186 PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PANEL DAN METODE CURAH GAGASAN (BRAINSTROMING) DI KELAS V
SDN JATIRANGGON II Tomy Fernando, Ima Mulyawati
1,2PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka [email protected] , [email protected],
ABSTRACT
This study aims to find differences between the Panel Method and the Brainstorming Method on social studies learning outcomes of students. This research was conducted at SDN Jatiranggon 2 in semester 2 of the 2022-2023 school year. The population of this study was 62 students consisting of 32 students in class VA and 30 students in class 5 B. The sample used was a saturated sample. This study uses a Quasi design method. Before the research instrument is given to the research object, the instrument is tested first, namely the validity and reliability test. The validity test using the point biserial formula obtained 26 valid questions and 14 invalid questions, while the reliability test using the Kuder-Richardson formula (KR20) obtained rcount> 1.0348 (0.361> 1.0348). This means that the test has reliability. Hypothesis testing is done by calculating the t-test and obtaining tcount >
ttable (8.12 > 2.00), which means Ho is rejected. Therefore, the results of this study concluded that there is a difference between the Panel Method and the Brainstorming Method on social studies learning outcomes of students.
Keywords: Learning method, Panel, brainstorming, Learning’s result ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara Metode Panel dan Metode Brainstorming terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Survey ini dilakukan di SDN Jatiranggon 2 pada semester genap tahun ajaran 2022- 2023. Populasi penelitian ini adalah 62 siswa, 32 siswa dari kelas VA dan 30 siswa dari kelas VB. Sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Penelitian ini menggunakan metode Quasi design. Sebelum menyampaikan instrumen penelitian kepada objek penelitian terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Terdapat 26 soal yang valid dan 14 soal yang tidak valid pada uji validitas dengan rumus titik dua tingkat, dan uji reliabilitas dengan rumus Kuder-Richardson (KR20) diperoleh perhitungan > 1,0348 (0,361 > 1,0348).
Artinya, tes tersebut reliabel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung uji dan diperoleh thitung > ttabel (8,12 > 2,00), yang berarti Ho ditolak. Oleh karena itu, hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara Metode Panel dan Metode Brainstorming terhadap hasil belajar IPS siswa.
Kata Kunci:Metode panel, Metode curah gagasan (Brainstorming) A. Pendahuluan
Pendidikan adalah tujuan hidup kita. Pendidikan sangat penting bagi
kita, jika tidak ada pendidikan maka orang tersebut tidak memiliki tujuan sehingga cenderung mengalami
187 kegalauan dalam menjalani
kehidupannya. Pentingnya pendidikan yang termaktub dalam UUD 1945 dirumuskan oleh para seluruh peraturan perundang-undangan di Indonesia didasarkan pada prinsip- prinsip para pendiri negara Republik Indonesia. Menurut Pasal, “setiap warga negara Indonesia berhak atas pendidikan.” 31 UUD 45 yang menunjukkan pentingnya pendidikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia. (Almuzani, 2021).
Ada juga tujuan pendidikan kelembagaan, selain tujuan pencapaian setiap satuan pendidikan nasional. Tujuan kelembagaan ini dipecah menjadi lebih kecil, seperti tujuan kurikulum, pada setiap satuan atau jenjang pendidikan. Bidang studi dalam ilmu sosial, ilmu alam, bahasa, dan bidang lainnya termasuk dalam tujuan kurikulum. (Izza et al., 2020).
Guru menghadapi kesulitan dalam hubungan mereka dengan siswa mereka ketika datang ke proses belajar mengajar, terutama di sekolah dasar. Semakin tinggi tingkat prestasi belajar seorang siswa, semakin besar kemungkinan mereka akan termotivasi untuk belajar, ingin tahu, dan tertarik untuk berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran. (Syamsuar &
Reflianto, 2018).
Di sekolah dasar, pendidikan IPS harus memperhatikan kebutuhan anak. Ilmu-ilmu sosial yang dipelajari selama ini adalah studi-studi konkrit, bukan prediksi masa depan. (Hadi, 2017). Meskipun materi IPS mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik, pembelajaran IPS saat ini sangat monoton dan membosankan, dan siswa mengikutinya secara pasif. Siswa baru menjadi aktif ketika diberi tugas atau disuruh oleh guru. Pembelajaran IPS pada saat ini sangat dibutuhkan oleh siswa dalam menghadapi perkembangan zaman yang terus berkembang (Siska et al., 2021).
Hal ini berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru kelas V SDN Jatiranggon II Bekasi. Sepanjang proses pembelajaran, ada masalah.
adalah guru masih menggunakan metode ceramah hal ini menyebabkan minat siswa rendah dalam pembelajaran. Serta hasil belajar SDN Jatiranggon II Bekasi bahwasannya masih dibilang relatif rendah Hal ini ditunjukkan dengan
188 nilai siswa yang masih jauh dari
standar ketuntasan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Khususnya dalam bidang ilmu sosial Hal ini bisa terjadi karena sekolah dasar belum menggunakan metode pembelajaran terkini seperti metode panel dan brainstorming yang belum diterapkan di sekolah..
B. Metode Penelitian
Pendekatan eksperimen merupakan strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
Desain penelitian ini berbentuk kuasi eksperimen. (Prasetyo, 2014).
Sampel dalam riset ini berjumlah 62 orang, Teknik analisis data yang diterapkan yaitu menguji persyaratan analisis dan menguji homogenitas.
teknik pengumpulan data dan instrument penelitain yang digunakan adalah uji tes
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Setiap manusia, dari konsepsi hingga kematian, melalui proses pembelajaran yang kompleks.
Interaksi seseorang dengan
lingkungannya adalah apa yang terjadi selama proses belajar mengajar. Pembelajaran dapat terjadi kapan saja dan dari lokasi mana saja. Perubahan perilaku seseorang sebagai akibat dari perubahan pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya merupakan salah satu indikasi bahwa ia telah belajar (Bintoro, 2021).
Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah bukan hanya tentang mendapatkan ilmu pengetahuan yang cukup untuk kehidupanya, melainkan proses keterampilan dan sikap yang terdapat dalam diri seseorang juga diperlukan.
Sebelum proses dilaksanakan dan dikendalikan pelaksanaannya, pembelajaran merupakan upaya pendidikan yang disengaja dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. (Mana’a et al., 2018).
Menurut Oemar Hamalik yang dikutip dalam (Teni Nurrita ,2018), Setelah siswa menyelesaikan kegiatan belajar, hasil belajar berupa perubahan tingkah laku, pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dialami siswa.
Keterampilan yang diperoleh anak setelah menyelesaikan kegiatan
189 belajar disebut sebagai hasil belajar
siswa. karena belajar itu sendiri adalah suatu proses dimana seseorang mencoba melakukan perubahan tingkah laku yang kurang lebih permanen.
Program pendidikan IPS mendapat banyak perhatian di tingkat dasar dan menengah.
Integrasi berbagai bidang ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya dikenal dengan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). (pindo hutauruk, 2018).
Menurut sanjaya yang dikutip oleh (Dewi & Handayani, 2021), Siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif dalam kelompok. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, metode pembelajaran
kelompok memerlukan
serangkaian kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok yang berbeda-beda.
Menurut joni yang dikutip oleh (Rawung, 2019), Metode adalah pendekatan umum terhadap pekerjaan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Pembelajaran teoretis dan praktis
adalah dua kategori utama di mana metode pengajaran dan pembelajaran termasuk.
Explanatory learning tidak sama dengan pembelajaran teoritis, misalnya: kerja kelompok, sesi brainstorming, diskusi panel, simulasi, bermain peran, seminar, dan learning to do., misalnya : Eksperimen, observasi, penelitian sederhana dan pemecahan masalah.
Diskusi panel adalah pengaturan di mana sekelompok orang menyajikan masalah yang telah ditentukan sebelumnya di depan sekelompok orang dan bertukar pikiran tentangnya.
(Muhammad Fuad Zaini, 2020).
Panel adalah diskusi tentang suatu topik yang dilakukan di depan audiens dan biasanya dipimpin oleh 4-5 panelis. Jenis diskusi lain lebih disukai dalam diskusi panel.
Penonton hanya mengamati panelis yang memimpin diskusi dan tidak terlibat langsung dalam diskusi. Akibatnya, metode atribusi dan diskusi panel harus digunakan bersama agar berhasil. Siswa bertanggung jawab untuk merumuskan hasil diskusi.
(Muhammad Fuad Zaini, 2020).
190 Secara individu atau
kelompok, brainstorming dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Ini termasuk menangkap ide yang datang kepada Anda tanpa nilai apa pun. (Amin, 2017).
1. Deskirpsi data hasil penelitian Data SDN Jatiranngon 2 yang terletak di Jl. Kelurahan keaadaan dikumpulkan dari observasi. Dua belas ruang kelas, satu ruang guru, satu ruang kepala sekolah, satu ruang tata usaha, satu perpustakaan, satu lab IPA, satu toilet guru, enam toilet siswa, satu musala, dan dapur melengkapi SDN Jatiranggon 2..
Di depan sekolah terdapat lapangan yang biasanya digunakan untuk melaksanakan upacara setiap hari senin.
Lapangan tersebut juga digunakan sebagai sarana dan prasarana mata pelajaran jasmani atau olahraga.
a) Uji Validitas
Nilai koefisien korelasi yang dihitung untuk setiap item diperoleh dari hasil perhitungan. Koefisien korelasi titik biserial kemudian dibandingkan dengan rtabel
dengan n = 30 pada taraf signifikansi = 0,05 untuk menentukan apakah pertanyaan yang diajukan valid atau tidak valid. Soal uji coba instrument penelitian dibuat sebanyak 40 soal.
Setelah di uji coba terdapat 26 soal yang valid dan layak digunakan dalam penelitian.
Tabel 1 Klasifikasi Butir Soal Uji Coba Instrument Penelitian
Klasifik asi
Juml ah
Item No Item
Valid 26
2,4,5,7,9,12,13,14,15,17,18, 19,22,
23,24,25,27,29,30,31,32,33, 35,36,,37,39 Tidak
Valid 14 1,3,6,8,10,11,16,20,21,26,28 ,34,38,40
b) Uji Reliabilitas
Nilai koefisien relibilitas hitung diperoleh hasil 1,019.
Instrument dikatakan reliable jika rhitung > rtabel (1,019 >
0,361). Maka dapet disimpulkan bahwa instrument tersebut reliable.
2. Data Hasil Belajar IPS Siswa yang Menggunakan Metode Panel
Data hasil penelitian ini, data skor hasil belajar siswa menggunakan metode Panel diperoleh rentangan skor antara 46 samapi 100 dengan jumlah sampel 32 siswa dengan rata-
191 rata 85,93; median 91,24; modus
95,27 dan simpangan baku 12,84.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Metode Panel
Berdasarkan table frekuensi Hasil Belajar IPS dengan Metode Panel terlihat bahwa sebagaian besar siswa memperoleh skor IPS 91-99 sebanyak 12 siswa atau sebesar 37,5% skor tertinggi antara 100- 108 sebanyak 5 siswa atau sebesar 15,63% sedangkan skor terendah antara 46-54 sebanyak 1 siswa sebesar 3,12%.
3. Data Hasil Belajar IPS Siswa
yang Menggunakan Metode Curah Gagasan (Brainstorming)
Data hasil penelitian ini, data skor Hasil Belajar siswa yang menggunakan Metode Curah Gagasan (Brainstorming) diperoleh rentangan skor antara 78,86; median 76,5; modus 72,5 dan simpangan baku 11,52.
Data yang telah diperoleh dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut.
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Metode Curah Gagasan
(Brainstorming)
No Kela Inters val
Nilai Teng ah
Batas Nyata
Frekuansi A
b s ol ut
K u mul at if
Relatif
1 53-
60 56,5 52,5-
60,5 1 1 3,33 % 2 61-
68
64,5 60,5- 68,5
5 6 16,66 % 3 69-
76 72,5 68,5-
76,5 9 1
5 30 % 4 77-
84 80,5 76,5-
84,5 5 2
0 16,66 % 5 85-
92 88,5 84,5-
92,5 7 2
7 23,33 % 6 93-
100
96,5 92,5- 100,5
3 3 0
10 %
Jumlah 100 %
Distribusi frekuensi Hasil Belajar IPS dengan Metode Brainstorming dapat dilihat pada tabel dan grafik. Antara 67 dan 76, ada 9 siswa atau 30%; antara 93 dan 100, ada 3 siswa, atau 10%; dan antara 53 dan 60 hanya ada 1 siswa atau 3,33 persen.
No Kela
s Inter
val Nil
ai Te ng ah
Batas Nyata
Frekuansi Abs
olut Ku mu lati f
Rel atif 1 46-
54 50 45,5-
54,5 1 1 3,1
2 % 2 55-
63 59 54,5-
63,5 1 2 3,1
2 % 3 64-
72 68 63,5-
72,5 2 4 6,2
5 % 4 73-
81
77 72,5- 81,5
7 11 21, 88
% 5 82-
90 86 81,5-
90,5 4 15 12,
5 % 6 91-
99 95 90,5-
99,5 12 27 37, 5 % 7 100-
108
104 99,5- 108,5
5 32 15, 63
%
Jumlah 100
%
192 4. 4. Data Perbedaan Hasil
Belajar IPS Siswa KelasV A ( metode panel) dengan Kelas IV B (Metode Curah Gagasan (Brainstorming)
Tabel 4 Data Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V A Dibandingkan dengan
Siswa Kelas V B Hasil Data Kelas
V A
Kelas V B Nilai
Terendah 61 53
Nilai
Tertinggi 100 96 Rata-rata 85,93 78,86 Simpangan
Baku 12,84 1,52 Selisih Nilai
Terendah
8 (61 - 53 = 8) Selisih Nilai
Tertinggi 4
(100 – 96= 4)
Perbedaan rerata hasil belajar IPS untuk kelas VB dan VA dapat dilihat pada tabel 4 di atas. Data tertinggi menunjukkan bahwa, ketika data kelas VA dianalisis menggunakan metode Panel learning, data tertinggi lebih banyak ditemukan dibandingkan ketika data kelas 5 B dianalisis menggunakan Metode Brainstorming (Brainstorming).
5. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas
Dengan jumlah sampel 32 siswa dan taraf signifikansi = 0,05, uji normalitas metode panel learning menghasilkan
Lhitung sebesar 0,156 dan Ltabel sebesar 0,156. Dapat disimpulkan bahwa metode panel berasal dari populasi yang berdistribusi normal karena Lhitung = 0,1379 < 0,156 = Ltabel.
Dengan jumlah sampel 30 siswa dan taraf signifikansi = 0,05, uji normalitas metode brainstorming menghasilkan nilai Lhitung sebesar 0,0948 yang sesuai dengan Ltabel sebesar 0,161. Metode brainstorming diturunkan dari populasi yang berdistribusi normal karena Lhitung = 0,0948 < 0,161 = Ltabel.
Tabel 5 Nilai Hasil Uji Normalitas Kelom
pok Lhit ung
Lt abe
l
Kri teri a
Kete rang an Metod
e Panel
0,1 37 9
0, 15 6
Lhitu ng
<Lt abel
Norm al Metod
e Curah Gagas
an (Brain stormi ng)
0,0 94 8
0, 16 1
Norm al
Uji Fisher digunakan untuk melakukan uji homogenitas dua varian antara metode panel dan metode brainstorming. Dapat ditarik kesimpulan bahwa varian kedua kelompok adalah homogen berdasarkan hasil uji
193 homogenitas, Fhitung = 1,24 dan
Ftabel = 1,85 pada taraf signifikansi = 0,05 dengan dk quantifier = 31 dan dk penyebut
= 29 karena Fhitung tidak tidak melebihi Ftabel..
Tabel 6 Nilai Hasil Uji Homogenitas
6. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan data yang diperoleh setelah melakukan penelitian,didapat rata-rata pada hasil belajar pada pebelajaran IPS menggunakan metode Panel adalah 85,93 : median 91,247: modus 95,27, dan simpangan baku 12,84.
Berdasarkan data yang diperoleh etelah melakukan penelitian, didapat rata-rata pada hasil belajar IPS menggunakan metode Curah Gagasan (Brainstorming) adalah 78,86 : median 76,5 : modus 72,5 dan simpangan baku 11,52
Setelah didapat rata-rata dan skor varians total, maka dilakukan analisi Uji-t. Nilai thitung adalah 8,12 berdasarkan hasil perhitungan.. Dengan dk (derajat kebebasan) sebesar 60 kemudian, ditemukan ttabel dengan tingkat signifikansi 0,05 dari 2,00.
Hasil analisis data diketahui bahwa rata-rata skor hasil belajar IPS siswa kelas V A yang dibelajarkan dengan metode panel adalah 85,93, sedangkan rata-rata skor siswa di kelas V B yang dibelajarkan dengan metode Brainstorming adalah 78,86. Hasil tersebut dengan thitung = 8,12 dan ttabel 2,00 menunjukkan bahwa metode panel dan metode curah pendapat memiliki pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar IPS. kelas V SDN Jatinranggon 2.
D. Kesimpulan
Dari hasil temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan Metode Panel dan Metode Brainstorming berkontribusi terhadap peningkatan hasil belajar IPS. Siswa mampu
Kelo mpo k
Var ian s
Fhit ung
Ftab
el Kreteria Ketera ngan Meto
de Pane
l
164 ,89
1,2 4
1,8
5 Fhitung<Ftabel Homo gen Meto
de Cura
h Gag asan (Brai msto rmin g)
132 ,80
194 bekerja sama karena beberapa faktor,
antara lain meningkatnya minat mereka untuk mengikuti kegiatan pendidikan. dengan sesama teman, melatih kemandirian serta keberanian siswa untuk tampil didepan kelas serta meningkatkan keaktifan siswa.
Hal ini mengandung implikasi bahwa untuk menumbuhkan minat dalam belajar siswa dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang maksimal, guru diharapkan mampu untuk memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
DAFTAR PUSTAKA
Almuzani, S. (2021). Urgensi Filsafat Pendidikan dan Hubungannya terhadap Pengembangan Kurikulum 2013. Pensa, 3(1l), 46–66.
Amin, D. (2017). Penerapan Metode Curah Gagasan (Brainstorming)
Untuk Meningkatkan
Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa. Jurnal Pendidikan Sejarah, 5(2), 1.
https://doi.org/10.21009/jps.052.
01
Bintoro, H. S. (2021). Dampak Penggunaan Gadget terhadap Hasil Belajar dan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar. 9(2), 254–
259.
Dewi, F. F., & Handayani, S. L. (2021).
Pengembangan Media
Pembelajaran Video Animasi En- Alter Sources Berbasis Aplikasi Powtoon Materi Sumber Energi Alternatif Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(4), 2530–2540.
Hadi, S. (2017). Efektivitas Penggunaan Video Sebagai Media. Prosiding TEP & PDs, Tema: 1 No, 96–102.
Izza, A. Z., Falah, M., & Susilawati, S.
(2020). Studi literatur:
problematika evaluasi pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan di era merdeka belajar. Konferensi Ilmiah Pendidikan Universitas Pekalongan 2020, 10–15.
https://proceeding.unikal.ac.id/in dex.php/kip
Mana’a, S., Saneba, B., & Palimbong, A. (2018). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Pembelajaran Koperatif Tipe Numbered Heads Together. Jurnal Kreatif Tadulako Online, 3(3), 1–12.
Muhammad Fuad Zaini, M. H. P.
(2020). pengertian metode panel.
3(1), 1–9.
pindo hutauruk, rinci
simbolonSlameto (2013:2).
(2018). MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN NOMOR 14 SIMBOLON PURBA.
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Role Play Pada Pelajaran Ips Kelas Iv Sd Swasta Xaverius Padang Sidimpuan, 8(2), 112.
Prasetyo, I. (2014). Teknik Analisis
195 Data Dalam Research and
Development. Teknik Analisis Data Dalam Research And Development, 6, 11.
Rawung, I. Y. (2019). Strategi Pembelajaran Aktif Bagi Guru Sekolah Dasar di SD GKST II Poso Kota Utara. Jurnal Strategi Pembelajaran Aktif Bagi Guru Sekolah Dasar, 1(1), 49–55.
Siska, Y., Yufiarti, Y., & Japar, M.
(2021). Nilai Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Ips Di Sekolah Dasar. Journal Of Elementary School Education (JOuESE), 1(1), 1–11.
https://doi.org/10.52657/jouese.v 1i1.1324
Syamsuar, & Reflianto. (2018).
Pendidikan dan Tantangan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 6(2), 1–13.
Teni Nurrita. (2018). Kata Kunci :Pengembangan media
pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
Jurnal Misykat, 03(01), 171.