Informasi Dokumen
- Penulis:
- Tim Penyusun
- Sekolah: CV. Wahana Halid Mandiri
- Mata Pelajaran: Kajian Lingkungan Hidup Strategis
- Topik: Laporan Pendahuluan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Luwu Timur Tahun 2011-2031
- Tipe: laporan pendahuluan
- Tahun: 2015
- Kota: Malili
Ringkasan Dokumen
I. PENDAHULUAN
Laporan Pendahuluan ini disusun sebagai bagian dari Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Luwu Timur tahun 2011-2031. Laporan ini menggambarkan secara umum wilayah kajian dan metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan. Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dan CV. WAHANA HALID MANDIRI sebagai konsultan pelaksana menjadi landasan penyusunan dokumen ini, yang diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kelancaran dan penyelesaian proyek.
1.1. LATAR BELAKANG
Kabupaten Luwu Timur memiliki pertumbuhan yang lebih pesat dibandingkan kabupaten lain di Sulawesi Selatan, berkat letak geografis yang strategis. Kebutuhan akan dokumen perencanaan keruangan menjadi penting untuk mengoptimalkan potensi wilayah, termasuk kawasan pesisir. RTRW 2011-2031 dirancang untuk memberikan panduan dalam pembangunan multi sektor yang berkelanjutan dan sebagai acuan dalam menghadapi tantangan pembangunan yang kompleks.
1.2. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan utama penyusunan KLHS adalah untuk memastikan integrasi prinsip pembangunan berkelanjutan dalam kebijakan dan rencana pembangunan. KLHS berfungsi sebagai alat evaluasi untuk mengidentifikasi dampak lingkungan dan memberikan alternatif penyempurnaan kebijakan yang lebih ramah lingkungan. Manfaatnya juga mencakup peningkatan kesadaran dan keterlibatan berbagai pihak dalam proses pembangunan.
1.3. PENDEKATAN DAN PRINSIP
KLHS mengedepankan tiga nilai penting: keterkaitan, keseimbangan, dan keadilan. Pendekatan ini bertujuan untuk menghasilkan kebijakan yang mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan secara holistik. Prinsip KLHS menekankan pentingnya partisipasi publik dan akuntabilitas dalam setiap tahap proses perencanaan untuk mencapai hasil yang berkelanjutan.
1.4. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup KLHS mencakup seluruh wilayah Kabupaten Luwu Timur dengan luas 6.994,88 km². Substansi kajian meliputi identifikasi isu lingkungan strategis, pengkajian dampak kebijakan, serta perumusan alternatif untuk penyempurnaan kebijakan yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua kebijakan yang diambil tidak merugikan kondisi lingkungan.
1.5. KELUARAN
Hasil akhir dari penyusunan KLHS diharapkan dapat memberikan kajian mendalam mengenai pengaruh kebijakan dan rencana yang termuat dalam RTRW terhadap kondisi lingkungan di Kabupaten Luwu Timur. Selain itu, KLHS juga diharapkan menghasilkan rekomendasi untuk perbaikan pengambilan keputusan yang lebih berkelanjutan.
II. TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN
Bagian ini membahas gambaran umum wilayah Kabupaten Luwu Timur, termasuk letak geografis, demografi, dan kondisi sosial ekonomi. Tinjauan ini penting untuk memahami konteks lingkungan yang akan dijadikan dasar dalam penyusunan kebijakan dan rencana pembangunan. Informasi yang disajikan mencakup berbagai aspek seperti potensi sumber daya alam dan infrastruktur yang ada.
2.1. GAMBARAN UMUM WILAYAH
Wilayah Kabupaten Luwu Timur terletak strategis di Sulawesi dengan batasan geografis yang jelas. Terdapat 11 kecamatan dengan berbagai karakteristik yang berbeda. Wilayah ini dikenal sebagai 'negeri tiga danau' karena keberadaan danau besar yang berpotensi untuk pengembangan ekonomi, seperti pariwisata dan budidaya perikanan.
2.1.1. LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI
Kabupaten Luwu Timur memiliki koordinat yang strategis dan luas wilayah 6.944,88 km². Secara administrasi, terdiri dari 11 kecamatan dan 127 desa. Letak ini menjadikannya sebagai penghubung penting antara provinsi di sekitarnya, yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah.
2.1.2. PENDUDUK
Jumlah penduduk Kabupaten Luwu Timur mencapai 275.523 jiwa dengan kepadatan penduduk yang bervariasi antar kecamatan. Kecamatan Malili merupakan yang terpadat, sedangkan Kecamatan Wasuponda dan Mangkutana memiliki kepadatan terendah. Data ini penting untuk perencanaan sosial dan ekonomi.
2.1.3. SARANA PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
Pendidikan dan kesehatan menjadi fokus dalam pengembangan SDM di Kabupaten Luwu Timur. Terdapat berbagai institusi pendidikan dari tingkat TK hingga akademi, serta fasilitas kesehatan yang mencukupi. Ketersediaan sumber daya manusia yang terampil sangat penting untuk mendukung pembangunan daerah.
2.1.4. KEADAAN BIOFISIK WILAYAH
Topografi Kabupaten Luwu Timur didominasi oleh pegunungan dan perbukitan, dengan variasi ketinggian yang signifikan. Kondisi ini mempengaruhi penggunaan lahan dan potensi pertanian. Selain itu, analisis geologi dan jenis tanah menunjukkan potensi untuk pertanian dan pengelolaan sumber daya alam.
2.1.5. KONDISI OSEANOGRAFI DAN EKOSISTEM PESISIR
Kondisi oseanografi wilayah pesisir Luwu Timur mencakup pola pasang surut dan gelombang yang mempengaruhi ekosistem. Data mengenai gelombang dan pasang surut penting untuk pengelolaan sumber daya kelautan dan perlindungan ekosistem pesisir yang rentan terhadap perubahan iklim.
Referensi Dokumen
- Analytic Hierarchy Process (AHP) ( Saaty, 1986 )
- Standar Pembobotan ( Saaty, 1990 )