• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Peredaran Darah Pada Hewan Vertebrata Dan Invertebrata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Peredaran Darah Pada Hewan Vertebrata Dan Invertebrata"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Peredaran Darah Pada Hewan Vertebrata dan Invertebrata - Sistem peredaran darah disebut juga sistem peredaran darah yang terjadi pada hewan vertebrata dan invertebrata. Mari cermati uraiannya.

1. Peredaran Darah Pada Hewan Invertebrata

Hewan invertebrata memiliki sistem transportasi yang berbeda-beda. Berikut ini akan dijelaskan beberapa sistem transportasi pada hewan invertebrata.

a. Peredaran Darah Pada Protozoa

Hewan protozoa tidak membutuhkan suatu sistem pengangkutan yang khusus. Difusi, pengangkutan aktif, dan aliran sitoplasma cukup menjamin sebagian tubuhnya mendapat bahan-bahan yang memadai.

1) Paramecium

Pada Paramecium yang hanya terdiri atas satu sel, transportasi dilakukan oleh sel itu sendiri. Proses masuknya gas oksigen ke dalam sel dan pengeluaran gas karbondioksida terjadi secara difusi melalui membran plasma. Sedangkan, makanan yang berukuran kecil ditelan oleh sel melalui sitostom (mulut sel) yang kemudian dicerna di dalam vakuola makanan. Molekul-molekul makanan yang telah dicerna, kemudian secara difusi atau pengangkutan aktif oleh vakuola kontraktil masuk ke dalam sitoplasma.

2) Planaria dan Hydra

Sistem transportasi pada planaria dan hydra dilakukan oleh aliran cairan di dalam ruang gastrovaskuler yang bercabang-cabang. Ruang gastrovaskuler ini dilapisi oleh sel endosit. Pencernaan pada planaria dan hydra terjadi secara intrasel yang dilakukan di dalam sel endosit. Dengan demikian, percabangan ruang gastrovaskuler yang mengandung sel-sel endosit menyebabkan permukaan dalam saluran pencernaan menjadi luas sehingga efisien dalam penyerapan zat. Pada planaria, saluran pengeluarannya bercabang-cabang ke seluruh jaringan tubuh dan mengumpulkan zat-zat sisa metabolisme untuk dikeluarkan melalui sel-sel api. b. Peredaran Darah Pada Serangga

Sistem transportasi pada serangga terjadi tidak hanya di dalam pembuluh darah, tetapi juga terjadi di dalam rongga badan serangga tersebut. Sistem transportasi demikian dinamakan sistem peredaran darah terbuka. Pada belalang terdapat homosoel, yaitu rongga badan yang mengecil. Untuk efisiensi aliran dan pembagian darah, homosoel ini terbagi menjadi kamar-kamar yang disebut sinus.

Bagian sistem tertutup pada peredaran darah adalah sebuah jantung tabung yang panjang dan aorta yang terdapat di sebelah dorsal. Jantung memompa darah ke dalam sinus-sinus dorsal dari homosoel yang merupakan tempat terjadinya pertukaran bahan-bahan. Sambil

(2)

berkontraksi, katup-katup kecil pada dinding jantung terbuka, kemudian darah masuk dari sinus dorsal ke jantung. Darah serangga berwarna biru karena mengandung pigmen respirasi haemosianin.

c. Peredaran Darah Pada Cacing tanah

Cacing tanah berukuran relatif besar dan kompleks. Cacing ini memiliki sistem peredaran darah tertutup. Peredaran darah tertutup adalah peredaran darah yang mengalir di dalam pembuluh darah dan pembuluh kapiler darah.

Pompa yang mengatur aliran cairan pada cacing tanah ialah lima pasang gelung aorta. Kontraksi otot dari dinding gelung aorta ini mendesak darah mengalir ke dalam pembuluh darah ventral. Pembuluh darah ventral mengangkut darah ke arah belakang dan mengalirkannya ke pembuluh kapiler. Pada pembuluh kapiler ini terjadi pertukaran bahan-bahan dengan sel. Setelah itu, darah ke pembuluh darah dorsal. Pembuluh darah ini berkontraksi menurut irama, mendesak darah kembali ke gelung aorta. Darah cacing tanah memiliki hemoglobin yang berfungsi mengikat O2.

2. Sistem Peredaran Darah Pada Hewan Vertebrata

Sistem transportasi pada hewan vertebrata adalah sistem peredaran darah tertutup, karena darah mengalir di dalam pembuluh darah dan kapiler darah. Pada kapiler darah terjadi pertukaran zat makanan maupun udara. Sistem peredaran darah tertutup dapat dibagi menjadi dua, yaitu peredaran darah tunggal dan peredaran darah ganda.

a. Peredaran Darah Pada Ikan ( Pisces )

Sistem transportasi ikan merupakan peredaran darah tunggal, karena hanya satu kali melalui jantung dalam satu peredaran darah lengkap. Jantung ikan tersusun atas sebuah sinus venosus, atrium, ventrikel, dan sebuah konus arteriosus yang tersusun secara linier. Darah kotor yang terkumpul dari seluruh badan ikan masuk ke atrium yang berdinding tipis.

Pada waktu jantung kendur, darah mengalir melalui sebuah katup ke dalam ventrikel yang berdinding tebal. Kontraksi ventrikel yang kuat mendesak darah keluar melalui aorta ventralis

(3)

yang bercabang-cabang menjadi 6 pasang lung aorta yang menjulur secara dorsal menuju insang melalui arteri eferen brankialis. Darah yang mengandung CO2 tersebut dilepaskan ke dalam air melalui kapiler dalam insang dan O2 berdifusi dari air menuju insang.

Darah dari insang yang mengandung O2, kemudian meninggalkan insang menuju aorta dorsalis. Aorta dorsalis membagi darah ini memenjadi cabang-cabang yang menuju ke seluruh bagian tubuh. Pada seluruh bagian tubuh ini O2 digunakan oleh sel, yang menghasilkan CO2. Darah kotor dari tubuh bagian depan kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior, sedangkan darah kotor dari tubuh bagian belakang masuk ke jantung melalui vena kardinalis posterior. Darah kotor dari hati kembali ke jantung melewati vena hepatika.

b. Peredaran Darah Pada Amfibia

Peredaran darah pada amfibia, contohnya katak ialah peredaran darah ganda karena darah melalui jantung sebanyak dua kali, yaitu pada saat peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Peredaran darah kecil ialah peredaran darah dari jantung menuju paru-paru, kemudian menuju jantung kembali. Peredaran darah besar ialah peredaran darah dari jantung menuju ke seluruh tubuh lalu kembali ke jantung.

Jantung katak memiliki tiga ruang, yaitu dua atrium dan satu ventrikel. Jadi, darah yang mengalir dari tubuh (darah miskin O2) dan paru-paru (darah kaya O2) terpisahkan oleh dua buah atrium, tetapi keduanya bersatu dalam satu ventrikel. Pada jantung katak terdapat muara dari vena cava anterior dan vena cava posterior, berupa suatu gelembung yang disebut sinus venosus.

Atrium kanan menerima darah miskin oksigen dari pembuluh darah balik (vena) yang berasal dari seluruh tubuh kecuali paru-paru. Sedangkan, darah dari paru-paru yang kaya oksigen dialirkan ke atrium kiri. Darah dari kedua atrium kemudian mengalir ke satu ventrikel. Kontraksi ventrikel ini akan mendesak darah ke sebuah pembuluh yang bercabang-cabang menjadi cabang kiri dan kanan.

Masing-masing dari cabang ini langsung bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok. Arteri anterior mengalirkan darah ke kepala dan otak. Cabang tengah,lung aorta mengalirkan darah ke jaringan interna dan alat dalam badan, sedangkan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru. Darah dari bagian anterior kembali ke jantung melalui vena cava anterior, dan dari tubuh bagian belakang melalui vena cava posterior yang bermuara pada sinus venosus dan masuk ke jantung melalui atrium kanan. Sedangkan, atrium kiri dimasuki oleh darah dari paru-paru melalui vena pulmoner.

(4)

c. Peredaran Darah Pada Reptilia

Reptilia, contohnya kadal, mempunyai suatu modifikasi jantung yang lebih maju daripada amfibi. Pada jantung kadal, septum atau sekat membagi ventrikel secara tidak sempurna. Bila ventrikel berkontraksi, lubang pada septum tertutup sehingga ventrikel terbagi menjadi dua kamar yang benar-benar terpisah walaupun sesaat. Ini mencegah pencampuran darah yang kaya oksigen dan miskin oksigen. Hal ini menyebabkan kadal digolongkan menjadi hewan yang mempunyai empat ruang dalam jantungnya.

Reptil memiliki sistem peredaran darah ganda, yaitu peredaran darah ke paru-paru dan peredaran darah ke seluruh tubuh. Darah dari jantung dipompa oleh ventrikel kanan menuju paru-paru melalui arteri pulmonalis. Selanjutnya, darah dari paru-paru masuk ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dari atrium kiri, darah menuju ventrikel kiri, kemudian dipompa melalui aorta ke seluruh tubuh. Aorta bercabang menjadi arteri anterior yang menuju tubuh bagian depan dan arteri posterior yang menuju tubuh bagian belakang. Darah kembali dari tubuh menuju atrium kanan jantung melalui pembuluh vena. Pembuluh dari tubuh bagian depan disebut vena cava anterior, sedangkan dari tubuh bagian belakang disebut vena cava posterior.

d. Peredaran Darah Pada Aves ( Burung )

Pada burung, septum jantung telah sempurna sehingga jantung burung empat ruangan, yaitu dua ruang atrium berdinding tipis dan dua ruang ventrikel dengan dinding yang tebal. Baik antara atrium kanan dan kiri, maupun antara ventrikel kanan dan kiri telah benar-benar terpisah.

Atrium kanan menerima darah miskin oksigen dari seluruh tubuh kecuali paru-paru. Kemudian, darah menuju ventrikal kanan dan dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Sesampainya di paru-paru, darah melepaskan karbondioksida dan mengambil oksigen. Darah kaya oksigen ini dibawa dari paru-paru menuju atrium kiri melalui pembuluh darah vena pulmonalis. Peredaran darah dari jantung ke paru-paru, kemudian kembali lagi ke jantung ini disebut peredaran darah kecil.

Darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri. Darah di dalam ventrikel kiri ini dipompa ke luar menuju organ-organ tubuh melalui aorta. Aorta memiliki dua percabangan, yaitu lengkung aorta dan arteri carotid yang menuju leher dan kepala. lengkung aorta bercabang-cabang menjadi arteri yang mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh, misalnya arteri subclavia yang menuju sayap. Dari organ tubuh, darah kembali ke jantung melalui pembuluh vena. Darah dari tubuh bagian belakang menuju ke jantung melalui vena cava dorsalis, dan dari tubuh bagian depan melalui vena cava ventralis.

(5)

Daftar Istilah

Aglutinasi = proses penggumpalan darah.

Aglutinin = protein dalam plasma darah yang dapat menggumpalkan aglutinogen. Antigen = protein asing yang masuk ke dalam tubuh.

Aglutinogen = protein dalam eritrosit yang dapat digumpalkan oleh aglutinin. Diastol = irama relaksasi jantung, pada saat serambi jantung menguncup.

Fagositosis = cara sel darah putih menghancurkan mikroorganisme dengan mengelilingi, membungkus dan menghancurkannya.

Gastrovaskuler = rongga dalam tubuh invertebrata yang berfungsi sebagai alat pencernaan dan sirkulasi darah.

Kapiler = pembuluh darah terkecil yang tersusun oleh selapis epitel. Lung aorta = garis berlekuk pada aorta.

Perikardium = selubung pembungkus jantung.

Serum = komponen cair dari darah (tanpa sel darah dan fibrinogen). Sistol = irama kontraksi jantung pada saat bilik jantung menguncup.

Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata

(Pisces, Amphibi, Reptil, Aves, dan Mamalia)

07/12/2012

efimariyau Biologi 4 Comments

SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA (PISCES, AMPHIBI, REPTIL, AVES,

DAN MAMALIA)

Sistem Sirkulasi pada Pisces

(6)

a). Jantung

b). Arteri dan arteriolae

c) Kapiler-kapiler

d) venulae dan venae

e) darah

Jantung atau cor terdapat di dalam cavum pericardii. Ia terdiri atas sinus venosus, atrium,

ventriculus, dan bulbus arteriousus. Dinding sinus venosus, atrium, dan ventriculus ialah

kontraktil, tetapi dinding bulbus arteriosus tidak. Bulbus arteriosus merupakan pangkal dari aorta

ventralis (Radiopoetro, 1996:438).

Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik (ventrikel)

dan sebuah seeambi (atrium). Jantung terletak di bawah faring di dalam rongga perikardium,

yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak di anterior (muka). Selain itu, terdapat organ sinus

venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka

di ruang depan jantung (Pratiwi, 2007:96).

Menurut (Pratiwi, 2007:96) darah ikan tampak pucat dan volumenya relatif sedikit jika

dibandingkan dengan vertebrata darat. Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti

dan sel darah putih dan lien (limpa) sebagai bagian dari sistem peredaran, terdapat di dekat

lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh limpa.

Proses sirkulasi pada pisces

Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh mengandung CO2 kembali ke jantung

melalui vena dari berkumpul di sinus venosus, kemudian masuk ke serambi. Selanjutnya, darah

dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju insang melewati konus arterious, aorta

ventralis, dan empat pasang arteri aferen brakialis. Pada arteri aferen brakialis, oksigen diikat

oleh darah, selanjutnya menuju arteri aferen brakialis dan melalui aorta dorsalis darah diedarkan

ke seluruh tubuh. Di jaringan tubuh darah mengikat CO2. Dengan adanya sistem vena, darah

dikembalikan dari bagian kepala dan badan menuju jantung. Beberapa vena yang penting

misalnya vena cardinalis anterior, dan vena cardinalis posterior (membawa darah dari tubuh

melewati hati) dan vena porta renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal). Peredaran

darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah hanya satu kali melewati jantung

(Pratiwi, 2007:96).

Perhatikan bahwa pada ikan, darah harus mengalir melalui dua hamparan kapiler selama

masing-masing sirkuit (perputaran), satu dalam insang dan yang kedua, yang disebut kapiler sistemik,

dalam organ selain insang. Ketika darah mengalir melalui hamparan kapiler, tekanan darah,

tekanan hidrostatik yang mendorong darah mengalir melalui pembuluhm menurun tajam.

Dengan demikian darah yang kaya oksigen dari insang mengalir ke organ-organ lain dengan

(7)

sangat lambat pada ikan, tetapi proses tersebut dibantu oleh pergerakan tubuh selama berenang

(Campbell, 2000:45).

Sistem sirkulasi pada Amphibi

Sistem peredaran darah katak terdiri dari jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus, venosus,

kelenjar limfa, dan cairan limfa. Darah katak tersusun dari plasma darah yang terang (cerah) dan

berisi sel-sel darah (korpuskula) yakni sel-sel daran merah, sel-sel darah putih, dan keping sel

darah

Menurut (Radiopoetro, 1996:485) Pengangkutan gas-gas pernapasan dan material-aterial lainnya

dilaksanakan oleh sistem kardiovaskuler yang terdiri atas:

1. Jantung

2. Arteri

3. Kapiler

4. Vese

5. Pembuluh-pembuluh limpa

6. Cairan darah dan limpa

Menurut (Radiopoetro, 1996:485) Jantung merupakan bangunan musculer yang terbagi menjadi

lima rongga. Ia terdapat di dalam suatu kantong yang berdinding rangkap. Dinding yang sebelah

dalam melekat pada cor, disebut epicardium dan dinding yang paling luar disebut pericardium, di

antara dinding itu terdapat rongga, cavum pericardii yang berisi cairan sedikit.

Jantung katak terdiri dari:

1. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya di sebelah posterior

2. Dua buah serambi yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri (atrium sinister)

3. Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal dari jantung

4. Trunkus arteriousus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar anterior bilik

Untuk mencegah berbaliknya aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat katup (valve)

sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum). Didalam trunkus arteriosus

terdapat katup spiralis.

(8)

Menurut (Campbell, 2000:45) Ventrikel akan memompakan darah ke dalam sebuah arteri

bercabang yang mengarahkan darah melalui dua sirkuit: sirkuit pulmokutaneus dan sirkuit

sistemik. Sirkuit pulmokutaneus mengarah ke jarigan pertukaran gas (dalam paru-paru dan kulit

pada katak), dimana darah akan mengambil oksigen sembari mengalir melalui kapiler. Darah

yang kaya oksigen kembali ke atrium kiri jantung, dan kemudian sebagian besar di antaranya

dipompakan ke dalam sirkuit sistemik.

Sirkuit sistemik membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh organ tubuh dan kemudian

mengembalikan darah yang miskin oksigen ke atrium kanan melalui vena. Skema ini, yang

disebut sirkulasi ganda, menjamin aliran darah yang kuat ke otak, otot, dan organ-organ lain

karena darah itu dipompa untuk kedua kalinya setelah kehilangan tekanannya dalam hamparan

kapiler pada paru-paru dan kulit. Keadaan ini sangat berbeda dari sirkulasi tunggal dalam ikan,

dimana darah mengalir secara langsung dari organ respirasi (insang) ke organ lain dengan

tekanan yang semakin berkurang.

Pada katak dikenal adanya sistem porta yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh pembuluh balik

(vena) saja. Vena mengumpulkan darah dari pembuluh kapiler dari suatu sistem porta yang

terbagi menjadi anyaman-anyaman di dalam alat tubuh yang lain sebelum kembali ke jantung.

Barulah kemudian masuk ke dalam vena yang menuju jantung. Sistem porta yang penting adalah

sistem porta hepatika pada hati dan sistem porta renalis pada ginjal (Pratiwi, 2007:98).

Sistem sirkulasi pada Reptilia

Sistem peredaran darah pada reptilia lebih maju jika dibandingkan dengan sistem peredaran

amfibi karena adanya pemisahan darah yang beroksigen dan tidak beroksigen dalam jantung.

Jantung reptilia terletak di rongga dada di bagian depan ventral.

Menurut (Radiopoetro, 1996:517) Jantung reptilia terdiri atas tiga ruang yaitu 2 atria dan 1

ventrikulus, kecuali pada crocodilia dan alligator. Tetapi ventrikulus cordis dari cor yang beruang

tiga, sebenarnya terbagi dua oleh suatu septum yang disebut septum interventricularis yang

membentang dari apex cordis sampai ke pusat cor, sehingga seolah-olah cor semua reptilia

beruang empat. Perlu diketahui bahwa septum interventricularis tadi belum sempurna sehingga

masih ada percampuran darah antara bagian dexter dan sinister.

Antara kedua antria dipisahkan oleh septum intertrialis yang sudah sempurna, sehingga tidak

akan terjadi percampuran antara darah venosa dan darah arteriel.Conus arteriosus pada reptilia

telah menjadi sebagian dari venticulus. Dari ventriculus ini akan keluar 3 pembuluh yang besar,

yaitu aorta pulmonalis yang menuju ke pulmo, kemudian arcus aorta dekster dan arcus aorta

sinister yang akan bercabang-cabang ke semua bagian tubuh. Arcus aorta sinister keluar dari

ventrikel dekster sedang arcus aorta dekster keluar dari ventrikel sinister (Radiopoetro,

1996:517).

Pada crocodilia, arcus aorta dekster dan arcus aorta sinister berssilangan dan bersinggungan

dimana tempat persinggungan ini akan berfusi sedemikian rupa sehingga timbul suatu lubang

yang disebut foramen panizzae (Radiopoetro, 1996:517).

(9)

Pada crocodilia septum interventriculare sempurna, sehingga cor betul-betul beruang 4. Namum

demikian percampuran darah masih terjadi karena adanya foramen panizzae, juga percampuran

ini terjadi pada titik di mana arcus aorta dekster dan sinister bersatu untuk membentuk aorta

dorsalis (Radiopoetro, 1996:517).

Menurut (Campbell, 2000:45) Reptilia mempunyai sirkulasi ganda yaitu sirkulasi sistemik dan

sirkulasi pulmoner yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringan pertukaran-gas dalam

paru-paru dan kembali ke jantung. Pada satu ordo reptilia, crocodilia, ventrikel secara sempurna

terbagi menjadi bilik kiri dan bilik kanan.

Proses sirkulasi pada reptilia

Darah dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus menuju ke serambi kanan, kemudian

bilik kanan. Darah yang berasal dari paru-paru, melalui arteria pulmonalis, masuk ke serambi kiri

kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri, darah dipompa keluar melalui sepasang arkus aortikus,

Dua arkus aortikus ini lalu menghubungkan diri menjadi satu membentuk aorta dorsalis yang

menyuplai darah ke alat-alat dalam, ekor, dan alat gerak belakang.

Dari seluruh jaringan tubuh, darah menuju ke vena, kemudian menuju sinus venosus dan kembali

ke jantung.

Sistem sirkulasi pada Aves

Untuk mempelajari peredaran darah pada aves, diambil contoh peredaran dari burung. Peredaran

darah burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, darah, dan

pembuluh-pembuluh darah. Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti.

Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus selaput perikardium. Jantung terdiri dari dua

serambi yang berdinding tipis serta dua bilik yang berdinding lebih tebal.

Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar dari bilik kiri dan

tiga buah yaitu dua arteri anonim yang bercabang lagi menjadi arteri-arteri yang memberi darah

ke bagian kepala, otot terbang, dan anggota depan, dan sebuah aorta merupakan sisa dari arkus

aortikus yang menuju ke Kanan (arkus aortikus yang menuju ke kiri mereduksi). Pembuluh nadi

ini kemudian meligkari bronkus sebelah kanan dan membelok ke arah ekor menjadi dorsalis

(pembuluh nadi puggung). Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan hanya satu, yakni arteri

pulmonalis (pembuluh nadi paru-paru) yang kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan

kanan.

Pembuluh balik (vena) dibedakan atas:

(10)

Vena ini membawa darah dari kepala, anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis menuju

jantung.

1. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior): membawa darah dari bagian

bawah tubuh ke jantung

2. Pembuluh balik yang datang dari paru-paru (pulmo) kanan dan paru-paru kiri serta

membawa darah menuju serambi kiri jantung.

Sistem sirkulasi pada mamalia

Menurut (Kimball, 1992:509) atrium kanan menerima darah miskin akan oksigen (darah deoksi)

dari badan, dan ventrikel kanan memompa darah dengan kuat ke paru – paru untuk melepaskan

karbon dioksida dan mengambil persediaan oksigen yang segar. Darah oksigen kemudian

kembali ke atrium kiri, dan dipompa keluar dengan kuat kesemua organ – organ dan jaringan

tubuh. Dengan pernyataan tersebut, maka mamalia termasuk golongan berdarah panas.

Menurut (Radiopoetra, 1996:580) jantung atau cor dibagi oleh dua septum atriorum dan septum

ventriculorum. Antara atrium dan ventriculus terdapat valvula atrioventricularis yang

menghindari mengalirnya darah dari ventriculus ke atrium. Di dalam pangkal aorta terdapat

valvulae semilunares.

Jantung terdapat di dalam suatu kandungan, yang dindingnya dibentuk oleh perikardum. Pada

pangkal aorta dan arteri pulmonalis pada tempat masuknya vena cava dan vena pumonales,

perikardium melipat menjadi epikardium yang melapisi dataran luar dinding jantung. Jantung

terdapat diantara kedua pulmonales.

Proses sirkulasi pada mamalia

Ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru melalui arteri pulmoner. Ketika darah mengalir

melalui hamparan kapiler paru-paru kanan dan kiri, darah mengambil oksigen dan melepaskan

karbondioksida. Darah yang kaya oksigen akan kembali dari paru-paru melalui vena pulmoner

ke atrium kiri jantung. Kemudian, darah yang kaya oksigen mengalir ke dalam ventrikel kiri,

ketika ventrikel tersebut membuka dan atrium berkontraksi. Selanjutnya, ventrikel kiri akan

memompa darah yang kaya oksigen keluar ke jaringan tubuh melalui sirkuit sistemik. Darah

meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta, yang mengirimkan darah ke arteri yang menuju

keseluruh tubuh. Cabang pertama dari aorta adalah arteri koroner, yang mengirimkan darah ke

otot jantung itu sendiri. Kemudian ada juga cabang-cabang yang menuju ke hamparan kapiler di

kepala dan lengan (atau tungkai depan). Aorta terus memanjang ke arah posterior, sambi

mengalirkan darah yang kaya oksigen ke arteri yang menuju ke hamparan kapiler di organ

abdomen dan kaki (tungkai belakang).

Di dalam masing organ tersebut, arteri akan bercabang menjadi artriola, yang selanjutnya akan

bercabang menjadi kapiler, dimana darah melepaskan banyak oksigennya dan mengambil

karbondioksida yang dihasilkan oleh respirasi seluler. Kapiler akan menyatu kembali membentuk

venula, yang akan mengirimkan darah ke vena. Darah yang miskin oksigen dari kepala, leher,

(11)

tungkai depan disalurkan ke dalam suatu vena besar yang disebut vena cava anterior (superior).

Vena besar lainnya yang disebut vena cava posterior (inferior) mengalirkan darah dari bagian

tubuh utama dan tungkai belakang. Kedua cava itu mengosongkan darahnya ke dalam atrium

kanan, sebelum kemudian darah yang miskin oksigen itu mengalir ke dalam ventrikel kanan

(Campbell, 2000:46).

Memahami Sistem Peredaran Darah Pada Hewan Kategori : Darah

Setiap organisme pasti melakukan kegiatan metabolisme di dalam tubuhnya. Tak peduli apakah ia organisme yang terdiri atas sel banyak ataukah tunggal. Kegiatan metabolisme terjadi di salam sel. Untuk menjalankan proses metabolisme dengan benar, sel dalam tubuh organisme memerlukan makanan juga bahan lain yang berasal dari luar tubuh organisme agar bisa menjalankan aktifitas kehidupan di dalam sel. Untuk mengedarkan materi tersebut, tubuh organisme telah mengenal sebuah sistem yang dikenal dengan nama sirkulasi, dimana semua bahan-bahan yang dibutuhkan oleh tubuh diedarkan. Sistem ini menggunakan darah sebagai alat transportasinya, sehingga kemudian ia dikenal juga dengan nama sistem peredaran darah. Sisitem ini dimiliki oleh semua organisme, termasuk hewan. Apakah berbeda dengan sistem peredaran darah manusia? Simak uraian berikut ini.

Sisitem peredara darah atau sistem sirkulasi memiliki fungsi antara lain menjamin keberlangsungan kebutuhan rubuh terhadap nutrient juga oksigen, sebagai sarana pembuangan senyawa atau zat yang merupakan hasil sisa proses metabolisme, sebagai pengatur suhu di dalam tubuh serta menstabilkan tekanan dari dalam. Sistem peredaran darah pada hewan memiliki bentuk yang variatif, tergantung pada tingkatan kesempurnaan tubuh hewan tersebut. Misalnya saja pada protozoa bersilia, ia mengadakan sirkulasi tubuhnya dengan menggunakan sebuah organel bernama khoanosit. Sementara itu organisme bernama Coelentrata , ia melakukan sirkulasi dengan mengalirkan cairan menggunakan saluran yang khusus dan

(12)

Secara umum, sistem peredaran darah pada hewan dibagi atas dua bagian yakni peredaran darah tertutup dan juga sistem peredaran darah terbuka. Pada sistem peredaran darah terbuka, tekanan darah yang dihasilkan dari kontraksi jantung cukup rendah sehingga sari makanan yang terdorong akan mengalir lebih lambat dengan demikian yang tiba ke sel juga akan tebatas jumlahnya. Hal ini akan berakibat pada aktifitas metabolisme yang ikut terbatas. Contoh hewan yang tubuhnya menggunakan sistem peredaran darah terbuka ini adalah molusca juga artropoda. Lebih spesifik lagi, contoh hewan dengan sistem peredaran darah terbuka adalah cacing juga serangga seperti belalang dan lain-lain.

Sementara itu, sistem peredaran darah tertutup adalah sistem dimana jantung akan memompa darah secara kontinyu atau terus menerus sehingga kemudian tekanan yang didapatkan tetap stabil dan mendorong darah lebih kuat, keluar dari pembuluh darah dan memasuki organ jantung dengan kecepatan yang baik. Secara umum, dalam sistem peredaran darah tertutup, darah akan mengalir mulai dari jantung menuju ke wilayah pembuluh kapiler dan kembali lagi pada organ jantung si hewan. Sistem peredaran darah tertutup ini mempunyai sejumlah kelebihan jika dibandingkan dengan sistem peredaran terbuka, di antaranya peredaran darah di dalam tubuh lebih stabil sehigga tekanan dalam pembuluh darah hewan juga ikut stabil. Adapun hewan yang memiliki sisitem peredaran darah tertutup adalah vertebrata antara lain katak, ikan, reptil juga burung.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hal ini membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara faktor perbedaan kontruksi bubu dan jenis umpan terhadap hasil tangkapan kepiting bakau, dapat dikatakan bahwa

Judul Tesis : PEMBUATAN DAN KARAKTERISTIK KOMPOSIT YANG TERDIRI DARI CAMPURAN POLIETILEN DENSITAS RENDAH (LDPE) DENGAN PENGISI BENTONIT ALAM.. Nama Mahasiswa :

Ayat tersebut menerangkan bahwa ’isteri yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).’

Alasan saya mengusulkan PKM kewirausahaan ini yaitu dimulai dari melihat kulit pisang sebagai bahan baku produk kami berawal dari keinginan untuk

[r]

Jumlah jenis pestisida yang banyak yang digunakan dalam waktu penyemprotan akan menimbulkan efek keracunan lebih besar bila dibanding dengan penggunaan satu jenis

Dengan demikian, maka peneliti tertarik untuk mengkaji tentang hakikat agama dalam perspektif filsafat perenial untuk menjelaskan kekeliruan yang selama ini tumbuh dalam