• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persediaan Bahan Baku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Persediaan Bahan Baku"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

Bahan baku selalu dibutuhkan dalam proses produksi, sedangkan permasalahan yang tidak terduga sering muncul dalam penyediaan bahan baku yaitu. Sehubungan dengan hal tersebut penulis memilih judul penelitian sebagai berikut: “ANALISIS PENGENDALIAN SAHAM BAHAN BAKU TERHADAP BIAYA PRODUKSI PADA CV. CITRA SARI MAKASSAR.

Rumusan Masalah

Dalam membahas permasalahan penyediaan bahan baku mencakup bidang yang cukup luas dan untuk membatasi permasalahan yang ingin diuraikan maka penulis tertarik untuk membahas mengenai penyediaan bahan baku.

Tujuan Penelitian

Untuk menentukan jumlah pemesanan bahan baku markisa yang ekonomis dan menentukan total biaya persediaan minimum.

Manfaat Penelitian

Apabila kegiatan produksi pada suatu perusahaan juga terhenti maka kegiatan dalam perusahaan tersebut juga akan terhenti. Karena sama halnya ketika terdapat berbagai macam kendala yang mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi dalam suatu perusahaan.

Pengertian Persediaan

Jenis Persediaan

Persediaan diadakan karena kita membeli atau membuat bahan atau barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan pada saat itu. Persediaan diadakan untuk mengakomodasi fluktuasi permintaan yang dapat diprediksi, berdasarkan pola musiman yang ada. Sedangkan tujuan manajemen persediaan, menurut Lukas Setia Atmaja, adalah menjaga persediaan yang diperlukan untuk operasional berkelanjutan tetap dalam persediaan dengan biaya minimal.

Batch stock atau lot size Inventory yaitu persediaan karena kita membeli atau memproduksi bahan atau barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan pada saat itu. Jumlah yang diperlukan untuk melindungi operasional perusahaan terhadap gangguan yang akan menghambat atau mengganggu proses produksi. Harga bahan yang diperlukan merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi jumlah persediaan yang harus disimpan.

Biaya Produksi

Kebijakan-Kebijakan EOQ

Bahan baku tersedia untuk menjamin kelancaran proses produksi, serta biaya yang dikeluarkan perusahaan berdampak pada minimalisasi biaya persediaan, maka tindakan yang harus dilakukan. Satu-satunya biaya variabel adalah biaya setup, biaya pemesanan (biaya setup), dan biaya penyimpanan seiring waktu. Menurut Freddy Rangkuty, Pengertian safety stock adalah persediaan tambahan yang dimiliki untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan. Sedangkan menurut Irham Fahmi, safety stock adalah kemampuan perusahaan untuk menciptakan kondisi persediaan yang selalu aman atau penuh keyakinan dalam persediaan. berharap perusahaan tidak pernah mengalami kekurangan pasokan.

Persediaan cadangan merupakan persediaan yang disimpan untuk mengantisipasi permintaan pelanggan yang sulit diketahui secara pasti. Stok cadangan ini disimpan untuk memenuhi permintaan musiman atau siklus. Salah satu dasar untuk memperkirakan konsumsi bahan baku pada suatu periode tertentu, khususnya pada periode pemesanan, adalah rata-rata konsumsi bahan baku pada masa lalu. Terbatasnya jumlah persediaan di pasar dan sulitnya perusahaan dalam memasok akan berdampak pada sulitnya memenuhi stok yang ada pada perusahaan sehingga berujung pada terjadinya stock out.

Reorder Point (ROP)

Kerangka Pemikiran

Hipotesis

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, penulis memilih perusahaan yang bergerak di bidang industri yaitu CV. Citra Sari Makassar di Jln.

Metode Pengumpulan Data

Tempat dan Waktu Penelitian

Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

Teknik Analisis Data

Struktur Organisasi

Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

  • Pimpinan dan Wakil Pimpinan
  • Bagian Produksi
  • Bagian Pembelian
  • Bagian Pemasaran
  • Bagian Keuangan
  • Bagian Ekspor/Bagian Urusan Luar

Bagian ini juga dapat berfungsi untuk membeli barang-barang yang siap diolah atau diperdagangkan. Bertanggung jawab terhadap proses produksi dan mengawasi proses dan produksi serta hasil akhirnya. Memesan barang sesuai jadwal kebutuhannya namun berpedoman pada biaya minimal.

Mengikuti perkembangan permintaan barang terhadap jumlah sebenarnya yang dibutuhkan, dengan memperhatikan kapan kebutuhan tersebut terpenuhi. Bagian pemasaran bertanggung jawab atas kelancaran transaksi penjualan mulai dari penerbitan pesanan hingga penyerahan hasil pemasaran kepada kasir perusahaan, antara lain dalam hal ini sebagai berikut: Menyelenggarakan administrasi keuangan yang baik. Bagian ini mengatur atau bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan, baik pengeluaran maupun pendapatan yang diperoleh perusahaan.

Visi dan Misi CV.Citra Sari terhadap IKM Visi

Komitmen terhadap IKM

Awalnya perusahaan membeli bahan baku dari pasar, namun kini telah bekerjasama dengan kelompok tani untuk memastikan bahan baku buah markisa selalu tersedia. Mencuci botol dan mengemasnya dalam bentuk keranjang telah melatih masyarakat sekitar sehingga penyerapan tenaga kerja diharapkan dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan. Masyarakat khususnya masyarakat sekitar peternakan dan petani di Desa Cikoro, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa diketahui terus bertambah. Perusahaan berharap pengembangan IKM markisa dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, mengelola potensi unggulan lokal secara optimal, mengurangi pengangguran dan meningkatkan semangat para pelaku industri kecil dan menengah sejenis. Itu sebabnya kami selalu berusaha melakukan terobosan baru. baik dari segi produksi dengan pembuatan dodol markisa yang masih berbahan baku markisa, dan saat ini berencana membuat minuman markisa siap minum dan selai markisa. Untuk meningkatkan produksi buah petani, CV Citra Sari telah bekerja sama dengan 2 kelompok tani yang beranggotakan kurang dari 55 kepala keluarga di desa Cikoro, kabupaten Gowa. Dipetik - diolah - dijual dan mendapat pelatihan cara menghasilkan buah yang baik dan cara pemilahan buah. dicuci → dipotong → dikeruk → untuk menghasilkan pulp (daging buah markisa) yang didalamnya terdapat sari buah markisa dan bijinya, anakan ini dikirim ke pabrik, jadi pertama untuk menyerap tenaga kerja di lingkungan petani, yang kedua adalah buah markisa tidak mudah rusak kalau sewa mobil juga sudah berkurang, yang tadinya membawa 1 ton buah markisa ke pabrik atau sekitar 20 karung, kini hanya membawa 300 kg ampas ke pabrik, hal ini dilakukan pada tahun 2009.

Mitra pemasok botol kini sudah melakukan kesepakatan, sejauh ini terjalin hubungan kerja yang baik dan terdapat 3 mitra pemasok botol dan mempekerjakan sekitar 50 orang dari ketiganya. Perusahaan membutuhkan lebih sedikit botol. Karena kebutuhan keranjang pengepakan adalah 100.000 keranjang per tahun, sedangkan kemampuan individu dalam menganyam keranjang hanya 30 benih per hari, maka untuk mencapai tujuan produksi, perusahaan melatih masyarakat setempat untuk menganyam keranjang di pabrik setelah mereka menjadi. terampil menganyam keranjang. “, pihak perusahaan membolehkan mereka menganyam keranjang di rumah masing-masing sehingga bisa mengajak sanak saudara dan tetangga, alhasil dibeli oleh perusahaan. Salah satu mitra penganyam keranjang, Ibu Muti, mempekerjakan sekitar 40 orang pekerja. Hari biasa kan ada 25 orang, tapi kalau ramadhan bisa sampai 50 orang.

Tantangan yang dihadapi Perusahaan

Sebagai bentuk pembinaan bagi para petani, saat ini para petani sangat menaruh perhatian terhadap pengembangan buah markisa, apalagi saat ini sudah ada perjanjian kerjasama (MOU) antara petani dengan pengusaha buah markisa untuk pembelian buah markisa. Permasalahan yang dihadapi calon dalam pengembangan IKM dan usaha baik dari segi waktu maupun biaya. Umumnya petani memilih memetik buah markisa lebih awal (buah muda) sehingga kualitasnya kurang baik dan mencampurkannya dengan buah yang sudah cukup matang, pihak perusahaan selalu menghimbau kepada petani untuk selalu memotong buah markisa hingga buahnya cukup matang dan siap. untuk dipanen sehingga hasil yang diperoleh dari harga buah markisa juga lebih tinggi.

Selalu terbuka ruang untuk berdialog langsung dengan petani sebagai pemasok bahan baku mengenai proses produksi pulp yang baik.

Manfaat Pembinaan Perkembangan IKM mitra usaha

Proses Produksi

Buah markisa yang disimpan perusahaan dipisahkan antara buah segar, buah matang dan buah setengah matang. Bekerja di sini dan harus memakai sarung tangan agar buah markisa tidak kotor dan setelah dibelah, masukkan ke dalam ember. Sari buah markisa yang telah disaring dicampur dengan gula pasir, natrium benzoat, asam sitrat kemudian dimasukkan ke dalam mixer untuk diolah selama kurang lebih 30 sampai 40 menit, setelah itu dimasukkan ke dalam botol.

Dalam produksi buah markisa, sebelumnya perusahaan telah menyesuaikan penggunaan bahan baku buah markisa dengan rencana produksi yang telah disediakan. Sehingga perusahaan dapat memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku yang akan digunakan pada proses produksi selanjutnya. Bahan baku buah markisa sebagian besar digunakan untuk proses produksi dan sebagian lagi disimpan untuk cadangan bahan baku (safety stock) untuk mengantisipasi kemungkinan kekurangan bahan baku akibat peningkatan permintaan yang tiba-tiba.

Tabel 5.1 Pemakaian aktual bahan baku minuman markisa tahun 2013
Tabel 5.1 Pemakaian aktual bahan baku minuman markisa tahun 2013

Waktu Tunggu (Lead Time)

Pembelian Bahan Baku

Biaya Persediaan Bahan Baku

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan menggunakan Metode EOQ

Jumlah bahan baku dalam satu pesan menurut data aktual perusahaan adalah 6.645,62/Kg yang diterjemahkan ke dalam jumlah bahan baku yang dibutuhkan: frekuensi pembelian selama setahun. Rumus TIC (Total Incremental Cost) dapat digunakan untuk menghitung biaya persediaan, yang dapat dituliskan pada persamaan berikut. Total biaya persediaan perusahaan lebih tinggi dibandingkan total biaya persediaan dengan rumus EOQ karena perusahaan melakukan pembelian sebanyak 6 kali per tahun, sedangkan dengan EOQ perusahaan hanya perlu melakukan pembelian sebanyak 4 kali per tahun.

25.514.000 pesanan dilakukan sebanyak 6 kali dalam setahun, sedangkan menurut EOQ perusahaan hanya perlu melakukan 4 kali pemesanan dengan total biaya pemesanan sebesar Rp.

Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku

  • Metode EOQ
  • Penghematan

Perusahaan menentukan frekuensi pemesanan bahan baku sebanyak 6 kali dalam setahun, sedangkan metode EOQ mengharuskan perusahaan melakukan pemesanan sebanyak 4 kali dengan jumlah pembelian bahan baku lebih banyak dibandingkan dengan jumlah bahan baku yang dibeli perusahaan dalam satu kali pemesanan. Wajar saja jika jumlah pembelian bahan baku meningkat maka biaya penyimpanan akan naik menjadi Rp9.239.649 dari sebelumnya Rp5.819706. Perusahaan dapat menekan biaya produksi tanpa harus mengurangi kuantitas produksi dengan cara mengurangi frekuensi pemesanan. Berdasarkan analisis pengelolaan persediaan bahan baku, CV.Citra Sari Makassar belum optimal dalam menekan biaya produksi karena biaya pemesanan lebih tinggi dibandingkan biaya pemesanan dengan metode EOQ. Jika perusahaan menggunakan metode EOQ maka jumlah pemesanan bahan baku buah markisa sudah ekonomis dan dapat mengoptimalkan tingkat persediaan.

Berdasarkan data aktual perusahaan, pembelian minuman markisa yang optimal adalah sebanyak 6.645 kg dengan frekuensi pembelian 6 kali dalam setahun. Hal ini berbeda dengan EOQ pembelian bahan baku markisa optimal sebesar 4185 kg dengan frekuensi pembelian 4 kali dalam setahun. Total biaya persediaan dengan metode enterprise lebih tinggi dibandingkan total biaya persediaan dengan metode EOQ.

Tabel  5.5  Perbandingan  Biaya  Persediaan  Bahan  Baku  Antara  Kondisi  Aktual Perusahaan Dengan Metode EOQ
Tabel 5.5 Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Antara Kondisi Aktual Perusahaan Dengan Metode EOQ

Saran

Pelaku usaha dapat menghemat biaya mulai dari Rp. Bedanya, biaya pemesanan berdasarkan metode bisnis lebih tinggi dibandingkan metode EOQ karena frekuensi pembeliannya. Untuk penelitian lanjutan, ada baiknya memasukkan data biaya-biaya yang berkaitan dengan persediaan bahan baku agar diketahui berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan jika Anda mempunyai kendali terhadapnya.

Gambar

Gambar 2.1 Penggunaan Persediaan dalam Waktu Tertentu  Sumber : Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 93)
Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikir
Tabel 5.1 Pemakaian aktual bahan baku minuman markisa tahun 2013
Tabel 5.4 Biaya Penyimpanan Bahan Baku
+2

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui metode pengendalian persediaan bahan baku yang sebaiknya dilaksanakan oleh perusahaan agar dapat meminimumkan biaya persediaan... Universitas

Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan oleh perusahaan selama ini, dan mengetahui peranan pengendalian persediaan

Untuk menentukan persediaan yang optimal, yang dapat menjamin kelangsungan proses produksi secara efektif dan efisien, maka perlu kebijaksanaan-kebijaksanaan yang berhubungan

Laundry Q Pontianak memerlukan aplikasi pelayanan jasa dan persediaan bahan baku guna memastikan kegiatan bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan efektif dan efisien..

Laundry Q Pontianak memerlukan aplikasi pelayanan jasa dan persediaan bahan baku guna memastikan kegiatan bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan efektif dan efisien..

Howsanindo Industry Manufacturing harus melakukan pembelian persediaan bahan baku secara tepat, perencanaan dan pengendalian yang tepat dapat dilakukan dengan salah

Sriwijaya Palm Oil Indonesia yang berkaitan dengan pengendalian persediaan bahan baku tandan buah segar bahwa dalam proses penerimaan persediaan bahan baku perusahaan tidak pernah

3 persediaan bahan baku perlu dilakukan dengan baik agar tersedia dalam jumlah dan waktu yang tepat sehingga proses produksinya tidak terganggu dan biaya-biaya persediaan bahan baku