• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

N/A
N/A
Agus Ruhimat

Academic year: 2025

Membagikan "PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN DAN

PENGENDALIAN PRODUKSI

(2)

Fakultas Teknik UMT

Jurusan Teknik Industri

Kompetensi Matakuliah

Mahasiswa dapat memahami tentang fungsi perencanaan

aggregat, proses disagregasi dan

hubungannya dengan jadwal induk produksi

Program Studi :Perencanaan dan

Pengendalian Produksi SKS : 3

Semester : V

2

(3)

3

Proses Perencanaan

Pemasaran PermintaanPelanggan

Rencana Produksi Agregat

(Perencanaan Kuantitas & Waktu Produksi pd jangka waktu 2 –

12 bln kedepan) Tujuan: Memperkecil biaya pd

periode perencanaan.

Jadwal produksi Induk

Material Requirment Planning (Rencana Kebutuhan Material)

Rencana Kebutuhan Kapasitas detail

Realistis ?

Laksanakan Rencana Kapasitas

Laksanakan Rencana Material

Keuangan Arus Kas

Sumber Daya Manusia Perencanaan Tenaga Kerja

Teknik Penyelesaian Desain Produksi

Kapasitas Persediaan

Pengadaan Kinerja Pemasok

Manajemen

Penegembalian Investasi Modal

Mengubah Rencana Produksi ?

Mengubah Jadwal Produksi Induk?

Apakah Pelaksanaan Sesuai Rencana?

Apakah Rencana Kapasitas terpenuhi ? Mengubah

Kebutuhan ?

Mengubah Kapasitas ?

ya Tidak

Forcasting / Peramalan

(Memperkirakan Kejadian dimasa depan

Jangka Pendek 2 bl-1 th, menengah -3th, panjang >3th.

Manajemen persediaan

(Inventory Control)

(4)

Planning Horizon

Aggregate planning: Intermediate-range capacity planning, usually covering 2 to 12 months. In other words, it is matching the capacity and the demand (William J.

Stevenson)

Short range

Intermediate range

Long range

Now 2 months 1 Year

(5)

5

Pengertian

Aggregate Planning (AP):

Suatu aktivitas operasional untuk

menentukan jumlah dan waktu produksi pada waktu dimasa yang akan datang.

AP juga didefinisikan sebagai usaha untuk menyamakan antara supply dan demand dari suatu produk atau jasa dengan jalan menentukan jumlah dan waktu input,

transformasi, dan output yang tepat.

(6)

Position

Aggregate Planning

Company top level plans

Factory

Wholesaler

Retailer

End consumer

(7)

7

Tujuan dari AP adalah untuk meminimasi biaya akhir pada periode perencanaan dengan mengatur:

Production rates Labor levels

Inventory levels Overtime work

Subcontracting, dan

Variabel yang terkontrol lainnya.

Bisa dikatakan bahwa tujuan AP pada dasarnya adalah membangkitkan (generate) suatu rencana produksi dalam tingkatan top level production plans.

(8)

Tercapainya suatu rencana produksi yang menggunakan sumber daya

organisasi secara efektif untuk

memenuhi permintaan yang telah

diperkirakan.

(9)

9

(10)

Aggregate Planning Process

Aggregate Planning

INPUT OUTPUT

-Total cost

- Level of inventory - Recources

- Demand - Policies

(Overtime, Hiring/layoff,

subcontract, backorder, inventory level)

- Cost

(11)

11

Dalam perusahaan manufaktur,

AP dihubungkan dengan strategi tujuan suatu perencanaan untuk individual

product (Master production Schedule / MPS).

Sedangkan pada perusahaan service/ jasa,

AP terkait dengan strategi untuk menghasilkan suatu penjadwalan tenaga kerja yang terperinci.

(12)

Hasil ramalan permintaan produk (Forecast) dan target produksi

perusahaan.

I see that you will

get an A this semester.

(13)
(14)

Secara garis besar ada 4 jenis strategi yang dapat dipilih dalam membuat AP

1) Capacity options 2) Demand options 3) Pure strategies

4) Mixed strategies

(15)

15

Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi (throughtphut), atau

jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu.

Kapasitas mempengaruhi sebagian besar biaya tetap.

Kapasitas juga menetukan apakah permintaan dapat dipenuhi, atau apakah fasilitas yang ada akan berlebih.

Jika fasilitas terlalu besar, sebagian fasilitas akan

mengenggur dan akan terdapat biaya tambahan yang dibebankan pada produksi yang ada atau pelanggan

(16)

AP tergantung pada besar kapasitas produksi yang diinginkan (dengan kata lain strategi ini tidak berusaha untuk merubah demand).

Merubah tingkat persediaan (changing inventory level)

Merubah jumlah tenaga kerja, melalui hiring/lay off (chase strategy) Merubah tingkat produksi, melalui over time/under time

Subkontrak (subcontracting)

Menggunakan tenaga kerja paruh waktu (part time workers)

(17)

17

BULAN ESTIMASI

PERMINTAAN HARI PRODUKSI PERMINTAAN PERHARI

Januari 900 22 41

Februari 700 18 39

Maret 800 21 38

April 1.200 21 57

Mei 1.500 22 68

Juni 1.100 20 55

JUMLAH 6.200 124 Rata-rata=

6.200/124=

50/hari

(18)

BULAN RATA-RATA

PRODUKSI JUMLAH HARI PRODUKSI

TOTAL

PRODUKSI ESTIMASI

PERMINTAAN PERUBAHAN

PERSEDIAAN PERSEDIAAN AKHIR

Januari 50 22 1.100 900 200 200

Februari 50 18 900 700 200 400

Maret 50 21 1.050 800 250 650

April 50 21 1.050 1.200 -150 500

Mei 50 22 1.100 1.500 -400 100

Juni 50 20 1.000 1.100 -100 0

JUMLAH 124 6.200 1.850

(19)

19

Biaya Kuantitas Harga Perhitungan

Inventory 1.850 unit $5 $9.250

Jam kerja reguler 10 pekerjaan $40 x 124 hari $49.600

Biaya lain2 (PHK, Rekrut, SubKontrak, lembur,dll $0

Jumlah BiayaTotal $58.850

(20)

AP tergantung pada jumlah permintaan (demand), demand yang stabil proses

perencanaan produksi akan lebih mudah dilakukan (berusaha memperhalus fluktuasi permintaan)

Mempengaruhi permintaan (influecing demand)

Melakukan back order selama permintan tinggi (backordering during high demand periods)

Memproduksi produk-produk yang sesuai untuk musim-musim yang berbeda (counterseasonal product mixing)

(21)

21

• Bila yang dirubah hanya satu variabel.

(Ada beberapa variabel yang

dapat kita ubah, yang sering

disebut dengan controllable

(decision) variable).

(22)

• Inventory

• Production rate

• Manpower

• Kapasitas: over

time/recruitment/layoff (tenaga kerja/ work force)

• Subcontracting

(23)

23

• Melibatkan pengubahan beberapa variabel, misalnya bila pure strategy tidak feasible.

Beberapa kombinasi pengubahan

dari beberapa contollable (decision) variable bisa menghasilkan suatu

strategi AP yang terbaik dan feasible

untuk dijalankan..

(24)

Berikut ini beberapa jenis biaya/ cost yang

berhubungan dengan perencanaan Aggreate Planning:

Hiring/layoff cost

Overtime/under time cost Inventory carrying cost

Subcontracting incremental cost Part time labor cost

Backorder cost Stock out cost

(25)

1. Trial & Error (Charting/graphical methods)

Pure Strategy

Mixed Strategy

2. Mathematical (optimal) approach:

Linear Progamming Model

Transportation Model

Management Coefficient Approach / Empirical Approach

Simulation

25

(26)
(27)

Planners for a company that makes several models of tractors are about to prepare the aggregate plan that will cover six periods. The following information is

obtained:

Period 1 2 3 4 5 6 Total

Forecast 200 200 300 400 500 200 1,800

27

Costs:

Output: Regular time =$2 per tractor Overtime =$3 per tractor

Subcontract =$6 per tractor

Inventory =$1 per tractor per period on

average inventory.

Back orders = $5 per tractor per period.

(28)

Use level strategy to prepare for an

aggregate plan and determine the total cost. Assume a level output rate of 300 units (tractors) per period with regular time. The planned ending inventory is zero. There are 15 workers.

(29)

29

(30)

After reviewing the plan developed in the

previous example, planners have decided to

develop an alternative plan. They have learned that one person is about to retire from the

company. Rather than replace that person, they would like to stay with the smaller

workforce and use overtime to make up for the lost output. The reduced regular-time output

per period is 280 units. The maximum amount of overtime output per period is 40 units. Hint:

Schedule the overtime beginning from period 3.

(31)

31

(32)

A third option is to use temporary workers to fill in during months of high demand. Suppose that a temporary worker can produce at the rate of 15 units per period, and it costs an additional

$100 to hire and train a temporary worker.

a) Find out how many temporary workers are needed

b) If the temporary workers are to work in only periods 4 and 5, find out the total cost of this option.

(33)

33

(34)

A four option is do to subcontract with others company for fulfill the shortage in

only periode 4 & 5, find out the total cost of this option.

(35)

35

(36)

Level production

Producing at a

constant rate and using inventory to absorb

fluctuations in demand

Chase demand

Hiring and firing workers to match demand

Peak demand

Maintaining

resources for high- demand levels

Overtime and under-time Increasing or decreasing

working hours Subcontracting

Let outside companies complete the work

Part-time workers

Hiring part time workers to complete the work Backordering

Providing the service or product at a later time period

(37)

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Okt Nov Dec

Demand 40 40 40 32 32 32 48 48 48 60 60 60

37

Required safetystock (unit) = 5 Holding cost (US$/unit/month) = 300 Hiring cost (US$/worker) = 50 Layoff cost (US$/worker) = 100 Labor cost (US$/worker/month) = 480 Overtime cost ((US$/hour/worker) = 18 Production rate (units/month/worker)= 8

Workday per month = 21

Current work force (workers) = 5

Tugas:

a. Buat perencanaan agregat (+ biayanya) jika digunakan chase strategy.

b. Buat perencanaan agregat (+ biayanya) jika digunakan level production strategy.

c. Komponen biaya apa perlu mendapat perhatian utama?

Apa saran Anda untuk mengatasinya?

(38)

1. Tentukan kebijaksanaan perusahaan 2. Gunakan hasil ramalan yang baik

3. Buat rencana–rencana dalam unit-unit kapasitas yang tepat

4. Pelihara stabilitas karyawan

5. Pengawasan efektif terhadap persediaan 6. Pelihara fleksibilitas untuk menghadapi

perubahan

7. Tanggapi permintaan dengan cara terkendali

8. Evaluasi perencanaan secara teratur

(39)

Keunggulan strategi ini :

Meminimumkan upaya penjadwalan produksi,

Meminimumkan penambahan tenaga kerja baru (tidak ada kerja lembur),

Menyederhanakan sistim pesanan untuk bahan baku karena produksi yang

konstan.

39

(40)

Ada kemungkinan penurunan tingkat pelayanan pada saat ada permintaan yang mendadak

meningkat,

Ada kemungkinan jumlah persediaan yang

berlebih jika terjadi penurunan permintaan dalam jangka waktu yang cukup panjang,

Dibutuhkan sistim back order (yang dapat merepresentasikan adanya penurunan

pelayanan kepada konsumen) atau dibutuhkan subkontrak jika permintaan berbeda dengan

tingkat produksi,

Adanya kebutuhan suplai barang jadi yang ekstensif dan berbiaya tinggi.

Strategi ini biasanya digunakan perusahaan yang bekerja pada tingkat kapasitas produksi penuh.

(41)

Keunggulan strategi ini adalah :

Meminimumkan kemungkinan subkontrak,

Meminimumkan persediaan barang jadi,

Meningkatkan pelayanan karena

perusahaan lebih responsif terhadap permintaan pasar.

41

(42)

Beberapa kelemahannya adalah:

Meningkatkan upaya penjadwalan produksi dan persediaan karena permintaan yang berfluktuasi

Meningkatkan upaya penjadwalan dan perekrutan tenaga kerja

Semangat kerja tenaga kerja yang rendah karena adanya ketidakpastian.

Strategi ini biasanya digunakan di mana investasi dalam persediaan barang jadi jauh lebih besar daripada biaya hiring atau lay off.

(43)

Keunggulan strategi ini :

Biasanya lebih mudah untuk melakukan perubahan tingkat produksi daripada perubahan dalam jumlah tenaga kerja atyau tingkat persediaan karena

perubahan-perubahan ini biasanya

dilakukan pada tingkat manajemen sebagai kebijakan

Meminimumkan biaya persediaan barang jadi

Meminimumkan biaya rekrutmen tenaga kerja baru dan penjadwalan.

43

(44)

Kelemahannya adalah :

Meningkatkan upaya penjadwalan produksi dan persediaan karena permintaan yang berfluktuasi,

Penggunaan tenaga kerja yang tidak efisien pada saat permintaan pasar menurun dan tingkat

produksi ditentukan di bawah kapasitas,

Adanya kecenderungan untuk menimbulkan semangat tenaga kerja yang buruk karena ada ketidak pastian kerja (kadang-kadang buruh

bekerja dengan sibuk, di saat lain sama sekali tidak bekerja).

Strategi ini biasanya digunakan dalam industri dengan biaya modal pada investasi persediaan barang jadi menempati porsi yang utama, dan perusahaan bermaksud menekan tingkat

persediaan pada jumlah yang sedikit.

(45)

Pada periode di mana permintaan berada pada posisi puncak,

perusahaan dapat juga menerapkan strategi subkontrak pada perusahaan lain. Subkontrak memiliki resiko, yaitu :

costly, membuka pintu bagi pelanggan perusahaan ke perusahaan pesaing,

dan biasanya sulit mencari subkontraktor yang baik.

45

(46)

Khususnya pada perusahaan jasa, tenaga kerja paruh waktu dapat dimanfaatkan

untuk kebutuhan tenaga kerja yang unskilled.

(47)

Pada saat permintaan rendah, perusahaan dapat berusaha untuk meningkatkannya

melalui advertensi, promosi, menambah jumlah tenaga penjualan, atau

memberikan potongan harga.

Perusahaan penerbangan dan hotel

memberikan potongan harga pada saat liburan.

Perusahaan telekomunikasi memberikan tarif pulsa yang lebih rendah pada malam hari.

47

(48)

Back order adalah pemesanan barang atau jasa yang diterima

perusahaan, tetapi perusahaan tidak memenuhi pada saat itu. Jika

konsumen mau menunggu, maka

back order merupakan strategi yang sesuai.

Pada dealer mobil hal ini sangat mungkin dilakukan.

(49)

Perusahaan memproduk berbagai produk untuk musim-musim yang

berlainan, contoh mesin pemotong rumput dan mesin pembersih salju.

49

(50)
(51)

51

(52)

• SEMOGA BERMANFAAT DAN SAMPAI BERTEMU DI MATERI SELANJUTNYA…

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penyusunan anggaran biaya produksi dan juga untuk mengetahui apakah selisih antara realisasi biaya produksi dengan

• Perencanaan kapasitas adalah proses menentukan tingkat kapasitas yang diperlukan untuk melakukan jadwal produksi, dibandingkan terhadap kapasitas yang tersedia dan tindakan-

Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan perhitungan kebutuhan kapasitas yang akurat agar mampu mengantisipasi dan memenuhi permintaan pelanggan sebagai fungsi perencanaan

Fungsi perencanaan dan pengendalian produksi: Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu.. Memonitor permintaan

Berdasarkan hal tersebut, disusunlah sistem perencanaan dan pengendalian produksi yang mengacu pada sistem Manufacturing Resource Planning, dimulai dari pengukuran kapasitas

PPIC adalah suatu proses membuat perencanaan & pengendalian produksi, merancang aliran kerja (workflow) organisasi mulai bahan baku sampai barang jadi, menyusun

Hasil dari peramalan permintaan konsumen dan perhitungan kapasitas produksi perusahaan menunjukkan bahwa kapasitas produksi yang ada sudah cukup untuk memenuhi permintaan konsumen,

Perencanaan dan pengendalian produksi perlu mempertimbangkan semua keterbatasan perusahaan, terutama yang menyangkut segala proses produksi dan kapasitas yang dibutuhkan untuk dapat