BAB III
ANALISA PERHITUNGAN
Diketahui kriteria perencanaan irigasi sebagai berikut :
a. Faktor kekerasan dinding saluran seluruh daerah irigasi di tetapkan KA = 55
b. Kemiringan talud saluran A = 1:2
c. Luas petak – petak tersier 95 Ha (Standar perencanaan irigasi KP-05) d. Kebutuhan di petak tersier / sawah = 1,2 liter/det/Ha
e. Efisiensi air irigasi di saluran tersier 70% , sekunder 80% , dan primer 85%
f. Kecepatan pengaliran pada saluran a. Primer = 0,90 m/det b. Sekunder = 0,80 m/det
c. Tersier = 0,30 m/det s/d 0,40 m/det
g. Peta daerah irigasi skala 1:5.000 atau 1:10.000 ( Peta dapat dicari sendiri)
h. Rencanakan suatu sistem irigasi sesuai kriteria perencanaan diatas dan buat skema petak tersier dan ketentuan lain yang belum ada agar diambil sendiri dari referensi yang digunakan.
1.1 Perencanaan Saluran Primer, Sekunder, dan Tersier 3.3.1 Saluran Primer
Diketahui:
a = 1,2 liter/det/Ha = 1,2 × 10−3 m3/det/Ha V Primer = 0,90 m/det
KA = 55
Luas Petak (Do) = 55 Ha (diambil dari 95 Ha) Kemiringan talud = 1:2
Efisiensi Primer = 85% = 0,85
A. Menentukan debit atau banyaknya air tiap detik Q = Do × a × eff
Dimana :
Do = luas petak (Ha)
a = kebutuhan air normal untuk masing – masing saluran
(liter/det/Ha) eff = efisiensi air irigasi
Diketahui : D0 = 55 Ha
α = 1,2 liter/det/Ha eff = 0,85
Ditanya:
Q………?
Dijawab:
Q = D0 × a × eff Q = 55 × 1,2 × 0,85 Q = 56,1 liter/det Q = 0,0561 m3/det
Jadi banyaknya air tiap detik adalah 0,0561 m3/det B. Menentukan Luas Penampang Basah
A =
QVKeterangan:
A = Luas penampang basah
Q = Debit banyaknya air tiap detik (m3/det) V = Kecepatan air dalam saluran (m/det) Diketahui :
Q = 0,0561 m3/det V = 0,90 m/det Ditanya:
A =…………?
Dijawab:
A = Q V
A = 0,0 561m3 0,90m/det A = 0,0623 m2
Jadi luas penampang basahnya adalah 0,0623 m2
C. Menentukan Tinggi Muka Air dan Lebar Dasar Saluran Tinggi Muka Air
A = ( b + m. h ) h Keterangan :
h = Tinggi muka air (m) b = Lebar dasar saluran (m) m = Kemiringan talut
Diketahui :
A = 0,0623 m2
M = b : h = 1:2 → m = 0,5 b : h = 1: 2 → b = 2 h
Kemiringan talut = 1 : 2
Menentukan Tinggi Muka Air Ditanya :
h =……?
Dijawab :
A = ( b + m. h ) h
0,0623 m2 = ( 2h + 0.5 × h ) h 0,0623 m2 = 2,5 h2
h2 = 0,0 623 2.5 h2 =
√
0,02 49h = 0,158 m2
Sehingga tinggi muka air adalah 0,158 m2
Menentukan Lebar dasar Saluran Ditanya :
b =……?
Dijawab : b = 2 × h b = 2 × 0,158 m b = 0,316 m
Jadi lebar dasar saluran tinggi muka air adalah 0,316 m
D. Menentukan Keliling Basah
P = b + 2h
√
(1+m2)Keterangan :
b = Lebar dasar saluran (m) m = Kemiringan talud h = Tinggi muka air (m)
Diketahui :
b = 0,316 m m = 1
2 = 0,5 h = 0,158 Dijawab :
P = b + 2 h
√
(1+m2)P = 0,316 m + 2 ( 0,158 m )
√
(1+0,52)P = 0,669 m
Jadi keliling basahnya adalah 0,669 m.
E. Menentukan Jari – Jari Hidrolis
R = A P Diketahui : A = 0,0623 m2 P = 0,669 m2
Ditanya :
R:……….……?
R = A P
R = 0,0 623m2 0,6 69m R = 0,093 m
Jadi jari – jari hidrolis dari saluran primer adalah 0,093 m.
F. Menentukan Kemiringan Saluran V = K x R2
3 x I 1 2
I = ( V K A x R2
3 )2 Keterangan :
V = Kecepatan air dalam saluran (m/det)
KA = Faktor kekasaran R = Jari – jari hidrolis (m) Diketahui :
V = 0,90 m/det KA = 55
R = 0,093 m Dijawab:
I = ( V K A x R2
3 )2
I = ( 0,90m/det 55x0,0 932
3 )2
I = (0,90m/det 55x0,205 )2 I = (0,90m/det
11,275 )2 I = 0,0064
Jadi kemiringan saluran primer adalah 0,0064
GAMBAR PENAMPANG PRIMER (belum update gambar)
Kesimpulan Hasil Perhitungan Saluran Primer : Debit atau banyak nya air tiap detik(Q) : 0,0561 m3/det
Tinggi muka air(h) : 0,158 m2
Kecepatan air dalam saluran (V) : 0,9 m/det
Kemiringan talut (T) : 1:2
Lebar dasar saluran (b) : 0,316 m2 Jari – jari hidrolis (R) : 0,093 m
Kemiringan saluran (I) : 0,0064 Luas penampang basah ( A) : 0,0623 m2
Keliling Basah : 0,669 m
3.3.2 Saluran Sekunder Diketahui :
a = 1,2 liter/det/Ha = 1,2 × 10−3m3/det/Ha V Sekunder = 0,80 m/det
KA = 55
Luas Petak (D0) = 95 Ha ( diambil 25 ) Kemiringan talut = 1:2
Efisiensi Sekunder = 80% = 0,80
A. Menentukan Debit atau Banyaknya Air Tiap Detik Q = D0 × α × eff
Keterangan :
D0 = Luas petak (Ha)
a = Kebutuhan air normal untuk masing – masing saluran (liter/det/Ha)
eff = Efisiensi air irigasi Diketahui :
D0 : 25 Ha
a : 1,2 liter/det/Ha
Eff : 0,80
Q = ……?
Dijawab:
Q = D0 x a x eff
Q = 25 Ha x 1,2 liter/det/Ha x 0,80 Q = 24 liter/det
Q = 0,024 m3/det
Jadi banyaknya air tiap detik adalah 0,024 m3/det
B. Menentukan Luas Penampang Basah
A = Q V
Keterangan :
A = Luas penampang basah
Q = Debit banyaknya air tiap detik (m3/det) V = Kecepatan air dalam saluran (m/det) Diketahui :
Q = 0,024 m3/det V Sekunder = 0,80 m/det Ditanya :
A =……?
Dijawab : A = Q
V
A = 0,02 4m3/det 0,80m/det A = 0,03 m2
Jadi luas penampang basahnya adalah 0,03 m2
C. Menentukan Tinggi Muka Air dan Lebar Dasar Saluran Tinggi Muka Air
A = ( b + m. h ) h Keterangan :
h = Tinggi muka air (m) b = Lebar dasar saluran (m) m = Kemiringan talut Diketahui :
A = 0,044 m2
M = b : h = 1:2 → m = 0,5 b : h = 1: 2 → b = 2 h Kemiringan talud = 1 : 2
Menentukan Tinggi Muka Air
Ditanya :
h =……?
Dijawab :
A = ( b + m. h ) h
0,03 m2 = ( 2h + 0.5 × h ) h 0,03 m2 = 2,5 h2
h2 = 0,0 3m2 2,5 h2 =
√
0,0 12mh = 0.1095 m
Sehingga tinggi muka air adalah 0.1095 m
Menentukan Lebar dasar Saluran
Ditanya : b =……?
Dijawab : b = 2 × h
b = 2 × 0,1095 m b = 0,219 m
Jadi lebar dasar saluran tinggi muka air adalah
Menentukan Keliling Basah P = b + 2h
√
(1+m2)Keterangan :
b = Lebar dasar saluran (m) m = Kemiringan talud horizontal h = Tinggi muka air (m)
Diketahui :
b = 0,219 m m = 1:2 = 0,5 h = 0,1095 m Dijawab :
P = b + 2h
√
(1+m2)P = 0,219 m + 2 x 0,1095 m
√
(1+0,52)P = 0,463 m
Jadi Keliling basahnya adalah 0,463 m
D. Menentukan Jari – Jari Hidrolis R = A
P Diketahui : A = 0,03 m2 P = 0,463 m Ditanya : R =……?
Dijawab : R = A
P
R = 0,03m2 0,463m R = 0,0648 m
Jadi jari – jari hidrolis dari saluran sekunder adalah 0,080 m
E. Menentukan Kemiringan Saluran
V = K x R 2 3 x I 1
2
I = ( V K A x R2
3 )2
Keterangan :
V = Kecepatan air dalam saluran (m/det) KA = Faktor kekasaran
R = Jari – jari hidrolis (m) Diketahui :
V = 0,80 m/det KA = 55
R = 0,0648 m
Dijawab :
I = ( 0,80m/det 55x0,0 64832)2 I = ( 0,80m/det
55x0,16 08 )2 I = (0,80m/det
8,8 44 )2
I = 0,0905
Jadi kemiringan saluran sekunder adalah 0,0905
GAMBAR PENAMPANG SEKUNDER
Kesimpulan Hasil Perhitungan Saluran Sekunder :
Debit atau banyak nya air tiap detik (Q) : 0,024 m3/det
Tinggi muka air(h) : 0,1095 m
Kecepatan air dalam saluran(V) : 0,8 m/det
Kemiringan talut (T) : 1:2
Lebar dasar saluran (b) : 0,219 m2
Jari – jari hidrolis (R) : 0,0648 m
Kemiringan saluran (I) : 0,0905
Luas penampang basah ( A) : 0,03 m2
Keliling Basah (P) : 0,463 m
3.3.3 Saluran Tersier Diketahui :
α = 1,2 liter/det/Ha = 1,2 × 10−3 m3/det/Ha V tersier = 30 m/det
KA = 55 Luas Petak
(D0) = 95 Ha ( diambil 15 Ha) Kemiringan talut = 1:2 → m = 0,5
Efisiensi tersier = 70% = 0,70
A. Menentukan Debit atau Banyaknya Air Tiap Detik Q = D0 × α × eff
Keterangan :
D0 = Luas petak (Ha)
α = Kebutuhan air normal untuk masing – masing saluran
(liter/det/Ha) eff = Efisiensi air irigasi Diketahui :
D0 = 15 Ha
α = 1,2 liter/det/Ha
eff = 0,70
Ditanya : Q = ……?
Dijawab :
Q = D0 × α × eff
Q = 15 Ha × 1,2 liter/det/Ha × 0,70 Q = 12,6 liter /det
Q = 0,0126 m3 /det
Jadi banyaknya air tiap detik adalah 0,0126 m3/det B. Menentukan Luas Penampang Basah
A = Q V Keterangan :
A = Luas penampang basah
Q = Debit banyaknya air tiap detik (m3 /det) V = Kecepatan air dalam saluran (m/det) Diketahui :
Q = 0,0126 m3 /det V = 0,30 m/det
Ditanya : A =……?
Dijawab : A = Q
V
A = 0,0 126m3/det 0,30m/det A = 0,042 m2
Jadi, luas penampang basah saluran tersier adalah 0,042 m2
C. Menentukan Tinggi Muka Air dan Lebar Dasar Saluran Tinggi Muka Air
A = ( b + m. h ) h Keterangan :
h = Tinggi muka air (m) b = Lebar dasar saluran (m) m = Kemiringan talut Diketahui :
A = 0,042 m2
M = b : h = 1:2 → m = 0,5 b : h = 1: 2 → b = 2 h
Kemiringan talut = 1 : 1
Menentukan Tinggi Muka Air Ditanya : h =……?
Dijawab :
A = ( b + m. h ) h
0,042 m2 = ( 2h + 0.5 × h ) h 0,042 m2 = 2.5 h2
h2 = 0,0 42 2.5
h2 =
√
0.0168h = 0.129 m2
Sehingga tinggi muka air adalah 0,129 m2
Menentukan Lebar dasar Saluran Ditanya :
b =……?
Dijawab : b = 2 × h b = 2 × 0,129 m b = 0,259 m
Jadi lebar dasar saluran tinggi muka air adalah 0,259 m.
D. Menentukan Keliling Basah P = b + 2h
√
(1+m2)Keterangan :
b = Lebar dasar saluran (m) m = Kemiringan talud h = Tinggi muka air (m) Diketahui :
b = 0,259 m
m = 1
2 = 0,5
h = 0,129 m
Dijawab :
P = b + 2h
√
(1+m2)P = 0,259 + 2 × 0.129
√
(1+0,52)P = 0,575 m
Jadi keliling basahnya adalah 0,575 m.
E. Menentukan Jari – Jari Hidrolis R = A
P Diketahui : A = 0,042 m2 P = 0,575 m Ditanya : R =……?
Dijawab : R = A
P
R = 0,0 42m2 0,575m R = 0,073 m
Jadi jari – jari hidrolis dari saluran sekunder adalah 0,073 m F. Menentukan Kemiringan Saluran
V = K × R 2 3 × I 1
2 I = ( V
K A x R32)2 Keterangan :
V = Kecepatan air dalam saluran (m/det) KA = Faktor kekasaran
R = Jari – jari hidrolis (m) Diketahui :
V = 0,30 m/det
KA = 55
R = 0,073 m
Dijawab : I = ( V
K A x R32)2 I = (0,30m/det
55x0,0 7332)2 I = (0,30m/det
55x0,17 3)2 I = (0,30m/det
9,515 )2 I = 0,0099
Jadi kemiringan saluran sekunder adalah 0,099 GAMBAR PENAMPANG TERSIER
Kesimpulan Hasil Perhitungan Saluran Tersier : Debit atau banyak nya air tiap detik(Q) : 0,0126 m3 /det
Tinggi muka air(h) : 0.129 m2
Kecepatan air dalam saluran(V) : 0,30 m/det
Kemiringan talut (T) : 1:2
Lebar dasar saluran (b) : 0,259 m Jari – jari hidrolis (R) : 0,073 m
Kemiringan saluran (I) : 0,0099
Luas penampang basah ( A) : 0,042 m2
Keliling Basah (P) : 0,575 m
1.2 Skema Saluran Primer, Sekunder, Tersier
1. Saluran Primer
Ditentukan : Luas petak = 95 Ha (rencana 55 Ha) Kebutuhan air = 1,2 liter/det/Ha
Efisiensi saluran primer = 85 %
Anggrek = Luas lahan × efisiensi × kebutuhan air
= 27,5 × 0,85 × 1,2
= 28,05 liter/det
Melati = Luas lahan × efisiensi × kebutuhan air
= 27,5 × 0,85 × 1,2
= 28,05 liter/det
Saluran Primer
Desa Luas Lahan Perhitungan Debit Air
Anggrek 27,5 Ha 27,5 × 0,85 × 1,2 28,05 liter/det Melati 27,5 Ha 27,5 × 0,85 × 1,2 28,05 liter/det
Jumlah 55 Ha
Efisiensi 85 %
b =2 h 0,158 m
2. Saluran Sekunder
Ditentukan : Luas petak = 95 Ha (rencana 25 Ha) Kebutuhan air = 1,2 liter/det/a
Efisiensi saluran sekunder = 80 %
Prambanan = Luas lahan × efisiensi × kebutuhan air
= 12,5 × 0.80 × 1,2
= 12 liter/det
Barat = Luas lahan × efisiensi × kebutuhan air
= 12,5 × 0,80 × 1,2
= 12 liter/det
Raya = Luas lahan × efisiensi × kebutuhan air
= 10 × 0,80 × 1,2
= 9,6 liter/det
Saluran Sekunder
Desa Luas Lahan Perhitungan Debit Air
Prambanan 12,5 Ha 12,5 × 0,80 × 1,2 12 liter/det Barat 12,5 Ha 12,5 × 0,80 × 1,2 12 liter/det
Raya 10 Ha 10 × 0,80 × 1,2 9,6 liter/det
Jumlah 25 Ha
Efisiensi 80 %
b = 2 h 0,219 m
Skema Saluran Sekunder
3. Saluran Tersier
Ditentukan : Luas petak = 95 Ha (rencana 15 Ha) Kebutuhan air = 1,2 liter/det/Ha
Efisiensi saluran tersier = 70 %
Sudirman = Luas lahan × efisiensi × kebutuhan air = 2,5 × 0,70 × 1,2
= 2,1 liter/det
Pattimura = Luas lahan × efisiensi × kebutuhan air = 3 × 0,70 × 1,2
= 2,52 liter/det
Moh Hatta = Luas lahan × efisiensi × kebutuhan air = 3,5 × 0,70 × 1,2
= 2,94 liter/det
Juanda = Luas lahan × efisiensi × kebutuhan air = 3,5 × 0,70 × 1,2
= 2,94 liter/det
Imam Bonjol = Luas lahan × efisiensi × kebutuhan air
= 2,5 × 0,4 × 1,3
= 2,1 liter/det
Saluran Tersier
Desa Luas Lahan Perhitungan Debit Air
Sudirman 2,5 Ha 2.5 × 0,70 × 1,2 2,1 liter/det Pattimura 3 Ha 3 × 0,70 × 1,2 2,52 liter/det Moh Hatta 3,5 Ha 3,5 × 0,70 × 1,2 2,94 liter/det Juanda 3,5 Ha 3,5 × 0,70 × 1,2 2,94 liter/det Imam Bonjol 2,5 Ha 2,5 × 0,70 × 1,2 2,1 liter/det
Jumlah 15 Ha
Efisiensi 70 %
b = 2 h 0,259 m
Layout semua jaringan