• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROBLEMATIKA MEMBACA AL-QUR’AN MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI INSTITUT AGAMA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PROBLEMATIKA MEMBACA AL-QUR’AN MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI INSTITUT AGAMA "

Copied!
103
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Bagaimana langkah-langkah yang diberikan pihak kampus dalam menghadapi permasalahan membaca Al-Qur'an bagi mahasiswa pendidikan agama Islam.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penuliasan

LANDASAN TEORI

Keutamaan Membaca Al-Qur‟an

Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an, Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 2005, hal.170. Artinya: “Dan Kami turunkan sesuatu dari Al-Qur'an yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur'an itu tidak menambah kepada orang-orang yang zalim kecuali kerugian.” Itulah beberapa anjuran dan keutamaan membaca Al-Qur'an, dan yang harus diingat bahwa pahala membaca Al-Qur'an adalah bagi setiap orang yang membacanya, meskipun tidak memahami makna dan tafsirnya.

Dari penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa jika seseorang membaca Al-Qur'an, maka Allah akan memberikan ketenangan dan ketenteraman bagi orang tersebut, karena Al-Qur'an selain memberikan petunjuk bagi kehidupan manusia, juga merupakan jaminan keselamatan. untuk jiwa.

Kewajiban Umat Islam Terhadap Al-Qur‟an

Di bawah ini kami berikan beberapa cara yang bisa diikuti saat membaca Al Quran. Membaca Al-Qur'an berbeda dengan membaca bacaan lainnya karena isinya adalah firman Allah SWT. Permasalahan membaca Al-Qur'an bagi mahasiswa Pendidikan Agama Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu.

Langkah-langkah yang diberikan pihak kampus dalam mengatasi kesulitan membaca Alquran bagi mahasiswa PAI. Langkah-langkah yang diberikan pihak kampus dalam mengatasi kesulitan membaca Alquran bagi mahasiswa PAI. Kesimpulan dalam disertasi mengenai permasalahan atau kesalahan dalam membaca Al-Qur'an bagi mahasiswa PAI;

Adab dalam Membaca Al-Qur‟an

Indikator Kemampuan Membaca Al-Qur‟an

Adanya proses pembelajaran Al-Qur’an secara tidak langsung menunjukkan bahwa akan terjadi perubahan pada diri siswa. Lancar berasal dari kata حظفحظفٗاظفتح yang berarti berbicara dengan jelas, lancar, ironisnya.33 Lancar membaca Al-Qur'an berarti jelas atau jelas dalam pelafalan atau pelafalan lisan ketika membaca Al-Qur'an. Arti tartil dalam membaca adalah membaca dengan lambat dan tidak tergesa-gesa membaca dengan baik dan benar sesuai makhraj dan ciri-cirinya sebagaimana dijelaskan dalam ilmu tajwid.

Sebagian besar ulama mengatakan bahwa tajwid merupakan cabang ilmu yang sangat penting untuk dipelajari sebelum mempelajari ilmu qira'at Al-Qur'an. Ilmu tajwid adalah ilmu yang digunakan untuk menemukan bagaimana sebenarnya bunyi huruf yang benar, baik huruf berdiri sendiri maupun dalam rangkaian. Dalam ilmu tajwid diajarkan cara melafalkan huruf satuan, huruf yang digabung dengan huruf lain, melatih bahasa membuat huruf dan makhrajnya, belajar melafalkan bunyi panjang dan pendek, cara menghilangkan bunyi huruf dengan menggabungkannya dengan huruf berikutnya (idgam). ), berat atau ringan, mendesis atau tidak, mereka belajar tanda berhenti saat membaca.

Sebelum membaca Al-Qur'an, terlebih dahulu harus mengetahui mahraji dan ciri-ciri hurufnya. Kefasihan siswa dalam membaca Al-Qur’an berarti siswa mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar, cepat, benar dan tepat. Dalam mengajarkan bacaan Al-Qur’an, ketika siswa belum atau belum lancar membacanya, hendaknya guru tidak melanjutkan ke bacaan berikutnya.

Justeru, indikator bacaan al-Quran dalam kajian ini ialah kelancaran membaca al-Quran, ketepatan tajwid, ketepatan sebutan huruf besar, dan kelancaran membaca al-Quran.

Standard an Kompetensi Membaca Al-Qur‟an

Permasalahan yang sering ditemui di kalangan mahasiswa PAI, khususnya angkatan 2017, masih banyak yang belum bisa membaca Al Quran dengan lancar. Pada ujian pertama membaca Al Quran, masih banyak siswa yang tidak lulus sehingga harus mengikuti ujian berikutnya. Ketika saya membaca Quran, masalahnya adalah saya masih belum bisa berbicara dengan lancar.

Dengan melakukan penilaian pada saat tes membaca Al-Quran yang diadakan oleh pihak kampus khususnya oleh PUSQIK. Banyak diantara mereka yang hanya fasih membaca Al-Qur'an, namun tidak terlalu memperhatikan kaidah hukum tajwid. Saya mengikuti tes membaca Al-Quran karena jika tidak, saya tidak akan bisa melakukan KKN.” 13.

Mengikuti ujian membaca Al-Qur'an itu setahu saya wajib, jadi harus ikut supaya lulus KKN”. Senada dengan pernyataan Marini dan Fitri, Riska juga mengatakan bahwa mengikuti tes membaca Al-Quran merupakan salah satu syarat. Saya mengikuti tes membaca Al-Qur'an karena sebenarnya itu wajib untuk KKN”.

Dalam tes membaca Al-Quran yang dilakukan pihak kampus, tidak semua mahasiswa lulus tes tahap pertama. Membaca Al Quran dan mempelajari huruf Al Quran sangat penting bagi kita umat Islam. Kefasihan membaca Al-Qur'an juga menjadi salah satu kesalahan siswa dalam membaca Al-Qur'an.

Berniat melanjutkan belajar Al-Qur'an agar lulus Tes Bacaan Al-Qur'an.

Faktor penghambat kemampuan membaca Al-Qur‟an

Mahasiswa Pendidikan Agama Islam

  • Peran Mahasiswa

Mahasiswa, terdiri dari dua kata yaitu maha yang artinya besar, dan mahasiswa yang artinya orang yang ikut belajar. Jadi menurut saya, mahasiswa adalah orang yang terdaftar sebagai mahasiswa di perguruan tinggi, memiliki kartu tanda mahasiswa atau yang sering disebut KTM, dan diakui oleh pemerintah serta dapat mencari sendiri karena sudah dewasa. Menurut Siswoyo, mahasiswa dapat diartikan sebagai individu yang belajar di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, atau lembaga lain yang setingkat dengan universitas.

Di lingkungan kampus, misalnya di bidang akademik, seorang mahasiswa harus dapat menyelesaikan kontrak kuliahnya yang dikenal dengan SKS (Sistem Kredit Semester). Selain mengandalkan materi yang diberikan oleh instruktur, seorang siswa harus memiliki kesadaran sendiri untuk menambah wawasan mata pelajaran atau secara umum tanpa diketahui oleh instruktur. Menurut Sarwono, mahasiswa adalah setiap orang yang terdaftar secara resmi untuk mengambil mata kuliah di suatu perguruan tinggi dengan batasan usia sekitar 18-30 tahun.

Mahasiswa juga merupakan intelektual potensial atau intelektual muda dalam suatu strata sosial, yang seringkali dikualifikasikan dengan predikat yang berbeda-beda. Dari pemikiran di atas dapat dijelaskan bahwa mahasiswa adalah status yang disandang seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi calon intelektual. Di sini diperlukan tanggung jawab moral agar setiap kita sebagai individu dapat menjalani kehidupan yang bertanggung jawab dan sesuai dengan moralitas yang hidup dalam masyarakat.

Selain tanggung jawab individu, peserta didik juga memiliki peran sosial, yaitu bahwa keberadaan dan segala perbuatannya tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga harus membawa manfaat bagi lingkungan yang ada di sekitarnya. Mahasiswa, sebagai manusia yang kita sebut sebagai insan intelektual, harus mampu mewujudkan status tersebut dalam kehidupan nyata. Dalam arti menyadari sepenuhnya bahwa fungsi dasar anak didik adalah berjuang dengan ilmu dan dengan akal yang dimilikinya dengan pendidikannya, mereka memastikan perubahan yang lebih baik.

Dengan demikian, peran mahasiswa tidak hanya sebagai mahasiswa, tetapi juga berperan dalam masyarakat atau lingkungannya, seperti menjalin hubungan baik dengan masyarakat tempat tinggalnya, bekerja sama dan santun dalam berperilaku.

Hasil Penelitian Terdahulu

Kesalahan dalam membaca Al-Qur'an sering dijumpai jika tidak memahami kaidah-kaidah membaca Al-Qur'an. Penting bagi siswa PAI untuk berlatih membaca Al-Qur'an dengan lancar dan sesuai dengan kaidah tajwid yang berlaku. Selain kurang memperhatikan kaidah hukum dalam membaca Al-Qur'an, masih banyak siswa yang kurang tepat dalam melafalkan huruf-huruf meharijhul.

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Subjek dan Informan
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Uji Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Lancar membaca Al-Qur'an adalah membaca tanpa henti, artinya Anda dapat membaca Al-Qur'an dengan lancar.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam bacaan Al-Qur'an, tidak hanya huruf meharijhul yang sering dijumpai pada saat siswa mengikuti tes membaca Al-Qur'an, kelancaran membaca Al-Qur'an juga menjadi salah satu kesalahan siswa dalam membaca Al-Qur'an. - Al-Qur'an. Al-Qur'an berarti keadaan kelancaran membaca Al-Qur'an yang disertai dengan kelancaran, tartil dan sesuai dengan kaidah bacaan. Untuk dapat membaca Al-Qur’an dengan baik, seseorang tentunya harus dapat memahami dan menguasai kriteria tertentu, yaitu kelancaran, ketangkasan dan penguasaan ilmu tajwid.

Membaca Al-Qur'an harus memahami kaidah-kaidah dalam Al-Qur'an agar Al-Qur'an dapat dibaca dengan mudah. Sebelum melakukan tes membaca Al-Qur'an, para siswa disuruh untuk mempelajari cara membaca Al-Qur'an yang baik dan benar sesuai dengan kaidah yang ada di dalam Al-Qur'an. Setelah siswa mengikuti tes membaca Al-Qur'an dan ada yang tidak lulus, mereka akan mendapat bimbingan dan bimbingan dari guru yang ditentukan dari kampus.

Hal ini merupakan salah satu langkah yang diambil pihak kampus agar mahasiswa dapat belajar kembali untuk memahami cara membaca Al-Qu'an sesuai kaidah dalam Al-Qu'an. Kedua, siswa memperoleh pemahaman tentang kaidah-kaidah dalam Al-Qur'an dan ketiga, siswa lulus tes membaca Al-Qur'an yang merupakan jenjang dan selanjutnya. Pembinaan tersebut dilakukan agar para santri dapat membaca Al-Qur'an dengan lancar dan memahami kaidah-kaidah dalam Al-Qur'an dengan lebih baik.

Melalui pembinaan beliau akan melatih santri agar lancar membaca Al-Qur'an, sangat penting agar santri berlatih membaca Al-Qur'an dengan lancar dan sesuai dengan kaidah tajwid yang berlaku. Langkah-langkah yang dilakukan pihak kampus agar mahasiswa dapat mempelajari kembali dan memahami bacaan Al-Qur'an; Siswa mengikuti tes membaca Al-Qur'an yang merupakan tingkatan berikutnya, dan jika masih ada yang belum lulus maka akan mengikuti pengajaran kembali.

Bagi mahasiswa yang akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) harus giat belajar untuk mempelajari kaidah-kaidah dalam membaca Al-Qur'an. Jika mereka terus belajar, mereka akan lancar membaca Al-Qur'an dan memahami aturan-aturannya.

PENUTUP

Saran

Instansi hendaknya memberikan program-program baru bagi siswa terkait masalah siswa dalam membaca Al-Qur'an, karena program ini akan dapat membantu siswa memahami kaidah-kaidah yang terkandung dalam Al-Qur'an dan membantu siswa untuk lancar membaca Al-Qur'an membaca - Alquran.

Gambar

Tabel 4.1 Data mahasiswa PAI angkatan 2017 IAIN Bengkulu

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di MTs Negeri di Kota Mataram menunjukkan bahwa peneliti melihat proses pembelajaran Al-qur‟an Hadis yang dilakukan oleh guru