PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Sayuta Hasibuan (2000), sumber daya manusia adalah semua orang yang terlibat dalam suatu organisasi dan berupaya mencapai tujuan organisasi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang sistematis dan terencana yang membekali pegawai dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan, baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Untuk menjalankan tugas dan fungsinya harus didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan mengembangkan pegawai yang benar-benar profesional sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan teori
- Sumber Daya Manusia
- Konsep Perencanaan Sumber Daya Manusia
- Kualitas Sumber Daya Manusia
- Proses Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia
- Kinerja Pegawai
Perencanaan sumber daya manusia merupakan fungsi utama yang harus dilakukan dalam suatu organisasi guna menjamin ketersediaan tenaga kerja yang memadai. Perencanaan sumber daya manusia harus mempunyai tujuan yang didasarkan pada kepentingan individu, organisasi dan nasional. Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu cara untuk mencoba menentukan kebutuhan tenaga kerja untuk jangka waktu tertentu secara kualitas dan kuantitas dengan cara tertentu.
Tinjauan Empiris
Dengan demikian, tidak akan terjadi perbuatan menyimpang apabila setiap individu (karyawan) tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat berbagai kekurangan seperti analisis kebutuhan pegawai berketerampilan khusus dan sistem pelatihan yang masih belum sesuai harapan. Penetapan strategi pengelolaan meliputi pengembangan visi, misi dan tujuan peningkatan mutu pendidikan di sekolah bersama masyarakat untuk merencanakan dan mengembangkan program jangka panjang atau jangka pendek (tahunan termasuk anggaran).
Kerangka Konsep
Pendidikan dan pelatihan sangat diperlukan pada instansi, karena program tersebut dapat membantu meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai.Pentingnya pendidikan dan pelatihan tidak hanya bagi pegawai yang bersangkutan saja, namun juga bermanfaat bagi lembaga atau organisasi. Oleh karena itu, setiap organisasi yang ingin berkembang harus lebih memperhatikan pendidikan dan pelatihan para pegawainya guna meningkatkan efisiensi para pegawainya.
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Fokus Penelitian
- Pemilihan Lokasi dan Waktu Penelitian
- Sumber Data
- Metode Pengumpulan Data
- Instrumen Penelitian
- Teknik Analisis
Disampaikan oleh Kepala KUA Malua, beberapa upaya yang dilakukan antara lain: 1) proses pemberian orientasi umum kepada pegawai; Pemberian orientasi umum di KUA Malua lebih terlihat dalam menjelaskan hak dan kewajiban pegawai serta memahami tugas dan fungsi terpenting. Salah satu bentuk kegiatan penyampaian petunjuk teknis hingga tingkat pelaksanaan dapat dilihat pada dokumentasi bergambar kegiatan pemantauan di KUA Malua yang terdapat pada lampiran dokumentasi.
Di bawah ini petikan wawancara staf mengenai peningkatan keterampilan melalui penugasan khusus di KUA Malua. Penugasan tugas khusus di KUA Malua dilakukan dalam bentuk keterlibatan pegawai dalam rapat koordinasi, internal dan sektoral. Berdasarkan uraian hasil penelitian terkait perencanaan peningkatan kualitas sumber daya manusia di KUA Malua, dapat diperoleh gambaran umum mengenai bentuk-bentuk pengembangan pegawai, antara lain pemberian orientasi umum (proses manajemen dan proses komunikasi), memfasilitasi kebutuhan pegawai, menyosialisasikan petunjuk teknis dalam pelaksanaan suatu program, memberikan kesempatan peningkatan keterampilan pegawai, dalam peningkatan akademik, memberikan tugas khusus bagi pegawai, termasuk petunjuk teknis dan pelatihan pegawai.
Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa proses orientasi pimpinan di KUA Malua melibatkan beberapa permasalahan, dimulai dari pengenalan permasalahan organisasi. Proses komunikasi dan koordinasi yang dilakukan manajemen dengan pegawai KUA Malua bersifat struktural. Segala upaya yang dilakukan untuk memenuhi fasilitas KUA Malua menunjang tercapainya tujuan organisasi dalam melaksanakan program kerja.
Perencanaan peningkatan kualitas sumber daya manusia di KUA Malua sudah ada bahkan terprogram dengan baik, perencanaan ini dimulai dari analisa kebutuhan institusi, ketersediaan anggaran, metode dan evaluasi secara akurat.
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Profil KUA Malua
- Gambaran Umum
- Sejarah singkat KUA Malua
- Visi Misi KUA Malua
- Struktur Organisasi
- Uraian tugas (Job description)
Luas wilayah Kabupaten Malua adalah 40,36 KM2 yang sebagian besar berupa pegunungan dengan ketinggian m diatas permukaan laut. Sebagian besar wilayah Kabupaten Malua merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian m diatas permukaan laut, hal ini menyebabkan curah hujan di Kabupaten Malua relatif tinggi yaitu rata-rata mm/tahun. Penduduk Kecamatan Malua pada umumnya dihuni oleh suku Duri yang merupakan salah satu dari tiga suku yang ada di Kabupaten Enrekang.
Seiring dengan pemekaran Kabupaten Anggeraja menjadi 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Anggeraja sebagai kabupaten induk dan Kabupaten Malua sebagai pemekaran, hal ini juga berdampak pada keberadaan Kantor Urusan Agama Kabupaten sehingga pada tahun 2002 menjadi Kantor Kecamatan Malua. Departemen Agama didirikan sebagai salah satu dari 12 Kantor Urusan Agama Kabupaten di lingkungan Kantor Kementerian Agama Bupati Enrekang. Kantor Urusan Agama Kabupaten Malua pertama kali dipimpin oleh Muhammad Basir, S.Ag., dimana beliau kini menjabat sebagai Kepala Bagian Penyelenggaraan Haji dan Umroh pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Enrekang. Pada akhir tahun 2008, Kantor Urusan Agama Kabupaten Malua dibangun di atas tanah sumbangan warga Desa Kolai Kecamatan Malua bernama Becce dengan luas 505 M2.
Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Malua yang sebelumnya tak sempat menduduki kantor, hanya sebatas memindahkan barang dan berkas selama berada di ruang kerjanya di madrasah. Pada awal tahun 2009, Kantor Urusan Agama Kecamatan Malua mulai melakukan pembenahan secara perlahan, mulai dari memasang listrik dan air perpipaan dari sumur warga di dekat kantor, mencoba menata halaman kantor sedikit demi sedikit, bahkan hanya menggunakan bambu untuk mencegah terjadinya tanah longsor di depan. /halaman kantor. Dan alhamdulillah dengan perbaikan bertahap dari tahun ke tahun, saat ini keadaan Kantor Urusan Agama Kabupaten Malua Kabupaten Enrekang sudah layak dan representatif sebagai kantor pelayanan dan siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Melaksanakan tugas koordinasi pengawas, penyuluh dan koordinasi kerja sama dengan instansi lain yang berkaitan erat dengan pelaksanaan tugas KUA kabupaten.
Karakteristik Informan
Hasil Penelitian
Selanjutnya untuk memperkuat temuan penelitian, analisis dokumentasi visi dan misi KUA Malua sejalan dengan misi pada poin satu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan poin nomor dua untuk meningkatkan sarana dan prasarana. Yang juga menjadi kekhawatiran Kepala KUA Malua adalah seluruh pegawai didorong untuk bisa mengoperasikan komputer dan didorong untuk belajar untuk meningkatkan keterampilannya. Dengan tersedianya fasilitas tersebut, Kepala KUA Malua pun berharap dapat tercapainya kelancaran pelayanan administrasi rutin.
Pekerjaan dilaksanakan dari kepala KUA Malua dengan melibatkan atau mengirimkan pegawai untuk mengikuti pelatihan atau kursus Hal ini bertujuan untuk membekali pegawai dengan keterampilan yang harus dikuasai agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik. Kesempatan diberikan jika ada program yang relevan dengan tugas pokok dan fungsi wilayah kerja. Berbagai bentuk pembinaan pegawai di KUA Malua sejalan dengan upaya manajemen dalam memberikan pembinaan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang pedoman penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan minimal dengan tujuan agar otonomi daerah dapat terwujud. dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Manajemen KUA Malua melakukan berbagai prosedur koordinasi dan komunikasi dengan pegawai sebagaimana dijelaskan di atas sesuai dengan pandangan Sudjana.
Proses pembinaan berupa penyelesaian permasalahan yang dihadapi pegawai oleh pimpinan di KUA Malua sejalan dengan apa yang disampaikan Sudjana yaitu dimulai dengan membangun komunikasi antara pimpinan dan pegawai sehingga pegawai dapat melakukan hal tersebut. pelaksanaan bimbingan teknis dan pelatihan pegawai, yaitu pelatihan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi pegawai seperti pelatihan keuangan, pelatihan personel, pelatihan terkait IT dan pelatihan terkait kemampuan teknis lainnya. Oleh karena itu, KUA Malua hanya perlu fokus pada realisasi dan implementasi program-program yang ada.
Refleksi Dari hasil kumpulan dokumentasi diatas dapat menjadi pembuktian terhadap visi, misi dan motto yang ada di KUA Malua.
Pembahasan
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pengembangan kinerja aparatur sipil negara pada kantor urusan agama daerah. Implementasi segala upaya yang dilakukan pimpinan untuk meningkatkan kualitas pegawai pada kantor urusan agama kabupaten.
Saran
- PenelitianTerdahulu
- sosial budaya dan agama
- Sarana peribadahan
- Sarana pendidikan
- Pegawai
- Penyuluh Agama Islam
Informan “Jika kita berbicara tentang konsep perencanaan peningkatan kualitas sumber daya manusia, ada beberapa upaya yang saya lakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, antara lain: proses pemberian arahan umum, fasilitasi kebutuhan pegawai, sosialisasi petunjuk teknis hingga tingkat pelaksanaan, dan melibatkan pegawai dalam bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan serta pemberian tugas khusus kepada pegawai.” Informan “Masalah ketersediaan sarana dan prasarana seperti perangkat keras maupun perangkat lunak seperti komputer sudah cukup baik, Dek. Apakah peneliti berpedoman pada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pada saat melaksanakan program/kegiatan?
Informan “Pengajaran dan bimbingan teknis dilaksanakan jika ada kerjasama dengan pihak eksternal, Dek. Peneliti Apa proses orientasi yang dilakukan manajer terhadap karyawannya. informan “Para pengelola menghabiskan waktunya di kantor dan juga melakukan pertemuan rutin. Peneliti Bagaimana upaya pihak manajemen dalam memfasilitasi ibu-ibu dalam hal sarana dan prasarana untuk meningkatkan kinerja? ketersediaan dan kondisi fisik fasilitas kantor). informan “Cukup memadai tetapi ada masih memerlukan beberapa.
Melalui seminar, workshop, pelatihan terkait tugas pokok dan fungsinya. Apakah peneliti berpedoman pada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pada saat melaksanakan suatu program/kegiatan? informan “Dalam pelaksanaan program kegiatan, seluruh pegawai berpedoman pada petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan.”. Topik wawancara: implementasi peningkatan kualitas pegawai. peneliti Bagaimana upaya manajemen dalam memfasilitasi ibu-ibu berupa sarana dan prasarana untuk meningkatkan kinerja? ketersediaan dan kondisi fisik fasilitas kantor). informan “Secara umum fasilitas yang diberikan kepada pegawai sudah memadai dan sangat membantu dalam melaksanakan tugasnya.”. Dan apa yang relevan dengan bidang Anda tentunya, Pak.” Apakah peneliti berpedoman pada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pada saat melaksanakan suatu program/kegiatan? informan “ya tentu saja…semua program harus diadaptasi dan dijalankan berdasarkan petunjuk teknis.”.
Peneliti Bagaimana proses orientasi yang dilakukan manajer terhadap karyawannya. informan “Manajemen melaksanakan proses orientasi dengan memberikan tugas sesuai tugas pokok dan fungsinya, kemudian memberikan masukan dan kritik terkait kinerja pekerjaan. Peneliti Bagaimana upaya pihak manajemen dalam memfasilitasi ibu-ibu berupa sarana dan prasarana untuk meningkatkan kinerja? ketersediaan dan kondisi fisik gedung kantor). informan Dengan menyediakan komputer untuk memudahkan pekerjaan. peneliti Peluang apa yang dimiliki para ibu untuk meningkatkan keterampilannya. Informan konvensional dikerahkan untuk pelatihan. Apakah peneliti berpedoman pada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pada saat melaksanakan program/kegiatan? informan Ya, harus sesuai dengan petunjuk dan arahan pengurus. Topik wawancara: implementasi peningkatan kualitas pegawai. Peneliti Apa upaya pihak manajemen untuk memfasilitasi peningkatan efisiensi sarana dan prasarana? ketersediaan dan kondisi fisik gedung kantor).