• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian dan Pembahasan

N/A
N/A
duwy setianto

Academic year: 2025

Membagikan " Pengertian dan Pembahasan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MTS. BUA

SEMESTER GENAP Tahun pelajaran 2023-2024

MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL GURU MAPEL : DRA. RUHANI

KEMENTRIAN AGAMA KAB. LUWU YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM BUA

PEMBELAJARAN

RAMAH ANAK

(2)

PEMBAHASAN

Sekolah Ramah Anak (SRA) bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan menyenangkan bagi anak sekolah. Penerapan SRA ini tidak hanya mengandalkan peran dari pihak guru dan sekolah saja, melainkan juga dari siswa, orang tua, serta masyarakat

A. Pengertian sekolah ramah anak

Berdasarkan Panduan Sekolah Ramah Anak (2015) yang dibuat oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, definisi konsep sekolah ramah anak adalah bentuk pendidikan formal, nonformal, serta informal. Di mana sekolah memiliki sifat aman, bersih, peduli, dan berbudaya lingkungan hidup, demi menjamin, memenuhi, serta melindungi hak anak serta perlindungan anak sekolah dari segala bentuk diskriminasi dan kekerasan di bidang pendidikan. Selain melindungi, menjamin, serta memenuhi hak anak, sekolah ramah anak juga turut mendukung partisipasi anak, khususnya dalam hal perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan, serta mekanisme pengaduan yang berkaitan dengan pemenuhan hak dan perlindungannya di sekolah dan dunia pendidikan.

B. Ciri-ciri sekolah ramah anak Menurut Ratnasari Diah Utami, dkk, dalam jurnal

Implementasi Penerapan Sekolah Ramah Anak pada Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Dasar (2017), sekolah ramah anak memiliki lima ciri, yaitu:

1. Adanya perlakukan adil bagi murid laki-laki dan perempuan Dikutip dari jurnal

Identifikasi Model Sekolah Ramah Anak (SRA) Jenjang Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Se-Kecamatan Semarang Selatan (2011) karya Kristanto dan kawan-kawan, tenaga kependidikan harus memberikan perlakuan yang adil kepada murid laki-laki dan

perempuan. Perlakuan adil ini artinya memberi kasih sayang, perhatian, dan pembelajaran yang setara, tanpa membedakan agama, kondisi ekonomi, kondisi fisik, dan budaya dari anak tersebut. Tidak hanya itu, seluruh tenaga kependidikan juga harus menghormati hak anak dan juga melindunginya.

2. Proses pembelajaran yang baik sehingga anak merasa nyaman Suasana pembelajaran harus dibuat sebaik mungkin supaya anak merasa nyaman, aman, lebih aktif dan kreatif, serta lebih percaya diri. Agar bisa tercapai, hal ini bisa dilakukan dengan menerapkan metode pembelajaran yang inovatif dan variatif. Contohnya aktivitas pembelajaran di luar ruangan, guru menggunakan alat bantu supaya pembelajaran lebih menarik,

menggunakan lingkungan sekitar sekolah untuk aktivitas pembelajaran, menggunakan permainan untuk menarik minat anak, dan lain sebagainya.

3. Proses pembelajaran didukung media ajar Kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan lewat berbagai media ajar, seperti buku, alat bantu atau peraga, dan lain-lain. Tujuannya supaya membantu daya serap siswa dan membuat mereka lebih menarik dalam mengikuti

aktivitas pembelajaran.

4. Adanya keterlibatan murid Tidak hanya guru, murid juga harus terlibat dalam aktivitas pembelajaran. Artinya siswa harus didorong untuk mau mengembangkan kompetensi mereka. Misalnya dengan melakukan pembelajaran praktik, learning by doing, dan lain sebagainya.

5. Keterlibatan murid dalam penciptaan lingkungan sekolah Agar siswa merasa nyaman dan aman di lingkungan sekolah, mereka juga harus dilibatkan dalam aktivitas penyusunan dan penciptaan lingkungan sekolah senyaman mungkin. Misalnya dalam kelas, siswa diajak menyusun bangku dan menghias kelas sesuai yang mereka mau.

(3)

Selain lima ciri di atas, Sekolah Ramah Anak (SRA) juga memiliki empat ciri lainnya, yaitu anak tidak pernah mendapat perlakuan tidak mengenakkan, tidak ada tindakan kekerasan, tata tertib sekolah transparan dan adil, serta anak merasa nyaman dan aman ketika berada di sekolah.

C. Prinsip sekolah ramah anak

Dalam pembentukan dan pengembangan Sekolah Ramah Anak (SRA), ada lima prinsip penting yang harus dijalankan, yakni:

1. Nondiskriminasi Artinya anak dijamin bisa menikmati hak anak untuk pendidikan tanpa tindakan diskriminasi, didasarkan pada disabilitas, gender, suku bangsa, agama, serta latar belakang orang tua.

2. Kepentingan yang terbaik untuk anak Artinya anak selalu menjadi bahan pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan serta tindakan oleh pihak pengeola dan

penyelenggara pendidikan.

3. Hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan Artinya lingkungan pendidikan harus menjamin pengembangan holistis serta menghormati martabat anak.

4. Penghormatan terhadap pandangan anak Artinya hak anak dalam bidang pendidikan, khususnya sekolah, haruslah dihormati. Selain itu, hak anak untuk mengekspresikan pandangannya juga harus dihormati.

5. Pengelolaan yang baik Artinya lingkungan pendidikan harus menjamin adanya

transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keterbukaan informasi, serta supremasi hukum.

D. Standar sekolah ramah anak

Tiap sekolah hendaknya mencipatakan Sekolah Ramah Anak (SRA) sesuai standar yang telah ditetapkan. Berikut beberapa standarnya:

1. Tiap anak bisa mendapat haknya tanpa perlakukan diskriminasi

2. Tiap anak bebas mengeluarkan pendapat, ide, gagasan, dan penemuan di berbagai bidang 3. Metode pembelajarannya harus dibuat senyaman dan sebaik mungkin demi mendukung

karakter siswa

4. Lingkungan sekolah yang bersih, aman, dan nyaman

5. Adanya transparasi, akuntabilitas, keterbukaan informasi serta penegakan hukum yang jelas

6. Adanya kerja sama antara tenaga kependidikan dengan murid dan orang tua

7. Sekolah harus bisa membuat program kerja yang sifatnya mendukung pengembangan karakter siswa ke arah yang lebih baik

8. Hendaknya pengambilan keputusan dan tindakan oleh tenaga kependidikan dilakukan dengan mempertimbangkan siswa, dan menjamin agar hak siswa tetap dilindungi

(4)

Adapun beberapa dokumentasi untuk ramah anak disekolah

(5)

Kunjuang dari puskesmas setempat untuk pemeriksaan kesehatan setiap siswa dan penyampaian hal – hal yang berbahaya dari barang terlarang

(6)

Referensi

Dokumen terkait

dengan masalah kesehatan sekolah, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman, memberikan pendidikan kesehatan di sekolah, memberikan akses terhadap pelayanan

1.19 Pengembangan diri dengan pemanfaatan perpustakaan sekolah - 1.20 Pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat/Pendidikan dan pengembangan sekolah. sehat, aman, ramah anak,

Sekolah Ramah Anak yang selanjutnya disingkat SRA adalah satuan pendidikan formal, nonformal, dan informal yang aman, nyaman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya

Konsep Sekolah Ramah Anak di SD didefinisikan sebagai sekolah dasar yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak

Konsep Sekolah Ramah Anak adalah program untuk mewujudkan kondisi aman, bersih, sehat, peduli, dan berbudaya lingkungan hidup, yang mampu menjamin pemenuhan hak dan

Sebagaimana yang tertuang dalam Panduan Sekolah Ramah Anak tahun 2015 bahwa konsep Sekolah Ramah Anak adalah program untuk mewujudkan kondisi aman, bersih, sehat, peduli, dan berbudaya

Peraturan sekolah yang menjabarkan hak dan kewajiban siswa dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan

sehat, sekolah aman, sekolah ramah anak, sekolah inklusi, sekolah adiwiyata, atau kegiatan pengembangan lainnya;  Pembiayaan penyelenggaraan kegiatan keamanan dan kebersihan Sekolah;