• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keefektifan Model Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

3. Keefektifan Model Pembelajaran

Keefektifan model pembelajaran diukur dengan menganalisis hasil belajar pretest dan postest serta data observasi sikap nasionalisme siswa

selama penelitian. Model pembelajaran group investigation dapat dinyatakan efektif bila hasil analisis hasil belajar siswa memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebelumnya yaitu persentase siswa yang tuntas

≥80%.

Hasil analisis nilai pretest siswa menunjukkan bahwa siswa belum mencapai ketuntasan secara klasikal. Persentase siswa yang tuntas hanya 12%. Persentase ini tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu pembelajaran dikatakan efektif jika ketuntasan klasikal

≥80%. Adapun hasil analisis nilai postest siswa diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 88%. Persentase tersebut telah memenuhi kriteria efektif yang telah ditentukan yaitu ketuntasan klasikal ≥80%.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran group investigation berbantuan media film dokumenter efektif.

Keefektifan model pembelajaran group investigation juga dapat dilihat pada perubahan sikap siswa. Perubahan sikap nasionalisme siswa berdasarkan analisis data observasi yaitu pada pertemuan pertama sebesar 52,5%, pertemuan ke dua sebesar 55%, dan pertemuan ketiga sebesar 67%. Beberapa siswa yang awalnya tidak mau membantu teman mulai terbiasa menawarkan bantuan, siswa datang ke lokasi luring dengan tepat waktu, siswa juga sudah belajar untuk menghargai pendapat teman yang lain, serta mulai disiplin mengumpulkan tugas dan mengikuti pembelajaran dengan baik. Setiap pembelajaran selesai siswa dengan sukarela maju ke depan untuk menyanyikan lagu nasional maupun lagu

77

daerah meskipun pada pertemuan pertama masih banyak siswa yang belum berani mauju ke depan. Selain itu, beberapa siswa juga sudah mulai berani mengeluarkan pendapatnya. Dari hasil pengamatan terhadap perjuangan pahlawan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, siswa mulai belajar untuk menghargai jasa pahlawan.

Berdasarkan uraian di atas, model pembelajaran group investigation berbantuan media film dokumenter dapat diterapkan di kelas V SD Negeri No. 89 Lappa Kabupaten Sinjai berdasarkan data analisis kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan yang telah dilakukan.

Jika dilihat dari hasil penelitian terdahulu, yakni penelitian dari Khasanah dengan judul “Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Beach Ball Group Investigation Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial”

Universitas Lampung, Volume 3 No. 2 Tahun 2016 diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa pengembangan model pembelajaran beach ball group investigation efektif dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa. Secara statistik dengan uji t terbukti bahwa thitung > ttabel artinya ada perbedaan hasil keterampilan sosial di kelas eksperimen yang menggunakan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Beach Ball Group Investigations dan kelas kontrol yang belajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan secara teori berdasarkan pendapat ahli yang telah dijelaskan.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Herlina dengan judul

“Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Terhadap Berpikir

Kritis dan Keterampilan Sosial Siswa Dalam Pembelajaran IPA Biologi Kelas X SMAN 2 Argamakmur” Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Volume 3 No. 2 Tahun 2019 diperoleh hasil yaitu terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran group investigation terhadap berpikir kritis dan keterampilan sosial siswa.

Selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Yusepana dengan judul “Pengembangan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Bervariasi Untuk Meningkatkan Sikap Nasionalisme Peserta Didik”

Universitas Pendidikan Indonesia, Volume 5 No. 2 Tahun 2018 diperoleh hasil yaitu pada kelompok eksperimen diperoleh skor kenaikan untuk pengetahuan nasionalisme sebesar 64,82 pada saat pretest dan 76,16 perolehan skor sesudah menggunakan model PIKB (posttest). Hal ini mengindikasikan bahwa pengetahuan nasionalisme peserta didik melalui model pembelajaran PIKB ini mengalami kenaikan.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang relevan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan model pembelajaran group investigation perlu dilakukan untuk meningkatkan afektif siswa sehingga model pembelajaran group investigation tidak hanya berfokus pada pengembangan kognitif siswa.

79

Model pembelajaran group investigation berbantuan media film dokumenter dapat menjadi salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan materi pokok mengenai peristiwa perjuangan kemerdekaan karena model pembelajaran ini bukan hanya menuntut guru melaksankan pembelajaran dengan mentransfer pengetahuan tetapi juga mentransfer nilai. Dalam model pembelajaran group investigation berbantuan media film dokumenter, siswa akan dituntut untuk memahami nilai-nilai perjuangan yang ditangkap dari film dokumenter.

80 BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengembangan uji coba produk model pembelajaran group investigation berbantuan media film dokumenter, dapat disimpulkan bahwa.

1. Kevalidan model pembelajaran group investigation berbantuan media film dokumenter berada pada kategori valid. Hal ini berdasarkan hasil analisis validasi model pembelajaran group investigation dan media film dokumenter. Persentase validitas model pembelajaran group investigation berbantuan media film dokumenter adalah 81,24% dan media film dokumenter 84,5% dengan dengan rerata kedua validitas tersebut adalah 82,95% yang termasuk dalam kategori valid.

2. Keparaktisan model pembelajaran group investigation berbantuan media film dokumenter dinyatakan sangat praktis berdasarkan persentase angket respon guru 94,75% dengan kategori sangat praktis dan angket respon siswa 92,8% dengan kategori sangat praktis.

3. Keefektifan model pembelajaran group investigation berbantuan media film dokumenter dinyatakan efektif berdasarkan analisis pretest dan postest siswa. Rata-rata ketuntasan klasikal siswa mencapai 88% dan telah memenuhi kriteria efekti yang telah ditentukan yaitu ketuntasan klasikal ≥80%. Persentase sikap nasionalisme siswa berdasarkan

81

analisis data observasi juga menunjukkan peningkatan dari pertemuan pertama hanya 52,5% sedangkan pada pertemuan ketiga naik menjadi 67%.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dikemukakan beberapa saran sebagai beirkut.

1. Kepada para guru, khususnya guru SD Negeri No. 89 Lappa Kabupaten Sinjai, disarankan untuk menggunakan model pembelajaran group investigation berbantuan media film dokumenter pada pmeblajaran IPS khususnya materi pokok kepahlawanan agar pembelajaran yang dilakukan bukan hanya sekedar mentransfer pengethauan (transfer of knowledge) tetapi juga mentransfer nilai (transfer of value) kepada siswa.

2. Kepada Kepala Sekolah untuk terus mendukung, memotivasi, dan memfasilitasi guru agar mampu melaksanakan pembelajaran yang kreatif tidak hanya, melaksanakan pembelajaran secara konvensional tetapi juga perlu menerapkan model-model pembelajaran yang kreatif.

3. Kepada calon peneliti, agar dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai rujukan untuk mengembangkan model pembelajaran yang lebih baik dan menarik baik bagi guru maupun siswa.

82

DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an dan Terjemahan

Affan, M. H. (2016). Membangun Kembali Sikap Nasionalisme Bangsa Indonesia Dalam Menangkal Budaya Asing Di Era Globalisasi. Jurnal Pesona Dasar, 3(4).

Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Anitah, S. 2014. Media Pembelajaran. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS

Aqib, Zainal. 2016. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya

Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran:Prinsip, Teknik, Prosedur.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Arsyad, Azhar. 2017. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Ashari, H., Joebagyo, H., & Isawati, I. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) Dan Media Film Dokumenter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kesadaran Sejarah Dalam Pembelajaran Sejarah Kelas Xi Ips 2 Sma Negeri 1 Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016. Candi, 16(2), 12.

Azhari. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation Berbantuan Audiovisual Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA.

Skripsi. Semarang: Unnes

Borg, W.R. and Gall, M.D. 1983. Educational Research: An Introduction. London: Longman, Inc.

Daryanto. 2016. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Depdikbud. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Dick, W. And Carey, L. 1996. The Systematic Design of Instruction. New

York: Harper Collin Publishers.

Faturrohman. 2016. Model-Model Pembelajaran Inovatif: Alternatif Desain Pembelajaran Yang Menyenangkan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

83

Haryati, Sri. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning. Magelang: Graha Cendekia

Herlina, M., Rahayu, I. Y., & Wiksya, D. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Terhadap Berpikir Kritis dan Keterampilan Sosial Siswa Dalam Pembelajaran IPA Biologi Kelas X SMAN 2 Argamakmur. Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi, 3(2), 142-152.

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Pustaka Belajar

Idawati, I., Mahmud, A., & Dirawan, G. D. 2016. Effectiveness Of Training Model Capacity Building For Entrepreneurship Women Based Empowerment Community. International Education Studies, 9(11), 142-161.

Istiadah, F. N. 2020. Teori-Teori Belajar Dalam Pendidikan. Tasikmalaya:

Edu Publisher

Karino, K. 2020. Penerapan Media Film Dokumenter untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Indonesia pada Siswa. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 5(1), 1-5.

Kemendikbud. 2016. Panduan Penilaian Untuk SD. Jakarta: Kemendikbud Khasanah, M., Trisnaningsih, T., & Pargito, P. 2016. Pengembangan Model

Pembelajaran Kooperatif Beach Ball Group Investigations untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial. Jurnal Studi Sosial, 3(2).

Mufaizin, M. Nasionalisme dalam Perspektif Alquran dan Hadits. Al- Insyiroh, 5(1), 40-56.

Mudlofir, Ali., Evi Fatimatur R. 2017. Desain Pembelajaran Inovatif: Dari Teori ke Praktik. Depok: PT. RajaGrafindo Persada

Mulyana, Y. 2016. Penggunaan Media Film Dokumenter Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Analisis Siswa Dalam Pembelajaran IPS. Pedagogi IPS, 2(1), 1-13

Muslimin, A. A., & Mutakallim, M. 2019. Kreativitas dalam Pembelajaran. TARBAWI: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 4(01), 72- 85.

Sungai Pandan. Jurnal Socius, 4(2).

Nurdin. 2007. Model Pembelajaran Matematika yang Menumbuhkan Kemampuan Metakognitif untuk Menguasai Bahan Ajar. Disertasi.

Tidak diterbitkan. Surabaya, Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya.

Panjaitan, R. G. P., Wahyuni, E. S., & Mega, M. 2019. Film Dokumenter Sebagai Media Pembelajaran Submateri Zat Aditif. JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi), 4(2), 52-59.

Perkasa, H., & Sayatman. 2015. Perancangan film dokumenter – kawasan Purbakala Gunung Penanggungan. Jurnal sains dan Seni ITS, 5(2), 355-358.

Riduwan, Sunarto. 2011. Pengantar Statistika Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Cetakan Ke-4 Bandung:

Alfabeta.

Rikarno, R. 2015. Film dokumenter sebagai sumber belajar siswa. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 17(1), 129-149.

Rochmad. 2012. Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. Jurnal Kreano 3(1), 59-72.

Sai, M. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation Berbasis Internet Terhadap Hasil Belajar Dan Kemampuan Digital Literasi Siswa Pada Pembelajaran IPS. Jurnal Penelitian Pendidikan, 34(1), 37-54.

Sapriya. 2017. Pendidikan IPS (Konsep dan Pembelajaran). Bandung:

Remaja Rosdakarya

Setyosari, Punaji. 2016. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media

Silalahi, Albinus. 2018. Development Research (Penelitian Pengembangan) dan Research & Development (Penelitian &

Pengembangan) Dalam Bidang Pendidikan/Pembelajaran, Disampaikan pada Seminar & Workshop Penelitian Disertasi Program

85

Doktoral Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan Tanggal 3-4 Februari 2017.10.13140/RG.2.2.13429.88803/1.

Sugrah, N. 2019. Implementasi Teori Belajar Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Sains. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 19(2), 121-138.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Suparlan, S. 2019. Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran. ISLAMIKA, 1(2), 79-88.

Susanto, Ahmad. 2016. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Uno, Hamzah. B. 2017. Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara

Wibisono, G. 2017. Media Baru dan Nasionalisme Anak Muda: Pengaruh Penggunaan Media Sosial ‘Good News From Indonesia’Terhadap Perilaku Nasionalisme. Jurnal Studi Pemuda, 6(2), 590-604.

Widiyono, S. 2019. Pengembangan Nasionalisme Generasi Muda di Era Globalisasi. Jurnal Populika, 7(1), 12-21.

Widoyoko, E. P. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Yusepana, S., Abdulhak, I., Maryani, E., & Wahyudin, D. 2018.

Pengembangan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Bervariasi Untuk Meningkatkan Sikap Nasionalisme Peserta Didik. Sosio- Didaktika: Social Science Education Journal, 5 (2).

Sumber Internet

Lufaefi. 2018. Kajian Tafsir, Belajar Nasionalisme dari dari Nabi Ibrahim AS.

https://islami.co/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-35-belajar-nasionalisme- dari-nabi-ibrahim-as/

Mulyatiningsih, E. 2016. Pengembangan model pembelajaran. Diakses dari http://staff. uny. ac. id/sites/default/files/pengabdian/dra-endang- mulyatiningsih-mpd/7cpengembangan-model-pembelajaran. pdf., (diakses pada tanggal 20 Februari 2021)

Sri Nenowati. Lahir di Kabupaten Sinjai pada tanggal 19 Agustus 1996, dari pasangan Ayahanda Mustaring dan Ibunda Nurhayati. Anak keempat dari enam bersaudara.

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2003 di SD Negeri 28 Pakkita, Kabupaten Sinjai dan tamat tahun 2009, tamat SMP Negeri 1 Sinjai tahun 2012, dan tamat SMA Negeri 1 Sinjai pada tahuan 2015. Tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan pada program Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2019. Pada tahun yang sama (2019) penulis kembali melanjutkan pendidikan pada Program Studi Magister Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai pada tahun 2021.

Dokumen terkait