• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan 4 Aljabar di SMP

N/A
N/A
Rizqi Estu Anggunani

Academic year: 2024

Membagikan " Pertemuan 4 Aljabar di SMP"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

S1 Pendidikan Matematika

Kapita Selekta Matematika Sekolah

Kode Mata kuliah : KMT207 Bobot SKS : 3 SKS

Semester : VI

Kelas : 03

Dosen Pengampu:

Dita Aldila Krisma, M.Pd.

Aljabar di SMP

(2)

Kemampuan Akhir yang Diharapkan

1. Memahami penerapan materi aljabar di SMP dan menggunakan konsep untuk menyelesaikan masalah matematika sekolah

2. Menyusun desain materi aljabar di SMP

3. Memaparkan/ mengomunikasikan ide terkait materi aljabar dan penerapannya di tingkat SMP

(3)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Apakah Anda setuju jika bentuk aljabar 𝟐𝟐𝟐𝟐 + 𝟑𝟑𝟐𝟐 = 𝟓𝟓𝟐𝟐 dituliskan sebagai:

2 apel + 3 apel = 5 apel atau digambarkan sebagai”

ditambah menjadi

(4)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Bagaimana cara Anda menggambarkan 𝑎𝑎2?

Bagaimana pula cara menggambarkan 𝑎𝑎?

(5)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

• Memasuki jenjang Pendidikan di SMP merupakan peralihan awal dari “number sense” ke “symbol sense”.

• Pada jenjang SD, bilangan disimbolekan dengan angka.

• Pada jenjang SMP, bilangan mulai disimbolkan dengan angka, huru, atau simbol lainnya.

“3” dan “x”

merupakan simbol atau lambang bilangan, bukan lambang benda

(6)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

• Dua buah apel bukan berarti perkalian antara 2 dan apel karena benda tidak dapat dioperasikan dengan perkalian.

• 2𝑎𝑎 adalah penulisan singkat dari 2 × 𝑎𝑎 atau 2𝑎𝑎 dan 𝑎𝑎 melambangkan bilangan.

(7)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

• Memberikan makna 2𝑎𝑎 + 3𝑎𝑎 = 5𝑎𝑎 bukan berarti menambah 2 apel dengan 3 apel, melainkan 2 kotak berisi apel ditambah 3 kotak berisi apel, sehingga jumlah kotaknya menjadi 5 buah.

• Jika setiap kotak berisi 10 buah apel, maka jumlah apel seluruhnya adalah 5 x 10 = 50 buah apel.

(8)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Variabel

• Lambang/simbol atau gabungan simbol yang mewakili/menunjuk pada sebarnag anggot pada suatu himpunan semesta.

• Jika dalam pembelajaran aljabar di SMP yang dibahas atau semestanya adalah bilangan maka dapat dinyatakan bahwa variabel adalah simbol (atau gabungan simbol) yang menunjuk pada sebarang bilangan dalam himpunan semestanya

(9)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Variabel

• Salah satu sumber penyebab kesulitan siswa dalam aljabar adalah masalah interpretasi terhadap huruf, diantaranya karena

a. huruf dipandang sebagai objek, bukan mewakili bilangan, dan huruf juga sering dianggap melambangkan satu bilangan tertentu

b. Kurang pahamnya siswa atas kesepakatan-kesepakatan, yang oleh guru dianggap sudah dimengerti oleh siswa dengan sendirinya.

(10)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Variabel

Lalu, bagaimana cara memahami makna variabel

Drilling Pelatihan substitusi dalam berbagai bentuk sajian.

(11)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Variabel Misal

a. 2 + 𝑥𝑥 b. 2𝑥𝑥 c. 2 − 𝑥𝑥 dll untuk 𝑥𝑥 = −3, −2, −1,0,1,2,3,4,5

Dilanjutkan dengan adanya dua (atau lebih variabel)

a. 𝑥𝑥 + 𝑦𝑦 b. 𝑥𝑥𝑦𝑦 c. 2𝑥𝑥 + 𝑦𝑦 d. 2 𝑥𝑥 + 𝑦𝑦 dll untuk 𝑥𝑥 = 2, 𝑦𝑦 = 1; 𝑥𝑥 = 3, 𝑦𝑦 = 4

Latihan untuk masing-masing nomor di atas juga masih perlu divariasikan huruf dan angkanya.

(12)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Variabel

Jika kita ingin membelajarkan variabel kepada siswa secara kontekstual dan mengaitkan misalnya variabel 𝑎𝑎 itu dengan apel (dalam semesta himpunan bilangan cacah), maka bukan digambarkan 𝟐𝟐 sebagai apel, melainkan dapat dipilih menggambarkan 𝟐𝟐 sebagai sejumlah apel dalam satu kotak atau harga 𝟐𝟐 buah apel atau 𝟐𝟐 menyatakan harga sebuah apel.

(13)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Variabel

2𝑎𝑎 menggambarkan dua kotak apel (ukuran kotaknya sama), sehingga jika satu kotak berisi 100 buah apel (yang berukuran sama), dalam dua kotak itu seluruhnya ada 2 × 100 buah apel (atau dari 100 + 100).

(14)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Variabel

2𝑎𝑎 menggambarkan dua kotak apel (ukuran kotaknya sama), sehingga jika satu kotak berisi 100 buah apel (yang berukuran sama), dalam dua kotak itu seluruhnya ada 2 × 100 buah apel (atau dari 100 + 100).

2𝑎𝑎

(15)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Variabel

maka dengan tanya jawab diharapkan siswa paham bahwa 3𝑎𝑎

4𝑎𝑎 𝑎𝑎2

sebanyak 𝑎𝑎 kotak

(16)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Variabel

Jika 𝑎𝑎 bernilai 10, maka gambarannya adalah:

sebanyak 𝑎𝑎 kotak, masing-masing kotak berisi 10 (apel) Isi seluruhnya adalah 10 × 10 = 100

(17)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Variabel

Jika kotaknya dibuka dan isinya dikeluarkan, isinya dapat ditata seperti berikut.

(18)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Variabel

Jadi, dalam menghitung 𝑎𝑎2 dalam konteks apel seperti di atas dapat digambarkan dengan menata apel tersebut sebanyak 𝑎𝑎 ke arah kiri-kanan dan juga sebanyak 𝑎𝑎 ke arah belakang

(19)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Variabel

Siswa dapat diberikan gambaran bahwa jika b bernilai 64, dapat digambarkan adanya 64 buah bola yang ditata sama banyak ke kedua arah, mendatar (kiri-kanan) dan ke belakang, masing- masing sebanyak 8 bola ke kiri-kanan dan 8 bola ke belakang.

𝒃𝒃

menggambarkan banyak bola ke satu arah

Bagaimana dengan 𝒃𝒃?

(20)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Variabel

Hal yang sangat penting dan perlu ditekankan adalah bahwa dalam hal yang dipelajari ketika SMP, variabelnya bukan benda melainkan bilangan yang menyatakan banyaknya atau ”nilai” bendanya.

(21)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Variabel Miskonsepsi

• Penggunaan satu variabel yang sama untuk menyatakan dua atau lebih hal yang berbeda dalam satu konteks permasalahan.

• Pemikiran bahwa huruf yang digunakan sebagai variabel selalu menggunakan huruf pertama dari hal yang ingin dinyatakan dalam variabel.

Contoh: variabel untuk menyatakan banyak guru maka harus menggunakan huruf g

(22)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Variabel

• Kesalahan urutan operasi bilangan maupun aljabar yang melibatkan campuran tanda kurung, perkalian, pembagian, pengurangan, dan penjumlahan.

• Menentukan suku namun melupakan operasi pengurangan di depan suku tersebut.

• Suatu variabel mempunyai nilai yang tetap, misalnya nilai 𝑥𝑥 pada permasalahan sebelumnya adalah 5 dan nilai 5 ini digunakan pada permasalahan berikutnya yang juga mempunyai variabel 𝑥𝑥 padahal sudah berbeda konteks.

(23)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Konstanta

• Konstanta adalah sebuah lambang/simbol atau gabungan simbol yang mewakili (menunjuk pada; designate) anggota tertentu pada suatu semesta pembicaran.

• “A constant is a symbol used to represent a fixed value during a particular discussion” (Buttler dan Wren, 1960)

(24)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Konstanta

Jika dalam pembelajaran aljabar di SMP materi yang dibahas atau semestanya adalah bilangan, maka secara terbatas dapat dinyatakan bahwa konstanta adalah simbol (atau gabungan simbol) yang menunjuk pada bilangan tertentu dalam himpunan semestanya.

(25)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Konstanta

Jika dalam pembelajaran aljabar di SMP materi yang dibahas atau semestanya adalah bilangan, maka secara terbatas dapat dinyatakan bahwa konstanta adalah simbol (atau gabungan simbol) yang menunjuk pada bilangan tertentu dalam himpunan semestanya.

Contoh: 0, 1, 2 –1, 12 , 5 , dan 𝜋𝜋 menunjuk bilangan tertentu.

(26)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Koefisien

Bagian konstanta dari suku-suku yang memuat (menyatakan banyaknya) variabel disebut koefisien variabel yang bersangkutan.

“Banyaknya variabel” di sini bukan bermakna banyaknya objek (yang bermakna penjumlahan), melainkan bermakna “banyaknya bilangan” dari variabel tersebut yang juga lambang bilangan, sehingga koefisien dan variabel yang bersangkutan berada dalam konteks operasi perkalian.

(27)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Koefisien

Koefisien dapat berupa sebuah atau lebih lambang, yang masing-masing menyatakan konstanta. Jika tidak satupun angka atau konstanta yang muncul dan terkait langsung dengan variabel pada suatu suku, maka koefisiennya adalah 1 atau –1.

(28)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Koefisien

Dalam 5𝑥𝑥2 + 3𝑥𝑥 + 𝑥𝑥𝑦𝑦 − 4𝑦𝑦 − 𝑦𝑦2 − 7 koefisien dari 𝑥𝑥2 adalah 5,

koefisien dari 3𝑥𝑥 adalah 3, koefisien dari 𝑥𝑥𝑦𝑦 adalah 1,

koefisien dari 𝑦𝑦 adalah –4, dan koefisien dari 𝑦𝑦2 adalah –1,

karena –7 adalah suku yang tidak terkait langsung dengan variabel manapun, maka tidak ada koefisien dalam suku ini.

(29)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Bentuk Aljabar

• Semua angka dan semua huruf atau gabungannya menyatakan suatu ekspresi (ungkapan).

• Penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dari dua ekspresi, serta pemangkatan dan penarikan akar dari sebuah, dua, atau lebih ekspresi merupakan ekspresi pula.

• Pembagian dengan 0 (nol) dan penarikan akar berderajat genap dari bilangan negatif, dikecualikan dari hal di atas.

• Dalam bahasa aljabar, ekspresi juga dikenal sebagai bentuk aljabar (algebraic expression)

(30)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Bentuk Aljabar 1. Operasi Aljabar

• Bentuk aljabar dapat dioperasikan.

• Bentuk aljabar dapat dilakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, maupun penarikan akar pangkat dan perpangkatan.

• Dengan penjumlahan muncul suku-suku dan dengan perkalian muncul pengertian faktor yang merupakan unsur dari perkalian tersebut.

(31)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Bentuk Aljabar 2. Suku

• Komponen dalam bentuk aljabar adalah suku (term).

• Suku dapat berupa sebuah konstanta, sebuah variabel, atau hasil kali/pangkat, penarikan akar konstanta maupun variabel, tetapi bukan penjumlahannya.

• Jadi, masing-masing suku merupakan bentuk aljabar yang lebih sederhana dari bentuk aljabar yang lebih kompleks.

(32)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Bentuk Aljabar 2. Suku

5𝑥𝑥2 + 3𝑥𝑥 − 7 5𝑥𝑥2 disebut suku 3𝑥𝑥 disebut suku -7 disebut suku

(33)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Bentuk Aljabar 3. Suku Sejenis

• Suku sejenis, yaitu suku yang lambang variabelnya dalam bentuk huruf, sama, baik macam maupun pangkatnya.

5𝑥𝑥𝑦𝑦, – 7𝑥𝑥𝑦𝑦, dan 15𝑥𝑥𝑦𝑦 adalah contoh dari suku sejenis

(34)

Pengertian Dasar dalam Aljabar

Bentuk Aljabar 3. Suku Sejenis

• Pemahaman tentang suku sejenis digunakan dalam menyederhanakan suatu bentuk aljabar yang memuat suku-suku sejenis

5𝑥𝑥𝑦𝑦 – 7𝑥𝑥𝑦𝑦 + 15𝑥𝑥𝑦𝑦 = (5 – 7 + 15)𝑥𝑥𝑦𝑦 = 13𝑥𝑥𝑦𝑦

(35)

Kalimat Terbuka

Kalimat Terbuka

• Kalimat terbuka adalah kalimat yang memuat variabel, dan jika variabelnya diganti dengan konstanta akan menjadi sebuah pernyataan (yang bernilai benar saja atau salah saja).

• Kalimat terbuka yang dimaksud dalam bahasan ini terbatas pada persamaan dan pertidaksamaan.

• Dua kalimat terbuka dikatakan ekuivalen jika untuk domain yang sama keduanya memiliki himpunan penyelesaian yang sama.

(36)

Kalimat Terbuka

Persamaan

• Persamaan adalah kalimat terbuka yang menggunakan relasi “sama dengan” (lambang: “=”).

• Persamaan dapat dinyatakan pula sebagai dua bentuk aljabar yang dihubungkan dengan tanda “=”.

(37)

Kalimat Terbuka

Persamaan

• Persamaan berbentuk 𝑨𝑨𝟏𝟏 = 𝑨𝑨𝟐𝟐 (A merupakan bentuk aljabar), dengan paling sedikit satu di antara 𝐴𝐴1 dan 𝐴𝐴2 memuat variabel.

• 𝐴𝐴1 disebut ruas kiri dan 𝐴𝐴1 disebut ruas kanan persamaan tersebut.

• Jika 𝐴𝐴1 dan 𝐴𝐴2 keduanya ekuivalen dan tidak memuat variabel, persamaan tersebut dinamakan kesamaan.

• Persamaan yang bernilai benar untuk setiap variabel anggota domainnya disebut identitas.

𝒙𝒙 + 𝒚𝒚 𝟐𝟐 = 𝒙𝒙𝟐𝟐 + 𝟐𝟐𝒙𝒙𝒚𝒚 + 𝒚𝒚𝟐𝟐

adalah identitas, karena untuk setiap penggantian 𝑥𝑥 dan 𝑦𝑦 dengan sebarang bilangan real, pernyataan yang diperoleh selalu bernilai benar.

(38)

Kalimat Terbuka

Pertidaksamaan

• Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menggunakan tanda relasi

<, >, ≤ , ≥, atau ≠.

(39)

Kalimat Terbuka

Penyelesaian Kalimat Terbuka

• Penyelesaian kalimat terbuka dengan satu variabel adalah konstanta (atau konstanta-konstanta) anggota daerah definisinya, yang jika digantikan (disubstitusikan) pada variabel dalam kalimat itu, kalimat terbuka semula menjadi pernyataan yang bernilai benar.

(40)

Kalimat Terbuka

Masalah dalam Kalimat Terbuka

Apa yang dapat Anda ungkapkan dari gambar di atas?

Gambar 2.1b memberikan gambaran persamaan 3𝑥𝑥 – 4 = 47

(41)

Kalimat Terbuka

Masalah dalam Kalimat Terbuka

Berawal dari gambar kedua, selanjutnya dapat dinyatakan bahwa timbangan akan tetap setimbang dengan menambah kedua belah pihak timbangan masing-masing dengan misalnya 4 kg beban.

Persamaan yang ekuivalen dengan kondisi tersebut adalah 3𝑥𝑥 – 4 + 4 = 47 + 4

⇔ 3𝑥𝑥 = 51

⇔ 𝑥𝑥 = 17

(42)

Kalimat Terbuka

Masalah dalam Kalimat Terbuka

• Gambaran tersebut adalah salah satu cara untuk memberikan pemahaman tentang sifat ”persamaan tetap ekuivalen jika kedua ruas ditambah (atau dikurangi) dengan bilangan yang sama”. Sifat ini sekaligus adalah bagian langkah penyelesaian persamaan (juga pertidaksamaan).

• Selain itu juga berlaku penggunaan sifat bahwa persamaan tetap ekuivalen jika kedua ruas dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama (bukan nol).

(43)

Kalimat Terbuka

Masalah dalam Kalimat Terbuka

• Kebiasaan memberikan ungkapan teknis ”dipindah ruas ganti tanda

”atau”, pembilang menjadi penyebut”, hendaknya disampaikan hanya jika pemahaman sifat tersebut telah cukup mapan

(44)

Menyusun Model Matematika

Menyusun Bentuk Aljabar

• Ukuran panjang bertambah 2 cm Alternatif 1

Tulis x: ukuran panjang semula!

Jadi ukuran panjang sekarang adalah 𝑥𝑥 + 2 Alternatif 2

Ukuran panjang bertambah 2 cm.

Jika panjang semula dimisalkan + 2 𝑥𝑥, bentuk aljabarnya 𝑥𝑥 + 2.

(45)

Menyusun Model Matematika

Menyusun Bentuk Aljabar

• 20 hari lagi

• 5 tahun yang lalu

• 2 kali sebuah bilangan ditambah 3

• seberat dua karung beras dan tiga bakul jagung

• harga gula pasir tahun ini turun Rp 500,00 dari tahun yang lalu

(46)

Menyusun Model Matematika

Menyusun Bentuk Aljabar

• Umur Ali 3 tahun lebihnya dari umur Budi

• Uang Tono Rp 5.000,00 kurangnya dari uang Watty.

• Jarak rumah Ani ke sekolah dua kali jarak rumah Rita ke sekolah.

• Usia ayah 5 tahun lebih tua dari usia ibu.

• Jumlah dua bilangan 23 kurang dari hasil kalinya.

(47)

Menyusun Model Matematika

Langkah Menyelesaikan Masalah Verbal 1. Pilihlah sebuah variabel

2. Susunlah bentuk-bentuk aljabar 3. Susunlah model matematikanya

4. Selesaikan kalimat terbuka atau model matematikanya

5. Nyatakan jawaban sesuai yang ditanyakan pada masalah itu

6. Periksa kebenaran jawaban dengan “mengembalikannya” ke persoalan awal

(48)

Menyusun Model Matematika

Langkah Menyelesaikan Masalah Verbal Contoh:

Empat tahun yang lalu umur seorang bapak 5 kali umur anak pertamanya. Tiga tahun mendatang umur bapak itu tiga kali umur anak pertama tersebut. Berapa tahun lagi umur bapak tersebut setengah abad?

(49)

Kuis

Pada hari Rabu, seorang petani dan anaknya membawa pulang hasil panenannya, masing-masing 10 kg lebih dari yang mereka bawa sehari sebelumnya. Lima kali beban anak sama dengan dua kali beban yang dibawa bapaknya. Hari Senin sebelumnya, yang mereka bawa masing- masing 11 kg kurang dari yang mereka bawa pada hari Selasa, dengan beban bapak 7 kali beban yang dibawa anaknya. Berapa kg hasil panen yang mereka bawa masing-masing pada hari Selasa?

82

(50)

Kuis

Pada garis AB terletak titik P, sedemikian hingga PA : PB = 2 : 3, Jika P digeser 5 cm ke arah A, maka PB = 2 12 PA, Tentukan panjang AB!

82

(51)

SELASA, 27 FEBRUARI 2024

Presenter

JIBRAN ****

DESTA ****

ANISA R ***

Mengerjakan

Ayu

Ryan

Bintang

Ahlul

Annisa Y

Arina

Ade Lina

Prima

Juniar

Dimas

Zalfa

Anindya

Lea Citra

Mifta

Gambar

Gambar 2.1b memberikan gambaran persamaan 3𝑥𝑥 – 4 = 47

Referensi

Dokumen terkait

“Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Pecahan Bentuk Aljabar di Kelas VIII SMP.” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran,4.. Hasil

Tesis yang berjudul “ Pengembangan Perangkat Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Pendekatan Saintifik pada Materi Operasi Aljabar SMP Tahun Pelajaran

Desain Didaktis Konsep Faktorisasi Aljabar Pada Pembelajaran Matematika Smp Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu..

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI ALJABAR SISWA KELAS VIIIi. SMP NEGERI

pembelajaran matematika berupa mobile game android berbasis edutainment pada materi aljabar untuk peserta didik kelas VIII SMP dengan spesifikasi sebagai berikut :.. Media

Perangkat pembelajaran berbasis planted question pada materi pemanasan global untuk SMP kelas VII dinyatakan layak secara empiris berdasarkan hasil ujicoba terbatas

Hambatan koneksi matematis siswa kelompok atas dalam materi operasi hitung ekspresi aljabar terkait hambatan konseptual adalah siswa salah dalam mengurangkan bilangan

membahas materi aljabar kelas