• Tidak ada hasil yang ditemukan

penyelesaian sengketa hak waris atas tanah menurut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "penyelesaian sengketa hak waris atas tanah menurut"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori

  • Pengertian Sengketa
  • Hak Waris
  • Tanah Dalam KUH Perdata
  • Hukum Adat

Hukum adat adalah hukum yang tidak tertulis dalam peraturan-peraturan yang tidak tertulis, termasuk peraturan-peraturan hidup, yang meskipun tidak ditetapkan oleh penguasa, namun ditaati dan didukung oleh masyarakat yang berdasarkan padanya. Hukum adat merupakan suatu sistem hukum yang dikenal dalam kehidupan masyarakat india dan negara lain seperti Jepang, Cina, dan India. Sumber hukum adat adalah peraturan-peraturan tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, karena peraturan-peraturan hukum adat tidak tertulis dan tumbuh serta berkembang.Hukum adat ini mampu beradaptasi dan bersifat elastis.

Masyarakat common law adalah sekelompok orang yang terikat dalam tatanan common law sebagai warga negara dalam suatu perkumpulan hukum karena satu tempat tinggal atau dasar keturunan yang sama. Diamati oleh masyarakat Dalam sistem hukum Indonesia, hukum adat disebut hukum tidak tertulis, berbeda dengan hukum kontinental sebagai hukum tertulis (law). Dengan memperhatikan hukum adat melalui sistemnya dan unsur-unsur yang menyusunnya, diharapkan dapat semakin memperjelas pengertian hukum adat itu sendiri.

Van Dijk juga menjelaskan, untuk menarik garis tegas antara hukum adat dan adat, maka adat dan hukum adat dilihat dari akibat hukum yang timbul. Sejak saat itu, hukum adat mendapat perhatian dan populer di kalangan pengacara, yang kemudian memasuki lingkungan studi hukum universitas. Apalagi hukum adat terus berkembang di Indonesia dengan mengedepankan studi perbandingan lembaga dan sistem menurut ilmu-ilmu sosial.

Kajian hukum adat yang dilakukan oleh van Vollenhoven dengan pengolahan ilmiah barat (western interpretasi). Pandangan dan pendapat yang dikemukakan para ahli menunjukkan bahwa telah terjadi perkembangan pemahaman hukum adat.

Kerangka Pikir

Ada beberapa jenis sengketa hak waris yang sering kita jumpai di masyarakat, bahkan tidak menutup kemungkinan di keluarga kita ada yang pernah atau pernah mengalami kasus sengketa hak waris atas tanah dan harta benda yang umum atau biasa juga disebutkan. sebagai harta bersama yang diperoleh secara bersama-sama, sejak saat perkawinan. Namun dalam penelitian ini kita akan fokus membahas suatu kasus sengketa hak waris atas tanah yang diselesaikan menurut adat atau berdasarkan hukum adat di Kecamatan Kuncio Pao Kabupaten Gowa. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Defenisi Operasional Variabel

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Lokasi Dan Waktu Penelitian
  • Sumber Data
  • Informan Dan Subyek Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data

Penyelesaian sengketa hak waris hukum adat di Kecamatan Kuncio Pao Kabupaten Gowa. Hukum adat terkait penyelesaian sengketa hak waris atas tanah di Kecamatan Kuncio Pao dilaksanakan dengan menggunakan asas keutamaan kekeluargaan. Hambatan masyarakat dalam menyelesaikan sengketa hak waris atas tanah dengan menggunakan hukum adat di Kecamatan Kuncio Pao Kabupaten Gowa.

Penyelesaian Sengketa Hak Waris Tanah Berdasarkan Perspektif Hukum Adat di Kecamatan Kuncio Pao Kabupaten Gowa. Ada beberapa tahapan atau langkah yang secara umum dilakukan oleh pemerintah daerah dalam proses penyelesaian sengketa hak waris atas tanah di Kecamatan Kuncio Pao, yaitu. Menentukan tempat diadakannya persidangan untuk menyelesaikan sengketa hak waris atas tanah dengan menggunakan hukum adat yang berlaku di Distrik Kuncio Pao.

Mengkomunikasikan hasil persidangan sengketa warisan yang dilakukan dengan menggunakan hukum adat yang berlaku di Kecamatan Kuncio Pao kepada pemerintah untuk disahkan. Kendala Masyarakat dalam Penyelesaian Hak Waris Perkara Tanah Dengan Menggunakan Hukum Adat di Kecamatan Kuncio Pao Kabupaten Gowa. Terdapat beberapa kendala dalam proses penyelesaian sengketa hak waris atas tanah di Kecamatan Kuncio Pao yaitu.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan Buttono Pao dibentuk/didirikan pada tahun 1998 berdasarkan hasil pemekaran Kecamatan Tinggimoncong. Kecamatan Kuncio Pao berbatasan dengan Sinjai Barat di Kabupaten Sinjai (sisi utara), Kecamatan Bontocani di Kabupaten Bone, dan Kecamatan Tanralili di Kabupaten Maros (sisi barat) dan Kecamatan Tinggimoncong (selatan). Secara umum tipologi sub kawasan Kuncio Pao terdiri dari lahan pertanian seperti kebun, sawah, perkampungan dan sungai/bendungan. Topografi sub kawasan Kuncio Pao pada umumnya merupakan wilayah dataran tinggi, dan ditinjau dari ketinggiannya, wilayah sub kawasan Kuncio Pao tergolong dataran tinggi > 1500 m di atas permukaan laut. Kemudian dari sisi pendidikan, jumlah sekolah di Kecamatan Kuncio Pao mencapai 61 unit sekolah negeri dan swasta, terdiri dari 5 unit sekolah setingkat SMA/SMK/MA, 17 unit SMP/MT, dan 39 unit SD/MI. . Hanya ada 1 SMA yaitu SMA Negeri 11 Gowa atau SMA Negeri 1 Kuncio Pao.

Jumlah penduduk Kecamatan Kuncio Pao berdasarkan profil kecamatan pada tahun 2019 berjumlah 26.540 jiwa. Sumber pendapatan utama penduduk di Kecamatan Kuncio Pao adalah bertani/bertani dengan mengandalkan aliran sungai dari Gunung Bawakaraeng dan air hujan. Berikut tabel jumlah keluarga dan rata-rata anggota keluarga di Kecamatan Kuncio Pao Kabupaten Gowa Tahun 2019. Rata-rata jumlah anggota keluarga per kota/kecamatan. Visi dan Misi Kabupaten Kuncio Pao adalah sebagai berikut : 1. Visi Tahun Kabupaten Kuncio Pao.

Meningkatkan hubungan harmonis antar lembaga kemasyarakatan yang menyasar lembaga, lembaga, organisasi dan lingkup Pemerintah Kabupaten Akuno Pao. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam eksplorasi dan pengelolaan sumber daya alam sekitar, dengan sasaran masyarakat distrik Kuncio Pao. Dan juga meningkatkan aktivitas dan kreativitas generasi muda di distrik Kuncio Pao. Mereka juga telah mendirikan beberapa organisasi kepemudaan yang tujuannya membantu pemerintah untuk mewujudkan pembangunan masa depan Distrik Blunto Pao menjadi lebih baik dan membangun hubungan persahabatan di kalangan pemuda. di seluruh distrik Bluto Pao.

Hasil Penelitian

Kemudian beliau juga menyampaikan bahwa penyelesaian sengketa warisan tanah di Kecamatan Kuncio Pao juga sama, karena yang membuat aturan hukum adat adalah tokoh masyarakat pemerintah daerah dan tokoh adat, berdasarkan pandangan adat istiadat terdahulu. orang. karena dulu teh karaeng dan karaeng pado masih ada. Namun saat ini baru dua (2) dari (9) desa/kelurahan di Kuncio Pao yang telah menyelesaikan sengketa warisan adat, yaitu Desa Tamaona dan Desa Pao. “Penyelesaian sengketa hak waris atas tanah hukum adat di Kabupaten Kuncio Pao diselesaikan secara tegas dengan mengedepankan asas kekeluargaan dan penyelesaian ini dilakukan dengan mencari sumber-sumber yang dapat dipercaya oleh sesepuh dan tokoh masyarakat.”

Dan dari hasil wawancara dengan HT selaku salah satu warga yang berselisih tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan informan sebelumnya yaitu mengedepankan asas kekeluargaan, beliau sangat bersyukur karena komunitas Kuncio Pao masih benar-benar peninggalan nenek moyang mereka dalam hal penyelesaian sengketa nyata ahli waris atas tanah di Kecamatan Kuncio Pao. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa proses penyelesaian sengketa hak waris atas tanah tidak dapat dipisahkan. Hal ini terlihat dari bagaimana pemerintah daerah, aparat keamanan TNI/Polri dan tokoh masyarakat berperan sebagai mediator dalam penyelesaian sengketa hak waris atas tanah yang dilakukan dengan mengedepankan asas kekeluargaan tanpa memihak salah satu dari kedua pihak yang terlibat. suatu masalah

“Yang menjadi kendala masyarakat dalam penyelesaian sengketa warisan tanah adalah semakin sedikitnya sesepuh yang bertanya, tanpa memiliki data mengenai tanah sengketa, hal ini menjadi kendala yang kami temui khususnya bagi masyarakat Desa Pao.” Hambatan dalam penyelesaian sengketa hak waris adalah ketika kedua belah pihak menyatakan bahwa tanah yang disengketakan adalah miliknya, sedangkan tidak ada bukti tertulis bahwa tanah tersebut adalah milik kedua belah pihak yang bersengketa.” Penyelesaian sengketa waris adalah ketika kedua belah pihak menyatakan bahwa tanah yang disengketakan adalah miliknya tanpa adanya data tertulis untuk meyakinkan pihak yang memediasi sengketa, dalam hal ini yang dimaksud adalah pemerintah, tokoh adat setempat dan tokoh masyarakat yang menjadi mediator dalam sengketa waris. hak."

Pembahasan

Penyelesaian sengketa secara adat di Kecamatan Kuncio Pao juga telah menjadi kebiasaan masyarakat Kecamatan Kuncio Pao, Kecamatan Tamona dan Desa Pao yang menjadi subjek penelitian ini dalam menyelesaikan sengketa hak waris atas tanah. Kemudian ciri-ciri yang peneliti peroleh dari hasil penelitian yang dilakukan pada saat masyarakat Kuncio Pao ingin menyelesaikan sengketa pertanahan dengan menggunakan hukum adat yang berlaku di Kecamatan Kuncio Pao adalah sebagai berikut. Oleh karena itu peneliti menyampaikan bahwa hukum adat yang berlaku di Kecamatan Kuncio Pao tidak bertentangan dengan KHI khususnya Pasal 183 yang berbunyi.

Pasal 183 KHI menyatakan bahwa boleh berdamai antara kedua belah pihak atau ahli waris yang bersengketa atas kesadaran pihak masing-masing dan pihak pemerintah, tokoh masyarakat, atau semua pihak yang bertanggung jawab dalam penyelesaian sengketa hak waris. atas tanah juga mengarahkan kedua belah pihak yang terlibat, bersengketa dan benar-benar menyadari haknya masing-masing serta sepakat bahwa kedua belah pihak ingin terus berdamai dengan menggunakan hukum adat yang berlaku di wilayah Kuncio Pao dengan mengacu pada Al-Quran. Hal inilah yang menjadi permasalahan atau kendala umum yang sering kita jumpai dalam penyelesaian sengketa warisan tanah khususnya di Kabupaten Kuncio Pao. Penyelesaian sengketa hak waris atas tanah menggunakan hukum adat yang berlaku di Kecamatan Kuncio Pao, dengan tetap mengacu pada Al-Quran. Dan dari delapan desa dan satu kelurahan yang ada di Kecamatan Kuncio Pao, hanya dua wilayah yang masih mempertahankan adat istiadat leluhur atau masyarakat yang sebelumnya melakukan penyelesaian sengketa tanah adalah Desa Tamaona dan Desa Pao.

Kendala yang sangat penting dalam masyarakat dalam menyelesaikan perkara pewarisan tanah dilihat dari sudut hukum adat di Kecamatan Kuncio Pao Kabupaten Gowa adalah adanya oknum yang dengan sengaja mempermasalahkan hak yang bukan miliknya dengan tujuan untuk merusak harta benda seseorang. ingin memiliki. tanah atau properti. Bagi masyarakat Kabupaten Kuncio Pao dan generasi penerusnya dapat memilih dan memilah tradisi-tradisi yang berkembang untuk menjaga/melestarikan tradisi atau adat istiadat dalam menyelesaikan sengketa hak waris atas tanah, dengan menggunakan hukum adat yang ditetapkan di kabupaten Kuncio Pao terhitung sebagai warisan. . nenek moyang kita yang syaratnya akan terpenuhi, mempunyai makna dan nilai serta pesan dalam hidup yang bermanfaat bagi masyarakat di Kecamatan Kuncio Pao Kabupaten Gowa. Diharapkan kepada pemerintah daerah dapat mendukung dan mengembangkan tradisi atau adat istiadat dalam penyelesaian perkara dengan menggunakan hukum adat yang dikembangkan untuk menjaga dan melestarikan keberadaan tradisi dalam menyelesaikan perkara pewarisan tanah dengan menggunakan hukum adat yang berlaku di wilayah Kuncio Pao. , Kabupaten Gowa.

PENUTUP

Kesimpulan

Penyelesaian sengketa hak waris atas tanah berdasarkan perspektif hukum adat di Kecamatan Kuncio Pao Kabupaten Gowa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya atau dilakukan dengan mengedepankan asas kekeluargaan yang menjadi simbol bahwa masyarakat di Kecamatan Kuncio Pao sangat mengutamakan keluarga. Kemudian hasil sidang dan putusan dalam penyelesaian sengketa hak waris atas tanah yang dilakukan oleh tokoh masyarakat dan tokoh adat dengan menggunakan hukum adat yang berlaku di Kecamatan Kuncio Pao langsung diberikan kepada pemerintah setempat untuk disahkan.

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi utama surat atau akta ialah sebagai alat bukti. Tujuan utama membuat akta diperuntukkan dan digunakan sebagai alat bukti. Dalam transaksi jual beli para

Hasil penelitian adalah 1 pelaksanaan hukum waris di desa maubasa timur, berbeda penerapannya yaitu seorang anak perempuan tidak mendapatkan harta warisan dari kedua orang tuanya