WORKSHOP TENAGA KEPENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PATI
ASESMEN PEMBELAJARAN
(Penilaian Pendidikan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka)
Pengawas Sekolah jenjang SMP
Pati, 26-28 Oktober 2022
Fokus Utama Kegiatan
1. Memahami Paradigma Penilaian Kurikulum Merdeka
2. Memahami Asesmen Formatif, Sumatif, dan Diagnostik
3. Peran Disdikbud Kab. Pati dalam Asesmen Pembelajaran
SKENARIO KEGIATAN
1. Memahami Paradigma Penilaian Kurikulum Merdeka
Dasar Peraturan
1. UU No. 20/2003 Sistem Pendidikan Nasional
2. PP No. 4/2022 perubahan PP No.57/ 2021 Ttg SNP 3. Permendibud No. 5/ 2022 Tentang SKL
7. Kepmendikbudristek No. 17/2021 Tentang Assesmen Nasional
8. SE Sesjen Kemdikbud No. 23 Tahun 2021 Tentang Pemanfaatan Akun Pembelajaran Bagi Peserta Didik, PTK
9. Surat Edaran Dirjen GTK No. 0510/B/BS.01.01/2022 Tentang Aktivsi Akun Pembelajaran Sebagai Akses Masuk Platform Merdeka Mengajar Bagi Guru dan Tenaga Kependidikan
4. Kepmendikbudristek No. 56/M/2022 Ttg Penerapan Kur Merdeka
5. Permendikbud No. 16/ 2022 Tentang Standar Proses
6. Permendikbud No. 21/ 2022 Tentang Standar Penilaian
Tujuan Pendidikan Nasional
“Mencerdaskan kehidupan bangsa” (Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4), adalah cita-cita bangsa Indonesia untuk mendidik dan menyamaratakan pendidikan ke seluruh penjuru Indonesia agar tercapai kehidupan berbangsa yang cerdas .
“Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman.”(UU No. 20/2003 psl 1 ayat 2)
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” (UU No. 20/2003 psl 3)
(PP) No. 4/2022 Perubahan dari PP No. 57/2021 &(PP No.13/2015) Tentang Standar Nasional Pendidikan
menyatakan bahwa Standar Kompetensi Lulusan pada Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan dasar (SD-SMP) difokuskan pada:
Mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia;
Menanamankan karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila;
dan
Menumbuhkan kompetensi literasi dan numerasi peserta didik untuk
mengikuti Pendidikan lebih lanjut.
Permendikbudristek No. 5/2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
SKL adalah kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dari hasil pembelajaran pada akhir Jenjang Pendidikan. (Bab I pasal 1)
SKL sebagai pedoman dalam penentuan kelulusan. (Bab II pasal 3)
SKL Jenjang Dikdas berfokus :
a.Mempersiapkan siswa untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia;
b.Berkarakter Pancasila; dan
c.Berkompetensi literasi dan numerasi untuk bekal pendidikan selanjutnya.(Bab IV pasal 5 ayat 2)
STRUKTUR KURIKULUM SMP
Keputusan Mendikbudristek No.56/M/2022
Terdiri atas 1(satu) fase yaitu fase D (jenjang SMP).
Struktur kurikulum SMP/MTs terbagi menjadi 2 (dua),yaitu : a. Pembelajaran Intrakurikuler
b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai kokurikuler *) dialokasikan sekitar 25% dari total JP /th
*) dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan
PERMENDIKBUD No. 16 / 2022 Tentang Standar Proses
Standar Proses adalah kriteria minimal proses pembelajaran berdasarkan jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. (Bab I, pasal 1)
Standar Proses meliputi: Perencanaan, Pelaksanaan, dan Penilaian Proses Pembelajaran (bab I pasal 2 ayat 2)
Strategi pembelajaran yang dirancang untuk memberi pengalaman yang
berkualitas dengan cara: memberi kesempatan siswa pada problem/kontek nyata, mendorong interaksi dan partisipasi aktif peserta didik, mengoptimalkan
penggunaan Sumber Daya di lingkungan sekolah dan masyarakat, menggunakan perangkat TIK(Bab 2 pasal 7 ayat 2)
Cara menilai tujuan belajar dilakukan oleh pendidik dengan menggunakan beragam Teknik dan/ instrumen penilaian sesuai dengan tujuan belajar serta mengacu pada
standar penilaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (Bab 2 pasal 8 ayat 1&2)
PERMENDIKBUD NO 21/ 2022 TENTANG STANDAR PENILAIAN
1.Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria minimal mengenai mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik. (ps 1: ayat 1)
2.Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar dan capaian perkembangan atau hasil belajar peserta didik.(ps 1: ayat 2)
3.Prosedur Penilaian hasil belajar Peserta Didik meliputi:
a. perumusan tujuan Penilaian;
b. pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian;
c. pelaksanaan Penilaian;
d. pengolahan hasil Penilaian; dan
e. pelaporan hasil Penilaian. (pasal 3: ayat 1)
4. Bentuk Laporan Penilaian terdiri: Laporan Kemajuan belajar dan laporan hasil belajar / berupa Rapor atau bentuk lainnya) (pasal 8) 5. Bentuk Penilaian terdiri atas: Penilaian Formatif dan Sumatif (pasal 9)
Penilaian Formatif berfungsi untuk mengetahui kesulitan belajar dan perkembangan belajar siswa.
Penilaian Sumatif untuk menentukan kenaikan kelas dan kelulusan.
PERMENDIKBUD NO 21/ 2022 TENTANG STANDAR PENILAIAN
6. Penentuan kenaikan kelas mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang
mencerminkan pencapaian Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun ajaran. (pasal 10)
7. Penentuan kelulusan dari Satuan Pendidikan mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain pada:
a. kelas V dan kelas VI untuk sekolah dasar atau bentuk lain yang sederajat; dan
b. setiap tingkatan kelas untuk sekolah menengah pertama atau bentuk lain yang sederajat dan sekolah menengah atas atau bentuk lain yang sederajat. (pasal 10)
(Pasal 11)
Satuan Pendidikan menetapkan mekanisme penentuan kenaikan kelas dan kelulusan dari Satuan Pendidikan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh kepala unit utama yang membidangi kurikulum dan asesmen.
Pasal 12
Pedoman penyusunan prosedur dan bentuk Penilaian hasil belajar Peserta Didik ditetapkan oleh kepala unit utama yang membidangi kurikulum dan asesmen.
(Kepmendikbudristek no.56/M/2022 Direktorat, pusat perbukuan, ult, pusdatin kemendikbud dll)
ARAHAN UU SISDIKNAS NO. 20/
Pasal 58 ayat 1 “Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk
2003
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan”.
Pasal 58 ayat 2 “Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan”
Evaluasi siswa
(Formatif dan Sumatif)
Evaluasi sistem
Tujuan utama Mendorong, memantau kemajuan, dan menilai hasil belajar siswa
Menilai pencapaian standar pendidikan
pada level nasional (Asesmen Nas)
Pelaksana Guru Lembaga mandiri
Prinsip pelaksanaan Berkesinambungan (sebagai bagian dari proses belajar-mengajar)
Berkala, menyeluruh, transparan, dan Sistemik
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka.
Pilihan 3: Mandiri Berbagi
Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar di satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Pilihan 2: Mandiri Berubah
Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Pilihan 1: Mandiri Belajar
Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.
Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri
16
UNTUK KURIKULUM MERDEKA
OPSI PILIHAN 2 MANDIRI BERUBAH
ASESMEN INTRAKURIKULER DAN KOKURIKULER
 Kokurikuler
P5 (PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA )
(K13 NILAI SIKAP DAN KETERAMPILAN)
HASIL AKHIR BERUPA LAPORAN PROJEK DAN GELAR KARYA
BENTUK INSTRUMEN NON TES Predikat nilai
A=sangat berkembang (SB),
B=berkembang sesuai harapan (SBH) C=mulai berkembang (MB)
D=belum berkembang (BB)
 Intrakurikuler
11 MATA PELAJARAN (K13 Nilai Pengetahuan) BENTUK INSTRUMEN TES Interval nilai 0-100
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 Pendidikan Pancasila
3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 IPA
6 IPS
7 Bahasa Inggris
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 9 Informatika
10Seni Budaya ** : musik, rupa, teater, tari
11 Muatan Lokal ***: Bahasa Jawa
PERMENDIKBUDRISTEK NO.21 TAHUN 2022
Perencanaan & pelaksanaan asesmen formatif dan sumatif memperhatikan :
1)
Penerapan Pola pikir
bertumbuh (growth mindset)
2)
Terpadu (mencakup sikap,
pengetahuan, keterampilan yang saling terkait)
3)
Keleluasaan dalam menentukan waktu asesmen
4)
Keleluasaan dalam menentukan jenis asesmen (as/for/of learning)
5) Keleluasaan dalam menggunakan tehnik (observasi/ perfoma/ tes tertulis/lisan) dan instrumen asesmen (rubrik/
ceklis/catatan anekdot/grafik)
6) Keleluasaan dalam menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
7) Keleluasaan dalam mengolah Hasil Asesmen
(hasil formatif dan sumatif)
8) Keleluasaan dalam menentukan Kriteria Kenaikan Kelas
Pemahaman yang perlu dimiliki pendidik untuk melaksanakan
asesmen dengan efektif
PENENTUAN KRITERIA KENAIKAN KELAS, DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN :
1. Laporan Kemajuan Belajar
2. Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila
3. Portofolio peserta didik
4. Ekstrakurikuler / prestasi/ penghargaan peserta didik
5. Tingkat kehadiran
PRINSIP ASESM
EN
KERANGKA PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN PADA PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA
Pembelajaran merupakan satu siklus yang berawal dari
pemetaan (standar kompetensi/capaian
pembelajaran), perencanaan proses pembelajaran (Silabus/
Alur Tujuan Pembelajaran-Modul Ajar(RPP)), dan pelaksanaan
asesmen/ penilaian untuk memperbaiki pembelajaran
sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi yang
diharapkan.
2. Memahami Asesmen Formatif, Sumatif, dan Diagnotik
PENILAIAN FORMATIF, SUMATIF DAN DIAGNOSTIK
•
“Assessment sebagai proses sistematik pengumpulan,
penganalisaan, dan penafsiran informasi untuk menentukan sejauh mana siswa mencapai tujuan “.
(Gronlund (1984) dalam Asep Jihad dan Abdul Haris)•
Asesmen pembelajaran adalah proses untuk mendapatkan
informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk
landasan pengambilan keputusan tentang siswa baik yang
menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim
sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Terdiri atas….
Untuk mengidentifikasi karakter belajar dan kemampuan/
kompetensi awal siswa sebagai bekal awal ikut pembelajaran (sebagai titik awal perjalanan belajar--setiap siswa kondisinya beragam)
Penilaian untuk & sebagai proses pembelajaran (Assesmen for & as Learning)
Penilaian pada akhir proses pembelajaran (Assesmen of Learning)
Kondisi saat ini
Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif
Harapan dengan Kurikulum Merdeka
Assessme nt of Learning
Assessme nt for Learning
Assessme nt as Learning
Assessme nt of
Learning Assessme nt for Learning
Assessme nt as Learning
Assessment of learning paling
dominan dilakukan oleh Guru Mengutamakan assessment as learning dan assessment for
learning
asesmen sebagai proses pembelajaran
(assessment as Learning), asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for Learning), dan
asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning).
Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif
Proporsi fungsi assessment as, for, dan of learning.
Pada Kurikulum Merdeka guru diharapkan memberikan
proporsi lebih banyak pada pelaksanaan asesmen
formatif daripada
menitikberatkan orientasi pada asesmen sumatif.
Harapannya, akan mendukung proses penanaman kesadaran kepada siswa bahwa proses
lebih penting daripada sebatas hasil akhir.
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Penting!
PENEKANAN PADA ASESMEN FORMATIF
Mengapa Keseimbangan Asesmen Formatif dan Sumatif penting?
Mengubah paradigma belajar yang semula menitik beratkan pada nilai akhir menjadi belajar yang menitik beratkan pada
proses.
Jika ketergantungan pada
asesmen sumatif masih terjadi
dengan umpan balik yang sedikit, maka dapat menghambat proses siswa untuk memperoleh capaian belajar yang maksimal.
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Proporsi fungsi assessment as, for, dan of
learning.
Ladder of Feedback
Penjelasan lengkap lihat
“panduan
pembelajaran dan asesmen”
CONTOH TAHAPAN ASESMEN DIAGNOSTIK
REFERENSI
Panduan Pembelajaran dan Asesmen (pdf)
https://s.id/kurikulum-merdeka
contoh
Rapor intrakurikuler
Rapor P5
CONTOH DAFTAR NILAI INTRAKULRIKULER
CONTOH DAFTAR NILAI INTRAKULRIKULER
CONTOH RAPOR INTRAKULRIKULER
3. Peran Disdikbud Kab. Pati dalam Asesmen Pembelajaran
Helpdesk Daerah
Untuk berkonsultasi dengan cepat, satuan pendidikan dan pendidik dapat menghubungi tim helpdesk di tingkat daerah
Pemerintah Pusat memberikan dukungan dan dampingan untuk helpdesk daerah
Unsur Tim Helpdesk : UPT Kemdikbudristek ,
Disdikbud Kab. Pati
,Koordinator Pengawas
Memfasilitasi Komunitas Praktisi
Disdikbud Kab. Pati mendorong dan memfasilitasi proses belajar para pendidik dan tenaga kependidikan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka melalui dukungan terhadap beragam
komunitas praktisi, misalnya MKKS, MGMP, PKG (Pusat Kegiatan Gugus), serta komunitas bagi guru untuk belajar
Memfasilitasi kolaborasi satuan pendidikan dan masyarakat
Disdikbud Kab. Pati menjadi hub atau penghubung antara satuan pendidikan dan
masyarakat (perguruan tinggi, organisasi non-profit, komunitas pendidikan, dsb.) yang dapat mendukung satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka