• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip Belajar dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran

N/A
N/A
Rachmat Hidayat

Academic year: 2024

Membagikan "Prinsip Belajar dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

“ Prinsip Belajar Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran”

Diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAI II

Dosen Pengampu : Hj. Ida Nur Faizah, S.Ag., M.Pd.i

Disusun Oleh Kelompok 1 : Rachmat Hidayat (1215220153)

Aisah (1215220110)

Rahma Santia Meha (1215220014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) NATUNA Kampus STAI Natuna Kompleks Gerbang Utaraku – Ranai Natuna

2024 M. / 1445 H.

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai dengan berjudul “Prinsip Belajar Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran “.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ranai, Maret 2024

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Permasalahan...1

BAB II...3

A. Konsep Prinsip Belajar...3

B. Prinsip – Prinsip Belajar...4

C. Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar Bagi Siswa...6

D. Implikasi Prinsip-prinsip Belajar bagi Guru...8

BAB III...13

A. Kesimpulan...13

B. Saran...13

DAFTAR PUSTAKA...1

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.

Pendidikan merupakan kegiatan universal yang ada dalam kehidupan manusia, di manapun di dunia terdapat masyarakat, di sanalah terdapat pendidikan. Salah satu aspek penting dalam pendidikan adalah proses pembelajaran. Aspek ini seringkali memang menjadi fokus penting dalam pendidikan. Namun demikian, pembelajaran yang selama ini sudah dan sedang dilakukan, belum menyentuh substansi serta harapan yang ingin dicapai.

Pembelajaran yang dilakukan hanya merupakan pembelajaran asal-asalan yang tidak mempunyai dasar pijakan yang kuat, sehingga pembelajaran tidak memenuhi harapan, dan menghasilkan output dengan mutu yang tidak baik pula, maka dibutuhkan perinsip belajar dan pembelajaran agar senantiasa menjadi pedoman bagi guru Pendidikan Agama Islam dalam mendesain proses pembelajaran yang efektif. Prinsip ini membuat suatu gambaran dari miniature problematika ke-hidupan yang akan dihadapi oleh peserta didik dan guru sebagai pengajar. Berangkat dari sebuah pengalaman yang dimainkan dan dilakukan oleh para ahli belajar dan pembelajaran. Akan menjadi sebuah kesulitan bagi guru apabila kurang memahami prinsip pembelajaran proses pembelajaran yang

dilakukan tidak sesuai dengan harapan. Disinilah sejatinya peran seorang pendidik untuk memilih peran-peran penting yang sekiranya akan ketika mengajar didepan peserta didik.

Secara umum kita bisa memahami prinsip-prinsip apa yang akan kita gunakan apabila sebagai guru yang mengajarkan tentang Pendidikan Agama Islam untuk menerapkan prinsip tersebut, Maka dalam makalah ini akan dibahas tentang berbagai prinsip belajar dan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Prinsip belajar?

2. Apa saja Prinsip-prinsip belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran?

3. Jelaskan implikasi dari prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran?

C. Tujuan Permasalahan

1. Untuk mengetahui apa itu Prinsip belajar.

(5)

2. Untuk mengetahui apa saja Prinsip-prinsip belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran.

3. Untuk mengetahui implikasi dari prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A.

Konsep Prinsip Belajar

Prinsip belajar adalah seperangkat konsep atau aturan yang menjadi dasar bagi proses pembelajaran yang efektif. Prinsip-prinsip ini menggambarkan cara-cara di mana individu memperoleh, memproses, menyimpan, dan mengingat informasi baru. Definisi ini mencakup berbagai faktor psikologis, kognitif, dan sosial yang mempengaruhi bagaimana seseorang belajar. Prinsip belajar memberikan panduan bagi pendidik dalam merancang dan menyampaikan materi pembelajaran serta bagi siswa dalam mengatur strategi belajar mereka. Prinsip-prinsip ini sering kali didasarkan pada penelitian ilmiah tentang psikologi belajar dan kognitif, serta teori-teori tentang bagaimana otak manusia memproses dan menginternalisasi informasi. (Muis, 2013)

Adapun menurut para ahli diantaranya yaitu :

1. Prinsip-prinsip belajar menurut Ngalim Purwanto (2002: 85)

a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional.

b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.

c. Belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan intruksional.

d. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.

e. Belajar memerlukan sarana cukup, sehingga anak dapat belajar dengan tenang.

f. Belajar perlu ada interaksi anak dengan lingkungannya.

2. Prinsip-prinsip Belajar Menurut Suprihatin Saputro (2000: 146-150)

a. Menyajikan kegiatan yang bervariasi Kegiatan pembelajaran dan metode yang digunakan bervariasi seperti menggunakan metode diskusi, percobaan, meringkas buku dan lain-lain.

b. Menciptakan suasana belajar yang bervariasi Kegiatan belajar diciptakan secara menarik dan bervariasi dan tidak membosankan seperti pengaturan tempat duduk siswa, pengaturan ruangan.

(7)

c. Mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar Hendaknya dalam kegiatan selalu beranggapan bahwa setiap siswa memiliki potensi kemampuan dan pengalaman. Aktivitas siswa dalam kegitan belajar mencakup aktivitas fisik, mental dan sosial. Keaktifan siswa dapat terlaksana bila tugas-tugas yang dilakukan siswa mengacu pada keterampilan proses.

d. Mendorong siswa agar kreatif Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaktifkan dirinya seperti memberikan kesempatan untuk berpendapat, mengajukan pertanyaan atau usul.

e. Meningkatkan terjadinya interaksi yang lebih baik dalam kelas. Guru lebih

berperan sebagai pengarah atau pengendali kegiatan belajar mengajar, siswa tidak harus meminta informasi atau jawaban yang diperlukan.

f. Melayani perbedaan individu Siswa ada yang dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik melalui mendengar, melihat ataupun melalui cerita, hendaknya hal ini digunakan sebagai kegiatan belajar yang bervariasi untuk melayani perbedaan- perbedaan yang ada pada siswa.

g. Memanfaatkan berbagai sumber belajar Penggunaan buku, alat peraga ataupun media dalam kegiatan pembelajaran akan memacu siswa untuk belajar dan tidak mengalami kebosanan.

B.

Prinsip – Prinsip Belajar

Prinsip-prinsip belajar bagi siswa bertujuan untuk meningkatkan upaya belajarnya, sedangkan untuk bertujuan untuk meningkatkan kualitas mengajarkan.

Prinsip-prinsip tersebut berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan penguatan dan serta perbedaan individual.

Berikut ini terdapat 7 prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran, yakni sebagai berikut:

1. Perhatian dan Semangat

Perhatian mempunyai kontribusi yang sangat penting dalam aktivitas belajar.

Menurut Gage dan Berliner analisis belajar pengerjaan informasi terbuka bahwa tidak terdapat perhatian yang tidak akan mungkin berlangsungnya belajar. Perilaku

perhatian mengneai pelajaran akan berdampak apabila pelajaran yang diterima sesuai dengan keperluan siswa-siswi. Karena siswa-siswi menganggap bahwa pelajaran itu menjadi sesuatu yang diperlukan dan menganggap dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari maka siswa-siswi akan lebih bersemangat untuk mengeksplorasi lebih lanjut.

(8)

2. Keaktifan

Menurut John Dewey menyajikan gagasan bahwa belajar melihat apa yang harus dikerjakan siswa-siswi untuk dirinya sendiri, kemudian siswa-siswi harus mempunyai ide sendiri dan guru hanya bekerja untuk memandu dan menuntun.

Dari teori diatas, bisa dijelaskan bahwa belajar tidak bisa memaksa oleh orang lain dan juga tidak bisa berlebih-lebihkan oleh orang lain. Setiap anak mempunyai dukungan untuk melaksanakan sesuatu, mempunyai keinginan dan kemauan diri sendiri dan tugas guru hanyalah memandu dan menuntun.

3. Keterampilan

Menurut pendapat dari John Dewey mengutarakan bahwa belajar hendaknya dialami melewati aktivitas langsung. Belajar harus dilaksanakan siswa-siswi secara aktif, baik secara perorangan ataupun secara berkelompok dengan cara

menganggulangi masalah. Tugas guru berperan menjadi memandu dan menuntun.

4. Pengulangan

Menurut pendapat dari prinsip Psikologi Asosiasi dalam satu hukum belajarnya “Law of Exercise (Hukum Latihan)” mengutarakan bahwa belajar ialah penciptaan interaksi antara semangat dan tanggapan, dan peniruan mengenai keahlian tersebut akan memperbesar harapan dampaknya tanggapan yang benar.

5. Tantangan

Menurut pendapat dari prinsip Kurt Leewin mengutarakan bahwa dalam kondisi belajar siswa-sisiw berada dalam suatu intikad psikologis, dalam kondisi itu siswa-siswi belajar mendapati suatu peranan yang perlu diperoleh namun selalu mendapati tantangan.

6. Balikan dan Penguatan

Dalam prinsip tersebut apabila pada prinsip peniruan untuk memakai prinsip pengkondisian yang mementingkan pada semangat, maka pada prinsip tersebut lebih mementingkan pada tanggapannya.

(9)

7. Perbedaan Individual

Perbedaan individual sangat berakibat pada cara belajar dan dipleroleh siswa- sisiwi dalam belajar. Setiap siswa-siswi mempunyai perorangan yang unik,

maksudnya setiap seseorang mempunyai perbedaan satu sama lain, misalnya

perbedaan perilaku psikologis, karakter dan sifat yang berbeda. Kondisi tersebut yang dibutuhkan diperhatikan oleh guru dalam cara pembelajaran.

C.

Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar Bagi Siswa

Siswa sebagai “primus motor” (motor utama) dalam kegiatan pembelajaran, dengan alasan apapun tidak dapat mengabaikan begitu saja adanya prinsip-prinsip belajar. Justru para siswa akan berhasil dalam pembelajaran, jika menyadari implikasi prinsip-prinsip belajar terhadap diri mereka.

1. Perhatian dan Motivasi

Siswa dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua rangsangan yang mengarah ke arah pencapaian tujuan belajar. Adanya tuntutan untuk selalu memberikan perhatian ini, menyebabkan siswa harus membangkitkan perhatiannya kepada segala pesan yang dipelajarinya.

Sedangkan implikasi prinsip motivasi bagi siswa adalah disadarinya oleh siswa bahwa motivasi belajar yang ada pada diri mereka harus dibangkitkan dan engembangkan secara terus menerus. Untuk dapat membangkitkan dan mengembangkan motivasi belajar siswa secara terus menerus, maka dapat melakukannya dengan menentukan/mengetahui tujuan belajar yang hendak dicapai, menanggapi secara positif pujian/dorongan dari orang lain, menentukan terget/sasaran penyelesaian tugas tugas belajar, dan perilaku sejenis lainnya.

2. Keaktifan

Sebagai “primus motor” dalam kegiatan pembelajarn maupun kegiatan belajar,siswa dituntut untuk selalu aktif memproses dan mengolah perolehan belajarnya. Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan belajarnya secara efektif, pembelajar dituntut untuk aktif secara fisik, intelektual, dan emosional. Implikasi prinsip keaktifan bagi siswa berwujud perilaku-perilaku seperti mencari sumber informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin tahu hasil dari suatu percobaan, membuat karya tulis, membuat kliping, dan perilaku sejenis lainnya.

(10)

Implikasi prinsip keaktifan bagi siswa lebih lanjut menuntut keterlibatan langsung siswa dalam proses pembelajaran.

3. Keterlibatan Langsung/Berpengalaman

Hal apapun yang dipelajari siswa, maka ia harus mepelajarinya sendiri. Tidak ada seorang pun dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya (Devies, 1987:

32). Pernyataan ini secara mutlak menuntut adanya keterlibatan langsung dari setiap siswa dalam kegiatan belajar pembelajaran. Implikasi prinsip ini dituntut pada para siswa agar tidak segan-segan mengerjakan segala tugas belajar yang diberikan kepada mereka. Dan hal ini secara logis akan menyebabkan mereka memperoleh pengalaman atau berpengalaman.

4. Pengulangan

Implikasi adanya prinsip pengulangan bagi siswa adalah kesadaran siswa untuk bersedia mengerjakan latihan-latihan yang untuk satu macam permasalahan. Dengan kesadaran ini, diharapkan siswa tidak merasa bosan dalam melakukan pengulangan.

Bentuk-bentuk perilaku pembelajaran yang merupakan implikasi prinsip pengulangan, diantaranya menghafal unsur-unsur kimia setiap valensi, mengerjakan soal-soal latihan, menghafal nama-nama latin tumbuhan, atau menghafal tahun-tahun terjadinya peristiwa sejarah.

5. Tantangan

Prinsip belajar ini bersesuaian dengan pernyataan bahwa apabila siswa deberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia akan lebih termotivasi untuk belajar, ia akan belajar dan mengingat seacara lebih baik (Devies, 1987: 32). Hal ini berarti selalu menghadapi tantangan untuk memperoleh, memproses, dan mengolah setiap pesan yang ada dalam kegiatan pembelajaran. Bentuk-bentuk perilaku siswa yang merupakan implikasi dari prinsip tantangan ini diantaranya adalah melakukan eksperimen, melaksanakan tugas terbimbing maupun mandiri, atau mencari tahu peecahan suatu masalah.

6. Balikan dan Penguatan

Siswa selalu membutuhkan suatu kepastian dari kegiatan yang dilakukan, apakah benar atau salah? Dengan demikian siswa akan selalu memiliki pengetahuan tentang hasil (knowledge of result), yang sekaligus merupakan penguat (reinforce) bagi

(11)

dirinya sendiri. Karena kesadaran adanya kebutuhan untuk memproleh balikan dan sekaligus penguatan bagi setiap kegiatan yang dilakukannya maka untuk memperoleh balikan penguatan bentuk-bentuk perilaku siswa yang memungkinkan di antaranya adalah dengan segera mencocokan jawaban dengan kunci jawaban, menerima kenyataan terhadap skor yang dicapai, atau menerima teguran dari guru/orang tua karena hasil belajar yang jelek.

7. Perbedaan Individual

Kesadaran bahwa adanya perbedaan tiap individu dengan orang lain, akan membantu siswa menentukan cara belajar dan sasaran belajar bagi dirinya sendiri.

Implikasi adanya prinsip perbedaan individal bagi siswa di antaranya adalah menentukan tempat duduk di kelas, menyusun jadwal belajar, atau memilih bahwa implikasi adanya prinsip perbedaan individu bagi siswa dapat beberapa perilaku fisik maupun psikis.

D.

Implikasi Prinsip-prinsip Belajar bagi Guru

Guru sebagai penyelenggara dan pengelola kegiatan pembelajaran terimplikasi oleh adanya prinsip-prinsip belajar. Implikasi prinsip-prinsip belajar bagi guru tertampak pada rencana pembelajaran maupun pelaksanaan kegiatan pembelajarannya. Implikasi prinsip-prinsip belajar bagi guru terwujud dalam perilaku fisik dan psikis mereka.

Kesadaran adanya prinsip-prinsip belajar yang terwujud dalam perilaku guru, dapat diharapkan adanya peningkatan kualitas pembelajaran yang diselenggarakan.

1. Perhatian dan Motivasi

Guru sejak merencanakan kegiatan pebelajaranya sudah memikirkan perilakunya terhadap siswa sehingga dapat menarik perhatian dan menimbulkan motivasi siswa dan tidak berhenti pada rencana pembelajarannya dalam pelaksanaan kegiatan pembelajarannya.

Implikasi prinsip perhatian bagi guru tertampak pada perilaku-perilaku sebagai berikut :

1) Guru menggunakan metode secara bervariasi

2) Guru menggunakan media sesuia dengan tujuan belajar dan materi yang di ajarkan.

3) Guru menggunakan gaya bahasa yang tidak monoton.

4) Guru mengemukakan pertanyaan-pertanyaan mebimbing (direction question)

(12)

Sedangkan implikasi prinsip motivasi bagi guru tertampak pada perilaku- perilaku yang di antaranya :

1) Memilih bahan ajar sesuai minat siswa

2) Menggunakan metode dan teknik mengajar yang disukai siswa.

3) Mengoreksi segera mungkin pekerjaan siswa dan sesegera mungkin memberitahukan hasilnya kepada siswa.

4) Memberikan pujian verbal atau non-verbal terhadap siswa yang memberikan respons terhadap pertanyaan yang sedang dipelajari siswa.

5) Memberitahukan nilai guna dari pelajaran yang sedang dipelajari.

2. Keaktifan

Untuk dapat menimbulkan keaktifan belajar pada siswa, maka guru di antaranya dapat melaksanakan perilaku-perilaku berikut :

1) Menggunakan multimetode dan multimedia.

2) Memberikan tugas secara individual dan kelompok.

3) Memberikan kesempatan pada siswa melaksanakan eksperimen dalam kelompok kelompok kecil (beranggota tidak lebih dari 3 orang).

4) Memberikan tugas ubtuk membaca bahan belajar, mencatat hal-hal yang kurang jelas.

5) Mengadakan tanya jawab dan diskusi 3. Keterlibatan Langsung / Berpengalaman

Guru harus menyadari bahwa keaktifan membutuhkan keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan pembelajaran. Namun demikian, perlu diingat bahwa keterlibatan langsung secara fisik tidak menjamin keaktifan belajar. Untuk dapat melibatkan siswa secara fisik, mental, emosional, dan intelektual dalam kegiatan pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik isi pelajarn.

Perilaku sebagai implikasi prinsip keterlibatan langsung/berpengalaman diantaranya adalah:

1) Merancang kegiatan pembelajaran yang lebih banyak pada pembelajaran individual dan kelompok kecil.

(13)

2) Mementingkan eksperimen langsung oleh siswa dibandingkan dengan demonstrasi.

3) Menggunakan media yang langsung digunakan oleh siswa.

4) Memberikan tugas kepada siswa untuk mempraktekkan gerakkan psikomotorik yang dicontohkan.

5) Melibatkan siswa mencari informasi/pesan dari sumber informasi diluar kelas atau luar sekolah.

6) Melibatkan siswa dalam merangkum atau menyimpulkan informasi pesan pembelajaran.

Implikasi lainnya adalah kemampuan guru untuk bertindak sebagai pengelolakegiatan pembelajaran yang mapu mengarahkan, membimbing, dan mendorong siswa ke arah tujuan pengajaran yang ditetapkan.

4. Pengulangan

Implikasi prinsip pengulangan bagi guru adalah mampu memilihkan antara kegiatan pembelajaran yang berisi pesan yang membutuhkan pengulangan dengan yang tidak membutuhkan pengulangan. Perilaku guru yang merupakan implikasi prinsip pengulangan di antaranya :

a. merancang pelaksanaan pengulangan.

b. Mengembangkan/merumuskan soal-soal latihan.

c. Mengembangkan petunjuk kegiatan psikomotorik yaitu harus diulang.

d. Mengembangkan alat evaluasi kegiatan pengulangan, dan e. Membuat kegiatan pengulangan yang bervariasi.

5. Tantangan

Apabila guru menginginkan siswa selalu berusaha mencapai tujuan, maka guru harus memberikan tantangan pada siswa dalam kegiatan pembelajarannya. Perilaku guru yang merupakan implikasi prinsip tantangan di antaranya :

a. Merancang dan mengelola kegiatan eksperimen yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukannya secara individual atau dalam kelompok kecil (3- 4 orang).

(14)

b. Memberikan tugas pada siswa memecahkan masalah yang membutuhkan informasi dari orang lain dari luar sekolah sebagai sumber informasi.

c. Menugaskan kepada siswa untuk menyimpulkan isi pelajaran yang selesai disajikan.

d. Mengembangkan bahan pelajaran (teks, hand out, modul, dan yang lain) yang memperhatikan kebutuhan siswa untuk mendapatkan tantangan didalamnya, sehingga tidak harus semua pesan pembelajaran disajikan secara detail tanpa memberikan kesempatan siswa mencari dari sumber lain.

e. Membimbing siswa untuk menemukan fakta, konsep, prinsip, dan generalisasi sendiri.

f. Guru merancang dan mengelola kegatan diskusi untuk menyelenggaraan masalah- masalah yang disajikan dalam topik diskusi.

6. Balikan dan Penguatan

Balikan dapat diberikan secara lisan maupun tertulis, baik secara individual ataupun kelompok klasikal. Agar balikan dan penguatan bermakna bagi siswa, guru hendaknya memperhatikan karakteristik siswa. Implikasi prinsip balikan dan penguatan bagi guru, berwujud perilaku-perilaku di antaranya :

a. Memberitahukan jawaban yang benar setiap kali mengajukan pertanyaan yang telah dijawab siswa secara benar ataupun salah.

b. Mengoreksi pembahasan pekerjaan rumah yang diberikan kepada siswa pada waktu yang telah ditentukan.

c. Memberikan catatan-catatan pada hasil kerja siswa (berupa makalah, laporan, kliping pekerjaan rumah), berdasarkan hasil koreksi guru terhadap hasil kerja pembelajaran.

d. Membagikan lembar jawaban tes pelajaran yang telah dikoreksi oleh guru, disertai skor dan catatan-catatan bagi pebelajar.

e. Mengumumkan atau mengkonfirmasikan peringkat yang diraih setiap siswa berdasarkan skor yang dicapai dalam tes.

f. Meberikan anggukan atau acungan jempol atau isyarat lain kepada siswa yang menjawab dengan benar pertanyaan yang disajikan guru.

(15)

g. Memberikan hadiah kepada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas.

7. Perbedaan Individual

Guru sebagai penyelenggara kegiatan pembelajaran dituntut untuk memberikan perhatian kepada semua keunikan yang melekat pada tiap siswa. Dengan kata lain ,guru tidak mengasumsikan bahwa siswa dalam kegiatan pembelajaran yang diselenggarakannya merupakan satu kesatuan yang memiliki karakteristik yang sama.

Konsekuensi yang logis adanya hal ini, guru mampu melayani setiap siswa sesuai karakteristik mereka orang per orang. Implikasi prinsip perbedaan individual bagi guru berwujud perilaku-perilaku yang di antaranya :

a. Menentukan penggunaan berbagai metode yang diharapkan dapat melayani kebutuhan siswa sesuai karakteristiknya.

b. Merancang pemanfaatan berbagai media dalam menyajikan pesan pembelajaran.

c. Mengenali karakteristik setiap siswa sehingga dapat menentukan perlakuan pembelajaran yang tepat bagi siswa yang bersangkutan, dan

d. Memberikan remediasi ataupun pertanyaan kepada siswa yang membutuhkan.

Kenyataan bahwa dalam satu kegiatan pembelajaran terdapat lebih dari satu prinsip belajar yang tampak, menuntut guru untuk benar-benar menguasai dan terlebih menandai perwujudan prinsip-prinsip belajar dalam kegiatan pembelajaran.

(16)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam kegiatan belajar dan mengajar tentu saja tidak dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus menggunakan prinsip-prinsip belajar agar bisa bertindak secara tepat. Walaupun prinsip belajar tidak dapat sepenuhnya menentukan langkah demi langkah prosedur pembelajaran, namun ia bisa memberi arah prioritas-prioritas dalam tindakan guru.

Dalam melaksanakan pembelajaran, pengetahuan tentang prinsip-prinsip belajar dan asas pembelajaran dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat. Selain itu dengan prinsip-prinsip belajar dan asas pembelajaran guru juga memiliki dan dapat mengembangkan sikap yang diperlukan untuk menunjang peningkatan belajar siswa.

Pembelajaran tidak mengabaikan karakteristik pebelajar dan prinsip-prinsip belajar. Oleh karena itu dalam program pembelajaran guru perlu berpegang bahwa pebelajar adalah “primus motor” dalam belajar. Dengan demikian guru dituntut untuk memusatkan perhatian, mngelola, menganalis, dan mengoptimalkan hal-hal yang berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan asas pembelajaran.

B. Saran

Sebaiknya sejak saat ini kita mulai memperdalam pemahaman dan keterampilan kita dalam menerapkan prinsip-prinsip belajar dan asas pembelajaran, agar kita mampu mengelola proses pembelajaran secara tepat, sesuai dengan karakteristik masing masing dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Anurrahman, 2011, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta.

Dimyati. Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Asli Mahasatya.

Davies, Ivor K. (penerjemah: Sudarsono S.,dkk.). 1987. Pengelolaan Belajar. Jakarta: C.V. Rajawali dan PAUT-UT.

Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Cet. IV; Jakarta:

Rineka Cipta, 2009

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Edisi I, Cet. VI; Jakarta:

Bumi Aksara, 2007.

Muslich, Masnur. KTSP; Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual; Panduan bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Edisi I, Cet. V; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian di atas tampak bahwa teori pembelajaran merupakan suatu kumpulan prinsip-prinsip yang terintegrasi dan untuk mengatur situasi agar siswa mudah mencapai tujuan

Prinsip-prinsip dalam belajar dan pembelajaran perlu dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar agar aktivitas dalam bealajar dan pembelajaran dapat

1) Membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Upaya untuk mencapai ketentusan belajar adalah guru harus memiliki strategi pembelajaran yang diterapkan dengan adanya

Selain itu, teori pembelajaran adalah serangkaian prinsip yang terintegrasi dari teori belajar, teori-teori lain yang relevan, dan hasil penelitian yang memungkinkan seseorang

Pendekatan pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang didasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran untuk mencapai tujuan yang

Makalah ini membahas tentang implikasi teori belajar sibernetik dalam pembelajaran

Makalah ini membahas pengaruh media pembelajaran dan lingkungan akademik terhadap minat belajar

Rencana pelaksanaan pembelajaran untuk kelas 6 semester 1 tema persatuan dalam perbedaan sub tema bekerja sama mencapai