• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PERSEPSI PETANI PADI ORGANIK DALAM PENERAPAN SISTEM PERTANIAN PADI ORGANIK DI KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of PERSEPSI PETANI PADI ORGANIK DALAM PENERAPAN SISTEM PERTANIAN PADI ORGANIK DI KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Persepsi Petani Padi Organik (Nurmalianik, Sudrajat, Widiatmi) 11

JURNAL ILMIAH AGRITAS VOL 6 NO 1 11-19

PERSEPSI PETANI PADI ORGANIK DALAM PENERAPAN SISTEM PERTANIAN PADI ORGANIK DI KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERCEPTION OF ORGANIC RICE FARMERS IN THE

IMPLEMENTATION OF ORGANIC RICE FARMING SYSTEM IN IMOGIRI DISTRICT, BANTUL REGENCY, YOGYAKARTA SPECIAL

REGION

Nurmalianik1*, Suprih Sudrajat2, Susi Widiatmi 3

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta E-mail korespondensi : nurmalianik33@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian dilaksanakan di Kelompok Tani Madya Kecamatan Imogiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani padi organik dalam penerapan sistem pertanian padi organik dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi petani padi organik dalam penerapan sistem pertanian padi organik di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, populasi dalam penelitian ini adalah petani padi organik pada Kelompok Tani Madya. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive (sengaja). Penentuan sampel menggunakan metode sampling jenuh atau sensus. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi petani organik dalam penerapan sistem pertanian organik sebesar 86,42%, artinya persepsi petani padi organik dalam penerapan sistem pertanian padi organik tergolong sangat tinggi. Sedangkan faktor- faktor yang berpengaruh pada persepsi petani organik dalam penerapan sistem pertanian organik adalah pendidikan, luas lahan, dan pengalaman.

Kata Kunci: pengaruh, persepsi, pendidikan, luas lahan, pengalaman, padi organik

ABSTRACT

The research was conducted in the Madya Tani Group of Imogiri Subdistrict. This research aimed to find out how the perception of organic rice farmers in the application of organic rice farming systems and find out the factors that affect the perception of organic rice farmers in the application of organic rice farming system in Imogiri Subdistrict, Bantul Regency, Yogyakarta Special Region. This research is quantitative research, in which the population in this study is organic rice farmers in the Madya farming group. The location of the study was determined purposively (intentionally). Samples were determined using

(2)

Persepsi Petani Padi Organik (Nurmalianik, Sudrajat, Widiatmi) 12 saturated sampling methods or census. The data analysis method in this study used multiple linear regression analysis. The results of this study showed that the perception of organic farmers in the application of organic farming systems was 86.42%, meaning that the perception of organic rice farmers in the application of organic rice farming systems is very high. Meanwhile, the factors that affect the perception of organic farmers in the application of organic farming systems included education, land area and experience.

Keywords: influence, perception, education, land area, experience, organic rice

PENDAHULUAN

Revolusi hijau pada awalnya mampu membawa Indonesia ke swasembada beras pada tahun 1984, setelah tahun 1984, revolusi hijau tidak mampu meningkatkan produksi beras secara signifikan. Ini membawa dampak negatif sebagai gantinya, terutama dalam kesuburan tanah dan kemampuan untuk menghasilkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang cukup (Sudrajat, 2018). Dengan demikian berdasarkan ilustrasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pertanian berdampak negatif terhadap perubahan kondisi lingkungan. Oleh karena itu kegiatan di sektor pertanian perlu diarahkan ke pertanian berkelanjutan yang kemudian menjadi bagian penting dalam pembangunan berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan adalah panggilan moral, untuk melakukannya dengan baik di lingkungan sumber daya alam mengenai tiga dimensi kesadaran lingkungan, ekonomi, dan karakter sosial. Salah satu praktik pertanian berkelanjutan yang mempertimbangkan ketiga aspek tersebut adalah sistem pertanian organik (Salikin, 2003).

Kecamatan Imogiri memiliki potensi besar untuk pengembangan usaha di bidang pertanian khususnya tanaman padi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Imogiri tahun 2020 luas panen padi sawah 111,95 ribu hektar, yang terbesar di seluruh kecamatan di Kabupaten Bantul, adapun penyumbang produksi padi sawah terbanyak di Kecamatan Imogiri dengan rata-rata produktivitas 533,65 ribu ton (Imogiri dalam Angka, 2010). Hal ini menjadi peluang besar usahatani padi organik untuk perkembangan lebih pesat jika dilihat dari sajian data BPS.

Kelompok Tani Organik di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan data luas lahan, yang mengusahakan padi organik terbesar di D.I.Y terdapat pada Kabupaten Bantul yaitu KT Madya dengan luas lahan yaitu 5,7 ha. Kelompok Tani Madya sudah menerapkan pertanian organik sejak tahun 2008, kelompok tersebut juga telah mendapatkan sertifikat sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 2010, 2013, dan 2016.

(3)

Persepsi Petani Padi Organik (Nurmalianik, Sudrajat, Widiatmi) 13 Permasalahan yang terjadi dapat dirumuskan sebagai berikut. Bagaimana persepsi petani padi organik dalam penerapan sistem pertanian padi organik di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi petani padi organik dalam penerapan sistem pertanian padi organik di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hipotesis dari penelitian ini adalah diduga faktor umur, tingkat pendidikan, luas lahan, dan pengalaman mempengaruhi persepsi petani organik dalam penerapan sistem pertanian padi organik di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

METODOLOGI

Teknik/metode pengumpulan data juga dilakukan dengan cara survei dan observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung objek yang dikaji. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di Desa Kebon Agung (Kelompok Tani Madya), penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2021.

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan objek dalam melakukan penelitian dan pengujian data, metode yang digunakan dalam penarikan sampel ini adalah sampling jenuh atau sensus. Kelompok Tani Madya memiliki 33 anggota, dalam penelitian ini peneliti akan menjadikan semua anggota kelompok tani sebagai sampel.

Teknik pengumpulan data menggunakan beberapa metode antara lain: studi kepustakaan, observasi, kuesioner, dan wawancara. Data primer diperoleh melalui observasi dan dengan membagikan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disediakan kepada sampel petani oganik. Data sekunder, data ini diperoleh dari studi literature yang berhubungan dengan topik penelitian yang bersumber dari buku, jurnal ilmiah, dan instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik dan Dinas Pertanian.

Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis Metode Analisis Data

1. Analisis Persepsi

Untuk mengetahui tingkat persepsi petani dalam sistem penerapan sistem pertanian organik pada budidaya padi organik di Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta digunakan rumus Sugiono (2012):

Tingkat Persepsi 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑢𝑒𝑠𝑖𝑜𝑛𝑒𝑟

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑘𝑢𝑒𝑠𝑖𝑜𝑛𝑒𝑟 × 100%

Keterangan kriteria interpretasi skor (Riduan, 2015)

(4)

Persepsi Petani Padi Organik (Nurmalianik, Sudrajat, Widiatmi) 14 0 %- 20% = Tingkat persepsi petani dalam sistem penerapan pertanian padi organik di Kecamatan Imogiri sangat rendah

21% - 40% = Tingkat persepsi petani dalam sistem penerapan pertanian padi organik di Kecamatan Imogiri rendah

41% - 60% = Tingkat persepsi petani dalam sistem penerapan pertanian padi organik di Kecamatan Imogiri Sedang

61% - 80% = Tingkat persepsi petani dalam sistem penerapan pertanian padi organik di Kecamatan Imogiri Tinggi

81% - 100% = Tingkat persepsi petani dalam sistem penerapan pertanian padi organik di Kecamatan Imogiri Sangat Tinggi.

Uji Validitas

Validitas merupakan pengujian yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang kita gunakan mampu mengukur apa yang kita ingin ukur dan bukan mengukur yang lain. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2018).

Uji Realibilitas

Menurut Ghozali (2018), realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu.

Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk menguji faktor yang mempengaruhi persepsi petani dalam penerapan sistem pertanian organik pada budidaya padi, alat yang digunakan adalah regresi linear berganda.

Analisis linear berganda adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kasual antara variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat (Ridwan dan Sunarto, 2017).

𝑌 = 𝑎 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝛽3𝑋3 + 𝛽4𝑋4 Keterangan :

Y = Variabel Persepsi α = Konstanta

βi = Koefisien Regresi

(5)

Persepsi Petani Padi Organik (Nurmalianik, Sudrajat, Widiatmi) 15 X1 = Variabel Umur

X2 = Variabel Pendidikan X3 = Variabel Luas lahan X4 = Variabel Pengalaman Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi (𝑅2 )

Menurut (Ghozali, 2018) koefisien determinasi merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Uji Simultan (Uji F)

Uji F (simultan) digunakan untuk menguji variabel-variabel bebas secara bersama- sama terhadap variabel terikat dengan derajat kepercayaan 5% (Sugiyono, 2015).

Kriteria pengambilan keputusan:

1) HO ditolak dan HI diterima jika nilai sighit ≤ 0,05 artinya X1 (Umur), X2

(Pendidikan), X3 (Luas Lahan), dan X4 (Lama Usahatani Padi) secara simultan berpengaruh sisgnifikan terhadap Y (Persepsi).

2) HI ditolak dan HO diterima jika nilai sighit ˃ 0,05 artinya X1 (Umur), X2

(Pendidikan), X3 (Luas Lahan), dan X4 (Lama Usahatani Padi) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Y (Persepsi)

Uji Parsial (Uji T)

Uji Parsial (Uji T) digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas (X) secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Y) (Sugiyono, 2015).

Dengan kriteria di uji:

1) Jika thitung ˂ ttabel pada tingkat signifikan 95% atau α = 5% maka menerima H0

atau menolak H1, artinya variabel bebas secara individual tidak berpengaruh signifikan.

2) Jika thitung ˃ ttabel pada tingkat signifikansi 95% atau α = 5% maka menerima H1

atau menolak H0, artinya variabel bebas secara individual berpengaruh signifikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden

(6)

Persepsi Petani Padi Organik (Nurmalianik, Sudrajat, Widiatmi) 16 Karakteristik petani berdasarkan kelompok umur menunjukkan bahwa petani responden padi organik rata-rata yang terbanyak adalah kelompok usia 61-70 tahun yaitu berjumlah 15 orang atau 45,45%. Tingkat pendidikan formal petani responden tertinggi yaitu sampai SMA. Sebagian besar petani responden hanya sampai SD yaitu 19 orang atau 58%.

luas lahan petani responden Sebaran terbesar lahan responden sebesar 0,05 s/d 0,10 dengan jumlah 18 orang, atau 54,54% pengalaman usahatani padi organik didominasi dengan lama bertani 11 s/d 13 tahun atau 81,81%.

Validitas

Berdasarkan hasil uji validitas menunjukkan bahwa nilai r-hitung ˃ r-tabel yaitu r tabel menunjukkan angka (0,395) yang artinya semua butir pertanyaan pada semua variabel dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk mengukur penelitian.

Reliabilitas

Berdasarkan pada hasil uji reliabilitas di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien Coronbach Alpha seluruh variabel penelitian lebih besar dari 0,6. Dengan demikian mengacu pada penyataan Ghozali (2018) menunjukkan bahwa Alpha Cronbach’s dapat diterima jika ˃ 0,6. Semakin dekat angka Alpha Cronbach’s dengan 1, semakin tinggi keandalan konsisten internal. Maka semua butir pertanyaan pada penelitian ini handal/

reliable.

Persepsi petani padi organik dalam penerapan sistem pertanian padi organik di Kecamatan Imogiri

a. Secara ekonomis

Dari hasil penelitian di atas aspek ekonomis dalam persepsi sistem pertanian padi organik masuk ke dalam tingkat Sangat Tinggi (86,26%). Persepsi petani padi dalam penerapan sitem pertanian organik ini bersifat positif karena mayoritas dari petani padi organik sudah merasakan keuntungan dalam menerapkan pertanian organik.

b. Secara teknis

Dari hasil penelitian di atas aspek teknis dalam persepsi sistem pertanian padi organik masuk kedalam tingkat Sangat Tinggi (87,27%). Persepsi petani padi dalam penerapan sitem pertanian organik ini masuk ke dalam kategori sangat tinggi karena petani padi organik cukup mudah dalam menerapkan usahatani padi organik, untuk kebutuhan produksinya mudah untuk dijangkau atau dapat dilakukan sendiri seperti pembuatan pupuk dan pestisida nabati.

c. Secara sosial

(7)

Persepsi Petani Padi Organik (Nurmalianik, Sudrajat, Widiatmi) 17 Dari hasil penelitian di atas aspek sosial persepsi petani padi organik dalam penerapan sistem pertanian padi organik masuk ke dalam kategori Sangat Tinggi (85,45%). Dengan lingkungan sosial akan memberikan informasi kebaruan yang dapat mendorong petani menjadi lebih maju dan meningkatkan produktivitas usahataninya. Hal ini sejalan dengan penelitian Widiastuti et, al. (2016) karena lingkungan sosial merupakan faktor yang mempengaruhi petani untuk bisa menerima inovasi atau informasi baru yang mampu menambah pengetahuan dan wawasan petani tentang usahataninya.

Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai adjusted R square sebesar 0,8186 artinya sebesar 81,86% variabel dependen (persepsi petani) dipengaruhi oleh variabel-variabel independen (umur, pendidikan, luas lahan, dan pengalaman) sisanya sebesar 18,14%

dipengaruhi variabel di luar penelitian.

Uji Simultan (Uji F)

Berdasarkan uji simultan dapat dilihat pada Tabel 1 Sebagai berikut:

Tabel.1 Analisis Uji Simultan

Model Sum of Square Df F hitung F tabel Prob.

Regression 0,3654 3 13,837 2,62 0,00911995

Residual 0,0983 29

Total 0,482

Sumber: Olah data primer (2021)

Berdasarkan pada analisis uji F pada Tabel 1 diketahui bahwa nilai fhitung(13,837) >

ftabel (2,62) sehingga Ho ditolak HI diterima. Artinya secara bersama-sama atau simultan, variabel-variabel penelitian (umur petani, pendidikan, luas lahan, dan pengalaman) mempengaruhi persepsi petani terhadap pertanian padi organik di Kecamatan Imogiri.

Uji Parsial

Berdasarkan hasil uji parsial maka dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut:

No. Variabel Koefisien t-Statistic t-Tabel (α=0,05) Prob.

1 Konstanta 52.43404 4.7301 2,021 0.082449

2 X1 0.365313 0.9798 2,021 0.341587

3 X2 0.732815 3.5739 2,021 0.044801

(8)

Persepsi Petani Padi Organik (Nurmalianik, Sudrajat, Widiatmi) 18 Tabel 2. Analisis Uji Parsial

Sumber: Analisis data primer (2021)

a. Pengaruh Umur Terhadap Persepsi Petani (X1)

Berdasarkan uji t diperoleh nilai thitung( 0,979) < ttabel (2,021) maka H0 diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel umur tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi petani. Artinya umur secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi petani. Hal ini menjelaskan bahwa usia petani tidak memberikan dampak pada persepsi petani terhadap pertanian padi organik. Umur tidak menjamin petani mengerti dan mau dalam menjalankan pertanian padi organik di Kecamatan Imogiri.

b. Pengaruh Pendidikan Terhadap Persepsi Petani (X2)

Berdasarkan uji t diperoleh variabel pendidikan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap persepsi petani. Tingkat pendidikan formal petani responden tertinggi yaitu sampai SMA. Sebagian besar petani responden hanya sampai SD yaitu 19 orang atau 58%. Namun hal tersebut bukan berarti bahwa tingkat pendidikan yang rendah menjadikan persepsi kurang baik tetapi walaupun tingakat pendidikan rendah memiliki persepsi yang baik.

c. Pengaruh Luas Lahan Terhadap Persepsi Petani (X3)

Berdasarkan uji t diperoleh bahwa nilai thitung (3,573) ˃ ttabel (2,021) maka H0 ditolak.

Artinya variabel luas lahan berpengaruh signifikan terhadap variabel persepsi. Hasil analisis ini sesuai dengan penelitian dari Rukka (2006), lahan garapan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi petani dalam berusaha tani.

d. Pengaruh Pengalaman Terhadap Persepsi Petani (X4)

Berdasarkan uji t diperoleh bahwa variabel pengalaman (X4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap persepsi petani. Dari hasil penelitian bahwa pengalaman dalam kegiatan usaha tani padi organik rata-rata yaitu 11-15 tahun (81,81%). Jika dilihat dari

4 X3 -0.94788 -2.9673 2,021 0.046951

5 X4 -0.73491 -2.8635 2,021 0.041742

(9)

Persepsi Petani Padi Organik (Nurmalianik, Sudrajat, Widiatmi) 19 proporsi pengalaman petani dapat dikatakan bahwa pengalaman petani responden sudah terbilang sangat lama, maka hal tersebut berpengaruh dengan banyaknya pengetahuan yang diperoleh petani untuk menjalankan usahataninya, semakin lama pengalaman usahataninya maka akan semakin banyak pula pengalaman yang didapatkan.

KESIMPULAN

1. Persepsi petani organik dalam penerapan sistem pertanian organik secara ekonomis, teknis dan sosial berdasarkan responden di Kelompok Tani Madya Kecamatan Imogiri adalah 86,42% tergolong dalam kategori sangat tinggi.

2. Secara serempak seluruh variabel Umur (X1), Pendidikan (X2), Luas Lahan (X3), Pengalaman (X4) berpengaruh signifikan terhadap persepsi petani padi organik dalam penerapan sistem pertanian organik sedangkan secara parsial Pendidikan (X2), Luas Lahan (X3), Pengalaman (X4) berpengaruh signifikan terhadap persepsi petani organik dalam penerapan sistem pertanian padi organik. Sedangkan umur (X1) berpengaruh tidak signifikan terhadap persepsi petani organik dalam penerapan sistem pertanian organik.

DAFTAR PUSTAKA

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisi Multivariate dengan Program SPSS 25 Edisi 9.

Badan Penerbit-Undip. Semarang.

Salikin, KA. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan [Sustainable Agriculture System].

Kanisius. Yogyakarta.

Sudrajat, IS .2018. Faktor-Faktor Sosial Ekonomi dalam Efisiensi Usahatani Padi Organik di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah [Pengaruh Faktor Sosial-Ekonomi Terhadap Efiensi Pertanian Beras Organik di Boyolali, Jawa Tengah]. Tesis PhD tidak Dipublikasikan. Departemen Ilmu Pertanian. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif (Mixed Methords). Alfabeta.

Bandung.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Widiastuti, Widiyati E., Sutarto. 2016. Persepsi Petani Terhadap Pengembangan System Of Rice Intensification (Sri) di Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang. AGRISTA 4(3):

476 - 485

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui hubungan karakteristik sosial ekonomi (umur, tingkat pendidikan, total pendapatan, luas lahan dan pengalaman bertani) petani dengan tingkat adopsi petani

Diduga faktor-faktor yang mempengaruhi petani padi sawah melakukan alih fungsi lahan padi sawahnya yaitu luas lahan yang dimiliki petani di daerah penelitian, kecukupan air

Hubungan faktor yang mempengaruhi persepsi dengan persepsi petani terhadap program sertifikasi kopi arabika organik menurut hasil penelitian didapati bahwa, faktor

Hasil uji statistik hubungan antara lama berusahatani dengan persepsi petani dalam budidaya padi sawah organik di Desa Pajaresuk dan Desa Pujodadi menggunakan uji

Hipotesis dalam penelitian ini adalah (1) diduga terdapat hubungan yang nyata antara variabel independen (umur, lama pendidikan, pengetahuan petani, lama

Ada hubungan antar karakteristik sosial ekonomi(umur, tingkat pendidikan, total pendapatan, luas lahan dan pengalaman bertani) petani dengan tingkat adopsi petani terhadap

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) adopsi petani terhadap varietas unggul berlabel mencapai 85,29% yang dipengaruhi oleh pengalaman usahatani padi, luas lahan, dan

Dalam menginterpretasikan nilai persepsi petani dalam sistem pertanian padi organik dapat digunakan rumus sugiono 2012: NP = 100% Keterangan Kriterian interpretasi skor: 0% - 20% =