RMK
ASPEK KEPERILAKUAN PADA AUDIT INTERNAL
FIFI AYUDIA 202141003
PROGRAM STUDI AKUNTANSI KEUANGAN PUBLIK KONSENTRASI AKUNTANSI SEKTOR PRIVAT (BISNIS) POLITEKNIK LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN
PROFESI INDONESIA MAKASSAR MAKASSAR
2024
TUGAS AKUNTANSI KEPERILAKUAN
NAMA : FIFI AYUDIA NIM : 202141003
TUGAS RMK ASPEK PERILAKUAN PADA AUDIT INTERNAL PENDAHULUAN
Audit pada saat ini telah menjadi bagian penting dalam dunia akuntansi, khususnya aspek-aspek yang terkait dengan proses pengambilan keputusan dan aktivitas-aktivitas auditor dalam mempertimbangkan sesuatu sebelum mengambil keputusan. Terdapat banyak hal yang dapat dipertimbangkan sebagai data pendukung dalam pengambilan keputusan yang mengarah pada aspek keperilakuan auditor. Salah satu karakteristik yang membedakan akuntan publik dengan auditor internal berkaitan dengan keterikatan secara pribadi. Akuntan publik terikat dengan catatan-catatan suatu organisasi dan prinsip-prinsip akuntansi yang dibangun oleh badan profesi akuntansi. Sebaliknya, auditor internal terkait dengan aktivitas-aktivitas manajemen dan orang-orang yang menjalankan operasi organisasi.
PEMBAHASAN
Audit saat ini telah menjadi bagian penting dalam dunia akuntansi. Tuntutan- tuntutanhukum yang biasanya dihadapi oleh auditor dan kerugian-kerugian keuangan yang terkaitdengan tuntutan tersebut memunculkan berbagai dimensi keperilakuan pada diri auditor,khususnya aspek-aspek yang terkait dengan proses pengambilan keputusan dan aktifitas-aktifitas auditor dalam mempertimbangkan sesuatu sebelum mengambil keputusan.Salah satu karakteristik yang membedakan akuntan publik dengan auditor internal berkaitan dengan keterkaitan secara pribadi. Akuntan publik terikat dengan catatan-catatan suatu organisasi dan prinsip-prinsip akuntan si yang dibangun oleh badan profesi akuntansi.
Sebaliknya, auditor internal terkait dengan aktifitas-aktifitas manajemen dan orang-orangyang menjalankanoperasi organisasi. Selain itu, auditor internal juga berkaitan denganmemastikan kepatuhan terhadap prosedur, undang-undang, serta praktik-praktik bisnis yang bersih. Praktik- praktik ini meliputi pelaksanaan praktik-praktik yang ekonomis dan operasiyang efisien serta penetapan standar-standar operasional untuk pencapaian efektifitas.
A. Memotivasi Pihak yang Diaudit
Motivasi merupakan salah satu alat bantu keperilakuan terbesar bagi audit internal.
Dalam teori motivasi dikenali apa yang disebut dengan lima kebutuhan pokok Maslow. Dua dari kebutuhan pokok tersebut adalah keinginan untuk menjadi bagian dari organisasi dan kebutuhanuntuk diterima dan dikenal sehingga dapat melayani auditor internal dengan baik.
KEBUTUHAN MENJADI BAGIAN DARI ORGANISASI
Bagian audit merupakan bagian dari keseluruhan organisasi yang berdedikasi untuk memperbaiki operasi organisasi tersebut. Para auditor diminta untuk mendekati pihak yang diaudit dengan bahasa yangmemperkuat kebutuhan ini dan potensi penyelesaian serta dengan mempercayai pihak yang diaudit untuk membantu atau mengambil bagian atas pencapaian tujuan dari pekerjaan audit sekarang.
MENGHORMATI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN
Bagian audit merupakan bagian dari keseluruhan organisasi yang berdedikasi untuk memperbaiki operasi organisasi tersebut. Auditor mengindentifikasi tindakan-tindakan pihak yang diaudit secara langsung sebagai bagian dari usaha audit. Pihak yang diaudit biasanya akan menerima rasa hormat dan respons manajemen melalui penerapan audit, yang merupakan bagian dari manajemen, yang berpengaruh dalam melakukan perbaikan operasional manajemen.
B. Hubungan dengan Gaya Manajemen
Secara umum terdapat empat gaya manajemen, meliputi :
Gaya mengarahkan, pemimpin memberikan instruksi spesifik dan mengawasi penyelesaian pekerjaan dari dekat.
Gaya melatih, pemimpin tidak hanya membrikan pengarahan dan mengawasi penyelesaian dari dekat tetapi juga menjelaskan keputusan, menawarkan saran, danmendukung kemajuan bawahannya.
Gaya mendukung, pemimpin memudahkan dan mendukung bawahan untuk penyelesaiantugas serta berbagi tanggungjawab dalam pembuatan keputusan.
Gaya mendelegasikan, pemimpin menyerahkan tanggungjawab pembuatan keputusan dan pemecahan masalah kepada bawahan.
PERUBAHAN MANAJEMEN
Terdapat tiga hal yang memungkinkan menimbulkan keengganan untuk melakukan perubahan,yaitu :
Ketakutan terhadap apa yang tidak diketahui
Aspek birokrasi dari kenyataan perubahan
Aspek ego
Audit harus menggunakan pendekatan yang baik sehingga mampu membantu dalam mendesain perubahan sebagaimana mereka mempengaruhi hubungan internal, baik secara vertikal maupun horizontal.
C. Pengelolaan Konflik
Konflik dapat terjadi dalam hal :
Lingkup
Tujuan
Tanggungjawab
Nilai
Sikap yang dimunculkan satu atau beberapa orang profesional yang mempertahankan nilai- nilai profesionalitasnya akan cenderung menjadi pemicu konflik. Ada empat metode khusus yangsecara umum digunakan untuk menyelesaikan konflik, yaitu :
Arbitrasi
Mediasi
Kompromi
Langsung
D. Karakteristik Umum Individu
Pada umumnya, sifat yang muncul pada berbagai tingkatan dalam setiap individu dari pihak yangdiaudit meliputi :
Menjadi produktif
Mempunyai dorongan ke arah dedikasi terhadap suatu yang dianggap penting
Mempunyai keinginan untuk melayani dan memberikan bantuan kepada individu lain
Bebas untuk memilih guna mendapatkan independensi
Memiliki sifat yang adil dan jujur
Bias terhadap diri sendiri
Memiliki nilai untuk mendapatkan imbalan
Patuh dan beradaptasi
Menjadi bagian tim yang sukses
Memiliki keterkaitan pada pemaksimalan keputusan
E. Komunikasi Secara Efektif
Komunikasi terdiri dari wawancara, musyawarah, laporan lisan, dan laporan tertulis.
Perintah seorang auditor dengan menggunakan komunikasi yang efektif merupakan cara yang positif untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dalam menjalankan audit.
MENGHADAPI BANYAKNYA OPOSISI
Terdapat tiga jenis pokok dari banyaknya oposisi, yaitu :
Suatu indikasi yang menunjukkan kurang pentingnya audit.
Pihak yang diaudit bertindak dalam gaya konfrontasional
Pihak yang diaudit menolak untuk mengambil berbagai tindakan selama atau setelah audit.
F. Pelaksanaan Audit Partisipatif
Pada dasarnya, audit merupakan usaha kerjasama antara auditor dan pihak yang diaudit.
Elemen-elemen keperilakuan tersebut meliputi :
Pada awal audit, tanyakan pada pihak yang diaudit bidang mana yang akan diaudit.
Bangun suatu pendekatan kerjasama dengan staf pihak yang diaudit dalam menilai pemrograman audit dan pelaksanaan audit.
Peroleh persetujuan dan rekomendasi untuk tindakan koreksi.
Dapatkan persetujuan atas isi laporan
Memasukan informasi yang nyata pada laporan audit.
Auditor internal sangat memahami organisasi mereka sebagai akibat dari kedekatan mereka dengan para karyawan organisasi, yang memungkinkan mereka untuk mengevaluasi bukti-bukti secara verbal dan visual yang berhubungan dengan sikap dan perilaku secara lebih efektif. Penanganan keperilakuan organisasi adalah akibat dari berbagai hal berikut :
Kondisi
Motivasi
Sikap atau dasar karakteristik pribadi diri dari seluruh tingakatan karyawan Budaya Organisasi, unsur-unsurnya tercermin :
Komitmen karyawan
Kualitas pelatihan dan pengembangan staf
Pembuatan keputusan
Fokus manajemen
KESIMPULAN
Audit pada saat ini telah menjadi bagian penting dalam dunia akuntansi, khususnya aspek-aspek yang terkait dengan proses pengambilan keputusan dan aktivitas-aktivitas auditor dalam mempertimbangkan sesuatu sebelum mengambil keputusan. Audit merupakan salah satu bidang kajian akuntansi. Dalam audit tidak hanya dibicarakan tentang teknik – teknik audit tetapi juga bagaimana auditor mengambil kebijakan untuk menentukan suatu fakta. Sering kali, pertimbangan – pertimbangan yang diambil oleh auditor menjadi penentu dalam memutuskan suatu masalah, terutama dalam hal menetapkan pendapat. Untuk itu, sikap, persepsi, dan perilaku menjadi acuan dalam pembahasan mengenai pertimbangan seorang auditor, baik auditor internal maupun eksternal.
DAFTAR PUSTAKA
Akuntansi Keperilakuan (akuntansi multiparadigma), Arfan Ikhsan Lubis, penerbit salemba empat.