• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis dan Prinsip Belajar

N/A
N/A
Laily asviatul ahadiyah

Academic year: 2024

Membagikan "Jenis dan Prinsip Belajar"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

“JENIS DAN PRINSIP BELAJAR”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran Dosen Pengampu : Dr. Gunawan, S.Pd.I., M.Pd.I.

Disusun Oleh Kelompok 3 :

M. ALFAN MADANI ( 232101030107 ) LAILY ASVIATUL AHADIYAH ( 234101030017 )

LAILIA RAIKHATUL JANNAH ( 232101030111 ) NABILA ZEIN FARADIS ( 234101030023 )

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM MARET 2023

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Melihat lagi Maha Mendengar, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia dan nikmat- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Teori Belajar dan Pembelajaran dengan judul “Jenis dan Prinsip Belajar” tepat pada waktunya . Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Dr. Gunawan, S.Pd.I., M.Pd.I.

Penyusunan makalah ini dibantu dan didukung oleh berbagai pihak sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar. Untuk itu juga tidak lupa kami mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam instrumen penunjang pendidikan islam. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca terhadap makalah ini agar kami dapat memperbaiki kekurangan yang terdapat di dalam makalah. Penulis ucapkan terima kasih atas waktu dan perhatian para pembaca. Kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk bahan evaluasi dan peningkatan kualitas makalah ini. Semoga Allah SWT memberi rahmat kepada kita semua, Aamiin.

Jember, 25 Maret 2024

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

1. Sebutkan dan Jelaskan Jenis-Jenis Belajar!

2. Jenis-Jenis Belajar Menurut Para Ahli!

3. Apa Itu Prinsip Belajar?

4. Sebutkan dan Jelaskan Prinsip-Prinsip Belajar!

C. Tujuan Makalah

1. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Belajar

2. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Belajar Menurut Para Ahli 3. Untuk Mengetahui Apa Itu Prinsip Belajar

4. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Belajar

(5)

BAB 11 PEMBAHASAN

A. Jenis-Jenis Belajar 1. Jenis Belajar Sinyal

Merupakan salah satu jenis belajar yang umum bagi semua individu. Belajar dengan jenis ini merupakan deskripsi dari serangkaian kondisi yang telah diatur dan disesuaikan untuk dapat menciptakan respons yang terkondisi. Terdapat dua jenis rangsangan pada jenis ini, yaitu : a) rangsangan secara umum sesuai denga apa yang diinginkan

b) rangsangan yang menunjukan sinyal

Contoh penerapannya: saat seseorang belajar untuk membaca bahasa tubuh orang lain untuk mengetahui perasaan atau niat mereka, atau ketika seorang pelatih memberikan umpan balik langsung kepada atlet tentang teknik yang harus diperbaiki.

2. Jenis Belajar Stimulus-Respons

Jenis belajar ini adalah proses pembentukan hubungan antara stimulus eksternal (yang datang dari lingkungan) dan respons yang dihasilkan oleh individu terhadap stimulus tersebut. Ini mencakup pengenalan pola tertentu dan respons yang sesuai terhadapnya.

Contoh penerapannya: saat seekor hewan belajar merespons bunyi lonceng dengan mendekati makanan karena sebelumnya lonceng dikaitkan dengan pemberian makanan.

3. Jenis Belajar Rangkaian

Proses pembentukan antara rangkaian stimulus dan respons yang terjadi dalam urutan tertentu. Ini melibatkan pembentukan asosiasi antara stimulus-stimulus atau respons-respons dalam suatu urutan yang

terorganisir.

(6)

Contoh penerapannya: saat seseorang belajar urutan langkah-langkah dalam memasak suatu resep atau urutan peristiwa dalam sejarah.

4. Jenis Belajar Asosiasi Verbal

Proses pembentukan hubungan antara kata-kata atau simbol- simbol verbal dengan konsep atau ide tertentu. Ini melibatkan kata-kata dengan makna atau konteks tertentu, sehingga memungkinkan individu untuk mengingat dan menggunakan informasi tersebut dalam

berkomunikasi atau memecahkan masalah.

Contoh penerapannya: saat seseorang belajar kata-kata dalam bahasa baru dan mengaitkannya dengan maknanya dalam bahasa yang sudah dikuasai.

5. Jenis Belajar Diskriminasi

Proses pembelajaran dimana seseorang membedakan atau membedakan stimulus yang berbeda secara khusus. Ini mencakup

kemampuan untuk mengenali perbedaan-perbedaan kecil dalam stimulus yang serupa, seperti membedakan antara warna, bentuk, atau suara yang berbeda.

Contoh penerapannya: saat seorang anak belajar membedakan antara huruf “A” dan “B” dalam alfabet. Anak diajarkan untuk mengenali perbedaan antara kedua bentuk huruf yang mirip, sehingga mereka dapat membedakan dan mengidentifikasi keduanya secara tepat.

6. Jenis Belajar Konsep

Proses memahami dan mengasimilasi ide atau gagasan umum, prinsip, atau teori yang mendasari suatu subjek atau disiplin ilmu tertentu. Ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang hubungan antara konsep-konsep tersebut dan kemampuan untuk menerapkannya dalam konteks yang berbeda.

(7)

Contoh penerapannya: (belajar dengan konsep visual) seorang siswa memahami konsep struktur atom dengan melihat model atom yang dibuat dari bola-bola kecil yang mewakili proton, neutron, dan electron.

7. Jenis Belajar Aturan

Belajar aturan adalah proses pembelajaran yang berkaitan dengan memahami dan menginternalisasi aturan-aturan atau prinsip-prinsip tertentu.

Contoh penerapannya: (belajar aturan sosial) seorang anak kecil belajar aturan sosial disekolah, seperti berbagi mainan dengan teman-teman atau mengikuti petunjuk guru selama kegiatan kelas.

8. Jenis Belajar Pemecahan Masalah

Proses dimana seseorang mengembangkan keterampilan dan strategi untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah. Ada beberapa jenis belajar pemecahan masalah, termasuk belajar berdasarkan pengalaman, belajar berdasarkan pemecahan masalah langsung, dan belajar berdasarkan instruksi.

Contoh penerapannya: (belajar berdasarkan pemecahan masalah

langsung) seorang siswa matematika memecahkan soal-soal matematika kompleks secara langsung, dengan mencoba berbagai strategi dan metode untuk menemukan solusi yang tepat.

B. Jenis-Jenis Belajar Menurut Para Ahli 1. Menurut Gagne

a) Belajar Isyarat (signal learning): Menurut Gagne, ternyata tidak semua reaksi sepontan manusia terhadap stimulus sebenarnya tidak menimbulkan respon dalam konteks inilah signal learning terjadi.

Contohnya: seorang guru yang memberikan isyarat kepada muridnya yang gaduh dengan bahasa tubuh tangan diangkat kemudian

diturunkan.

b) Belajar stimulus respon: Belajar tipe ini memberikan respon yang tepat terhadap stimulus yang diberikan. Reaksi yang tepat diberikan

(8)

penguatan (reinforcement) sehingga terbentuk perilaku tertentu (shaping).

Contohnya: seorang guru memberikan suatu bentuk pertanyaan atau gambaran tentang sesuatu yang kemudian ditanggapi oleh muridnya.

Guru member pertanyaan kemudian murid menjawab.

c) Belajar merantaikan (chaining): Tipe ini merupakan belajar dengan membuat gerakan-gerakan motorik sehingga akhirnya membentuk rangkaian gerak dalam urutan tertentu.

Contohnya: pengajaran tari atau senam yang dari awal membutuhkan proses-proses dan tahapan untuk mencapai tujuannya.

d) Belajar asosiasi verbal (verbal Association): Tipe ini merupakan belajar menghubungkan suatu kata dengan suatu obyek yang berupa benda, orang atau kejadian dan merangkaikan sejumlah kata dalam urutan yang tepat.

Contohnya: Membuat langkah kerja dari suatu praktek dengan bntuan alat atau objek tertentu. Membuat prosedur dari praktek kayu.

e) Belajar membedakan (discrimination): Tipe belajar ini memberikan reaksi yang berbeda–beda pada stimulus yang mempunyai kesamaan.

Contohnya: seorang guru memberikan sebuah bentuk pertanyaan dalam berupa kata-kata atau benda yang mempunyai jawaban yang mempunyai banyak versi tetapi masih dalam satu bagian dalam jawaban yang benar. Guru memberikan sebuah bentuk (kubus) siswa menerka ada yang bilang berbentuk kotak, seperti kotak kardus, kubus, dsb.

f) Belajar konsep (concept learning): Belajar mengklsifikasikan stimulus, atau menempatkan obyek-obyek dalam kelompok tertentu yang membentuk suatu konsep. (konsep : satuan arti yang mewakili kesamaan ciri).

Contohnya: memahami sebuah prosedur dalam suatu praktek atau juga teori. Memahami prosedur praktek uji bahan sebelum praktek, atau konsep dalam kuliah mekanika teknik.

(9)

g) Belajar dalil (rule learning): Tipe ini merupakan tipe belajar untuk menghasilkan aturan atau kaidah yang terdiri dari penggabungan beberapa konsep. Hubungan antara konsep biasanya dituangkan dalam bentuk kalimat.

Contohnya: seorang guru memberikan hukuman kepada siswa yang tidak mengerjakan tugas yang merupakan kewajiban siswa, dalam hal itu hukuman diberikan supaya siswa tidak mengulangi kesalahannya.

h) Belajar memecahkan masalah (problem solving): Tipe ini merupakan tipe belajar yang menggabungkan beberapa kaidah untuk

memecahkan masalah, sehingga terbentuk kaedah yang lebih tinggi (higher order rule).

Contohnya: seorang guru memberikan kasus atau permasalahan kepada siswa-siswanya untuk memancing otak mereka mencari jawaban atau penyelesaian dari masalah tersebut.

2. Menurut Bloom

Benyamin S. Bloom (1956) adalah ahli pendidikan yang terkenal sebagai pencetus konsep taksonomi belajar. Taksonomi belajar adalah pengelompokkan tujuan berdasarkan domain atau kawasan belajar.

Menurut Bloom ada tiga dmain belajar yaitu:

a) Cognitive Domain (Kawasan Kognitif). Adalah kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek intelektual atau secara logis yang bias diukur dengan pikiran atau nalar.Kawasan ini tediri dari:

a. Pengetahuan (Knowledge) b. Pemahaman (Comprehension) c. Penguraian (Analysis)

d. Memadukan (Synthesis) e. Penilaian (Evaluation).

b) Affective Domain (Kawasan afektif). Adalah kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya. Kawasan ini terdiri dari:

a. Penerimaan (receiving/attending)

(10)

b. Sambutan (responding) c. Penilaian (valuing)

d. Pengorganisasian (organization) e. Karakterisasi (characterization)

c) Psychomotor Domain (Kawasan psikomotorik). Adalah kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi psikis. Kawasan ini terdiri dari:

a. Kesiapan (set) b. Meniru (imitation) c. Membiasakan (habitual) d. Adaptasi (adaption)

3. Menurut UNESCO

UNESCO telah mengeluarkan kategori jenis belajar yang dikenal sebagai empat pilar dalam kegiatan belajar:

a. Learning to know, Pada Learning to know ini terkandung makna bagaimana belajar, dalam hal ini ada tiga aspek: apa yang dipelajari, bagaimana caranya dan siapa yang belajar

b. Learning to do, Hal ini dikaitkan dengan dunia kerja, membantu seseorang mampu mempersiapkan diri untuk bekerja atau mencari nafkah. Jadi dalam hal ini menekankan perkembangan ketrampilan untuk yang berhubungan dengan dunia kerja.

c. Learning to live together, Belajar ini ditekankan seseorang/pihak yang belajar mampu hidup bersama, dengan memahami orang lain, sejarahnya, budayanya, dan mampu berinteraksi dengan orang lain secara harmonis.

d. Learning to be. Belajar ini ditekankan pada pengembangan potensi insani secara maksimal. Setiap individu didorong untuk berkembang dan mengaktualisasikan diri. Dengan learning to be seseorang akan mengenal jati diri, memahami kemampuan dan kelemahanya dengan kompetensi-kompetensinya akan membangun pribadi secara utuh.

(11)

C. Pengertian Prinsip Belajar

Prinsip adalah Sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama.

(Badudu dan Zein 2001 : 1089).Prinsip adalah Sesuatu yang menjadi dasar dari pokok pikiran, berpijak, dsb (Syah Djanilun, 1993) Jadi, Prinsip belajar adalah landasan berfikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar proses belajar dan pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara pendidik dan peserta didik. Proses belajar mengajar memang merupakan bagian terpenting dalam mengimplementasikan kurikulum, termasuk memahami prinsip pembelajaran itu sendiri. Adapun untuk bisa mengetahui efektivitas dan juga efisiensi suatu pembelajaran bisa kita lihat melalui kegiatan pembelajaran ini. Oleh karena itu, dalam melakukan pembelajaran sudah sepatutnya seorang pengajar mengetahui bagaimana cara untuk membuat kegiatan belajar bisa berjalan dengan baik serta bisa mencapai tujuan sesuai dengan yang diinginkan. Memang, prinsip-prinsip pembelajaran adalah bagian terpenting yang wajib diketahui para pengajar sehingga mereka bisa

memahami lebih dalam prinsip tersebut dan seorang pengajar bisa membuat acuan yang tepat dalam pembelajarannya. Dengan begitu pembelajaran yang dilakukan akan jauh lebih efektif serta bisa mencapai target tujuan.

Referensi

Dokumen terkait

Makalah ini membahas tentang belajar tentang keberagaman kearifan lokal di Nusantara dan

Makalah ini membahas tentang hakikat dan prinsip pertumbuhan, perkembangan, dan

Makalah ini membahas tentang keuntungan dan kelemahan jenis-jenis pembelajaran

Makalah ini membahas tentang komponen pendidikan yang diperlukan dalam proses

Makalah ini membahas tentang ciri-ciri, bentuk, dan jenis

Laporan ini membahas tentang jenis-jenis karya ilmiah, tujuannya, dan perbedaan antara makalah deduktif dan

Makalah ini membahas tentang fungsi hukum bisnis berdasarkan prinsip umum dan

Makalah ini membahas tentang pengantar dan prinsip pemeriksaan kedokteran