• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRESENTASI KASUS KONJUNGTIVITIS VERNAL

N/A
N/A
Zul` najmi

Academic year: 2023

Membagikan "PRESENTASI KASUS KONJUNGTIVITIS VERNAL"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

KONJUNGTIVITIS VERNAL Diajukan kepada : dr. Esti Mahanani, Sp. M

Muhammad Zulfani Najmi 20204010241

PRESENTASI KASUS

(2)

PENDAHULUAN

(3)

IDENTITAS PASIEN

• Nama : Sdri. A

• Usia : 14 tahun

• Jenis Kelamin : Parempuan

• Alamat : Tegalrejo, Magelang

• Pekerjaan : Pelajar

• Tanggal periksa : 15 September 2022

(4)

ANAMNESIS

Keluhan Utama :

Kedua mata terasa gatal dan mengganjal sejak ± 2 bulan

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke Poli Mata RSUD Tidar Kota Magelang pada tanggal 15 September 2022 dengan keluhan kedua mata gatal sejak 2 bulan yang lalu, pasien juga mengeluhkan mata berair dan seperti ada yang mengganjal. Pasien juga mengatakan pandangan kabur bila sedang membaca kitab. Pasien mengatakan keluhan ini sudah berlangsung sejak pasien mulai belajar dan tinggal di pondok pesantren dan keluhan hilang timbul. Riwayat keluarga menderita hal yang serupa tidak ada. Pasien belum pernah mencoba untuk mengobati keluhan pada matanya, karena pasien menganggap hal tersebut sudah biasa dan akan sembuh sendiri.

Keluhan adanya penglihatan ganda disangkal, keluhan sakit kepala disertai rasa sakit pada daerah mata juga disangkal, terasa ada yang mengganjal (-), bengkak (-), sulit membuka mata (-), demam (-). Silau (-)

(5)

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat penyakit serupa : disangkal Riwayat trauma pada mata : disangkal Riwayat hipertensi : disangkal

Riwayat DM : disangkal

Riwayat penyakit jantung : disangkal Riwayat alergi : disangkal

Riwayat asma : disangkal

Riwayat operasi mata : disangkal

(6)

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat serupa : disangkal Riwayat hipertensi : disangkal

Riwayat DM : disangkal

Riwayat penyakit jantung : disangkal Riwayat alergi : disangkal

Riwayat asma : disangkal

Riwayat Personal Sosial

Pasien merupakan seorang pelajar di sebuah pondok pesantren daerah Tegalrejo.

Pasien sudah belajar di pondok ± 2,5tahun. Kegiatan pasien sehari-hari adalah belajar dan melakukan kegiatan rumahan lain seperti menyapu, mengepel, mencuci baju, dan lain-lain

(7)

Anamnesis Sistem

Sistem Kardiovaskuler : tidak ada keluhan Sistem Respirasi : tidak ada keluhan Sistem Gastrointestinal : tidak ada keluhan Sistem Urogenital : tidak ada keluhan Sistem Integumen : tidak ada keluhan Sistem Muskuloskeletal : tidak ada keluhan

Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Compos Mentis 3. Status Lokalis

(8)

STATUS LOKALIS

(9)

Oculi dextra Oculi sinistra

(10)

Oculi dextra Oculi sinistra

(11)

Oculi dextra Oculi sinistra

(12)

Pemeriksaan Subjektif

Pemeriksaan Oculli dextra (OD) Oculli sinistra (OS)

Visus Jauh 6/6 6/7.5

Koreksi Tidak maju Tidak maju

Visus dekat Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Proyeksi sinar - -

Persepsi warna

- -

(13)

Pemeriksaan Objektif

Pemeriksaan OD OS Penilaian

Sekitar mata (supersilia)

Kedudukan alis baik, scar (-)

Kedukan alis baik, scar (-)

Simetris, scar (-) Kelopak mata (Palpebra)

Pasangan N N Simetris

Gerakan N N Ptosis (-), spasme

(-)

Kulit N N hordeolum (-)

Tepi kelopak N N entropion (-)

ekstropion(-) Trikiasis (-)

(14)

Apparatus Lakrimalis Sekitar glandula

lakrimalis

N N Dakriodenitis (-)

Sekitar sacus lakrimalis

N N Dakriosistitis (-)

Bola Mata

Pasangan N N Simetris (+)

Gerakan N N Eksotropia (-)

Ukuran N N Makroftalmus (-)

mikroftalmus (-)

(15)

Konjungtiva

Palpebra superior

Hiperemis (+) Hiperemis (+) ODS Hiperemis (+), bejolan (-)

Forniks Terdapat papil pada forniks konjungtiva

inferior (+)

Terdapat papil pada forniks konjungtiva

inferior (+)

ODS Forniks

hipertrofii papil (Cobblestone sign) Palpebra

inferior

Terdapat papil pada konjungtiva tarsal palpebra inferior (+)

Terdapat papil pada konjungtiva tarsal palpebra inferior (+)

ODS hipertrofi papil tarsal konjungtiva (Cobblestone sign) hordeolum (-), kalazion (-)

Bulbi Injeksi

Konjungtiva (+)

Injeksi

Konjungtiva (+)

ODS injeksi konjungtiva (+)

TIO

Palpasi N N Palpasi ODS

teraba kenyal

Tonometri - - Tidak dilakukan

pemeriksaan

(16)

Kornea

Kejernihan Jernih Jernih Jernih, normal.

Ukuran Ø 11 mm Ø 11 mm

Kecembungan N N Lensa cembung dari

sklera

Permukaan N

N

Rata dan Licin

Camera Oculi Anterior

Kedalaman Dalam Dalam Dbn

Isi Jernih, flare (-),

hifema (-), hipopion (-)

Jernih, flare (- ), hifema (-), hipopion (-)

Dbn

Iris

Warna Coklat Coklat Coklat

Bentuk Bulat Bulat Bulat

(17)

Pupil

Ukuran Ø 3 mm Ø 3 mm Normal 3-5 mm

Bentuk Bulat Bulat Bulat

Tempat Sentral Sentral Sentral

Tepi Reguler Reguler Dbn

Reflek direct - - Reflek (+)

Reflek indirect - - Reflek (+)

Lensa

Ada/tidak Ada Ada Dbn

Kejernihan Jernih Jernih Dbn

Letak Sentral,

belakang iris

Sentral, belakang

iris

Dbn

(18)

Kesimpulan Pemeriksaan

Oculli Dextra Oculli Sinistra

1. Visus 6/6

2. Mata berair, gatal

3. Konjungtiva hiperemis (+)

4. Terlihat hipertrofi papil pada forniks inferior (Tanda Cobblestone)

5. Terlihat hipertrofi papil pada tarsal konjungtiva palpebra inferior (Tanda Cobblestone) 6. Kornea jernih

1. Visus 6/7.5

2. Mata berair, gatal

3. Konjungtiva hiperemis (+)

4. Terlihat hipertrofi papil pada forniks inferior (Tanda Cobblestone)

5. Terlihat hipertrofi papil pada tarsal konjungtiva palpebra inferior (Tanda Cobblestone)

6. Kornea jernih

(19)

Diagnosis

Diagnosis Banding :

 ODS Konjungtivitis Folikularis

 ODS Konjungtivitis alergi atopic

 ODS Trachoma Diagnosis Kerja :

 ODS Konjungtivitis Vernal

(20)

Penatalaksanaan

Farmakologi

• Cendo Conver 2% 3x1 ODS (Mast cell stabilizer)

• Cendo Tobroson 3x1 ODS (Antibiotik dan Kortikosteroid)

Non farmakologi

 Edukasi untuk menghindari alergen yang mencetus

gejala

(21)

PROGNOSIS

• Quo ad vitam : bonam

• Quo ad functionam : bonam

• Quo ad sanationam : bonam

• Quo ad Visam : bonam

(22)

TINJAUAN PUSTAKA

(23)

KONJUNGTIVITIS VERNALIS

(24)

PENDAHULUAN

• Konjungtiva adalah selaput lendir transparan yang melapisi permukaan dalam dari kelopak mata dan permukaan anterior dari bola mata.

Peradangan pada konjungtiva disebut sebagai konjungtivitis dan merupakan penyakit mata paling umum didunia.

• Konjungtivitis umumnya disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi bakteri, dan virus, serta dapat bersifat akut atau kronik.

Khurana A, Khurana A, Bhawna K. Comprehensive Ophthalmology. 6th ed. 2015.

Ilyas S, Yulianti S. Ilmu Penyakit Mata. 5th ed.2015

(25)

ANATOMI

DAN

HISTOLOGI

(26)

DEFINISI

• Kongjungtivitis vernal (KV) adalah inflamasi pada konjungtiva akibat reaksi alergi yang rekuren dan mengenai kedua mata

• Dikenal juga sebagai “catarrh musim semi”

dan “konjungtivitis musiman”

Khurana A, Khurana A, Bhawna K. Comprehensive Ophthalmology. 6th ed. 2015.

(27)

EPIDEMIOLOGI

• Konjungtivitis vernal merupakan salah satu bentuk konjungtivitis alergi yang berulang khas musiman, bersifat bilateral, sering pada orang dengan riwayat alergi pada keluarga, sering ditemukan pada anak laki yang berusia kurang dari 10 tahun, diperkirakan diseluruh dunia insiden konjungtivitis vernal berkisar antara 0,1 % – 0,5 % dan cenderung lebih tinggi di negara berkembang.

Vaughan & Asbury. 2016. Oftalmologi Umum, Edisi 17 Ilyas S, Yulianti S. Ilmu Penyakit Mata. 5th ed.2015

(28)

KLASIFIKASI

• Terdapat dua bentuk utama konjungtivitis vernalis (yang dapat berjalan bersamaan), yaitu :

– Tipe Palpebra

- Terutama mengenai konjungtiva tarsal superior.

- Terdapat pertumbuhan papil yang besar yang disebut cobble stone yang diliputi sekret yang mukoid.

- Konjungtiva tarsal bawah hiperemi dan edema

– Tipe Limbal

Pada bentuk limbal ini terjadi hipertrofi limbal yang membentuk jaringan hiperplastik gelatine

Hipertrofi limbus ini disertai bintik-bintik yang sedikit menonjol, keputihan, yang dikenal sebagai Horner-Trantas dots

Kanski J, Bowling B. 2015. Kanski’s Clinical Opthalmology Edisi 8.

(29)

Mehta et al. (2022) Diagnosis, Management, and Treatment of Vernal Keratoconjunctivitis in Asia:

(30)

ETIOLOGI

• Konjungtivitis vernal terjadi akibat alergi dan cenderung kambuh pada musim panas.

Konjungtivitis vernal sering terjadi pada anak- anak, biasanya dimulai sebelum masa pubertas dan berhenti sebelum usia 20

Amir A. Azari, MD and Neal P. Barney, MD. Conjunctivitis: A Systematic Review of Diagnosis and Treatment, 2013

(31)

PATOFISIOLOGI

banyak didominasi oleh reaksi hipersensitivitas tipe I.

Konjungtiva akan dijumpai hiperemia dan vasodilatasi difus

hiperplasi

hyalinisasi

deposit pada konjungtiva gambaran cobblestone

Hipertrofi papil pada konjungtiva tarsal tidak jarang mengakibatkan ptosis mekanik dan dalam kasus yang berat akan disertai keratitis serta erosi epitel kornea

Limbus konjungtiva juga memperlihatkan perubahan akibat

vasodilatasi dan hipertrofi yang menghasilkan lesi fokal

Resiko

pterygium usia muda

(32)

Gejala dan Tanda

• gatal berlebihan dan berair

• Rasa mengganjal pada mata

• Konjungtiva palpebra superior sering memiliki papilla raksasa mirip

struktur batu kali (Cobblestone)

• tahi mata berserabut dan pseudomembran fibrinosa (Maxwell-Lyons Sign)

Horner Tranta Dots

(33)

DIAGNOSIS KLINIS

• Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan klinis didapatkan anamnesis keluhan utamanya adalah mata gatal dan berair.

Pemeriksaan pada palpebra didapatkan hipertrofi papiler, cobble stone, giants papila. Pada limbus didapatkan Horner-Trantas dots

Hasil pemeriksaan laboratorium atau kerokan konjungtiva atau

getah mata didapatkan sel-sel eosinofil dan eosinofil granul. Pada

pemeriksaan darah ditemukan eosinofilia dan peningkatan kadar

serum IgE

(34)

DIAGNOSIS BANDING

• Giant Papillary conjunctivitis

• Atopic keratokonjungtivitis

• Seasonal Allergic Conjunctivitis

(35)
(36)

Mehta et al. (2022) Diagnosis, Management, and Treatment of Vernal Keratoconjunctivitis in Asia:

(37)

TATALAKSANA

• NON FARMAKOLOGI

– Mengidentifikasi alergen dan menghindari faktor- faktor lingkungan atau allergen

– Menghindari tindakan menggosok-gosok mata dengan tangan dan jari

– Kompres dingin di daerah mata

• FARMAKOLOGI

– Mast cell stabilizer dan antihistamin

– Pada fase akut dapat diberikan kortikosteroid mata tiap 2 jam selama 4 hari

L. Bielory et al. / Ann Allergy Asthma Immunol 124 (2020)

(38)

Mehta et al. (2022) Diagnosis, Management, and Treatment of Vernal Keratoconjunctivitis in Asia:

(39)

PROGNOSIS

• Secara umum, Konjungtivitis vernalis adalah penyakit benign dan dapat sembuh dengan dengan sendirinya seiring bertambah usia atau secara spontan saat

pubertas.

• Komplikasi yang dapat terjadi adalah keratitis epitel atau ulkus kornea superfisial sentral atau parasentral, yang dapat diikuti dengan pembentukan jaringan

sikatriks yang ringan.

(40)

TEORI VS KASUS

Teori Kasus

Anamnesis - Gatal - Berair

- Rasa mengganjal

Gatal mengganjal berair, (+) kotoran, pandangan kabur (-)

Pemeriksaan Fisik

- Visus normal

- Injeksi konjungtiva

- Hipertrofi Papil palpebra superior

- Horner Trantas Dots

-Visus sedikit terganggu -Injeksi konjungtiva

-Hipertrofi papil palpebra inferior -palpebra superior hiperemis

Terapi - Menghindari factor pencetus - Steroid Topikal

- Anti Histamin

- Edukasi untuk menghindari alergen - Tobroson 3xODS

- Conver 3 ODS

(41)

KESIMPULAN

(42)

Kesimpulan

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, didapatkan hasil bahwa pasien mengeluhkan kedua mata terasa gatal dan berair yang terjadi sudah selama 2 bulan.

Keluhan dirasakan hilang timbul semenjak pasien masuk ke dalam pondok pesantren.

Riwayat penyakit sistemik disangkal. Riwayat alergi disangkal. Riwayat alergi pada keluarga disangkal. Riwayat operasi mata disangkal. Riwayat penggunaan kontak lens disangkal. Dari pemeriksaan visus didapatkan VOD 6/6 dan VOS 6/7.5, pemeriksaan segmen anterior didapatkan ODS konjungtiva superior dan bulbi hiperemis minimal, konjungtiva inferior dan forniks terdapat hipertrofi papil (cobblestone). Tatalaksana yang diberikan adalah medikamentosa berupa obat tetes mata Tobroson 3xODS, obat tetes mata Cendo Conver 3x1 ODS dan Edukasi pasien untuk menjauhi allergen yang dapat memicu gejala pasien. Pasien tersebut diatas memenuhi diagnosis ODS Konjungtivitis Vernal dan tatalaksana pada pasien sudah sesuai

(43)

KEDOKTERAN DAN

ILMU KESEHATAN

Referensi

Dokumen terkait

2.2.4 Riwayat Penyakit Dahulu Berdasarkan alloanamnesa, pasien sudah mengalami asma sejak berusia 2 bulan, serangan asma terjadi terutama saat pasien selesai beraktivitas fisik berat

...IV-6 Gambar 4.10 Besaran Kualitas Air Bersih Nitrat di RSUD Tidar Kota Magelang..... Gambar 4.11 Besaran Kualitas Air Bersih Arsen di RSUD Tidar Kota