• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan lembar kegiatan siswa (lks) berbasis problem

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan lembar kegiatan siswa (lks) berbasis problem"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT UNTUK SISWA

KELAS VIISMP N 25 PADANG

Ria Oktami*), Mulia Suryani**), Radhya Yusri**)

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

ABSTRACT

The research background showed that there was a need of teaching material that was able to facilitate and guide the students to study autonomously, to simplify the students to figure out the appropriate concept. The existing student’s worksheet had not been able to help the students in understanding and memorizing the math concept well. Therefore, a problem based learning based student’s worksheet on integers material, especially on multiplication and division. The research aimed at developing a valid, practical and effective problem based learning based student’s worksheet. The development procedure used was Ploom development model consisting 3 phases i.e. Preliminary research, prototyping phase, andassessment phase. The worksheet was developed through 5 learning steps of Problem Based Learning (PBL)based. They were student’s orientation to the problem, organizing the students to study, guide the individual and group experience, develop and present the work, analyze and evaluate problem solving process. Based on the data analysis, it can be concluded that the developed student’s worksheet is on very valid criteria in which the mean is 87,4%.The result from teacher’s practicality questionnaire is 82,2% and student’s practicality questionnaire is 90,85% in a very practical category. The percentage of student’s criteria completeness minimum ofVII.8 class is 80% in an effective category. It can finally be concluded that the research produces a valid, practical, and effective problem based learning based student’s worksheet on integers material at VII class SMP N 25 Padang.

Keywords:Student’s Worksheet, Problem Based Learning (PBL), Integers PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ikut berperan penting dalam menunjang ilmu pengetahuan, karena matematika dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan sistematis. Pembelajaran matematika yang berkualitas diharapkan mampu menjadikan manusia yang memiliki potensi, punya

kemampuan dan keterampilan yang nantinya bekal ini dapat digunakan untuk bekal pembangunan dimasa yang akan datang.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 1 sampai 5 Februari 2016 di kelas VII SMP N 25 Padang, pembelajaran masih terpusat pada guru.

Bahan ajar yang digunakan siswa dalam

(2)

pembelajaran matematika adalah buku teks dan LKS. Kedua media tersebut sudah menfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran, namun belum melibatkan siswa aktif dalam memecahkan masalah.

Buku teks yang digunakan siswa belum mampu mengarahkan siswa untuk memahami dan menghubungkan materi yang diterima dengan situasi kehidupan nyata.

Hasil wawancara dengan guru diperoleh informasi bahwa buku teks dan LKS yang digunakan belum sepenuhnya menarik minat siswa dalam belajar, serta belum meningkatkan aktifitas dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Kondisi ini diperburuk lagi dengan sikap siswa yang malas membaca buku sehingga siswa hanya bergantung pada penjelasan guru dalam memahami pelajaran dan malas mengerjakan latihan yang terdapat dalam buku teks.

Hasil wawancara dengan beberapa siswa mengatakan bahwa siswa memiliki kendala dalam proses pembelajaran yakni siswa kurang konsentrasi dalam belajar dan siswa kurang bisa menjawab soal-soal yang berbeda dengan contoh soal yang diberikan guru. Siswa sangat membutuhkan bahan ajar yang dapat mengaitkan materi ke

dalam konteks dunia nyata, Serta bahan ajar yang menarik dan memotivasi siswa untuk belajar.

Permasalahan yang dikemukakan di atas, perlu adanya suatu pengembangan bahan ajar yang mampu membuat siswa memahami dan membangun konsep sendiri, berpikir kritis serta mandiri dalam belajar dan aktif. Prastowo (2011: 204) mengemukakan “Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah suatu bahan ajar yang berisi materi, ringkasan dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas yang harus diselesaikan siswa yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai”. Lembar Kegiatan Siswa yang dikembangkan adalah Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis Problem Based Learning (PBL).

Ibrahim (2003:15) dalam Suprihatininggrum (2013:222) Problem Based Learning (PBL) terdiri dari 5 langkah pembelajaran yakni Orientasi siswa pada masalah, Mengorganisasikan siswa untuk belajar, Membimbing pengalaman individu/kelompok, Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Materi dapat disajikan melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan untuk

(3)

mengetahui sejauh mana pemahaman konsep matematis siswa. Problem Based Learning (PBL) dilakukan dalam kelompok, dimana siswa diberi permasalahan untuk bekerja sendiri mendefenisikan apa yang mereka ketahui kemudian berdiskusi dalam kelompok untuk mengetahui informasi yang belum lengkap dan menyampaikan hasil diskusi.

LKS berbasis Problem Based Learning (PBL) harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan

“menerima” pengetahuan. Pada proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan kreatif, meningkatkan pemecahan masalah, meningkatkan motivasi, membantunya belajar untuk mentransfer pengetahuan untuk situasi baru. LKS berbasis Problem Based Learning (PBL) dapat membina pengetahuan baru kepada siswa dan siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah dan menjalankan ide-idenya sehingga dapat membuat keputusan, dan siswa terlibat secara langsung dalam membina pengetahuan baru sehingga siswa lebih paham dan dapat mengingat konsep lebih lama.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D).

Sugiyono (2012: 427) mengemukakan

“Penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga menghasilkan produk, dan selanjutnya menguji keefektifan produk tersebut”. Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasisProblem Based Learning (PBL).

Model pengembangan dalam penelitian ini mengikuti model umum desain penelitian menurut Plomp (2013:

19) yang terdiri atas 3 fase yaitu preliminary research, prototyping phase, dan assessment phase. Pada tahap Preliminary research yang dilakukan adalah analisis silabus, analisis buku teks, analisis Literatur, analisis karakteristik siswa, dan wawancara kepada Guru serta Siswa. Tahap prototyping phase yang dilakukan adalah Merancang sistematika dan Stuktur LKS, Pengembangan Prototype dilakukan evaluasi diri, Tinjauan Ahli,

(4)

Evaluasi satu-satu, evaluasi kelompok Kecil.

Tahap Assesment Phase. Pada tahap ini dilakukan uji coba prototipe LKS terhadap siswa kelas VII SMP N 25 Padang. Evaluasi dilakukan pada akhir pembelajaran (Evaluasi Mandiri). Hasil evaluasi digunakan untuk merevisi draft LKS. Uji coba dan evaluasi yang dilakukan adalah uji kelompok besar terhadap satu kelas VII SMP N 25 Padang, untuk melihat praktikalitas dan efektifitas prototipe.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, angket praktikalitas pedoman wawancara,dan soal Evaluasi Mandiri.

Data yang diperoleh melalui berbagai instrumen dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dengan siswa terhadap kepraktisan LKS berbasis Problem Based Learning (PBL), sedangkan data yang bersifat kuantitatif yang berupa penilaian yang dihimpun melalui angket yang dibagikan kepada siswa saat kegiatan uji coba keterpakaian LKS berbasis Problem Based Learning (PBL). Analisis data hasil validasi dan analisis data praktikalitas disajikan dalam bentuk tabel dan dicari rerata skor. Analisis data efektivitas

dilakukan berdasarkan ketuntasan belajar siswa (individual) dan ketuntasan belajar klasikal

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengembangan LKS diuraikan sesuai dengan langkah-langkah pengembangan yang dilakukan. Langkah yang dilakukan yaitu Tahap Preliminary research (Investigasi awal).Investigasi awal yang dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran masih cenderung terpusat pada guru. Guru menyampaikan konsep, memberi contoh soal dan meminta siswa mengerjakan beberapa soal latihan. Penggunaan bahan ajar belum sepenuhnya menarik minat siswa, serta belum meningkatkan aktivitas dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

Pembelajaran masih belum menggunakan konteks kehidupan nyata siswa.

Tahap Prototyping phase (Pembuatan prototipe). Hasil dari tahap investigasi awal digunakan untuk merancang dan mengembangkan prototipe LKS berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi perkalian dan pembagian bilangan bulat menggunakan evaluasi formatif. Kegiatan pembuatan evaluasi formatif yang dilakukan adalah sebagai berikut: self evaluation(Evaluasi diri), prototyping (expert reviews, one-to-one dan small group) dan field test.

(5)

Hasil dari self evaluation(evaluasi diri) terdapat beberapa kesalahan dan kekurangan pada penulisan kalimat sehingga kalimat menjadi kurang jelas.

Oleh karena itu, dilakukan revisi dengan memperbaiki kalimat tersebut sehingga mudah dipahami oleh siswa.

expert reviews (Uji pakar) pada tahap ini desain Lembar Kegiatan siswa (LKS) yang dibuat oleh peneliti divalidasi oleh pakar matematika dan pakar bahasa. Hasil dari instrumen validasi kemudian diolah dan dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa LKS berbasis Problem Based Learning (PBL), sudah sangat valid dengan perolehan persentase dari validator adalah 87,4%.Kesimpulan yang dapat diperoleh hasil LKS berbasis Problem Based Learning (PBL), pada materi Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat sudah sangat valid berdasarkan hasil penilaian dari validator sebagai berikut : 1) Materi yang disajikan telah sesuai dengan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran.

2) Penyajian materi pada LKS telah memuat unsur-unsur Problem Based Learning (PBL). 3) Penggunaan bahasa pada LKS berbasis Problem Based Learning (PBL)telah sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia serta mudah dipahami

siswa. 4) Desain cover sudah menarik dan telah menggambarkan isi secara keseluruhan serta penggunaan warna pada LKS sudah konsisten.

Tahap Praktikalitas terbagi atas one- to-one (evaluasi satu-satu)dan small group (evaluasi kelompok kecil). Analisis data hasil uji praktikalitas one-to-one (evaluasi satu-satu) dilakukan oleh 3 orang siswa kelas VII SMPN 25 Padang menunjukkan bahwa LKS ini memenuhi kriteria sangat praktis dengan nilai rata-rata 90,85 %. Sedangkan analisis angket uji praktikalitas LKS dengan Guru menunjukkan bahwa LKS memiliki kategori sangat praktis dengan nilai kepraktisan 82,2 %. Berdasarkan dari hasil analisis data yang telah diperoleh menunjukkan bahwa LKS digunakan baik oleh siswa. Hasil wawancara dengan guru dan siswa juga diperoleh bahwa LKS berbasis Problem Based Learning (PBL), mudah dipahami dan membantu siswa dalam memahami materi. Penggunaan LKS dapat membuat siswa lebih mudah dalam memahami materi bilangan bulat.

LKS berbasis Problem Based Learning (PBL), pada materi Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat sudah sangat praktis berdasarkan hasil penilaian dari guru dan siswa sebagai berikut : 1) LKS

(6)

mudah digunakan baik oleh guru maupun siswa karena materi pada LKS disajikan dengan jelas dan sederhana sehingga mampu membimbing siswa untuk memahami suatu konsep. 2) LKS berbasis Problem Based Learning (PBL), sudah efisien terhadap waktu sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. 3) LKS mudah diinterpretasikan karena soal-soal pada LKS sudah terkondisi dengan baik dari mudah, sedang hingga sulit. 4) LKS berbasis Problem Based Learning (PBL), memiliki ekivalensi yang sama dengan bahan ajar lain karena dapat dijadikan variasi dalam materi yang sama pada materi Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat.

Tahap Assesment Phase(Penilaian) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Problem Based Learning (PBL) ini disebarkan pada kelas VII.8 SMP N 25 Padang untuk mengetahui keefektifan LKS.

Siswa kelas VII.8 beranggotakan 30 orang siswa. Namun, pada saat efektifitas hanya 25 orang siswa yang mengikuti evaluasi mandiri dikarenakan 2 orang siswa sakit dan 3 orang siswa alpa. Analisis data efektivitas yang diperoleh adalah80%

dengan kategori efektif. Hal ini

menunjukkan bahwa LKS berbasis Problem Based Learning (PBL) efektif digunakan oleh siswa kelas VII.8 SMP N 25 Padang.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penelitian menghasilkan LKS berbasis Problem Based Learning (PBL), pada materi Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat yang valid, praktis, dan efektif untuk siswa kelas VII.8 SMP Negeri 25Padang.

DAFTAR PUSTAKA

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.

Yogyakarta: Diva Press.

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar Statistika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

LKS berbasis penemuan terbimbing pada materi perbandingan memiliki beberapa karakteristik yaitu sebagai berikut: LKS memiliki cover seperti gambar berikut Uraian materi pada LKS