• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip dan Praktik

N/A
N/A
SyafutriMeiy

Academic year: 2024

Membagikan " Prinsip dan Praktik"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN KOMPONEN-KOMPONEN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu: Fabio Testy Loren, S.Pd., M.Pd NIP 199201102019032021

Disusun Oleh:

KELOMPOK 7 P02

 Syafutri Meiyeni Utamie 2303070099

 Agustri Hapsari 2303070091

 Kartini Dwina Karsa 2303070094

 Ananda Dwi Ramadhani 2303070098

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN AJARAN 2023

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Komponen

Pendidikan. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya kelak.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan. Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan bantuan dari

sumber yang sudah valid.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan tentang Komponen

Pendidikan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tanjungpinang, 10 September2023

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN...

A. Latar Belakang...

B. Rumusan Masalah...

C. Tujuan...

BAB II PEMBAHASAN...

A. Komponen Lingkungan Pendidikan...

B. Komponen Alat dan Fasilitas Pendidikan...

C. Komponen Evaluasi Pendidikan...

BAB III PENUTUP...

A. Kesimpulan...

B. Saran...

DAFTAR PUSTAKA...

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan yang menentukan berhasil atau tidaknya atau ada atau tidaknya proses pendidikan. Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan adalah; tujuan pendidikan, peserta didik, pendidikan, orang tua, guru/ pendidik, pemimpin masyarakat dan keagamaan, interaksi peserta didik dan pendidik, isi pendidikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa untuk berlangsungnya proses kerja pendidikan diperlukan keberadaan komponen-komponen tersebut. Lingkungan juga sering disebut sebagai tripusat pendidikan, yang akan

mempengaruhi manusia secara bervariasi. Lingkungan pendidikan merupakan salah satu komponen dalam pendidikan.

Pendidikan memiliki peran penting dalam mencerdaskan anak-anak bangsa. Tentunya, pendidikan memiliki sistem yang berperan dalam keberlangsungan pembelajaran agar mampu menggapai tujuan. Sistem dalam pendidikan memiliki bagian-bagian dengan fungsi tersendiri, misal tujuan pendidikan, alat-alat dan fasilitas pendidikan, peserta didik, pendidik, dan evaluasi pendidikan. Semua bagian sistem tersebut dinamakan komponen pendidikan.

Komponen-komponen tersebut mendukung dan menopang sistem pendidikan agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan mencapai hasil maksimal.

2. Rumusan Masalah

o Bagaimana peran lingkungan terhadap pendidikan?

o Apa saja yang meliputi lingkungan pendidikan?

o Mengapa alat dan fasilitas itu sangat penting?

o Mengapa harus ada evaluasi pendidikan?

o Apakah ada dampak yang ditimbulkan jika seorang guru salah dalam manyampaikan materi pembelajaran?

3. Tujuan

o Untuk mengetahui tentang komponen-komponen lingkungan, alat dan fasilitas pendidikan.

o Untuk memberikan petunjuk pada suatu program

o Memberikan pengalaman untuk mengadakan hubungan yang didasarkan pada prinsip persamaan hak.

(5)

BAB II PEMBAHASAN

Ketatapan Dalam Menjelaskan Komponen Lingkungan Pendidikan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang menstimulasi, melibatkan, mempengaruhi perkembangan individu, dan menjelaskan lingkungan hidup secara luas meliputi iklim dan geografi, tempat tinggal, adat istiadat, pengetahuan, pendidikan, dan alam. Dengan kata lain, lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang dilihat dan ditemukan dalam sifat kehidupan yang terus berkembang. Itu adalah segala sesuatu yang ada, termasuk manusia dan benda- benda buatan manusia, atau benda-benda yang mempunyai hubungan dengan seseorang.

Semakin terhubungnya seseorang dengan lingkungannya, maka semakin besar pula peluang pengaruh pendidikan masuk ke dalam hatinya.

Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat anak bergaul.

Secara umum lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap pendidikan adalah: (1).

lingkungan fisik atau alam sekitar, (2) lingkungan sosio-kultural, (3) lingkungan sosio- budaya dan (4) lingkungan teknologi dan informasi. Ada tiga lingkungan pendidikan yaitu:

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

1. Lingkungan Keluarga

Dalam kajian antropologis, disebutkan bahwa manusia mengenal pendidikan sejak manusia baru lahir. Pendidikan yang dimaksud adalah keluarga. Lingkungan keluarga

merupakan lingkungan utama dan pertama dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang.

Hal ini karena sebagian besar waktu seorang siswa berada di rumah. Dengan adanya hubungan yang harmonis di antara sesama anggota keluarga, tersedianya tempat dan peralatan belajar yang cukup memadai, keadaan ekonomi keluarga yang cukup, suasana lingkungan rumah yang tenang, adanya perhatian yang besar dari orang tua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya.

2.

Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan wahana kegiatan dan proses pendidikan, pembelajaran dan latihan. Di sekolah nilai-nilai etik, moral, mental, spiritual, perilaku, disiplin, ilmu

pengetahuan dan ketrampilan ditabur, ditanam, disiram, ditumbuhkan dan dikembangkan.

Oleh karena itu, sekolah menjadi wahana yang sangat dominan bagi prestasi belajar.

Sekolah memiliki jenjang pendidikan tertentu. Adapun jenjang pendidikan di sekolah adalah:

a. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) b. Pendidikan Dasar

c. Pendidikan Menengah d. Pendidikan Tinggi

3.

Lingkungan Masyarakat

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui

(6)

warga-warganya dapat saling berinteraksi. Mereka mempunyai kesamaan budaya, wilayah, identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.

Lingkungan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan yang sangat penting di luar lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah karena lingkungan masyarakat dapat

berpengaruh terhadap perkembangan jiwa si anak didik. Lingkungan pendidikan masyarakat seringkali tidak terlihat, namun sebenarnya seorang siswa akan mendapat pengaruh yang cukup besar untuk rajin belajar dan bisa berprestasi, seperti misalnya terbawa dan mencontoh teman dan tetangga yang rajin belajar agar menjadi siswa yang berprestasi.

Ketatapan Dalam Menjelaskan Komponen Alat dan Fasilitas Pendidikan Alat pendidikan merupakan segala sesuatu yang dipergunakan dalam usaha untuk mencapai tujuan pendidikan, baik berupa tindakan, perilaku, situasi ataupun media yang sengaja dipersiapkan oleh pendidik atau lembaga pendidikan.

Tujuan alat pendidikan yaitu dengan penggunaan alat itu anak didik diharapkan mengalami perubahan, karenanya perubahan yang tidak hanya bersifat mekanis belaka, tetapi benar-benar merupakan pencerminan dari pribadi anak didik. Sedangkan tujuan pendidikan adalah membimbing anak untuk mencapai kedewasaan. Kedewasaan ini dapat dicapai dalam pergaulan antara anak dengan orang dewasa saja.

Alat pendidikan dapat dibedakan kedalam dua bagian, yaitu:

1. Perbuatan Atau Tindakan Pendidik

a. Tindakan yang bersifat positif mendorong anak didik untuk melakukan serta meneruskan tingkah laku tertentu.

1) Teladan.

Teladan merupakan Tingkah laku, cara berbuat dan berbicara seorang pendidik akan ditiru oleh anak.maka lahirlah gejala identifikasi positif, yakni penyamaan diri terhadap pendidik.

2) Perintah.

Perintah adalah tindakan pendidik menyuruh peserta didik melakukan sesuatu yang

diharapkan untuk mencapai tujuan tertentu. Alat ini diperlukan dalam pembentukan pribadi yang disiplin secara positif.

3) Pujian atau Hadiah.

Tindakan pendidik yang bertujuan memperkuat penguasaan tujuan pendidikan tertentu yang telah dicapai oleh peserta didik. Hadiah tidak harus berwujud material, tetapi juga tindakan pendidik, misalnya tersenyum atau memberi acungan jempol. Hal ini sangat berpengaruh dalam menambah motivasi, menggembirakan, dan menambah kepercayaan peserta didik.

b. Tindakan yang bersifat mengekang mendorong dan melindungi peserta didik untuk menjauhi serta menghentikan tingkah laku tertentu.

(7)

1) Larangan merupakan tindakan pendidik menyuruh peserta didik untuk tidak melakukan atau menghidari hal-hal atau tingkah laku tertentu demi tercapainya tujuan pendidikan tertentu.

2) Teguran. Teguran dilakukan oleh pendidik untuk mengoreksi pencapaian tujuan pendidikan oleh peserta didik.

3) Peringatan dan Ancaman. Peringatan diberikan kepada peserta didik yang telah beberapa kali melakukan pelanggaran dan mendapat teguran.dalam memberikan perigatan, biasanya disertai dengan ancaman akan sanksinya.

4) Hukuman. Hukuman ialah memberikan atau mengadakan nestapa atau penderitaan dengan sengaja kepada peserta didik dengan maksd agar dapat membawa peserta didik kearah

perbaikan.

Berikut prinsip-prinsip dasar mengapa diadakannya hukuman bagi peserta didik.

a) Hukuman dilaksanakan karena adanya pelanggaran atau adanya kesalahan yang diperbuat.

b) Hukuman dilaksanakan agar tidak terjadi pelanggaran.

2. Benda-benda sebagai alat bantu a. Gedung Sekolah.

Keadaan kelas yang bersih, baik dan memenuhi persyaratan kesehatan sangat berpengaruh pada konsentrasi terdidik. Sehingga peserta didik lebih cepat menerima ilmu yang pendidik sampaikan.

b. Perpustakaan.

Perpustakaan disekolah hendaknya disesuaikan dengan perkembangan dan umur anak didik.

c. Alat Peraga.

Alat-alat pelajaran berupa penginderaan yang tampak dan dapat diamati.

Adapun fungsi alat peraga menurut yaitu:

1) Membantu dan mempermudahkan pendidik dalam pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

2) Memudahkan peserta didik meangkap materi pembelajaran, memperkaya pengalaman belajar, serta membantu memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.

3) Menstimulasi pengembangan pribadi serta profesi pendidik dalam usahanya meningkatkan mutu pengajaran di sekolah.

(8)

Ketatapan Dalam Menjelaskan Komponen Evaluasi Pendidikan

Evaluasi merupakan proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum ada dan apa sebabnya. Untuk definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain yaitu Cronbach dan Stufflebeam, definisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan. Suatu proses sistematis yang mengukur, menelaah, menafsirkan, dan mempertimbangkan sekaligus memberikan umpan balik (feed back) untuk mengetahui tingkat pencapaian terhadap tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan serta digunakan sebagai informasi untuk membuat keputusan.

Secara umum tujuan evaluasi belajar adalah untuk:

(a) menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu;

(b) mengetahui tingkat efektivitas dari metode- metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu.

Kegiatan evaluasi juga mempunyai tujuan khusus dalam bidang pendidikan, yaitu:

(a) untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan, (b) untuk menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.

Evaluasi pendidikan bagi pendidik secara didaktik, setidaknya memiliki lima macam fungsi, yaitu:

(1) memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didik,

(2) memberikan informasi yang sangat berguna untuk mengetahui posisi masing-masing siswa di antara kelompoknya,

(3) memberikan bahan penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik,

(4) memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi siswa yang memerlukannya, dan

(5) memberikan petunjuk sejauh mana tujuan program pengajaran yang telah ditentukan telah dicapai.

(9)

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan evaluasi, yaitu;

o

keterpaduan,

o

keterampilan siswa,

o

koherensi,

o

pedagogis, dan

o

akuntabilitas.

(10)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang/kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan agar dapat memajukan

ksempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.

Proses pendidikan sangat memerlukan komponen-komponen yang dapat menunjang pelaksanaannya. Komponen itu sendiri berarti bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai sebuah tujuan.

Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya proses pendidikan.

B. Saran

Demikian uraian makalah tentang Pengantar Pendidikan mengenai Komponen-komponen terhadap lingkungan, alat dan fasilitas pendidikan yang dapat kami paparkan, semoga materi ini bermanfaat.

Kami sangat menyadari tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu kami mengharapkan pembaca memberikan kritik juga sarannya kepada kami sehingga ke depannya kami dapat memperbaiki dalam pembuatan makalah sehingga hasilnya lebih baik lagi.

(11)

Daftar Pustaka

Hadi, A. Soedomo. 2005. Pendidikan (Suatu Pengantar), Surakarta: LPP UNS Dan UNS Press. Hakim, Thursan. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara. Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdani Ihsan dkk. 2007.

Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia. Hasbullah. 2008. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hasbullah. 2010. Otonomi Pendidikan. Jakarta: PT Rajawali Pers. Hidayat, Rahmat. 2016. Ilmu Pendidikan Islam “Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia”. Medan: LPPPI. Koentjaraningrat. 2009. PengantarIlmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Maunah, Binti, 2009. Landasan Pendidikan. Yogyakarta: Teras. Muhibbin, Syah. 2008. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

.

Referensi

Dokumen terkait

Lima poin tersebut adalah prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, pemilihan isi pendidikan, pemilihan proses belajar-mengajar, pemilihan media dan alat

Komponen- komponen yang diperlukan pada proses PCR adalah templat DNA; sepasang primer, yaitu suatu oligonukleotida pendek yang mempunyai urutan nukleotida yang komplementer

Dokumen ini membahas manajemen proyek yang meliputi organisasi, pengendalian, dan

Dokumen ini membahas tentang kepemimpinan dan peran pentingnya dalam

Dokumen ini membahas tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dalam

Dokumen ini membahas tentang pendinginan dan sifat fisik bahan

Dokumen ini membahas tentang manajemen lingkungan dan pengaruh usaha/pembangunan terhadap lingkungan

Dokumen ini membahas tentang karakteristik dan pentingnya kepemimpinan yang efektif dalam