Pengertian pendaftaran tanah yang diperkenalkan ke dalam sistem administrasi di Indonesia didasarkan pada peraturan pemerintah. Sedangkan pengertian pendaftaran tanah menurut peraturan terbaru yaitu ayat 1 (9) pasal Peraturan Pemerintah No. Dimana dalam hal ini terdapat peraturan tambahan yaitu Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dan berlanjut hingga saat ini yaitu Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Perumahan dan Pertanahan.
Sistem pendaftaran tanah yang ada di Indonesia saat ini dilaksanakan dengan mengacu pada UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Pokok Pokok-pokok Agraria. Termasuk, Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah. Dalam Pasal 11 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah untuk pertama kalinya dibagi menjadi pendaftaran tanah dan pemeliharaan data pendaftaran tanah.
Kemudian pemeliharaan tanah dilakukan dengan memelihara catatan tanah yang telah dicatat sebelumnya pada saat pendaftaran tanah. 32 Negara Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah. 33 Republik Indonesia, Keputusan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, 1997. . C.penerbitan sertifikat. D.penyajian data fisik dan data hukum. e. penyimpanan daftar umum dan dokumen.
Hal ini bertujuan untuk menjamin kepastian hukum dan tentunya terbuka bagi masyarakat mengenai pelaksanaan pendaftaran tanah.
Analisis Hukum Terkait Kedudukan Petok D Berdasarkan Putusan NOMOR 53/PDT/2019/PT SBY
Bahwa persidangan perkara a quo menyangkut perbuatan melawan hukum, berdasarkan fakta bahwa SHM Nr. 1005/Kecamatan Lontar atas nama terdakwa jelas mengandung KESALAHAN HUKUM. Dalam hal ini, tanah yang disebutkan dalam surat pernyataan tersebut termasuk dalam data tanah dengan kepemilikan SHM no. 1005/Kecamatan Lontar atas nama Ny. Lucia Luwuk. Pilar Mutiara Pratama harus mencapai keadilan dan kepastian hukum mengenai hak hukum atas tanah.
Menyatakan bahwa penggugat Rekonpensi (tergugat Konpensi) adalah pemilik sah atas tanah yang terletak di Kel. Pilar Mutiara Pratama bersama Ny. Lucia Luwuk sebagaimana tertuang dalam putusan NOMOR 53/PDT/2019/PT SBY, diputuskan majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya. Pekerjaan No. 94, tanggal 24 Mei 2007 tentang Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah, dibuat di hadapan Setiawati Sabarudin, S.H., Notaris di Surabaya.
Pilar Mutiara Pratama bersama Ny. Lucia Luwuk, analisis sistematik dilakukan dengan pendekatan hukum normatif berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pilar Mutiara boleh saja mempunyai hak atas tanah yang sah, meski dalam hal ini hanya memiliki bidang tanah D yang belum bersertifikat. 10147 (yang berasal dari Petok D No. 1032, kemudian pada tanggal 7 November 1994 menjadi bagian dari Petok D No. 10147 itu), Parsil 52, Kelas D-II, luas ± 1.150 M2, yang sebenarnya berasal dari tanggal 7 November 1994 ( jauh sebelum sertifikat diterbitkan) telah menjadi PEMILIK HUKUM dan memegang kendali penuh secara fisik atas tanah/subyek sengketa selama ± 24 tahun atas nama Ir. Sinarto Dharmawan kemudian melepaskan seluruh haknya kepada Negara dengan mengutamakan penyerahan fisik tanah/benda sengketa kepada penggugat setelah mendapat ganti rugi penuh.
Sedangkan pembuktian hak dari tergugat yaitu SHM No. 1005/Kecamatan Lontar, mengandung cacat hukum, karena jelas-jelas tergugat tidak mempunyai hak dan tidak menguasai bahkan mengetahui letak/kedudukan obyek sengketa. Adanya unsur kekeliruan apabila tergugat mengetahui secara pasti, dalam artian disengaja dan terdapat bukti-bukti dari hasil persidangan sebelumnya, bahwa dengan adanya SHM No. 1005/Kecamatan Lontar, mengandung cacat hukum. Dalam hal ini agar kesalahan tidak terulang kembali, serta dapat terciptanya kepastian hukum yang pasti dan jelas.
Bahwa penggugat selaku pemegang hak atas obyek sengketa adalah karena diterbitkannya SHM No. 1005/P Lontar, karena tidak dapat mengajukan permohonan sertifikasi atas tanah/benda yang disengketakan. Oleh karena itu, solusi yang mungkin dilakukan adalah tergugat membatalkan seluruh nama dan keterangan dalam daftar tanah. dan membatalkan keputusan PTUN terkait SHM no. 1005/Lontar atas nama terdakwa Ny. Lucia Luvuk. Jelas bahwa meskipun penggugat sebenarnya mempunyai kuasa fisik atas tanah tersebut dan merupakan pemilik hak atas pokok sengketa, namun ia tidak dapat melakukan sertifikasi atau perbuatan hukum lainnya karena adanya SHM no. 1005/Lontar atas nama terdakwa yang jelas-jelas mengandung kekurangan hukum dan melanggar peraturan perundang-undangan.
Dharmawan sebagai pemohon intervensi terikat untuk membela kepentingan penggugat sebagai pembeli tanah yang bonafid sekaligus pemilik sah Petok D no. 10147 Kavling 52 Kelas D-II seluas ± 2.250 M2 dan pelepasan hak serta penyerahan benda sengketa dilakukan oleh Ir Sinarto Dharmawan. 10147 (asalnya dari Petok D No. 1032, kemudian pada tanggal 7 November 1994 sebagian menjadi Petok D No. 10147), petak 52, kelas D-II, luas ± 1.150 M2, sesuai dengan bukti otentik yang ada. dan berlaku di Desa Lontar, sebagaimana tercantum dalam sertifikat yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Lontar, sertifikat no.
Prosedur Pendaftaran Tanah Yang Sesuai Dengan Perundang- Undangan Yang Ada
Pengumpulan dan pengolahan data fisik dilakukan dengan melakukan pendaftaran tanah, menurut Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, yang dimaksud dengan data fisik adalah keterangan mengenai letak, batas-batas dan luas bidang tanah serta unit apartemen yang didaftarkan, termasuk informasi mengenai bangunan di atasnya. Sedangkan data hukum adalah keterangan mengenai status hukum bidang tanah dan satuan rumah susun yang terdaftar, penerima manfaatnya, dan hak pihak lain, serta biaya-biaya lain yang membebaninya.42 Pengumpulan dan pengolahan data fisik identik dengan pengukuran dan pemetaan. Pembuatan dan Pencatatan Peta, Pembuatan peta digunakan untuk perencanaan plot. Petak-petak yang diukur sebelum tahun 1997 masih menggunakan sistem koordinat lokal sehingga tidak dapat dilakukan perencanaan khusus.
Penetapan batas-batas bidang tanah Dalam rangka penentuan bidang-bidang tanah merupakan suatu tahapan yang penting karena kegiatan peninjauan menentukan batas-batas hukum yang dituntut oleh pemilik tanah. 42 Di tempat yang sama. . Pendaftaran tanah secara sistematis dilakukan oleh panitia penilai, sedangkan pendaftaran tanah secara sporadis dilakukan oleh kepala kantor pertanahan atau pejabat yang ditunjuk.43. Dalam hal pengukuran pemetaan terhadap bidang-bidang tanah yang telah digambar dan dicatat datanya, maka harus dipasang penanda batas pada setiap sudut batas kemudian ditentukan batasnya dan dibuatkan peta pendaftaran. e.
Hak baru atas tanah dikukuhkan dengan pemberian hak oleh pejabat yang berwenang. asli akta PPAT yang memuat tentang pemberian hak tersebut oleh pemilik hak milik kepada penerima hak tersebut dalam hal hak guna bangunan dan hak guna tanah dengan hak milik. Dari segi penyimpanannya sebaiknya dilakukan secara terstruktur, sehingga jika diperlukan kembali datanya mudah untuk dicari. Perubahan data fisik terjadi apabila terdapat pembagian, pembagian atau penggabungan bidang-bidang tanah yang telah didaftarkan.
Perubahan data hukum terjadi, misalnya terjadi pembebanan atau peralihan hak atas sebidang tanah yang sudah didaftarkan. Adapun pada kasus sebelumnya yang tertuang dalam putusan NOMOR 53/PDT/2019/PT SBY, kepemilikan tanah tidak melalui sertifikasi yaitu berupa petok D. Berdasarkan keputusan yang telah ditentukan sebelumnya, hak atas tanah didaftarkan menjadi sertifikat hak milik yang sah dan diakui oleh hukum sebagai bukti kepemilikan.
Atas dasar kepemilikan petok D, pendaftaran tanah tentu harus melalui beberapa tahapan khusus terlebih dahulu. Terlihat pada bagan di bawah ini mengenai tata cara pendaftaran tanah dalam rangka memperoleh sertifikat hak milik, melalui bukti hak lama dalam hal ini adalah petok D. Dalam hal ini mengacu pada keputusan NOMOR 53/PDT/2019/PT SBY yang dimiliki penggugat yaitu petok D No.