PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD
“Pengukuran Panjang, Keliling, Luas”
Disusun Oleh:
1. Azliria Utami (231186206040) 2. Dinda Febri Yusmu (231186206058) 3. Dhio Arga Satria (231186206053) 4. Dhira Putri Emriza (231186206054) 5. Dea Dewanty (231186206047) 6. Gibran Rhamadhani (231186206070)
Dosen Pengampu : Nurlev Avana, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2024
A. Pengukuran Panjang, Keliling, Luas
1. Konsep Pengukuran Panjang, Keliling, Luas
a. Panjang , Ada dua macam satuan ukuran panjang yaitu:
1) Satuan ukuran panjang tak baku contohnya: jengkal, depa, hasta, lengan dan langkah. Satuan ukuran panjang tak baku tidak lazim digunakan karena sifatnya tidak tetap dan selalu berubah-ubah.
Namun dalam masyarakat tradisional hal itu masih sering digunakan.
2) Satuan ukuran panjang baku Satuan ukuran panjang baku ditetapkan melalui perjanjian internasional dan sifatnya tetap.
Satuan ukuran panjang baku standar internasional adalah kilometer (km), hectometer (hm), dekameter (dam), meter (m), desimeter (dm), sentimeter (cm) dan millimeter (mm).
b. Keliling dan Luas suatu daerah adalah banyaknya satuan ukur luas yang dapat digunakan untuk menututpi daerah iti secara menyeluruh dan tidak berhimpitan. Pengukuran luas dapat menggunakan satuan luas tidak baku dan baku. Satuan luas tidak baku untuk mengukur luas suatu daerah dapat berupa ubin: segienam beraturan, segitiga sama sisi,
persegi panjang, persegi dan lain-lain. Dengan demikian satuan luas tidak baku yang dimaksud adalah satuan luas yang belum dibakukan.
Sedangkan satuan baku adalah satuan luas yang sudah dibakukan secara international antara lain meter persegi (m2 ), hektometer persegi (hm2 ) atau hektar (ha). Alternatif penemuan rumus luas daerah bangun datar (persegi, segitiga, jajar genjang, trapesium, layang- layang, belah ketupat) dapat diturunkan dari rumus luas persegi panjang. Bila alternatif tersebut yang dipilih maka rumus laus persegipanjang harus lebih dahulu ditemukan oleh siswa.
Luas jajar genjang diartikan sebagai luas daerah yang dibatasi jajar genjang. Luas jajar genjang = Alas × Tinggi = a × t Maka : L= a x t B. Pembelajaran Konsep Pengukuran Panjang, Keliling, Luas
1. Panjang
Ukuran panjang suatu objek adalah banyaknya satuan panjang yang digunakan untuk menyusun secara berjajar dan berkesinambungan dari ujung objek yang satu ke ujung objek yang lain. Pengalaman belajar siswa tentang pengukuran panjang dimulai untuk mengukur panjang dengan menggunakan satuan tidak baku. Satuan tidak baku yang digunakan disesuaikan dengan benda yang diukur panjangnya. Contoh satuan tidak baku antara lain jengkal, hasta, klip dan sebagainya.
Perhatikan contoh soal pengukuran panjang berikut:
a. 8 dam = … dm.
8 dam = 8 × 100 = 800 dm.
b. 4 hm + 600 cm = … m.
4 hm = 400 m 600 cm = 6 m
───── + 406 m
c. 3 km + 8 dam – 20 hm = ... m.
Jawab:
3 km = 3 × 1.000 m = 3.000 m 8 dam = 8 × 10 m = 80 m 20 hm = 20 × 100 = 2.000 m
Jadi, 3 km + 8 dam – 20 hm = 3.000 m + 80 m – 2.000 m
= 1.080 m 2. Keliling dan Luas
Keliling suatu objek adalah banyaknya satuan panjang yang digunakan untuk mengukur panjang dari objek itu mulai tititk awal pengukuran dengan menelusuri semua tepian objek hingga kembali ke tititk awal. Beberapa kesalahan konsep siswa terhadap materi keliling adalah siswa tidak memahami bahwa keliling adalah menjumlahkan seluruh panjang sisi bangun atau wilayah yang ditentukan kelilingnya.
Hal ini nampak ketika siswa diberikan gabungan dari bangun datar.
Siswa menganggap bahwa kelilingnya adalah jumlah keliling bangun yang digabungkan buka menjumlahkan seluruh panjang sisi bangun gabungan tersebut. Begitu juga untuk bangun setengah lingkaran, siswa akan menghitung keliling setengah lingkaran dengan
menggunakan rumus tanpa menjumlahkan kembali dengan panjang diameter lingkaran. Jadi, yang perlu ditekankan adalah konsep keliling adalah menjumlahkan panjang sisi bangun atau wilayah yang akan ditentukan kelilingnya. Berikut adalah contoh soal keliling dan luas pada bangun datar:
Jawab:
K = panjang semua sisi K = 15 + 7 + 15 + 7 K = 44 cm
Atau
K = 2 x (CD + CF) K = 2 x (15 + 7) K = 2 x 22 K = 44 cm
Jadi, keliling dari jajar genjang tersebut adalah 44 cm
DAFTAR PUSTAKA
Mustika, A. (2019). Analisis kemampuan pemahaman matematis siswa kelas X berdasarkan teori pemahaman Skemp dan gaya belajar Ssswa.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Nata, D. H. A. (2014). Perspektif islam tentang strategi pembelajaran. Jakarta : Kencana.
Nugroho, P. (2015). Pandangan Kognitifisme dan Aplikasinya Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Anak Usia Dini. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 3(2), 45–52.
Peniati, E. (2012). Pengembangan Modul Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar IPA Berbasis Hasil Penelitian Pembelajaran. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(1).