• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGERTIAN DAN SYARAT PROFESI KEGURUAN

N/A
N/A
Tengku naridla

Academic year: 2024

Membagikan "PENGERTIAN DAN SYARAT PROFESI KEGURUAN "

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGERTIAN DAN SYARAT PROFESI KEGURUAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Profesi Keguruan

Dosen Pengampu:

Rahmati, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Anggota Kelompok

Hafizhah Nursalsabila (220209501) Tengku Naridla (200209032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH TAHUN AJARAN 2023/2024

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Mata Kuliah Profesi Keguruan dengan judul “Pengertian dan Syarat Profesi Keguruan” tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya.

Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam merampungkan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah- makalah selanjutnya.

Banda Aceh, 1 February 2024

Penyusun

(3)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan ... 1

BAB II ... 2

PEMBAHASAN ... 2

A. Pengertian Profesi Keguruan ... 2

B. Syarat-syarat Profesi Keguruan ... 3

BAB III ... 16

PENUTUP ... 16

A. Kesimpulan ... 16

B. Saran ... 16

DAFTAR PUSTAKA ... 17

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Profesi keguruan memiliki peran yang sangat krusial dalam membentuk masyarakat dan masa depan sebuah bangsa. Sebagai garda terdepan dalam penyampaian pendidikan, guru memiliki tanggung jawab untuk membimbing, mendidik, dan membantu perkembangan potensi siswa. Pada dasarnya, guru bukan hanya penyampai informasi, tetapi juga pembimbing karakter yang memainkan peran kunci dalam membentuk pribadi-pribadi yang tangguh dan berkompeten.

Pentingnya peran guru tidak terlepas dari persyaratan dan tanggung jawab profesional yang melekat pada profesi keguruan. Dalam menjalankan tugasnya, guru tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga melibatkan diri dalam pengembangan karakter dan keterampilan yang diperlukan siswa untuk sukses di dunia yang semakin kompleks.

Dalam konteks ini, makalah ini akan membahas secara lebih mendalam mengenai pengertian dan syarat-syarat profesi keguruan. Sebagai poin awal, pemahaman mendalam tentang arti profesi keguruan akan memberikan landasan yang kuat untuk memahami sejauh mana pengaruh dan tanggung jawab seorang guru terhadap perkembangan pendidikan dan masyarakat secara keseluruhan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian profesi keguruan?

2. Apa saja syarat-syarat profesi keguruan?

C. Tujuan

1. Memahami dan menjelaskan pengertian profesi keguruan.

2. Memahami dan menjelaskan syarat-syarat profesi keguruan.

(5)

2 BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Profesi Keguruan

Profesi keguruan terdiri atas dua kata, yaitu kata profesi dan keguruan.

Untuk menjelaskan makna istilah ini secara harfiah, kita harus tahu terlebih dahulu makna kata profesi dan keguruan. Profesi pada hakikatnya merupakan suatu pekerjaan tertentu yang menuntut persyaratan khusus dan istimewa sehingga meyakinkan dan memperoleh kepercayaan pihak yang memerlukannya.1

Kata profesi dalam bahasa Inggris adalah “profession”, dalam bahasa Belanda “professie” yang merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin

professio” yang bermakna pengakuan atau pernyataan. Kata profesi juga terkait secara generik dengan kata “okupasi” (Indonesia), occupation (Inggris), occupation (Latin) yang bermakna kesibukan atau kegiatan atau pekerjaan atau mata pencaharian.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu. Menurut Tilaar profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan di dalam suatu hierarki birokrasi yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut serta pelayanan baku terhadap masyarakat. Hal tersebut senada dipaparkan Nata bahwa profesi adalah pernyataan atau pengakuan tentang bidang pekerjaan atau bidang pengabdian yang dipilih.2

Dari berbagai penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan profesi adalah suatu jenis pekerjaan yang menuntut kompetensi khusus melalui proses pendidikan yang lama pada pendidikan tinggi serta mendapat pengakuan dari masyarakat dan imbalan yang dapat mencukupi kehidupannya secara wajar.

1 Imron Fauzi, Etika Profesi Keguruan (Jember: IAIN Jember Press, 2018), hal. 44.

2 Rusydi Ananda, Profesi Keguruan Perspektif Sains dan Islam (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2019), hal. 33.

(6)

3

Guru adalah jabatan atau profesi yang membutuhkan keahlian khusus, pekerjaan sebagai guru tidak bisa dilakukan oleh seseorang tanpa mempunyai keahlian sebagai guru (Sukmawati, 2019: 95-102).3 Guru adalah sebuah profesi, sebagaimana profesi lainnya merujuk pada pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan. Suatu profesi tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih atau dipersiapkan untuk itu, yang kemudian berkembang makin matang serta ditunjang oleh tiga hal, yakni keahlian, komitmen, dan keterampilan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diartikan bahwa profesi keguruan adalah bidang pekerjaan yang harus melalui proses secara akademik serta mendapat pengakuan dari sisi pemerintah maupun masyarakat pada umumnya dan yang menentukan keahlian dan keterampilan khusus dalam hal mengajar, mendidik, membimbing, dan mengarahkan peserta didik.

Sedangkan Profesi guru berdasarkan UU RI No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, guru adalah pendidik, yaitu orang dewasa yang memberikan suatu bimbingan.4

B. Syarat-syarat Profesi Keguruan

Profesional merupakan aspek yang sangat penting dalam setiap profesi.

Seseorang dikatakan profesional apabila dia menguasai suatu pekerjaan dengan keahlian yang baik dan memenuhi kualitas kerja. Menjadi profesional berarti menjadi ahli dalam bidangnya. Dan orang yang ahli, tentunya sangat

3 Sari Kiswah Rambe dkk,“Ruang Lingkup dan Pelatihan Keprofesian Guru Pendidikan Agama Islam”, Abdi Cendekia: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.1 No.1 (2022), hal. 22-23.

4 M. Hidayatullah, “Konsep Profesi Keguruan”, Seri Publikasi Pembelajaran, Vol. 1 No.

2 (2021), hal. 2.

(7)

4

berkualitas dalam pekerjaannya. Lantas bagaimana dengan guru? menjadi guru tentunya juga harus memiliki keahlian tertentu agar dapat dikatakan profesional. Minimal keahlian tersebut memenuhi standar keprofesian.5 Dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi guru yang profesional harus memenuhi syarat-syarat profesi keguruan.

Oemar Hamalik menjelaskan bahwa guru profesional harus memiliki persyaratan, yang meliputi: memiliki bakat sebagai guru, memiliki keahlian sebagai guru, memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi, memiliki mental yang sehat, berbadan sehat, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas, guru adalah manusia berjiwa pancasila, dan guru adalah seorang warga negara yang baik.

Selanjutnya syarat untuk menjadi pendidik profesional adalah harus menguasai kompetensi keguruan. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dan dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.6

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan memaparkan bahwa kompetensi guru Indonesia meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.7

1. Kompetensi pedagogik, adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Adapun jabarannya sebagai berikut:

a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

5 Yazidul Busthomi dan Syamsul A’dlom, “Syarat-Syarat Profesi Keguruan Menurut Perspektif Pendidikan Islam”, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 8 No. 2 (2022), hal. 308.

6 Samuji, “Mengenal Persyaratan Pendidik Bagi Guru Dalam Upaya Mencapai Tujuan Pendidikan Islam”, Jurnal Paradigma, Vol. 11, No. 1 (April 2021), hal. 51-52.

7 Ananda,Rusydi. (2019). Profesi Keguruan Perspektif Sains dan Islam (Depok: PT Rajagrafindo Persada). 110

(8)

5

 Memahami karakteristik peserta didik usia sekolah dasar yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-budaya.

 Mengidentifikasi potensi peserta didik usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI.

 Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI.

 Mengidentifikasi kesulitan peserta belajar usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI.

b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

 Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan lima mata pelajaran SD/MI.

 Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran SD/MI.

 Menerapkan pendekatan pembelajaran tematis, khususnya di kelas- kelas awal SD/MI.

c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.

 Memahami kurikulum. prinsip-prinsip pengembangan Menentukan tujuan lima mata pelajaran SD/MI.

 Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan lima mata pelajaran SD/MI.

 Memilih materi lima mata pelajaran SD/MI yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran.

(9)

6

 Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik usia SD/MI.

 Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian.

d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

 Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik.

 Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran.

 Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.

 Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangan.

 Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan lima mata pelajaran SD/MI untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.

 Mengambil keputusan transaksional dalam lima mata pelajaran SD/MI sesuai dengan situasi yang berkembang.

e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.

f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi belajar secara optimal.

 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya.

(10)

7

g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

 Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun, baik secara lisan maupun tulisan.

 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik, (b) memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan kepada peserta didik untuk merespons, (c) respons peserta didik, (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.

h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

 Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran

 Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI.

 Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

 Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

 Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrumen.

 Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan.

 Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.

i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

(11)

8

 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan.

 Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan.

 Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk pembelajaran meningkatkan kualitas pembelajaran.

j. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

 Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

 Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan lima mata pelajaran SD/MI.

 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran lima mata pelajaran SD/MI

2. Kompetensi personal, adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Adapun jabaranya sebagai berikut:

a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

 Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender.

 Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.

b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

 Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi.

(12)

9

 Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia.

 Berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya.

c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.

 Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil.

 Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.

d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.

 Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi.

 Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri.

 Bekerja mandiri secara profesional.

e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

 Memahami kode etik profesi guru.

 Menerapkan kode etik profesi guru.

 Berperilaku sesuai dengan kode etik guru.

3. Kompetensi profesional, adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Adapun jabaranya sebagai berikut:

a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

Bahasa Indonesia

 Memahami hakikat bahasa dan pemerolehan bahasa.

 Memahami kedudukan, fungsi, dan ragam bahasa Indonesia.

(13)

10

 Menguasai dasar-dasar dan kaidah bahasa Indonesia sebagai rujukan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 Memiliki keterampilan berbahasa Indonesia (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis)

 Memahami teori dan genre sastra Indonesia.

 Mampu mengapresiasi karya sastra Indonesia, secara reseptif dan produktif.

Matematika

 Menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta keterkaitan keduanya dalam konteks materi aritmatika, aljabar, geometri, trigonometri, pengukuran, statistika, dan logika matematika.

 Mampu menggunakan matematisasi horizontal dan vertikal untuk menyelesaikan masalah matematika dan masalah dalam dunia nyata.

 Mampu menggunakan pengetahuan konseptual, prosedural, dan keterkaitan keduanya dalam pemecahan masalah matematika, serta.

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

 Mampu menggunakan alat peraga, alat ukur, alat hitung, dan piranti lunak komputer.

IPA

 Mampu melakukan observasi gejala alam baik secara langsung maupun tidak langsung.

 Memanfaatkan konsep-konsep dan hukum-hukum ilmu pengetahuan alam dalam berbagai situasi kehidupan sehari-hari.

 Memahami struktur ilmu pengetahuan alam, termasuk hubungan fungsional antarkonsep, yang berhubungan dengan mata pelajaran IPA.

(14)

11 IPS

 Menguasai materi keilmuan yang meliputi dimensi pengetahuan, nilai, dan keterampilan IPS.

 Mengembangkan materi, struktur, dan konsep keilmuan IPS.

 Memahami cita-cita, nilai, konsep, dan prinsip-prinsip pokok ilmu- ilmu sosial dalam konteks kebhinnekaan masyarakat Indonesia dan dinamika kehidupan global.

 Memahami fenomena interaksi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, kehidupan agama, dan perkembangan masyarakat serta saling ketergantungan global.

PKn

 Menguasai materi keilmuan yang meliputi dimensi pengetahuan, sikap, nilai, dan perilaku yang mendukung kegiatan pembelajaran PKn.

 Menguasai konsep dan prinsip kepribadian nasional dan demokrasi konstitusional Indonesia, semangat kebangsaan dan cinta tanah air serta bela negara.

 Menguasai konsep dan prinsip perlindungan, pemajuan HAM, serta penegakan hukum secara adil dan benar.

 Menguasai konsep, prinsip, nilai, moral, dan norma kewarganegaraan Indonesia yang demokratis dalam konteks kewargaan negara dan dunia.

b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.

 Memahami standar kompetensi lima mata pelajaran SD/MI.

 Memahami kompetensi dasar lima mata pelajaran SD/MI.

 Memahami tujuan pembelajaran lima mata pelajaran SD/MI.

(15)

12

c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

 Memilih materi lima mata pelajaran SD/MI yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

 Mengolah materi lima mata pelajaran SD/MI secara integratif dan kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

 Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara\ terus menerus.

Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan.

 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan.

 Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.

e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.

 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.

4. Kompetensi sosial, adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.

(16)

13

 Bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran.

 Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi.

b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.

 Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik dan efektif.

 Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun, empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik.

 Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.

c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.

 Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan efektivitas sebagai pendidik, termasuk memahami bahasa daerah setempat.

 Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan.

d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

(17)

14

 Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

 Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi sendiri secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

Terkait dengan kualifikasi dan kompetensi guru maka dapat dirujuk Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dapat dilihat bahwa kualifikasi guru terdiri dari:

1. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Pendidikan Formal.

Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan jalur formal mencakup kualifikasi akademik guru pendidikan Anak Usia Dini/ Taman Kanak-kanak/Raudatul Atfal (PAUD/TK/RA), guru sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), guru sekolah menengah pertama/madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), guru sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), guru sekolah dasar luar biasa/sekolah menengah luar biasa/sekolah menengah atas luar biasa (SDLB/SMPLB/SMALB), dan guru sekolah menengah kejuruan/madrasah (SMK/MAK).

2. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Uji Kelayakan dan Kesetaraan.

Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai guru dalam bidang-bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum dikembangkan di perguruan tinggi dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang

(18)

15

yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang untuk melaksanakannya.8

8 Rusydi Ananda, Profesi Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan (Telaah Terhadap Pendidik dan Tenaga Kependidikan) (Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI), 2018 ), hal. 38-39.

(19)

16 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Profesi keguruan adalah bidang pekerjaan yang harus melalui proses secara akademik serta mendapat pengakuan dari sisi pemerintah maupun masyarakat pada umumnya dan yang menentukan keahlian dan keterampilan khusus dalam hal mengajar, mendidik, membimbing, dan mengarahkan peserta didik.

Seorang guru harus memenuhi syarat-syarat profesi keguruan untuk menjadi guru profesional. Hal tersebut erdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan memaparkan bahwa kompetensi guru Indonesia meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.

B. Saran

Sebaiknya bagi seorang guru harus benar-benar memahami terkait profesi keguruan supaya seorang guru terdidik dan terlatih dengan baik, bukan hanya memperoleh pendidikan formal saja tetapi juga harus menguasai berbagai strategi atau teknik dalam kegiatan belajar mengajar, serta menguasai landasan-landasan kependidikan, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya, sehingga mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru secara maksimal.

Dan memahami pengertian dan syarat-syarat profesi keguruan, kita dapat menghargai kompleksitas peran guru dalam membentuk generasi penerus.

Guru bukan hanya pembimbing akademis, tetapi juga agen perubahan sosial yang berperan dalam membentuk nilai-nilai, sikap, dan keterampilan siswa.

Dengan memenuhi syarat-syarat profesi keguruan, seorang guru dapat menjalankan tanggung jawabnya secara efektif, memberikan dampak positif pada siswa, dan berkontribusi pada kemajuan pendidikan secara keseluruhan.

(20)

17

DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusydi. (2018). Profesi Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan (Telaah Terhadap Pendidik dan Tenaga Kependidikan) (Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI)).

Ananda,Rusydi. (2019). Profesi Keguruan Perspektif Sains dan Islam (Depok:

PT Rajagrafindo Persada).

Busthomi, Yazidul, dan Syamsul A’dlom. (2022). Syarat-Syarat Profesi Keguruan Menurut Perspektif Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Islam, Vol.8 No.2, hal. 305-318.

Fauzi, Imron. (2018). Etika Profesi Keguruan (Jember: IAIN Jember Press).

Hidayatullah, M. (2021). Konsep Profesi Keguruan. Seri Publikasi Pembelajaran, Vol. 1 No. 2, hal. 1-7.

Rambe, Sari Kiswah dkk. (2022). Ruang Lingkup dan Pelatihan Keprofesian Guru Pendidikan Agama Islam. Abdi Cendekia: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.1 No.1, hal. 22-26.

Samuji. (2021). Mengenal Persyaratan Pendidik Bagi Guru Dalam Upaya Mencapai Tujuan Pendidikan Islam. Jurnal Paradigma, Vol. 11 No. 1, hal.

45-63.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah :1) mengetahui proses pembelajaran Etika Profesi Keguruan melalui pendekatan Lesson Study , 2) monitoring dan evaluasi proses pembelajaran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui penerapan multimedia pembelajaran, kualitas pembelajaran mata kuliah Etika Profesi Keguruan pada Prodi

Guru disebut juga sebagai profesi karena menjadi seorang guru adalah sebuah pekerjaan yang menuntut keahlian dan keterampilan khusus yang didapat melalui

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa organisasi profesi keguruan ialah wadah yang berfungsi sebagai penampungan dan penyelesaian masalah yang dihadapi

Jadi pengaruh efikasi diri terhadap hasil belajar mata kuliah Etika dan Profesi Keguruan mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2020 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin

Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi 10.Hubungan yang erat dengan

Adapun tujuan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) secara umum adalah “Terselenggaranya pendidikan akademik dan profesi keguruan berbasis nilai-.. nilai keislaman

Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang menggunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern