• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SISTEM PEREDARAN DARAH by ana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH SISTEM PEREDARAN DARAH by ana"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan olehjaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo-atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen.Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh.Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.

Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen.Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas.Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata.

Sistem sirkulasi/peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga mempertahankan stabilisasi suhu, cairan dan pH tubuh (homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah antara lain tanpa sistem peredaran darah (biasanya dengan cara berdifusi), sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.

(2)

pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengkonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar) juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

Pada hewan tingkat rendah alat transportasinya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.

B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa itu darah?

2. Apa itu sistem peredaran darah?

3. Bagaimana sistem peredaran darah pada hewan? 4. Apa itu sistem imun?

C. TUJUAN

1. Untuk memahami tentang darah.

2. Untuk mengetahui tentang sistem peredaran darah.

3. Untuk memahami tentang sistem peredaran darah pada hewan. 4. Untuk memahami tentang sistem imun.

D. MANFAAT

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. DARAH

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata “hemo-“ atau “hemato-“ yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Darah mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.

1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah.

2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.

3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.

4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah.

5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih.

6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah. 7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

Darah dibedakan menjadi dua komponen yaitu cairan dan sel-sel darah. Cairan darah adalah plasma darah. Sedangkan sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit).

1. Plasma Darah

(4)

darah berfungsi mengatur tekanan osmosis darah; membawa sari-sari makanan, sisa metabolism, hasil sekresi dan beberapa gas. 55% dari jumlah/volume darah merupakan plasma darah. Volume plasma darah terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutanprotein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida.Plasma darah juga merupakan medium pada prosesekskresi.

Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang telah dibubuhi zat anti-koagulan yang kemudian diputarsentrifugal sampai sel darah merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan membentuk lapisan buffy coat, plasma darah berada di atas lapisan tersebut dengan kepadatan sekitar 1025 kg/m3, or 1.025 kg/l. Serum darah adalah plasma tanpafibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan merupakan faktor penting dalam proses pembekuan darah.

2. Sel Darah Merah (Eritrosit)

(5)

3. Sel Darah Putih (Leukosit)

Sel darah putih adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat atau sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6000-10000 (rata-rata 8000) sel darah putih .Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes. Adapun untuk umur sel darah putih adalah sekitar 12 hari.

Berdasarkan bentuk inti dan ada atau tidaknya granula dalam sitolasmanya, sel darah putih dibedakan menjadi sebagai berikut.

a. Granulosit polimorfonuklear, nukleiknya bersegmen-segmen menjadi beberapa lobus dengan ukuran yang bervariasi dan sitoplasmanya mengandung banyak granula yang dibungkus membrane. Berdasarkan kemampuan granulanya menyerap warna dibedakan menjadi sebagai berikut.

1) Eosinofil, bersifat asam dan memiliki afinitas terhadap warna merah eosin.

(6)

b. Agranulosit mononuclear, nukleiknya berjumlah satu tidak bersegmen dengan ukuran yang besar dan sitoplasmanya sedikit atau tidak bergranula.

1) Monosit, berinti lebih besar dan berbentuk oval atau ginjal.

2) Limfosit, leukosit yang paling kecil dengan inti berbentuk bulat yang menempati hampir seluruh sel.

4. Keping Darah (Trombosit)

Keping darah adalah sel anuclear nulliploid (tidak mempunyai nukleus pada DNA-nya) dengan bentuk tak beraturan, tidak berwarna, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit yaitu diameter 2-3 µm, dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar. Keping darah dibentuk di dalam megakariosit sumsum tulang merah. Keping darah

tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam mekanisme hemostasis tingkat sel dalam proses pembekuan darah dengan membentuk darah beku. Rasio plasma keping darah normal berkisar antara 200.000-300.000 keping/mm³. Nilai dibawah rentang tersebut dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan nilai di atas rentang yang sama dapat meningkatkan resiko trombosis.

(7)

B. SISTEM PEREDARAN DARAH

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berhubungan dalam pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah dari satu tempat ke tempat lain.

Sistem peredaran darah mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai berikut. 1. Mengangkut zat makanan (nutrien) dari usus ke seluruh jaringan tubuh. 2. Mengangkut zat ampas dari jaringan tubuh ke alat pembuangan.

3. Mengangkut O2 dari paru-paru atau insang ke seluruh jaringan tubuh. 4. Mengangkut CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru atau insang. 5. Mengangkut hormone dari kelenjar endoktrin ke tempat sasaran. 6. Mendistribusikan panas dari sumbernya ke seluruh bagian tubuh.

1. Alat-Alat Peredaran Darah

Suatu sistem peredaran yang baik terdiri dari pompa maskuler atau jantung dan pembuluh-pembuluh darah.

a. Jantung

(8)

1. Aorta

Aorta adalah arteri terbesar dalam tubuh. Letaknya di bagian atas jantung. Fungsi aorta adalah untuk membawa darah yang mengandung oksigen dari ventrikel kiri ke seluruh tubuh.

2. Katup Aorta

Katup aorta adalah katup yang memisahkan ventrikel kiri dengan aorta. Perubahan tekanan darah pada kedua sisi katup menyebabkan katup dapat terbuka dan tertutup. Fungsi katup aorta adalah untuk mencegah darah mengalir ke arah yang salah.

3. Vena Kava Superior

Vena kava superior (vena cava) adalah vena besar dalam tubuh. Letaknya juga di bagian atas jantung. Fungsi vena kava superior adalah untuk membawa kembali darah kaya karbon dioksida dari seluruh tubuh bagian atas ke jantung.

4. Arteri Pulmonalis

(9)

mengganti karbon dioksida dan uap air yang ada di dalam darah dengan oksigen.

5. Atrium

Atrium adalah bentuk jamak dari atria yang sama artinya dengan serambi. Terdapat dua atrium yaitu atrium kiri (serambi kiri) dan atrium kanan (serambi kanan). Atrium dua ruangan teratas dari empat ruang utama pada jantung. Fungsi atrium kiri adalah adalah menerima darah dari paru-paru yang kaya oksigen dan membawanya ke ventrikel kiri. Sedangkan fungsi atrium kanan adalah menerima darah dari seluruh tubuh yang kaya akan karbon dioksida kemudian membawanya ke ventrikel kanan.

6. Vena pulmonalis

Vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru ke jantung tepatnya di atrium kiri. Ukurannya lebih kecil dari vena cava dan terdiri dari vena pulmonalis kanan dan vena pulmonalis kiri. Fungsi vena pulmonalis adalah untuk membawa darah kaya oksigen kembali ke jantung untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.

7. Katup Trikuspidalis

Katup trikuspidalis atau katup trikuspid adalah katup yang terdiri dari dari tiga daun katup. Katup ini dapat terbuka jika sistole berkontraksi dan dapat menutup kembali. Fungsi katup trikuspidalis adalah untuk memisahkan atrium kanan dan ventrikel kanan dan membantu mengalirkan darah miskin oksigen dari atrium kanan ke ventrikel kanan.

8. Katup Mitral

(10)

oksigen di atrium kiri hendak mengalir ke ventrikel kiri. Fungsi katup mitral adalah untuk mencegah darah yang telah berada di ventrikel kiri kembali ke atrium kiri.

9. Ventrikel

Ventrikel adalah dua ruang kosong dari empat ruang di bagian bawah jantung. Ventrikel juga disebut bilik. Ada dua macam ventrikel, yaitu ventrikel kiri (bilik kiri) dan ventrikel kanan (bilik kanan). Fungsi ventrikel adalah untuk menerima darah dari atrium kemudian membawanya keluar dari jantung. Fungsi ventrikel kiri adalah menerima darah dari atrium kiri dan membawanya ke seluruh tubuh. Fungsi ventrikel kanan adalah menerima darah dari atrium kanan dan membawanya ke paru-paru.

10.Vena Kava Inferior

Vena kava inferior atau vena cava inferior adalah vena terbesar dalam tubuh manusia. Fungsi vena kava inferior adalah membawah darah dari bagian bawah tubuh ke atrium kanan jantung.

Kerja pompa maskuler atau jantung berdasarkan pada kemampuan otot-otot berkontraksi da berelaksasi. Kontraksi otot-otot dinding pembuluh darah atau bilik jantung, memungkinkan terjadinya pengecualian volume yang akan menghasilkan peningkatan tekanan yang akan mendorong darah mengalir ke seluruh tubuh.

Ada beberapa tipe jantung yaitu sebagai berikut.

1. Pembuluh Denyut (Pulsating Vessels)

(11)

Vertebrata. Gelombang kontraksi pada pembuluh dorsal yang mendorong darah, berjalan dari ujung posterior ke ujung anterior, kemudian darah melewati beberapa pasang “jantung” lateral menuju pembuluh ventral yang juga kontraktil. Pada beberapa hewan, pembuluh berdenyut dijumpai sebagai tambahan dari organ pemompa utama, misalnya vena berdenyut pada sayap kelelawar.

2. Jantung Pembuluh (Tube Heart)

Jantung pembuluh lebih maju daripada pembuluh berdenyut, dijumpai pada kebanyakan Arthropoda dan juga Tunikata. Jantung pembuluh sering memiliki suatu atrium yang tipis (ruang penerima) mengelilingi bagian jantung atau seluruh jantung atau mungkin terletak bebas di dalam suatu sinus pericardial. Pada Arthropoda, ostia yang bekatup biasanya ada pada tempat lewatnya darah masuk ke jantung dari antrium atau sinus pericardial. Bila jantung berkontraksi yang biasanya dengan gelombang peristaltic, darah dapat mengalir hanya ke arteri. Pada saat itu, katup ostial tertutup untuk melindungi aliran balik.

3. Jantung Ampular Tambahan (Ampullar Accesory Heart)

Jantung ampular tambahan adalah pendorong untuk memompa darah melalui daerah periferal dari sirkulasi beberapa hewan. Jantung tambahan terdapat pada serangga, letaknya pada pangkal antenna, pangkal kaki dan persendian thorak dengan sayap. Contoh lain adalah jantung bronchial pada Chepalopoda, membantu menggerakan darah ke insangnya. Ikan, Amfibi dan Reftil memilki jantung limfa, yaitu suatu pembuluh kontraktil limfa yang mendorong limfa ke seluruh sistem. Pada organism-organisme tersebut cairan limfa masuk ke dalam sistem vena pada banyak titik, tidak seperti yang terdapat pada Aves dan Mamalia.

(12)

Jantung berbilik diketukan pada banyak Mollusca dan Vertebrata, yang merupakan struktur muskural yang kompak dan biasanya tersusun atas otot jantung. Satu atau lebih ruang menerima darah venous dan satu atau lebih ruang memompa darah ke sirkulasi periferal. Jadi satu sisi jantung dengan tekanan yang relatik tinggi mendorong darah yang teroksigenasi ke sel-sel tubuh (sirkuler sistemik), sedangkan sisi lain mengirimkan darah yang terdeoksigenisi ke organ respiratori untuk reoksigenesi (sirkulasi pulmonary). Hewan-hewan lain mempunyai suatu pemisahan darah yang teroksigenasi dan terdeoksigenasi melalui mekanisme yang berbeda.

b. Pembuluh Darah

Ada 3 macam pembuluh darah yaitu arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus).

1) Pembuluh Nadi (Arteri)

Arteri adalah pembuluh yang mengangkut darah dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri dibedakan sebagai berikut.

a) Pembuluh nadi besar (aorta) adalah pembuluh darah yang keluar dari bilik kiri dan mengangkut darah yang mengandung O2.

b) Pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis) adalah pembuluh darah yang keluar dari bilik kanan menuju paru-paru dan mengangkut darang yang mengandung CO2.

2) Pembuluh Balik (Vena)

Vena adalah pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh tubuh menuju jantung. Vena dibedakan menjadi sebagai berikut.

a) Vena cava superior, membawa darah yang mengandung CO2 dari tubuh bagaian atas ke serambi kanan jantung.

(13)

c) Vena pulmonalis, membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru ke serambi kiri jantung.

3) Pembuluh Kapiler

Pembuluh kapiler adalah pembuluh halus yang terdapat di berbagai organ tubuh. Dindingnya tipis dan pada pembuluh inilah terjadi pertukaran O2 dan CO2

2. Jenis-Jenis Sistem Peredaran Darah

Ada beberapa macam sistem peredaran darah yaitu sistem peredaran darah tertutup dan terbuka; sistem peredaran darah tunggal dan ganda; sistem peredaran darah; sistem peredaran darah sistemik dan paru-paru.

a. Sistem Peredaran Darah Terbuka dan Tertutup

Sistem peredaran darah terbuka adalah sistem peredaran atau distribusi darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Dalam sistem peredaran darah terbuka tidak dapat dibedakan antara darah dan cairan intersisial (cairan yang mengisi ruang antarsel) karena tercampur. Misalnya pada belalang.

Sistem peredaran darah tertutup adalah sistem peredaran darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni, darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena. Misalnya pada burung, sapi dan ikan.

b. Sistem Peredaran Darah Tunggal dan Ganda

Sistem peredaran darah tunggal adalah sistem peredaran darah yang melewati jantung hanya sekali. Misalnya pada ikan.

Sistem peredaran darah ganda adalah sistem peredaran darah yang melewati jantung dua kali. Misalnya kucing, ayam dan kadal.

(14)

Sistem peredaran darah kecil (sirkulasi paru-paru) adalah sistem peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang miskin oksigen (darah anoksi) keluar dari bilik kanan jantung menuju ke arteri pulmonalis, lalu menuju ke paru. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran gas yaitu oksigen dari alveoli berdifusi masuk ke dalam kapiler darah, dan CO2 dari kapiler darah berdifusi masuk ke alveoli. Darah yang kaya oksigen (darah oksi) masuk melalui vena pulmonalis ke serambi kiri jantung.

Sistem peredaran darah besar (sirkulasi sistemik) adalah sistem peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Darah yang kaya oksigen dari bilik kiri jantung akan dialirkan ke seluruh tubuh melalui arteri. Arteri ini akan bercabang-cabang menjadi arteriol, dan kemudian menjadi kapiler-kapiler darah yang akan mensuplai oksigen dan zat-zat lain ke dalam sel-sel tubuh. Kemudian CO2 dari sel-sel tubuh akan berdifusi ke dalam kapiler darah kemudian menuju ke vena cava lalu masuk ke serambi kanan jantung.

Kedua sistem ini merupakan bagian dari sistem peredaran darah ganda.

C. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA HEWAN

Pada hewan tingkat rendah alat transportasinya adalah cairan tubuh, sedangkan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.

1. Sistem Peredaran Darah pada Invertebarta

a. Protozoa

(15)

b. Porifera

Porifera belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara fagosit yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit. Contohnya pada Sycon.

c. Coelenterata

(16)

saluran pencemaan semakin luas, sehingga saluran ini akan lebih efisien dalam melakukan penyerapan zat sekaligus mengantarkan zat yang diserapnya ke seluruh jaringan tubuh. Dengan demikian, walaupun pada hewan ini tidak terdapat sistem peredaran khusus, zat yang diserap oleh saluran pencernaan akan dapat mencapai seluruh jaringan tubuh. Contohnya pada Hydra.

d. Platyhelminthes

Platyhelminthes belum memiliki sistem sirkulasi khusus. Pada Platyhelminthes terdapat rongga gatrovaskuler yang berfungsi membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Contohnya pada Planaria.

e. Nemathelmintes

(17)

f. Annelida

Sistem peredaran darah Annelida merupakan sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung. Contohnya pada Lumbricus terestris (cacing tanah) dan Pheretima sp.

Peredaran darah dimulai pada saat pembuluh darah punggung dan lima lengkung aorta berkontraksi. Cairan darah yang berasal dari lengkung aorta menuju ke pembuluh darah perut. Dari pembuluh darah perut, zat- zat yang diangkut oleh cairan darah akan berdifusi ke dalam jaringan melalui kapiler. Cairan darah yang berasal dari jaringan, mengalir ke system pembuluh kedua menuju pembuluh darah punggung, kemudian kembali ke lengkung aorta. Pengangkutan kotoran dari jaringan dilakukan oleh pembuluh limfa dan dialirkan ke alat ekskresi unfuk dibuang.

(18)

Arah aliran darah :

Pembuluh dorsal → lengkung aorta (pembuluh jantung) → pembuluh ventral → kapiler (seluruh jaringan tubuh) → pembuluh dorsal → dst.

g. Mollusca

Sistem peredaran darah Mollusca merupakan sistem peredaran darah terbuka, namun pada beberapa jenis system peredaran darah tertutup. Mollusca memiliki sel-sel darah yang belum sempurna, maka cairan yang beredar tidak berwarna merah. Alat peredaran darahnya terdiri atas jantung pada ruang perkard di sebelah ujung posterior-dorsal, sinus dan pembuluh darah.

Misalnya Achatina fulica (bekicot) merupakan anggota Mollusca dari kelas Gastropoda. Hewan ini mempunyai jantung yang memiliki tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik. Serambi berfungsi untuk menerima cairan dari peredaran, sedangkan bilik berfungsi untuk mengeluarkan cairan masuk ke dalam peredaran. Jantung berada di dalam rongga tubuh (selom).

(19)

percabangannya makin halus. Ujung-ujung percabangan halus pembuluh darah nadi akan menumpahkan darah ke dalam sinus (celah-celah antara jaringan). Setelah mencapai sinus darah akan mencapai sel-sel dan dimanfaatkan dalam proses metabolisme.

Dari sinus, darah yang membawa hasil metabolisme akan ditampung dalam pembuluh darah balik. Pembuluh darah balik akan kembali ke jantung melalui serambi. Serambi kanan akan menampung darah dari tubuh, sedangkan serambi kiri akan menampung darah dari alat pernapasan.

Bilik jantung hanya berjumlah satu, berfungsi untuk menampung darah dari serambi kanan yang kaya akan CO2 dan dari serambi kiri yang kaya akan O2. Oleh karena itu pada bilik terjadi percampuran antara dua jenis darah yang berbeda kandungan gasnya.

Pembuluh darah nadi dan pembuluh darah balik tidak berhubungan langsung tetapi melalui celah-celah, sehingga peredaran darahnya disebut peredaran darah terbuka.

Arah aliran darah:

Ventrikel → arteri → seluruh tubuh → sinus → vena → atrium (kanan: darah dari tubuh dan kiri: darah dari alat pernapasan) → ventrikel → dst.

h. Arthropoda

(20)

makanan ke sel-sel. Hemolimfa tidak mengandung haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. Pengangkutan O2 dan CO2 dilakukan oleh sistem trakea.

Alat peredaran darahnya terdiri atas jantung pembuluh dan aorta. Jantung pembuluh berfungsi sebagai alat pemompa. Katup pada jantung pembuluh disebut ostium dan berfungsi untuk masuknya darah ke jantung. Aorta merupakan pembuluh panjang yang berlubang di bagian depan dan terletak di depan jantung pembuluh dari arah dorsal.

Peredaran darah dimulai pada saat jantung pembuluh memompa darah ke dalam ruang-ruang kecil dari rongga badan. Gerakan otot-otot tubuh yang terkoordinasi, mengembalikan darah dari rongga badan ke sinus dorsal (ruang-ruang punggung) kemudian memasuki jantung pembuluh melalui ostium.

Arah aliran darah:

Jantung pembuluh → pembuluh nadi (arteri) → rongga tubuh → sinus dorsal (ruang-ruang punggung) → ostium → jantung pembuluh → dst.

(21)

Echinodermata belum mempunyai sirkulasi khusus. Hewan ini memiliki rongga tubuh (selom) yang berisi cairan yang bertindak sebagai “darah”, karena cairan ini akan merendam semua jaringan tubuh agar dapat memberikan bahan makanan yang sudah dicerna dan oksigen kepada sel-sel. Sebaliknya sisa bahan makanan hasil metabolisme akan dikembalikan ke dalam cairan selom. Cairan selom tidak berwarna merah.

Rongga selom dibatasi oleh deretan sel-sel yang permukaannya dilengkapi oleh bulu-bulu getar. Gerakan bulu getar akan membantu aliran cairan selom supaya proses peredaran darah dapar terjadi.

Echinosermata memiliki sitem pembuluh air atau sistem ambulakral dan sistem ini yang melakukan fungsi-fungsi penting seperti respirasi, sirkulasi dan pergerakan. Berikut adalah sistem pembuluh air pada Echinodermata.

2. Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata

a. Pisces

(22)

adalah sistem peredaran darah tertutup, yaitu darah perjalanan di seluruh tubuh melalui jaringan pembuluh darah. Ikan menunjukkan sistem peredaran tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung satu kali), di mana kekurangan oksigen darah datang ke jantung, lalu darah dipompa ke insang dan kemudian beredar ke seluruh tubuh. Di sisi lain, darah terdeoksigenasi memasuki jantung, lalu darah dipompa ke paru-paru untuk oksigenasi. Kemudian, darah beroksigen kembali ke jantung dari paru-paru, yang akan diangkut ke seluruh tubuh.

Jantung Pisces terdiri dari jantung dengan 2 ruang (1 serambi (atrium) dan 1 bilik (ventrikel)) dan sinus venosus yang berperan dalam menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.

Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang, aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2. Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.

(23)

Ventrikel → aorta ventral → kapiler insang → aorta dorsal → kapiler seluruh tubuh → vena kardinalis (anterior dan posterior) → sinus venosus → atrium → ventrikel → dst.

b. Amphibia

Sistem peredaran darah Amfibi adalah sistem peredaran darah tertutup (perjalanan di seluruh tubuh melalui jaringan pembuluh darah) dan sistem peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).

Jantung katak terdiri dari jantung dengan 3 ruang (2 serambi (atrium) dan 1 bilik (ventrikel)) dan sinus venosus yang berperan dalam menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium kanan.

(24)

Arah aliran darah :

Ventrikel → arteri → kapiler paru-paru dan kulit → vena → atrium kiri → ventrikel → aorta → kapiler seluruh tubuh → vena → atrium kanan → ventrikel → dst.

c. Reptilia

Sistem peredaran darah Reptilia adalah sistem peredaran darah tertutup (perjalanan di seluruh tubuh melalui jaringan pembuluh darah) dan sistem peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).

Jantung Reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu sebagai berikut.  2 atrium: 1 atrium dekster (serambi kanan) dan1 atrium sinister

(serambi kiri).

 2 ventrikel: 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan 1 ventrikel sinister (bilik kiri).

Atrium kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat (septum) yang sempurna, disebut sekat atrium (sekat serambi). Sebaliknya antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan terdapat sekat tidak sempurna, disebut sekat ventrikel (sekat bilik).

(25)

Arah aliran darah:

Ventrikel kanan → arteri pulmonalis → kapiler paru-paru → vena pulmonalis → atrium kiri → ventrikel kiri → 2 aorta (1 kanan dari ventrikel kiri dan 1 lainnya dari tempat antara ventrikel kanan-kiri) → kapiler kepala-seluruh tubuh (kanan) dan kapiler bagain belakang tubuh (lainnya) → vena → atrium kanan → ventrikel kanan → dst.

d. Aves

Sistem peredaran darah Aves adalah sistem peredaran darah tertutup (perjalanan di seluruh tubuh melalui jaringan pembuluh darah) dan sistem peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).

Pada Aves, darah beredar melalui pembuluh darah dan dipompa oleh jantung. |antung burung berbentuk kerucut terbalik dan terbungkus oleh selaput jantung (perikardium). Jantung Aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu sebagai berikut.

 2 atrium: 1 atrium dekster (serambi kanan) dan 1 atrium sinister (serambi kiri).

(26)

Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2. Atrium kiri dan atrium kanan dibatasi oleh sekat atrium. Demikian pula ventrikel kiri dan kanan dibatasi oleh sekat ventrikel.

Darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri. Darah di dalam ventrikel kiri ini dipompa ke luar menuju organ-organ tubuh melalui aorta. Aorta memiliki dua percabangan, yaitu lengkung aorta dan arteri carotid yang menuju leher dan kepala. Lengkung aorta bercabang-cabang menjadi arteri yang mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh, misalnya arteri subclavia yang menuju sayap.

Dari organ tubuh, darah kembali ke jantung melalui pembuluh vena. Darah dari tubuh bagian belakang menuju ke jantung melalui vena cava dorsalis, dan dari tubuh bagian depan melalui vena cava ventralis.

Arah aliran darah:

(27)

e. Mammalia

Sistem peredaran darah Mamalia adalah sistem peredaran darah tertutup (perjalanan di seluruh tubuh melalui jaringan pembuluh darah) dan sistem peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).

Jantung mamalia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu sebagai berikut.  2 atrium: 1 atrium dekster (serambi kanan) dan 1 atrium sinister

(serambi kiri).

 2 ventrikel: 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan 1 ventrikel sinister (bilik kiri).

Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2.

Darah meninggalkan ventrikel kiri jantung melalui aorta, yaitu arteri terbesar dalam tubuh. Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih kecil yang mengantarkan darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri-arteri ini bercabang dan beranting lebih kecil lagi hingga sampai ke arteriola. Arteri ini mempunyai dinding yang sangat berotot yang menyempitkan salurannya dan menahan aliran darah dengan jalan mengubag-ubah ukuran saluran dan mengatur aliran darah dalam kapiler. Kemudian kapiler- kapiler ini bergabung dan membentuk pembuluh lebih besar yang disebut venula, yang kemudian juga bersatu menjadi vena, untuk mengantarkan darah kembali ke jantung. Semua vena bersatu dan bersatu lagi sehingga terbentuk dua batang vena, yaitu vena kava inferior yang mengumpulkan darah dari badan dan anggota gerak bawah, dan vena kava superior yang mengumpulkan darah dari kepala dan anggota gerak atas. Kedua pembuluh darah ini menuangkan isinya ke dalam jantung melalui atrium kanan jantung.

(28)

mengaliri paru-paru. Di dalam paru-paru setiap arteri membelah menjadi arteriola dan akhinya menjadi kapiler pulmonal yang mengitari alveoli di dalam jaringan paru-paru untuk memungut oksigen dan melepaskan karbon dioksida.

Kemudian kapiler pulmonal bergabung menjadi vena dan darah dikembalikan ke dalam jantung oleh empat vena pulmonalis. Selanjutnya darah dituangkan ke dalam atrium kiri. Darah ini kemudian mengalir masuk ke dalam ventrikel kiri. Ventrikel ini berkontraksi dan darah dipompa masuk ke dalam aorta. Maka kini mulai lagi peredaran darah ke seluruh tubuh dan seterusnya.

Arah aliran darah:

Ventrikel kanan → arteri pulmonalis → kepiler paru-paru → vena pulmonalis → atrium kiri → ventrikel kiri → aorta → kapiler seluruh tubuh → vena (cava dorsalis dari bagain belakang tubuh dan cava ventralis dari bagaian depan tubuh) → atrium kanan → ventrikel kanan → dst.

(29)

Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme sehingga tidak mudah terkena penyakit. Jika sistem imun bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Sebaliknya, jika sistem imun melemah, maka kemampuannya untuk melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus penyebab demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem imun juga memberikan pengawasan terhadap pertumbuhan sel tumor.

Sistem imun memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut.

1. Melindungi tubuh dari serangan benda asing atau bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

2. Menghilangkan jaringan sel yang mati atau rusak (debris cell) untuk perbaikan jaringan.

3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal. 4. Menjaga keseimbangan homeostatis dalam tubuh.

i. Jenis-Jenis Sistem Imun

a. Sel-Sel Imun Non Spesifik

Sistem imun non-spesifik merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam menghadapi serangan berbagai mikroorganisme, karena sistem imun spesifik memerlukan waktu sebelum dapat memberikan responsnya. Sistem tersebut disebut non-spesifik, karena tidak ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu.

Berikut adalah komponen-komponen sistem imun non-spesifik.

1) Pertahanan fisis dan mekanis

(30)

2) Pertahanan biokimia

Bahan yang disekresi mukosa saluran napas, kelenjar sebaseus kulit, kelenjar kulit, telinga, spermin dalam semen merupakan bahan yang berperan dalam pertahanan tubuh. Asam hidroklorik dalam cairan lambung, lisosim dalarfi keringat, ludah, air mata, dan air susu dapat melindungi tubuh terhadap kuman gram positif dengan jalan menghancurkan dinding kuman tersebut. Air susu ibu mengandung pula laktoferitin dan asam neurominik yang mempunyai sifat antibakterial terhadap Ecoli dan stafilokok.

3) Pertahanan humoral

1. Komplemen, mengaktifkan fagosit dan membantu destruksi bakteri dan parasit dengan jalan opsonisasi. Kejadian-kejadian tersebut di atas adalah fungsi sistem imun nonspesifik, tetapi dapat pula terjadi atas pengaruh respons imun spesifik.

2. Interferon, adalah suatu glikoprotein yang dihasilkan berbagai sel manusia yang mengandung nukleus dan dilepas sebagai respons terhadap infeksi virus. Interferon mempunyai sifat antivirus dengan jalan menginduksi sel-sel sekitar sel yang telah terserang virus tersebut. Di samping itu, interferon dapat pula mengaktifkan natural killer sel-sel NK untuk membunuh virus dan sel neoplasma.

(31)

set polimorfonuklear seperti neutrofil. Kedua golongan set tersebut berasal dari set hemopoietik yang sama. Fagositosis dini yang efektif pada invasi kuman akan dapat mencegah timbuinya penyakit. Proses fagositosis terjadi dalam beberapa tingkat sebagai berikut: kemotaksis, menangkap, membunuh, dan mencerna.

b. Natural killer cell (sel NK), adalah set limfosit tanpa ciri-ciri set limfoid sistem imun spesifik yang ditemukan dalam sirkulasi. Oleh karena itu disebut juga set non b non t atau set populasi ketiga atau null cell. Set nk dapat menghancurkan set yang mengandung virus atau set neopiasma. Interferon mempercepat pematangan dan meningkatkan efek sitolitik set nk.

b. Sistem Imun Spesifik

Berbeda dengan sistem imun nonspesifik, sistem imun spesifilk mempunyai kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya. Benda asing yang pertama timbul dalam badan yang segera dikenal sistem imun spesifik, akan mensensitasi sel-sel imun tersebut. Bila set sistem tersebut terpajan ulang dengan benda asing yang sama, yang akhir akan dikenal lebih cepat dan dihancurkannya. Oleh karena itu sistem tersebut disebut spesifik.

Sistem imun spesifilk dapat bekeria sendifi untuk menghancurkan benda asing yang berbahaya bagi badan, tetapi pada umumnya terjalin kerja sama yang baik antara antibodi, komplemen, fagosit dan antara set T-makrofag. Oleh karena komplemen turut diaktifkan, respons imun yang terjadi sering disertai dengan reaksi inflamasi.

1. Sistem Imun Spesifilk Humoral

(32)

alat yang disebut Bursa Fabricius yang letaknya dekat kloaka. Bila set B dirangsang benda asing, set tersebut akan berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi set plasma yang dapat membentuk antibodi. Antibodi yang dilepas dapat ditemukan di dalam serum. Fungsi utama antibodi ialah mempertahankan tubuh terhadap infeksi bakteri, virus dan netralisasi toksin.

2. Sistem Imun Spesifik Selular

Yang berperan dalam sistem imun spesifilk selular adalah limfosit T atau set T. Set tersebut juga berasal daril set asal yang sama seperti set B, tetapi proliferasi dan diferensiasinya terjadi di dalam kelenjar timus. Berbeda dengan set B, set T terdiri atas beberapa subset set yang mempunyai fungsi yang berlainan.

Fungsi sel T umumnya ialah:

 Membantu set B dalam memproduksi antibody

 Mengenal dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus  Mengaktifkan makrofag dalam fagositosis

 Mengontrol ambang dan kualitas sistem imun

Sel T terdiri atas beberapa subset sel sebagai berikut.

(33)

b) Sel Ts (T supresor), menekan aktivitas sel T yang lain dan sel B. Menurut fungsinya, sel Ts dapat dibagi menjadi sel Ts spesifik untuk antigen tertentu dan sel Ts non-spesifik.

c) Sel Tdh atau Td (delayed hypersensitivity), adalah sel yang berperan pada pengerahan makrofag dan sel inflamasi lainnya ke tempat terjadinya reaksi lambat. Dalam fungsinya, memerlukan rangsangan dari sel Thl.

d) Sel Tc (cytotoxic), mempunyai kemampuan untuk menghancurkan sel alogpnik, sel sasaran yang mengandung virus dan sel kanker. Sel Th dan Tc disebut juga sel T regulator sedang sel Tdh dan sel Tc disebut sel efektor. Dalam fungsinya, sel Tc memerlukan rangsangan dari sel Th.

e) Sel K atau ADCC (Antibody Dependent Cell Cytotoxicity) adalah sel yang tergolong dalam sistem imun non-spesifilk tetapi dalam kerjanya memerlukan bantuan imunoglobulin (molekul dari sistem imun spesifik).

2. Jenis Sistem Imun Menurut Sifatnya

a. Sistem Kekebalan Alami

(34)

Contohnya jika menginginkan tubuh memproduksi antibodi tetanus, maka seseorang disuntik bakteri tetanus yang telah dilemahkan. Vaksin tetanus yang masuk tersebut akan dianggap tubuh sebagai antigen sehingga tubuh akan memproduksi antibodi. Akibatnya tubuh menjadi kebal terhadap tetanus jika suatu saat penyakit tersebut menyerang. Kekebalan yang dibuat oleh tubuh dengan pemberian vaksin ini dinamakan kekebalan buatan dan termasuk kekebalan aktif karena tubuh membentuk antibodi sendiri.

Kekebalan karena vaksinasi biasanya memiliki jangka waktu tertentu, sehingga pemberian vaksin harus diulang lagi setelah beberapa lama. Hal ini dilakukan karena jumlah antibodi dalam tubuh semakin berkurang sehingga imunitas tubuh juga menurun.

Secara garis besar, vaksin dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu sebagai berikut.

c. Vaksin tetanus toksoid dan difteri. Vaksin ini berasal dari toksin (racun) mikrooganisme yang telah dilemahkan/diencerkan konsentrasinya.

d. Vaksin hepatitis B. Vaksin ini terbuat dari protein mikroorganisme.

3. Cara Kerja Sistem Imun

(35)

menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berhubungan dalam pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah dari satu tempat ke tempat lain.

Sistem peredaran darah terdiri atas darah, pembuluh darah, serta jantung. Darah terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah, (trombosit).

Sistem perederan darah terdapat pada hewan invertebrate maupun vertebrata. Pada Invertebrate, sistem peredaran darah hanya terdapat pada Annelida, Molusca dan Arthropoda. Sedangkan pada Vertebrata, semua hewan memiliki sistem peredaran darah.

Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme sehingga tidak mudah terkena penyakit.

B. SARAN

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim a. tt. Sistem Peredaran Terbukan dan Tertutup. (Online). Tersedia: http://www.crayonpedia.org/mw/5._Sistem_Peredaran_Darah_Terbuka_d an_Tertutup_11.2 [20 Februari 2016].

Campbell, N. A. 1993. Biology, Third Edition. Benjamin Cummings Publishing Company, Inc. Redwood City.

Kimball, J.W. 1987. Biologi Umum Edisi 5 Jilid 2. Jakarta : Erlangga. Rusyana, A. 2013. Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta.

Soelowo. 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Departemen Pendidikan Nasional. Wulangi, K.S. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Departemen Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Sistem sirkulasi pada burung adalah sistem peredaran darah tertutup dan sistem peredaran darah ganda. Sistem peredaran darah burung: (a) peredaran darah kecil

Sistem peredaran darah manusia merupakan sistem peredaran darah ganda karena darah 2 kali masuk ke jantung sehingga ada yang dinamakan peredaran darah kecil

 Pada sistem sirkulasi darah tertutup, darah mengalir ke seluruh jaringan tubuh melalui pembuluh..  Jantung memompa darah ke seluruh jaringan

Atau secara garis besarnya peredaran darah tunggal adalah peredaran darah yang darah nya dari insang langsung beredar ke seluruh tubuh tunggal adalah peredaran darah yang darah nya

 Disediakan gambar sistem peredaran darah manusia, peserta didik mengamati dan dapat memahami fungsi jantung dan pembuluh darah..

Sistem Peredaran Darah Sistem Peredaran Darah Darah Darah Alat-Alat Peredaran Darah Alat-Alat Peredaran Darah Mekanisme Peredaran Darah Mekanisme Peredaran Darah Sistem

Sistem peredaran darah pada krustasea mirip dengan insecta, mulai dari jantung dan pembuluh darah hampir sama yaitu membentang dibagian atas usus saluran pencernaan dan diapit oleh alat

Sistem peredaran darah besar dimulai dari bilik kiri jantung, menuju ke seluruh tubuh, lalu kembali ke serambi kanan jantung.. Alur lengkapnya adalah sebagai berikut 1 Darah keluar