Kontribusi Ekstrakurikuler Tari dalam Menumbuhkan Rasa Cinta terhadap Budaya Lokal di Sekolah Menengah
1. Uraian topik
Cinta tanah air adalah wujud dari sila ketiga pancasila yang berbunyi persatuan Indonesia dan dapat dimanifestasikan dalam kehidupan sehari hari di lingkungan keluarfa, sekolah, maupun, masyarakat. Rasa cinta tanah air ialah sebuah ungkapan rasa hormat, bangga, dan loyalitas yang berada dalam jiwa setiap individu di negara setempat. Rasa cinta tanah air terlihat dari kesediaan individu untuk melindungi serta menjaga tanah air, adat, budaya, alam, dan lingkungan (Ikhsan, 2017). Pembentukan rasa cinta tanah air di sekolah ialah dengan ekstrakurikuler sama dengan intrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler dirancang untuk membantu siswa mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuan mereka dalam berbagai bidang yang tidak terkait dengan pendidikan.
Tujuan program kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk meningkatkan dan memperluas pengetahuan peserta didik, memahami hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyampaikan bakat dan minat, dan melengkapi upaya pembinaan manusia. Program penguatan pendidikan karakter pada kegiatan ekstrakurikuler membantu membentuk karakter cinta tanah air dan termasuk kegiatan pendidikan sekolah di luar kelas (Lestari, 2016). Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah, yang menyatakan bahwa siswa melakukan kegiatan ekstrakurikuler di luar kelas. Kegiatan dalam dan di luar kelas dirancang untuk membantu siswa mencapai tujuan akademik dengan meningkatkan bakat, minat, keterampilan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian mereka.
Seni tari adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang dapat menumbuhkan rasa cinta akan tanah air. Pada satuan pendidikan sekolah menengah pertama, seni tari merupakan bagian dari cabang seni. Seni tari merupakan komponen ekstrakurikuler dari pelajaran tersebut (Sunarti et al., 2020). Sebagai bagian dari aktivitas ekstrakurikuler, tari ini memberikan kesempatan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan menari untuk
1
mengembangkan dan mengekspresikan diri mereka melalui gerakan. Siswa juga melakukan refleksi dan memperhatikan perbedaan antara yang baik dan yang buruk seperti penerapan tata krama dan kepribadian. Seni tari adalah salah satu seni budaya yang harus dilestarikan. Tarian yang ditunjukkan pasti mengandung nilai moral dan mendorong siswa untuk berusaha meningkatkan moral atau karakter peserta didik. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa seni tari, sebagai bagian dari aktivitas ekstrakurikuler, sangat membantu menumbuhkan rasa cinta tanah air pada siswa.
2. Fenomena
Peserta didik di lingkungan sekolah diharapkan memperoleh pengalaman hidup yang akan membentuk karakter kepribadiannya selama proses belajar. Namun demikian, saat ini remaja sekolah terus melakukan perilaku negatif karena mereka sangat rentan terhadap pengaruh sosial di lingkungan sekolah dan masyarakat. Hal ini terjadi karena kurangnya kepedulian terhadap budaya dan adat istiadat masyarakat sehingga seringkali terjadi fenomena yang merusak citra bangsa. Oleh karena itu, fenomena ini harus diperhatikan bagi siswa menengah pertama untuk mengalahkan kebiasaan yang tidak baik, pendidikan budi pekerti harus menekankan penguasaan diri. Seseorang selalu dapat mengalahkan nafsu dan kebiasaan buruk jika ia memiliki budi pekerti yang kuat untuk mewujudkan kepribadian. Remaja sekolah yang melakukan perbuatan yang tidak baik karena mereka tidak dapat mengontrol diri mereka sendiri. Keberhasilan pendidikan moral di sekolah masih menjadi pertanyaan. Dalam hal ini, sekolah memainkan peran penting dalam menanamkan moral yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan. Menurut Ismawati (2015), kecintaan generasi muda terhadap tanah air telah berkurang. Akibatnya, kita perlu menghidupkan kembali semangat patriotisme untuk menghasilkan generasi yang benar-benar mencintai tanah airnya. Adanya pendidikan, rasa cinta dan kasih sayang masyarakat terhadap kampung halaman mereka harus terus ditingkatkan. Tidak hanya globalisasi dan kemajuan teknologi pesat yang menyebabkan fenomena melemah dan merosotnya rasa patriotisme di kalangan generasi muda namun juga karena siswa yang lebih suka dan bangga dengan budaya luar. Hal ini terbukti dari fakta bahwa siswa dan remaja lebih bangga menggunakan produk asing daripada produk dalam negeri.
2
Maka dari itu perlu ada tindakan untuk menanamkan rasa nasionalisme. Hal-hal kecil seperti mencintai produk lokal Indonesia dan menggunakannya dapat memengaruhi cinta seseorang terhadap tanah airnya, serta mengikuti kegiatan kebudayaan seperti kesenian tari. .
3. Alasan ketertarikan
Pendidikan karakter di sekolah adalah proses yang panjang dan konsisten maka kegiatan tidak cukup untuk mendidik karakter. Pendidikan karakter di sekolah dapat digunakan baik di dalam maupun di luar kelas. Lima bentuk integrasi dapat dilihat sebagai strategi pembelajaran pendidikan karakter: integrasi ke dalam mata pelajaran, integrasi melalui pembelajaran tematik, integrasi melalui pembiasaan dan suasana yang berkarakter, integrasi melalui kegiatan ekstrakurikuler, dan integrasi antara program pendidikan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Pendidikan seni tari sangat penting untuk pertumbuhan anak karena dapat menstabilkan bagian otak kanan dan kiri anak sehingga mereka dapat menyeimbangkan kreativitas dan pengetahuan mereka. Selain itu, seni tari juga dapat memengaruhi cara anak bergaul dan beradaptasi dengan orang lain. Anak- anak yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler seni tari biasanya lebih mudah bergaul dan beradaptasi dengan orang lain. Melestarikan budaya adalah salah satu cara untuk menjaga kebudayaan lokal. Budaya lokal dimanfaatkan untuk meningkatkan potensi siswa di sekolah dasar dengan memberikan pengetahuan yang berpedoman pada kebijakan lokal adalah salah satu cara untuk melestarikan budaya sehingga peserta didik harus belajar tentang budaya lokal secepat mungkin. Nahak (2019) menyatakan bahwa siswa adalah generasi muda yang memiliki kemampuan untuk mempertahankan kebudayaan lokal. Oleh karena itu, dengan menggunakan kebudayaan lokal sebagai alat pengembangan diri, diharapkan peserta didik menjadi lebih sadar akan tanggung jawab mereka untuk melestarikan dan mempertahankan kebudayaan lokal.
4. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang perlu diketahui peran dan kontribusi ekstrakulikuler seni tari dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air, serta tahapan pelaksanaan untuk membentuk rasa tersebut dan upaya dalam menanamkan nilai cinta tanah air pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).
3
5. Tujuan
Artikel disusun untuk mengetahui bagaimana peran dan kontribusi ekstrakulikuler seni tari dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air serta untuk memberikan citra baru bagi reformasi warga negara dalam rangka memupuk, menginspirasi dan memperkuat semangat kebangsaan warga negara generasi muda.
Sumber :
Damayanti, N., & Suprijanto, A. (2023). “Peran Ekstrakulikuler Kesenian Barongan Dalam Menanamkan Nilai Cinta Tanah Air Kelas Viii Di Sekolah Menengah Pertama 1 Sambong Kabupaten Blora”. Jurnal Spirit Edukasia, 3(01), 20-27.
Dewantara, J. A., & Juliansyah, N. (2023). Identitas Nasional: Kontribusi Program P5 Dalam Kurikulum Baru Guna Membangun Rasa Nasionalisme Di SMP Negeri 16 Pontianak. Jurnal Kewarganegaraan, 7(
1), 1-18.
Ikhsan, M. A. (2017). Nilai - Nilai Cinta Tanah Air Dalam Perspektif Al-Qur’an.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 2(2), 108–114.
Ismawati. (2015). Peran Guru Pkn Dalam Membentuk Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di SMA Negeri 1 Mojosari Kabupaten Mojokerto. Jurnal Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 2, 887–891.
Lestari, R. Y. (2016). Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Mengembangkan Watak Kewarganegaraan Peserta Didik. Untirta Civic Education Journal, 1(2), 136–152.
Nahak, H. M. (2019). Upaya Melestarikan Budaya Indonesia Di Era Globalisasi.
Jurnal Sosiologi Nusantara, 5(1), 65-76.
Sunarti, S., Sukadari Sukadari, & Sati Antini. (2020). Pengimplementasian Pendidikan Karakter Pada Ekstrakurikuler Seni Tari Nawung Sekar.
Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran, 4(1), 26–42 Wardani, H., Selian, R. S., & Nurlaili, N. (2024). Peran Pendidikan Karakter
Siswa Melalui Internalisasi Nilai-Nilai Berbasis Kearifan Lokal Pada Kegiatan Ekstarakurikuler Seni Tari Tradisional (Penelitian Di SMPN 4 Banda Aceh). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari &
Musik, 9(2).
4