• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengesahan ujian skripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengesahan ujian skripsi"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI KEGIATAN BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR KELOMPOK B TAMAN

KANAK-KANAK PAUD AQIRA MAKASSAR

LILY AMIR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2017

(2)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia DiniStrata Satu (S1) Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Makassar

LILY AMIR 1449 04 6321

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2017

i

(3)

Jl. Tamalate I Tidung Makassar Telp. (0411) 884457, Fax. 883076

Laman : www.unm.ac.id

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi atas nama Lily Amir, Nim 1449046321 diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar dengan SK Dekan No.

803/UN36.4/PP/2017 Tanggal 09 Februari 2017 untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2017.

Disahkan Oleh :

Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Dr. Abdullah Sinring, M.Pd NIP. 19620303 198803 1 003 Panitia Ujian :

1. Ketua : Dr. Abdullah Sinring , M.Pd (... )

2. Sekretaris : Arifin Manggau, S.Pd.,M.Pd (... )

3. Pembimbing I : Azizah Amal,S.S., M.Pd (... )

4. Pembimbing II : Syamsuardi, S.Pd., M.Pd ( ...)

ii

(4)

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Jl. Tamalate I Tidung Makassar

Telp. (0411) 884457, Fax. 883076 Laman : www.unm.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul Peningkatan Kemampuan Berhitung Melalui Kegiatan Bermain Kartu Angka Bergambar Kelompok B Taman Kanak – kanak PAUD Aqira Makassar Atas nama :

Nama : LILY AMIR

Nim : 1449046321

Fakultas : Ilmu Pendidikan

Jurusan / Prodi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini ( PGPAUD ) Setelah diperiksa, diujikan, dinyatakan lulus dan memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan ( S.Pd ) pada Program Studi PGPAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar

Makassar, Februari 2017

Pembimbing I Pembimbing II

AzizahAmal, S.S, M.Pd Syamsuardi, S.Pd.,M.Pd NIP. 19790326 2006042 001 NIP. 19830210 200812 1 002

Disahkan oleh,

Ketua Prodi PG.PAUD FIP UNM

iii

(5)

iv

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

administrasi dan kemahasiswaan sampai pada proses penyelesaian studi.

4. Syamsuardi, S.Pd, M,Pd dan Arifin Manggau, S,Pd,M.Pd masing-masing

Selaku ketua dan sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar yang telah memberikan banyak bantuan sampai pada proses penyelesaian studi.

5. Bapak dan Ibu Dosen PGPAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar yang telah banyak memberikan pendidikan dan pengetahuan selama

proses perkuliahan.

6. Rekan-rekan mahasiswa pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar

7. Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Paud Aqira Makassar yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.

8. Kepada seluruh keluarga yang telah banyak memberikan dukungan moril maupun materil mulai awal studi sampai sekarang.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan

ix

(11)

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

MOTO iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iv

ABSTRAK v

PRAKATA vi

DAFTAR ISI ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 8

C. Tujuan Penelitian 8

D. Manfaat Penelitian 8

BAB II KAJIAN PUSTAKADAN, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 10

1. Kemampuan Berhitung 10

2. Bermain Kartu Angka Bergambar 15

3. Prinsip- Prinsip Berhitung 20

4. Tahap Penguasaan Berhitung 22

x

(12)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 28

B. Fokus Penelitian 29

C. Setting Penelitian Dan Subjek Penelitian 30

D. Prosedur Dan Desain Penelitian 30

E. Teknik Pengumpulan Data 33

F. Teknik Analisis Data Dan Standar Pencapaian 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 36

B. Pembahasan 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 80

B. Saran 81

DAFTAR PUSTAKA 82

xi

(13)

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 85

Lembar Observasi Guru Siklus I 86

Lembar Observasi Guru Siklus II 87

Lembar Observasi Guru Siklus III 88

Lembar Observasi Kemampuan Anak Siklus I 89

Lembar Observasi Kemampuan Anak Siklus II 90

Lembar Observasi Kemampuan Anak Siklus III 91

Rencana pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) 92

Foto kegiatan anak 101

Persuratan 111

Daftar Riwayat Hidup 112

xii

(14)
(15)

1

(16)

keterampilan-keterampilan di dalam dan diluar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat dari generasi ke generasi.

Pendidikan pada Anak Usia Dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, Pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak usia dini dengan hasil pembelajaran yang mampu menjadi jembatan bagi anak usia dini untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan padanya untuk mengetahuidan memahami pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak.

Pendidikan merupakan proses komunikasi yang mengandung transformasi pengetahuan, nilai- nilai dan keterampilan-keterampilan didalam dan diluar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat dari generasi ke generasi. Pendidikan tidak hanya terjadi di sekolah, akan tetapi juga terjadi didalam lingkungan keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitar. Pendidkan merupakan suatu proses yang membutuhkan waktu yang lama. Proses pendidikan ini mengandung upaya pembinaan, pengembangan, peningkatan potensi, serta peningkatan kemampuan yang dimiliki anak untuk mencapai kemajuan dalam hidupnya.

(17)

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik PAUD adalah mampu mengikuti pendidikan selanjutnya dengan kesiapan yang optimal sesuai dengan tuntunan yang berkembang dalam masyarakat.

Kemampuan dasar yang di kembangkan di PAUD meliputi kemampuan bahasa, fisik motorik, seni dan kemampuan kognitif. Kemampuan kognitif di perlukan oleh anak dalam rangka mengembangkan pengetahuannya tentang apa yang ia lihat, dengar, rasa, raba, ataupun ia cium melalui panca indera yang di milikinya. Kemampuan kognitif juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berfikir anak.Pada kemampuan kognitif tersebut, anak diharapkan dapat mengenal konsep matematika sederhana.

Kognitif adalah suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan yang mencirikan seseorang dengan berbagai minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide dan belajar.Kegiatan pembelajaran matematika pada anak di organisir secara terpadu melalui tema-tema pembelajaran yang paling dekat dengan konteks kehidupan anak dan pengalaman-pengalaman riil. Dalam persiapan menyusun pembelajaran berhitung ini disesuaikan dengan karakteristik anak, perkembangan fisik dan psikologis anak Taman Kanak- Kanak, keadaan sekitar dan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan sangat mendukung keberhasilan pembelajaran.

Kegiatan berhitung ini untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya.Berhitung

(18)

merupakan bagian dari pada matematika, diperlukan untuk menumbuh kembangkan keterampilan berhitung yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari- hari, terutama konsep bilangan yang merupakan dasar dari pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar.

Peningkatan kognitif adalah suatu proses berfikir berupa kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan sesuatu. Dapat juga dimaknai sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah atau mencipta karya yang di hargai dalam suatu kebudayaan.Salah satu aspek dalam pengembangan kognitif ini adalah pengembangan pembelajaran matematika. Praktek- praktek pembelajaran matematika untuk anak usia dini di berbagai lembaga pendidikan anak usia dini baik jalur formal maupun jalur non formal sudah sering di laksanakan.

Istilah-istilah yang dikenal diantaranya pengembangan kognitif, daya pikir atau ada juga yang menyebutkan sebagai pengembangan kecerdasan logika- matematika. Kegiatan pengembangan matematika untuk anak usia dini di rancang agar anak mampu menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan matematika.

Berhitung merupakan bagian dari matematika, yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari terutama konsep bilangan yang merupakan dasar bagi peningkatan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar Depdiknas (2007) berhitung di taman kanak- kanak diharapkan tidak hanya berkaitan dengan kemampuan kognitif saja

(19)

tetapi juga kesiapan mental, sosial dan emosional. Pembelajaran berhitung di Taman Kanak-kanak hanya diajarkan berhitung awal yaitu membilang dengan benda-benda 1-20, menyebutkan urutan bilangan 1-20, memasangkan lambang bilangan dengan benda 1-20, meniru lambang bilangan dengan benda 1-20, mampu membedakan 2 kumpulan benda sama jumlahnya, tidak sama jumlahnya, banyak dan sedikit jumlahnya.

Oleh karena itu dalam pelaksanaannya, berhitung di taman kanak- kanak di lakukan secara menarik dan bervariasi. Mengingat pentingnya kemampuan berhitung maka berhitung dapat diberikan melalui berbagai macam cara. Guru juga dapat memilih berbagai macam kegiatan dalam pembelajaran yang sesuai untuk tujuan pembelajaran berhitung. Media yang akan menunjang pembelajaran berhitung di taman kanak kanak dengan cara yang menarik adalah dengan bermain kartu angka bergambar.

Alat ini membantu anak dan besar manfaatnya. Bukan hanya untuk konsep matematika saja, melainkan juga untuk pengembangan bahasa dan untuk meningkatkan keterampilan anak dalam bernalar. Kemungkinan lain adalah dapat mengembangkan kemampuan menghitung pada anak

Salah satu bentuk kemampuan yang bisa diterapkan pada pendidikan anak usia dini yaitu kemampuan berhitung. Kemampuan berhitung pada anak bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan macam- macam alternatif pemecahan masalah,membantu anak meningkatkan kemampuan logika matematikanya dan pengetahuan akan ruang dan waktu

(20)

serta mempunyai kemampuan untuk memilah-milah,mengelompokkan serta mempersiapkan peningkatan kemampuan berfikir yang teliti. Idealny kemampuan berhitung merupakan bentuk pengetahuan dasar yang harus dikuasai oleh anak dengan baik.

Peningkatan kemampuan berhitung melalui kegiatan bermain,tentu harus didukung oleh pola atau bentuk permainan yang mengarah pada peningkatan berhitung ,dalam artian permainan yang dilakukan harus menimbulkan rasa ingin tahu anak sehingga anak tertarik untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang anak hadapi dalam suatu permainan. Oleh karena itu diperlukan bimbingan orang tua dan guru agar anak bisa lebih kreatif dalam meningkatkan kemampuannya. Semakin banyak bimbingan yang diterima anak dalam meningkatkan kemampuannya. Semakin besar variasi dalam kegiatan bermain semakin besar kegembiraan serta pengetahuan yang diperoleh

Salah satu bentuk permainan yang bisa diterapkan dalam kemampuan berhitung yaitu permainan kartu angka bergambar. Permainan ini mudah dimainkan, sederhana serta menyenangkan dan menarik minat anak karena terdiri dari berbagai gambar yang menarik serta warna-warni.

Menurut Frobel (Sadiman : 2008;51) mengungkapkan bahwa ” kartu angka bergambar adalah kertas tebal yang tidak seberapa besar, dengan fungsi adalah untuk melatih koordinasi mata dan tangan juga melatih emosi,melatih motrik dan daya nalar”. Melalui permainan kartu

(21)

angka bergambar, anak akan bergerak aktif, berfikir cepat, anak berusaha memecahkan masalah dan melatih kerja sama dengan teman,karena permainan ini dapat dimainkan dengan kelompok.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November 2016 di Taman Kanak-Kanak Paud Aqira Makassar, bahwa dari 15 anak ada 8 anak yang memiliki kemampuan berhitung kurang yang ditandai anak belum berkembang dalam hal menyebutkan/menunjuk angka 1-20 bila diperlihatkan lambang bilangannya, dan memasang gambar dengan lambang bilangan 1-20

Masih rendahnya kemampuan anak dalam pemahaman berhitung di Taman Kanak-Kanak Paud Aqira Makassar terkait dengan banyak faktor. Faktor yang menyebabkannya yakni rendahnya kemampuan berhitung seperti menunjuk angka 1-20, hal ini disebabkan karena media yang digunakan pendidik dalam pembelajaran kurang bervariasi, kurang memanfaatkan lingkungan yang ada disekitar anak, sarana dan prasarana yang dimiliki Taman Kanak-Kanak Paud Aqira Makassara masih kurang.

Dari masalah tersebut maka peneliti memilih media bermain kartu angka bergambar agar dapat merangsang anak agar lebih cepat mengenal angka sebagai solusi dengan harapan kemampuan berhitung anak bisa meningkat,alasan dipilihnya media permainan ini sebagai media pembelajaran sekaligus anak-anak bisa bermain,karena di taman kanak- kanak paud aqira selama ini menggunakan pensil dan buku tulis,serta jari

(22)

dan ditulis dipapan tulis,sehingga anak kurang minat dalam pembelajaran berhitung selama ini anak merasa kurang semangat untuk menerima materi seperti menunjuk angka,pengenalan konsep bilangan .yang diberikan guru di kelas.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas penulis tertariK untuk mengangkat judul Peningkatan Kemampuan berhitung Melalui Kegiatan Bermain Kartu Angka Bergambar Di Taman Kanak-Kanak Paud Aqira Makassar.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka adapun rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimanakah meningkatkan kemampuan berhitung anak melalui kegiatan bermain kartu angka bergambar di Taman Kanak- Kanak Paud Aqira Kota Makassar.

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Kegiatan Bermain Kartu Angka Bergambar di Taman Kanak-Kanak PAUD Aqira Kota Makassar.

C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoretis

(23)

Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini adalah untuk meningkat pengetahuan tentang ilmu-ilmu pendidikan yang berhubungan dengan peningkatan potensi belajar anak usia dini.

2. Manfaat praktis a). Bagi sekolah

Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan penggunaan metode dan media yang tepat dan optimal sehingga hasilnya bisa dijadikan sebagai acuan untuk sekolah lain.

b) .Bagi guru

Menambah pengetahuan serta mengembangkan kemampuan guru dalam menyampaikan materi berhitung yang lebih menarik dan menyenangkan sehingga tercipta suasana pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

c). Bagi anak

Dapat meningkatkan kemampuan berhitung dengan menggunakan media kartu angka bergambar dan merangsang kemampuan, mengidentifikasi jumlah angka dan simbolnya dengan menggunakan media yang menyenangkan.

(24)

10

(25)

Berhitung adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap anak dalam hal matematika seperti kegiatan mengurutkan bilangan atau membilang dan mengenal jumlah untuk menumbuh kembangkan keterampilan yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari yang juga sebagai dasar pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan mengikuti pendidikan dasar bagi anak.

Kemampuan berhitung permulaan adalah kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya.

Sejalan dengan perkembangan kemampuannya, anak dapat meningkat ketahap pengertian mengenai jumlah, yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan.(Susanto,2011) . Dari pengertian berhitung diatas dapat disimpulkan bahwa berhitung merupakan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anak dalam hal matematika seperti kegiatan mengurutkan bilangan atau membilang dan mengenal jumlah untuk menumbuh kembangkan keterampilan yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar bagi anak

Berhitung dapat juga diartikan sebagai usaha melakukan, mengerjakan hitungan seperti menjumlahkan mengurangi serta memanipulasi bilangan-bilangan dan lambang lambang matematika.

a. Manfaat Pengenalan Berhitung

(26)

Kecerdasan matematika mencakup kemampuan untuk menggunakan angka dan perhitungan, pola dan logika, pola pikir ilmiah.

Secara umum permainan matematika bertujuan mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung sejak usia dini sehingga anak akan siap mengikuti pembelajaran matematika pada jenjang berikutnya di sekolah dasar.

Menurut Suyanto, S (2005: 57) manfaat utama pengenalan matematika,termasuk didalamnya kegiatan berhitung adalah mengembangkan aspek perkembagan dan kecerdasa anak dengan menstimulasi otak untuk berfikir logis dan matematis.

Mengembangkan aspek perkembangan dan kecerdasan anak dengan menstimulasi otak untuk berfikir logis dan matematis.Permainan matematika yang diberikan pada anak usia dini pada kegiatan belajar di taman kanak-kanak bermanfaat antara lain pertama membelajarkan anak berdasarkan konsep matematika yang benar dan menyenangkan. Kedua menghindari ketakutan terhadap matematika sejak awal. Ketiga membantu anak belajar secara alami melalui kegiatan bermain.

c. Faktor yang mempengaruhi kemampuan berhitung anak

Perkembangan dipengaruhi oleh faktor kematangan dan belajar.

Apabila anak sudah menunjukkan masa peka (kematangan) untuk berhitung, maka orang tua dan guru di taman kanak-kanak harus tanggap untuk segera memberikan layanan dan bimbingan sehingga kebutuhan

(27)

anak dapat terpenuhi dan tersalurkan dengan sebaik-baiknya menuju perkembangan kemampuan berhitung yang optimal.

Anak usia taman kanak-kanak adalah masa yang sangat peka terhadap rangsanganyang diterima dari lingkungan. Contohnya : ketika guru menjelaskan konsep satu dengan menggunakan sayuran,anak-anak dapat menyebutkan sayuran yang lain yang memiliki konsep sama sekaligus mengenalkan bentuk lambang dari angka satu itu. Rasa ingin tahunya yang tinggi akan tersalurkan apabila mendapat stimulasi,rangsangan, motivasi yang sesuai dengan tugas perkembangannya. Apabila kegiatan berhitung diberikan melalui berbagai macam permainan tentunya akan lebih efektif karena bermain merupakan wahana belajar dan bekerja bagi anak. Diyakini bahwa anak-anak lebih berhasil mempelajari sesuatu apabila yang ia pelajari sesuaia dengan minat,kebutuhan dan kemampuannya (Murdjito,2007).

d. Tujuan Pembelajaran Berhitung

pembelajaran berhitung di taman kanak- kanak secara umum yaitu berhitung permulaan untuk mengetahui dasar- dasar pembelajaran berhitung sehingga pada saatnya nanti anak akan lebih siap mengikuti pembelajaran- pembelajaran berhitung pada jenjang selanjutnya yang lebih kompleks. Sedangkan secara khusus dapat berfikir logis dan sistematis sejak dinimelalui pengamatan terhadap benda- benda kongkrit, gambar- gambar atau angka- angka yang terdapat disekitar anak dapat

(28)

menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat yang dalam kesehariannya memerlukan kemampuan berhitung, ketelitian, konsentrasi, abstraksi dan daya apresiasi yang lebih tinggi, memiliki pemahaman konsep ruang dan waktu serta dapat memperkirakan kemungkinan urutan sesuai peristiwa yang terjadi disekitarnya dan memiliki kreatifitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan.

Menurut Piaget (Suyanto, 2005 : 161) menyatakan bahwa: tujuan pembelajaran matematika untuk anak usia dini sebagai logico matematical atau belajar berfikir logis dan matematis dengan cara yang menyenangkan dan tidak rumit. Jadi tujuannya agar anak dapat mengungkapkan sampai seratus atau seribu, tapi memahami bahasa matematis dan penggunaannya untuk berfikir.

Jadi dapat disimpulkan tujuan dari pembelajaran berhitung di taman kanak- kanak yaitu untuk melatih anak berfikir logis dan sistematissejak dini dan mengenalkan dasar- dasar pembelajaran berhitung sehingga pada saatnya nanti anak akan lebih siap untuk pembelajaran berhitung pada jenjang selanjutnya yang lebih kompleks.

e. Indikator Kemampuan Berhitung

Kemampuanpemahaman berhitung perlu dikembangkan secara optimal. Proses pembelajaran yang efektif melalui bermain kartu angka bergambar yang tepat akan mendukung tercapainyatarget-terget pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum. Oleh karena itu indikator

(29)

pemahaman berhitung yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pedoman pendidikan anak usia dini sesuai

permendiknas No 58 Tahun 2009 tentang standar Pendidikan Anak Usia Dini sebagai berikut:

1) Menyebutkan urutan bilangan dari 1–20

2) Mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan

3) Menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda 1-20 (anak tidak disuruh menulis).

2. Bermain Kartu Angka Bergambar a. Pengertian Bermain

Kegiatan bermain bagi anak merupakan aktivitas yang sangat penting dan memberikan banyak manfaat bagi anak. Menurut Mutiah (2010 : 113) bahwa bermain memiliki fungsi penting dalam proses tumbuh kembang anak, salah satunya adalah fungsi sengsori motorik untuk mengembangkan otot-ototnya dan energi yang ada.

Menurut Rasyid (2009:76) bermain pada anak usia dini adalah aktivitas fisik dan fsikis yang melibatkan panca indra,terutama dan penglihatan,serta melibatkan otak. Substansi bermain bagi anak usia dini adalah menyenangkan,bergembira ,rilex, ceria, suka cita, mendidik serta menumbuhkan kreativitas. Bermain akan melibatkan berbagai aktivitas sensorimotor anak. Bermain membantu anak dalam mencapai

(30)

perkembangan yang utuh baik perkembangan yang utuh baik perkembangan fisik,sosial emosional ,bahasa ,kognitif, dan moral anak.

Menurut Takdirotun (2012) kartu angka merupakan vasilitas penting dalam pembelajaran disekolah karena bermanfaat untuk meningkatkan perhatian anak. Dengan alat peraga kartu, anak diajak secara aktif memaperhatiakan apindra yang diajarkan guru. Suatu hal yang harus diingat walaupun vasilitas alat peraga kartu yang dimiliki sekolah sangat minim, tetapi bila penggunaan alat peraga diikuti dengan metode anak aktif, maka aktivitas pengajaran semakin baik.

Semua anak senang bermain dan merupakan kebutuhan anak yang harus terpenuhi.Bermain menjadikan anak sebagai pembelajar aktif .Bermain menjadikan anak berperan aktif dalam menemukan berbagai pengetahuan yang ingin mereka ketahui. Bermain menjadikan anak belajar banyak hal,anak akan menggali apa yang ingin anak ketahui dengan cara yang menyenagkan.

Menurut Hurlock (Kurnia 2011 : 2) Bermain merupakankegiatan yang dilakukan secara suka rela, tanpa paksaan atau tekanan dari pihak luar KonsepBermainmengandungdua pandangan yaitu bermain yang hanya mencari kesenangan dan bermain yang berhubungan dengan menang atau kalah. Bermain yang hanya mencari kesenangan atau play adalah bermain yang bertujuan hanya untuk kesenangan. Aktifitas bermain dalam arti play biasanya dilakukan tanpa melibatkan orang lain yang

(31)

dipilih,sehingga total kesusahan dan kepuasan datang dari diri sendiri.

Aktivitas bermain yang sebagai play misalnya bermain yang bersifat imajinatif atau melamun.

Nurtini ( Nurtini,2013:12) memformulasikan pengertian Alat peraga kartu sebagai berikut :

Alat peraga kartu adalah alat untuk menjelaskan yang sangat efektif misalnya untuk mejelaskan usia, ciri khas, karakter atau sifat dari seorang tokoh. Dengan alat peraga gambar lebih jelas dari pada dijelaskan dengan kata-kata sehingga anak dapat menghayati karakter tokoh yang diceritakan. Untuk mejelaskan situasi sebuah tempat, misalnya kejadian sebuah kota, bangunan, dan sebagainya dengan gambar akan lebih jelas dari pada diceritakan secara lisan saja.

Bermain untuk mendapatkan kesenangan yang di ikuti menang kalah atau game, kesenangan atau kepuasan yang di peroleh permainan melibatkan kehadiran orang lain. Bermain dalam arti play maupun bermain menang atau kalah, tetap mengandung arti untuk mendapatkan kesenangan dan kepuasan.Dengan demikian, bermain merupakan suatu aktifitas psikis maupun fisik yang dilakukan secara bebas oleh anak atas dasar kemauan sendiri tanpa paksaan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2005:510) kartu adalah kertas persegi panjang yang sedikit tebal untuk berbagai

(32)

keperluan. Angka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga (2005:50) adalah lambang pengganti bilangan, sedangkan gambar merupakan tiruansesuatu yang dilukiskan diatas kertas atau kanvas. Kartu angka adalah kartu yang berisi angka atau lambang pengganti bilangan.

Kartu gambar adalah kartu yang dihiasi gambar. Kartu angka bergambar adalah merupakan kartu hasil dua penggabungan dari buah kartu yaitu kartu angka dan kartu gambar.

b. Kelebihan Bermain Kartu Angka Bergambar

Dalam setiap metode atau alat yang digunakan guru dalam proses pembelajaran terdapat beberapa kelemahan dan kelebihan masing-masing sesuai dengan bahan yang akan diajarkan dan standar kompetensi dasar, yang sesuai dengan standar isi atau silabus, adapun kelebihan dari bermain kartu angka bergambar menurut Sadiman (2008:29) adalah sebagai berikut:

1) Sifatnya nyata gambar/foto lebih menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata

2) Tidak semua benda,objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu anak-anak di bawa ke objek/peristiwa tersebut. gambar atau foto dapat mengatasi hal tersebut,misalnya Air terjun Bantingmurung atau Danau Toba dapat disajikan ke kelas lewat gambar atau foto.Peristiwa yang terjadi dimasa lampau atau kemarin kadang-kadang tak dapat kita lihat apa adanya,gambar foto sangat bermanfaat dalam hal ini.

(33)

3). Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatankita misalnya sel atau penampang daun yang tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.

4) Gambar dapat memperjelas suatu masalah.

5) Gambar harganya murah dan gampang di dapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus

c. Kelemahan bermain kartu angka bergambar.

Adapun kelemahan dari bermain kartu angka bergambar menurut Sadiman (2008:31) adalah sebagai berikut:

1) Gambar hanya menekankan persepsi indra mata

2) Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.

3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar

d. Langkah-langkah kegiatan bermain kartu angka bergambar adalah : 1) Gurumemegang kartu angka yang berisi banyaknya gambar 2) Guru memperkenalkan kartu angka yang berisi gambar pada anak 3) Guru memperkenalkan lambang bilangan yang bergambar sayuran 4) Setelah anak mengetahui jumlah benda yang adapasangan kartu, anak

diminta untuk mencari/menunjuk angka yang sesuai dengan jumlah benda yang terdapat pada bagian kartu lainnya.

5) Setelah anak menemukan pasangan kartu,kemudian anak menunjuk pasangan kartu yang sesuai dengan jumlah benda dan lambang bilangannya.

3. Prinsip - Prinsip Berhitung

(34)

Menurut Depdiknas (2008:8) mengemukakan prinsip-prinsip dalam meningkatkan permainan berhitung diberikan secaraditaman kanak-kanak yaitu,permainan berhitung diberikan secara bertahap diawali dengan menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa konkrit yang dialami melalui pengamatan terhadap alam sekitar dan melalui tingkat kesukarannya.misalnya dari kongkrit ke abstrak,mudah ke sukar, dan dari sederhana ke yang lebih kompleks. Permainan berhitung akan berhasil jika di beri kesempatan berpartisipasi dan dirangsang untuk manyelesaikan masalah- masalahnya sendiri. Permainan berhitung membutuhkan suasana yang menyenangkan dan memberikan rasa aman serta kebebasan bagi anak. Untuk itu diperlukan alat peraga/ media yang sesuai dengan benda sebenarnya (tiruan), menarik dan bervariasi, mudah digunakan dan tidak membahayakan. Selain itu bahasa yang digunakan dalam pengenalan konsep berhitung seyogyanya bahasa sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh yang terdapat dilingkungan sekitar. Dari prinsip diatas, dapat disimpulkan prinsip-prinsipberhitung untuk anak usia dini yaitu pembelajaran secara langsung yang dilakukan oleh anak didik melalui bermain atau permainan yang diberikan secara bertahap, menyenangkan bagi anak didik kebebasan untuk berpartisipasi atau terlibat langsung menyelesaikan masalah-masalahnya.

Adapun prinsip-prinsip dalam permainan berhitung ditaman kanak-kanak ( Depdiknas,2000:8) adalah sebagai berikut :

(35)

a) Permainan berhitung diberikan secara bertahap diawali dengan menghitung benda – benda atau pengalam peristiwa kongkirit yang dialami melalui pengamatan alam sekitar

b) Pengetahuan dan keterampilan pada permainan berhitung diberikan secara bertahap menurut tingkat kesukarannya, masalah dari kongkirit ke abstak, mudah ke sukar dan dari sederhana ke yang lebih kompleks c) Permainan berhitung akan berhasil jika anak-anak diberi kesempatan

berpartisipasi dan dirangsang unuk menyelesaikan masalah- masalahnya sendiri

d) Permainan berhitung membutuhkan suasana menyenangkan dan memberikan rasa aman serta kebebasan bagi anak. Untuk itu diperlukan alat peraga/media yang sesuai dengan tujuan, menarik dan vervariasi, mudah digunakan dan tidak mebahayakan.

e) Bahasa yang digunakan didalm pengenalan konsep berhitung seyogyanya Bahasa yang sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh yang terdapat dilingkungan sekitar anak.

f) Dalam permainan berhitung anak dapat dikelompokkan sesuai tahap penguasaan tahap berhitung yaitu tahapkonsep , masa transisi dan lambang.

g) Dalam mengevaluasihasil perkembangan anak harus dimulai dari awal sampai akhir kegiatan.

Pengenalan permainan berhitung harus bertahap, menurut tingkat kesukarannya, anak terlibat langsung dalam permainan tersebut, guru

(36)

menggunaka Bahasa yang mudah dimengerti, suasana yang menyenangkan dengan contoh-contoh yang ada disekita anak dan dievaluasi.

4. Tahap Penguasaan Berhitung

Depdiknas (2007:7) mengemukakan bahwa berhitung ditaman kanak- kanak seyogyanya dilakukan melalui tiga tahapan penguasaan berhitung yaitu penguasaan konsep, masa transisi dan lambang.Penguasaan konsep adalah pemahaman dan pengertian tentang sesuatu dengan menggunakan benda dan peristiwa konkrit seperti pengenalan warna, bentuk, dan menghitung bilangan. Masa transisi adalah proses berpikir yang merupakan masa peralihan dari pemahaman konkrit itu menuju pengenalanlambang yang abstrak, dimana benda konkrit itu masih adadan mulai dikenalkan bentuk lambangnya. Ha ini harus dilakukan guru secara bertahap sesuai dengan laju dan kecepatan kemampuan anak yang secara individual berbeda. Misalnya ketika guru menjelaskan konsep satu dengan menggunakan benda (satu macam sayuran kangkung),anak-anak dapat menyebutkan benda lain yang memiliki konsep sama sekaligus mengenalkan bentuk lambang dari angka satu itu.

Piaget(Suyanto S 2005:160) mengungkapkan bahwa matematika untuk anak usia dini tidak bisa diajarkan secara langsung. Sebelum anak mengenal konsep bilangan dan operasi bilangan,anak harus dilatih lebih

(37)

dahulu mengkonstruksi pemahaman dengan bahasa simbolik yang disebut sebagai abstraksi sederhana yang dikenal pula abstraksi empiris.

Kemudian anak dilatih berfikir simbolik lebih jauh disebut abstraksi reflektif.

Langkah berikutnya adalah mengajari anak menghubungkan antara pengertian bilangan dengan simbol bilangan. dapat disimpulkan bahwa berhitung di taman kanak-kanak dilakukan melalui tiga tahapan penguasaan berhitung yaitu penguasaan konsep,masa transisi, dan lambang.

A. Kerangka Pikir

Media adalah merupakan alat yang digunakan sebagai saluran informasi untuk menyampaikan pesan dari satu sumber ke sumber yang lainnya. Media merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran terutama pada anak di Taman Kanak-Kanak. Pada Taman Kanak-Kanak media pembelajaran sangatlah beraneka macam bentuk salah satunya yaitu media gambar.

Media gambar adalah merupakan alat berupa gambar yangdigunakan untuk menyampaikan pesan yang dituagkan dalam bentuk- bentuk simbol-simbol komunikasi visual yang biasanya memuat gambar orang, sayuran, buah-buahan, transportasi,binatang dan lain-lain.

Pada Taman Kanak-Kanak proses pembelajaran sangatlah berbeda dengan usia diatasnya, pembelajaran pada anak Taman Kanak- Kanak

(38)

dilakukan melalui bermain sehingga mampu menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak itu sendiri. Oleh karena itu, media gambar yang digunakan haruslah menarik perhatian dan minat anak. Karena media gambar merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang digunkan untuk mnyampaikan pesan yang dituangkan dalam bentuk memberi label dan menggambarkan bentuk simbol-simbol komunikasi baik berupa gambar orang,tempat,benda-benda sekitar,binatang dan lain-lain.

Dengan menggunakan media kartu angka bergambar diharapkan anak mampu menyebutkan angka bila diperlihatkan lambang bilangannya, dan mampu menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda/gambar 1 sampai 20. Pada usia dini merupakan usia yang sangat efektif untuk mengembangkan berbgai kemampuan yang dimiliki anak salah satunya yaitu kemampuan berhitung anak, meningkatkan kemampuan berhitung pada anak, dapat dilakukan dalam berbagai cara termasuk permainan berhitung dengan cara bermain kartu angka bergambar.

(39)

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari bagan kerangka pikir berikut!

Kemampuan Pemahaman Berhitung Anak Rendah

Indikator

1.Anak belum mampu menyebutkan angka bila diperlihatkan lambang bilangan 1-20

2.Anak belum mampu mencocokkan angka dengan lambang bilangannya.

3.Anak belum mampu

menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan gambar 1- Permainan Kartu Angka

Bergambar

Langkah-langkah permainan kartu angka bergambar 1) Guru memegang kartu angka yang berisi banyaknya gambar 2) Guru memperkenalkan kartu angka yang berisi gambar pada anak 3) Guru memperkenalkan lambang bilangan yang bergambar sayuran

(40)

B. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan fokus penelitian, adapun hipotesis tindakan yang diajukan adalah jika kegiatan bermain kartu angka bergambar diterapkan, maka kemampuan berhitung anak kelompok B Taman Kanak-Kanak Paud Aqira Makassar akan meningkat.

Indikator kemampuan pemahaman Berhitung 1. Anak mampu menyebutkan/menunjuk

urutan bilangan 1-20

2. Anak mampu mencocokkan bilangan dengan lambang bilangannya.

3. Anak mampu menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda/gambar 1-20 (anak tidak disuruh menulis)

KemampuanPem ahaman

Berhitung Anak meningkat

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan tujuan peneliti yang telah dikemukakan maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah dapat menggambarkan dengan mengungkapkan kejadian yang dialami ditempat penelitian tersebut,sehingga pendekatan kualitatif cocok digunakan untuk penelitian kualitatif yang bertujuan untuk

(42)

memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam pembelajaran di kelas sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai di Taman Kanak- Kanak Paud Aqira Makassar.

Menurut Kunandar (2012 : 48) bahwa;

Pendekatan kualitatif, yaitu suatu proses penelitian danpemahaman yang mana uraiannya bersifat deskriftip dalam bentukkata -kata, penelitimerupakan instrumen utamadalampengumpulan data,proses sama pentingnya dengan produk. Perhatian peneliti diarahkan kepada pemahaman bagaimanaberlangsung suatu kejadian atau efek dari tindakan.

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan atau suatu fenomena. Dalam hal ini penelitian mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan kemampuan berhitung anak melalui kegiatan

bermain kartu angka bergambar di kelompok B Taman Kanak-Kanak Paud Aqira

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), Arikunto (2007: 3) menjelaskan penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.Penelitian ini dilakukan antara guru kelas dan penelitian untuk mengambil keputusan yang melahirkan kesamaan dan tindakan bertujuan

29

(43)

untuk melatih kemampuan berhitung melalui kegiatan bermain kartu angka bergambar.

Kegiatan penelitian meliputi perencanaan tindakan, observasi, penilaian, dan refleksi.Keempat tahap tersebut dilaksanakan dalam dua siklus.Siklus tersebut untuk melatih kemampuan berhitung melalui bermain kartu angka bergambar. Tolak ukur penelitian ini adalah kemampuan berhitung anak didik masih rendah. Dari refleksi awal tersebut maka adanya peningkatan kemampuan berhitung anak didik melalui kegiatan bermain kartu angka bergambar.Dari materi yang akan di teliti adalah materi penggunaan permainan kartu angka bergambar agar kemampuan berhitung anak berkembang.

B. Fokus Penelitian

Yang menjadi focus penelitian adalah meningkatkan kemampuan berhitung anak melalui kegiatan bermain kartu angka bergambar.

Yang menjadi fokus penelitian adalah meningkatkan kemampuan berhitung anak melalui kegiatan bermain kartu angka bergambar.

1 .Pemahaman berhitung adalah kemampuan menyebutkan angka bila diperlihatkan , lambang bilangannya, dan kemampuan menghubungkan / memasangkan benda/ gambar dengan lambang bilangan 1-20.

2. Bermain kartu angka bergambar adalah bermain dengan mengggunakan kartu angka bergambar terdiri dari angka- angka dan gambar yang tertempel pada kartu bermain.

(44)

C. Setting Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian

Penelitian dilakukan dilokasi taman kanak-kanak paud aqira Makassar,secara administrasi memiliki tiga ruang kelas dengan tenaga pengajar empat orang guru dan memiliki seorang kepala sekolah dengan jumlah peserta didik sebanyak lima puluh anak.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian kelas adalah anak didik di Taman Kanak- Kanak Paud Aqira Makassar, kelas B1 memiliki jumlah keseluruhan anak didik 15 yang terdiri dari 10 orang laki- laki dan 5 orang anak perempuan serta 1 orang guru. Penelitian ini dilaksanakan karena kemampuan berhitung di kelas B1 masih rendah.Maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di kelas B1.

D. Prosedur dan Desain Penelitian

Penelitian ini terdiri atas 4 kelompok yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi atau pengamatan, refleksi, sementara rancangan penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus

Perencanaan

Pelaksanaan Tindakan

Refleksi SIKLUS 1

Pengamatan Perencanaan

Refleksi

SIKLUS II Pelaksanaan

Tindakan

Kesimpulan Pengamatan

(45)

Gambar : Siklus Penelitian Menurut Mc Teggart ( Arikunto, 2007:16 )

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang memfokuskan pada keberhasilan proses, satu orang teman yang membantu melaksanakan tindakan dan peneliti sebagai yang mengadakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan, dengan itu membuat rencana pembelajaran yang akan diberikan pada anak.Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus dengan 6 kali tatap muka, siklus pertama, siklus kedua dan siklus 3 berlangsung selama 2 kali pertemuan.

Penelitian ini dilakukan pada kelompok B1, berlangsung 2 kali tatap muka yang dibagi dalam 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan

Kesimpulan Pengamatan

(46)

Tahap ini merupaka tahap dimana guru mulai membuat rencana kegiatan yang akan diberikan kepada anak didik dengan membuat rencana kegiatan harian, dimana perencanaan pembuatan mencakup semua langkah tindakan dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian ( RPPH ), guru menyediakan media dan alat peraga untuk pembelajaran, menentukan metode atau teknik mengajar, menentukan sub tema yang akan diajarkan, menentukan indikator yang akan dicapai dengan bermain kartu angka bergambar, mengalokasikan waktu serta menyediakan instrument observasi.

b. Pelaksanaan dan Tindakan

Guru melaksanakan seluruh kegiatan yang telah disusun dalam rencana kegiatan harian yang telah di rumuskan dalam pelaksanaan tindakan ini peneliti meminta teman untuk mengamati proses pembelajaran untuk menyamakan persepsi guru, peneliti dan pengamat, sebagai pelaksana tindakan,pelaksanaan tindakan mengacu pada program pembelajaran dan pencapaian indikator dalam rencana kegiatan harian.

c. Pengamatan

Guru dapat menilai tujuan pembelajaran yang telah dicapai, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.selama proses pembelajaran berlangsung guru mengamati jalannya proses kegiatan bermain kartu angka. Pengamatan dalam proses kegiatan bermain kartu angka bergambar dilakukan oleh penliti untuk mengamati aspek-aspek

(47)

kreativitas yang ada pada diri anak saat melakukan kegiatan. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang akan diolah untuk menntukan tindakan yang akan dilaksanakan selanjutnya.

d. Refleksi

Kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi, istilah refleksi dilaksanakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan,kemudian guru mengimplementasikan rancangan tindakan serta melaksanakan analisis terhadap hasil pengamatan yang dilakukan. Dan hasil pengamatan tersebut peneliti melakukan refleksi sekiranya terdapat kekurangan atau kelebihan, kemudian guru mencari solusi terhadap kekurangan tersebut untuk perbaikan pada pertemuan selanjutnya. Apabila belum terjadi peningkatan pada pertemuan I, maka dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya sampai peningkatan sesuai dengan target yang telah dibuat.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan prosedur bagaimana cara mendapatkan dan mengumpulkan data yang diinginkan terutama adalah data dari indikator- indikator dengan keberhasilan tindakan penelitian, dengan menggunakan instrumen- instrumen penemuan data yang sesuai.

Peneliti berperan sebagai pengumpul data.Untuk mendapatkan pengumpulan data yang lengkap dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data. Adapun teknik dan alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

(48)

1. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan dengan cara ikut bermain bersama anak mengamati secara langsung bagaimana meningkatkan kemampuan melalui bermain kartu angka bergambar, yaitu bagaimana anak dalam membuat dan menciptakan sesuatu yang baru dengan tidak mengikuti apa yang dibuat oleh guru atau teman- temannya yang lain

2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh data jumlah anak guru di Taman Kanak- Kanak PAUD Aqira dan bagaimana kemampuan berhitung melalui kegiatan bermain kartu angka bergambar di taman kanak- kanak tersebut yang diperoleh melalui observasi.

F. Teknik Analisis Data Dan Indikator Keberhasilan 1. Teknik analisis data

Data hasil penelitian dapat diperoleh melalui teknik observasi berdasarkan pada siklus I, II dan III.Menurut Nana Sujana (2013:103) memberi penjelasan bahwa data kualitatif dari hasil penelitian dapat disusun dalam bentuk tabel dan langsung ditafsirkan untuk menyususn kesimpulan hasil penelitian.Pengukuran terhadap subjek penelitian menggunakan pedoman dari Ditjen Mandas Diknas 2010. Dapat dilihat pada tabel berikut:

No Kategori Kemampuan Simbol

1

Berkembang Sesuai Harapan

Penilaian ini diperoleh anak didik apabila mampu melaksanakan kegiatan sesuai indicator

BSH 2 Mulai Penilaian ini di peroleh anak MB

(49)

Berkembang

apabila anak mampu

melaksanakan kegiatan sesuai dengan indikator namun masih dengan bantuan ibu guru

3

Belum Berkembang

Penilaian ini diperoleh anak didik apabila anak tidak melaksanakan kegiatan

BB

2. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam pelaksanaan peneliti ini adalah jika guru dapat melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah- langkah permainan kartu angka bergambar dengan baik, dan jika anak dapat menyebutkan angka bila diperlihatkan lambang bilangan 1-20, serta menghubungkan / memasangkan gambar dengan lambang bilangan 1-20 dengan baik .

(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Siklus I a. Pertemuan I 1. Perencanaan

Dalam tahap ini guru menyiapkan segala sesuatunya yang diperlukan dalam peningkatan pembelajaran untuk meningkatkan .kemampuan berhitung di kelompok B taman kanak- kanak PAUD Aqira. Adapun langkah awal yang oleh guru adalah menyusun Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) dengan tema yang sesuai. Adapun jadwal pertemuannya sebagai berikut:

a. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 November 2016

(51)

b. PertemuanII dilaksanakan pada hari jumat tanggal 02 Desember 2016 Hal –hal yang akan dilaksanakan antara lain yaitu:

a) Mempersiapkan alat dan sumber belajar, yaitu kartu angka 1-20

b) Anak duduk dalam kelompok besar, berbentuk lingkaran dimana penulis duduk di tengah, guru kelas sebagai pendamping yang bertugas membantu mengamati aktivitas anak selama proses pembelajaran.

c) Mempersiapkan waktu pembelajaran

d) Membuat rencana kegiatan pembelajaran yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran harian ( RPPH),sebagai tema tanaman, sub tema sayur- sayuran.

2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, guru melaksanakan suatu rangkaian pembelajaran selama 1 bulan pada tanggal 28 November sampai 28 Desember 2016.Adapun tindakan dalam siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, siklus I pada tanggal 30 November 2016.

a) Kegiatan pembuka

Pada pertemuan pertama, sebelum masuk ke kelas, anak duduk diteras, guru membuka kegiatan dengan memberi salam, anak-anak menjawab salam, kemudian anak-anak melakukan motorik kasar yaitu melompati rintangan sambil menyebut macam macam sayuran,setelah motorik anak dibimbing masuk kedalam kelas, anak kembali duduk

36

(52)

melingkar dan guru ditengah memberi salam,anak-anak kembali menjawab salam, lalu guru menunjuk satu orang anak untuk memimpin doa,membaca surah-surah pendek,doa sebelum belajar dan anak-anak yang lain mengikutinya. Sebagai appersepsi guru menanyakan pengalaman anak semalam bersama ayah dan ibunya, tidak lupa juga guru menjelaskan materi yang berkaitan dengan tema Tanaman dan sub tema manfaat sayur-sayuran,dilanjutkan berlomba mengambil gambar sayuran yang diperintahkan oleh gurunya

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti guru membagi anak menjadi tiga kelompok .Kelompok I beri nama labu kuning yang berjumlah 6 orang dan diberi tugas menyebutkan lambang bilangan 1-20 bila diperlihatkan lambang bilangannya. kelompok 2 diberi nama sayur wortel yang berjumlah 5 orang dan diberi tugas untuk mencocokkan bilangan dengan lambang bilangannya, kelompok 3 diberi nama sayur terong yang berjumlah 5 orang dan diberi tugas untuk memasangkan lambang bilangan dengan bendanya dengan cara menempel gambar. Sebelum anak- anak melaksanakan kegiatan , guru menjelaskan cara bermain kartu angka bergambar, mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan,menempel gambar sesuai dengan jumlah angka pada kartu angka. Kemudian guru mempersilahkan kelompok sayur bayam dan sayur terong untuk duduk diatas bangku sedangkan kelompok sayur bayam duduk melingkar diatas karpet.kemudian guru membagikan lembar kegiatan siswa pada kelompok

(53)

sayur bayam dan terong dan mempersilahkan anak-anak untuk melakukan kegiatan, untuk kelompok labu kuning ,guru menerapkan permainan kartu angka bergambar.

Adapun langkah-langkah dalam bermain kartu angka bergambar adalah sebagai berikut:

1) Guru memegang bagian kartu yang berisi banyaknya gambar

Kartu yang dipegang bu guru adalah kartu gambar sayur kangkung,bayam, brokoli, wortel, terong, labu kuning. Kartu tersebut diperlihatkan ke anak satu persatu kemudian guru bertanya kepada anak- anak, apa yang ibu guru pegang anak- anak? Anak- anak menjawab gambar wortel,kalau yang ini gambar sayur apa sayang? Kangkung bu guru, kalau yang ini gambar apa?gambar sayur terong bu guru, tetapi ad juga anak- anak tidak bisa menjawab sayu bayam dan brokoli, iya kalian benar ini adalah sayur kangkung, wortel, bayam,dan ini terong serta brokoli.

2) Guru memperkenalkanlambang bilangan yang ada gambar sayuran

Lambang bilangan yang diperkenalkan oleh guru berupa kartu angka 1-20.

Kartu angka 1 dan 11 bergambar sayur kangkung, kartu angka 2 dan 12 bergambar sayur labu kuning, kartu angka 3 dan 13 bergambar sayur bayam, kartu angka 4 dan 14 bergambar sayur wortel, kartu angka 5 dan 15 bergambar sayur terong, kartu angka 6 dan 16 bergambar jagung, kartu angka 7 dan 17 bergambar brokoli, kartu angka 8 dan 18 bergambar

(54)

kacang panjang,kartu angka 9 dan 19 bergambar 10 dan 20 bergambar sawi, semuanya diperkenalkan ke anak satu persatu.

3) Setelah anak mengetahui jumlah benda yang ada pada kartu, anak diminta untuk mencari/ menunjuk angka yang sesuai dengan jumlah benda yang terdapat pada bagian kartu lainnya.

4) Setelah anak ditugaskan untuk menghitung jumlah gambar yang ada pada kartu, anak disuruh mencari dan menunjukkan angka yang sesuai dengan jumlah gambar yang ada pada kartu lainnya. Ini dilakukan anak dari gambar yang berjumlah 1 sampai 20 dan semua anak yang ada pada kelompok sayur kangkung akan mendapat giliran.

5) Setelah anak menemukan pasangan kartu, kemudian anak menunjukkan pasangan kartu yang sesuai dengan jumlah benda dan lambang bilangannya. Anak ditugaskan oleh guru memasangkan kartu yang sesuai dengan jumlah gambar sayuran dan lambang bilangan 1-20, kegiatan ini dilakukan anak secara bergiliran. Hal tersebut dilakukan secara berulang- ulang yang disesuaikan dengan kemampuan anak,sampai anak mampu berhitung angka.Setelah semua kelompok anak mendapat giliran bermain kartu angka bergambar, guru menugaskan anak untuk merapikan bahan dan alat yang digunakan

c. Kegiatan Istirahat

Dengan mengucapkan Alhamdulillah karena selesai melaksanakan tugasnya, anak dipersilahkan untuk mengumpulkan hasil karyanya lalu

(55)

mencuci tangan dengan tertib, mengambil berdoa bekal, dankemudian duduk secara melingkar,berdoa sebelum makan sesudah makan, sebelum meninggalkan ruangan kelas, anak diminta untuk merapikan tempat makanannya, kemudian anak dipersilahkan bermain di luar kelas.

d. Kegiatan Penutup

Guru mengajak anak duduk melingkar sambil bercakap-cakap tentang kegiatan yang telah dilakukan hari ini, dilanjutkan dengan bernyanyi.guru menyampaikan pesan moral dan mengingatkan tentang kegiatan yang akan dilakukan besok sebagai motivasi, kemudian berdoa untuk pulang.

3. Observasi

a) . Hasil observasi guru

1) Guru memegang bagian kartu yang berisi banyaknyagambar

Berdasarkanhasil observasi guru memegang bagian kartu yang berisi banyaknya gambar, kategori baik karena guru mampu mempersiapkan media yang akan digunakan.

2) Guru memperkenalkan lambang bilangan yang ada gambar sayuran.

Berdasarkan observasi tentang guru memperkenalkan lambang bilangan yang bergambar sayuran pada anak, kategori cukup karena guru tidak memperkenalkan lambing bilangan secara keseluruhan.

(56)

3) Setelah anak mengetahui jumlah benda yang ada pada pasangan kartu, anak diminta untuk mencari/menunjuk angka yang sesuai dengan jumlah benda yang terdapat pada bagian kartu lainnya

Berdasarkan observasi tentang cara guru menugaskan anak untuk mencari/menunjuk angka yang sesuai dengan jumlah benda/gambar menunjukkan kategori cukup karena guru kurang mampu mengontrol anak agar tetap tenang.

4) Setelah anak menemukan pasangan kartu, kemudian anak menunjuk pasangan kartu yang sesuai dengan jumlah benda dan lambang bilangannya. Hal tersebut dilakukan secara berulang-ulang yang disesuaikan dengan kemampuan anak,sampai anak mampu menghitung angka.

Berdasarkan obsrvasi selama anak bermain, dalam hal menugaskan anak menunjuk pasangan kartu yang sesuai dengan jumlah benda/gambar dan lambang bilangannya menunjukkan kategori kurang karena guru tidak mampu menugaskan anak untuk menemukan pasangan kartu yang sesuai dengan jumlah benda/ gambar dan lambang bilangannya.

b) Hasil observasi anak

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada anak maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Anak mampu menyebutkan lambang bilangan 1-20 bila diperlihatkan lambang bilangannya ( Berkembang Sesuai Harapan) ada 0 anak, nilai MB (Mulai Berkembang) 2 anak, dan 14 anak

(57)

yang mendapat nilai BB ( Belum Berkembang). Dari hasil observasi tersebut menujukkan kemampuan berhitung melalui kegiatan bermain kartu angka bergambar menunjukkan lebih banyak anak yang belum berkembang dan perlu bimbingan guru.

Selanjutnya adalah hasil observasi pada pertemuan II.

4. Analisis dan refleksi

Berdasarkan hasil tindakan dan observasi yang dilakukan selama tindakan siklus 1, peneliti melakukan analisis proses pembelajaran berhitung melalui kartu angka, analisis ini dilakukan oleh peneliti untuk mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilakukan serta melihat kekurangan yang ada. Adapun hasil menunjukkan bahwa pada langkah pertama dalam hal guru memegang bagian kartu yang berisi banyaknya gambar, pada pertemuan I berkategori baik, karena guru mampu memperkenalkan kartu angka yang berisi gambar 1-20 secara keseluruhan.

Berdasarkan hasil tindakan dan observasi yang dilakukan selama tindakan siklus 1, peneliti melakukan analisis proses pembelajaran berhitung melalui kartu angka, analisis ini dilakukan oleh peneliti untuk mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilakukan serta melihat kekurangan yang ada. Adapun hasil menunjukkan bahwa pada langkah pertama dalam hal guru memegang bagian kartu yang berisi banyaknya gambar, pada pertemuan I berkategori baik, karena guru mampu memperkenalkan kartu angka yang berisi gambar 1-20 secara keseluruhan.

(58)

Dari hasil analisis tersebut di atas, menunjukkan bahwa kemampuan berhitung anak di awal-awal pertemuan masih kurang. Hal ini dapat dilihat sebagian besar anak belum berkembang dan perlu bimbingan guru, serta masih kurang yang mendapat nilai MB dan BSH sama sekali belum ada.

Selanjutnya disarankan untuk melanjutkan pada pertemuan ke II b. Pertemuan II

1). Perencanaan

Untuk pertemuan II siklus I direncanakan pada jumat tanggal 2 Desember 2016.maka hal-hal yang dilaksanakan antara lain:

a) Mempersiapkan alat dan sumber belajar, yaitu: kartu angka 1-20

b) Anak duduk dalam kelompok besar, berbentuk lingkaran dimana guru duduk ditengah, penulis sebagai pendamping yang bertugas membantu mengamati aktivitas anak selama proses pembelajaran.

c) Mempersiapkan waktu kegiatan pembelajaran. Waktu keseluruhan yangdibutuhkan dalam kegiatan ini direncanakan.

d) Membuat rencana kegiatan pembelajaran. Adapun pada pembelajaran ini menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), sebagai perencanaannya dengan tema tanaman, sub tema sayuran

2.Pelaksanaan

Sesuai dengan perencanaan sebelumnya, bahwa II dilaksanakan pada hari jumat tanggal 2 Desember 2016

a) Kegiatan pembukaan

(59)

Pada pertemuan kedua, sebelum masuk ke dalam kelas, anak berbaris diteras.Guru membuka kegiatan dengan salam anak-anak menjaab salam, kemudian anak-anak masuk ke kelas dengan tertib. Dikelas anak-anak duduk melingkar peneliti duduk diantara anak-anak. Setelah itu guru menunjuk satu anak untuk memimpin doa sebelum belajar. Kemudian guru menanyakan pengalaman anak saat membantu ibunya menjemur pakaian sebagai appersepsi. Selanjutnya guru menjelaskan materi yang berkaitan dengan tema tanaman dan sub tema sayuran. Kemudian anak- anak mengucapkan syair “ rukun islam”. Dilanjutkan dengan praktek berjalan dengan berjinjit sambil membawa gambar sayuran

b) Kegiatan inti

Pada kegiatan inti guru membagi anak menjadi 3 kelompok.

Kelompok I diberi nama terong dengan jumlah 6 orang ditugaskan untuk menggunting gambar terong,wortel. Kelompok 2 diberi nama wortel dengan jumlah anak 5 orang diberi tugas menghubungkan anak yang suka makan sayur sama anak yang tidak suka makan sayur. Kelompok 3 diberi nama kangkung berjumlah 5 orang ditugaskan untuk bermain mencari pasangan angka sesuai dengan jumlah bendanya. Sebelum anak melaksanakan tugas yang diberikan guru terlebih dahulu memberi contoh anak yang suka dan yang tidak suka makan sayur,kemudian guru mempersilahkan kelompok wortel dan terong naik duduk diatas bangku, sedangkan kangkung tetap duduk diatas karpet. Kemudian guru

(60)

membagikan lembar kegiatan. Adapun langkah-langkah bermain kartu angka bergambar sebagai berikut:

1) Guru memegang bagian kartu yang berisi banyaknya gambar

Kartu yang dipegang bu guru adalah kartu gambar sayur kangkung bayam, brokoli, wortel, terong, labu kuning. Kartu tersebut diperlihatkan ke anak satu persatu kemudian guru bertanya kepada anak- anak, apa yang ibu guru pegang anak- anak? Anak- anak menjawab gambar wortel,kalau yang ini gambar sayur apa sayang? Kangkung bu guru, kalau yang ini gambar apa?gambar sayur terong bu guru, tetapi ad juga anak- anak tidak bisa menjawab sayu bayam dan brokoli, iya kalian benar ini adalah sayur kangkung, wortel, bayam,dan ini terong serta brokoli

2) Guru memperkenalkanlambang bilangan yang ada gambar sayuran

Lambang bilangan yang diperkenalkan oleh guru berupa kartu angka 1-20.

Kartu angka 1 dan 11 bergambar sayur kangkung, kartu angka 2 dan 12 bergambar sayur labu kuning, kartu angka 3 dan 13 bergambar sayur bayam, kartu angka 4 dan 14 bergambar sayur wortel, kartu angka 5 dan 15 bergambar sayur terong, kartu angka 6 dan 16 bergambar jagung, kartu angka 7 dan 17 bergambar brokoli, kartu angka 8 dan 18 bergambar kacang panjang,kartu angka 9 dan 19 bergambar 10 dan 20 bergambar sawi, semuanya diperkenalkan ke anak satu persatu.

(61)

3) Setelah anak mengetahui jumlah benda yang ada pada kartu, anak diminta untuk mencari/menunjuk angka yang sesuai dengan jumlah benda yang terdapat pada bagian kartu lainnya.

Setelah anak ditugaskan untuk menghitung jumlah gambar yang ada pada kartu, anak disuruh mencari dan menunjukkan angka yang sesuai dengan jumlah gambar yang ada pada kartu lainnya. Ini dilakukan anak dari gambar yang berjumlah 1 sampai 20 dan semua anak yang ada pada kelompok sayur kangkung akan mendapat giliran.

4) Setelah anak menemukan pasangan kartu, kemudian anak menunjukkan pasangan kartu yang sesuai dengan jumlah benda dan lambang bilangannya. Anak ditugaskan oleh guru memasangkan kartu yang sesuai dengan jumlah gambar sayuran dan lambang bilangan 1-20, kegiatan ini dilakukan anak secara bergiliran. Hal tersebut dilakukan secara berulang- ulang yang disesuaikan dengan kemampuan anak,sampai anak mampu berhitung angka.Setelah semua kelompok anak mendapat giliran bermain kartu angkabergambar, guru menugaskan anak untuk merapikan bahan dan alat yang digunakan.

c) Kegiatan istirahat

Dengan mengucapkan Alhamdulillah karena selesai melaksanakan tugasnya, anak dipersilahkan untuk mengumpulkan hasil karyanya lalu mencuci tangan dengan tertib, mengambil berdoa bekal, dan kemudian duduk secara melingkar,berdoa sebelum makan sesudah makan, sebelum

(62)

meninggalkan ruangan kelas, anak diminta untuk merapikan tempat makanannya, kemudian anak dipersilahkan bermain di luar kelas.

d). Kegiatan penutup

Kegiatan penutup pada pertemuan ke II adalah anak mengulang kembali kalimat yang telah didengarnya,sambil bercakap-cakap tentang kegiatan yang telah dilakukan hari ini dilanjutkan dengan mengucapkan syair lagu.

Guru menyampaikan pesan moral dan mengingatkan tentang kegiatan yang akan dilakukan besok sebagai motivasi kemudian berdoa untuk pulang.

3. Observasi

a) Hasil observasi guru

1)Guru memegang bagian kartu yang berisi banyaknya gambarhasilobservasi guru memegang bagian kartu yang berisi banyaknya gambar, kategori baik karen guru mampu mempersiapkan media yang akan digunakan.

2) Guru memperkenalkan lambang bilangan yang bergambar sayuran

Berdasarkan hasil observasi tentang cara memperkenalkan lambng bilangan bergambar sayuran pada anak,kategori baik,karena guru mampu memperkenlkan lambng bilangan bergambar dengan baik

3) Setelah anak mengetahui jumlah benda yang ada pada pasangan kartu,anak diminta untuk mecari/menunjuk angka yang sesuai dengan jumlah benda yang terdapat pada bagian kartu lainnya. Berdasarkan hasil observasi tentang cara guru menugaskan anak untuk mencari/menunjuk angka yang

(63)

sesuai dengan jumlah gambar menunjukkan kategori cukup, karena guru kurang mampu mengontrol anak agar tetap tenang.

4) Setelah anak menmukan pasangan kartu, kemudian anak menunjuk pasangan kartu yang sesuai dengan jumlah benda dan lambang bilangannya. Hal tersebut dilakukan secara berulang-ulang yang disesuaikan dengan kemampuan anak sampai anak mampu berhitung.

Berdasarkan observasi selama bermain, dalam hal menugaskan anak untuk menemukan pasangan kartu menunjukkan kategori cukup,karena guru kurang mampu menugaskan anak untuk menemukan dan menunjuk pasangan kartu yang sesuai dengan jumlah gambar dan lambang bilangannya.

b) Hasil observasi anak

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan anak maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Anak mampu menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan gambar sampai 20 yaitu jumlah anak yang memperoleh nilai BSH (Berkembang Sesuai Harapan) ada 3 anak, nilai MB ( Mulai Berkembang) ada 4 anak, dan 8 anak mendapat nilai BB ( Belum Berkembang) dan perlu bimbingan.

5. Analisis dan Refleksi

Adapun hasil analisis terhadap observasi yang menunjukkan bahwa pada langkah pertama ,dalam hal guru memegang bagian kartu yang berisi banyaknya gambar, pada pertemuan I dan II berkategori baik,

(64)

hal ini ditunjukkan karena guru mampu mempersiapkan media yang akan digunakan dengan baik dan mampu memegang bagian kartu dengan baik tanpa menutupi gambar yang ada pada kartu.

2. SIKLUS II A . Pertemuan I 1). Perencanaan

Untuk silkus II direncanakan untuk pertemuan 1 pada hari Senin tanggal 5 Desember 2016 dan pertemuan II pada hari Rabu tanggal 7 Desember 2016. Hal- hal yang perlu dailaksanakan sebagai berikut:

a) Mempersiapkan alat dan sumber belajar, yaitu kartu angka 1-20

b) Anak duduk dalam kelompok besar, berbentuk lingkaran dimana penulis dud uk di tengah, guru kelas sebagai pendamping yang bertugas membantu mengamati aktivitas anak selama proses pembelajaran.

c) Mempersiapkan waktu pembelajaran

d) Membuat rencana kegiatan pembelajaran yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran harian ( RPPH), sebagai tema tanaman, sub tema sayur- sayuran.

2. Pelaksanaanan

Sesuai dengan perencanaan sebelumnya bahwa pertemuan I dan II dilaksanakan pada hari senin, tanggal 5 Desember 2016

a) Kegiatan pembukaan

Gambar

Gambar : Siklus Penelitian Menurut Mc Teggart ( Arikunto, 2007:16 )
gambar sayuran
gambar   Pensil  warna,  krayon

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dalam Mengenal Konsep Bilangan Melalui Bermain Kartu Angka Bergambar (Penelitian Pada Anak Kelompok B

Peningkatan kemampuan kognitif dalam pengenalan konsep bilangan berbantuan media kartu angka bergambar pada anak kelompok B1 melalui penerapan metode bermain berbantuan

Guru memperlihatkan cara menyebutkan jumlah gambar mobil 1-5 dengan kartu angka.. Anak menyebutkan jumlah gambar mobil dengan

Tidak = Apabila guru tidak memberi kesempatan kepada anak mencoba bermain mencari kartu angka yang sesuai dengan jumlah gambar.. Guru melanjutkan permainan sampai semua anak

anak di bagikan kartu angka bergambar lalu di minta menghubungkan/memasangkan gambar dengan lambang bilanganya dengan cara menempelkan kartu di bawah

C : Guru dalam Memperlihatkan Cuma beberapa contoh dan menjelaskan kartu angka bergambar kepada anak terlalu cepat.. K : Guru belum Memperlihatkan dan menjelaskan kartu

Pertemuan Pertama kegiatan untuk mengenalkan konsep bilangan di sentra persiapan adalah dengan bermain kartu angka bergambar. Sebelum anak diajak bermain,

1) Guru memperkenalkan kepada anak kartu kata bergambar tersebut. 2) Kemudian guru akan menyusun kartu-kartu tersebut, yang dipegang setinggi dada atau disusun di atas