Makalah
SISTEM PEREDARAN DARAH
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Struktur Perkembangan Hewan 1 kepada dosen pengampuh Prof. Dr. Margaretha Solang, M.Si)
Disusun oleh:
Nama: Pipin Tutuda Nim: 432422006 Kelas: B Biologi
PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan kemudahan sehingga saya dapat menyelesaukan makalah ini. tanpa pertolongannya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan maklah ini tepat waktu dengan judul Sistem Peredaran Darah Pada Hewan Vertebrata sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Struktur Perkembangan Hewan 1.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.
Gorontalo, 7 April 2023
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Rumusan Masalah...2
1.3 Tujuan...2
BAB II PEMBAHASAN...3
2.1 Pengertian Hewan Vertebrata...3
2.2 Komponen Sistem Peredaran Darah... ...4
2.3 Sistem Peredaran Darah Pada Hewan Vertebrata...7
BAB III PENUTUP...8
3.1 Kesimpulan...8
3.2 Saran...8 DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Setiap organisme melakukan metabolisme, baik organisme uniseluler maupun multiselluler. Metabolisme berlangsung di dalam setiap sel makhkuk hidup dan untuk itu diperlukan bahan-bshsn untuk berlangsungnya proses metabolisme dengan lancar. Sel-sel mendapat suplai makanan atau bahan-bahan dari luar tubuh dan dihantarkan ke setiap sel melalaui sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi melakukan fungsi Peredaran materi metabolisme. Sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah pada umumnya untuk organisasi tingkat rendah belum memiliki sistem sirkulasi secara khusus. Misalnya pada Amoeba dan paramecium, sirkulasi bahan-bahan metabolisme berikut sisa-sisa metabolisme dilakukan dengan aliran sitoplasma. Akan tetapi, prosses difusi berlangsung sangat lambat sehingga cara tersebuut tidak mungkin dapat memenuhi semua kebutuhan hewan berukuran besar (dengan ketebalan tubuh lebih dari beberapa milimeter) dan atau hewan yang memiliki aktivitas metabolism tinggi. Oleh kaarena itu, pada hewan tingkat tinggi diperlukan sistem sirkulasi khusus yang menjamin adanya pergerakan cairan ke seluruh tubuh secara cepat. Adapun sistem sirkulasi tersebut dilakukan oleh seperangkat organ-organ sirkulasi darah terbuka dan sistem peredaran tertutup.
Sistem sirkulasi pada hewan merupakan suatu sistem organ yang memiliki fungsi untuk memindahkan zat ke sel. Sistem ini berfungsi untuk mempertahankan kestabilan suhu, pH, cairan dan homostatis. Ada tiga macam sistem peredaran darah, yaitu 1) sistem difusi : terjadi pada hewan invertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan unntuk peredaran makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma. 2) sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredarannya darah tidak selalu berada didalam pembuluh. Misal : Arthopoda. 3) sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredarannya darah selalu berada di dalam pembuluh. Misal : Annelida, Mollusca, dan Vertebrata. Sistem peredaran darah pada semua vertebrata, mulai dari ikan, katak, reptil, burung, bagi manusia, pada dasarnya sama. Semua memiliki jantung yang memompa darah dalam sistem pembuluh darah yang tertutup. Sistem peredaran darah pada vertebrata terdiri dari pembuluh darah, darah, getah bening dan pembuluh darah. veretebrata mempunya sistem peredaran darah yang tertutup sehingga dalam peredarannya darah selalu terdapat didalam pembuluh. Darah adalah piremida dari tubuh ditemukan dijantung dan pembuluh darah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hewan vertebrata?
2. Apa saja komponen sistem peredaran darah?
3. Bagaimana sistem peredaran darah pada hewan vertebrata?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hewan vertebrata 2. Mahasiswa dapat menjelaskan komponen apa saja yang
terdapat pada sistem peredaran darah
3. Mahasiswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah pada hewan vertebrata
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hewan Vertebrata
Kata vertebrata berasal dari kata Latin Vertebratus (Pliny), ini berarti sendi sumsum. Ini dekat dengan kata vertebrata, yang mencangkup salah satu otot vertebra. Karakteristik dan detail vertebrata adalah tulang, dimana vertebra (lokasi tumbuh kuda. Vertebrata adalah sub-filum hordata terbesar. Vertebrata dapat mencangkup semua jenis ikan (kecuali untuk mengayak, lift dan "lintah laut" atau hagfish), tikus, burung, mamalia, hanya untuk spesies ikan ini ada dua pasang vertebrata. Vertebrata adalah otot yang terdiri dari banyak kelompok, termasuk sistem saraf pusat, yang biasanya terletak divertebrata. Sel atau sel pada hewan vertebrata dibagi menjadi tiga jenis, yaitu eritosit, leukosit dan trombosit. Setiap spesies vertebrata memiliki ukuran yang berbeda, masa yang berbeda, dan erytrus dan persentase leukosit. Vertebrata adalah ovivar, vivivar dan ovovivivar. Ovivar adalah reproduksi telur, seperti pisces hewan ovivipar, reptil, amfibi, dan aves (Yasilda, 2022).
2.2 Komponen Sistem Peredaran Darah
Volume darah makhluk hidup adalah sekitar 8% dari berat tubuhnya. Darah diatur atas dua komponen. Komponen kedua adalah sel dan potongan darah yang terbentuk kompak. Plasma darah berjumlah 55% dari volume darah, sedangkan sel darah dan potongan darah sekitar 45% ddri volume darah. Didalam tubuh, sel darah tidak dapat dipisahkan dari plasma darah karena selalu diaduk selama proses peredaran darah.
1. Plasma Darah
Plasma darah terdiri dari 90% air dan 10% zat terlarut yang terdiri dari 7%
protein, 1% garam mineral, dan 2% lemak.
2. Sel darah
a. Sel darah merah (eritrosit)
Fungsi eritrosit adalah mengangkat oksigen dari paru-paru untuk disalurkan keseleruh tubuh. Eritrosit mampu mengikat
oksigen karena memiliki hemoglobin (Hb). Hemoglobin adalah metalloprotein pembawa oksigen yang mengandung zat besi (Wijaya, 2015).
b. Sel darah putih (leukosit)
Leukosit merupakan sel yang memiliki fungsi khusus untuk pertahanan tubuh dari serangan mikroba. Leukosit adalah sel yang memiliki sifat seperti amoeba, yaitu bentuknya bisa berubah. Darah makluk hidup memiliki lima jenis leukosit, tetapi berdasarkan ada atau tidaknya granularity pada sel, kelima sel tersebut dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu leukosit granular (granulosit) dan leukosit non granular (agranulosit). Pada leukosit granula terbagi menjadi tiga jenis yaitu: neutrofil, eosinofil, dan basofil. sedangkan pada laukosit non granular terdiri atas limfosit dan monosit (Wijaya, 2015).
2.3 Sistem Peredaran Darah Pada Hewan Vertebrata Contohnya pada ikan kepala timah:
Ikan kepala timah merupakan hewan vertebrata yang pembuluh daranya tersusun atas tiga jenis, yaitu arteri, vena dan kapiler, dari ketiga jenis tersebut maka akan membentuk suatu sistem peredaran darah tertutup. Alat peredaran darah pada ikan kepala timah yaitu darah dialirkan dari jantung menuju kapiler yang melewati pembuluh arteri dan arteriol, arterial adalah saluran pembukuh darah yang membawa darah kaya akan oksigen serta arteriol merupakan pembuluh arteri yang kecil berfungsi mengirimkan darah ke pembuluh kapiler dan mengontrol arus alirannya (Orgenroth, 2021).
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang kecil dan sempit serta sebagai tempat pertukaran zat seperti oksigen, karbondioksida, dan nutrien, kemudian darah yang miskin oksigen akan dialirkan kembali kejanutung melalui venule dan vena. Venule merupakan pembuluh vena kecil yang terbentuk dari kumpulan darah dari pembuluh kapiler dan mengalirkannya kepembuluh vena.
Pembuluh vena adalah saluran yang membawa darah yang miskin oksigen kembali ke jantung (Riyadi, 2013).
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Adapun komponen sistem peredaran darah terdiri atas dua komponen.
Dimana Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang dapat mencangkup semua jenis ikan (kecuali untung mengayak, lift dan lintah laut atau haghfish), tikus, burung, dan mamalia.Vertebrata otot yang terdiri dari banyak kelompok, termasuk sistem saraf pusat, yang biasanya terletak di vertebrata. setiap spesies vertebrata memiliki ukuran yang berbeda dan massa yang berbeda. vertebrata terdiri dari ovivar, vivivar dan ovovivivar.
komponen kedua sel dan potongan darah yang terbentuk kompak. Plasma darah berjumlah 55% dari volume darah, sedangkan sel darah dan potongan darah sekitar 45% dari volume darah. Didalam tubuh sel darah tersusun atas sel darah (eritrosit) merah dan sel darah putih (leukosit). Eritrosit memiliki fungsi untuk mengangkat oksigen dari paru-paru disalurkan keseluruh tubuh.
sedangkan leukosit merupakan sel yang memiliki fungsi khusus untuk pertahanan tubuh dari serangan mikroba.
Pada ikan kepala timah terdapat lima pembuluh darah, yaitu arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler. arteri memiliki luas penampang yang sangat luas, kecepatan aliran darah cepat, aliran darah dari venula ke jantung, serta
percabangan. Venula memiliki luas penampang sedang, kecepatan aliran darah sedang, memiliki aliran darah dari kapiler ke vena dan hadir percabangan.
pembuluh kapiler memiliki luas penampag yang sempit, kecepatan alirannya lambat, arah alirannya dari arteriol ke venula dan tidak ada percabangan pembuluh darah.
3.2 Saran
Dengan demikian, penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik
yang membangun agar penyusunan makalah ini selanjutnya akan semakin baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca maupun penulisan
DAFTAR PUSTAKA
Yasilda, B. P. 2022. Identifikasi Jenis-Jenis Perilaku Hewan Vertebrata dan Invertebrata (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Riyadi, P. & Sahal, M, A. 2013. Sistem Peredaran Darah Manusia Dan Hewan.
Jakarta:
MultiKreasiSatudelapandiaksespadahttps://journals.biologists.com/jeb/
article/224/8/jeb239970/237825/Coronary-blood-flow-influences- tolerance-to
Wijaya, N. 2015. Biologi Dasar. Yogyakarta:Hak Cipta
Orgenroth, D., et al. 2021. Coronary Blood Flow Influences Tolerance To Environmental Extremes in Fish. Journal of Experimental Biology. 224(8).
Diaksesdarihttp://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/130646