• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Proses KLHS - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Perancangan Proses KLHS - Spada UNS"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Proses KLHS:

Memahami konteks penyusunan KRP dan

Peluang Integrasi KLHS

(2)

Mekanisme/Tahapan Penyelenggaraan KLHS

Tahap Proses Tujuan

1 PENGKAJIAN PENGARUH KRP 1.1 Perancangan Proses KLHS:

Memahami konteks penyusunan KRP dan Peluang Integrasi KLHS

Merancang agar dengan KLHS prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam KRP.

1.2 Identifikasi dan Pelibatan Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Lainnya

Agar masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dapat menyampaikan masukan tentang pembangunan berkelanjutan melalui KLHS, sehingga KLHS dan KRP mendapatkan legitimasi dan kepercayaan publik

1.3 Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan

Menetapkan isu-isu pembangunan berkelanjutan yang signifikan meliputi aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup atau keterkaitan antar ketiga aspek tersebut

1.4 Identifikasi KRP Identifikasi muatan dan substansi yang relevan dan signifikan terhadap isu lingkungan hidup strategis yang telah diidentifikasi dan membutuhkan muatan pertimbangan aspek pembangunan berkelanjutan

1.5 Telaahan Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Suatu Wilayah

Memprakirakan dampak dan risiko lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan oleh KRP

2 PERUMUSAN ALTERNATIF PENYEMPURNAAN KRP

Merumuskan alternatif penyempurnaan KRP dan mitigasinya

3 REKOMENDASI PERBAIKAN KRP DAN PENGINTEGRASIAN HASIL KLHS

Merumuskan perbaikan dan mengintegrasikannya dalam KRP berdasarkan hasil KLHS

4 DOKUMENTASI KLHS DAN AKSES PUBLIK

Mendokumentasikan proses-proses KLHS yang terbuka aksesnya untuk publik,

agar masyarakat dan pemangku kepetingan lainnya dapat menilai dan

(3)

Perancangan KLHS

Hal-hal yang diperhatikan dalam perancangan KLHS:

• Kejelasan maksud dan tujuan KLHS

• Mekanisme pelaksanaan KLHS direncanakan dan dirancang sesuai dengan KRP

• Proses perencanaan KRP dipertimbangkan dalam merancang proses KLHS

• KLHS dilakukan sebagai bagian integral dari proses penyusunan KRP

• Jika pelaksanaan proses KLHS sebagai bagian integral dari proses penyusunan KRP tidak terjadi, maka perlu

kejelasan interaksi antara proses penyusunan KRP dan

KLHS

(4)

1. KLHS merupakan ‘means’ atau ‘instrumen’ untuk menjamin KRP yang lebih berkelanjutan – prinsip improvement KRP;

2. KLHS mencoba ‘bermain dari dalam’ - merupakan satu bentuk ‘self assessment

3. KLHS tidak untuk ‘menolak’ KRP tetapi memberikan alternatif yang lebih baik;

4. KLHS diharapkan menghasilkan ‘win-win solution’

5. Proses KLHS perlu dirancang dengan baik agar efektif dan efisien.

Mengapa Proses KLHS Perlu Dirancang dan Diintegrasikan

dalam Penyusunan atau Evaluasi KRP?

(5)

Dua Hal yang Diintegrasikan Melalui KLHS

1. Substansi

Integrasi kajian lingkungan hidup dengan kajian teknis &

sosial-ekonomi

Prasyarat Integrasi KLHS dalam KRP:

proses dan prosedur yang berlaku dalam perencanaan KRP perlu dikenali dan dipahami terlebih dahulu

2. Proses, Prosedur dan Tata Cara

disesuaikan dengan proses, prosedur, dan tata cara

perencanaan KRP

(6)

Proses KRP

Keterkaitan Substansial KLHS Dengan KRP

Proses KLHS Menganalisis konteks,

perumusan masalah, dan kajian dasar perencanaan

Merumuskan tujuan, sasaran, strategi, dan

prioritas

Mengembangkan dan memilih alternatif

rencana

Merumuskan program, kegiatan, pentahapan,

dan pembiayaan

a) Pengkajian pengaruh KRP terhadap permasalahan lingkungan hidup di suatu wilayah

b) Perumusan alternatif penyempurnaan KRP c) Rekomendasi perbaikan

untuk pengambilan keputusan KRP yang

mengintegrasikan prinsip pembangunan

berkelanjutan

(7)

Skema Pelaksanaan Integrasi

KRP KLHS

KLHS

diselenggarakan setelah

penyusunan KRP telah berlangsung KLHS

diselenggarakan pararel dan terintegrasi dengan

penyusunan KRP

KLHS KRP

KLHS

diselenggarakan setelah

penyusunan KRP selesai

KRP

KLHS

(8)

 Mengikuti proses dan prosedur penyusunan dan penetapan KRP

 Memperhatikan peraturan terkait dengan penyelenggaraan KRP. Misal :

− PP No. 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional

− PP No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

− PP No. 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Peruntukan dan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan

− PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang

Pengintegrasian KLHS dalam KRP

(9)

Integrasi dalam penyusunan dan evaluasi :

 RTRW beserta rencana rinci skala Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota

 RPJP dan RPJM Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota

 Diintegrasikan dalam proses dan prosedur penyusunan dan evaluasi KRP

Untuk mencapai efektifitas tujuan KLHS, maka penyelenggaraan KLHS dapat diintegrasikan dalam setiap tahapan perencanaan KRP sehingga substansi KLHS dapat diakomodasikan oleh proses KRP secara langsung

Pengintegrasian KLHS harus sesuai/kontekstual dengan

karakteristik KRP nya, baik prosedur maupun muatan KRP

Pengintegrasian KLHS dalam KRP “Statutory”

(10)

Proses dan Prosedur Perencanaan RPJP

(11)

Pengintegrasian KLHS dalam Perencanaan RPJP

KLHS

Kondisi lingkungan hidup dan kecenderungannya

Isu strategis lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan

ALTERNATIF

Misi pembangunan jangka panjang

Strategi pembangunan

Prioritas pembangunan

(12)

Pelibatan peran masyarakat dalam perumusan konsepsi RTR

Pembahasan rancangan RTR oleh pemangku kepentingan

Persiapan penyusunan RTR

Pengumpulan data dan informasi

Analisis dan sintesis data dan informasi

Perumusan konsepsi RTR

Penyusunan rancangan peraturan per-UU-an tentang RTR

Proses Penyusunan RTR

Prosedur Penyusunan Rencana Tata Ruang

(13)

Analisis isu perencanaan TR berdasarkan data dan informasi

dan proses publik Merumuskan tujuan, kebijakan, dan strategi

pengembangan wilayah Mengembangkan konsep dan

alternatif rencana TR untuk mengelaborasi kebijakan dan strategi TR

Perencanaan dan pelaksanaan program dan pengendalian

pemanfaatan ruang

Penyusunan Rencana TR

Isu strategis lingkungan hidup

Pengaruh dan dampak rencana TR terhadap isu strategis

lingkungan hidup

Rekomendasi

pembangunan berkelanjutan dalam rencana TR

Alternatif dan mitigasi bagi penyempurnaan rencana TR

KLHS

Integrasi KLHS dalam Proses Penyusunan

Rencana Tata Ruang

(14)

Proses Penyusunan Rencana Tata Ruang

KONDISI WILAYAH DAN KECENDERUNGAN

Wilayah administratif

Geologi, hidrogeologi, dan bencana geologi

Hidrologi, sumber daya air, banjir dan genangan

Sumber daya alam, lingkungan, dan hayati

Demografi dan kecenderungannya

Sosial dan budaya

Ekonomi dan keuangan

Tingkat kesejahteraan

Prasarana dan sarana dasar

Penggunaan lahan

Konservasi dan kawasan lindung

ANALISIS KECENDERUNGAN DAN PREDIKSI

Daya dukung dan daya tampung lingkungan

Keterkaitan antar wilayah

Keterkaitan intra wilayah

KEBIJAKAN TERKAIT

RPJP Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota

RTRW Nasional, Provinsi (berbatasan),

Kabupaten/Kota (dalam Provinsi dan berbatasan)

Kebijakan Sektoral

SKENARIO DAN KONSEP RENCANA TATA RUANG

RENCANA TATA RUANG

Tujuan, kebijakan, dan strategi tata runag

(Arahan) rencana struktur ruang : sistem pusat dan hirarki infrastruktur

(Arahan) rencana pola ruang : kawasan lindung dan budidaya

Rencana kawasan strategis

Arahan pemanfaatan ruang

Arahan pengendalian pemanfaatan ruang

Kelembagaan dan pengembangan kapasitas Pelibatan peran

masyarakat dan pemangku kepentingan

(PP No. 68/2010) Pelibatan peran

masyarakat dan pemangku kepentingan

(PP No. 68/2010) PERSIAPAN

Penganggaran penyusunan RTRW

Kajian awal

Perumusan metodologi

Rencana kerja dan pembentukan tim

Gambaran fisik, lingkungan, sumber daya alam, ekonomi, dan sosial wilayah dan isu perencanaan

tata ruang

Pelibatan peran masyaratakat (PP No. 68/2010)

(15)

Prosedur Penyusunan RTRW

15

Tahap Persiapan

PENYUSUNAN RTRW PENETAPAN

a. Persiapan awal:

- pemahaman KAK - Penyiapan RAB

Data & informasi yang dibutuhkan:

a. Peta dasar (RBI dan citra satelit);

b. Kebijakan penatan ruang dan kebijakan sektoral terkait;

c. Kondisi fisik/lingkungan dan sumber daya alam;

d. Sumber daya buatan/

prasarana dan sarana;

d. Kependudukan dan sumber daya manusia;

e. Perekonomian, sosial dan budaya;

g. Kelembagaan; dan j. Data lainnya sesuai karakteristik wilayah.

Pengumpulan Data dan Informasi (Primer & Sekunder)

Analisis

Analisis terhadap data & informasi:

a. Identifikasi daerah fungsional perkotaan (Functional Urban Area) yang ada di wilayah;

b. Analisis sistem pusat-pusat permukiman (sistem perkotaan) yang didasarkan pada sebaran daerah fungsional perkotaan yang ada di wilayah;

c. Analisis daya dukung dan daya tampung wilayah serta optimasi pemanfaatan ruang.

1. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang

Wilayah;

2. Rencana Struktur Ruang;

3. Rencana Pola Ruang;

4. Penetapan Kawasan Strategi;

5. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah; dan 6. Arahan Pengendalian

Pemanfaatan Ruang Wilayah

1. Persetujuan Substansi 2. Proses

Pengesahan RTRW (yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang- undangan terkait lainnya)

Wawancara Observasi Pengumpulan Data

Sekunder

Kompilasi Data Konsep Terpilih

Beberapa Alternatif Konsep

Peluang Potensi

Tantangan Hambatan

Masalah Penilaian Terhadap

Alternatif Konsep

* Pemberian data & informasi

* Pendataan & pemberian masukan: aspirasi dan opini masyarakat dan kebijakan sektor

* Identifikasi potensi masalah penataan ruang

Penyampaian opini, aspirasi masyarakat terkait:

* kebijakan & strategi penataan ruang

* rumusan RTRW provinsi Pemberitaan Penyusunan

RTRW

Rencana

Kuesioner

Perumusan Konsepsi RTRW

Keterlibatan pasif masyarakat dalam menerima informasi penataan ruang

Penyampaian keberatan/sanggahan masyarakat terhadap konsep dan Raperda

RTRW provinsi Peran

Masyarakat c. Persiapan Teknis:

- Penyimpulan data awal - Perumusan metodologi - Penyusunan rencana kerja rinci

- Penyiapan perangkat survai

Kecenderungan Analisis Aspek di atas

a. Rumusan tujuan, kebijakan, dan strategi pengembangan wilayah; dan

b. Konsep pengembangan wilayahi

Konsep Pengembangan

Penyusunan Raperda

Penyusunan Naskah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang

RTRW

Proses Penetapan

b. Kajian awal data sekunder:

- Review RTRW yang ada - Kajian kebijakan terkait lainnya

(16)

Pengintegrasian KLHS dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang

KONDISI WILAYAH DAN KECENDERUNGAN

Wilayah administratif

Geologi, hidrogeologi, dan bencana geologi

Hidrologi, sumber daya air, banjir dan genangan

Sumber daya alam, lingkungan, dan hayati

Demografi dan kecenderungannya

Sosial dan budaya

Ekonomi dan keuangan

Tingkat kesejahteraan

Prasarana dan sarana dasar

Penggunaan lahan

Konservasi dan kawasan lindung

ANALISIS KECENDERUNGAN DAN PREDIKSI

Daya dukung dan daya tampung lingkungan

Keterkaitan antar wilayah

Keterkaitan intra wilayah

KEBIJAKAN TERKAIT

RPJP Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota

RTRW Nasional, Provinsi (berbatasan),

Kabupaten/Kota (dalam Provinsi dan berbatasan)

Kebijakan Sektoral

SKENARIO DAN KONSEP RENCANA TATA RUANG

RENCANA TATA RUANG

Tujuan, kebijakan, dan strategi tata runag

(Arahan) rencana struktur ruang : sistem pusat dan hirarki infrastruktur

(Arahan) rencana pola ruang : kawasan lindung dan budidaya

Rencana kawasan strategis

Arahan pemanfaatan ruang

Arahan pengendalian pemanfaatan ruang

Kelembagaan dan pengembangan kapasitas

Pembiayaan pembangunan PERSIAPAN

Penganggaran penyusunan RTRW

Kajian awal

Perumusan metodologi

Rencana kerja dan pembentukan tim

Pelibatan peran masyarakat dan pemangku kepentingan

(PP No. 68/2010) Pelibatan peran

masyarakat dan pemangku kepentingan

(PP No. 68/2010) Gambaran fisik, lingkungan, sumber daya alam,

ekonomi, dan sosial wilayah dan isu perencanaan tata ruang

Pelibatan peran masyaratakat (PP No. 68/2010)

KLHS : ISU STRATEGIS

Kondisi lingkungan hidup dan kecenderungannya

Isu strategis lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, terutama terkait perubahan iklim , peningkatan GRK, kenaikan muka laut, intensitas dan frekuensi extreem events; peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, atau kebakaran hutan dan lahan; kerusakan, kemerosotan, kepunahan, atau perubahan signifikan terhadap ekosistem penyangga keanekaragaman hayati; berkurangnya

kawasan berfungsi lindung; gangguan terhadap ketahanan pangan; penurunan mutu dan kelimpahan sumberdaya alam; peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan; peningkatan jumlah penduduk miskin atau penurunan kesejahteraan masyarakat

KLHS : ANALISIS DAN SINTESIS

- Pelampauan daya dukung dan daya tampung lingkungan - Dampak dan risiko negatif terhadap lingkungan

- Penurunan kinerja layanan dan jasa ekosistem - Inefisiensi pemanfaatan sumber daya alam

- Kerentanan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim - Penurunan ketahanan keanekaragaman hayati

KLHS : PENGARUH RENCANA TERHADAP LINGKUNGAN

Skenario perkembangan dan pertumbuhan terhadap daya dukung lingkungan hidup

Skenario perkembangan terhadap kerentanan keanekaragaman hayati

Skenario perkembangan terhadap kinerja dan kualitas jasa ekologis

Kapasitas adaptasi terhadap bencana letusan gunung dan dampak ikutannya

Pengaruh kumulatif dalam konstelasi wilayah sekitarnya dan yang lebih luas

KLHS : ALTERNATIF DAN EVALUASI RENCANA

Skenario pertumbuhan ekonomi dan penduduk

Pusat kegiatan dan intensitasnya

Sistem dan jaringan transportasi

Penggunaan lahan

Alternatif fasilitas dan utilitas dan sumbernya

Alternatif program pembangunan dan kewilayahan

16

(17)

Peninjauan Kembali RTRW

Naskah Akademik Dan Rancangan Perda

Perda RTRW provinsi/kabupaten/kota

Implementasi program dan kegiatan pembangunan

PENINJAUAN KEMBALI RTRW :

Pengkajian, Evaluasi, Penilaian, dan Rekomendasi

Perbaikan perda dan

penertiban terhadap Revisi RTRW

Proses Birokratik Dan Politik

Program Pembangunan Dan Development Proposal

Pengendalian Pemanfaatan Ruang Perijinan, Pengawasan, Penertiban

Monitoring dan Evaluasi Proses Teknokratik dan Birokratik

Deviasi/simpangan Satu kali dalam 5 tahun

atau lebih cepat

(18)

Pengintegrasian KLHS dalam Peninjauan Kembali RTRW

Naskah Akademik Dan Rancangan Perda

Perda RTRW provinsi/kabupaten/kota

Implementasi program dan kegiatan pembangunan

PENINJAUAN KEMBALI RTRW :

Pengkajian, Evaluasi, Penilaian, dan Rekomendasi

Perbaikan perda dan

penertiban terhadap Revisi RTRW

Proses Birokratik Dan Politik

Program Pembangunan Dan Development Proposal

Pengendalian Pemanfaatan Ruang Perijinan, Pengawasan, Penertiban

Monitoring dan Evaluasi Proses Teknokratik dan Birokratik

Deviasi/simpangan Satu kali dalam 5 tahun

atau lebih cepat

KAJIAN LINGKUNGAN untuk MUATAN KLHS

Kajian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup

Kajian kinerja jasa ekosistem

Kajian potensi sumber daya alam dan pemanfaatannya

Kajian keanekaragaman hayati

Kajian perubahan iklim dan dampaknya terhadap kenaikan muka laut, kenaikan suhu udara, perubahan cuaca ekstrim

Kajian potensi sumber daya air, kejadian banjir, longsor, dan kekeringan

Kajian kawasan hutan dan pengalihfungsiannya

Kajian potensi kebakaran hutan dan lahan

Kajian kesejahteraan masyarakat dan distribusinya

Kajian tingkat kesehatan masyarakat dan kerentanannya

KLHS

Pertimbangan dan evaluasi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup

Pertimbangan dan evaluasi kinerja dan kualitas jasa ekologis

Pertimbangan dan evaluasi efisiensi pemanfaatan SDA

Pertimbangan dan evaluasi tingkat keanekaragaman hayati

Pertimbangan dan evaluasi dampak dan risiko lingkungan hidup kumulatif

Pertimbangan dan evaluasi dampak perubahan iklim

(19)

Korelasi Kebijakan (K),

Rencana (R), Program (P)

Kebijakan

Rencana 1

Rencana 2 Program Y Program X Program C Program B Program A

Program Z

 Program tidak berdiri sendiri, selalu mengacu pada Rencana dan

Kebijakan

 Umumnya, sebuah dokumen Kebijakan diterjemahkan ke dalam Rencana dan Program

 Dalam penyelenggaraan KLHS, perlu pengenalan secara sistemik substansi KRP serta karakteristik masing-masing KRP

 Di Indonesia, suatu rencana statutory mengandung

muatan kebijakan,

rencana, dan program yang terkait sebagai suatu

kerangka logis (logical framework)

Perlu pengenalan secara sistemik substansi KRP serta karakteristik masing-masing KRP

Setiap KRP yang berbeda akan mempunyai

substansi dan karakteristik yang berbeda pula,

misal RTRW vs RPJP/M

(20)

Sebuah rencana tata ruang wilayah , memuat:

Tujuan

Kebijakan

Strategi

Rencana (rencana pola ruang dan rencana struktur ruang)

Arahan pengendalian pemanfaatan ruang)

Muatan Rencana Tata Ruang

(21)

Contoh “Tujuan” dalam RTRW

mewujudkan Kabupaten “X” yang maju, berdaya saing, sejahtera, dan bermartabat sebagai daerah perbatasan

Jawa Tengah di bagian Timur melalui pengembangan

potensi kegiatan utama industri, pertanian, dan pariwisata, dengan mengedepankan keseimbangan pembangunan dan

lingkungan hidup yang berkelanjutan.

(22)

Contoh “Kebijakan” dalam RTRW

1. percepatan perwujudan fungsi dan peran pusat-pusat perkotaan yang telah ditetapkan, yang dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas;

2. pembangunan prasarana utama untuk meningkatkan aksesibilitas, produksi, produktivitas, koleksi, dan distribusi, serta mewujudkan keterpaduan antarwilayah di Kabupaten dan antarwilayah kabupaten dengan wilayah lain untuk mendukung pengembangan kawasan peruntukan industri

3. pemantapan kawasan konservasi;

4. pemantapan kawasan pertanian terpadu;

5. pengembangan kawasan pariwisata berbasis potensi alam dan karakteristik lokal;

6. pengembangan industri berbasis potensi lokal;

7. pengurangan kesenjangan wilayah terutama wilayah bagian Selatan dan

Timur dengan wilayah bagian Barat melalui optimalisasi konsep agropolitan

berupa agroindustri, agrobisnis, dan agrowisata sebagai penggerak

pengembangan dan peningkatan nilai ekonomi kegiatan pertanian;

(23)

Contoh “Strategi” dalam RTRW

Kebijakan 1

percepatan perwujudan fungsi dan peran pusat-pusat perkotaan yang telah ditetapkan, yang dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas

a) mempercepat perwujudan sistem pusat pelayanan perkotaan yang terintegrasi dengan pusat pelayanan perdesaaan;

b) mendorong pertumbuhan pusat pelayanan pedesaan untuk mendukung pelayanan perkotaan;

c) mengarahkan pengembangan pusat kegiatan industri, jasa, dan perdagangan pada kecamatan-kecamatan tumbuh cepat yang berada di jalur-jalur utama transportasi;

d) mengarahkan pengembangan kegiatan pertanian dengan implementasi konsep agropolitan yang berpusat pada kota-kota tani di Karangpandan, Jumapolo, dan Mojogedang; dan

e) mengarahkan pengembangan kegiatan pariwisata alam dan budaya yang

berbasis konservasi pada kecamatan-kecamatan yang berada di Lereng

Gunung Lawu sebagai penggerak utama dan potensi pariwisata lainnya

(24)

Klasifikasi Struktur Ruang

Struktur Ruang

 Sistem perkotaan

 Sistem jaringan transportasi

 Sistem jaringan energi

 Sistem jaringan transportasi

 Sistem jaringan sumber daya air

Pola Ruang

 Kawasan lindung

 Kawasan budidaya

 Kawasan strategis

(25)

Klasifikasi Pola Ruang

Kawasan lindung

 Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya (kawasan hutan lindung, kawasan bergambut, kawasan resapan air)

 Kawasan perlindungan setempat (sempadan pantai,

sempadan sungai, kawasan sekitar danau atau waduk, dan ruang terbuka hijau)

 Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya

 Kawasan rawan bencana alam

 Kawasan lindung geologi

 Kawasan cagar alam geologi

 Kawasan rawan bencana alam geologi

 Kawasn yang memberikan perlindungan terhadap air tanah

(kawasan imbuhan air tanah dan sempadan mata air)

(26)

Klasifikasi Pola Ruang

Kawasan Budidaya

 Kawasan peruntukan hutan produksi

 Kawasan peruntukan hutan rakyat

 Kawasan peruntukan pertanian

 Kawasan peruntukan perikanan

 Kawasan peruntukan pertambangan

 Kawasan peruntukan industri

 Kawasan peruntukan pariwisata

 Kawasn peruntukan permukiman

 Kawasn peruntukan lainnya

Kawasan strategis

 Kawasan strategis berdasarkan kepentingan hankam

 Kawasan strategis berdasarkan kepentingan pertumbuhan ekonomi

 Kawasan strategis berdasarkan kepentingan pendayagunaan sumber daya alam/teknologi tinggi

 Kawasan strategis berdasarkan kepentingan fungsi dan daya dukung

(27)

Sekian

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Kelurahan Tirtonirmolo merupakan salah satu wilayah administratif dari kecamatan Kasihan yang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul termasuk dalam Satuan

Penyusunan Renstra Satpol PP Kota Tegal juga memperhatikan RTRW dan KLHS. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tegal Tahun 2011-2031 telah ditetapkan dalam Perda Kota Tegal

Bersedia dan mampu terlibat secara penuh dalam Pekerjaan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Luwu Timur

Perencanaan tata ruang merupakan proses penyusunan rencana tata ruang wilayah yang mencakup wilayah administratif/pemerintahan (seperti provinsi, kabupaten dan kota) dan

SKEMA PROSES MASUKAN PROSES KELUARAN Kebijakan Pembangunan Kota Rencana Umum Pembangunan Kota Rencana Detail Tata Ruang Kota Penelaahan Spesifik Wilayah Peremajaan Kota Prioritas

Preservasi Jenis Penataan Kawasan; Tahap Penyusunan RTBL Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.6/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan,Modul Sosialisasi

KRITERIA TARGET BIMBINGAN TEKNIS RENCANA DETAIL TATA RUANG RDTR TAHUN 2023 2 WILAYAH PERENCANAAN PENYUSUNAN KONSULTASI PUBLIK ANGGARAN KLHS PETA DASAR Sudah memiliki SK

Ya Ketidaklayakan Lingkungan Hidup Rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta sumber daya