• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELIDIKAN TRANSFORMATOR

N/A
N/A
Muhrim Amrillah

Academic year: 2024

Membagikan " PENYELIDIKAN TRANSFORMATOR"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN LENGKAP ELEKTRONIKA 1

PRAKTIKUM INKUIRI TRANSFORMATOR

Disusun Oleh:

KELOMPOK II

Andi Jumaini A24123007 Wulan Charisa M A24123008

Stefy A24123009

Gloria Merison Nohat A24123024 Develita Mananna A24123026 Aza Rizky Amalia S A24123032

Fatriana A24123036

Nursalsa A24123042

Muh. Aliefsyah E.P A24123084 Nurafni Faradia A24123108

Suriani A24123110

Vera Veronika Tendean A24123118 Asisten :

Muhrim_A24122032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO PALU

2024

(2)

LEMBAR KOREKSI TRANSFORMATOR

Kelompok : II

Asisten percobaan : Muhrim_A24122032

Tanggal Koreksi Koreksi Paraf

30 Oktober 2024

Dasar teori, tambahkan prosedur kerja, tambahkan table hasil pengamatan, Analisa data dan pembahasan, Tujuan percobaannya diganti.

4 November 2024

Cari nama papan rangkaiannya, prosedur kerja menggunakan gambar 2 dimensi, tulisan step-up dan step-down pada pembahasan

Koordinator Asisten Asisten Percobaan

Moh. Iqra Dhorajatun Muhrim

A24121038 A24122032

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Inquiri yang berjudul "Transformator" ini tepat pada waktunya. Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak “Ketut Alit Adi Untara, S.Pd, M.Pd”

selaku Dosen pengampu mata kuliah Praktikum Elektronika 1, dan Moh. Iqra Dhorajatun selaku Koordinator Asisten dan Muhrim selaku Asisten Penanggung Jawab praktikum , yang telah memberikan tugas laporan Inquiri ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni ini.

Tujuan utama penyusunan laporan Inquiri ini adalah untuk dapat mengetahui prinsip kerja transformator, dan untuk dapat mengetahui effisiensi transformator sehingga mahasiswa dapat melihat langsung bagaimana sebuah Transformator bekerja

Kami menyadari bahwa laporan Inquiri ini masih memiliki kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan laporan ini.

Palu, Oktober 2024

Kelompok 2

(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR KOREKSI ... 2

KATA PENGANTAR ... 3

DAFTAR ISI ... 4

BAB I ... 5

PENDAHULUAN... 5

1.1 Latar Belakang... 5

1.2 Tujuan Percobaan ... 5

BAB II ... 6

DASAR TEORI ... 6

BAB III METODE PENELITIAN... 12

3.1 Jenis Penelitian ... 12

3.2 Waktu dan Tempat ... 12

3.3 Alat dan Bahan ... 12

3.4 Prosedur Kerja ... 13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 14

4.1 Tabel hasil pengamatan ... 14

4.2 Analisi Data ... 14

4.3 Pembahasan ... 17

BAB V ... 22

PENUTUP ... 22

5.1 Kesimpulan ... 22

5.2 Saran ... 23

DAFTAR PUSTAKA ... 23

(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transformator merupakan salah satu perangkat untuk mengubah level tegangan listrik agar sesuai dengan kebutuhan aplikasi atau sistem tertentu.

Prinsip dasar transformator adalah induksi elektromagnetik, di mana arus listrik pada suatu lilitan primer menghasilkan medan magnet yang kemudian menginduksi tegangan pada lilitan sekunder. Melalui perubahan jumlah lilitan pada kumparan primer dan sekunder, transformator mampu menaikkan (step-up) atau menurunkan (step-down) tegangan, sesuai kebutuhan. Dalam dunia modern, transformator memegang peran vital terutama dalam berbagai perangkat elektronik dan sistem industry, seperti pada pengisian daya, perangkat pengubah arus (inverter), dan peralatan medis.

Dalam laporan ini, akan dibahas mengenai karakteristik transformator, prinsip kerjanya, serta pengaruh parameter-parameter tertentu terhadap kinerjanya. Penyelidikan terhadap transformator dilakukan dengan tujuan untuk memahami lebih jauh bagaimana transformator bekerja, dan karekteristiknya.

1.2 Tujuan Percobaan

1) Dapat mengetahui prinsip kerja transformator.

2) Menganalisis karakteristik transformator step-up dan step-down 3) Menganalisis hasil pengukuran tegangan step-up dan step-down

(6)

BAB II DASAR TEORI

Transformator adalah sebuah alat untuk menaikkan atau menurunkan tegangan arusbolak-balik. Transformator sering disebut trafo. Sebuah transformator terdiri atas sebuah intibesi. Pada inti besi digulung dua lilitan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. (Elsi,2020)

Menurut banyaknya jumlah lilitan primer dan skunder transformator dibagi menjadi dua jenis yaitu:

1) Transformator Step Up Yang dinamakan dengan trafo step up merupakan trafo yang memiliki lilitan ataupun kumparan primer yang lebih sedikit dibandingkan dengan kumparan sekunder. Atau yang lilitan sekundernya berjumlah lebih banyak. Sementara fungsi dari trafo step up ialah untuk menaikkan tegangan misalnya pada inverter ataupun pada pembangkit listrik atau PLN ketika menaikkan tegangan dari sebuah generator sebelum ditransmisikan pada jarak yang jauh. Cirinya ialah:

a) Kapasitas lilitan kumparan primernya selalu lebih kecil dibandingkand dengan jumlah lilitan pada kumparan sekundernya (Np < Ns).

b) Sedangkan tegangan primernya juga selalu lebih kecil dibandingkan dengan tegangan sekundernya (Vp < Vs).

(7)

c) Untuk Kuat arus primernya ternyata selalu lebih besar dibandingkan dengan kuat arus sekundernya (Ip> Is).

2) Transformator Step Down

Bila pada trafo step up berfungsi sebagai penaik tegangan, beda halnya dengan trafo step down yang fungsinya sebagai penurun tegangan. Pada trafo jenis ini memiliki kumparan primer dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan kumparan sekundernya. Trafo ini juga menghasilkan tegangan lebih kecil dibagian kumparan sekundernya. Jenis trafo step-down juga sering digunakan pada adaptor dalam menurunkan tegangan. Seperti tegangan 220v yang dirubah menjadi tegangan 12v. Sedangkan ciri dari Trafo step-down ialah:

a) Kadar lilitan kumparan primernya selalu lebih besar dibandingkan dengan jumlah lilitan kumparan sekundernya(Ip> Ns).

b) Sementara tegangan primernya berjumlah selalu lebih besar dibandingkan dengan tegangan sekundernya (Vp > Vs).

c) Besarnya kuat arus primernya selalu lebih kecil dibandingkan dengan kuat arus sekundernya (Ip< Is). (Ayu, 2020)

Kumparan primer adalah kumparan yang dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan kumparan sekunder adalah kumparan yang dihubungkan dengan hambatan. Ketika tegangan bolak-balik diterapkan pada kumparan primer, tegangan bolak-balik diimbaskan kedalam kumparan sekunder. Alasannya adalah arus bolak-balik mengalir melalui kumparan primer dan membentuk medan magnet bolak-balik dalam inti besi. Medan magnet bolak-balik ini mengimbas tegangan

(8)

bolak-balik dalam kumparan sekunder tepat ketika magnet yang berotasi dalam dinamo mengimbas tegangan dalam kumparan dinamo (Breithaupt, 2009).

Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut.Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak- balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah.

Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul GGL induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance). Ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.(Ayu, 2020)

Teori dasar sebuah transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet atau dengan kata lain Transformator atau biasa disebut dengan trafo adalah alat untuk mengubah tegangan bolak-balik menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dan digunakan untuk memindahkan energi dari suatu rangkaian listrik ke rangkaian berikutnya tanpa merubah frekuensi. Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika.

Penggunaan transformator dalam sistem tenaga memungkinkan terpilihnya tegangan yang sesuai, danekonomis untuk tiap-tiap keperluan misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.Sebuah kawat jika

(9)

dialiri arus listrik, maka di sekitar kawat berarus tersebut akan timbul medan magnetik. Jika kawat dibentuk melingkar atau segi empat, maka kuat medan magnetic yang paling besar berada pada tengah lingkaran atau segi empat tersebut.

Kuat medan magnetik akan lebih besar jika lilitan dibuat berlapis-lapis membentuk kumparan. Medan magnetik akan lebih besar lagi jika di dalam kumparan diberi inti besi. Selanjutnya jika pada intibesi tersebut diberi kumparan yang lain dan kumparan pertama dialiri arus bolak-balik, maka pada ujung kumparan kedua akan timbul tegangan bolak-balik pula. Besar tegangan yang terjadi tergantung jumlah lilitan pada kuparan.(Elsi,2020)

Fungsi inti besi ialah untuk meningkatkan medan magnetik pada arus yang diketahui dan untuk mengarahkan medan magnetik ini agar seluruh fluks magnetik yang melalui satu kumparan masuk melalui kumparan lain. Inti besi ini diberi lapisan untuk mengurangi kerugian arus-pusar. Kerugian daya lainnya timbul karena pemanasan Joule dalam tahanan yang kecil dalam kedua kumparan dan histerisis dalam inti besi. (Paul A. Tipler, 1996: 372)

Jika tegangan AC diberikan pada kumparan primer, medan magnet akan menginduksitegangan AC pada kumparan sekunder, tetapi mempunyai nilai yang tak sama dengan tegangan primernya. Dari hukum Faraday ggl induksi di tegangan sekunder yaitu

V s = V s 𝛥𝛷𝐵

𝛥𝑡

(10)

Dimana Ns = jumlah lilitan pada kumparan sekunder dan 𝛥𝛷𝐵

𝛥𝑡 merupakan perubahan fluks magnet. Tegangan masukan pada kumparan primer juga berhubungan dengan laju perubahan fluks magnet,

Vp = Np 𝛥𝛷𝐵

𝛥𝑡

Jika Ns lebih besar dari Np, kita dapatkan transformator step-up. Tegangan sekunder lebih besar dari tegangan primer. Jika Ns lebih kecil dari Np maka didapat trafo step-down. Transformator dirancang untuk mempunyai efisiensi 99%

sehingga sedikit sekali energi yang hilang menjadi energi panas. Daya masukan pada dasarnya sama dengan daya keluaran, secara matematis dituliskan sebagai berikut: (Ayu, 2020)

P = V I

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa transformator hanya akan dapat digunakan apabila dihubungkan pada tegangan bolak-balik.

Besar GGL induksi sebanding dengan banyaknya jumlah lilitan, jadi jika tegangan pada kumparan primer VP dan tegangan pada kumparan sekunder VS, maka berlaku persamaan:

𝑉𝑠 𝑉𝑝

=

𝑁𝑠

𝑁𝑝

Atas dasar hukum kekekalan energi yang menyatakan bahwa jumlah energi listrik yang masuk ke dalam kumparan primer sama besar dengan jumlah energi listrik

(11)

yang keluar dari kumparan sekunder. Maka trafo yang ideal adalah trafo yang mempunyai kerugian daya mendekati nol. Hal tersebut berarti daya yang diberikan pada kumparan primer diteruskan secara utuh sehingga nilainya akan sama besar dengan daya yang dikeluarkan pada kumparan sekunder, secara sistematis dapat dirumuskan:

Vp.Ip = Vs.Is

Dimana Vp adalah kumparan primer dan Vs adalah kumparan sekunder, sedangkan Ip adalah arus pada kumparan primer dan Is adalah arus pada kumparan sekunder.

(Ayu,2020)

Efisiensi transformator adalah ukuran seberapa efektif transformator mengubah daya listrik dari kumparan primer ke kumparan sekunder tanpa mengalami banyak kehilangan daya. Dalam transformator ideal, efisiensi akan 100%, artinya seluruh daya pada kumparan primer diteruskan ke kumparan sekunder. Namun, dalam kenyataannya, selalu ada rugi-rugi daya yang menyebabkan efisiensi kurang dari 100%. Secara matematis dapat dirumuskan : Ƞ

=

𝑃𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟

𝑃𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 100%

Di mana:

Ƞ = Efisiensi transformator

𝑃𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 adalah daya pada kumparan sekunder (output), yaitu: 𝑉𝑆 x 𝐼𝑆

𝑃𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 adalah daya pada kumparan primer (input), yaitu : 𝑉𝑃 x 𝐼𝑃 (Eka, 2022)

(12)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan eksperimen murni.

3.2 Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : 30 Oktober 2024 Waktu : 16.00 WITA - Selesai

Tempat : Laboratorium Pendidikan Fisika FKIP UNTAD 3.3 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah 1. Function generator 1 buah 2. Papan rangkaian magnetik 1 buah 3. Kumparan dengan lilitan 500 1 buah 4. Kumparan dengan lilitan 1000 1 buah 5. Satu set inti U dan I 1 buah

6. Multimeter 1 buah

7. Saklar 1 buah

8. Kabel penghubung 4 buah

9. Bola lampu 1 buah

10. Jembatan penghubung 5 buah

(13)

3.4 Prosedur Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Menyusun alat dan bahan seperti gambar dibawah ini

3. Memasang kumparan 500 lilitan pada salah satu sisi inti u (primer) dan kumparan 1000 lilitan pada sisi lain (sekunder)

4. Memasangkan hasil langkah 3 pada papan rangkaian

5. Menghubungkan saklar keadaan off dengan kumparan primer 6. Menghubungkan rangkaian pada function generator

7. Mengatur tegangan keluaran catu daya 3 volt arus AC 8. Menghidupkan function generator

9. Mengarahkan saklar ke on

10. Mengamati tegangan pada multimeter

11. Mengulangi langkah 9 dan 10 dengan memberikan tegangan berbeda dari catu daya sebesar 6v dan 9v

12. Mengubah posisi kumparan primer menjadi sekunder atau trafo step down 13. Mengulangi langkah seperti percobaan sebelumnya.

(14)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tabel hasil pengamatan

A. Step Up

Vsumber Np Ns Vp Vs Ip Is

3V 500 1000 0,015 V 0,03 V 0,2 A 0,10 A 6V 500 1000 0,035 V 0,07 V 0,4 A 0,20 A 9V 500 1000 0,045 V 0,09 V 0,44 A 0,22 A

B. Step Down

Vsumber Np Ns Vp Vs Ip Is

3V 500 1000 0,01 V 0,02 V 0,8 A 0,40 A 6V 500 1000 0,02 V 0,04 V 1,8 A 0,90 A 9V 500 1000 0,04 V 0,08 V 1,84 A 0,92 A

4.2 Analisi Data

• Rumus mencari Vp

𝑉𝑠 𝑉𝑝

=

𝑁𝑠

𝑁𝑝

• Rumus mencari Ip

Vp.Ip = Vs.Is

a. Step Up

▪ Vsumber : 3v

𝑉𝑠 𝑉𝑝

=

𝑁𝑠

𝑁𝑝

Vp.Ip = Vs.Is

0,03

𝑉𝑝

=

1000

500

(

0,015)Ip=(0,03)(0,10)

(15)

500 x 0,03 = 1000 vp Ip =

0,003

0,015

Vp = 15

1000 Ip = 0,2 A

Vp = 0,015 V

▪ Vsumber : 6v

𝑉𝑠 𝑉𝑝

=

𝑁𝑠

𝑁𝑝

Vp.Ip = Vs.Is

0,07

𝑉𝑝

=

1000

500

(

0,035)Ip=(0,07)(0,20)

500 x 0,07 = 1000 vp Ip =

0,014

0,035

Vp = 35

1000 Ip = 0,4 A

Vp = 0,035 V

▪ Vsumber : 9v

𝑉𝑠 𝑉𝑝

=

𝑁𝑠

𝑁𝑝

Vp.Ip = Vs.Is

0,09

𝑉𝑝

=

1000

500

(

0,045)Ip=(0,09)(0,22)

500 x 0,09 = 1000 vp Ip =

0,0198

0,045

Vp = 45

1000 Ip = 0,44 A

Vp = 0,045 V b. Step Down

▪ Vsumber : 3v

𝑉𝑠 𝑉𝑝

=

𝑁𝑠

𝑁𝑝

Vp.Ip = Vs.Is

(16)

0,02

𝑉𝑝

=

1000

500

(

0,01)Ip=(0,02)(0,40)

500 x 0,02 = 1000 vp Ip =

0,008

0,01

Vp = 10

1000 Ip = 0, 8A

Vp = 0,01 V

▪ Vsumber : 6v

𝑉𝑠 𝑉𝑝

=

𝑁𝑠

𝑁𝑝

Vp.Ip = Vs.Is

0,04

𝑉𝑝

=

1000

500

(

0,02)Ip=(0,04)(0,90)

500 x 0,04 = 1000 vp Ip =

0,036

0,02

Vp = 20

1000 Ip = 1,8 A

Vp = 0,02 V

▪ Vsumber : 9v

𝑉𝑠 𝑉𝑝

=

𝑁𝑠

𝑁𝑝

Vp.Ip = Vs.Is

0,08

𝑉𝑝

=

1000

500

(

0,04)Ip=(0,08)(0,92)

500 x 0,08 = 1000 vp Ip =

0,0736

0,04

Vp = 40

1000 Ip = 1,84 A

Vp = 0,04 V

(17)

4.3 Pembahasan

Transformator adalah sebuah alat untuk menaikkan atau menurunkan tegangan arusbolak-balik. Transformator sering disebut trafo.

Sebuah transformator terdiri atas sebuah intibesi. Pada inti besi digulung dua lilitan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. (Elsi,2020)

Transformator dibagi menjadi 2 yaitu transformator step-up dan step- down. Yang dinamakan dengan Trafo step-up merupakan trafo yang memiliki lilitan ataupun kumparan primer yang lebih sedikit dibandingkan dengan kumparan sekunder. Atau yang lilitan sekundernya berjumlah lebih banyak.

Bila pada trafo step-up berfungsi sebagai penaik tegangan, beda halnya dengan trafo step-down yang fungsinya sebagai penurun tegangan. Pada trafo jenis ini memiliki kumparan primer dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan kumparan sekundernya. Trafo ini juga menghasilkan tegangan lebih kecil dibagian kumparan sekundernya

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk dapat mengetahui prinsip kerja transformator dan untuk menganalisis karakteristik transformator step-up dan step-down serta untuk menganalisis hasil pengukuran tegangan step-up dan step-down.

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah function generator 1 buah yang berfungsi sebagai sumber arus, papan rangkaian 1 buah sebagai tempat untuk merangkai, kumparan dengan lilitan 500 1 buah dan kumparan dengan lilitan 1000 1 buah serta satu set inti U dan I yang berfungsi sebagai trafo, multimeter 1 buah yang berfungsi sebagai

(18)

voltmeter untuk mengukur tegangan, saklar 1 buah berfungsi untuk memutus dan menyambung aliran arus pada rangkaian, kabel penghubung 4 buah untuk menghubungkan catu daya dan voltmeter ke papan rangkaian, bola lampu 1 buah berfungsi sebagai penghambat dan objek yang menentukan arus mengalir pada rangkaian, jembatan penghubung 5 buah.

Adapun prosedur kerja yang dilakukan ialah menyiapkan alat dan bahan; Memasang kumparan 500 lilitan pada salah satu sisi inti u (primer) dan kumparan 1000 lilitan pada sisi lain (sekunder); Memasangkan hasil langkah 3 pada papan rangkaian; Menghubungkan saklar keadaan off dengan kumparan primer; Menghubungkan rangkaian pada function generator; Mengatur tegangan keluaran function generator 3 volt arus AC; Menghidupkan function generator; Mengarahkan saklar ke on; Mengamati tegangan pada multimeter;

Mengulangi langkah 9 dan 10 dengan memberikan tegangan berbeda dari catu daya sebesar 6v dan 9v; Mengubah posisi kumparan primer menjadi sekunder atau trafo step-down; Mengulangi langkah seperti percobaan sebelumnya.

Adapun hasil pengamatan dan hasil perhitungan yang diperolah ialah pada trafo step-up, perlakuan 1 kami menggunakan Vsumber 3V, kami memperoleh nilai lilitan primer (Np) =500, lilitan sekunder (Ns) = 1000, Tegangan primer (Vp) = 0,015V, tegangan sekunder (Vs) = 0,03V, arus primer(Ip) = 0,2A, dan arus sekundernya (Is) = 0,10A. pada perlakuan 2 kami menggunakan Vsumber 6V, kami memperoleh nilai lilitan primer (Np) =500, lilitan sekunder (Ns) = 1000, Tegangan primer (Vp) = 0,035V, tegangan sekunder (Vs) = 0,07V, arus primer(Ip) = 0,4A, dan arus sekundernya (Is) =

(19)

0,20A. Pada perlakuan 3 kami menggunakan Vsumber 9V, kami memperoleh nilai lilitan primer (Np) =500, lilitan sekunder (Ns) = 1000, Tegangan primer (Vp) = 0,045V, tegangan sekunder (Vs) = 0,09V, arus primer(Ip) = 0,44A, dan arus sekundernya (Is) = 0,22A. Sedangkan pada trafo step-down, perlakuan 1 kami menggunakan Vsumber 3V, kami memperoleh nilai lilitan primer (Np)

=500, lilitan sekunder (Ns) = 1000, Tegangan primer (Vp) = 0,01V, tegangan sekunder (Vs) = 0,02V, arus primer(Ip) = 0,8A, dan arus sekundernya (Is) = 0,40A. pada perlakuan 2 kami menggunakan Vsumber 6V, kami memperoleh nilai lilitan primer (Np) =500, lilitan sekunder (Ns) = 1000, Tegangan primer (Vp) = 0,02V, tegangan sekunder (Vs) = 0,04V, arus primer(Ip) = 1,8A, dan arus sekundernya (Is) = 0,90A. Pada perlakuan 3 kami menggunakan Vsumber 9V, kami memperoleh nilai lilitan primer (Np) =500, lilitan sekunder (Ns) = 1000, Tegangan primer (Vp) = 0,04V, tegangan sekunder (Vs) = 0,08V, arus primer(Ip) = 1,84A, dan arus sekundernya (Is) = 0,92A.

Berdasarkan literatur lain (Nanda, 2019), mereka memperoleh nilai pada trafo step-up, perlakuan 1 menggunakan catu daya 3V, mereka memperoleh nilai lilitan primer (Np) =500, lilitan sekunder (Ns) = 1000, Tegangan primer (Vp) = 0,15V, tegangan sekunder (Vs) = 0,3V, arus primer(Ip) = 0,12A, dan arus sekundernya (Is) = 0,06A. pada perlakuan 2 mereka menggunakan catu daya 6V, mereka memperoleh nilai lilitan primer (Np) =500, lilitan sekunder (Ns) = 1000, Tegangan primer (Vp) = 0,9V, tegangan sekunder (Vs) = 1,8V, arus primer(Ip) = 0,28A, dan arus sekundernya (Is) = 0,14A. Pada perlakuan 3 menggunakan catu daya 9V, mereka

(20)

memperoleh nilai lilitan primer (Np) =500, lilitan sekunder (Ns) = 1000, Tegangan primer (Vp) = 1,95V, tegangan sekunder (Vs) = 3,9V, arus primer(Ip) = 0,44A, dan arus sekundernya (Is) = 0,22A. Sedangkan pada trafo step-down, perlakuan 1 menggunakan catu daya 3V, mereka memperoleh nilai lilitan primer (Np) =500, lilitan sekunder (Ns) = 1000, Tegangan primer (Vp)

= 1,6V, tegangan sekunder (Vs) = 0,8V, arus primer(Ip) = 0,01A, dan arus sekundernya (Is) = 0,02A. pada perlakuan 2 menggunakan catu daya 6V, mereka memperoleh nilai lilitan primer (Np) =500, lilitan sekunder (Ns) = 1000, Tegangan primer (Vp) = 2,2V, tegangan sekunder (Vs) = 1,1V, arus primer(Ip) = 0,04A, dan arus sekundernya (Is) = 0,08A. Pada perlakuan 3 menggunakan catu daya 9V, mereka memperoleh nilai lilitan primer (Np)

=500, lilitan sekunder (Ns) = 1000, Tegangan primer (Vp) = 4,2V, tegangan sekunder (Vs) = 2,1V, arus primer(Ip) = 0,06A, dan arus sekundernya (Is) = 0,12A . Walaupun prosedur kerja serta alat yang kami gunakan sama(kecuali sumber arus) dengan literatur tersebut, namun data yang kami peroleh sangat berbeda, hal ini desebabkan karena perbedaan sumber arus yang digunakan, dimana pada literatur mereka menggunakan catu daya sebagai sumber arusnya, sedangkan kami menggunakan function generator . Serta perbedaan arus yang digunakan, kami menggunakan arus yang lebiih besar dibandingkan dengan literatur tersebut, serta karna kami menggunakan function generator maka kami juga memperhatikan besar frekuensi tegangannya.

Keslahan-kesalahan yang terjadi selama kami melakukan adalah kurangnya keterampilan dan pemahaman praktikan, kesalahan kalibrasi alat

(21)

voltmeter, kesalahan mematikan sakelar sehingga hampir terjadi korstleting ditrafo, kesalahan alat yang kurang memadai sehingga data yang diperoleh tidak akurat, serta kurang perhatiannya praktikan ketika mengatur frekuensi pada function generatornya sehingga trafonya hamper meledak.

(22)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

1. Prinsip kerja transformator yaitu ketika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak- balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul GGL induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance). Ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.

2. Karakteristik trafo step-up yaitu Kapasitas lilitan kumparan primernya selalu lebih kecil dibandingkan dengan jumlah lilitan pada kumparan sekundernya (Np < Ns). Sedangkan tegangan primernya juga selalu lebih kecil dibandingkan dengan tegangan sekundernya (Vp < Vs). Untuk Kuat arus primernya ternyata selalu lebih besar dibandingkan dengan kuat arus sekundernya (Ip> Is). Dan karakteristik trafo step-down yaitu Kadar lilitan kumparan primernya selalu lebih besar dibandingkan dengan jumlah lilitan kumparan sekundernya(Ip> Ns). Sementara tegangan primernya berjumlah selalu lebih besar dibandingkan dengan tegangan

(23)

sekundernya (Vp > Vs). Besarnya kuat arus primernya selalu lebih kecil dibandingkan dengan kuat arus sekundernya (Ip< Is).

3. Pada hasil pengukuran tegangan diperoleh hasil pada trafo step-up pada perlakuan Vsumber 3v diperoleh Vp=0,015V,Vs=0,03V; pada perlakuan Vsumber 6v diperoleh Vp=0,03V5, Vs=0,07V; pada perlakuan Vsumber 9v diperoleh Vp=0,045V, Vs=0,09V. pada trafo step-down pada perlakuan Vsumber 3v diperoleh Vp=0,01V,Vs=0,02V; pada perlakuan Vsumber 6v diperoleh Vp=0,02V5, Vs=0,04V; pada perlakuan Vsumber 9v diperoleh Vp=0,04V, Vs=0,08V.

5.2 Saran

Saran kami untuk praktikum selanjutnya agar lebih teliti lagi untuk pengambilan data dan alat-alat praktikum sebaiknya di perbanyak lagi di laboratorium.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Ayu, R. (2020). Laporan Praktikum Transformator, Universitas PGRI Madiun.

Breithaupt, J. (2009). Swaddik Fisika. Bandung: Pakar Raya.

Elsi, A. (2020). Transformator, ,UIN Raden Fatah Palembang.

Tipler, P. A. (1996). Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.

Yulia, S. E. (2022). Laporan Praktikum Semester Genap "TRANSFORMATOR", UNIVERSITAS JEMBER.

(25)

LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Prasyarat : Telah menempuh mata kuliah praktikum teknik elektronika I dan praktikum

Selama ini kegiatan praktikum transformator 3 fasa dalam Mata Kuliah Teknik Tenaga Listrik TTL di Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro POLINES diselenggarakan untuk hubungan kumparan

LAPORAN DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI. DISUSUN

DAFTAR PERTANYAAN PRAKTIKUM BIOKIMIA: ISOLASI DNA Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Biokimia Disusun oleh: Adi Muhammad Falah Sutopo K3317002 Alfiana

FORMULIR LAPORAN INDIVIDU IDENTITAS MAHASISWA nilai maksimal: 5 Mata kuliah : Pedologi dan Nutrisi Hutan Nama / NIM : Kelompok : Hari, tanggal : HASIL PRAKTIKUM Tabel 1 Hasil

Laporan praktikum mata kuliah Mikrobiologi Pertanian mahasiswa Agroeknologi UIN Suska

Laporan praktikum tanaman jagung yang disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Dasar-dasar

Tugas besar mata kuliah Studio Perancangan 1 yang disusun oleh Kelompok