• Tidak ada hasil yang ditemukan

Praktik Kedokteran Perbandingan dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan Hukum Kesehata

N/A
N/A
Moh. Dwi Firman Syah Moha

Academic year: 2024

Membagikan "Praktik Kedokteran Perbandingan dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan Hukum Kesehata "

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Praktik

Kedokteran

Perbandingan dengan

Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan

Hukum Kesehatan

(2)

Moh. Dwi Firman Syah

Moha

1011422197

Anggie Dwi Aristia Bay

1011422157 Najwa Nabila Daud

1011422221

Kelompok 10

(3)

Pengertian 0

Praktik Kedokteran dan alasan 1

Undang-Undang Kesehatan

dibentuk

(4)

Pengertian Praktik Kedokteran Menurut UU No. 29 Tahun 2004

Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya

kesehatan.

(5)

Undang-undang Praktik Kedokteran

Dibentuk Dengan Tujuan

Pengaturan praktik kedokteran bertujuan untuk :

a. memberikan perlindungan kepada pasien;

b. mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang

diberikan oleh dokter dan dokter gigi; dan

c. memberikan kepastian hukum kepada

masyarakat, dokter dan dokter gigi.

(6)

—Wahyu Adrianto HukumOnline.com

Latar belakang dari dibentuknya UU Kesehatan adalah adanya perkembangan pembangunan kesehatan dan pembelajaran atas pandemi Covid-19, sehingga perlu dilakukan transformasi sistem kesehatan Indonesia. Tujuan dari transformasi tersebut adalah untuk memajukan masyarakat Indonesia yang sehat dan kuat melalui enam hal yaitu: pelayanan primer, pelayanan rujukan, ketahanan kesehatan,

pendanaan, Sumber Daya Manusia, dan teknologi kesehatan.

Transformasi sistem kesehatan Indonesia membutuhkan dukungan transformasi regulasi yang bertujuan untuk memenuhi hak masyarakat,

menciptakan undang-undang yang berdaya dan berhasil guna, serta

mampu implementatif.

(7)

Penyusunan RUU tidak transparan Hapus pembiayaan tenaga kesehatan

Risiko impor nakes asing

Aborsi

diperbolehkan 14 minggu

Alasan Penolakan Pengesahan UU Kesehatan

Pembebasan RUU terkesan dikebut Diduga dijadikan jalan ladang bisnis disektor kesehatan Dianggap tidak benar-benar dirancang untuk rakyat

Tanpa kepastian hukum organisasi profesi

(8)

Waktu

Pengerjaan 1 Hari Senin, 04 Maret 2023 Jam 17:00

Via Google Meet

(9)

Aspek Perbandin

gan 0 2

Faktor-faktor perubahan pada

Undang-undang Kesehatan

(10)

Kelebihan Dari Pembentukan UU Nomor 29 Tahun 2004

1. Perlindungan Hukum: UU ini memberikan perlindungan hukum yang jelas bagi pasien, dokter, dan dokter gigi, menjamin keamanan dan kepastian dalam pemberian pelayanan kesehatan (Pasal 2 dan 3).

2. Regulasi Standar Pendidikan: Menetapkan standar pendidikan profesi kedokteran dan kedokteran gigi yang harus disahkan oleh Konsil

Kedokteran Indonesia, memastikan kualitas pendidikan kedokteran (Pasal 26).

3. Pembinaan dan Pengawasan: Menciptakan sistem pembinaan dan pengawasan praktik kedokteran melalui Konsil Kedokteran Indonesia, meningkatkan mutu pelayanan medis (Pasal 6 dan 7).

4. Penegakan Disiplin: Pembentukan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia untuk menegakkan disiplin profesi, menjamin etika profesi dijaga dengan baik (Pasal 55).

5. Registrasi dan Sertifikasi: Mengatur tentang registrasi dan sertifikasi dokter dan dokter gigi, memastikan hanya mereka yang kompeten yang dapat praktik (Pasal 29).

(11)

Kelebihan UU Praktik Kedokteran

Pasal 1: Menyediakan definisi yang jelas tentang praktik kedokteran, dokter, dan dokter gigi, yang merupakan dasar penting untuk memahami ruang lingkup undang- undang ini.

Pasal 29-33 (BAB VI tentang

Registrasi Dokter dan Dokter Gigi):

Memperkenalkan sistem registrasi yang ketat untuk dokter dan

dokter gigi, yang bertujuan

meningkatkan standar pelayanan kesehatan dan memastikan bahwa hanya praktisi yang memenuhi syarat yang dapat berpraktik. Ini membantu dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan.

Pasal 36-38 (BAB VII tentang

Penyelenggaraan Praktik Kedokteran, Bagian Kesatu Surat Izin Praktik):

Memerlukan dokter dan dokter gigi untuk memiliki surat izin praktik sebelum memulai praktik, yang juga membantu dalam memastikan kualitas dan keamanan layanan kesehatan.

Pasal 45 (BAB VII tentang Pemberian Pelayanan, Paragraf 2 Persetujuan Tindakan Kedokteran atau Kedokteran Gigi): Memastikan bahwa pasien

diberikan informasi yang lengkap sebelum tindakan medis dan memberikan persetujuan, yang meningkatkan hak pasien dan etika dalam praktik kedokteran.

(12)

Waktu

Pengerjaan 2 Hari Senin, 06 Maret 2023 Jam 20:30

Via Google Meet

(13)

Kekurangan Dari Pembentukan UU Nomor 29 Tahun 2004

1. Kompleksitas Birokrasi: Penerapan regulasi ini mungkin menambah beban birokrasi bagi praktisi kesehatan, terutama terkait proses registrasi dan sertifikasi yang

mungkin memakan waktu dan sumber daya.

2. Ketersediaan Fasilitas Pendidikan: Standar pendidikan yang tinggi membutuhkan fasilitas pendidikan yang memadai, yang mungkin belum merata tersedia di seluruh Indonesia, mempengaruhi ketersediaan tenaga kesehatan di daerah terpencil.

3. Pembatasan Praktik: Persyaratan untuk memiliki surat izin praktik (Pasal 36) dapat membatasi kemampuan dokter muda dan dokter gigi untuk segera memulai praktik, terutama di area yang membutuhkan layanan kesehatan.

4. Ketidakjelasan dalam Implementasi: Meski UU memberikan kerangka kerja yang jelas, implementasi di lapangan bisa bervariasi tergantung pada interpretasi dan kebijakan lokal, menyebabkan ketidakseragaman dalam praktik.

5. Pendanaan dan Sumber Daya : Implementasi efektif UU ini memerlukan sumber daya dan pendanaan yang cukup, baik untuk pendidikan kedokteran, registrasi, dan pembinaan, yang mungkin menjadi tantangan di beberapa wilayah.

(14)

Kekurangan UU Praktik Kedokteran

Kompleksitas Administrasi: Banyaknya

persyaratan administratif (seperti surat tanda

registrasi, surat izin praktik) dapat menjadi

beban bagi praktisi kesehatan, khususnya di

daerah terpencil, dan mungkin menghambat

penyediaan layanan kesehatan yang cepat dan

efisien.

(15)

Pasal 75-80 (BAB X tentang Ketentuan Pidana):

Sementara ketentuan pidana diperlukan untuk

menegakkan undang- undang, ada risiko bahwa

ketakutan akan sanksi dapat mendorong praktisi kesehatan untuk berpraktik

secara defensif, yang mungkin tidak selalu dalam kepentingan terbaik pasien.

BAB IX tentang Pembinaan dan Pengawasan: Meskipun penting,

pengaturan dan mekanisme pengawasan yang ketat dapat

menjadi tantangan dalam penerapannya, terutama

mengingat kebutuhan sumber daya yang signifikan dan potensi untuk inkonsistensi dalam penerapan di

berbagai.

Kekurangan UU Praktik

Kedokteran

(16)

Perbandin

gan 0

Antara Undang-undang Praktik 3

Kedokteran Tahun 2004 dengan

Undang-undang Kesehatan

Tahun 2023

(17)

Tidak menemukan pasal spesifik yang

menggantikan fungsi Konsil Kedokteran Indonesia sebagaimana

diatur dalam UU No. 29 Tahun 2004.

Pasal 4-10 mengatur tentang Konsil Kedokteran Indonesia, termasuk fungsi, tugas, dan

wewenangnya.

Konsil Kedokteran

UU No. 17 Tahun 2023 UU No. 29

Tahun 2004

(18)

Pasal 260-262 mengatur tentang STR yang diterbitkan oleh Konsil atas nama Menteri dan berlaku seumur hidup, dengan persyaratan yang mencakup memiliki ijazah

pendidikan di bidang Kesehatan dan/atau sertifikat profesi serta

sertifikat kompetensi.

Pasal 29-34 mengatur tentang wajib memiliki surat tanda registrasi untuk dokter dan dokter gigi yang melakukan

praktik kedokteran.

Registrasi dan Surat Tanda Registrasi (STR)

UU No. 17 Tahun 2023 UU No. 29

Tahun 2004

(19)

Tidak menemukan pasal spesifik yang

menggantikan regulasi SIP sebagaimana diatur

dalam UU No. 29 Tahun 2004.

Pasal 36-38 mengatur tentang kewajiban memiliki surat izin

praktik untuk dokter dan dokter gigi yang melakukan

praktik kedokteran.

Surat Izin Praktek (SIP)

UU No. 17 Tahun 2023 UU No. 29

Tahun 2004

(20)

Pasal 209-213 mengatur tentang pendidikan profesi bidang Kesehatan, termasuk

penyelenggaraan oleh perguruan tinggi dan Rumah

Sakit pendidikan, serta kualifikasi pendidikan dan uji

kompetensi nasional untuk Tenaga Medis dan

Tenaga Kesehatan . Pasal 26-28 mengatur tentang

standar pendidikan profesi kedokteran dan kedokteran

gigi, termasuk penyusunan standar oleh asosiasi dan

kolegium terkait.

Pendidikan dan Pelatihan

UU No. 17 Tahun 2023 UU No. 29

Tahun 2004

(21)

Pengaturan tentang etika dan disiplin praktik kesehatan kemungkinan

diintegrasikan ke dalam kerangka yang lebih besar

yang mencakup semua tenaga kesehatan, bukan

hanya dokter dan dokter gigi.

Secara spesifik mengatur tentang disiplin dokter dan dokter gigi serta pembentukan

Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (Pasal 55

hingga Pasal 70)

Disiplin dan Etika Praktik Kedokteran

UU No. 17 Tahun 2023 UU No. 29

Tahun 2004

(22)

Fokus pada Pencegahan daripada Pengobatan: UU Kesehatan 2023 memfokuskan pada layanan primer

yang mengedepankan layanan promotif dan preventif berdasarkan siklus hidup, berbeda dari

UU Praktik Kedokteran 2004 yang lebih banyak mengatur tentang praktik kedokteran dan

perlindungan pasien .

Penguatan Infrastruktur dan SDM Kesehatan: UU Kesehatan 2023 menekankan pentingnya penguatan

pelayanan kesehatan rujukan dan percepatan produksi serta pemerataan jumlah dokter spesialis,

sementara UU Praktik Kedokteran 2004 lebih fokus pada regulasi praktik kedokteran dan dokter gigi

serta proses registrasi dan lisensi mereka.

1.

2.

Perbandingan Kedua

Undang-undang

(23)

Ketahanan Kesehatan dan Kesiapsiagaan Bencana: UU Kesehatan terbaru menambahkan

penguatan ketahanan kefarmasian dan alat kesehatan serta kesiapsiagaan pra bencana, aspek yang tidak secara spesifik ditangani dalam

UU Praktik Kedokteran 2004 .

Pembiayaan Kesehatan yang Transparan dan Efektif: Terdapat penekanan pada penganggaran berbasis kinerja dalam UU Kesehatan 2023 untuk meningkatkan efisiensi pembiayaan kesehatan,

suatu aspek yang tidak secara eksplisit diatur dalam UU Praktik Kedokteran 2004 .

3.

4.

Lanjutan…

(24)

Perizinan dan Perlindungan Tenaga Kesehatan: UU Kesehatan 2023 menyederhanakan proses perizinan dengan menerbitkan Surat Tanda Registrasi (STR) yang

berlaku seumur hidup dan memberikan perlindungan hukum khusus bagi tenaga medis, aspek yang

memperluas dan memperkuat aturan seputar lisensi dan perlindungan tenaga kesehatan dalam UU Praktik

Kedokteran 2004 .

Integrasi Sistem Informasi Kesehatan dan Teknologi Biomedis: UU Kesehatan 2023 menggarisbawahi pentingnya integrasi sistem informasi kesehatan dan akselerasi pemanfaatan teknologi biomedis, suatu inisiatif baru yang tidak

dibahas dalam UU Praktik Kedokteran 2004 .

5.

6.

Lanjutan…

(25)

Waktu

Pengerjaan 3 Hari Senin, 07 Maret 2023 Jam 09:00 & 20:00

Via Google Meet

(26)

Pihak-

pihak 0

Pihak-pihak dan alasan 4

penolakan pembentukan

Undang-undang Kesehatan

Tahun 2023

(27)

Pihak-pihak Yang Menolak UU Kesehatan

Partai Buruh &

Mereka memandang beleid ini

KSPI

mengancam sistem jaminan sosial nasional, khususnya

terkait dengan jaminan kesehatan. Dimana program

jaminan kesehatan bersifat spesial, tetapi kemudian jadikan

generalis melalui omnibus law UU Kesehatan.

(28)

Pihak-pihak Yang Menolak UU Kesehatan

Demokrat

AHY mengatakan salah satu poin penolakan Demokrat adalah

partainya ingin

mempertahankan mandatory spending atau jumlah anggaran yang wajib dipenuhi pemerintah

dibidang kesehatan. Demokrat menganggap Revisi UU tidak

dapat menjawab harapan masyarakat.

(29)

Pihak-pihak Yang Menolak UU Kesehatan

Sondang

Tampubolon Baleg dari PDIP

Sondang menyoroti perihal panjangnya tahapan regulasi tenaga kesehatan yang harus dilalui untuk mendapatkan izin

praktik di Indonesia. Menurut Sondang, langkah-langkah itu terlalu panjang, terlebih adanya keterbatasan sumber daya yang

dimiliki Indonesia saat ini.

(30)

Pihak-pihak Yang Menolak UU Kesehatan

Fraksi PKS

Netty Prasetiyani ini dikatakan bahwa RUU Kesehatan tersebut

berpotensi menghilangkan lapangan kerja bagi tenaga medis

dan kesehatan warga negara Indonesia (WNI). Pasalnya, RUU

Kesehatan yang menggunakan metode omnibus law mengatur pemanfaatan tenaga kesehatan dan

tenaga medis warga negara asing (WNA).

(31)

Persyaratan Praktik Tenaga Kesehatan

Ketiga

Rekomendasi inti untuk mendapatkan STR agar

mendapat izin praktik.

Kedua

Calon tenaga kesehatan ini harus melakukan PTT,

serta melakukan internship. Dan harus

mendapatkan

rekomendasi dari kepala daerah atau pemerintah

daerah setempat.

Pertama

Untuk dokter, harus lulus S.Ked dan melakukan Koas

selama 2 Tahun

0 1

0 2

0

3

(32)

Pro dalam Praktik Kedokteran

1. Perlindungan dan Kepastian Hukum: UU ini memberikan perlindungan dan

kepastian hukum kepada dokter, dokter gigi, dan pasien

melalui pengaturan yang jelas tentang standar praktik

kedokteran, sertifikasi, registrasi, dan izin praktik

2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan:

Melalui standarisasi pendidikan dan praktik,

serta pembinaan dan pengawasan yang ketat,

diharapkan kualitas pelayanan kesehatan

meningkat.

Perbandingan UU Kesehatan &

Praktik Kedokteran

(33)

Kontra dalam Praktik Kedokteran

1. Beban Administratif::

Persyaratan administratif yang lebih ketat untuk registrasi dan perizinan

bisa menambah beban administratif bagi dokter.

2. Akses Terhadap Layanan Kesehatan:

Regulasi yang ketat dapat berpotensi membatasi jumlah dokter yang praktik,

khususnya di daerah terpencil, yang mungkin

mempengaruhi akses masyarakat terhadap

layanan kesehatan..

Perbandingan UU Kesehatan &

Praktik Kedokteran

(34)

Kelebihan & Kekurangan UU Praktik

Kedokteran

1. Penyelarasan dengan Standar Internasional: Melalui pengaturan tentang pendidikan, sertifikasi, dan praktik, UU ini mendukung penyelarasan praktik kedokteran di Indonesia dengan standar

internasional.

2. Pembinaan dan Pengawasan:

UU ini menetapkan mekanisme pembinaan dan pengawasan praktik kedokteran yang jelas, melalui Konsil Kedokteran

Indonesia dan Majelis

Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia.

Kelebi

han Kekuran

1. Kompleksitas dan Biaya: gan

Persyaratan untuk mendapatkan dan mempertahankan izin praktik bisa menjadi kompleks dan

mahal, terutama bagi dokter baru atau dokter yang praktik di area terpencil.

2. Potensi Ketidakmerataan dalam Implementasi: Ada

kemungkinan ketidakmerataan

dalam implementasi UU ini di

seluruh Indonesia, terutama

terkait dengan akses terhadap

sumber daya untuk pendidikan

dan pelatihan berkelanjutan.

(35)

Pasal- pasal

Yang Berkaitan

0 5

Fokus dan Ruang Lingkup

(36)

Fokus dan Ruang Lingkup

Pasal 1:

Defin isi

- Kelebihan: Memberikan definisi yang jelas tentang berbagai terminologi

dalam konteks kesehatan.

- Kekurangan: Potensi kesulitan dalam interpretasi dan implementasi pada

kondisi nyata yang sangat dinamis.

- Pendapat: Pendefinisian yang jelas membantu dalam penyusunan kebijakan yang lebih terarah. Namun,

dibandingkan dengan UU No. 29 Tahun

2004, UU ini lebih luas cakupannya dan

memerlukan sinergi antar sektor yang

lebih kompleks.

(37)

Fokus dan Ruang Lingkup

Pasal 2: Asas Penyel enggar aan Keseha tan

- Kelebihan: Memastikan

penyelenggaraan kesehatan berbasis pada prinsip yang menyeluruh dan humanis.

- Kekurangan: Tantangan dalam aplikasi asas-asas tersebut secara konsisten dan merata di seluruh Indonesia.

- Pendapat: Asas yang komprehensif menjamin penyelenggaraan kesehatan yang inklusif. Berbeda dengan UU

Praktik Kedokteran yang lebih fokus pada aspek profesionalitas dan etika dalam praktik kedokteran, UU ini

menawarkan kerangka yang lebih luas yang mencakup aspek sosial dan

budaya.

(38)

Fokus dan Ruang Lingkup

Pasal 3:

Tujuan Penyele nggaraa n

Kesehat an

- Kelebihan: Menyasar peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai tujuan yang terintegrasi..

- Kekurangan: Membutuhkan

koordinasi dan kolaborasi lintas sektor yang intensif.

- Pendapat: Tujuan yang ditetapkan mencerminkan komitmen kuat terhadap peningkatan kesehatan masyarakat.

Dibandingkan dengan UU No. 29 Tahun 2004, UU ini memiliki cakupan tujuan yang lebih luas yang tidak hanya

terbatas pada praktik kedokteran.

(39)

Fokus dan Ruang Lingkup

Pasal 4

& 5:

Hak dan Kewaji ban

- Kelebihan: Memberikan perlindungan dan kejelasan tentang hak dan kewajiban warga negara dalam konteks kesehatan.

- Kekurangan: Implementasi hak dan kewajiban ini memerlukan sumber daya yang signifikan dan kesadaran tinggi dari masyarakat.

- Pendapat: Pasal ini penting untuk menjamin kesehatan sebagai hak dasar warga negara. Dalam konteks UU No. 29 Tahun 2004, aspek hak dan kewajiban lebih spesifik terkait dengan praktik kedokteran, sementara UU No. 17 Tahun 2023

memberikan pandangan yang lebih luas terkait dengan kesehatan secara

keseluruhan.

(40)

Fokus dan Ruang Lingkup

Pasal 6 - 10:

Tanggun g Jawab Pemerint ah Pusat dan

Daerah

- Kelebihan: Menetapkan tanggung jawab yang jelas bagi pemerintah pusat dan daerah dalam penyelenggaraan kesehatan, mencakup

perencanaan, pengaturan, penyelenggaraan, pembinaan, dan pengawasan.

- Kekurangan: Memerlukan koordinasi yang kuat antara berbagai tingkatan pemerintahan dan

sumber daya yang memadai.

- Pendapat: Pasal-pasal ini memberikan kerangka yang solid untuk memastikan penyelenggaraan kesehatan yang merata dan bermutu.

Dibandingkan dengan UU No. 29 Tahun 2004 yang

lebih fokus pada aspek praktik kedokteran, pasal-

pasal ini menunjukkan tanggung jawab yang lebih

luas dari pemerintah dalam mengatur kesehatan

secara keseluruhan..

(41)

Fokus dan Ruang Lingkup

Pasal 17 - 19:

Penyele nggaraa n

Kesehat an

- Kelebihan: Mengatur penyelenggaraan kesehatan yang meliputi upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, dan pengelolaan kesehatan.

- Kekurangan: Diperlukan sumber daya yang besar dan manajemen yang efektif untuk implementasi yang sukses.

- Pendapat: Pasal ini menggarisbawahi pentingnya upaya kesehatan yang terpadu dan koordinasi antara berbagai sumber daya kesehatan. Berbeda dari UU No. 29 Tahun 2004, pasal-pasal ini lebih fokus pada struktur dan pengelolaan kesehatan secara umum, bukan hanya praktik

kedokteran.

(42)

Fokus dan Ruang Lingkup

Pasal 20- 22:

Sumber Daya

Kesehata n dan

Pengelola annya

- Kelebihan: Memberikan panduan tentang sumber daya kesehatan yang perlu dikelola dan bagaimana

pengelolaannya.

- Kekurangan: Pengelolaan sumber daya yang kompleks bisa menjadi tantangan, terutama di daerah dengan sumber daya terbatas.

- Pendapat: Pasal ini penting untuk

memastikan ketersediaan dan pengelolaan sumber daya kesehatan secara efektif.

Meskipun UU No. 29 Tahun 2004 mengatur

tentang sumber daya manusia kesehatan,

khususnya dokter dan dokter gigi, UU ini

lebih luas, mencakup fasilitas pelayanan

kesehatan, perbekalan kesehatan, dan

teknologi kesehatan.

(43)

Penyusunan RUU tidak transparan Hapus pembiayaan tenaga kesehatan

Risiko impor nakes asing

Aborsi

diperbolehkan 14 minggu

Alasan Penolakan Pengesahan UU Kesehatan

Pembebasan RUU terkesan dikebut Diduga dijadikan jalan ladang bisnis disektor kesehatan Dianggap tidak benar-benar dirancang untuk rakyat

Tanpa kepastian hukum organisasi profesi

(44)

Waktu

Pengerjaan 4 Hari Senin, 08 Maret 2023 Jam 16:30

Via Google Meet

(45)

Terima Kasih

Mohon maaf jika ada keselahan.

(46)

Referensi

Dokumen terkait

Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Medan agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan UU Nomor 29 Tahun 2004 dalam hal pengaturan praktik dokter 3 (tiga)

Setiap  dokter  atau  dokter  gigi  yang  dengan  sengaja  melakukan  praktik  kedokteran  tanpa  memiliki  surat  izin  praktik  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal 

dikaitkan dalam UU No.24 tahun 2009 yaitu mengacu pada pasal 66 ayat 1,2 dan ayat 3 UU No.24 tahun 2009 dan faktor-faktor yang menyebabkan dokter dapat digugat

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 76 Undang- undang RI No.29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran “setiap dokter atau dokter gigi

Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Medan agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan UU Nomor 29 Tahun 2004 dalam hal pengaturan praktik dokter 3 (tiga)

kebijakan publik dengan Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan penyelenggaraan

Keputusan ini mengatur penyelenggaraan program internisyip dokter dan dokter gigi untuk periode November

PERBANDINGAN BIDANG KESEEHATAN Pasal 28 UU Nomor 4 Tahun 2019 mengatur tentang kebidanan, sementara UU Pasal 199 Nomor 17 Tahun 2023 tentang kesehatan mencakup ketentuang yg