• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGHARGAAN DAN PERLINDUNGAN PROFESI GURU

N/A
N/A
Abdul Munir

Academic year: 2024

Membagikan "PENGHARGAAN DAN PERLINDUNGAN PROFESI GURU"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGHARGAAN DAN PERLINDUNGAN PROFESI GURU

WIWIT SANTOSO

Universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo [email protected]

Abstrak

Peranan guru dalam dunia pendidikan adalah amat sentral dan dominan. Sehingga salah satu kunci membangun kualitas pendidikan nasional adalah guru. Dengan demikian, sangatlah wajar apabila pekerjaan mengajar oleh guru merupakan sebuah profesi. Dalam proses ini, pendidikan prajabatan, pendidikan dalam jabatan termasuk penataran, pembinaan dari organisasi profesi dan tempat kerja, penghargaan masyarakat terhadap profesi keguruan, penegakan kode etik profesi, sertifikasi, peningkatan kualitas calon guru dan kesejahteraan secara bersama-sama menentukan pengembangan profesionalisme. Adanya perlindungan hukum sangat diperlukan terutama secara sosial agar tugas dari profesi pendidik mendapat pengakuan yang memadai.

Kata kunci: Pengakuan, Perlindungan, Penghargaan, dan Profesi Abstract

The role of the teacher in the world of education is very central and dominant. So that one of the keys to building the quality of national education is teachers. Thus, it is natural that teaching work by teachers is a profession. In this process, pre-service education, in-service education including upgrading, guidance from professional organizations and workplaces, community appreciation for the teaching profession, enforcement of professional codes of ethics, certification, improvement of the quality of teacher candidates and welfare together to determine professional development. The existence of legal protection is needed, especially socially so that the duties of educators get adequate recognition.

Keywords: Recognition, Protection, Awards, and Profession

(2)

Pendahuluan

Pendidikan memfokuskan pada pengembangan diri, pencapaian tujuan untuk menciptakan situasi yang dibutuhkan oleh individu dan sebagai upaya dalam pengembangan diri. Berbagai metode lanjutan dalam mengajar dapat diperbarui melalui profesionalitas yang tinggi dari seorang guru melalui kemampuan guru yang memiliki spesifikasi khusus dan kualitas yang professional (Ospanova dkk, 2015). Guru memiliki banyak tuntutan yang mendorong untuk berfikir ulang tentang strategi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa. Disamping itu guru diharapkan mampu berinovasi secara kreatif dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Kompleksitas pekerjaan guru menuntut kompetensi setiap hari yang berhubungan dengan pembelajaran siswa, emosional dan karakteristik perilaku siswa (Bukvić, 2014). Instrumen pencapaian guru profesional bisa dilihat dari jumlah ideal guru, pembinaan karir, penghargaan serta perlindungan yang diberikan.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dimaksudkan untuk membangun profesionalisme guru. Substansi materi yang diatur dalam undang-undang ini adalah memberdayakan dan meningkatkan kualitas guru secara terencana, terarah, dan berkesinambungan, sehingga profesi guru perlu dikembangkan sebagai profesi yang sejahtera, bermartabat, dan terlindungi.

Dalam hal ini, Pemerintah tidak pernah berhenti berupaya meningkatkan profesionalisme guru dan kesejahteraan guru. Pemerintah telah melakukan langkah-langkah strategis dalam kerangka peningkatan kualifikasi, kompetensi, kesejahteraan, serta perlindungan hukum dan perlindungan profesi. Hingga saat ini secara kuantitatif populasi guru di Indonesia sangat besar. Secara nasional masih banyak guru yang belum memenuhi persyaratan kualifikasi akademik. Data tahun 2008 jumlah guru yang belum memenuhi kualifikasi S1/DIV sebanyak 1.656.548. Untuk mempercepat seluruh guru memenuhi persyaratan kualifikasi pendidikan yang diharapkan tuntas pada tahun 2015 sesuai dengan amanat UU Nomor 14 Tahun 2005, pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional sejak tahun 2006 memberikan subsidi peningkatan kualifikasi guru pada satuan pendidikan dasar dan menengah yang sedang dan akan menempuh pendidikan jenjang S1/D-IV, baik guru PNS maupun guru bukan PNS. Disamping itu adanya sertifikasi bagi guru menunjukan pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga professional. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru. Guru profesional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas.

(3)

Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan jenis penelitian yang mendeskripsikan dan menguraikan data yang ada tanpa memberi perlakuan atau manipulasi dari variable yang diteliti dengan situasi yang sedang terjadi baik bersifat alamiah maupun hasil rekayasa manusia. Metode kualitatif merupakan cara yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian yang berkaitan dengan data dalam bentuk narasi yang bersumber dari aktivitas pengamatan serta penggalian makna (Dr. Wahidmurni, 2017).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan observasi terkait kondisi profesi guru dengan didukung adanya forum grup discussion (FGD) atau eksplorasi isu terkait fenomena yang terjadi pada profesi guru. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan metode deskriptif yaitu metode penelitian yang mengungkapkan fakta suatu kejadian, kemudian ditulis dalam bentuk pernyataan atau kata-kata yang berasal dari sumber data yang telah diteliti (Mashari, 2016).

Hasil dan Pembahasan

Peranan guru dalam dunia pendidikan adalah amat sentral dan dominan, sehingga tidak berlebihan jika dikatakan oleh Prof. Suparno bahwa reformasi pendidikan dimulai dari tangan guru. (Hargreaves & Fullan, 2003) mengungkapkan The power to change education for better of worse is and always has been in the hands of teachers”. Salah satu kunci membangun kualitas pendidikan nasional adalah guru. Dengan demikian, sangatlah wajar apabila pekerjaan mengajar oleh guru merupakan sebuah profesi.

Guru sebagai profesi telah dicanangkan oleh Presiden RI tanggal 02 Desember 2004.

Pencanangan tersebut merupakan pengakuan formal atas profesi guru sebagai profesi yang bermartabat. Hal ini diharapkan menjadi tonggak awal bangkitnya apresiasi tinggi pemerintah dan masyarakat terhadap profesi guru, yang ditandai dengan adanya reformasi pengembangan profesi guru meliputi peningkatan kualifikasi dan kompetensi, sertifikasi, pemberian penghargaan, perbaikan kesejahteraan, dan perlindungan hukum.

Profesionalisasi harus dipandang sebagai proses yang terus menerus. Dalam proses ini, pendidikan prajabatan, pendidikan dalam jabatan termasuk penataran, pembinaan dari organisasi profesi dan tempat kerja, penghargaan masyarakat terhadap profesi keguruan, penegakan kode etik profesi, sertifikasi, peningkatan kualitas calon guru dan kesejahteraan secara bersama-sama menentukan pengembangan profesionalisme. Dengan demikian usaha meningkatkan profesionalisme guru merupakan tanggung jawab bersama antara LPTK sebagai penghasil guru, instansi yang membina guru (dalam hal ini Depdiknas atau yayasan swasta),

(4)

PGRI dan masyarakat. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan cara melakukan sertifikasi bagi guru dalam jabatan.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyebutkan bahwa jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Untuk itu, guru yang profesional dituntut untuk terus-menerus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing di forum regional, nasional, ataupun internasional. Hal inilah sebagai dasar bahwa guru tidak boleh berhenti belajar untuk meningkatkan profesionalismenya, menuju peningkatan pendidikan nasional dan peningkatan sumber daya manusia sebagai produk dari pendidikan. Kondisi ini menuntut semua pihak untuk menyadari pentingnya peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan, dimana guru adalah ujung tombaknya. Oleh sebab itu, profesi guru dikembangkan sebagai profesi yang berkualitas dan bermartabat. Profesi guru mempunyai fungsi, peran dan kedudukan yang sangat penting. Mengingat guru dalam mencapai visi pendidikan, yaitu menciptakan generasi penerus yang cerdas, komprehensif dan kompetitif

Kelahiran Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, yang diikuti dengan peraturan perundang-undangan yang terkait, merupakan usaha Pemerintah untuk menumbuhkan pengakuan terhadap profesi guru. Perlindungan hukum sangat diperlukan terutama secara sosial agar tugas dari profesi pendidik mendapat pengakuan yang memadai, namun hal tersebut tidak seratus persen menjamin berkembangnya profesi pendidik secara individu, sebab dalam konteks individu justru memampuan untuk mengembangkan diri sendiri menjadi hal yang paling utama yang dapat memperkuat profesi pendidik. Oleh karena itu upaya untuk terus memberdayakannya merupakan suatu keharusan agar kemampuan pengembangan diri para pendidik makin meningkat.

Simpulan

Peranan guru dalam dunia pendidikan adalah amat sentral dan dominan. Sehingga salah satu kunci membangun kualitas pendidikan nasional adalah guru. Dengan demikian, sangatlah wajar apabila pekerjaan mengajar oleh guru merupakan sebuah profesi. Dalam proses ini, pendidikan prajabatan, pendidikan dalam jabatan termasuk penataran, pembinaan dari organisasi profesi dan tempat kerja, penghargaan masyarakat terhadap profesi keguruan, penegakan kode etik profesi, sertifikasi, peningkatan kualitas calon guru dan kesejahteraan secara bersama-sama menentukan pengembangan profesionalisme. Adanya perlindungan hukum sangat diperlukan terutama secara sosial agar tugas dari profesi pendidik mendapat pengakuan yang memadai.

(5)

Daftar Rujukan

Mustofa. 2007. Upaya Pengembangan Profesionalisme Guru di Indonesia. Jurnal Ekonomi &

Pendidikan, 4(1).

Azmi, Shofiyatul. 2013. Menumbuhkan Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran Berkelanjutan.

Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ISSN: 1410-8771. 15(1), hal 1-13.

Danim, Sudarwan. 2015. Pengembangan Profesi Guru: dari Pra-Jabatan, Induksi, ke Profesionalan Madani. Jakarta: Kencana.

Sarjana, Sri. Nur Khayati. 2016. Strategi Implementasi Peningkatan Prestasi Kerja Melalui Pemberian Penghargaan Guru yang Unggul. Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, 6(2).

Maruroh, Fita. 2010. Dampak Sertifikasi Sebagai Program Peningkatan Profesionalisme Guru Terhadap Kesejahteraan dan Kinerja Guru. PROGRESIVA, 4(1).

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Kartadinatap profesi guru adalah orang yang Memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan

Guru merupakan suatu profesi yang selalu berkaitan dengan pendidikan.. Seorang guru harus menguasai substansi bidang studi

Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan yang selanjutnya disebut Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk

Sedangkan karakteristik profesi keguruan adalah Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual, menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus, memerlukan

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa organisasi profesi keguruan ialah wadah yang berfungsi sebagai penampungan dan penyelesaian masalah yang dihadapi

 Setelah Mempresentasikan Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi Pns Dalam Forum Seminar, Peserta Diklat Prajabatan Kembali Ketempat Tugas / Tempat Magang

PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN GURU BERPRESTASI DAN GURU BERDEDIKASI  Guru memiliki peran yang sangat penting selain memiliki kemampuan teknik edukatif, guru harus memiliki

Selain itu, pemerintah berencana menyelenggarakan Pendidikan Profesi Guru Prajabatan untuk memberi akses yang sama, baik bagi luaran S-1 kependidikan dan S-1/D-IV non