PENDAHULUN
Latar Belakang Penelitian
Fokus Penelitian
Bagaimana perbandingan penggunaan tindak tutur direktif dalam novel Matahari Mata Hati karya Dian Nafi dan novel Menantu untuk Ibu karya Faradhina Izdhihary? Apa perbedaan penggunaan tindak tutur direktif oleh Dian Nafi, dalam novel Matahari Mata Hati, penulis yang berlatar belakang arsitektur dan Faradhina Izdhihary dalam novel Menantu untuk Ibu, penulis yang berlatar belakang guru bahasa Indonesia.
Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan perbandingan penggunaan tindak tutur terarah dalam novel Matahari Mata Hati Dian Nafi dan Menanintu untuk Ibu Faradhine Izdhihary. Jelaskan perbedaan penggunaan tindak tutur direktif Dian Nafi dalam novelnya Matahari Mata Hati, seorang penulis yang berprofesi di bidang arsitektur, dan Faradhine Izdhihary dalam novelnya Menantu untuk Ibu, seorang penulis yang merupakan seorang guru bahasa Indonesia.
Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
Tinjauan Hasil Penelitian
Elmita1, Ermanto2, Ratna3 (2013) mempelajari bentuk-bentuk tindak tutur instruksional yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar di TK Banuaran Nusa Indah Kecamatan Lubuk Begalung Padang dan strategi tuturan instruksional guru dalam proses belajar mengajar di Nusa Indah . TK Banuaran Kecamatan Lubuk Begalung Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima bentuk tindak tutur bimbingan guru dalam proses belajar mengajar di TK Nusa Indah Banuaran Kecamatan Lubuk Begalung Padang, yaitu tindak tutur membimbing memerintah, tindak tutur direktif memohon, tindak tutur direktif memberi saran, tindak tutur direktif berupa nasihat dan tindak tutur direktif menantang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui realisasi bentuk, teknik dan strategi kesantunan tindak pembelajaran linguistik pada siswa sekolah dasar negeri di kecamatan Sella.
Jika dilihat dari bentuk tindak tuturnya, SD Andik Negeri Kecamatan Selo mempunyai 6 jenis pedoman kesantunan tindak tutur. Mendeskripsikan dan menjelaskan tindak tutur yang muncul dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari.2. Hasil penelitian adalah tindak tutur dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari berjumlah 39 tindak tutur.
Tindak tutur tersebut terbagi dalam empat kelompok tindak ilokusi, yaitu asertif, perintah, komisi, dan ekspresif. Realisasi kesantunan berbahasa dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari terdapat pada tujuh jenis tindak tutur.
Tinjauan Teori dan Konsep
- Pengertian Novel
- Bahasa Novel
- Tindak Tutur
- Jenis Tindak Tutur
- Tindak Tutur Direktif
- Permintaan (Requestives)
- Pertanyaan (Questions)
- Perintah (Requirements)
- Larangan (Prohibitive)
- Pemberian izin (Permissives)
- Nasihat (Advisories)
- Fungsi Permintaan (Requestives)
- Fungsi Pertanyaan (Questions)
- Fungsi Perintah (Requirements)
- Fungsi Larangan (Prohibitive)
- Fungsi Pemberian Izin (Permissives)
Tindak tutur literal langsung adalah tindak tutur yang diungkapkan dengan cara bertutur dan makna yang sama dengan maksud ungkapan tersebut. Niat melaporkan dinyatakan dalam kalimat berita (10), niat memerintah dinyatakan dalam kalimat perintah (11), dan niat bertanya dinyatakan dalam kalimat tanya (12). 2) Tindak tutur tidak langsung secara harafiah. Dengan tindak tutur langsung yang tidak harafiah, penutur pada (19) mengartikan bahwa suara lawan bicaranya tidak bagus.
Ibrahim mendefinisikan tindak tutur direktif sebagai tindak tutur yang menyatakan sikap penutur terhadap perbuatan yang akan dilakukan oleh lawan bicara. Mengikut garis panduan Yule, ia adalah sejenis lakuan pertuturan yang digunakan oleh penutur untuk menyuruh orang lain melakukan sesuatu. Perbandingan lakuan tutur direktif dalam novel Matahari Mata Hati karya Dian Nafi & Menantu.
Tindak tutur direktif dalam novel Menantu untuk Ibu karya Faradhina Izdhihary Tindak tutur direktif dalam. Perbedaan tindak tutur direktif dalam novel Matahari Mata Hati karya Dian Nafi dan Menanin Law untuk.
METODE PENELITIAN
- Pendekatan Penelitian
- Data dan Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Pengecekan Keabsahan Temuan
Uraian masing-masing tindak tutur penuntun dalam novel Menaninlaw untuk Ibu karya Faradhina Izdhihary adalah sebagai berikut. Persamaan dan perbedaan penggunaan tindak tutur indikatif dalam novel Matahari Mata Hati karya Dian Nafi dan novel Menantu untuk Ibu Karya. Persamaan tindak tutur direktif pada novel Matahari Mata Hati karya Dian Nafi dan novel Mertua untuk Ibu karya Faradhina Izdhihary.
Perbedaan tindak tutur direktif dalam novel Matahari Mata Hati karya Dian Nafi dan novel Menanin Law untuk Ibu karya Faradhina Izdhihary. Pertama, penggunaan tindak tutur terarah dalam novel Matahari Mata Hati Dian Nafi sangat bervariasi. Sementara itu, hanya 5 kategori tindak tutur direktif yang ditemukan dalam novel Menanin-law untuk Ibu Faradhine Izdhihary.
Novel Matahari Mata Hati karya Dian Nafi banyak terdapat pada kategori tindak tutur direktif-persyaratan (perintah) dan novel Menantu untuk Ibu banyak terdapat pada kategori tindak tutur direktif permintaan (permintaan). Tindak tutur direktif dalam novel Menaninlaw untuk Ibu karya Faradhina Izdhihary terbagi menjadi 34 jenis tindak tutur.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Penggunaan Tindak Tutur Direktif dalam Novel Matahari
- Menyuruh/Memerintah
- Meminta
- Menasihati
- Mengajak
- Mengingatkan
- Menantang
- Menuntut
- Mengarahkan
- Bertanya
- Berdoa
- Membolehkan
- Melarang
- Menuntut
- Menghendaki
- Menyetujui
- Perbandingan Penggunaan Tindak Tutur Direktif dalam
- Menyuruh
- Menuntut
- Mengajak
- Mengingatkan
- Menantang
- Tindak Tutur Direktif yang Tidak Ditemukan
- Perbedaan Penggunaan Tindak Tutur Direktif Dian Nafi,
Temuan perbedaan tindak tutur direktif dalam novel Matahari Mata Hati karya Dian Nafi dan novel Menanin-lov untuk Ibu. Ketiga, perbandingan kategori penggunaan tindak tutur langsung dalam novel Matahari Mata Hati karya Dian Nafi dan Menanintu untuk Ibu karya Faradhina Izdhihary adalah sebagai berikut. Rincian tindak tutur direktif dalam novel Menaninlaw untuk Ibu karya Faradhina Izdhihary adalah sebagai berikut: (1) memerintahkan, (2) meminta, (3) menasihati, (4) menerima, (5) meminta, (6) mengingatkan, ( 7) melarang, (8) menantang, (9) mengajak, dan (10) keinginan.
Persamaan tindak tutur direktif dalam novel Matahari Mata Hati karya Dian Nafi dengan novel Menantu untuk Ibu karya Faradhina Izdhihary ada 7 macam, yaitu: (1) menyuruh, (2) meminta, (3) menasehati, (4) menuntut , (5) mengajak, (6) mengingatkan, dan (7) menantang. Sedangkan perbedaan tindak tutur direktif novel Matahari Mata Hati karya Dian Nafi dengan novel Menanin Law untuk Ibu karya Faradhina Izdhihary ada 7 macam. Terdapat 3 jenis tindak tutur direktif yang tidak terdapat dalam novel Matahari Mata Hati karya Dian Nafi, yaitu: (1) ingin, (2) melarang, dan (3) menyetujui.
Terdapat 4 jenis tindak tutur direktif yang tidak terdapat dalam novel Menantu untuk Ibu karya Faradhina Izdhihary, yaitu: (1) meminta, (2) mendoakan, (3) mengarahkan dan (4) mengizinkan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tindak tutur direktif dalam novel Matahari Mata Hati karya Dian Nafi terbagi menjadi 38 jenis tindak tutur. Penggabungan tindak tutur indikatif pada dua novel yaitu novel Matahari Mata Hati karya Dian Nafi dan novel Menantu untuk Ibu menghasilkan 14 jenis tindak tutur indikatif. Penggunaan tindak tutur indikatif oleh Dian Nafi, seorang sastrawan yang berlatar belakang arsitektur, dalam novelnya Matahari Mata Hati terdapat 7 jenis yang terbagi dalam 4 jenis tindak tutur indikatif.
Ketujuh tindak tutur penuntun tersebut dijadikan pengarang sebagai acuan untuk menggambarkan hubungan antara pengarang sebagai arsitek dengan hasil tulisannya. Faradhina Izdhihary, seorang penulis yang berlatar belakang sebagai guru bahasa Indonesia, adalah penggunaan pedoman. Kelima tindak tutur direktif tersebut dijadikan acuan untuk menggambarkan hubungan pengarang sebagai guru bahasa Indonesia dengan hasil tulisannya.
Seorang penulis yang berlatar belakang arsitektur menciptakan tulisan yang diwarnai dengan kata, frasa, kalimat atau bentuk tuturan yang berhubungan dengan bidang arsitektur, misalnya denah rumah, interior, gambar rumah indah, gambar taman, gambar cafe, villa. Begitu pula dengan penulis yang mempunyai gelar mengajar, mempunyai tulisan tertulis yang berkaitan dengan tugas mengajarnya, yaitu membantu siswa menemukan diri dan dunianya.
Implikasi
Karya Dian Nafi dan novel Menantu untuk Ibu karya Faradhina Izdhihary setidaknya dapat menambah ilmu bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan lebih lanjut kajian mengenai tindak tutur linguistik. Selain itu, hasil penelitian ini dapat membantu memperkaya identifikasi bentuk-bentuk tindak tutur direktif dalam penggunaan bahasa Indonesia. Kajian perbandingan tindak tutur penuntun dalam novel Matahari Mata Hati karya Dian Nafi dan novel Menantu untuk Ibu karya Faradhina Izdhihary dapat dijadikan sebagai alternatif pertimbangan bahan ajar bahasa Indonesia di sekolah, mulai dari tingkat menengah hingga tinggi.
Selain itu, guru juga dapat menggunakan novel Matahari Mata Hati dan novel Menantu untuk Ibu sebagai model pemilihan tuturan pengarang ketika mengungkapkan gagasannya dalam bentuk cerita. Pemilihan bahan ajar dari pilihan pidato dalam novel ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan bertindak dengan baik. Hasil penelitian perbandingan tindak tutur direktif dalam novel Matahari Mata Hati karya Dian Nafi dan novel Menantu untuk Ibu karya Faradhina Izdhihary juga dapat dijadikan sebagai sumbangan modal bagi para guru dalam bidang studi bahasa Indonesia dan bidang lainnya. misalnya mengkaji pendidikan kewarganegaraan, khususnya dalam hal tindak tutur direktif.
Dengan kata lain, pembaca dapat memahami, mencatat, dan merasakan apa yang dibacanya atau apa yang tertulis dalam karya sastra. Kesadaran akan dimensi pragmatis diharapkan akan mempengaruhi ketajaman analisis sastra dan kemampuan menangkap sesuatu dalam sebuah karya sastra (novel). Misalnya menghormati orang lain, peduli terhadap sesama, menghormati orang tua dan guru.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alat awal untuk memahami tujuan, peran dan fungsi pendidikan secara umum, dengan memperhatikan nilai-nilai agama dan budaya. Sosok manusia yang demikian dapat ditampilkan secara realistis melalui tindak tutur yang dipilihnya dalam berkomunikasi.
Saran
- Data II Tindak Tutur Direktif dalam Novel
- Sinopsis Novel I Matahari Mata Hati
- Sinopsis Novel II Menantu untuk Ibu
- Selayang Pandang Dian Nafi
- Selayang Pandang Faradhina Izdhihary
- Surat Izin Penelitian
Ibu : “Orang yang paling baik adalah mengaji,” Ibu terus menekankan hal ini kepada kami, anak-anak dan murid-muridnya. Ibu: "Hei, dengar, Ayah ingin kamu menjadi dokter juga, kan?" Ucap Fatiha memotong pembicaraan mesra ayah anak tersebut. Ibu: “Kenapa kamu semangat banget jadi arsitek, sih?” Ibu menghempaskan dirinya ke tempat tidur di samping meja belajarku.
Ibu : “Cuma karena belum ada yang jadi dokter, kamu harus jadi dokter,” kata Ibu santai. Ibu : “Tangan kiri tidak bisa mengetahui apa yang dilakukan tangan kanan,” Ibu mengernyitkan hidung sambil memberi kode pada Ama agar segera masuk ke dalam rumah. Ibu : “Kamu harus coba tho nang,” kata Ibu sambil memberi isyarat kepada Mas Salman untuk menghentikan tindakan berpindah saluran dari tangannya.
Ibu : “Makanya sebaiknya kamu menjadi dokter untuk merawat dan mengobati ayah kita dan sanak saudara lainnya yang sakit” kata ibu. Ibu : “Itu tandanya kamu harus menuruti ibumu, sekarang bagaimana kalau dia menghilang?” Ibu bertanya sambil matanya menatapku. Ibu : “Pajak masuk yang seharusnya sembilan puluh juta, tapi dikurangi menjadi dua puluh lima juta,” teriak ibuku sambil memelukku erat.
Ibu: “Tapi selagi masih ada waktu, teruslah bermimpi dan berjuang,” sepupuku merangkul bahuku dan memelukku erat. Ibu : “Kamu bisa memilih sendiri apa yang kamu mau, Mayana.” Doa pertama terdengar. Ibu : “Belum terlambat dan tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri,” tambah Isti dalam hati.
Ibu : “Ayahmu akan sangat sedih dan merasa bersalah jika melewatkan kesempatan besar ini, nek. Ibu : “Begini…ingat, yang kuat akan mendapat gelar, orang yang kuat akan mendapat gelar yang lebih tinggi. Ibu mengambil lembar pengumuman finalis Pimnas. Ibu menyuruhku belajar ke aku mempersiapkannya dan pergi untuk berpartisipasi lagi.