PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Dalam onderzoek door Wiyatna, dkk (2012) mendapatkan judul Produktivitas Sapi Peranakan Ongole pada Peternakan Rakyat di Kabupaten Sumedang (Produktivitas Sapi Peranakan Ongole pada sistem peternakan tradisional di Wilayah Sumedang). Verder uit onderzoek van Gustiana, dkk (2014) met de titel Kajian Pemberian Pakan Suplemen Terhadap Produktivitas Sapi PO di Kabupaten Subang (Studi Pemberian Pakan Suplemen Terhadap Produktivitas Sapi PO di Kabupaten Subang).
Aspek Teknis
- Pakan
 - Pakan Konsentrat
 - Sapi Potong
 - Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala)
 - Tepung Jagung
 - Palatabilitas
 
Bahan pakan ternak ruminansia secara umum dibedakan menjadi dua kategori dengan sifat yang berbeda yaitu serat kasar dan konsentrat (Devandra dan Mc Lerot, 1999 dalam Wahyuni, 2003). Jagung, atau dalam nama ilmiahnya Zea mays, merupakan bahan pakan nonkonvensional yang disukai oleh hewan ruminansia.
Aspek Penyuluhan
- Pengertian Penyuluhan Pertanian
 - Tujuan Penyuluhan
 - Sasaran Penyuluhan
 - Metode dan Media Penyuluhan
 - Materi Penyuluhan Pertanian
 - Pelaksanaan Penyuluhan
 - Evaluasi Penyuluhan
 
Penyuluhan pertanian mempunyai dua tujuan yang ingin dicapai, yaitu: tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan Pemekaran menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 16 Tahun 2006, tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K).
Aspek Sosial
- Pengetahuan
 - Keterampilan
 
Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif mengatribusikan dan mengorganisasikan (Gunawan dan Palupi, TT). Kemampuan untuk memulai keterampilan yang kompleks dengan bimbingan melalui peniruan dan coba-coba. Kemampuan melakukan keterampilan dalam melakukan sesuatu, dilihat dari ketepatan, kecepatan, efisiensi dan efektifitasnya.
Kemampuan menciptakan pola-pola baru yang sesuai dengan situasi atau kondisi tertentu dan juga kemampuan memecahkan masalah dengannya.
Aspek Karakteristik Peternak
- Umur
 - Pendidikan
 - Pengalaman Lama Beternak
 - Jumlah Kepemilikan Ternak
 
Proses pembentukan karakter terjadi sebagai hasil interaksi antara potensi yang dimiliki seseorang (kecerdasan, bakat), lingkungan dan pendidikan (Sunardi, 2008). Tingkat pendidikan dikategorikan dalam beberapa kelompok, antara lain tidak bersekolah, sederajat SD, sederajat SMP, sederajat SMA, dan berpendidikan tinggi (Halim, 2017: 50). Tingkat kepemilikan ternak merupakan banyaknya ternak yang dipelihara atau dibudidayakan oleh peternak dalam satu periode wawancara.
Hal ini sesuai dengan pandangan Sostroamidjojo dan Soeradji (1990): besar kecilnya usaha ternak rakyat digambarkan oleh sedikitnya jumlah kepemilikan ternak; ternak yang dimiliki petani hanya berjumlah satu sampai beberapa ekor saja.
Kerangka Pikir Penelitian
Bagaimana pengetahuan peternak di Kelompok Tani Sumber Makmur mengenai produksi konsentrat berbahan dasar tepung daun lamtoro? Meningkatkan pengetahuan peternak Kelompok Tani Sumber Makmur dalam produksi konsentrat berbahan dasar tepung daun lamtoro untuk sapi potong. Keterampilan apa yang dimiliki peternak di Kelompok Tani Sumber Makmur dalam memproduksi konsentrat berbahan dasar tepung daun lamtoro untuk sapi potong?
Meningkatkan keterampilan peternak di Kelompok Tani Sumber Makmur dalam pembuatan konsentrat berbahan dasar tepung daun lamtoro untuk sapi potong.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu
Palatabilitas dengan sistem kantin (makanan disajikan secara bersamaan kepada ternak sehingga ternak bebas memilih makanan yang akan dikonsumsi) yang dilakukan pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaan sapi potong (Limosin) terhadap tepung daun lamtoro. konsentrat. Materi penyuluhan ditentukan berdasarkan kebutuhan tujuan penyuluhan dari hasil kajian terapan yaitu Pembuatan dan Pemberian Konsentrat Berbahan Dasar Tepung Daun Lamtoro untuk sapi potong di Kelompok Tani Sumber Makmur. Harga alat dan bahan pembuatan konsentrat berbahan dasar tepung daun lamtoro (TDL) dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini.
Materi pelatihan yang ditetapkan disesuaikan dengan hasil penelitian yaitu produksi dan distribusi konsentrat tepung daun lamtoro untuk sapi potong. Implementasi rencana sosialisasi “Pembuatan dan penyediaan konsentrat tepung daun Lamtoro untuk sapi potong” dilakukan di Soal yang digunakan sebanyak 18 soal mengenai produksi dan pemberian konsentrat tepung daun lamtoro untuk sapi potong.
PERUBAHAN PERILAKU TUMBUH PADA SARAN PENGGUNAAN KONSENTRAT TEPUNG DAUN LAMTORO (LEUCAENA LEUCOCEPHALA) UNTUK BOILER DENGAN METODE. Tujuan penyuluhan : Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak mengenai produksi konsentrat sapi potong dari tepung daun lamtoro.
Metode Kajian (Kaji Terap)
- Alat dan Bahan Serta Cara Pembuatan
 - Cara Pengaplikasian Pakan Untuk Sapi Potong
 - Uji Palatabilitas
 
Rancangan Penyuluhan
- Sasaran Penyuluhan
 - Tujuan Penyuluhan
 - Materi Penyuluhan
 - Media Penyuluhan
 
Sebagai pedoman dalam menyusun desain pemekaran ditinjau dari bahan, media, metode yang digunakan dalam pemekaran, kondisi sasaran pemekaran, lingkungan sasaran, tujuan yang ingin dicapai dalam pemekaran dan penentuan pemekaran harus diperhatikan. akun. bahan ekstensi. Dalam penelitian ini sasaran penyuluhan adalah anggota Kelompok Tani Sumber Makmur yang ditentukan dengan teknik purposive sampling yang berjumlah 25 orang. Tujuan keseluruhan merupakan pernyataan umum mengenai tujuan yang ingin dicapai dalam jangka panjang, seperti peningkatan kesejahteraan peternak melalui pelatihan produksi konsentrat tepung daun lamtoro untuk sapi potong.
Oleh karena itu, media yang digunakan dalam penyuluhan adalah leaflet dan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel keputusan pada Lampiran 4.
Evaluasi
- Populasi dan Sampel
 - Jenis Data
 - Teknik Pengumpulan Data
 - Sistem Penilaian Instrumen Kajian
 - Uji Validitas dan Reliabilitas
 - Kategorisasi Penilaian Instrumen
 
Metode yang digunakan untuk menggali data dan informasi dalam penelitian ini adalah wawancara dan survei. Dalam penelitian ini sasaran yang diwawancarai adalah ketua kelompok Sumber Makmur dan beberapa anggota kelompok. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menjaring aspek pengetahuan dan keterampilan petani di Kelompok Tani Sumber Makmur mengenai materi yang diberikan.
Untuk mengetahui derajat reliabilitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini digunakan kriteria Azwar (2010) pada Tabel 3.5 di bawah ini.
Analisis Data Statistik
Reliabilitas dikatakan sebagai konsistensi skor pada suatu instrumen, apabila pengukuran dilakukan kembali dengan alat ukur yang sama pada waktu yang berbeda maka akan menghasilkan data yang sama (Anastasia dan Urbina, 2007). Keandalan alat ukur dapat diketahui dengan menghitung koefisien Cronbach’s Alpha menggunakan aplikasi software statistik. Data yang diperoleh kemudian dikategorikan berdasarkan norma yang telah ditentukan yang meliputi; a) Variabel pengetahuan dengan tingkat lemah, cukup dan baik; dan b) Variabel keterampilan dengan tingkat tidak terampil, cukup terampil, dan terampil.
Data lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah data demografi berupa umur, tingkat pendidikan, pengalaman beternak dan jumlah ternak yang disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan distribusi persentase.
Definisi Operasional Variabel (DOV)
Palatabilitas sapi potong pada konsentrat tepung daun Lamtoro Perlakuan Jumlah konsumsi pakan per hari (Kg). Selain untuk memanfaatkan potensi yang ada, perluasan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para peternak dalam produksi dan administrasi konsentrat berbahan dasar tepung daun lamtoro untuk sapi potong. Tujuan evaluasi yang akan dicapai dalam evaluasi ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilan anggota Kelompok Tani Sumber Makmur sebelum dan sesudah penyuluhan mengenai produksi dan pemberian konsentrat berbahan dasar tepung daun lamtoro (leucaena leucocephala) untuk sapi potong.
Tujuan dari kegiatan penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sasaran penyuluhan dalam “Pembuatan dan penyediaan konsentrat berbahan dasar tepung daun lamtoro untuk sapi potong”. Oleh karena itu diartikan dalam 5 (lima) dimensi dimana tingkat keterampilan responden mengenai pembuatan dan penerapan konsentrat berbahan dasar tepung daun lamtoro berada pada kategori. Hasil pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan evaluasi kegiatan penyuluhan telah sesuai dengan tujuan penyuluhan yang dirancang yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan tingkat keterampilan sasaran penyuluhan mengenai produksi dan penerapan konsentrat tepung daun lamtoro untuk daging sapi. ternak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Palatabilitas Sapi Potong terhadap Konsentrat
Karakteristik Responden
- Sejarah Desa
 - Umur Responden
 - Tingkat Pendidikan Responden
 - Jumlah Kepemilikan Ternak
 - Lama Beternak
 
Tingkat pendidikan seseorang sangat mempengaruhi pola berpikirnya, sehingga tingkat pendidikan yang tinggi dapat mengakibatkan seseorang berpikir lebih kreatif dan begitu pula sebaliknya. Pada Tabel 4.3, petani yang menjadi responden penelitian memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-beda, yaitu 84% responden berpendidikan SD, 8% berpendidikan SMP, dan 8% berpendidikan SMA atau sederajat. Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi pengetahuan dan keterampilan petani dalam penerapan inovasi teknologi atau bahan yang ditawarkan, karena semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin mudah memperoleh bahan tambahan.
Wirata (2016), terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan, karena tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin banyak informasi yang diterimanya dan akhirnya semakin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, begitu pula sebaliknya.
Kondisi Umum Wilayah
- Kondisi Geografis
 - Potensi Wilayah/Potensi Lahan Pertanian
 - Keadaan Penduduk
 - Sejarah Desa
 
Tujuan dilaksanakannya sosialisasi ini adalah agar para peternak yang tergabung dalam Sumber Makmur Boeregroep dapat memanfaatkan daun toro domba yang diolah menjadi pakan konsentrat berbahan dasar tepung daun toro domba untuk sapi potong. Oleh karena itu diinterpretasikan dalam tahapan 6 (enam) dimensi, dimana tingkat pengetahuan 25 responden mengenai produksi dan penerapan konsentrat tepung daun lamtoro berada pada kategori “Membuat”. Rancangan penyuluhan dibuat dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilan berdasarkan karakteristik sasaran (anggota Kelompok Tani Sumber Makmur), materi “pembuatan dan pengaplikasian konsentrat berbahan dasar tepung daun lamtoro untuk sapi potong” metode penyuluhan, demonstrasi dan diskusi, media yaitu leaflet.
3 Peternak dapat membedakan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan konsentrat tepung daun lamtoro. 4 Peternak dapat membedakan bahan yang digunakan.
RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
Perancangan Penyuluhan
- Penetapan Tujuan Penyuluhan
 - Sasaran Penyuluhan Pertanian
 - Materi Penyuluhan
 - Metode Penyuluhan Pertanian
 - Media Penyuluhan Pertanian
 
Anggota Kelompok Tani Sumber Makmur sebagian besar merupakan tulang punggung keluarga (Kepala Rumah Tangga), dimana mereka merupakan pelaku usaha di bidang pertanian dan peternakan. Ciri-ciri umum anggota kelompok adalah pelaku usaha di sektor pertanian (petani), dengan umur kelompok 40-60 tahun, jumlah kepemilikan ternak 2-3 ekor/keluarga dan tingkat pendidikan sebagian besar anggota kelompok. kelompoknya adalah sekolah dasar. . Karakteristik yang dimiliki oleh anggota Kelompok Tani Sumber Makmur menawarkan potensi yang dapat digunakan dalam penyampaian informasi di bidang peternakan, karena berkaitan langsung dengan kondisi perekonomian anggota kelompok tani.
Media yang digunakan dalam pelaksanaan sosialisasi adalah flyer dan item faktual yang diadaptasi dari matriks keputusan perluasan media pada Lampiran 4.
Implementasi (Uji Coba Rancangan Penyuluhan)
- Lokasi dan waktu Implementasi Rancangan Penyuluhan
 - Persiapan Implementasi Rancangan Penyuluhan
 
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan adalah metode demonstrasi dan diskusi kelompok sesuai dengan matriks pengambilan keputusan metode penyuluhan pada Lampiran 5. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian dilakukan dalam lingkup kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan pada masyarakat petani (Sumber Makmur Boer). Kelompok). Penyusunan Lembar Persiapan Penyuluhan (LPM) sangat penting karena berfungsi sebagai acuan dalam kegiatan penyuluhan agar kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan terlaksana tepat sasaran, tepat waktu dan sesuai perencanaan 2 Ringkasan.
Sangat penting untuk menyiapkan berita acara dan daftar hadir sebelum penyuluhan dilaksanakan dan digunakan sebagai bukti kelengkapan administratif dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan.
Evaluasi Penyuluhan
- Menentukan Sasaran Evaluasi
 - Menentukan Tujuan Evaluasi
 - Menentukan Metode Evaluasi
 - Menentukan Instrumen Evaluasi
 - Uji Validitas dan Reliabilitas
 
Terdapat penelitian lebih lanjut terkait pemanfaatan tepung daun lamtoro sebagai konsentrat sapi, khususnya kandungan nutrisi (PK, BK, LK dan BETN) dan produktivitas ternak serta perhitungan nilai biaya (aspek ekonomi). 13 Sapi diberi konsentrat tepung dari daun lamtoro pada saat sapi sakit dan kurus. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur keterampilan para peternak mengenai “Pembuatan Konsentrat Sapi Potong Berbasis Tepung Daun Lamtoro pada Kelompok Tani Sumber Makmur Desa Sidoluhur Kecamatan Lawang Kabupaten Malang.”
9 Petani dapat mencampurkan bahan-bahan untuk menyiapkan makanan dengan baik, yaitu tepung daun lamtoro dan jagung giling serta mineral.
PEMBAHASAN/DISKUSI
Pembahasan Hasil Implementasi dan Evaluasi Penyuluhan . 68
- Evaluasi Penyuluhan Pertanian
 - Hasil Analisis Data Evaluasi
 
Evaluasi pemekaran dilakukan guna menganalisis tingkat pengetahuan dan keterampilan responden sebelum dan sesudah pelaksanaan pemekaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Gunawan dan Palupi (2016) yang menyatakan bahwa apabila pelaksanaan kegiatan penyuluhan berada pada tahap penilaian tingkat pengetahuan maka nilai bahan dan metode sudah sesuai dengan tujuan. Hasil penilaian tingkat pengetahuan sasaran adalah 25 orang anggota Kelompok Tani Sumber Makmur yang mengikuti kegiatan penyuluhan menjadi responden dalam pengisian kuesioner.
Dalam melaksanakan penilaian penyuluhan dengan mengukur tingkat pengetahuan sasaran sebelum dan sesudah penyuluhan yang dilakukan dengan menggunakan angket skala Guttman dan pilihan jawaban benar dan salah.
Rencana Tindak Lanjut
Pengaruh pengolahan tepung daun Lamtoro (Leucaena leucoce phala) dalam pakan pelet terhadap tubuh kelinci Rex jantan yang disapih. 7 Manfaat pembuatan tepung dengan daun lamtoro antara lain ternak dapat lebih mudah mengubah zat mimosa jika dimasukkan ke dalam bentuk tepung. 14 Tepung daun lamtoro bisa dicampur dengan bahan makanan lain seperti jagung, tepung kedelai dll. sebagai konsentrat ternak.
15 Peternak dapat mengeringkan daun lamtoro dengan baik dan membuat tepung secara manual maupun menggunakan mesin.
PENUTUP
Kesimpulan
Hasil uji palatabilitas menunjukkan konsumsi konsentrat tepung daun lamtoro cenderung meningkat pada hari ke 1 sampai ke 8 dengan rata-rata pada hari ke 8 sebesar 1,5 kg/ekor/hari. Hasil evaluasi sebelum pembesaran menunjukkan tingkat pengetahuan petani berada pada dimensi “menganalisis” (64%), sedangkan setelah dilakukan pembesaran tingkat pengetahuannya berada pada dimensi “menciptakan” (86%).
Saran
Hubungan Tingkat Kepemilikan Dan Biaya Operasional Dengan Pendapatan Peternak Daging Sapi Di Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kebuntingan (conception rate) pada sapi potong setelah sinkronisasi estrus di Kabupaten Pringsewu. Pengujian konsistensi, waktu adaptasi, palatabilitas dan persentase hancur ransum blok khusus sapi potong antar pulau.
1 Pakan konsentrat merupakan campuran bahan baku pakan yang terdiri dari tepung daun lamtoro, jagung giling dan suplemen pakan mineral. 8 Tahap awal pembuatan tepung daun lamtoro adalah dengan memisahkan batang dan daunnya, menjemurnya hingga kering dan menggilingnya secara manual atau menggunakan mesin. 9 Tujuan penyediaan konsentrat tepung daun lamtoro adalah agar ternak dapat tumbuh dengan cepat dalam waktu yang sangat singkat. 11 Proses pembuatan tepung daun lamtoro diawali dengan memisahkan daun dari tangkai daunnya satu per satu. 12 Pencampuran bahan pakan diawali dengan penyemaian.