BALAI BESAR INDUSTRI AGRO
2014
PENGOLAHAN GULA MERAH
I. Pendahuluan
- Gula merah adalah gula hasil olahan nira aren (Arenga Pinnata Merr), kelapa (Cococs Nucifera), Siwalan (Borossus Plabellifer), tebu.
- Pohon aren bisa disadap pada umur 8-10 th.
Selama 3-4 th.(dari berbagai tangkol bunga jantan).
- Nira yang dibuat gula sebaiknya : nira segar, berbau harum, rasa manis, pH 6 -7, sakarosa 8-21 %, tidak berwarna, tidak asam.
- Gula merah digunakan pemanis penyedap makan bahan baku industri kecap, dodol, dll.
II.TAHAP-TAHAP MENDAPATKAN NIRA
A. Ciri-ciri tangkai tandan bunga yang akan disadap 1. Adanya bunga jantan, ubas dan adik ubas 2. Jatuhnya tepung sari bunga jantan
3. Tepung sari begitu banyak berguguran dibawah pohon berwarna kuning
4. Keluarnya getah yang berminyak
5. Bunga jika dibelah mata pisau bergetah
B. Perlakuan prasadap
1. Pembersihan sisa pelepah daun dan injuk
2. Tandan bunga dibungkus dengan kakaban injuk sebelum tangkai dipukul & digoyang- goyang.
3. Pemukulan & pengayunan (10 ayunan) dilakukan 2 kali sehari selama 30 menit, hari 2. tandan bunga diistirahatkan
4. Hari 3. dipukul lagi 2 kali sehari.perlakuan ini dilakukan selang seling dengan istirahat hingga 3-4 minggu baru dilakukan penyadapan
C. Penyadapan nira
Peralatan :
1. pisau sadap
2. bumbung penampung nira Prosedur Pelaksanaan
1.
Peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih
2.
Bumbung penampung nira diberi laru kapur sirih dan tatal nangka 3 % /ltr nira
3.
Penyadapan dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore
D. Proses pengasaman nira
Nira hasil sadapan bila dibiarkan lama, maka akan mengalami
perubahan susunan kimianya,
perubahan ini terjadi karena faktor kebersihan dari peralatan yang
digunakan dalam penyadapan
sehingga nira langsung menjadi asam.
Proses pengasaman melalui 3 tahap proses antara lain :
1. Proses perubahan sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa ini terjadi karena aktifitas mikroorganisme yang dapat mengeluarkan enzim invertase (enzim ini dihasilkan dari ragi Saccharomyces. Sp.
Yaitu Saccharomyces cereviceae &
Saccharomyces ellipsodeus)
C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6 Sakarosa Glukosa
Fruktosa
2. Proses fermentasi
Fermentasi adalah perubahan atau pemecahan kimia oleh kehidupan mikroorganisme yang dapat menghasilkan zat- zat organik.
Adanya fermentasi glukosa, fruktosa pada nira dapat berubah menjadi etanol dan gas CO2.
2C6H12O6 4CO2 + 4C2H5OH Glukosa/fruktosa Carbondioksida Etilalkohol
3. Proses pembentukan asam
Proses pembentukan asam biasanya bersama dengan proses fermentasi. Didalam nira yang mengandung kadar alkohol tinggi pada saat itu dapat berubah menjadi asam cuka karena peragian, maka permuka nira akan berselaput/berbusa yang berisi asam cuka(bakteri Acetobakter Sp.) tumbuh pada suhu 15 0C – 30 0C.
2CH3CH2OH + 2O2 2CH3CHO + 2H2O
Etanol Asetat dehida
2CH3CHO + O2 2CH3COOH Asetat dehida Asam
Cuka
III. Proses Pengolahan Nira
1. Pembuatan gula cetak Bahan –bahan :
Nira
Na. Meta bisulfit 0,2 % (2 gr/1 ltr nira)
Cara pengolahan
Penyiapan bahan
Nira yang telah diperoleh dari pohon aren segera diperiksa keasamannya dengan
menggunakan kertas pH. Apabila angka keasaman nira 6,0 – 7,0 maka nira baik untuk dibuat menjadi gula merah
cetak/serbuk. Selanjutnya dilakukan penyaringan
PROSES PEMBUATAN GULA CETAK
Nira hasil penyadapan disaring dengan kain saring dan langsung dimasukkan ke wajan/kwuali dan di masak/dipanaskan (suhu 105 – 110 0C)
Selama pemanasan akan timbul kotoran terapung bersama- sama dengan buih nira dan sebaiknya kotoran tersebut dibuang.
Pemanasan/pendidihan selanjutnya akan menimbulkan buih yang meluap-luap berwarna putih kekuning-kuningan sampai kuning.
Untuk menjaga buih nira jangan sampai meluap keluar dari wajan maka dilakukan pengadukkan dan ditambahkan minyak kelapa 2 gr/5 ltr nira atau satu sdm /5 ltr nira.
Apabila nira sudah mengental, suhu diturunkan perlahan-lahan sambil diaduk.
Untuk mengetahui nira tersebut telah masak adalah dengan cara meneteskan pekatan nira kedalam air dan apabila pekatan nira keras maka wajan segera diangkat dari tungku.
Gula tersbut didinginkan, sambil dilakukan pengadukkan/pengicikan.
Selanjutnya siapkan cetakan yang sudah dibasahi, lalu gula tersebut dicetak.
Setelah dingin gula dikeluarkan dari cetakan, kemudian dikemas/disimpan.
DIAGRAM PEMBUATAN GULA MERAH CETAK
NIRA (PH 6-7)
PENYARINGAN I KOTORAN PENGUAPAN SUHU 100 – 1100C
BUIH/KOTORAN
PENGADUKAN MINYAK KELAPA
PENDINGINAN & PENGADUKAN PENCETAKAN
PENDINGINAN GULA MERAH CETAK
PROSES PEMBUATAN GULA SEMUT
Cara pembuatannya hampir sama dengan pembuatan gula cetak.
Perbedaannya ada pada tingkat
kematangan/pemasakannya saja yang berbeda .
Tingkat kematangannya lebih tua sedikit dibandingka dengan gula cetak.
Gula tersbut didinginkan, sambil dilakukan pengadukkan/pengicikan.
Pengadukkan dilanjutkan sampai terjadi kristalisasi gula terbentuk, kemudian didinginkan dan diayak
Setelah diayak gula semut dikemas dalam kantong palstik disimpan/dipasarkan.
DIAGRAM PEMBUATAN SEMUT/SERBUK GULA MERAH
NIRA (PH 6-7)
PENYARINGAN I KOTORAN M. GORENG PEMASAKAN DAN PENGADUKAN
BUIH/KOTORAN
PEKATAN NIRA MINYAK KELAPA
PENDINGINAN & PENGADUKAN KRISTALISASI
PENGAYAKAN PENGEMASAN
SERBUK GULA MERAH
SYARAT MUTU GULA MERAH AREN MENURUT SII (SII 0225-79)
NONO JENIS YANG DIUJIJENIS YANG DIUJI PERSYARATANPERSYARATAN 11 Gula (jumlah sakarosa dan gula reduksi dihitung Gula (jumlah sakarosa dan gula reduksi dihitung
sebagai sakarosa)
sebagai sakarosa) Maksimum 80 %Maksimum 80 % 22 SakarosaSakarosa Maksimum 75 %Maksimum 75 % 33 Gula reduksiGula reduksi Maksimum 6 %Maksimum 6 %
44 AirAir Maksimum 12 %Maksimum 12 %
55 AbuAbu Maksimum 2 %Maksimum 2 %
66 Bagian yang tidak larut dalam airBagian yang tidak larut dalam air Minimum 1 %Minimum 1 % 77 Logam berbahaya (Pb, Cu, Hg, dan As.)Logam berbahaya (Pb, Cu, Hg, dan As.) NegatifNegatif
88 Zat warnaZat warna Yang diijinkan untuk Yang diijinkan untuk makanan
makanan
99 PatiPati NegatifNegatif
SYARAT MUTU GULA SEMUT/SERBUK (SII 0268-80)
NONO JENIS YANG DIUJIJENIS YANG DIUJI PERSYARATANPERSYARATAN 11 Penampakan :BentukPenampakan :Bentuk
WarnaWarna
Rasa dan aromaRasa dan aroma
Serbuk Serbuk
Kuning kecoklatan sampai Kuning kecoklatan sampai coklat
coklat KhasKhas
22 AirAir Maksimum 3,0 %Maksimum 3,0 %
33 AbuAbu Maksimum 2,0 %Maksimum 2,0 %
4
4 Gula glukosa Gula glukosa Minimum 6 %Minimum 6 % 55 Jumlah gula yang dihitung sebagai Jumlah gula yang dihitung sebagai
sakarosa
sakarosa Maksimum 80 %Maksimum 80 %
66 Bagian yang tidak larut dalam airBagian yang tidak larut dalam air Maksimum 0,2 %Maksimum 0,2 % 77 SOSO22 Tidak ternyataTidak ternyata 88 PatiPati Tidak ternyataTidak ternyata 99 Cemaran logam : Timbal (Pb)Cemaran logam : Timbal (Pb)
Seng (Zn)Seng (Zn)
Raksa (Hg)Raksa (Hg)
Tembaga (Cu)Tembaga (Cu)
Maksimum 1 mg/kg Maksimum 1 mg/kg Maksimum 25 mg/kg Maksimum 25 mg/kg Maksimum 0,05 % Maksimum 0,05 % Maksimum 20 mg/kg Maksimum 20 mg/kg 1010 ArsenArsen Maksimum 1 mg/kgMaksimum 1 mg/kg