• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Perancangan Sistem Informasi Manajemen Modul Layanan Pada Rumah Sakit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of Perancangan Sistem Informasi Manajemen Modul Layanan Pada Rumah Sakit"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Modul Layanan Pada Rumah Sakit

Ida Bagus Primanggara Gamaswara1, A.A.K. Oka Sudana2, Ni Made Ika Marini Mandenni3

Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Jalan Kampus Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia

1[email protected]

2[email protected]

3[email protected]

Abstrak

Sistem Informasi Manajemen diperlukan oleh sebuah perusahaan besar seperti rumah sakit untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat. Perancangan Sistem Informasi Manajemen untuk keperluan rumah sakit dibentuk ke beberapa modul sesuai dengan fungsinya masing-masing, seperti Modul Layanan. Modul Layanan ini diharapkan dapat membantu mengurangi aktivitas pegawai rumah sakit bagian layanan yang masih dilakukan secara manual menggunakan media kertas, seperti pencatatan rekam medis pasien. Metode yang digunakan dalam perancangan adalah metode TAS dengan lima tahap perancangan. Perancangan Sistem Informasi Manajemen disesuaikan dengan enam modul lainnya melalui pertukaran data antar modul sehingga menghasilkan sistem yang terintegrasi. Proses-proses yang dijelaskan pada Modul Layanan adalah Manajemen Master Data, Perawatan, Instalasi Gawat Darurat, Penunjang, Rekam Medis, Penjadwalan, dan Pelaporan. Hasil dari perancangan sistem ini terdiri dari rancangan Pertukaran Data Antar Modul, Diagram Konteks, Data Flow Diagram, Diagram Berjenjang, Physical Data Model, dan Graphical User Interface.

Kata Kunci: Sistem Informasi Manajemen, Rumah Sakit, Modul Layanan, Metode TAS.

Abstract

Management System Information is needed by an organization or a large company such as hospital to provide information for support several function of operation, management, and problem solver immediately and appropriately. Management System Information had designed for hospital necessary is formed by several modules in accordance with their respective functions, such as the Service Module. The Service Module is expected to reduce hospital employees for working which several services still going manually paperbased, such as recording a patient's medical record. A method is used for this project called TAS Method who had five stages of design. Design of Management System Information of Hospital Service Module has been connected to six others module through exchanged data between module so that produce a integrated. Some process can be explained from this Service Module is Master Data Management, Treatment, Emergency Unit, Medical support, Medical Record, Scheduling, and Report. The result from designing this system is Exchanged Data Between Module Design, Context Diagram, Data Flow Diagram, Hierarchy Chart, Physical Data Model, and Graphical User Interface.

Keywords: Management of System Information, Hospital, Service Module, TAS Method.

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat membuat pengaruh besar dalam semua lapisan kegiatan di masyarakat. Teknologi informasi sebagai acuan dalam perkembangan jaman mengakibatkan kebutuhan akan informasi meningkat tajam. Bentuk dari teknologi

(2)

informasi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah sistem informasi manajemen. SIM biasa dipakai oleh organisasi atau perusahaan besar yang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi, salah satunya adalah rumah sakit.

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit wajib dimiliki oleh setiap rumah sakit karena proses bisnis rumah sakit sangat rumit dan banyak sehingga dibutuhkan sebuah metode yang mempermudah kerja tersebut. Tetapi pada kenyataannya, belum semua rumah sakit mengimplementasikan SIMRS. SIMRS Modul Layanan akan sangat bermanfaat untuk menangani proses Perawatan, Instalasi Gawat Darurat, Penunjang, Rekam Medis, Penjadwalan dan Pelaporan. Hasil yang diharapkan dari perancangan SIMRS Modul Layanan adalah sistem yang saling terintegrasi antara satu modul dengan modul lainnya serta mampu menggambarkan proses yang berada dalam sistem.

Penelitian yang serupa pernah dilakukan oleh Siti Elda Hiererra dengan membuat sebuah perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem Registrasi Pasien di RS. Budi Lestari Bekasi. Perancangan tersebut menghasilkan rich picture perancangan sistem informasi, UML Class Diagram, dan Graphical User Interface [1]. Hendik Mulyanarko menciptakan Sistem Informasi Billling pada Rumah Sakit Umum Daerah di Kabupaten Pacitan berbasis web.

Rancangan yang dibuat adalah berupa Entity Relational Diagram, Database, dan GUI [2].

Yudhistira Adi Nugraha Paturusi menghasilkan sebuah Sistem Rekam Medis Elektronik berbasis Social Network Web dengan keinginan untuk menggabungkan beberapa komunitas rumah sakit menjadi satu. Hasil yang dicapai adalah perancangan database dan GUI pada web [3]. Rachmat Agusli membuat Rancang Bangun Sistem Informasi Klinik Menggunakan VB.Net.

Hasil yang diperoleh adalah rancangan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, dan GUI [4].

Erlina Dayanti membuat Sistem Informasi Data Kunjungan Pasien pada Pusat Kesehatan Masyarakat Munjul Kabupaten Majalengka. Rancangan dibuat dalam bentuk Diagram Konteks, Data Flow Diagram, ERD, dan Physical Data Model [5]. Cyfa Agnia Fathia menghasilkan Sistem Informasi Rekam Medis di Puskesmas Rancaekek. Perancangan yang dibentuk adalah Diagram Konteks, DFD, ERD, Database, dan GUI [6].

Rika melakukan Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Laboratorium di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Kesamaan dengan penelitian yang dilakukan penulis terletak pada penggunaan metode Total Architecture Synthesis. Metode TAS dilakukan dengan lima tahap perancangan sistem [7].

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan memiliki perbedaan dengan perancangan yang dilakukan oleh penulis lain. Perbedaan tersebut terletak pada desain rancangan penulis yang saling terintegrasi dengan enam modul lain. Hasil perancangan penulis berupa Diagram Pertukaran Data antar Modul, Diagram Konteks, DFD, PDM, dan GUI. Tujuan dari pembuatan rancangan tersebut adalah menciptakan kemudahan untuk melihat hubungan antar entitas, datastore antar modul, dan tampilan aplikasi.

2. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah TAS. TAS merupakan metode perancangan yang menghasilkan perulangan untuk mencapai tujuan, menjelaskan bisnis proses, dan mendeskripsikan arsitektur sistem. TAS merupakan metode yang dilakukan dengan beberapa tahap perancangan. Tahap-tahap tersebut antara lain [8]:

a. Menentukan Initial Scope.

b. Menentukan Kebutuhan.

c. Mendesain Arsitektur Bisnis Proses.

d. Mendesain Arsitektur Sistem.

e. Evaluasi Arsitektur.

2.1. Menentukan Initial Scope

Initial Scope merupakan proses untuk menentukan rumusan masalah, batasan masalah, dan tujuan dari penelitian yang dilakukan. Tujuan yang ingin dicapai adalah disain Sistem Informasi

(3)

Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan yang layak untuk diimplementasikan secara langsung disebuah rumah sakit.

2.2. Menentukan Kebutuhan

Kebutuhan dalam merancang SIMRS Modul Layanan terdiri dari tiga tahapan, yaitu pencarian informasi yang terkait dengan proses rawat jalan, melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan pelayanan rumah sakit, dan melakukan observasi langsung ke sebuah rumah sakit.

2.3. Mendesain Arsitektur Bisnis Proses

Arsitektur Bisnis Proses terdiri dari pembuatan standard operating procedure untuk menjelaskan setiap proses yang ditangani pada sistem informasi dan pengilustrasian hubungan relasional antara satu entitas dengan entitas lainnya dalam entity relationship diagram.

2.4. Mendesain Arsitektur Sistem

Arsitektur Sistem yang dihasilkan oleh perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan adalah berupa disain Pertukaran Data Antar Modul, Diagram Konteks, Data Flow Diagram, Diagram Berjenjang, Normalisasi, Physical Data Model, dan Graphical User Interface.

2.5. Evaluasi Arsitektur

Evaluasi Arsitektur merupakan tahap terakhir dalam perancangan sistem menggunakan metode TAS. Hal ini sangat penting karena akan digunakan sebagai tolak ukur bahwa sistem informasi yang dihasilkan dapat dikatakan baik atau tidak.

3. Kajian Pustaka

Kajian Pustaka menggunakan dasar teori pada beberapa sumber untuk menunjang Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan. Rumah Sakit adalah tempat yang memfasilitasi orang sakit dengan mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat untuk melaksanakan pendidikan klinik bagi mahasiswa kedokteran, perawat dan berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya [9]. Pasien yang pernah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit mendapatkan sebuah dokumen rekam medis. Rekam Medis adalah berkas yang digunakan untuk menyatakan apa, siapa, dimana, mengapa, kapan, dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat informasi minimal berisikan identitas pasien, diagnosis penyakit pasien, pelayanan kesehatan, serta pengobatan dengan merekam hasilnya [10].

3. Perangkat Pemodelan Sistem

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan dibuat berdasarkan perangkat pemodelan sistem yang ada, yaitu DFD, Diagram Konteks, Diagram Berjenjang, dan PDM. DFD adalah alat untuk menggambarkan suatu sistem yang sebelumnya ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik yang memiliki kontak dimana data tersebut akan disimpan [11]. Diagram Konteks adalah sebuah diagram yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran dari sistem [12]. Hasil keseluruhan proses DFD Level 0 sampai Level selanjutnya dapat digambarkan menggunakan Diagram Berjenjang. Diagram Berjenjang merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan untuk keseluruhan proses yang beradapada DFD.

Rancangan database diilustrasikan ke dalam sebuah rancangan PDM. PDM merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data yang disimpan serta hubungan antar data tersebut [13].

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan berisi perancangan dan pembahasan dari Rancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan.

(4)

4.1. Gambaran Umum Sistem

Gambaran umum sistem yang dihasilkan merupakan bentuk dari pertukaran data yang dilakukan oleh masing-masing modul. Modul yang berada pada perancangan SIMRS berjumlah sebanyak tujuh modul yang terdiri dari Front Office, Layanan, Farmasi, Sarana dan Prasarana, Payroll, Human Resource Development, dan Akuntansi dan Keuangan. Gambaran umum sistem dapat dilihat pada Gambar 1.

Data Registrasi, Data Pasien Data Transaksi Obat

Data Rekam Medis, Data Transaksi Tindakan, Jadwal Operasi Pasien,

Jadwal Dokter

Posting Data Pembayaran, Bukti Pembayaran, Faktur

Jaminan

Data Kamar, Kelas, Ambulance, Bed

Request Data Kamar, Kelas, Ambulance, Bed

Data Pegawai, Status Pegawai

Info Obat, Data DR Unit

Data Pegawai Medis

LaporanPersetujuan PO danVoucher Payment

Data SR Unit, Data Resep, Data Penggunaan Obat Habis Pakai Laporan THR, Data

Premi BPJS, Data Rekonsiliasi

A

PEGAWAI

Data Pegawai, Absensi, Sanksi, Kenaikan pangkat, kenaikanjabatan,. Cuti

A Pembayaran

LaporanPersetujuan PO

Data Pasien, Data Registrasi, Data

Diagnosa Awal

Data Pembayaran B Transaksi Tindakan

B

HRD LAYANAN SARANA & PRASARANA

FRONT OFFICE

FARMASI PAYROLL

PASIEN Data Pasien, Data Registrasi,

Dokumen Jaminan

Data Pegawai

Data Jadwal Dokter

Data List Rawat, Data List IGD, Data List Operasi, Data List Lab, Data List Radio

Data Ruangan

Draft PO, Laporan DR, RR, Spoil, RTA, RTP, Stok Opname, Pemusnahan Obat

AKUNTING & KEUANGAN Draft PO, RR, DO dan Posting Hasil Penghapusan

Request Data Pegawai, Request

Status Pegawai

Gambar 1. Gambaran Umum Sistem

Modul Layanan yang berada pada Gambar 1 memiliki hubungan dengan beberapa modul lain, diantaranya Front Office, Farmasi, Sarana dan Prasarana, Payroll, dan HRD. Pertukaran data diantara modul tersebut diperlukan guna menjalankan beberapa proses yang saling terkait.

4.2. Diagram Konteks

Gambar 2 merupakan Rancangan SIMRS Modul Layanan yang dibuat dalam bentuk Diagram Konteks. Sistem Layanan memiliki hubungan dengan sembilan entitas. Sembilan entitas tersebut adalah Dokter, Perawat, Admin, Sarana dan Prasarana, HRD, Staff Medis, Direktur Utama, Front Office, dan Farmasi.

Diagram Konteks Sistem Layanan pada Gambar 2 menjelaskan mengenai hubungan Sistem Layanan dengan entitas. Hubungan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Direktur Utama yaitu saat subsistem layanan memberikan Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Inap, Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Jalan, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Laporan Kunjungan Pasien Rawat Jalan.

2. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Front Office yaitu saat subsistem layanan memberikan Data Tindakan Medis Keseluruhan, Data Jadwal Dokter, Data Jadwal Operasi dan front office memberikan Data Registrasi, Data Pasien, Data Diagnosa Awal.

3. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Farmasi yaitu saat subsistem layanan memberikan Data Resep Obat, Data Penggunaan Obat Habis Pakai, Data SR Unit, dan Data Retur Pasif dan Farmasi memberikan Info Obat, Data DR Unit.

(5)

4. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Dokter yaitu saat subsistem layanan memberikan Data Registrasi, Data Pasien, Data Diagnosa Awal dan dokter memberikan Tindakan Medis Umum, Pemeriksaan Pasien, Data Diagnosa Lanjutan, Data Resep, Data Visite Dokter, Data Status Operasi.

5. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Perawat yaitu saat subsistem layanan memberikan Data Registrasi, Data Pasien dan perawat memberikan Tindakan Medis Umum, Data Status Triage, Data Status Pasien, Data Status IGD.

6. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Admin yaitu subsistem layanan diberikan Data SMF, Data Departemen, Data Penyakit, Data Operasi, Data Radiologi, Data Laboratorium, Data Tindakan Umum, Data Tindakan Penunjang, Data ICD IX CM, Data ICD X.

7. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas HRD ketika subsistem HRD memberikan data pegawai yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan jadwal.

8. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Staff Medis yaitu saat subsistem layanan memberikan Data Tindakan, Data Jadwal dan staff rekam medis memberikan Pengolahan Data Tindakan, Pengolahan Data Jadwal, Tindakan Medis Penunjang, View Data Tindakan, Verifikasi Data Tindakan, Pengolahan Data Tindakan Keseluruhan.

9. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Sarana dan Prasarana yaitu saat subsistem layanan diberikan Data Ruangan.

LAYANAN 2.0 DOKTER

g

STAFF MEDIS h

MODUL FO MODUL HRD

DIREKTUR UTAMA c

MODUL SARPRAS

Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Inap, Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Jalan, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Inap,

Laporan Mortalitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Kunjungan Pasien Rawat Inap dan

Laporan Kunjungan Pasien Rawat Jalan.

Data Registrasi, Data Pasien, Data Diagnosa

Awal

MODUL FARMASI

PERAWAT f

Tindakan Medis Umum, Data Status Triage, Data Status Pasien, Data

Status IGD Data Registrasi,

Data Pasien

Info Obat, Data DR Unit Data Resep Obat, Data Penggunaan Obat Habis Pakai, Data SR Unit, Data Retur Pasif

Data Registrasi, Data Pasien, Data Diagnosa

Awal Data Tindakan Medis

Keseluruhan, Data Jadwal Dokter, Data

Jadwal Operasi

Data Ruangan Data Pegawai

Pengolahan Data Tindakan, Pengolahan Data Jadwal, Tindakan Medis Penunjang, View Data Tindakan, Verifikasi Data

Tindakan, Pengolahan Data Tindakan Keseluruhan

Data Tindakan, Data Jadwal

ADMIN f1 Data SMF, Data Departemen,

Data Penyakit, Data Operasi, Data Radiologi, Data Laboratorium, Data Tindakan

Umum, Data Tindakan Penunjang, Data ICD IX CM,

Data ICD X Tindakan Medis Umum,

Pemeriksaan Pasien, Data Diagnosa Lanjutan, Data Visite Dokter, Data Resep,

Data Status Operasi

Gambar 2. Diagram Konteks Sistem Layanan

4.3. Diagram Berjenjang

Gambar 3 merupakanGambar Diagram Berjenjang dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan. Diagram Berjenjang digunakan untuk menggambarkan proses-proses dari DFD Level 0 hingga DFD Level selanjutnya. Diagram Berjenjang yang dihasilkan pada perancangan ini sampai ke DFD Level 2.

(6)

MANAJEMEN MASTER DATA

2.1

PELAPORAN 2.7 PENJADWALAN

2.6 REKAM MEDIS

2.5 IGD

2.2

PERAWATAN 2.3

PENUNJANG 2.4 SUBSISTEM

LAYANAN 2.0

PEMERIKSAAN SINGKAT

2.2.1.1p

PENENTUAN TINGKAT KEGAWATDAR

URATAN 2.2.1.2p

PEMILAHAN PASIEN 2.2.1.3p

PEMERIKSAAN AWAL 2.3.1.1p

PEMERIKSAAN FISIK 2.3.1.2p

DIAGNOSA 2.3.1.3p

PENENTUAN POLI 2.3.2.1p

TINDAKAN MEDIS POLI 2.3.2.2p

PEMBUATAN RESEP OBAT 2.3.2.3p

PENENTUAN RUANG PERAWATAN

2.3.3.1p

TINDAKAN MEDIS 2.3.3.2p

PEMBUATAN RESEP OBAT 2.3.2.3p

DFD Level 2

MANAJEMEN MASTER DATA LABORATORIUM 2.1.6p

MANAJEMEN MASTER DATA TINDAKAN

UMUM 2.1.7p

MANAJEMEN MASTER DATA TINDAKAN PENUNJANG 2.1.8p

MANAJEMEN MASTER DATA ICD IX CM

2.1.9p

MANAJEMEN MASTER DATA ICD X 2.1.10p MANAJEMEN

MASTER DATA SMF 2.1.1p

MANAJEMEN MASTER DATA DEPARTEMEN 2.1.2p

MANAJEMEN MASTER DATA PENYAKIT

2.1.3p

MANAJEMEN MASTER DATA OPERASI

2.1.4p

MANAJEMEN MASTER DATA RADIOLOGI

2.1.5p

TRIAGE 2.2.1

TRIAGE MERAH 2.2.2p

TRIAGE KUNING 2.2.4p TRIAGE

HIJAU 2.2.3p

PEMERIKSAAN 2.3.1

RAWAT JALAN

2.3.2 RAWAT

INAP 2.3.3

PENGGOLONGAN PASIEN

2.4.1

TINDAKAN MEDIS PENUNJANG

2.4.2

PENGOLAHAN HASIL

2.4.3

RUJUKAN RAWAT JALAN 2.4.1.1p

TANPA RUJUKAN 2.4.1.2p

RUJUKAN RAWAT INAP

2.4.1.3p

PENANGANAN MEDIS OPERASI 2.4.2.1p

PENANGANAN MEDIS RADIOLOGI

2.4.2.2p

PENANGANAN MEDIS LABORATORIUM

2.4.2.3p ANALISA

HASIL RADIOLOGI

2.4.3.1p

ANALISA HASIL LABORATORIUM 2.4.3.2p

UPDATE DATA RADIOLOGI

2.4.3.3p

UPDATE DATA LABORATORIUM 2.4.3.4p

PENGOLAHAN DATA RM

RAWAT 2.5.1

PENGOLAHAN DATA RM IGD

2.5.2

PENGOLAHAN DATA RM OPERASI 2.5.3

PENGOLAHAN DATA RM RADIOLOGI 2.5.4

PENGOLAHAN DATA RM LABORATORIUM

2.5.5

PENGHIMPUNAN DATA RM

2.5.6p

VIEW DATA RM RAWAT 2.5.1.1p

VERIFIKASI DATA RM RAWAT 2.5.1.2p

VIEW DATA RM IGD 2.5.2.1p

VERIFIKASI DATA RM IGD 2.5.2.2p

VIEW DATA RM OPERASI 2.5.3.1p

VERIFIKASI DATA RM OPERASI 2.5.3.2p

VIEW DATA RM RADIOLOGI

2.5.4.1p

VERIFIKASI DATA RM RADIOLOGI 2.5.4.2p

VIEW DATA RM LABORATORIUM 2.5.5.1p

VERIFIKASI DATA RM LABORATORIUM

2.5.5.2p

PENJADWALAN DOKTER

2.6.1p

PENJADWALAN OPERASI

2.6.2p

LAPORAN 10 REKAP PENYAKIT

2.7.1p

LAPORAN MORDIBITAS

PASIEN 2.7.2p

LAPORAN MORTALITAS

PASIEN 2.7.3p

LAPORAN KUNJUNGAN

PASIEN 2.7.4p

DFD Level 1 DFD LEVEL 0 TOP LEVEL

Gambar 3. Diagram Berjenjang Sistem Layanan

(7)

Diagram Berjenjang pada Gambar 3 menunjukan proses-proses DFD Rancangan SIMRS Layanan yang menghasilkan proses sampai Level 2. DFD Level 1 merupakan subproses dari proses-proses utama pada DFD Level 0. DFD Level 2 merupakan subproses dari DFD Level 1.

4.4. DFD Level 0

Gambar 4 merupakan DFD Level 0 dari perancangan SIMRS Modul Layanan. DFD Level 0 menyajikan proses-proses utama yang berada pada rancangan SIMRS Modul Layanan.

Proses-proses tersebut diantaranya Manajemen Master Data, Perawatan, IGD, Penunjang, Rekam Medis, Penjadwalan, dan Pelaporan. Ketujuh proses utama tersebut berkaitan dengan sembilan entitas dalam SIMRS Modul Layanan.

Alur perancangan SIMRS Modul Layanan dimulai dari proses manajemen master data.

Manajemen master data dilakukan oleh admin yang membuat isi atau konten dari datastore yang digunakan pada sistem informasi. Datastore tersebut digunakan untuk menyimpan pengolahan data yang terjadi dimasing-masing proses. Proses yang pertama adalah proses perawatan, proses IGD, dan proses penunjang. Proses tersebut dilaksanakan tergantung dari proses pengobatan yang dijalani oleh pasien. Data registrasi yang diberikan oleh Modul Front Office menandakan dimana seorang pasien dirawat dan mendapatkan pelayanan medis apa saja.

Proses perawatan dapat menangani proses rawat jalan (poliklinik) dan proses rawat inap.

Proses IGD dapat menangani proses ketika pasien mendapatkan pelayanan medis di ruang gawat darurat. Proses penunjang merupakan proses yang menangani layanan penunjang medis seperti laboratorium, radiologi, dan kamar operasi. Proses penunjang memiliki keterkaitan antara proses perawatan dan proses IGD melalui rujukan fasilitas penunjang yang diarahkan oleh dokter kepada pasien. Hasil dari proses-proses tersebut, yaitu data tindakan perawatan, data tindakan IGD, dan data tindakan penunjang bermuara ke proses rekam medis.

Proses rekam medis menghasilkan data rekam medis masing-masing pelayanan untuk diberikan kepada proses pelaporan. Proses pelaporan merupakan rangkuman dari proses pelayanan rumah sakit yang dihasilkan secara rutin untuk dilaporkan kepada Direktur Utama rumah sakit.

4.5. DFD Level 1 Perawatan

DFD Level 1 Perawatan merupakan subproses dari Proses Perawatan pada DFD Level 0. DFD Level 1 Perawatan terdiri dari tiga subproses utama didalamnya. Ketiga subproses tersebut diantaranya Pemeriksaan, Rawat Jalan, dan Rawat Inap. Setiap subproses yang berada pada DFD Level 1 Perawatan memiliki keterkaitan dengan entitas-entitas dan data store yang berasal dari DFD Level 0.

DFD Level 1 Perawatan terdiri dari tiga subproses, yaitu Pemeriksaan, Rawat Jalan, dan Rawat Inap. Alur proses bermula dari proses pemeriksaan yang memperoleh data registrasi dan data diagnosa awal dari Modul Front Office. Data tersebut digunakan ke dalam proses untuk melaksanakan pra tindakan medis yaitu anamnesis dan pemeriksaan fisik. Anamnesis merupakan tahapan dimana seorang dokter melakukan tanya jawab terkait dengan kondisi pasien saat itu. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan dokter atas keluhan yang diberikan oleh pasien dengan menggunakan kelima indera manusia. Hasil dari proses pemeriksaan tersebut menentukan seorang pasien untuk melakukan proses rawat jalan atau rawat inap. Rawat jalan terdiri dari beberapa poliklinik sesuai dengan penyakit yang diderita pasien, bila pada tahap pemeriksaan belum dapat mengindikasikan tujuan dari pasien tersebut maka dokter akan mengarahkan pasien menuju poliklinik umum. Hasil dari tindakan medis pada proses rawat jalan akan menghasilkan data resep obat yang diberikan kepada Modul Farmasi utnuk menyediakan obat kepada pasien. Proses rawat inap sedikit berbeda dengan proses rawat jalan dimana proses rawat inap harus melalui persetujuan dokter dan persetujuan pihak keluarga pasien untuk melaksanakan hal tersebut.

(8)

Data SMF LA1

Data Departemen LA2

Data Penyakit LA3

Data Operasi LA4

Data Radiologi LA5

Data Laboratorium LA6

Data Tindakan LA7 Umum

Data Tindakan Penunjang LA8

Data ICD X LA10

Data ICD IX CM LA9

Data Tind Rawat LA11

Data Tind IGD LA12

Data Tind Operasi LA13

Data Tind Radiologi LA14

Data Tind Laboratorium LA15

Data Pemeriksaan LA16

Data Resep LA17 Obat

Data Jadwal Operasi LA19

Data Jadwal Dokter LA18

DOKTER g PERAWAT

f MODUL FO

MODUL FARMASI

MODUL HRD

MODUL SARPRAS MANAJEMEN MASTER DATA

2.1

IGD 2.2 PERAWATAN

2.3

PENUNJANG 2.4

REKAM MEDIS 2.5 PENJADWALAN

2.6

ADMIN f1

Data SMF, Data Departemen, Data Penyakit, Data Operasi, Data Radiologi, Data Laboratorium,

Data Tindakan Umum, Data Tindakan Penunjang, Data ICD IX

CM, Data ICD X

Data SMF Data SMF Data Departemen Data Departemen Data Penyakit Data Penyakit

Data Operasi Data Operasi Data Radiologi Data Radiologi Data Laboratorium Data Laboratorium Data Tindakan Umum Data Tindakan Umum Data Tindakan Penunjang Data Tindakan Penunjang

Data ICD IX CM Data ICD IX CM Data ICD X Data ICD X

Data Registrasi, Data Diagnosa Awal Data Departemen LA2

Data Radiologi LA5

Data Laboratorium LA6 Data Tindakan LA7 Umum

Data Tindakan Penunjang LA8 Data ICD IX CM LA9

Data Departemen Data Tindakan

Umum Data ICD IX CM

Tindakan Medis Umum, Data Status Triage, Data Status IGD Data Ruangan Tindakan Medis Umum

Data Tind IGD Data Registrasi, Data Diagnosa Awal

DOKTER g PERAWAT

f

MODUL SARPRAS

Tindakan Medis Umum, Data Status Pasien Data Ruangan Tindakan Medis Umum, Pemeriksaan Pasien, Data Diagnosa Lanjutan, Data Visite Dokter, Data Resep

Data Resep Obat Data Pemeriksaan

Data ICD IX CM LA9 Data ICD IX CM Data ICD X Data ICD X LA10

Data Pemeriksaan Data Resep Obat

Data Tindakan LA7 Umum

Data Departemen

LA2 Data Departemen

Data Tind Rawat Data Tindakan Umum

Data Registrasi, Data Diagnosa Awal

Data Operasi LA4

STAFF MEDIS h

Data Operasi Data Radiologi

Data Laboratorium Data Tindakan

Penunjang

Tindakan Medis Penunjang

Data Tindakan LA7 Umum Data Tindakan

Umum

Tindakan Medis Umum, Data Status Operasi

Tindakan Medis Umum

Data Tind Radiologi Data Tind Laboratorium

Data Tind Operasi

Data Tind Rawat LA11

Data Tind IGD LA12

Data Tind Operasi LA13

Data Tind Radiologi LA14

Data Tind Laboratorium LA15 Data Tind Radiologi Data Tind Laboratorium

Data Tind Operasi Data Tind Rawat Data Tind Rawat

Data Tind Laboratorium Data Tind IGD Data Tind IGD Data Tind Operasi Data Tind Radiologi View Data Tind,

Verifikasi Data Tind, Pengolahan Data Tind

Keseluruhan

MODUL FO

Data Registrasi

Pengolahan Data Jadwal Dokter, Pengolahan Data

Jadwal Operasi Data Pegawai

Data Jadwal Dokter Data Jadwal Dokter Data Jadwal

Operasi Data Jadwal Operasi

MODUL FO Data Rekam

Medis Keseluruhan

Data Tind Rawat Data Tind IGD

Data Tind Operasi Data Tind Laboratorium

Data Tind Radiologi

PELAPORAN 2.7

Data Tind Radiologi Data Tind Laboratorium Data Tind Operasi

Data Tind Rawat Data Tind Rawat

Data Tind Laboratorium Data Tind IGD Data Tind IGD Data Tind Operasi

Data Tind Radiologi DIREKTUR UTAMA

c

Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Inap, Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Jalan, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Laporan Kunjungan Pasien Rawat Jalan.

**

*

* * *

*

Data Jadwal Dokter, Data Jadwal Operasi

Rujukan Fasilitas Penunjang Rujukan Fasilitas Penunjang

Hasil Tindakan Penunjang Hasil Tindakan Penunjang

Data Ruangan

Data Tindakan Rawat

Data Tindakan IGD Data Tindakan

Penunjang

Data Rec Penyakit LA20

Data Rec Penyakit Data Rec Penyakit

Data Rec Penyakit Data Rec Penyakit

Info Obat, Data DR Unit

Data Resep Obat, Data Penggunaan Obat Habis Pakai, Data SR Unit, Data Retur Pasif

Gambar 4. DFD Level 0 Sistem Layanan

(9)

MODUL FO

MODUL FARMASI PEMERIKSAAN

2.3.1

DOKTER g

Data Registrasi, Data Diagnosa Awal

RAWAT JALAN 2.3.2

RAWAT INAP 2.3.3 Data

Pemeriksaan LA16

Data ICD X LA10

Data Pemeriksaan Data Pemeriksaan

Data ICD X

Pemeriksaan Pasien, Data Diagnosa Lanjutan

Data Tind Rawat LA11

Data ICD IX CM LA9

Data Tindakan LA7 Umum

Data Departemen LA2

DOKTER g

PERAWAT f

MODUL SARPRAS

Data Pemeriksaan Pasien Rawat Jalan

Data Pemeriksaan Pasien Rawat Inap

DOKTER g

PERAWAT f

MODUL SARPRAS

Tindakan Medis Umum, Data Status Pasien

Data Ruangan

Tindakan Medis Umum, Pengarahan Poli, Data

Resep Obat

Tindakan Medis Umum, Data Status Pasien

Data Ruangan

Tindakan Medis Umum, Data Visite Dokter, Data Resep Data ICD IX CM

Data Departemen

Data Tind Rawat Data Tindakan Umum

Data Tind Rawat

Data Resep LA17 Obat

Data Resep Obat Data Resep Obat

Data Resep Obat Data Resep Obat

Data Resep Obat, Data Penggunaan Obat

Habis Pakai, Data SR Unit, Data Retur

Pasif

Gambar 5. DFD Level 1 Perawatan Sistem Layanan

4.6. Perancangan Database

Rancangan database yang dihasilkan adalah berupa Physical Data Model. PDM menunjukkan tempat penyimpanan data ketika sistem sudah berjalan. Gambar 6 menunjukkan skema dari

PDM tersebut.

(10)

tb_mas_icd_ix_cm PK icd_ix_cm_id

icd_ix_cm_kode icd_ix_cm_tindakan deskripsi

tb_mas_smf PK smf_id

smf_nama status_aktif tb_mas_icd_x

PK icd_x_id icd_x_kode icd_x_diagnosis deskripsi

tb_mas_tin_umum PK tin_umum_id FK1 kat_tindakan_id

tin_umum_nama tin_umum_tarif

akun_id tb_mas_tin_penunjang PK tin_penunjang_id FK1 kat_tindakan_id

tin_penunjang_nama tin_penunang_tarif akun_id

tb_pegawai (HRD) PK id_pegawai

nip nama tempat_lahir tgl_lahir id_jeniskel id_agama gol_darah id_nikah alamat telp tmt_cpns id_gol tmt_gol id_jabatan sk_penempatan no_sip no_sik foto id_status id_pendidikan id_sub_unitkerja tb_registrasi (FO)

PK reg_id no_reg pasien_id jenis_pasien tipe_rawat jenis_inap_id jenis_layanan_id id_pegawai kamar_id smf_id surat_rujukan_id perusahaan_id no_polis keluhan kondisi tgl_masuk tgl_keluar wali_nama wali_alamat wali_no_tlp wali_no_hp tb_transJual (Farmasi)

PK transJual_id transJual_no transJual_tgl transJual_status FK1 resep_id

registrasi_id

tb_jadwal_operasi PK jadwal_operasi_id FK1 reg_id FK2 ruangan_id

waktu_mulai waktu_selesai tanggal

tb_mas_laboratorium PK lab_id

lab_nama status_aktif tb_ruangan (Sarpras) PK ruangan_id

gedung_id ruangan_jenis ruangan_nama ruangan_lokasi ruangan_kondisi asset_id

tb_mas_kat_tindakan PK kat_tindakan_id

kat_tindakan_kode kat_tindakan_nama

tb_mas_departemen PK departemen_id

departemen_nama status_aktif

tb_mas_radiologi PK radio_id

radio_nama status_aktif tb_pemeriksaan

PK pem_id FK1 departemen_id FK2 id_pegawai

pem_awal pem_fisik kead_umum kesadaran diag_utama diag_penyerta sistole/diastole kadar_pernafasan suhu nadi tanggal FK3 icd_x_id

tb_mas_operasi PK operasi_id FK1 departemen_id

operasi_nama operasi_harga tb_mas_penyakit

PK penyakit_id FK1 kat_penyakit_id

nama_penyakit keterangan

tb_jadwal_dokter PK jadwal_dokter_id FK3 departemen_id FK1 smf_id

dari_jam sampai_jam tanggal tb_jadwal_grupkerja (HRD) PK jadwal_grupkerja_id

jadwal_kerja_id grupkerja_id tgl_mulai tgl_selesai keterangan status_aktif

tb_det_jadwal_dokter PK det_jadwal_dokter_id FK1 jadwal_dokter_id FK2 id_pegawai FK3 jadwal_grupkerja_id

status_kehadiran

tb_det_jadwal_operasi PK det_jadwal_operasi_id FK1 jadwal_operasi_id FK2 id_pegawai

status

tb_mas_pem_lab PK pem_lab_id FK1 lab_id

lab_pemeriksaan lab_satuan lab_jenisnormal lab_batasbawah lab_batasatas

tb_rm_lab PK rm_lab_id FK2 reg_id FK3 lab_id FK4 departemen_id FK1 jen_spesimen_id FK5 id_pegawai

tanggal tb_rm_radio

PK rm_radio_id FK2 reg_id FK1 radio_id FK3 id_pegawai

tanggal tb_tind_operasi PK tind_operasi_id FK1 reg_id

jadwal_operasi_id FK3 operasi_id

tanggal hasil_operasi tb_tind_rawat

PK tind_rawat_id FK1 reg_id FK2 pem_id FK3 ruangan_id FK4 resep_id

tanggal status_pasien rujukan

tb_tind_igd1 PK tind_igd_id FK1 reg_id FK2 departemen_id FK3 ruangan_id FK4 resep_id FK id_pegawai

status_triage tanggal rujukan

tb_jen_spesimen PK jen_spesimen_id

nama_spesimen keterangan

tb_det_lab PK det_lab_id FK1 rm_lab_id FK2 tin_penunjang_id

qty tin_penunjang_tarif hasil

tb_det_radio PK det_radio_id FK1 rm_radio_id FK2 tin_penunjang_id

qty tin_penunjang_tarif hasil catatan tb_det_operasi

PK det_operasi_id FK1 tind_operasi_id

qty tin_umum_harga obat_pakai qty_obat status_operasi FK2 icd_ix_cm_id

tb_det_igd PK det_igd_id FK1 tind_igd_id FK2 tin_umum_id

qty tin_umum_tarif obat_pakai qty_obat status_igd FK3 icd_ix_cm_id

tb_det_rawat PK det_rawat_id FK1 tind_rawat_id FK2 tin_umum_id

qty tin_umum_tarif obat_pakai qty_obat FK3 icd_ix_cm_id

tb_mas_kat_penyakit PK kat_penyakit_id

nama_kategori kode_kategori

tb_mas_tin_umum (Copy) PK tin_umum_id

kat_tindakan_id tin_umum_nama tin_umum_tarif akun_id

tb_mas_departemen (Copy)2 PK departemen_id

departemen_nama status_aktif tb_resep_obat

PK resep_id FK1 reg_id

status_pemberian tanggal

tb_det_resep_obat PK det_resep_id FK1 resep_id

nama_obat jumlah keterangan

tb_rec_penyakit PK rec_penyakit_id FK3 reg_id FK2 pem_id FK1 penyakit_id

tanggal tb_registrasi (FO) (Copy)

PK reg_id no_reg pasien_id jenis_pasien tipe_rawat jenis_inap_id jenis_layanan_id id_pegawai kamar_id smf_id surat_rujukan_id perusahaan_id no_polis keluhan kondisi tgl_masuk tgl_keluar wali_nama wali_alamat wali_no_tlp wali_no_hp

Gambar 6. Rancangan Skema PDM Sistem Layanan

(11)

Gambar 6 menunjukan rancangan PDM keseluruhan dari Sistem Informasi Rumah Sakit Modul Layanan. Rancangan PDM menggambarkan tempat penyimpanan data dari tujuh proses utama Sistem Rumah Sakit Modul Layanan yaitu proses manajemen master data, proses perawatan, proses IGD, proses penunjang, proses rekam medis, proses penjadwalan, dan proses pelaporan.

4.7. Graphical User Interface

Gambar 7 memberikan ilustrasi mengenai rancangan Graphical User Interfacedari Sistem Layanan. Terdapat 4 hal utama yang dapat diakses user, diantaranya Master, Rekam Medis, Penjadwalan, dan Pelaporan. Setiap tab nantinya berisikan beberapa sub proses untuk dapat digunakan oleh user sesuai kebutuhan. Tab Master memiliki 12 tabel yang dapat diedit dan digunakan, yaitu Departemen, SMF, Penyakit, ICD X, ICD IX CM, Kategori Penyakit, Radiologi, Laboratorium, Pemeriksaan Lab, Operasi, Tindakan Umum dan Tindakan Penunjang.

Gambar 7.Contoh GUI Menu Master

Gambar 8 merupakan halaman GUI Master Departemen menyajikan dua bentuk fitur, yaitu edit dan view departemen. Edit departemen digunakan untuk mengubah isian dari tabel departemen itu sendiri (dapat menambahkan departemen baru atau mengubah status keaktifan suatu departemen).

Gambar 8. Contoh GUI Master Departemen

Gambar 7 dan Gambar 8 merupakan contoh dari penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan ketika digunakan menggunakan aplikasi berbasis desktop. GUI yang dihasilkan dirancang sedemikian rupa agar dapat digunakan dengan baik oleh user.

5. Kesimpulan

Perancangan SIMRS memiliki harapan untuk dapat dikembangkan dan mengubah proses manual menjadi otomatis, sehingga kelemahan-kelemahan yang terjadi jika menggunakan

(12)

proses manual dapat diatasi. Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang dibuat merupakan sistem informasi yang terintegrasi dengan modul lain sehingga dapat dibuktikan dengan adanya pertukaran data antar modul. Perancangan Modul Layanan memiliki tujuh proses utama didalamnya antara lain Manajemen Master Data, Perawatan, IGD, Penunjang, Rekam Medis Penjadwalan, dan Pelaporan. Rancangan dibuat dalam bentuk Pertukaran Data Antar Modul, DFD, Diagram Konteks, Diagram Berjenjang, DFD Level 0, PDM, dan GUI.

Daftar Pustaka

[1] S. E. Hiererra and A. Pratama, “Perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem : Registrasi Pasien ( Studi Kasus : Rs . Budi Lestari Bekasi ),” Konferensi Nasional Sistem dan Informatika 2011, 2011.

[2] H. Mulyanarko, B. E. Purnama, and U. Surakarta, “Pembangunan Sistem Informasi Billing Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pacitan Berbasis Web,”

Teknologi Informasi dan Komunikasi, 2013.

[3] Y. A. Nugraha Paturusi, I. M. Sukarsa, and I. G. Made Arya, “Hospital Information Sharing based on Social Network Web,” International Journal of Computer Application, 2012.

[4] R. Agusli, M. I. Hanafri, and H. Sari, “Rancang Bangun Sistem Informasi Klinik Menggunakan VB.Net (Studi Kasus: PT. Surya Toto Indonesia),” Sisfotek Glob., pp. 10–

17, 2015.

[5] E. Dayanti, “Sistem Informasi Data Kunjungan Pasien Dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pada Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Munjul Kabupaten Majalengka,” Online ICT STMIK IKMI, pp. 4–14, 2012.

[6] C. A. Fathia, “Sistem Informasi Rekam Medis Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Pelayanan Di Puskesmas Rancaekek,” Unikom, 2010.

[7] Rika and M. Y. Ricky, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Laboratorium Rumah Sakit Kanker Dharmais dengan Menggunakan Metode Total Architecture Synthesis.

2008.

[8] P. C. Brown, Implementing SOA: Total Architecture in Practice. Addison Wesley Proffesional, 2008.

[9] L. F. Wolper and J. J. Pena, Health Care Administration Principles and Practices.

Rocksville: Aspen Publishers, Inc, 1987.

[10] E. K. Huffman, Health Information Management. Physicians’ Record Company, 1994.

[11] H. Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 3rd ed. Yogyakarta: ANDI, 2008.

[12] A. Kristanto, Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Gava Media, 2008.

[13] Y. Yuliawan, M. J. D. Sunarto, and T. Soebijono, “Pengembangan Sistem Informasi Pendataan Jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Konferens Jawa Kawasan Timur Berbasis Web,” JSIKA, vol. 2, no. 2, p. 86, 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Informasi modul sarana dan prasarana di rumah sakit merupakan subsistem dari sistem informasi rumah sakit yang merupakan subsistem yang mencatat dan mengolah

Masalah yang dihadapi saat ini pada Instalasi Hemodialisa Data pasien tidak sama antara pasien yang dilayani tindakan Hemodialisis (cuci darah) dengan yang ada pada laporan aplikasi,

2003 2004 2005 2006 2007 Kegiatan Radiologi 6.405 7.431 9.248 9.517 10.057        .

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Open Source BUK pada umumnya disediakan untuk diakses secara bersama menggunakan layanan internet. Sehingga hardware yang dibutuhkan

 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit berbasis web yang telah dihasilkan pada perancangan ini dapat digunakan untuk mengelola data pasien rawat jalan, rawat inap,

107 Contoh Data Tabel tb_distribusi .... 110 Struktur

Pada Gambar 5 menjelaskan proses AP (Account Payable) terdapat 5 subproses yakni pengumpulan RR dari bagian Sarana Prasarana dan Farmasi merupakan laporan untuk barang

Pada Gambar 5 menjelaskan proses AP (Account Payable) terdapat 5 subproses yakni pengumpulan RR dari bagian Sarana Prasarana dan Farmasi merupakan laporan untuk barang