternal tidak sesuai dengan kebutuhan anak tersebut,namun faktor yang paling penting biasanya yang menyebabkan perubahan tingkah laku seseorang.

3. Ketiga,anak juga biasanya memikirkan apa dampak yang terjadi pada orang lain jika si anak tersebut menutuskan akan meniru perilakunya atau tidak. Orang akan belajar

konsekuensi atau dampak dari tingkah laku orang lain (model). Contohnya seorang adik perempuan yang melihat kakak perempuannya diberi hadiah karena perbuatannya,maka adik tersebut cenderung mengulang apa yang dilakukan sang kakak,ini dinamakan penguatan perwakilan.

Hal ini berhubungan dengan keterikatan anak pada model tertentu yang

mempunyai kualitas yang disebut penghargaan. Anak-anak akan mempunyai beberapa model yang mereka lihat.,kemungkinan model tersebut adalah sosok orang tua,keluarga,guru,teman seumuran,karakter fantasi yang mereka lihat di TV,dan juga orang orang di sekitar mereka.

Anak-anak itu bermotivasi untuk memilih meniru model tersebut dikarenakan model tersebut mempunyai suatu kualitas atau penghargaan yang ingin dimiliki anak tersebut. Seorang anak yang memilih meniru model tersebut dinamakan Identifikasi.

(6)

Identifikasi terjadi karena adanya orang lain (model) dengan melibatkan atau menyertakan pengambilan (adopsi) suatu tingkah laku,sikap,keyakinan, dan nilai yang dilihat /diamati dari orang lain yang yang akan individu identifikasi. Istilah identifikasi pada teori pembelajaran sosial hampir sama dengan istilah milik Freudian yang berkaitan dengan kompleks Oedipus. Misalnya teori pembelajaran sosial dan Oedipus terlibat dalam suatu proses internalisasi dan mengadopsi tingkah laku orang lain. Tetapi, saat kompleks Oedipus, seorang anak hanya dapat mengidentifikasi atau mengadopsi perilaku dengan orang tua yang jenis kelaminnya sama. Misalnya anak permpuan dengan ibunya,dan anak laki-laki dengan bapaknya. Sedangkan dalam teori pembelajaran sosial individu tersebut (baik anak maupun orang dewasa) dengan bebas memilih mengidentifikasi orang lain. Identifikasi dan peniruan itu berbeda, dikarenakan identifikasi berkaitan dengan beberapa tingkah laku yang

diadobsi,sedangkan peniruan merupakan penyalinan tingkah laku saja,bukan mengambil.

2. Proses Mediasi

Pada tahun 1977, Bandura mengungkapkan bahwa ia percaya manusia adalah pengolah informasi yang aktif dan berpikir tentang hubungan antara perilaku mereka dan konsekuensinya,tidak seperti pendapat yang dikemukakan Skinner. Pembelajran

observarsional tidak bisa berhasil kecuali proses kognitif dapat bekerja secara tepat. Faktor mental ini memediasi atau adanya campur tangan di dalam suatu proses pembelajaran dengan tujuan untuk menunjukan respon baru yang bisa didapatkan.Maka dari itu, individu tidak langsung menlihat model lalu menirukan model tersebut. Ada beberapa proses pemikiran sebelum individu meniirunya,pemikiran itu disebut dengan mediasi. Berikut beberapa mediasi yang dikemukakan oleh Albert Bandura:

a) Perhatian: Seseorang harus memikirkan tentang tindakannya,dampak atas perbuatannya dan membuat representasi mental atas tindakan tersebut

b) Reproduksi: Kemampuan melakukan suatu tindakan yang telah ditunjukan oleh model.

c) Motivasi: Suatu keinginan untuk melakukan tindakan

3. Evaluasi Krits

Pendekatan pembelajaran sosial yang mempertimbangkan suatu proses yang melibatkan pemikiran dan pengakuan peran yang mereka mainkan dalam pemutusan susuatu akan ditiru ataukah tidak. Contohnya, Teori Pembelajaran Sosial dapat menjelaskan tingkah laku sosial yang kompleks daripada pembelajaran dengan model penguatan sederhana.

Tetapi,walupun dapat menjelaskan perilaku yang komplek,itu tidak bisa menjelaskan

(7)

bagaimana kita mengembangkan perilaku,pikiran dan perasaan. Inilah alasan Albert Bandura mengubah dan memperbaiki teorinya menjadi Teori Pembelajaran Sosial pada tahun 1986.

Ini membatasi kita dari menggambarkan tingkah laku semata-mata dari sifat atau pengasuhan dan usaha untuk i meremehkan kompleksitas perilaku manusia. Karena lebih masuk akal bahwa tingkah laku manusia berasal dari interaksi antara alam(biologis) dan pengasuhan (lingkungan). Teori pembelajaran sosial bukan tentang penjelasan untuk semua tingkah laku,terutama ketika tidak ada model peran yang jelas dalam kehidupan seorang individu untuk ditiru perilaku tertentunya.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Bandura, A. (1986). Social foundations of thought and action: A social cognitive theory.

Prentice-Hall, Inc.

Bandura, A. (1977). Social learning theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.

Bandura, A. Ross, D., & Ross, S. A. (1961). Transmission of aggression through the imitation of aggressive models. Journal of Abnormal and Social Psychology, 63, 575-582

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku konsumtif remaja merupakan tindakan yang terlihat secara nyata Menurut pandangan behavioris, perilaku konsumtif remaja dapat digolongkan dalam bentuk penyimpangan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Ibnu Qayyim al-Jauziyah mengenai siksa kubur memiliki kesamaan konsep dalam teori social learning milik Albert Bandura,

Dalam teori peniruan menurut Bandura, seorang anak pada awal masa kehidupannya akan meniru seseorang atau objek lain yang berada di dekatnya, namun ada kalanya model

Jadi, yang dimaksud dengan konsep pembentukan karakter anak menurut Albert Bandura dan Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi adalah rancangan proses pembentukan kepribadian atau akhlak

Perilaku konsumtif remaja merupakan tindakan yang terlihat secara nyata Menurut pandangan behavioris, perilaku konsumtif remaja dapat digolongkan dalam bentuk penyimpangan

Kedua, pembelajaran melalui pengamatan meniru perilaku model meskipun model itu tidak mendapatkan penguatan positif atau penguatan negatif saat mengamati itu sedang

Sebagai suatu sistem bermakna bahwa perilaku, berbagai faktor pada diri seseorang, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam lingkungan orang tersebut, secara bersama-sama

Teori Pembelajaran Sosial yang dikemukakan oleh Bandura telah memberi penekanan tentang bagaimana perilaku manusia dipengaruhi oleh persekitaran melalui peneguhan