I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Anak usia dini (0-8 tahun ) di sebut tahun emas atau golden age, dimana pada masa itu stimulus sangat penting untuk diberikan .Menurut undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisitem pendidikan Nasional dalam pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah”suatu pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.”Selanjutnya pada pasal 28 dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal,non formal, dan informal.Anak usia dini sedang dalam tahap pertumbuhan dan pekembangan baik fisik maupun mental yang paling pesat.Pertumbuhan dan perkembangan telah di mulai sejak prenatal yaitu sejak kandungan.Pembetukan sel syaraf otak,sebagai modal pembentukan kecerdasan,terjadi saat anak dalam kandungan.Setelah lahir tidak terjadi lagi pembentukan sel syaraf otak,tetapi hubungan antar sel syaraf otak terus berkembang.Begi pentingnya usia dini, hasil penelitian menyatakan bahwa sampai 4 tahun tingkat kapalitas kecerdasan anak telah mencapai 50%, usia 8 tahun mencapai 80 %,dan sisanya sekitar 20 % diperoleh pada saat anak berusia 8tahu ke atas.
Berdasarkan pengamatan pembelajaran Peningkatan kemampuan Disiplin Anak Dalam Menyesaikan Tugas , Kedisiplinan anak perlu di tingkatkan.Dari 21 anak yang perkembangan BB 71,4% ,MB 14,3%, BSH
1
2
9,5%, BSB 4,8% dari jumlah anak belum disiplin dalam menyelesaikan tugasnya.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan kondisi tersebut diatas, maka masalahnya teridentifikasi bahwa kegiatan pembelajaran Penerapan Disiplin Anak Dalam menyelesaikan tugas.
a. Disiplin anak melalui penyelesaian tugas b. Media/ metode belum optimal
2. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah tersebut dapat dianalisis bahwa 70% anak perlu ditingkatkan kedisiplinan, Guru perlu meningkatkan dalam memilih permainan yang menyenangkan.
3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah
Berdasarkan analisis tentang masalah yang telah muncul melalui penelitian kelas, maka peneliti memilih tentang “ peningkatan kemampuan disiplin anak dalam menyelesaikan tugas melalui metode bermain pada kelompok B di RA baiturrahman kabupaten Bandung.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimaimana Peningkatan kemampuan disiplin anak dalam menyelesaikan tugas melalui metode bermain pada kelompok B di RA Baiurrahman kabupaten Bandung?
2. Rumusan Masalah secara khusus
3
a. Bagaimana pemecahan peningkatan kemampuan disiplin anak dalam menyelesaikan tugas melalui penerapan metode bermain pada kelompok B di RA Baiturrahman kabupaten Bandung?
b. Bagaimana Peningkatan kemampuan disiplin anak dalam menyelesaikan tugas melalui penerapan metode bermain pada kelompok B di RA Baitrrahman kabupaten Bandung?
c. Bagaimana hasil peningkatan kemampuan disiplin anak dalam menyelesaikan tugas melalui penerapan metode bermain pada kelompok B di RA Baiturhman kabupaten Bandung?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Kegiatan Pengembangan
1. Tujuan Peneitian Perbaikan Kegiatan Pengembangan secara umum Mengeahui Perencanaan Peningkatan kemampuan disiplin anak dalam menyelesaikan tugas melalui penerapan metode bermain pada kelompok B di RA Bairrahman kabupaten Bandung.
2. Tujuan penelitian perbaikan Kegitan Pengembangan
a. Mengetahui Perecanaan peningkatan kemampuan disiplin anak dalam menyelesaikan tugas melalui penerapan metode bermain pada kelompok B di RA Baitrrahman.
b. Mengetahui Pelaksanaan peningkatan kemampuan disiplin anak dalam menyelesaikan tugas melalui penerapan metode bermain pada kelompok B di RA Baiturahman.
c. Mengeahui hasil Pelaksanaan peningkatan kemampuan disiplin anak dalam menyelesaikan tugas melalui penerapan metode bermain pada kelompok B di RA Baiturahman.
4 D. Manfaat Penelitian Perbaikan Kegiatan Pengembangan
Manfaat ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Manfaat untuk anak
a. Meningkatkan konsentrasi anak melalui bermain sehingga dapat disiplin menyelesaikan tugasnya.
b. Menumbuhkan kesabaran dan ketekunan dalam menyelesaikan tugasnya.
2. Manfaat untuk guru:
a. Meningkatkan professionalisme guru dalam mengajar.
b. Menambah wawasan guru dalam strategi pembelajaran.
3. Manfaat untuk sekolah
Menigkatkan layanan pembelajaran melalui pelajaran materi guru dan kedisiplinan peserta didik.
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan disiplin anak dalam menyelesaikan tugas pada anak kelompok B
1. Pengertian disiplin
Disiplin adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok orang yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi keputusan yang telah ditetapkan.
Ketepatan dan kesesuaian penggunaan metode pembelajaran ini sangat penting karena berdampak signifikan terhadap cara dan proses pembelajaran selanjutnya.
2. Tujuan Disiplin
Disiplin diri merupakan hal yang penting dalam setiap upaya membangun dan membentuk karakter seseorang . Karakter memang harus diukir sejak dini, kita mengetahui bahwa mengukir atau memahat patung maupun topeng dengan karakter tertentu saja butuh waktu yang tidak cepat, apalagi mengukir karakter anak . Oleh karenanya untuk mengukir maka di butuhkan waktu seawal mungkin, yaitu usia dini.
Maka dari itu dalam pembelajaran kali ini untuk peningkatan disiplin anak dalam menyelesaikan tugasnya.
3. Prinsip/ fungsi disiplin
Hukuman terjadi karena kesalahan, perlawanan atau pelanggaran yang disengaja. Ini berarti orang itu salah namun masih dilakukan.
Anonymous,(2003:157) mengemukakan bahwa tujuan dari hukuman adalah menghentikan anak untuk melakukan sesuatu
5
6 yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku agar anak jera baik secara biologis maupun psikologis. Hukum mempunyai tiga peran penting dalam perkembangan disiplin anak.
a. Fungsi pertama adalah menghalangi.
Hukuman menghalangi pengulangan tindakan yang tidak diinginkan, bila anak menyadari bahwa tindakan tertentu akan mendatangkan hukuman , mereka biasanya urung melakukan tindakan tersebut karena teringat hukuman masa lampau.
b. Fungsi kedua adalah mendidik.
Sebelum anak mengerti peraturan, mereka dapat belajar bahwa tindakan tertentu benar dan yang lainnya salah dengan mendapatkan hukuman karena melakukan tindakan yang salah dan tidak menerima hukuman bila mereka melakukan yang diperbolehkan.
c. Fungsi yang ketiga adalah memberi motivasi
Pengetahuan tentang akibat-akibat tindakan yang salah diperlukan sebagai motivasi untuk menghindari kesalahan tersebut, mereka harus belajar memutuskan sendiri apakah suatu tindakan yang salah cukup menarik untuk dilakukan. Jika mereka memutuskan tidak, maka mereka akan mempunyai motivasi untuk menghindari tindakan tersebut.
Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:28) mengartikan kata disiplin adalah latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala perhatian anak selalu mentaati tata tertib di sekolah. Sedangkan menurut Hurlock (1999: 82) dalam bukunya
7 Perkembangan Anak mengartikan perilaku disiplin yakni perilaku seseorang yang belajar dari atau secara sukarela mengikuti seoramh pemimpin.Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah tata tertib atau peraturan yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk melatih watak anggota yang ada dalam lembaga pendidikan.
B. Metode Bermain di TK
a. Pengertian Metode Bermain
Bermain bagi anak merupakan suatu kebutuhan yang perlu agar ia dapat berkembang secara wajar dan utuh, menjadi orang dewasa yang mampu menyesuaikan dan membangun dirinya, menjadi pribadi yang matang dan mandiri.
Bermain merupakan proses belajar yang menyenangkan.
Bermain membantu pertumbuhan dan perkembangan anak.
Anak prasekolah usia 4-6 tahun mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik fisik, intelektual, bahasa, social, dan emosional mereka tumbuh dan perkembangan dengan kecepatan yang berbeda –beda.
Para pakar sering mengatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Berman terungkap dalam berbagai bentuk apabila anak-anak sedang beraktivitas. Mereka bermain ketika bernyanyi, menggali tanah, membangun balok warna-warni atau merukan sesuatu yang dilihat.
b. Macam Metode bermain 1. Bermain itu belajar
Kemampuan intelektual (daya pikir) anak sebagian besar dikembangkan dalam kegiatan bermain. Melui bermain anak memperoleh kesempatan menemukan serta
8 bereksperimen dengan alam sekitarnya,baik ciptaan Tuhan maupun buatan manusia
2. Bermain itu bergerak
Kegiatan-kegiatan di TK untuk merangsang anka menggunakan motorik kasar maupun motorik halus dapat dilakukan dengan berbagai aktivitas bermain, baik dengan alat maupun tanpa alat.
3. Bermain membentuk perilaku
Saat bermain tampak jelas perkembangan perilaku anak.
Proram Kegiatan Belajar TK, dipadukan dalam satu program kegiatan belajar yang utuh mencakup program dalam rangka pembentukan perilaku melalui pembiasaan serta program dalam rangka pengembangan pengetahuan dasar. Program pembentukan perilaku merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus- menetus dan ada dalam kehidupan sehari-hari.
c. Teknik Metode Bermain 1. Bermain adalah sukarela 2. Bermain adalah pilihan anak
3. Bermain adalah kegiatan yang menyenangkan 4. Bermain adalah simbolik
5. Bermain adalah aktif melakukan kegiatan
C. Metodologi penelitian PTK (Classroom Action Research) a. Pengertian PTK
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri.
b. Tujuan PTK
Tujuan penelitian tindakan kelas adalah memperbaiki : 1. Dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-paraktik 2. Pemahaman terhadap praktik
3. Situai atau lembaga tempat praktik dilaksanakan
9
c. Langkah-langkah PTK
1. Tahap perencanaan (planning) 2. Tahap pelaksanaan (action) 3. Tahap pengamatan (observation) 4. Refleksi (replection)
III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN
Metode yang digunakan untuk pelaksanaan perbaikan adalah menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada anak kelompok B di
Baitrrahman sebanyak dua siklus yang terdiri dari sepuluh kali perbaikan
A. Subjek Penelitian
Anak-anak RA Baiturrahman kelompok B3 yang berjumlah anak.jumlah anak laki-laki 10 dan jumlah anak perempuan 11 anak.
10
11 Tabel 3.1
Karakteristik Anak kelompok B RA Baiturrahman Kabupaten Bandung
No Nama Jenis Kelamin Umur (tahun)
Karakter
L P
1. Amel  6,2 Ceria
2. Alifa  6,3 Aktif
3. Andreas  6,9 Aktif
4. Dhimas  6,6 Aktif
5. Fatimah  6,9 Ceria
6. Firdaus  6,10 Ceria
7. Khalisa  5,10 Aktif
8. M. fadlan  6.9 Aktif
9. M. Faris  7,2 Aktif
10. M. Hisyam  6,4 Pendiam
11. M. Safiq  6,6 Aktif
12. M. Brata  5,10 Aktif
13. Mutiara  5,9 Pendiam
14. Najla  6,5 Pendiam
15. Naura  7,2 Aktif
16. Raisya  6,0 Pendiam
17. Reival  6,2 Pendiam
18. Rizki  6,3 Pendiam
19. Tanissa  6,0 Ceria
20. Serin  5,4 Pendiam
21. Shofie  5,10 Pendiam
12
1. Tempat
Perbaikan pengembangan ini dilakukan di:
Kelompok :B
RA :Baiturrahman
Alamat :Komp GBI blok C15 no 21-22 Kecamatan :Bojongsoang Kabupaten Bandung
Tema :Tata Surya
Sub Tema :Bulan, bintang, matahari
2. Waktu :Siklus 1: 12 s/d 17 mei 2014 Siklus 2: 19 s/d 23 MEI 2014
Tabel 3.2 Waktu pelaksanaan Perbaikan Hari Ke Tanggal
Pelaksanaan Perbaikan
Kegiatan
Pertama 1 12 Mei 2014 Bermain
mengelompokan
gambar bulan dengan cepat
2 13 Mei 2014 Bermain tebak-tebakan dengan tepat, misalnya apakah aku, aku adalah benda langit, aku bersinar pada siang hari,aku
adalah…matahari
3 14 Mei 2014 Bermain mengucap
syair dan bernyanyi menggunakan gambar bentuk bintang dengan cermat
4 16 Mei 2014 Bermai mencari kartu
huruf menjadi
rangkaian kata misalnya B-u-l-a-n dengan cepat dan tepat
5 17 Mei 2014 Bermain menyesuaikan kata dengan gambar dengan cepat, tepat dan cermat
Kedua 1 19 Mei 2014 Bermain menyusun
gambar matahari dari yang terkecil sampai
terbesar secara bertahap
2 20 Mei 2014 Bermain menyusun
gambar bintang dari yang terbesar sampai terkecil dengan tepat
3 21 Mei 2014 Bermain menyusun
kepingan puzzle menjadi bentuk utuh dengan cepat
4 22 Mei 2014 Bermain memasangkan benda sesuai dengan pasangannya secara cermat
5 23 Mei 2014 Bermain tebak kata secara tepat,cepat, dan cermat
3. Pihak yang membantu:
a. Kepala sekolah RA Baiturrahman Hj.Ade Munawaroh SA.g sebagai suvervisor
b. Guru RA Baiturahman Ripah Spdi sebagai teman sejawat c. Teman-teman seperjuangan Mahaiswa UT
B. Desain Prosedur Perbaikan Kegiatan Pengembangan
Perbaikan Pembelajaran ini dapat dilaksanakan dengan mengacu model John Elliot yang dikutif dari buku “ kiat sukses melakukan tindakan kelas dan sekolah “karangan Dr. H.Muslihudin M. Pd
Bagan siklus PTK
PELAKSANAAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
REFLEKSI
Prosedur penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan selama dua siklus. Tindakan yang dilakukan pada setiap siklus akan selalu dievaluasi, dikaji dan direfleksikan dengan tujuan untuk meningkatkan efektifitas tindakan pada siklus berikutnya. Setiap siklus akan dilakukan langkah-langkah merujuk pada langkah-langkah Hopkins (1993: 88-89), yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan Refleksi (reflection).
1. Tahap perencanaan (Planning)
a. Memeriksa RKH dan perbaikan pembelajaran yang akan dipergunakan b. Memeriksa alat peraga yang sudah dipersiapkan sebelumnya
c. Memeriksa kembali kegiatan yang sudah direncanakan
PENGAMATAN PERENCANAAN
PERENCANAAN PENGAMATAN
Siklus ll Siklus 1
d. Memikirkan yang akan terjadi saat perbaikan pembelajaran seperti anak kurang tertarik dengan pembelajaran yang akan diberikan
e. Memeriksa lembar observasi sebagai alat pengumpul data
f. Memberitahukan teman sejawat untuk menyiapkan diri ketika pembelajaran dilaksanakan.
2. Tahap Pelaksanaan (action)
Pada tahap pelaksanaan pembelajaran, peneliti perbaikan pembelajaran selain menjadi guru lebih memfokuskan diri pada pengumpulen data dan meminta bantuan teman sejawat untuk mendapatkan data yang diinginkan.
Agar pembelajaran dapat sesuai dengan rencana dan data dapat dikumpulkan sesuai yang direncanakan maka peneliti harus mencatatnya sehingga dapat dianalisis dengan benar.
Peneliti menentukan penilai 1 dan 2 untuk dua siklus yaitu:
Penilai 1 : Hj. Ade Munawaroh, S.Ag Penilai 2 : Rifah S.pdi
Dengan menggunakan surat pernyataan kesediaan berperan sebagai penilai Tugas penilai 1 dan penilai 2.
a. Mempelajari panduan PKP
b. Mempelajari panduan APKG PKP 1dan 2
c. Menilai RKH yang dibuat oleh mahasiswa dan pelaksanaannya dengan menggunakan APKG PKP 1 dan 2
d. Menyerahkan hasil penilaian APKG PKP 1 dan 2 kepada praktikan
Tugas supervisor memiliki tugas sebagai berikut:
a) Mempelajari panduan PKP
b) Mengikuti kegiatan orientasi/ pembekalan yang diselenggarakan UPBJJ
c) Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam penyelenggaraan PKP sesuai dengan kesepakan antara supervisor
d) Berbagi tugas dalam kegiatan pembimbingan dan supervisor lain dalam satu POKJAR
e) Mempelajari kembali BMP mata kuliah IDIK 4008 PTK f) Mempelajari APKG/PKP 1 dan 2
g) Membuat rencana tutorial atau bimbingan h) Memberikan orientasi PKP kepada Mahasiswa
i) Memberikan informasi dan diskusi tentang hakikat PKP dan tugas mahasiswa
j) Berbagi pengalaman tentang masalah kegiatan pembangunan yang dihadapi
k) Penyegaran/ Penyamaan persepsi entang hakikat PTK dan penyusunan RKH
l) Berperan aktif dalam pertemuan tutorial (membimbing, mendiskusikan dan memberi masukan terhadap upaya perbaikan kegiatan pengembangan)
m) Membimbing dan mensupervisi mahasiswa dalam PKP n) Menilai rancangan satu siklus untuk setiap siklus
o) Meriview RKH dan repleksi yang dilakukan mahasiswa dan mereview hasil penelitian APKG PKP 1 dan 2 dari penilaian 1 dan 2
p) Menilai mahasiswa dalam melakukan perbaikan kegiatan (dikelas tutorial)
q) Membimbing dan memberi masukan terhadap laporan PKP r) Menilai laporan PKP bersam penilai 2
s) Memberi rekapitulasi nilai praktik perbaikan kegiatan
t) Menyerahkan rekafitulasi nilai praktik dan laporan ke UPBJJ Prosedur Pengembangan
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai dengan percakapan atau Tanya jawab yang dapat menarik minat anak sehingga ank menjadi terfokus pada materi yang akan disampaikan.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti adalah kegiatan untuk mencapai kompetensi yang sudah dirancang oleh RKH
c. Kegiatan penutup
Kegiatan penutup ditunjukan agar dapat menindak lanjuti hasil belajra anak dengan mengingat kegiatan yang telah dilakukan oleh anak
3. Tahap Pengamatan (Observasion)
Pengamatan dilakukan peneliti dibantu dengan teman sejawat agar dapat mencatat kemajuan anak sehingga penilaian lebih akurat dan dapat langsung dicatat. Diantara lembar pengamatan adalah dengan menggunakan lembar observasi dan portopolio yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan sehingga perkembangan anak dapat terlihat meningkat atau tidak.
Contoh Format observasi
No Nama Penilaian Perkembangan Anak
BB MB BSH BSB
1 Adza Haura Ameli 
2 Alifa Maulani Sidiq 
3 Andrea Wilson 
4 Dhimas Aditia 
5 Fatimah Najwab 
Keterangan:
BB :Belum Berkembang
MB :Mulai Berkembang
BSH :Berkembang Sesuai Harapan BSB :Berkembang Sangat Baik
4. Refleksi (reflection)
Refleksi dilakukan setelah ditemukan permasalahan yang menjadikan kekurangan dalam kegiatan pembelajaran maka peneliti merumuskan pemecahan masalah dengan membuat rencana kegiatan yang dituangkan dalam RKH dan scenario perbaikan yang telah dikonsultasikan dengan supervisor 2. Peneliti harus merenung mengapa satu usaha perbaikan ada yang berhasil dan ada yang tidak berhasil .melalui repleksi peneliti dapat menentukan apa yang telah dicapai dan apa yang belum dicapai serta ap yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran berikutnya.
C. Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan selama Penelitian dilakukan di kelompok B RA Baiturrahman dengan jumlah murid 21 anak, terdiri dari anak laki-laki berjumlah 10 dan anak perempuan berjumlah 11 anak. Pengembangan kemampuan disiplin anak di kelas B dilakukan dalam 2 siklus, yang setiap siklus terdiri dari 5 RKH,5 skenario perbaikan ,5 lembar repleksi dan 5 lembar observasi. Data sebelum Pra siklus anak yang belum disiplin dalam menyelesaikan tugas mencapai 71,4% dan setelah dilaksanakan observasi penelitian kegiatan siswa siklus ke 1 ada peningkatan dari pra siklus.
Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan disiplin dalam menyelesaikan tugas siklus ke 1 mencapai yang diharapkan 71,4 % dan pada siklus ke 2 mencapai yang diharapkan 85,7 %.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Kegiatan Pengembangan
Perbaikan pengembangan ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari lima kali tatap muka dengan membuat lima RKH, lima scenario dan lima observasi kegiatan pengembangan perbaikan ini diawali dengan perncanaan/ persiapan,pelaksanaan dan refleksi
1. Pra Siklus
Data kemampuan disiplin anak dalam melakukan tugas pada kelompok B pra siklus
Data pengamatan Pra Siklus
Tabel 4.1 Observasi penilaian anak pada Pra Siklus
No Nama Penilaian Perkembangan Anak
BB MB BSH BSB
1 Adza Haura Ameli 
2 Alifa Maulani Sidiq 
3 Andrea Wilson 
4 Dhimas Aditia 
5 Fatimah Najwab 
6 Firdaus Agustiariadi 
7 Khalisa Agustina 
8 M. Fadlan Al-Ghifari Muslim 
9 M. Faris Zainummutaqqin 
10 M. Hisyam 
11 M. Syafiq Ashabi 
12 M. Brata 
13 Mutiara Rahmanda 
14 Najla Eka Nabila 
15 Naura Aleyka 
16 Raisya Aini Nurfaiza 
17 Raival Pratama Suwandi 
18 Rizki M. Ibrahim 
19 Tanissa Nauredina 
20 Sherin Nuraini 
21 Shofia Afifatunnisa 
Ket: BB = Belum berkembang MB = Mulai berkembang
BSH = Berkembang sesuai harapan BSB = Berkebang sangat baik
Tabel 4.2 Perolehan Pembelajaran Pra Siklus
No Skor Kemampuan Frekuensi Persentase (%)
1. BB 15 71,4
2. MB 4 19,0
3. BSB 2 9,5
4. BSH - -
Dari table diatas dapat dilihat kemampuan anak pada pra siklus yang kemampuan disiplinnya Belum Berkembang (BB) mencapai 71,4%, Mulai Berkembang (MB) mencapai 19,0%, Berkembang Sangat Baik (BSB) 9,5%.
2. Siklus 1
a. Tahap perencanaan
1. Memeriksa rencana perbaikan yang telah disusun dan disetujui dan diberi masukan oleh suvervisor dan teman sejawat
2. Memeriksa alat peraga dan saran yang akan dipergunakan
3. Memeriksa urutan kegiatan yang sudah di rancang dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir
4. Memikirkan hal yang akan terjadi dan dapat mengganggu pembelajaran sehingga dapat merencanakan apayang akn dilakukan jika hal itu terjadi 5. Memeriksa alat pengumpul data, seperti lembar observsi yang telah
dipersiapkan dan telah disepakati oleh supervisor dan teman sejawat 6. Mengingatkan supervisor nad teman sejawat sudah siap dikelas ketika
pembelajaran dimulai
Kegiatan tindak alternative perbaikan siklus satu dapat dilihat dibawah ini:
a. RKH 1 : Metode bermain mengelompokan gambar bulan dengan cepat b. RKH 2 : Metode bermain tebak-tebakan dengan cepat
c. RKH 3 : Metode bermain mengucap syair dan bernyanyi menggunakan gambar bentuk bintang
d. RKH 4 : Metode bermain mencari kartu huruf menjadi rangkaian kata, misal B- u-l-a-n
e. RKH 5 : Metode bermain menyesuaian kata dengan gambar
Secara lengkapnya pelaksanaan perbaikan pengembangan siklus 1 dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 4.2 waktu pelaksanaan perbaikan pengembangan siklus 1 Rencanakegiatan:
RK H Ke
Pembukaan Inti Penutup
I
1. Berdo‟asebelumbelajar 2. Berceritatentangtatasurya
”bulan ,
bintang,matahari”
1. Bermainmengolompokanga mbar(bulan)
dengancepat.
1. Evaluasikegiatan 2. Mengulangcerita
(Bulan) 3. Do‟a
II
1. Berdo‟adansalam 2. Bercakap-
cakapterlihatnya “bulan, bintangdanmatahari”
1. Bermaintebak-
tebakandengancepat,misaln yaapakahaku
,akuadalahbendalangit,aku besinarpadasianghari,akuad alah…..matahari
1. Evaluasikegiatan 2. Membacasyairtentang
“matahari”
3. Do‟a
1. Berdo‟adansalam
2. Gerakdanlagu‟„bintangke
1. Bermainmengucapsyairdan bernyanyimenggunakangam
1. Evaluasikegiatan 2. Syairtentang “bintang”
III cil” barbentukbintangdengance pat
3. Do‟a
IV
1. Berdo‟adansalam
2. Mengenalkanhuruf vocal dankonsonan
1. Bermainmencarikartuhuruf menjadirangkaian kata, misalnya B-u-l-a-n
1.Evaluasi kegiatan 2. bernyanyi”bulanku”
3. Do‟a
V
1. Berdo‟adansalam
2. Puisi „matahariku” 1. Berminmenyesuaikan kata dengangambar
= Matahari
=Bulan
=Bintang
1. Evaluasikegiatan 2. Bernyanyi “matahari”
3. Do‟a
b. Skenario Perbaikan
Tujuan Perbaikan : Peningkatan kemampuan disiplin anak dalam menyelesaikan tugas
Siklus Ke : 1
Hari / Tanggal : Sabtu, 17 Mei 2014
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan : A. Kegiatan Pengembangan I (Pemukaan) :
 Judul Kegiatan puisi”matahariku”
 Pengelolaan Kelas : Penataan ruang :
1. Penataan ruang anak diubah menjadi duduk berbaris 2. Pengorganisasian anak : posisi anak duduk berbaris.
 Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru mengucapkan syair puisi „matahari”
2. Guru mengucapkan syair puisi baris demi baris.
3. Guru meminta anak mengikuti baris demi baris.
4. Guru mengajak anak mengucapkan puisi bersama.
5. Guru meminta anak puisi secara kelompok.
B. Kegiatan pengembangan II (inti)
 Judul kegiatan: Penerapan metode bermain menyesuikan kata dengan gambar.
 Pengeolaan kelas:
1. Penataan ruang: sama dengan kegiatan pembukaan
2. Pengorganisasian: anak –anak dan guru duduk di lantai dengan formasi setengah lingkaran.
 Langkah-langkah Perbaikan:
1. Guru menjelaskan aturan dalam permainan kegiatan ini.
2. Guru memberi contoh cara bermain “menyesuaikan kata dengan gambar” dengan cepat,tepat dan cermat.
3. Guru mengajak anak bermain.
4. Guru meminta anak bermain dengan cepat,tepat, dan cermat.
C. Kegiatan Pengmbangan III (Penutup)
 Judul kegiatan: Bernyanyi “bulan ,bintang matahari”
 Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang: Posisi kursi dan meja anak seperti biasa
2. Pengorganisasian: anak-anak berdiri di samping mejanya masing-masing.
 Langkah –langkah Perbaikan 1. Guru meminta anak berdiri.
2. Guru mmberi contoh cara bernyanyi.
3. Guru minta anak bernyanyi bersama-sama.
4. Guru memberi reward.
Tabel 4.3 waktu pelaksanaan perbaikan pengembangan siklus 1
No Nama Penilaian Perkembangan Anaka
BB MB BSH BSB
1 Adza Haura Ameli 
2 Alifa Maulani Sidiq 
3 Andrea Wilson 
4 Dhimas Aditia 
5 Fatimah Najwab 
6 Firdaus Agustiariadi 
Ket: BB = Belum berkembang MB = Mulai berkembang
BSH = Berkembang sesuai harapan BSB = Berkebang sangat baik
Tabel 4.4 Perolehan Hasil Perbaikan Pembelajaran Pada Siklus 1
No Skor Kemampuan Frekuensi Persentase (%)
1. BB 3 14,3
2. MB 3 14,3
3. BSB 15 71,4
4. BSH - -
Dari table diatas dapat dilihat kemampuan anak pada siklus kesatu Belum Berkembang (BB) mencapai 14,3%, Mulai Berkembang (MB) mencapai 14,3%
Berkembang Sesuai Harapan (BSH) mencapai 71,4%.
c.Refleksi
7 Khalisa Agustina 
8 M. Fadlan Al-Ghifari Muslim 
9 M. Faris Zainummutaqqin 
10 M. Hisyam 
11 M. Syafiq Ashabi 
12 M. Brata 
13 Mutiara Rahmanda 
14 Najla Eka Nabila 
15 Naura Aleyka 
16 Raisya Aini Nurfaiza 
17 Raival Pratama Suwandi 
18 Rizki M. Ibrahim 
19 Tanissa Nauredina 
20 Sherin Nuraini 
21 Shofia Afifatunnisa 
Refleksi dilakukan setelah ditemukan permasalah yang menjadikan kekurangan dalam kegiatan pembelajaran maka peneliti merumuskan pemecahan masalah dengan membuat rencana kegiatan yang dituangkan dalam RKH dan scenario perbaikan yang telah dikonsultasikan dengan supervisor II. Hasil refleksi dari scenario perbaikan RKH I sampai dengan RKH 5 adalah sebagai berikut:
1. Refleksi scenario perbaikan RKH 1
Pada proses perbaikan pembelajaran RKH ke 1 pada siklus 1 anak cukup merespon, namun belum bisa beradaptasi dengan median yang dipergunakan seperti kurang paham apa yang diperintahkan guru, seperti pada waktu bermain mengelompokan gambar bulan dengan cepat, seharusnya anak –anak mengelompokan gambar ini malah berebut gambar bulan. Gambar bulan yang disediakan pun kurang banyak, tindakan perbaikan yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menambah jumlah gambar bulan.
2. Refleksi scenario perbaikan RKH 2
Setlah melaksanakan perbaikan pembelajaran, maka anak sudah mampu melaksanakan pembelajaran sesuai yang diminta guru pada waktu bermain tebak-tebakan dengan cepat walaupun keberhasilan belum pada peningkatan yang diharapkan hal ini terlihat pada bermain tebak-tebakan maka masukan dari penilai harus dikembangkannya alat peraga
3. Refleksi scenario perbaikan RKH 3
Pada roses perbaiakan hari ke 3 guru mengajak anak-anak bermain mengucap syair dan bernyanyi menggunakan gambar bentuk bintang dengan cepat, namun masih ada beberapa anak yang belum meningkatkan disiplin dalm menyelesaikan tugasnya.
4. Refleksi scenario perbaikan RKH 4
Kegiatan hari ke 4 mengadakan evaluasi materi peneliti memberikan kagiatan metode bermain mencari kartu huruf menjadi satu rangkaian kata, misal B-u-l- a-n kegiatan ini dapat dilihat peningkatan disiplin anak dalam menyelesaikan tugas
5. Refleksi scenario perbaikan RKH 5
RKH 1 sampai dengan RKH 4, maka pada RKH 5 penliti memberikan penugasan bermain menyesuaikan kata dengan gambar .70 % anak sudah
meningkatkan kemampuan disiplin anak dalam menyelesaikan tugas melalui metode bermain, hal ini memberikan motivasi kepada peneliti dan penilai bagaimana agar anak lebih disiplin dalam menyelesaikan tugasnya sehingga peneliti dapat memperbaiki cara penyampaian materi sehingga dapat menambahkan metode bermain pada siklus 2
Kekuatan Diri:
Metode yang digunakan menarik bagi anak karena permainan yang bermacam-macam
Kelemahan Diri:
Guru dalam menyampaikan materi terlalu cepat sehingga anak kurang mengerti terhadap apa yang dijelaskan bu guru
SIKLUS 2
a. Tahap Perencanaan
Perencanaan diawali dengan melakukan refleksi dari siklus pertama yang bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran dikelas serta melakukan analisis terhadap permasalahan yang terjadi sehingga dapat ditemukan penyebab permasalahan kekurang keberhasilan guru dalam melakukan pembelajaran pada siklus pertama.
Refleksi dilakukan dengan penilai 1 dan supervisor setelah ditemukan permasalahan peneliti merumuskan pemecahan masalah dengan membuat rencana kegiatan kmudian membuat RKHdan scenario perbaikan yang dikonsultasikan dengan supervisor dan diserahkan kepada penilai 1 untuk mengamati pelaksanaan perbaikan pembelajaraan . Langkah berikutnya peneliti mempersiapkan hal-hal yang diperlukan pada saat pembelajaran nanti seperti strategi,metode dan media yang dipergunakan.
1. Rencana kegiatan alternative perbaikan dalam bentuk Rencana Kegiatan Harian( RKH)
Peneliti merencanakan kegiatan tindakan perbaikan dalam bentuk Rencana Kegiatan Harian (RKH). Dalam RKH setiap awal pembukaan guru mengawali
pembukaan pengembangan dengan mengkondisikan anak agar tertib ketika pembelajaran dimulai. Peneliti melakukan pembukaan dengan Tanya jawabatau percakapan yang berhubungan dengan tema. Pada kegiatan ini guru melakukan pembelajaran sesuai dengan pengembangan yang perlu ditingkatkan.Pada kegiatan penutup peneliti mengulas kegiatan yang telah dilaksanakan dari awal sampai akhir pada hari itu.
2. Kegiatan Tindak Alternatif perbaikan siklus dua dapat dilihat di bawah ini:
a. RKH 1 :Peningkatan kemampuan
disiplin anak dalam menyelesaikan tugas melalui penerapan metode bermain menyusun gambar matahari dari yang terkecil sampai terbesar secara bertahap
b. RKH 2 :Peningkatan kemampuan
disiplin anak dalam menyelesaikan tugas melalui penerapan metode bermain menyusun gambar bintang dari yang terbesar sampai terkecil dengan tepat
c. RKH 3 :Peningkatan kemampuan
disiplin anak dalam menyelesaikan tugas melalui penerapan metode bermain menyusun kpingan puzzle menjadi bentuk utuh dengan cepat
d. RKH4 :Peningkatan kemampuan
disiplin anak dalam menyelesaikan tugas melalui penerapan metode bermain memasangkan benda sesuai pasngannya dengan cermat
e. RKH5 :Peningkatan kemampuan
disiplin anak melalui penerapan metode bermain tebak kata secara tepat, cepat,dan cdrmat
Selengkapnya pelaksanaan perbaikan pengembangan siklus kedua dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 4.5 Pelaksanaan perbaikan pengembangan siklus ke 2 RKH
Ke
Pemukaan Inti Penutup
I 1. Berdo‟a dan salam Bermain 1. Evaluasi
2. Bercerita tentang tata surya “matahari”
menyusun gambar matahari dari yang terkecil sampai yang terbesar secara bertahap.
kegiatan
2. Menguang cerita (matahari) 3. Do‟a
II 1. Berdo‟a dan salam 2. Syair “Bintang”
Bermain
menyusun gambar bintang dari yang terbesar sampai terkecil dengan tepat
1. Evaluasi kegiatan 2. Bernyayi
“bintang kejora”
3. Do‟a
III 1. Berdo‟a dan salam 2. Berepuk tiga pola
(bulan)
Bermain menyusun
kepingan puzzle menjadi bentuk utuh dengan cepat
1. Evaluasi kegiatan 2. Bernyanyi
“Bulanku”
3. Do.a IV 1. Berdo‟a dan salam
2. Menunjuk dan mencari sebanyak- banyaknya benda langit
Bermain memasangkan benda sesuai dengan
pasangannya secara cermat
1. Evaluasi kegiatan
2. Gerak dan lagu
“matahari”
3. Do‟a
V 1. Berdo‟a dan salam 2. Menghubungkan
tulisan sederhana dengan symbol yang melambangkannya
Bermain tebak kata secara tepat,cepat dan cermat
1. Evalusi kegiatan 2. Puisi “bulan”
3. Do‟a
b. Langkah-langkah Perbaikan
Skenario Perbaikan RKH 5
Tujuan Perbaikan : Peningkatan kemampuan disiplin anak dalam menyelesaikan tugas
Siklus Ke : 2
Hari / Tanggal : Jum‟at, 23 Mei 2014
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan : D. Kegiatan Pengembangan I (Pemukaan) :
 Judul Kegiatan menghubungkan tulisan sederhana dengan symbol yang melambangkannya.
 Pengelolaan Kelas : Penataan ruang :
3. Penataan ruang anak diubah menjadi duduk berbaris 4. Pengorganisasian anak : posisi anak duduk berbaris.
 Langkah-langkah perbaikan:
6. Guru memperlihatkan media yang akan digunakan.
7. Guru menjelaskan bagaimana cara menghubungkan tulisan sederhana dengan simbolnya
8. Guru meminta anak mengiki menghubungkannya.
9. Guru mengajak anak menghubungkannya.
E. Kegiatan pengembangan II (inti)
 Judul kegiatan: Penerapan metode bermain tebak kata secara tepat, cepat dan cermat.
 Pengeolaan kelas:
3. Penataan ruang: sama dengan kegiatan pembukaan
4. Pengorganisasian: anak –anak dan guru duduk di lantai dengan formasi setengah lingkaran.
 Langkah-langkah Perbaikan:
5. Guru menjelaskan aturan dalam permainan kegiatan ini.
6. Guru memberi contoh cara bermain “tebak kata” dengan cepat,tepat dan cermat.
7. Guru mengajak anak bermain.
8. Guru meminta anak bermain dengan cepat,tepat, dan cermat.
F. Kegiatan Pengmbangan III (Penutup)
 Judul kegiatan: Puisi “bulan”
 Pengelolaan kelas:
3. Penataan ruang: Posisi kursi dan meja anak seperti biasa
4. Pengorganisasian: anak-anak berdiri di samping mejanya masing-masing.
 Langkah –langkah Perbaikan 5. Guru meminta anak berdiri.
6. Guru mmberi contoh puisi.
7. Guru minta anak puisi bersama-sama.
8. Guru memberi reward.
c. Data Hasil Pengamatan Perbaikan dari siklus 2
Tabel 4.5 Lembar Hasil Observasi anak pada siklus ke 2
No Nama Penilaian Perkembangan Anaka
BB MB BSH BSB
1 Adza Haura Ameli 
2 Alifa Maulani Sidiq 
3 Andrea Wilson 
4 Dhimas Aditia 
5 Fatimah Najwab 
6 Firdaus Agustiariadi 
7 Khalisa Agustina 
8 M. Fadlan Al-Ghifari Muslim 
9 M. Faris Zainummutaqqin 
10 M. Hisyam 
11 M. Syafiq Ashabi 
12 M. Brata 
13 Mutiara Rahmanda 
14 Najla Eka Nabila 
15 Naura Aleyka 
16 Raisya Aini Nurfaiza 
17 Raival Pratama Suwandi 
18 Rizki M. Ibrahim 
19 Tanissa Nauredina 
20 Sherin Nuraini 
21 Shofia Afifatunnisa 
Ket: BB = Belum berkembang MB = Mulai berkembang
BSH = Berkembang sesuai harapan BSB = Berkebang sangat baik
Tabel 4.6 Perolehan Hasil Perbaikan Pembelajaran pada Siklus 2 No Skor Kemampuan Frekuensi Persentase (%)
1. BB - -
2. MB 2 9,5
3. BSH 18 85,7
4. BSB 1 4,8
Dari table siklus ke dua perbaikan-perbaikan terjadi peningkatan yang signifikan sehingga pada akhir perbaikan mengalami peningkatan sehingga anak yang disiplinnya berkembang hingga mencapai 85%.
d. Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pengembangan perbaikan proses pembelajaran pada siklus kedua ini, peneliti meninjau ulang apa saja kelemahan dan kekeuatan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kekuatan dan kelemahan ini berdasarkan masukan yang diberikan oleh penilai satu dan penilai dua.
Hal refleksi dan scenario perbaikan RKH 1 sampai RKH 5 adalah sebagai berikut:
1. Refleksi scenario perbaikan RKH 1
Pada pelaksanaan perbaikan RKH 1 pada siklus kedua ini, menurut hasil pengamatan dari supervisor 2 kegiatan yang dilakukan yaitu
permainan menyusun gambar dari yang terkecil sampai terbesar secara bertahap sudah dapat difahami anak, anak pun sudah mulai faham apa yang diperintahkan oleh guru, mereka dapat mengikuti permainan dengan disiplin walaupun baru beberapa persen dapat melaksanakan, tindakan perbaikan yang saya lakukan mengulang permainan sehingga anak dapat disiplin dalam menyelesaikan tugasnya.
2. Refleksi scenario perbaikan RKH 2
Pada proses pembelajaran hari ke 2 peneliti mengevaluasi pembelajaran yang sudah diberikan dengan bermain menyusun gambar dari yang terbesar sampai terkecil dengan tepat secara individu, namun ada anak yanfg harus mengerjakan menyusun gambarnya cengan bimbingan guru sehingga guru harus memberikan motivasi lebih kepada anak tersebut.
3. Refleksi scenario perbaikan RKH 3
Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran pada RKH sebelumnya maka pertemuan ke 3 di siklus kedua ini peneliti mengenalkan bermain menyusun kepingan puzzle menjadi bentuk utuh dengan cepat, sehingga anak tidak merasa jenuh dengan materi yang diberika, masukan dari penilai untuk memberikan permainan memasangkan benda sesuai dengan pasangannya.
4. Refleksi scenario perbaikan RKH 4
Kegiatan hari ke 4 peneliti mengenalkan permainan memasangkan benda sesuai dengan pasangannya secara cermat, sesuai masukan dari penilai, permainan dimulai dengan memasangkan benda sesuai dengan pasangannya dengan cermat, tugas ini peneliti dapat mengevaluasi anak yang sudah mampu dan belum mampu secara cermat.
5. Refleksi scenario perbaikan RKH 5
Pada RKH 5 peneliti mengawali dengan pengenalan permainan tebak kata secara tepat, cepat dan cermat, menurut penilai sudah dapat terlihat keberhasilan yang signifikan Karena 85 % anak sudah mampu disiplin dalam menyelesaikan tugas sesuai yang diharapkan.
Setelah melaksanakan proses perbaikan pengembagan yang dilakukan sebanyak dua siklus dengan sepuluh kali pertemuan maka dapat disimpulkan:
Kekuatan diri:
Dalam proses kegiatan pembelajaran pada siklus dua ini didapatkan hasil yang lebih baik dari siklus satu yaitu 85% anak sudah dapat disiplin dalam menyelesaikan tugasnya dan mengikuti pembelajaran dengan gembira, keberhasilan dikarenakan proses pembelajaran pda siklus dua ini peneliti telah berhasil memilih metode dan strategi yang tepat dalam pembelajaran kelompok B melalui permainan yang disesuaikan dengan dunia anak sehingga anak dapat mengikuti pembelajaran dengan senang karena merasa sedang bermain.
Kelemahan diri:
Kekurangan yang terlihat pada perbaikan pembelajaran ini, berdasarkan masukan dari penilai satu dsn penilai dua peneliti kurang memberikan waktu yang cukup dalam melaksanakan permainan terutama permainan yang menuntut kerjasama antara anak yang satu dengan anak yang lainnya atau permainan kelompok dilksanakan sedikit tergesa-gesa sehingga ada anak yang merasa kurang puas melaksanakan kegiatan, namun demikian secara keseluruhan proses perbaikan ini berhasil walau tidak sampai 100%.
B. Pembahasan Hasil penelitian Perbaikan Kegiatan Pengembangan
Dalam kamus bahas Indonesia bermain diartikan sebagai melakukan sesuatu untuk bersenang-senang, bermain merupakan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi anak, bermain mempunyai manfaat yang besar bagi anak, dengan bermain anak memperoleh pengalaman belajar yang sangat berguna, anak memperoleh pengalaman dalam membina hubungan dengan sesame teman, menambah perbendaharaan kata dan dapat menyalurkan perasaan-perasaan tertekan. Aristoteles berpendapat bahwa anak-anak perlu didorong untuk bermain dengan apa yang mereka tekuni
dimasa dewasa nanti. Frobel lebih menekankan pentingnya bermain dalam belajar karena berdasarkannya sebagai guru, dia menyadari bahwa kegiatan bermain maupun mainan yang dinikmati anak dapat digunakan untuk menarik perhatian serta mengembangkan pengetahuan mereka. Jadi Aristoteles dan Frobel menganggap bermain sebagai kegiatan yang mempunyai nilai praktis. Artinya, bermain digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu bagi anak, namun pada masa tersebut, teori psikologi perkembangan anak belum mempunyai sistematika yang teratur, akibatnya apa yang dikemukakan Frobel bahwa bermain dapat meningkatkan minat,kapasitas serta pengetahuan anaksulit dibuktikan. Herbert spenser di dalam bukunya principles of psychology pertengahan abad 19 (dalam millar,19720 mengemukakan bahwa kegiatan bermain seperti berlari, melompat berguling yang menjadi cirri khas kegiatan anak kecil.
Seorang pendidik Anak Usia Dini dapat memunculkan gagasan tentang cara memanfaatkan kegiatan bermain untuk mengembangkan bermacam- macamaspek perkembangan anka diantaranya aspek fisik, ketika bermain anak melakukan kegiatan yang banyak melibatkan gerakan-gerakan tubuh dan membuat tubuh anak menjadi sehat, aspek motorik, mulai dari usia satu tahun anak senag memainkan pensil, usia dua tahun anak sudah dapat membuat coretan benang kusut,usia tiga tahun berhasil membuat garis lengkung, usia empat sampai lima tahun mulai belajar membuat bentuk untuk itu secar atidak langsung anak melakuka gerakan-gerakan motorik halus, aspek soaial dengan teman sepermainan yang sebaya usianya, anak akan berbagi hakl milik,menggunakan mainan secar bergiliran, mencari pemecahan masalah, disini anak belajar tentang system nilai, kebiasaan dan standar moral.
Pendidik dapat menggunakan bermain sebagai alat untuk melakukan pengamatan dan penilaian atau suatu evaluasi terhadap ank, bermain pun dapat digunakan pendidik untuk membina hubungan dengan anak, Karena selama bermain suasana bebas maka anak tidak takut untuk bermain.
Berdasarkan uraian di atas maka pendidik usia dini harus dapat mengupayakan berbagai strategi pengembangan belajar yang dapat mengembangkan kemampuan semua aspek pengembangan anak, yang disesuaikan dengan individu anak yang berbeda dan memiliki karakteristik sendiri sesuai dengan tahapan usianya. Hal ini dapat terlihat pada hasil pengamatan terhadap kegiatan pengembangan yang dilakukan pada kelompok B di RA Baiturrahman yang berjumlah 21 orang dimana terdapat masalah pada kemampuan disiplin menyelesaikan tugas dari hasil identifikasi masalah 70% anak kelompok B belum disiplin dalam menyelesaikan tugasnya. Hal tesebut menjadi bahan pemikiran peneliti dan menjadi masalah untuk dicarikan solusinya. Maka setelah diketahui masalahnya, peneliti merancang perbaikan pembelajaran dimulai dengan perencanaan, penyusunan rencana kegiatan mingguan sampai rencana kegiatan harian yang difokuskan pada perbaikan disiplin dalam menyelesaikan tugas dengan menggunakan metode pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Setelah perencanaan selesai maka dilaksanakan pelaksanaan perbaikan dimulai dari siklus satu dengan RKH dengan metode permainan, ternyata didapat hasil yang signifikan dimana ada perkembangan yang pada awalnya 70% anak belum disiplin. Namun Alhamdulillah setelah dilakukan perbaikan 85% anak mampu disiplin dalam menyelesaikan tugasnya, hal tersebut dikarenakan adanya perubahan dalam berbagai macam factor pembelajaran seperti halnya penggunaan strategi belajar melalui bermain aktif yang dilaksanakan secara sendiri maupun kelompok.
Diliha dari hasil observasi pada siklus satu kemampuan anak dalam disiplin mulai terlihat ada peningkatan yang pada awalnya 4,8%
meningkat menjadi 71,4% pada akhir siklus, pada siklus kedua pun terlihat keberhasilan meningkat pada awal siklus keberhasilan mencapai 48% dan pada akhir siklus mencapai 85 % hal ini bisa dicapai atas pemanfaatan metode pembelajaran dengan tepat terlihat dari semangatnya anak-anak dalam mengikuti pembelajaran dan hasil yang dicapai. Selain itu pencapaian ini dapat berhasil dikarenakan secara keseluruhan pada saat
kegiatan pembelajaran guru guru menunjukan kemampuannya dengan baik dan sesuai dengan scenario yang telah di rancang.
4.Perbandingan siklus1 dan siklus 2 N
o
Skor Kemampuan
Frekuensi Persentase(%) Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2
1. BB 1 - 4,8 -
2. MB 2 1 9,5 4,8
3. BSB 3 2 14,3 9,5
4. BSH 15 18 71,4 85,7
Pada Tabel Perbandingan antara siklus satu dengan siklus dua anak sudah disiplin berkembang sesuai harapan yang pada siklus satu 71,4% disiklus kedua menjadi 85,4%
V.KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang upaya meningkatkan kemampuan disiplin dalam menyelesaikan tugas melalui metode bermain pada kelompok B di RA Baiturrahman dapat disimpiulkan sebagai berikut:
1. Rencana upaya peningkatan kemampuan disiplin dalam menyelesaikan tugas melalui metode bermain dapat dilakukan
a. Pembuatan RKH dengan menentukan Tema, memilih metode yang tepat, media yang sesuai dan alat evaluasi
b. Menentukan langkah-langkah perbaikan c. Membuat scenario perbaikan
2. Pelaksanaan upaya meningkatkan kemampuan disiplin dalam menyelesaikan tugas melalui metode bermain dapat dilakukan melalui:
a. Prosedur kegiatan pengembangan siklus 1 dan 2 b. Pelaksanaan kegiatan diamati oleh penilai
c. Melakukan repleksi untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
3.Hasil penerapan pada siklus pertama yaitu 30 % untuk kategori tidak mampu dan 70 % kategori mampu, sedangkan pada siklus kedua yaitu 15 % untuk kategori tidak mampu dan 85 % kategori mampu.Dengan demikian terdapat peningkatan yang signifikan.
B. SARAN DAN TINDAK LANJUT
Berdasarkan hasil pembahasan yang disimpulkan diatas, terdapat beberapa hal yang menjadi catatan sebagai bahan rekomendasi di antaranya:
1. Bagi Guru
Guru hendaknya dapat menstimulasi perkembangan kemampuan disiplin dalam menyelesaikan tugas melalui pembelajaran yang menyenangkan dan mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan anak didik.
2. Bagi Pengelola
a. Pengelola hendaknya dapat mengikut sertakan pendidik untuk mengikuti pelatihan demi untuk meningkatkan propesionalisme pendidik terutama dalam pemilihan materi, metode, serta media pembelajaran.
b. Pengelola diharapkan dapat menyediakan fasilitas- fasilitas bermain anak yang dapat merangsang minat anak untuk meningkatkan disiplin dalam menyelesaikan tugas.
3. Bagi Anak
Untuk meningkatkan kemampuan disiplin dalam menyelesaikan tugas melalui metode bermain merupakan salah satu alternative karena dapat mendorong anak lebih aktif dan kreatif untuk belajar melalui bermain.