• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan model pembelajaran group investigation

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan model pembelajaran group investigation"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan agar pembelajaran lebih berpusat pada siswa adalah inkuiri kelompok. Penggunaan model pembelajaran penelitian kelompok dalam pembelajaran IPS dengan materi perjuangan kemerdekaan sebaiknya dibantu dengan media film dokumenter.

Rumusan Masalah

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengembangkan model pembelajaran inkuiri kelompok dengan judul penelitian “Pengembangan model pembelajaran inkuiri kelompok menggunakan media film dokumenter untuk meningkatkan sikap nasionalisme siswa dalam pembelajaran IPS kelas V SD Negeri No. Bagaimana efektivitas model pembelajaran inkuiri kelompok dengan media film dokumenter untuk meningkatkan sikap nasionalisme siswa dalam pembelajaran IPS siswa SD Negeri No.

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

Analisis Keefektifan Model Pembelajaran Group Study Berbantuan Media Film Dokumenter Untuk Meningkatkan Sikap Nasionalis Siswa Dalam Pembelajaran IPS Siswa SD Negeri No.

Manfaat Penelitian

Spesifikasi Produk

Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan

Validator yang menilai model pembelajaran inkuiri kelompok berbantuan media film dokumenter harus sesuai dengan bidang studinya. Siswa memberikan informasi yang obyektif dalam pengisian angket respon siswa mengenai penerapan model pembelajaran inkuiri kelompok berbantuan media film dokumenter.

TINJAUAN PUSTAKA

Model Penelitian Pengembangan

  • Model Pengembangan 4D
  • Model Pengembangan ADDIE
  • Model Pengembangan Borg and Gall

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap kebutuhan pengembangan model atau metode pengajaran, serta analisis kelayakan dan kondisi pengembangan model atau metode pengajaran baru. Misalnya saja pada tahap desain dirancang menggunakan model atau metode baru yang masih berupa konsep, maka tahap pengembangan menyiapkan atau membuat perangkat pembelajaran dengan hal-hal seperti RPP, media, dan materi pembelajaran.

Model Pembelajaran Kooperatif

  • Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
  • Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
  • Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif
  • Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menekankan kerjasama antar siswa dalam kelompok kecil yang heterogen. Dengan meningkatkan hubungan antar kelompok, pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkomunikasi dan beradaptasi dengan teman kelompoknya. Pembelajaran kooperatif dapat menumbuhkan sifat kebersamaan, kepedulian dan toleransi, serta rasa berkontribusi terhadap keberhasilan kelompok.

Kelompok yang dibentuk terdiri dari siswa heterogen yaitu siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation

  • Pengertian Model Pembelajaran Group Investigation
  • Langkah-Langkah Model Pembelajaran Group Investigation 23
  • Hakikat Media Pembelajaran
  • Media Film Dokumenter

Senada dengan Nurhadi, Huda berpendapat bahwa model pembelajaran inkuiri kelompok tidak hanya memerlukan kolaborasi, namun juga menuntut siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi. Winataputra menjelaskan dalam Faturrohman, terdapat tiga konsep utama dalam model pembelajaran inkuiri kelompok, yaitu inkuiri (penelitian), pengetahuan (knowledge) dan dinamika kelompok (dinamika belajar kelompok). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri kelompok merupakan model pembelajaran kooperatif yang bersifat demokratis yaitu siswa mencari secara berkelompok.

Trianto dalam Faturrohman mengungkapkan bahwa dalam menggunakan model pembelajaran inkuiri kelompok, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok heterogen yang terdiri dari 5-6 siswa. Lebih lanjut Slavin dalam Faturrohman menjelaskan langkah-langkah penerapan model pembelajaran inkuiri kelompok sebagai berikut. Slavin dalam Faturrohman mengklasifikasikan tahapan kemajuan siswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri kelompok yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Hakikat Nasionalisme

Rikarno menjelaskan, film dokumenter yang dapat dijadikan media dalam proses pembelajaran adalah film yang mengangkat topik budaya, seperti adat istiadat dan seni, serta topik ilmiah seperti sejarah, biologi, fisika, dan lain-lain, yang mengandung muatan pendidikan. Nur dalam Affan lebih lanjut menjelaskan bahwa istilah nasionalisme yang dianut dalam bahasa Indonesia mempunyai dua pengertian, yaitu: (1) makna atau ajaran cinta tanah air; (2) kesadaran akan keanggotaan suatu bangsa yang secara potensial atau nyata dapat mencapai, memelihara, dan mengorbankan jati diri, keutuhan, kesejahteraan, dan kekuatan bangsa. Nasionalisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud) diartikan sebagai kesadaran keanggotaan suatu bangsa akan potensinya untuk mencapai, melestarikan, dan melanggengkan bersama jati diri, keutuhan, kesejahteraan, dan kekuatan bangsa itu, yang disebut dengan semangat kebangsaan.

Widiyono menjelaskan, nasionalisme dapat dirumuskan sebagai ideologi yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan suatu negara dengan mewujudkan identitas sebagai pengikat dalam suatu kelompok. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa nasionalisme adalah kesadaran dan rasa cinta terhadap tanah air dan segala sesuatu yang menjadi jati diri negara guna menjaga kedaulatannya. Sikap nasionalisme merupakan kecenderungan individu untuk menerima konsep kebenaran mengenai rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan negaranya.

Hakikat Pembelajaran IPS

  • Pengertian Pembelajaran IPS
  • Tujuan IPS

Berdasarkan berbagai definisi IPS yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa IPS adalah ilmu yang mempelajari aspek manusia, lingkungan, waktu, perubahan, sistem sosial, budaya, dan ekonomi dengan tujuan untuk mengajarkan sikap sosial dalam kehidupan. Sementara itu, dalam Susanto, Mustakim juga menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran IPS di sekolah adalah sebagai berikut: (1) Mempunyai kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan. Tujuan pendidikan IPS di atas pada dasarnya terfokus pada proses pengembangan potensi peserta didik agar peka terhadap persoalan-persoalan sosial yang timbul di masyarakat, mempunyai sikap mental yang positif dalam memperbaiki segala ketimpangan yang timbul, dan terampil dalam menghadapi segala permasalahan. masalah yang muncul setiap hari, baik yang terjadi pada diri sendiri maupun orang yang mempengaruhi masyarakat.

Teori Belajar

Dari beberapa definisi teori yang dikemukakan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori adalah suatu asas atau pendapat para ahli mengenai suatu fenomena yang digeneralisasikan berdasarkan fakta, data, dan argumentasi. Teori belajar merupakan suatu prinsip atau pendapat yang menggambarkan bagaimana proses belajar manusia dapat memahami kompleksnya proses suatu kegiatan belajar. Secara garis besar terdapat tiga teori belajar, yaitu teori behavioris, teori kognitif, dan teori konstruktivis.

Dari ketiga teori pembelajaran tersebut, teori konstruktivisme merupakan teori pembelajaran yang mendukung pengembangan model pembelajaran belajar kelompok berbantuan media film dokumenter. Teori konstruktivis menurut Hill dalam Suparlan adalah siswa menciptakan makna dari apa yang dipelajarinya. Sedangkan teori konstruktivisme menurut Shymansky dalam Suparlan memberikan ruang lingkup yang seluas-luasnya kepada siswa untuk memahami hal-hal yang dipelajarinya dengan menerapkan dan mempraktekkan konsep-konsep yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian yang Relevan

  • Produk yang Dikembangkan

Ketiga penelitian di atas mempunyai persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti yaitu pengembangan dan penerapan model pembelajaran inkuiri kelompok. Herlina Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran inkuiri kelompok terhadap kemampuan berpikir kritis dan keterampilan sosial siswa. Nenowati Melalui penelitian yang akan dilakukan, peneliti mengembangkan model pembelajaran inkuiri kelompok berbantuan media film dokumenter untuk meningkatkan nasionalisme siswa.

Pada penelitian yang akan dilakukan, peneliti tertarik untuk mengembangkan model pembelajaran inkuiri kelompok berbantuan media film dokumenter untuk meningkatkan sikap nasionalisme siswa. Pengembangan model pembelajaran inkuiri kelompok berbantuan media film dokumenter didasarkan pada pengalaman Edgar Dale. Dalam penelitian yang akan dilaksanakan, peneliti bermaksud mengembangkan model pembelajaran inkuiri kelompok dengan menggabungkan tiga hal yaitu media film, diskusi dan presentasi.

Kerangka Berpikir

Pengembangan model ini merupakan upaya untuk melakukan transfer nilai atau transfer nilai kepada siswa dalam proses pembelajaran sesuai dengan tujuan pengembangan model pembelajaran ini yaitu untuk meningkatkan sikap nasionalisme siswa. Model pembelajaran inkuiri kelompok pada penelitian ini dikembangkan dengan menggunakan media film dokumenter perang kemerdekaan, karena tujuan penelitian ini adalah pembentukan sikap nasionalis siswa. Pengembangan model pembelajaran inkuiri kelompok berbantuan media film dokumenter dikembangkan dengan menggunakan prosedur pengembangan model ADDIE oleh Dick dan Carey.

Model pengembangan ADDIE Dick dan Carey merupakan model pengembangan yang bersifat universal dan banyak digunakan dalam berbagai bentuk pengembangan produk pendidikan, seperti model, strategi, metode, dan media pembelajaran.

Model Hipotetik

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Subjek Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel
  • Prosedur Pengembangan
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Analisis Data

Menyusun skenario pembelajaran dengan model pembelajaran yang akan dikembangkan yaitu model pembelajaran penelitian kelompok dengan menggunakan film dokumenter. Tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data keefektifan model pembelajaran inkuiri kelompok berbantuan media film dokumenter. Evaluasi dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan model pembelajaran penelitian kelompok berbantuan film dokumenter.

Angket ini bertujuan untuk mengukur keterpakaian model pembelajaran inkuiri kelompok berbantuan media film dokumenter bagi siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri kelompok yang didukung media film dokumenter dapat meningkatkan sikap nasionalisme siswa. Keefektifan model pembelajaran group study berbantuan media film dokumenter dinyatakan efektif berdasarkan analisis pretest dan posttest siswa.

Tabel 3.1 Kriteria Validitas
Tabel 3.1 Kriteria Validitas

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Proses Pengembangan
  • Analisis Data

Dalam hal ini peneliti menyiapkan rancangan atau draft konsep pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri kelompok berbantuan media film dokumenter. Data yang terkumpul selama penelitian kemudian dianalisis untuk menjawab rumusan masalah terkait validitas, praktikalitas, dan efektivitas model pembelajaran inkuiri kelompok yang difasilitasi media film dokumenter. Apabila hasil analisis validasi model pembelajaran di atas dihubungkan dengan Tabel 3.1 kriteria validasi maka model pembelajaran tersebut merupakan model pembelajaran batch. Investigasi berbantuan media film dokumenter termasuk dalam kategori valid.

Angket kepraktisan model pembelajaran inkuiri kelompok berbantuan media film dokumenter bertujuan untuk mengukur kepraktisan model pembelajaran bagi guru. Untuk menjawab rumusan masalah keefektifan model pembelajaran inkuiri kelompok berbantuan media film dokumenter, peneliti menggunakan tes dan observasi terhadap hasil belajar sebelum dan sesudah tes, serta sikap nasionalisme siswa. Berdasarkan analisis hasil belajar sebelum dan sesudah tes di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran investigasi kelompok berbantuan media film dokumenter efektif.

Tabel 4.1 Hasil Validasi Model Pembelajaran Group Investigation  Berbantuan Media Film Dokumenter
Tabel 4.1 Hasil Validasi Model Pembelajaran Group Investigation Berbantuan Media Film Dokumenter

Pembahasan

  • Validitas Model Pembelajaran
  • Kepraktisan Model Pembelajaran
  • Keefektifan Model Pembelajaran

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan model pembelajaran inkuiri kelompok berbantuan media film dokumenter bagi siswa kelas V SD Negeri No. Di bawah ini akan dibahas hasil penelitian mengenai validitas, praktikalitas dan efektivitas model pembelajaran inkuiri kelompok berbantuan media film dokumenter. Analisis praktis ini dilakukan untuk mengetahui apakah model pembelajaran inkuiri kelompok berbantuan media film dokumenter dapat diterapkan oleh guru dan siswa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri kelompok berbantuan media film dokumenter dapat dengan mudah diterapkan baik bagi guru maupun siswa kelas V SD Negeri No. Berdasarkan uraian di atas maka model pembelajaran inkuiri kelompok berbantuan media film dokumenter dapat diterapkan di Kelas V SD Negeri No. Berdasarkan hasil uji coba produk pengembangan model pembelajaran group study berbantuan media film dokumenter dapat disimpulkan bahwa.

PENUTUP

Simpulan

Persentase validitas model pembelajaran inkuiri kelompok berbantuan media film dokumenter sebesar 81,24% dan media film dokumenter sebesar 84,5% dengan rata-rata validitas keduanya sebesar 82,95% termasuk dalam kategori valid. Kelayakan praktis model pembelajaran inkuiri kelompok berbantuan media film dokumenter dinyatakan sangat praktis, berdasarkan persentase angket respon guru sebesar 94,75% dengan kategori sangat praktis dan angket respon siswa sebesar 92,8% dengan kategori sangat praktis. Rata-rata ketuntasan klasikal siswa mencapai 88% dan memenuhi kriteria keefektifan yang ditentukan yaitu ketuntasan klasikal ≥80%.

Saran

Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) dan Media Film Dokumenter untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kesadaran Sejarah pada Pembelajaran Sejarah Kelas Xi Ips 2 Sma Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. Pengaruh model pembelajaran Group Inquiry (GI) terhadap berpikir kritis dan keterampilan sosial siswa pada pembelajaran IPA Biologi kelas X di SMAN 2 Argamakmur. Pengaruh model pembelajaran group survey berbasis internet terhadap hasil belajar dan keterampilan digital siswa pada pembelajaran IPS.

Penelitian Pengembangan (Research for Development) dan Penelitian dan Pengembangan (Research & Development) Bidang Pendidikan/Pembelajaran, Disajikan pada Seminar dan Workshop Program Penelitian Disertasi. Pada tahun 2015, penulis melanjutkan pendidikannya di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Sarjana (S1), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai pada tahun 2019. Pada tahun yang sama (2019), penulis melanjutkan pendidikannya pada Program Studi Magister Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar dan akan selesai pada tahun 2021.

Gambar

Tabel 4.13 Analisis Data Observasi Sikap Nasionalisme Siswa ............   73
Gambar 2.1   Kerucut Pemahaman Edgar Dale ..................................   29  Gambar 2.2   Bagan Kerangka Pikir ...................................................
Gambar 2.1 Kerucut Pemahaman Edgar Dale
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pikir   K. Model Hipotetik
+7

Referensi

Dokumen terkait

In this paper, to investigate the feasibility of neuro-fuzzy techniques to Android protection based on system permissions, we introduce a self-adaptive neuro-fuzzy inference system to