• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR REFLEKTIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR REFLEKTIF "

Copied!
324
0
0

Teks penuh

Hasdah, 2020, Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKPD) Berbasis Pemecahan Masalah untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir Reflektif Siswa Kelas V Sekolah Dasar Pada Materi Bangunan Ruang Dalam Pembelajaran Matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas, kegunaan dan efektivitas Lembar Kerja Siswa (LKPD) pemecahan masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir reflektif dalam pembelajaran matematika. Hasil analisis mengenai kemampuan berpikir reflektif siswa menunjukkan rata-rata pre-test sebesar 60 dengan kategori sedang.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Spesifikasi Produk
  • Definisi operasional

Bagaimana tingkat validitas LKPD berbasis pemecahan masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir reflektif siswa kelas V SD pada materi konstruksi spasial dalam pembelajaran matematika? Bagaimana tingkat kepraktisan LKPD berbasis pemecahan masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir reflektif siswa kelas V SD pada materi geometri dalam pembelajaran matematika? Bagaimana tingkat efektivitas LKPD berbasis pemecahan masalah pengembangan kemampuan berpikir reflektif siswa kelas V materi spasial dalam pembelajaran matematika.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori

  • Pembelajaran Matematika di SD/Mi
  • Tinjauan tentang Bangun Ruang Kubus dan Balok a. Pengertian Bangun Ruang
  • Lembar Kerja Pesesrta Didik (LKPD) a. Pengertian LKPD
  • Model Pembelajaran Problem Solving a. Pengertian Problem Solving
  • Berpikir Reflektif a. Pengertian Berpikir
  • Pengembangan Model Pembelajaran

Menurut Fatimah, tujuan pembelajaran matematika selain di atas terbagi menjadi 2. Anak pandai memecahkan masalah (becoming problem solver). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah pembelajaran matematika menyenangkan. Oleh karena itu, ciri-ciri pembelajaran matematika harus bermakna dan menyenangkan bagi siswa, khususnya siswa sekolah dasar.

Gambar yang baik dapat menyampaikan pesan secara efektif pada  penguna LKPD untuk mendukung kejelasan konsep
Gambar yang baik dapat menyampaikan pesan secara efektif pada penguna LKPD untuk mendukung kejelasan konsep

Penelitian Yang Relevan

Kelebihan model Thiagarajan adalah tahapan-tahapannya jelas dan singkat, namun hanya cocok untuk pengembangan materi pembelajaran, dan kelemahan model ini adalah analisis tugas berjalan paralel dengan analisis konsep dan tidak ditentukan analisis yang mana. dilakukan. pertama. Sementara di Borg tahapannya banyak dan kurang sistematis, beberapa langkah pengembangannya serupa dan penggunaan pengembangannya lebih umum. Selain itu model Plomp mempunyai langkah-langkah yang jelas, ringkas, sistematis dan mudah dipahami, serta merupakan model pendidikan umum yang dapat digunakan untuk mengembangkan model dan bahan ajar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD berbasis pemecahan masalah valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Judul penelitiannya adalah “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKPD) Berbasis Pemecahan Masalah Bahan Bangunan Datar”. Judul penelitiannya adalah “Pengembangan bahan ajar dan alat untuk meningkatkan berpikir reflektif matematis berbasis pendekatan metakognitif pada siswa sekolah menengah.”

Persamaan dan perbedaan ketiga penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan Novarian menyelidiki pengembangan LKPD berbasis pemecahan masalah namun berbeda dalam model pengembangannya, peneliti sebelumnya mengembangkan model Borg &. Persamaan dan perbedaan yang dilakukan Dewi Rahayu dengan peneliti adalah sama-sama meneliti pengembangan LKS berbasis pemecahan masalah dan mata pelajaran penelitian di sekolah dasar, namun berbeda dalam model pengembangannya, peneliti terdahulu menggunakan model pengembangannya. dari Litbang Borg dan Gall. , sedangkan peneliti mengembangkan Thiagarajan dan pembahasan materinya, peneliti sebelumnya membahas materi tentang bentuk datar, sedangkan peneliti membahas materi tentang bentuk spasial. Persamaan dan perbedaan Hepsi Nindiasari dengan peneliti adalah sama-sama meneliti pengembangan materi pembelajaran untuk meningkatkan berpikir reflektif, sedangkan yang membedakan adalah metode pengembangannya.

Peneliti sebelumnya mengembangkan model R&D Borg and Gall sedangkan peneliti mengembangkan model Thiagarajan, peneliti sebelumnya berdasarkan pendekatan metakognitif sedangkan peneliti berdasarkan pemecahan masalah, subjek yang dipelajari berbeda-beda, peneliti sebelumnya pada siswa SMA sedangkan peneliti pada siswa sekolah dasar, diskusi.

Kerangka Pikir

20 Tahun 2003 pasal 37 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sistem Pendidikan Nasional) menegaskan bahwa matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib bagi peserta didik pendidikan dasar dan menengah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V pada tanggal 12 November 2018, masih banyak siswa yang belum mencapai KKM ≥70 yaitu 8 siswa dari total 30 siswa (27%) yang mempunyai KKM ≥70. yang telah menyelesaikannya dan sebanyak 22 siswa (73%) yang belum menyelesaikannya. LKPD yang digunakan masih sederhana dan menggunakan buku-buku dari penerbit, materi yang disampaikan tidak berkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti mempertimbangkan pengembangan LKS berbasis pemecahan masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa kelas V SD tentang materi geometri dalam pembelajaran matematika. Uji coba produk yang valid dilakukan kepada siswa terbatas sebanyak 5 orang di SD Negeri 12 Biraeng setelah dilakukan pengujian dengan meninjau hasil belajar siswa. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKPD) berbasis pemecahan masalah untuk mengembangkan berpikir reflektif siswa kelas V sekolah dasar tentang konstruksi materi ruang dalam pembelajaran matematika.

Gambar 2.7 Kerangka Pikir Penelitian          Uji coba lapangan
Gambar 2.7 Kerangka Pikir Penelitian Uji coba lapangan

Kerangka Model Hipotetik

METODE PENELITIAN

Model Penelitian dan Pengembangan

Prosedur Penelitian dan Pengembangan

  • Tahap Pendefenisian (Define)
  • Tahap Perancangan (Design)
  • Tahap Pengembangan (Develop)
  • Subjek Coba dan Lokasi Penelitian
  • Jenis Data
  • Teknik Analisis Data
  • Validitas Konstruksi
  • Hasil Validasi Kepraktisan LKPD
  • Hasil Validasi Kepraktisan Respons Siswa terhadap LKPD
  • Hasil Validasi Kepraktisan Respons Guru terhadap LKPD Tabel 4.9 Hasil Analisis Lembar Kepraktisan Respons Guru
  • Hasil Validitas Observasi Akivitas Siswa
  • Hasil Validitas Observasi Akivitas Guru
  • Tahap penyebaran
  • Uji Coba Terbatas
  • Revisi Produk LKPD

Instrumen ini digunakan untuk mengevaluasi keefektifan pembelajaran, yaitu rata-rata hasil yang dicapai siswa setelah pembelajaran menggunakan LKPD. Jika nilai validitas rata-rata (v < 3), maka LKPD sebaiknya direvisi dan divalidasi kembali sebelum dilakukan pengujian pada tahap berikutnya. Jika nilai mean kepraktisan (P < 3), maka LKPD sebaiknya direvisi dan divalidasi kembali sebelum dilakukan pengujian pada tahap berikutnya.

Rata-rata valid Berdasarkan tabel diatas yang diambil dari lembar verifikasi materi yang dianalisis, maka kriteria yang telah ditentukan dapat disimpulkan sebagai berikut. Analisis validitas berdasarkan data pengisian instrumen hasil uji ahli materi menunjukkan bahwa Draf I LKPD yang telah direvisi berdasarkan materi yang direvisi telah dinilai dengan skor rata-rata 4,26 yaitu “Valid”. Rata-rata Valid Berdasarkan tabel di atas yang diperoleh dari lembar validasi konstruksi yang dianalisis menggunakan kriteria yang telah ditentukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa hasil validasi penerapan praktikum LKPD oleh validator menyatakan bahwa produk praktikum termasuk dalam kategori praktis karena rata-rata seluruh aspek penilaian mencapai nilai sebesar 4,084. Valid Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa hasil validasi penerapan praktik jawaban siswa pada LKPD oleh validator menyatakan bahwa produk praktikum berada pada kategori sangat praktis karena rata-rata seluruh aspek penilaian adalah a skor 4,80 tercapai. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa hasil validasi penerapan praktik jawaban guru LKPD oleh validator menyatakan bahwa produk praktikum masuk dalam kategori sangat praktis karena rata-rata seluruh aspek penilaian memberikan skor. sebesar 4,90 tercapai.

Berdasarkan tabel di atas, hasil validasi observasi aktivitas siswa oleh validator menunjukkan bahwa aktivitas siswa masuk dalam kategori sangat valid karena merupakan rata-rata seluruh aspek. Berdasarkan tabel di atas terlihat rata-rata respon siswa terhadap penggunaan LKPD sebesar 4,18 dengan kategori baik. Berdasarkan tabel di atas terlihat rata-rata respon guru terhadap penggunaan LKPD sebesar 4,20 dengan kategori ‘baik’.

Gambar 3.1 Pengembangan  LKPD Berbasis Problem Solving  Modell 4D
Gambar 3.1 Pengembangan LKPD Berbasis Problem Solving Modell 4D

Standar Kompetensi

Data hasil diskusi tanya jawab dengan ahli materi pada uji validitas menunjukkan bahwa LKPD yang divalidasi sudah cukup baik dan menarik dengan penyajian gambar lebih banyak, namun masih perlu sedikit koreksi pada pengetikan posisi nomor (gunakan label dan penomoran agar lebih terorganisir) .

Indikator

LKPD 2 Pada sub judul hanya tertera LKPD 02

  • Kompetensi Dasar 3.5 Menjelaskan, dan
  • Kompetensi Dasar 3.5 Menjelaskan, dan
    • Mengenal volume balok
    • Memecahkan masalah yang
    • Uji Coba Lapangan a) Hasil Aktivitas Siswa dan Guru a) Hasil Aktivitas Siswa dan Guru
  • Pembahasan Hasil Penelitian
    • Validitas LKPD
    • Kepraktisan LKPD
    • Efektifitas LKPD
    • Hasil Tes Keterampilan Berpikir Reflektif
  • Kajian Produk Yang Telah Direvisi
  • Saran

Berdasarkan tabel diatas terlihat rata-rata total aktivitas siswa sebesar 4,75 dengan kategori sangat aktif. Berdasarkan tabel diatas terlihat rata-rata respon siswa ketika menggunakan LKPD sebesar 4,62, dimana kategori “sangat baik” artinya penggunaan LKPD memberikan respon yang sangat baik. Berdasarkan tabel diatas terlihat rata-rata respon guru secara keseluruhan terhadap penggunaan LKPD adalah 4,70, dimana kategori “sangat baik” artinya penggunaan LKPD sangat baik.

Rata-rata respon siswa secara keseluruhan sebesar 4,62 jika dijumlahkan dengan rata-rata respon guru sebesar 4,70, sehingga rata-rata respon sebesar 4,66 dengan kategori sangat baik. Kepraktisan respon siswa terhadap LKPD mencakup beberapa aspek yaitu, petunjuk penggunaan LKPD, membantu dalam penggunaannya, mempunyai tulisan yang mudah dibaca, warna yang sesuai untuk dilihat, mempunyai gambar yang dapat menyampaikan pesan, memiliki kotak info dalam mencari konsep, isinya sangat berguna untuk memahami materi, latihan di akhir Materi menantang siswa, meningkatkan minat dan motivasi belajar, LKPD mudah digunakan, dan tampilan LKPD yang menarik dicapai dengan rata-rata 4,084 pada kategori valid. Kepraktisan respon guru terhadap LKPD mencakup beberapa aspek yaitu petunjuk penggunaan LKPD bantuan dalam menggunakannya, mempunyai tulisan yang mudah dibaca, warna yang sesuai untuk dilihat, mempunyai gambar yang menyampaikan pesan, mempunyai info kotak dalam mencari konsep, isinya sangat berguna untuk memahami materi, berlatih di akhir Materi menantang siswa, meningkatkan minat dan motivasi belajar, LKPD mudah digunakan, dan tampilan LKPD menarik dicapai dengan rata-rata sebesar 4,90 pada kategori sangat praktis.

Mengamati aktivitas siswa meliputi beberapa aspek yaitu, petunjuk pada lembar observasi sangat jelas, kriteria penilaian dinyatakan dengan jelas, penggunaan kaidah baku bahasa Indonesia, bahasa yang digunakan komunikatif, petunjuk penyelesaian masalah jelas, bahasa penggunaan yang digunakan sederhana dan mudah dipahami, mencapai rata-rata 4,67 dengan kategori sangat aktif. Mengamati aktivitas guru meliputi beberapa aspek yaitu, petunjuk pada lembar observasi sangat jelas, kriteria penilaian dinyatakan dengan jelas, penggunaan kaidah bahasa Indonesia yang baku, bahasa yang digunakan komunikatif, petunjuk pemecahan masalah jelas, penggunaan bahasa digunakan sederhana dan mudah dipahami, meraih rata-rata 4,89 dengan kategori sangat aktif. Berdasarkan hasil tes hasil belajar yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir reflektif pada 35 siswa kelas V SD diperoleh gambaran bahwa pada pretest rata-rata tes belajar siswa adalah 60 dengan kategori sedang.

Sedangkan pada posttest rata-rata nilai belajar siswa sebesar 89 termasuk dalam kategori sangat tinggi.

Tabel 4.16  Hasil  Aktivitas Siswa
Tabel 4.16 Hasil Aktivitas Siswa

DAFTAR PUSTAKA

Menganalisis Skor Perubahan/Keuntungan, Diakses pada 20 November 2019, dari http://www.physics.indiana.edu/~sdi/analyzing Change-Gain.pdf. 2014, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Tahun 2013. Peningkatan Hasil Belajar Sifat-sifat Ruang Dengan Menggunakan Media Multi Warna Untuk Membangun Ruang Bagi Siswa Sekolah Dasar .

Pengenalan Ruang Gedung dan Propertinya di Sekolah Dasar, Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (SWS) berbasis pendekatan realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SD. Kemampuan Berpikir Reflektif Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) Berbasis Gender Kelas VIII di Mts Negeri Tanjunganom.

RIWAYAT HIDUP

Penulis mengabdi di SD Negeri 45 Mandalle Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep pada tahun 2006 selama 5 tahun, kemudian pindah mengabdi pada tahun 2011 di SD Negeri 11 Pasui Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep hingga sekarang.

SURAT IZIN PENELITIAN

HASIL VALIDITAS INSTRUMEN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Memberikan penilaian dengan memberi tanda centang (√) pada kolom sesuai dengan situasi yang ditemukan dengan menggunakan skala penilaian berikut. Materi disajikan secara sistematis yaitu dari yang mudah ke yang sulit sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu penemuan konsep. Lembar Validasi Praktikum Lembar Kerja Siswa (LKPD). Jawaban siswa terhadap LKPD) Mata Pelajaran : Matematika.

Lembar Kerja Siswa Lembar Sertifikasi Praktik (LKPD). Jawaban Guru untuk LKPD) Mata Pelajaran : Matematika. 7 Latihan di akhir materi memudahkan guru dalam menantang siswa menyelesaikan dengan baik.

Gambar pada LKPD  sesuai dengan tujuan  LKS yaitu membantu penemuan konsep dan  dapat dilihat dengan jelas
Gambar pada LKPD sesuai dengan tujuan LKS yaitu membantu penemuan konsep dan dapat dilihat dengan jelas

Gambar

Gambar yang baik dapat menyampaikan pesan secara efektif pada  penguna LKPD untuk mendukung kejelasan konsep
Tabel 2.2 Kelebihan Metode Problem Solving
Gambar 2.2 Tahapan Berpikir Reflektif
Gambar 2.3  Langkah-langkah R &amp; D menurut Borg dan Gall
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jadi, kesimpulan dari pemaparan diatas adalah LKPD berbasis model pembelajaran think pair share pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel kelas VIII SMP yang telah dikembangkan

Isi e-LKPD mencakup video pembelajaran, materi pembelajaran yang disertai dengan gambar ilustrasi, dan contoh soal beserta pembahasannya.Respon peserta didik terhadap e-LKPD berbasis