• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip Hukum dalam Praktik Keperawatan

N/A
N/A
Erik Dewa

Academic year: 2024

Membagikan " Prinsip Hukum dalam Praktik Keperawatan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Erik Sukma Dewa NIM : 132011133053 Kelas : A1

RESUME KDK TM 9

A. Prinsip-Prinsip Legal dalam Praktik Keperawatan

Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melalui kerja sama bersifat kolaboratif dengan pasien atau klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.Seorang perawat profesional dalam bekerja memberikan praktik asuhan keperawatan harus sesuai dengan standar keperawatan dan peraturan perundang-undangan atau hukum, dengankata lain bahwa praktik asuhan keperawatan tersebut harus bersifat legal.

1. Malpraktik

Secara harfiah malpraktik terdiri atas kata “mal” yang berarti salah dan “praktik”

yang berarti pelaksanaan atau tindakan, sehingga malpraktik berarti pelaksanaan atau tindakan yang salah. Meskipun arti harfiahnya demikian, tetapi kebanyakan istilah tersebut dipergunakan untuk menyatakan adanya tindakan yang salah dalam rangka pelaksanaansuatu profesi.Malpraktik juga didefinisikan sebagai kesalahan tindakan professional yang tidak benar atau kegagalan untuk menerapkan keterampilan profesional yang tepat.Dalam profesi kesehatan, istilah malpraktik merujuk pada kelalaian dari seorang dokter atau perawat dalam mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuannya untuk mengobati dan merawat pasien. Malpraktik dapat juga diartikan sebagai tidak terpenuhinya perwujudan hak-hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang baik, yang biasa terjadi dan dilakukan oleh oknum yang tidak mau mematuhi aturan yang ada karena tidak memberlakukan prinsip-prinsip transparansi atau keterbukaan dalam artiharus menceritakan secara jelas tentang pelayanan yang diberikan kepada konsumen, baik pelayanan kesehatan maupun

(2)

pelayanan jasa lain yang diberikan.Malpraktik terbagi kedalam tiga jenis, yaitu malpraktik kriminil (pidana), malpraktiksipil (perdata),malpraktik etik.

a. Criminal Malpractice atau Malpraktik kriminal (pidana) merupakan kesalahan dalam menjalankan praktek yangberkaitan dengan pelanggaran UU Hukum

“pidana” yaitu seperti: melakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasienmenyebabkan pasien meninggal/luka karena kelalaian; melakukan abortus;

melakukan pelanggaran kesusilaan/kesopanan; membuka rahasia kedokteran /keperawatan; pemalsuan surat keterangan atau sengaja tidak memberikan pertolongan pada orang yang dalam keadaan bahaya. Pertaggungjawaban didepan hukum pada criminal malpraktik adalah bersifat individual/personal dan oleh sebab itu tidakdapat dialihkan kepada orang lain atau kepada instansi yang memberikan sarana pelayanan jasa tempatnya bernaung.

b. Civil malpractice atau Malpraktik sipil (perdata).Seorang tenaga kesehatan akan disebut melakukan malpraktik sipil apabila tidak melaksanakan kewajiban atau tidak melaksanakan prestasinya sebagaimana yang telah disepakati (ingkar janji).

c. Malpraktik etik, merupakan tidakan keperawatan yang bertentangan dengan etika keperawatan, sebagaimana yang diatur dalam kode etik keperawatan yang merupakan seperangkat standar etika, prinsip, aturan, norma yang beraku untuk perawat.

Ellis dan Hartley (1998) mengungkapkan bahwa malpraktik merupakan batasan yang spesifik dari kelalaian (negligence) yang ditujukan pada seseorang yang telah terlatih atau berpendidikan yang menunjukkan kinerjanya sesuai bidang tugas/pekerjaannya.

2. Kelalaian

Kelalaian bukanlah suatu kejahatan. Seorang dokter dikatakan lalai jika ia bertindak tak acuh, tidak memperhatikan kepentingan orang lain sebagaimana lazimnya. Akan tetapi jika kelalaian itu telah mencapai suatu tingkat tertentu sehingga tidak memperdulikan jiwa orang lain maka hal ini akan membawa akibat hukum, apalagi jika sampai merenggut nyawa, maka hal ini akan digolongkan sebagai kelalaian berat. Adapun yang menjadi tolak ukur dari timbulnya kelalaian dapat ditinjau dari beberapa hal:

(3)

- Tidak melakukan kewajiban dokter yaitu tidak melakukan kewajiban profesinya untuk mempergunakan segala ilmu dan keterampilanya.

- Menyimpang dari kewajiban yaitu menyimpang dari apa yang seharusnya dilakukan.

- Adanya hub sebab akibat yaitu adanya hub lngsng antara penyebab dgn kerugian yang dialami pasien sbgai akibatnya.

Untuk menentukan kelalaian. Standar asuhan di penuhi dengan penjelasan apakah seseorang beralasan akan atau melakukan sesuatu pada situasi yang sama.

3. Pertanggunggugatan

Pertanggunggugatan adalah suatu tindak gugatan apabila terjadi suatu kasus tertentu. Contohnya ketika dokter memberi instruksi kepada perawat untuk memberikan obat kepada pasien tapi ternyata obat yg diberikan itu salah, dan mengakibatkan penyakit pasien menjadi tambah parah dan dapat merenggut nyawanya.

Maka pihak keluarga pasien berhak menggugat dokter atau perawat tersebut.

4. Pertanggungjawaban

Pertanggungjawaban adalah suatu konsekuensi yang harus diterima seseorang atas perbutannya. Contohnya adalah jika ada kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh dokter dan pihak keluarga pasien tidak menerima karena kondisi pasien bertambah parah maka, dokter akan bertanggung jawab atas kesalahan dan kelalaiannya.

(4)

DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.academia.edu/31779900/Prinsip_prinsip_legal_dalam_praktek_keper awatan, diakses pada tanggal 14 Oktober 2020

2. Budiono. 2016. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: BPPSDMK KemKes.

3. Utami, Ngesti W,dkk. 2016. Etika Keperawatan dan Keperawatan Profesional.

Jakarta: BPPSDMK KemKes.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan terhadap peraturan perundang-undangan sejak tahun 1988 menyimpulkan bahwa penerapan prinsip transparansi belum cukup diatur dalam kaidah-kaidah hukum

Berdasarkan data diatas dan dengan melihat hasil self evaluasi perawat terhadap pelaksanaan Model Praktik Keperawatan Profesional di ruangan terutama perawat

Ayat (2) “Kekuatan hukum Peraturan Perundang-Undangan sesuai dengan hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat (1)”. Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang harmonis dan

melaksanakan tindakan keperawatan sesuai standar profesi keperawatan, berdasarkan kode etik keperawatan, mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku

Pengertian yang lebih luas diberikan oleh Munir Fuady yang menyebutkan bahwa hukum perbankan adalah seperangkat kaedah hukum dalam bentuk peraturan perundang-undangan,

Untuk Perawat : Sebaiknya dapat menjalankan standar praktik keperawatan yang bertanggung jawab dalam memberikan asuhan keperawatan, serta dapat mempert ahankan standar

Bahwa hukum adalah keseluruhan prinsip-prinsip, ketentuan, dan prosedur teknis hukum, baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan, perjanjian-perjanjian termasuk

Modul I Keperawatan Profesional DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada 18 DEFINISI PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL Perawat merupakan bagian integral terpenting dalam suatu instansi