Abstrak
Praktikum pemurnian garam dapur melalui rekristalisasi bertujuan untuk mempelajari pemurnian garam dapur dengan cara rekristalisaai mellui pengendapan dan rekristalisasi melalui penguapan.
Prinsip dasar percobaan ini didasarkan pada pemurnian bahanmelalui rekristalisasi
berdasarkan pada perbedaan daya larut antara zat yang ingin dimurnikan, dalam hal ini NaCl dengan zat pengotornya pada suatu pelarut tertentu.
Rekristalisasi dikatagorikan sebagai salah satu proses pemisahan yang efisien.Pemurnian garam dapur dilakukan melalui dua percobaan, yaitu perlakuan awal dan dilanjutkan dengan kristalisasi melalui penguapan. Pada perlakuan awal didapatkan larutan berwarna sedikit kuning. Percobaan selanjutnya menghasilkan padatan serbuk putih bersih dibandingkan garam dapur sebelum diberi perlakuan.
Kata kunci : garam dapur, rekristalisasi, zat pengotor
AbstractThe practicum of purification of table salt through recrystallization aims to study the purification of table salt by means of recrystallization through precipitation and
recrystallization through evaporation. The basic principle of this experiment is based on the purification of materials through recrystallization based on the difference in solubility between the substances to be purified, in this case NaCl with its impurities in a particular solvent. Purification of kitchen salt through two experiments, namely pretreatment and followed by crystallization through evaporation. At the initial treatment, a slightly yellow solution is obtained. The next experiment produced a pure white powder solid compared to the previous table salt.
Keywords: table salt, recrystallization, impurities
PendahuluanGaram dapur Natrium Klorida (Nacl) terbentuk dari hasil reaksi antara senyawa asam dengan senyawa basa. Reaksi asam dan basa ini kemudian disebut reaksi penggaraman. Garam bersifat netral sehingga mempunyai pH=7. Garam terdapat dalam air laut dengan jumlah yang cukup banyak sehingga garam dapur dapat diperoleh dengan menguapkan air laut. Natrium klorida tidak
mengubah warna lakmus merah menjadi biru atau lakmus biru menjadi merah berarti larutannya bersifat netral.1
Garam dapur mempunyai komponen utama yaitu NaCl. Selain mempunyai komponen utama, garam dapur mempunyai kompone lain, yaitu ca2+, mg2+, al3+, Fe3+so42-, i-, br-. Pada pemurnian garam dapur ini, ditambhakn zat yang yang dapat membentuk senyawa dengan nacl yang sukar larut dalam air. Penambhana zat ini bertujuan unutk memeperbesar beda daya larut nacl dan pengototrnya.2 Kristalisasi dikatagorikan sebagai salah satu proses pemisahan yang efisien. Pada umumnya tujuan dari proses kristalisasi adalah untuk pemisahan dan pemurnian. Adapun sasaran dari proses kristalisasi adalah menghasilkan produk kristal yang mempunyai kualitas seperti yang diinginkan.3 Teknik pemurnian bahan padat biasanya dilakukan dengan rekristalisasi. Rekristalisasi adalah proses pembentukan fase padat (kristal) komponen Tunggal dari fase cair (larutan atau lelehan ) yang multikomponen dan dilakukan dengan cara pendinginan dan penguapan. Secara umum, proses rekristalisasi diawali dengan pelarutan bahan dalam pelarut panas.2 Oleh karena itu, tujuan dari
praktikum adalah mahasiswa dapat melakukan pemurnian garam dapur dengan cara rekristalisasi melalui pengendapan dan rekristalisasi melalui penguapan.
Metode
pada percobaan praktikum kali ini menggunakan beberapa alat dan bahan yang ada telah disiapkan di laboratorium. Alat yang digunakan meliputi ….. . sedangkan bahan yang diperlukan yaitu … . pada perlakuan awaal dipanaskan aquades sebanyak 25ml dalam gelas beaker sampai mendidih.
Ditimbang garam dapur kurang lebih sebanyak 8 gram, lalu dimasukkan kedalam air panas yang adtelah dipanaskan tadi sambil diaduk. Dipanaskan lagi sampai mendidih. Kemudian larutan disaring untuk mendaptkan filtratnya. Filtrat digunakan untuk kristalisasi.
Pada tahap selanjutnya yaitu kristalisasi melalui penguapan. Filtrat yang dihasilkan pada tahap pertama ditambhakn sekitar 0,4 gram serbuk kapur(CaO), ditambhakan juga larutan barium hidrokssida ba(oh)2 encer bertetes-tetes sampai tetes terakhir tidak membentuk endapan lagi.
Ditambahkan juga secara tetes demi tetes sambil diaduk larutan 30 g/L ammonium karbonat nh4co3 hingga berlebih, kurang lebih 15 tetes. Kemudian larutan disaring, dan filtratnya dinetralkan dengan hcl encer dan diuji menggunakan kertas lakmus. Setelah dinetralkan, larutan diuapkan sampai kering didalam cawan pnguapan yang telah ditimbang, sehingga diperoleh kristal yang berwarna putih darioada garam dapur asal. Setelah dingin, kristal yang diperoleh ditimbang dan dihitung rendemen rekristalisasi nacl yang telah dilakukan.
Hasil dan pembahasan 1. Perlakuan awal
Pada percobaan ini digunakan pelarut akuades sebanyak 25mL yang sudah dipanaskan. Lalu dicampurkan garam dapur yang telah ditimbang sebanyak 8 gram (gambar1.1). setelah garam dapur dicampurkan larutan didihkan kembali untuk memeperbesar kelarutan nacl yang ada dalam garam dapur tersebut (Gambar 1.2). nacl akan larut didalam air dan pengotor yang sukar larut akan menjadi endapan. Larutan yang dihasilkan setelah garam dapur ditambahkan terdapat sedikit warna kekuningan. Dimungkinkan warna tersebut dipengaruhi oleh pengotor yang terkandung dalam nacl. Setelah itu larutan disaring dan filtrat yang dihasilkan digunakan untuk rekristalisaasi (Gambar 1.3). Filtrat yang dihasilkan lebih banyak mengandung nacl karena sejumlah pengotor yang sukar larut dalam air sudah tertinggal dalam kertas saring sebagai residu sesuai dengan reaksi 1.1. Sehingga berdasarkan hal tersebut percobaan sesuai dengan teori.
H2o(aq)+nacl(s)->nacl(aq)+pengotor (reaksi 1.1) 2. Kristalisasi melalui penguapan
Garam dapur yang dihasilkan dari penguapan air laut pada dasarnya mengandung banyak zat pengotor yaitu Ca2+, Mg2+, Al3+, Fe3+, SO42-, I-, Br-.Untuk menghilangkan zat pengotor tersebut, larutan garam yang telah disaringditambahkan serbuk CaO (serbuk kapur) yang bertujuan untuk mengikat zat pengotor berupa Ca2+, Mg2+, Al3+, maupun Fe3+
(etriyanti,2017). Filtrat hasil dari percobaan sebelumnya ditambahkan dengan CaO sebanyak 0,4 gram. setelah ditambahkan cao terdapat endapan warna putih (gambar 2.1). Endapan tersebut merupakan endapan dari ion CaCl sesuai dengan reaksi 2.1.
Selanjutnya larutan ditambahkan ba(OH)2. Penambahan Larutan Ba(OH)2 bertujuan untuk mengendapkan beberapa kation-kation pengotor yang ada, yaitu Al3+, Fe3+, Mg2+ , dan Zn2+. Penambahan Ba(OH)2 ini juga digunakan untuk mengendapkan kation pengotor yang ada karena semua basa tidak larut dalam air, kecuali basa dari logam alkali, NH3, Ca(OH)2, dan Ba(OH)2. Penambahan basa Ba(OH)2 dilakukan sampai tidak terbentuk endapan di
bagian atas larutan yang menandakan kation pengotor telah diendapkan. Selain untuk
mengendapkan kation pengotor, penambahan Ba(OH)2 berfungsi untuk mengendapkan sulfat yang belum diendapkan oleh CaO (Novianto, dkk,2006). setelah ditambahkan ba(oh)2 larutan yang terbentuk tidak berwarna dan terdapat endapan putih (gambar 2.2). Endapan tersebut merupakan endapan dari senyawa CaO sesuai dengan reaksi 2.2.
Larutan (nh4)2co3 ditambahkan setelah ba(oh)2 bertujuan untuk membuat larutan menjadi jenuh, selain itu dapat pula mengikat zat-zat pengtor yang mungkin masih terdapat dalam larutan garam dapur. Haasil dari penambahan (nh4)2co3 adalah larutan tidak berwarna dan terdapat endapan berwarna putih (gambar 2.3). endapan tersebut merupakan endapan senyawa caco3 sesuai dengan reaksi 2.3.
Selanjutnya larutan disaring untuk memisahkan filtrat dan residu. Filtrat yang dihasilkan tidak berwarna, dan residu yang tersaring merupakan caco3 dan pengotor yang sukar larut dalam air sehingga bisa dipisahkan dari nacl (gambar 2.4). kemudian larutan filtrat ditambahkan hcl encer. Penambahan ini bertujuan untuk menetralkan larutan, karena setelah ditambahkan (nh4)2co3 pH larutan menjadi basa. Jika penambahan hcl terlalu banyak dan membuat larutan menjadi terlalu asam, dapat ditambahkan dengan naoh sampai larutan netral. Hasil dari percobaan, setelah diteteskan 17 tets hcl encer, larutan sudah netral (gambar 2.5). reaksi yang terjadi setelah ditambahkan hcl ada pada reaksi 2.4.
Setelah pH larutan netral, larutan dipindahkan ke dalam cawan penguapan yang telah ditimbang, dan diketahui massa cawan kosong 54,9 gram (gambar 2.6). kemudian diuapkan dengan menggunakan pembakar spiritus sambil diaduk agar tidak menggumpal dibagian dasar cawan (gambar 2.7). Diuapkan sampai menajdi padatan serbuk yang kering. setelah itu ditunggu sampai cawan dingin agar penimbangan konstan. Penimbanga dilakukan untuk mengetahui massa cawan dan rendemen yang terbentuk untuk menghitung rendemennya (gambar 2.8). diperoleh massa cawan dan rendemen 59,6 gram. Kemudian dihitung rendemen dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
1Brahmantyo,A.2018. Pemafaatan Garam Dapur (Natrium Klorida) Sebagai Pembersih Gigi.Tambun- Bekasi. https://nilaisiswa.files.wordpress.com/2018/11/adrian_bramantyo.pdf
2Novianto,M;Putra,R,P.2012.Rekristalisasi Garam Dapur.
https://www.scribd.com/document/329839451/Rekristalisasi-Garam-Dapur
3Setyopratomo,S.dkk.2003.STUDI EKSPERIMENTAL PEMURNIAN GARAM NACL DENGAN CARA REKRISTALISASI.Surabaya. https://core.ac.uk/download/pdf/11980235.pdf
Etriyanti.2017.pemurnian garam dapur melalui rekristalisasi.Kendari.
https://www.scribd.com/document/367777251/Pemurnian-Garam-Dapur
Novianto, Michael dan Reza Permana. 2006. LAPORAN RESMI KIMIA ANORGANIK II. URL Rekristalisasi Garam Dapur.doc - ID:5dbb446db0bdd ( baixardoc.com ) https://baixardoc.com/