MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
*Belajar Mengenal Keberagaman Kearifan Lokal Nusantara dan Dunia*
Disusun Oleh:
Noufal Dzaki Gunawan Muhammad Fatkhur Rohman
Andi Reyvan Ramadhan
Kelas XI C Putra SMA Muhammadiyah 2
Pondok Pesantren Al-Mujahidin Balikpapan
Tahun Pembelajaran 2023/2024
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...i DAFTAR ISI...ii BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...iii 1.2 Rumusan Masalah...iv 1.3 Tujuan...v BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengeertian Kearifan Lokal ...Vi 2.2 Kearifan Lokal Nusantara...Vii 2.3 Kearifan Lokal Dunia(Global)...Viii 2.4 Contoh Kearifan Lokal...ix BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...x 3.2 Saran...xi DAFTAR PUSAKA...xii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita atas khadirat Allah Swt yang mana telah memberikan kita nikmat iman, nikmat sehat, serta hidayat-Nya. Atas nikmat-nikmat yang telah Allah Swt limpahkan kepada kita, tugas makalah mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Belajar mengenal keberagaman kearifan lokal nusantara dan dunia dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdassarkan buku yang berkaitan dengan Pancasila, dan serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempura. Untuk itu diharapkan berbagai massukkan yang bersifat membangun demi kesempurnaanya.
Akhir kata, semoga makalah ini diterima dengan baik.
Balikpapan, 20 Desember 2023
Noufal Dzaki Gunawan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Kearifan lokal sering kali menjadi landasan bagi keberlanjutan dan identitas suatu masyarakat. Melalui pemahaman terhadap kearifan lokal, kita dapat menggali makna mendalam di balik tradisi-tradisi tertentu, serta mengenali nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat tersebut.Pentingnya menjaga kearifan lokal juga terkait dengan pelestarian lingkungan dan keberlanjutan ekosistem. Banyak masyarakat lokal memiliki pengetahuan unik tentang cara berinteraksi dengan alam sekitar mereka, menjaga keseimbangan ekologi, dan melestarikan sumber daya alam.Selain itu, kearifan lokal juga menjadi titik tolak untuk pengembangan lokal dan pemberdayaan masyarakat. Memahami dan memanfaatkan kearifan lokal dapat menjadi sumber inspirasi untuk inovasi, pengembangan ekonomi lokal, dan pemecahan masalah di tingkat komunitas.
Namun, dalam era globalisasi dan modernisasi, kearifan lokal sering kali terancam mengalami kepunahan atau terpinggirkan. Oleh karena itu, upaya untuk melestarikan, menghormati, dan mempromosikan kearifan lokal menjadi sangat penting.Dalam konteks ini, penelitian, pendidikan, dan promosi kearifan lokal menjadi langkah- langkah yang strategis untuk menjaga keberagaman budaya dan nilai- nilai lokal. Dengan demikian, pendahuluan kearifan lokal bukan hanya sebagai upaya untuk menggali dan memahami warisan budaya, tetapi
juga sebagai langkah-langkah konkrit dalam mendukung keberlanjutan, pluralisme, dan keberagaman di tengah dinamika dunia modern.
1.2 Rumusan Masalah
Dari pokok-pokok masalah tersebut, selanjutnya kami merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana upaya pelestarian kearifan lokal dapat ditingkatkan di tengah pengaruh globalisasi dan modernisasi?
2. Apa dampak dari kehilangan atau penurunan praktik kearifan lokal terhadap identitas budaya dan keberlanjutan lingkungan?
3. Apa dampak globalisasi terhadap keberlanjutan kearifan lokal?
1.2 Tujuan
1. Mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai, tradisi, bahasa, dan praktik budaya yang merupakan bagian dari identitas suatu komunitas atau kelompok etnis.
2. Menerapkan praktik-praktik kearifan lokal yang mendukung keseimbangan ekologi, pelestarian sumber daya alam, dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
3. Menggunakan kearifan lokal sebagai sumber daya untuk pengembangan ekonomi lokal, seperti dalam bidang pariwisata berkelanjutan, kerajinan tradisional, atau pertanian berbasis kearifan lokal.
4. Memastikan kelangsungan pengetahuan tradisional dengan mentransfernya dari generasi ke generasi, sehingga menjaga kekayaan intelektual dan praktik-praktik yang telah teruji selama bertahun-tahun.
5. Membangun strategi untuk menghadapi dan mengelola dampak globalisasi, sehingga kearifan lokal tetap relevan dan tidak tergerus oleh budaya atau nilai-nilai global.
II. PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kearifan Lokal
Kearifan lokal mengacu pada pengetahuan, nilai, praktik, dan
keterampilan yang ada dalam suatu komunitas atau masyarakat tertentu.
Ini mencakup warisan budaya, tradisi, kepercayaan, dan cara hidup yang berkembang di tingkat lokal dan seringkali diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Berikut adalah beberapa elemen utama dalam pengertian kearifan lokal:
1. Pengetahuan Tradisional: Kearifan lokal mencakup pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman langsung dan sering kali bersifat praktis. Ini dapat mencakup pengetahuan tentang pertanian,
pengobatan tradisional, mata pencaharian lokal, dan cara-cara beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
2. Nilai dan Etika Lokal: Kearifan lokal mencerminkan nilai-nilai dan etika yang dianut oleh masyarakat setempat. Ini dapat mencakup norma-norma sosial, norma-norma moral, dan aturan-aturan adat yang menjadi pedoman bagi kehidupan sehari-hari.
3. Praktik Budaya: Kearifan lokal tercermin dalam berbagai praktik budaya seperti upacara adat, seni, musik, tarian, dan ritual
keagamaan. Praktik-praktik ini sering kali memainkan peran
penting dalam mempertahankan identitas budaya suatu komunitas.
4. Keterampilan Lokal: Keterampilan khusus yang dimiliki oleh masyarakat lokal, seperti kerajinan tangan tradisional, teknik
pertanian yang spesifik untuk daerah tertentu, atau keahlian dalam merawat hewan peliharaan.
5. Hubungan dengan Lingkungan: Kearifan lokal sering kali mencakup pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang lingkungan sekitar, termasuk cara berkelana, menjaga
keseimbangan ekologi, dan menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan.
2.2 Kearifan Lokal di Nusantara
Kearifan lokal di Nusantara, atau kepulauan Indonesia, mencakup ragam budaya, tradisi, dan pengetahuan yang khas dari setiap suku bangsa dan daerah. Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, memiliki keanekaragaman yang sangat kaya, termasuk dalam hal kearifan lokal. Berikut adalah beberapa contoh kearifan lokal di Nusantara:
1. Adat Istiadat dan Ritual: Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki adat istiadat dan ritual yang unik. Misalnya, upacara adat dalam pernikahan, upacara panen, atau upacara keagamaan yang memperkaya warisan budaya.
2. Seni dan Kesenian Tradisional: Seni dan kesenian tradisional seperti wayang kulit, tari kecak, batik, dan ukiran kayu menjadi
bagian penting dari kearifan lokal. Setiap daerah memiliki ciri khasnya sendiri dalam menciptakan karya seni yang membedakan mereka.
3. Bahasa dan Sastra Lokal: Bahasa daerah dan sastra lokal memegang peran penting dalam mewariskan nilai-nilai budaya dan pengetahuan tradisional. Berbagai dialek dan bahasa daerah di Indonesia mencerminkan keanekaragaman budaya yang luar biasa.
4. Kearifan Lingkungan: Beberapa masyarakat di Nusantara memiliki kearifan lokal terkait dengan pengelolaan lingkungan. Contohnya, sistem pertanian berbasis tradisi, cara pengelolaan hutan adat, dan pengetahuan tentang tumbuhan obat tradisional.
5. Sistem Pertanian Tradisional: Sistem pertanian seperti sawah tadah hujan, subak di Bali, atau kearifan lokal dalam penanaman padi yang ramah lingkungan mencerminkan penyesuaian masyarakat terhadap kondisi geografis dan iklim setempat.
6. Perkampungan Adat: Perkampungan adat adalah contoh kearifan lokal yang masih dilestarikan. Contohnya, Tana Toraja di Sulawesi Selatan dengan tradisi pemakaman uniknya, atau Suku Baduy di Banten dengan pola hidup sederhana dan menjaga adat ketat.
7. Keahlian Kerajinan Tangan: Kerajinan tangan seperti tenun ikat, ukiran kayu, dan anyaman bambu adalah contoh keahlian lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.
8. Pertunjukan Wayang Kulit: Wayang kulit, khususnya di Jawa, adalah seni pertunjukan tradisional yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai moral dan kisah-kisah epik.
2.3 Kearifan Lokal di Dunia
Kearifan lokal di seluruh dunia mencerminkan keragaman budaya, nilai- nilai, dan pengetahuan yang ditemukan di berbagai komunitas dan masyarakat. Meskipun setiap wilayah memiliki kearifan lokal yang unik, ada beberapa tema umum yang mencakup berbagai aspek kehidupan.
Berikut adalah beberapa contoh kearifan lokal di berbagai belahan dunia:
1. Africa:
Sistem Kebudayaan: Beragam suku di Afrika memiliki kearifan lokal dalam bentuk bahasa, tarian, musik, dan seni rupa tradisional.
Kearifan Pertanian: Sistem pertanian berbasis tradisi, seperti pertanian berundak di Ethiopia, menunjukkan kearifan dalam pengelolaan sumber daya alam.
2. Asia:
Kearifan Lingkungan: Sistem pengelolaan air seperti subak di Bali, atau sistem kehutanan tradisional di Nepal, mencerminkan pengetahuan lokal tentang lingkungan.
Seni Tradisional: Keseniannya, seperti kung fu di Tiongkok, kaligrafi Jepang, atau lukisan batik di Indonesia, menjadi cerminan kearifan lokal.
3. Amerika Latin:
Sistem Penanaman: Suku-suku asli di Amerika Latin, seperti Maya dan Inka, memiliki kearifan lokal dalam sistem penanaman dan pertanian berkelanjutan.
Seni Rupa dan Kerajinan: Seni rupa dan kerajinan tradisional, seperti topeng dari Meksiko atau tenun dari Peru, adalah bentuk kearifan lokal.
4. Eropa:
Warisan Budaya: Eropa memiliki warisan budaya yang kaya, termasuk dalam seni arsitektur, musik klasik, dan literatur klasik yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat setempat.
Tradisi Kuliner: Keberagaman masakan tradisional di seluruh Eropa mencerminkan kearifan lokal dalam penggunaan bahan- bahan lokal dan resep warisan.
5. Oseania:
Tradisi Lisan dan Cerita: Kearifan lokal di Kepulauan Pasifik seringkali disampaikan melalui tradisi lisan dan cerita, yang memuat mitos, legenda, dan sejarah suku-suku setempat.
Kearifan Navigasi: Sistem navigasi Polinesia, seperti menggunakan bintang dan gelombang laut untuk berlayar, menunjukkan kearifan dalam eksplorasi dan perjalanan laut.
2.4 Contoh Kearifafan Lokal Nusantara
1. Sistem Subak di Bali: Subak adalah sistem irigasi tradisional di Bali yang telah ada sejak abad ke-9. Kearifan lokal ini mencakup pengelolaan air secara kolektif untuk pertanian sawah, yang
dipimpin oleh seorang kepala desa.
2. Upacara Adat Toraja: Masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan memiliki tradisi unik dalam upacara pemakaman, yang disebut sebagai Rambu Solo. Kearifan lokal ini mencakup serangkaian ritual yang melibatkan prosesi pemakaman dan pesta peringatan yang rumit.
3. Tari Saman di Aceh: Tari Saman adalah tarian tradisional dari Aceh yang dilakukan oleh sekelompok penari pria. Kearifan lokal ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, ketahanan, dan
keagamaan dalam bentuk seni pertunjukan. Seni Tenun Ikat di 4. Nusa Tenggara Timur: Tenun ikat adalah seni tradisional dalam
pembuatan kain dengan teknik ikat tali di Nusa Tenggara Timur.
Kearifan lokal ini mencakup keahlian dalam membuat corak dan warna khas yang mewakili identitas suku bangsa setempat.
5. Sistem Kelembagaan Masyarakat Sasi di Maluku: Konsep sasi adalah bentuk pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan di Maluku. Kearifan lokal ini melibatkan larangan penangkapan ikan atau penambangan karang tertentu untuk jangka waktu tertentu demi menjaga kelestarian ekosistem laut.
III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Kearifan lokal mencerminkan keanekaragaman budaya yang luar biasa di berbagai belahan dunia. Setiap daerah memiliki warisan budaya yang unik, menciptakan keragaman yang memperkaya kehidupan manusia.
Dalam era globalisasi dan modernisasi, pelestarian kearifan lokal menjadi penting untuk mencegah hilangnya warisan budaya dan pengetahuan tradisional. Upaya pelestarian membantu memastikan bahwa nilai-nilai lokal tidak tergerus oleh arus global. Kearifan lokal tidak bersifat statis dan dapat berkembang melalui pertukaran budaya dan kolaborasi antar komunitas. Ini dapat memperkaya keberagaman budaya global dan membangun pemahaman antarbudaya.
3.2 Saran
Mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam kurikulum pendidikan formal dan informal. Kampanye kesadaran melalui seminar, lokakarya, dan kegiatan edukatif dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pelestarian budaya.
DAFTAR PUSAKA
Agus Mujahidin M.Pd, Guru Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewargaanegaraan SMA 2 Muhammadiyah Pondok Pesantren al- Mujahidin Balikpapan.
Noufal Dzaki Gunawan dan Andi Reyvan Ramadhan (2023), Pengisis Materi Tentang Pembuatan Makalah Belajar Mengenal Keberagaman Kearifan Lokal Nusantara dan Dunia.
Muhammad Fatkhur Rohman, Editor dan Penulis Makalah Tentang Belajar Mengenal Keberagaman Kearifan Lokal Nusantara dan Dunia.
Noufal Dzaki Gunawan, Penyusun Materi Dalam Pembuatan Makalah Tentang Belajar Mengenal Keberagaman Kearifan Lokal Nusantara dan Dunia.
Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tentang Keberagaman Kebudayaan